Disusun oleh:
Lusi Suprihatin :01410.111.17.2022
Muktardi :01414.111.17.2022
Muthia Farhani Az Zahra :01415.111.17.2022
Radea Farida :01421.111.17.2022
Syukur Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Profesi Etika
Guru, dengan judul: “Hakikat Guru”.
Hakikat guru adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
sebagai agen pembelajaran, dengan kata lain adalah hakikat guru atau hakikat
tugas guru, yang mencerminkan tugas dan kewajiban guru yang harus dilakukan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya informasi yang kami dapat. Oleh karena itu
kami berharap semoga makalah ini dapat memenuhi tugas mata kuliah Profesi
Etika Guru.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar belakang.......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Pengertian guru.....................................................................................2
B. Hak dan kewajiban seorang guru..........................................................3
C. Tugas dan tanggungjawab seorang guru...............................................5
D. Kopetensi guru......................................................................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................10
A. Simpulan...............................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................10
DAFRAR PUSTAKA.....................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tidak dapat dipungkiri, guru menjadi faktor determiner terhadap
peningkatan kualitas pendidikan suatu negara, Sehingga sangat wajar jika guru
dituntut untuk selalu professional dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagaimana
yang telah dipersyaratkan oleh pemerintah melalui undang-undang Dosen dan
Guru Nomor: 14 Tahun 2005 terkait kompetensi yang harus dimiliki oleh guru,
salah satunya adalah kompetensi profesional. Untuk mendukung profesi guru
sebagai jabatan profesional, maka perlu senantiasa dilakukan pengembangan
kompetensi guru.
B. Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengn guru?
B. Apa saja hak dan kewajiban seorang guru?
C. Apa saja tugas dan tanggungjawab seorang guru?
D. Bagaimana kopetensi guru?
C. Tujuan
A. Untuk mengetahui apa yang disebut dengn guru
B. Untuk mengetahui hak dan kewajiban seorang guru
C. Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab seorang guru
D. Untuk mengetahui kopetensi guru
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru
Guru atau disebut juga dengan tenaga Kependidikan adalah; anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan." Terdapat banyak pengertian tentang guru, dari segi
bahasa kata guru berasal dari bahasa Indonesia yang berarti orang yang
pekerjaannya mengajar dan menurut ahli bahasa Belanda J.E.C. Gericke dan T.
Roorda yang dikutip oleh Poedjawijatna, menerangkan bahwa guru berasal dari
bahasa Sansekerta, yang artinya berat, besar, penting, baik sekali, terhormat dan
juga berarti pengajar. Sedangkan dalam bahasa Inggris dijumpai beberapa kata
yang berdekatan artinya dengan guru, kata teacher berarti guru, pengajar kata
educator berarti pendidik, ahli mendidik dan tutor yang berarti guru pribadi, atau
guru yang mengajar di rumah, memberi les (pelajaran). Dalam pandangan
masyarakat Jawa, guru dapat dilacak melalui akronim gu dan ru. Gu diartikan
dapat digugu (dianut) dan ru berarti bisa ditiru (dijadikan teladan).1
Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Dinyatakan dalam undang-undang, bahwa guru atau pendidik mencakup
semua elemen yang ikut serta dalam mencerdaskan anak bang- sa, sebagaimana
dinyatakan dalam bab I pasal 1 ayat 6: Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Selanjutnya dalam bab XI pasal 39, dinyatakan bahwa pendidik (guru)
adalah: Tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama
bagi pendidik pada perguruan tinggi.
1
R, M. Dahlan, Menjadi Guru Yang Bening Hati, (Yogyakarta: Deepublish | Publisher, April
2018), hal.1.
2
3
2
Chaerul Rohman dan Heri Gunawan, Pengembangan Kopetensi Keperibadian Guru,
(Bandung: Nuansa Cendekia, Mei 2011), hal.25.
4
3
Ibid, hal.27-28
5
4
Ibid, hal.28-30
7
untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, menjadi penting adalah upaya-
upaya untuk dilakukan dalam meningkatkan kompetensi termasuk upaya-upaya
pengembangan kompetensi pada organisasi pendidikan khususnya guru-guru di
sekolah (Kenezevich, 1984:17).
Perkembangan yang terjadi pada bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya yang terus berkembang di kehidupan
masyarakat, pada gilirannya memerlukan penyikapan secara positif oleh
guru-guru dengan cara meningkatkan kemampuan literasi pengetahuan dan
kompetensi nya dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran. Termasuk
meningkatkan kompetensi atau kecakapan digital dan teknologi informasi
dalam pembelajaran. Perkembangan yang terus semakin maju tersebut,
telah mendorong perubahan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
Dengan dapat memenuhi tuntutan peserta didik yang semakin meningkat,
diharapkan dapat memenangkan persaingan di masyarakat.
Berdasarkan Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 berkaitan
dengan standar kompetensi yang harus dimilikinya secara utuh, baik
kompetensi kepribadian, sosial, profesional dan pedagogik. Maka dalam
menjalankan profesinya harus didukung dengan keempat kompetensi
tersebut dan perlu senantiasa untuk mengembangkannya. Kompetensi
Pedagogik, merupakan kemampuan guru dalam berkaitan dengan
karakteristik peserta didik baik secara moral, emosional dan intelektual.
Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki kemampuan dalam
menguasai berbagai teori-teori belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena
peserta didik yang akan dihadapi dalam proses pembelajaran memiliki
sifat, kepribadian, karakter dan minat yang beragam satu dengan yang
lainnya. Dengan ini, maka seorang guru harus memiliki kemampuan
dalam pengembangan kurikulum. Potensi-potensi yang dimiliki oleh
peserta didik harus mampu dioptimalkan dan diaktualisasikan di kelas,
penilaian kegiatan pembelajaran (Depdiknas, 2008:4-6). Dibawah ini
beberapa aspek kemampuan yang harus dimiliki guru, yaitu:
8
5
Wawan Karsiwan, Manajemen Pengembangan Kopetensi Guru, (Bandung: Indonesia Emas
Group, Juni 2022), hal.21-24.
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Guru merupakan seorang pengajar atau tenaga pendidik yang memiliki
wawasan luas, cerdas serta dipercaya dalam mendidik muridnya untuk dapat
mengetahui dan mempelajari ilmu, serta mengamalkannya. Guru dipercaya dapat
mengajarkan/menanamkan tentang banyak hal, seperti pengetahuan umum, nilai-
nilai sosial, nilai-nilai norma, niai-nilai moral mau pun budaya pada murudnya.
B. Saran
Sebaiknya guru harus memiliki kesabaran yang luas dalam mengajar, agar
murid bisa menerima serta mencerna pelajaran yang diberikan oleh guru. Dan
juga hendaknya murid dapat fokus saat pelajaran berlangsung sehingga keaadaan
kelas dapat terkontrol dengn baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Rohman, Chaerul dan Gunawan Heri, Mei 2011, Pengembangan Kopetensi Keperibadian
Guru, (Bandung: Nuansa Cendekia).
Dahlan, R, M., Menjadi Guru Yang Bening Hati, April 2018, (Yogyakarta: Deepublish |
Publisher).
Karsiwan Wawan, Manajemen Pengembangan Kopetensi Guru, Juni 2022, (Bandung:
Indonesia Emas Group).