HUKUM KETENAGAKERJAAN
(HAKIKAT GURU)
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
FAKULTAS TEKNIK
2022
2
KATA PENGANTAR
Pertama - tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada tuhan yang maha
ESA karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan lancar.
Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Ari Syaiful Rahman
Arifin, ST, MT. sebagai dosen pembimbing mata kuliah Hukum Ketenagakerjaan yang
telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memahami tentang seputar Hakikat Guru, sehingga
Mahasiswa bisa memahami seputar pembahasan yang kami buat.
28 Oktober 2022
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Guru.....................................................................................3
2.2 Hakikat Guru.........................................................................................3
2.3 Syarat-Syarat Guru................................................................................4
2.4 Peranan dan Kedudukan Guru...............................................................7
BAB 3 PENUTUP .................................................................................................12
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan dan perkembangan yang dimiliki oleh peserta didik sangat ditentukan
oleh peranan guru disekolah. Membelajarkan secara profesional yang dalam prosesnya
dapat diukur perubahan-perubahn yang telah dicapainya. Tidak hanya hal tersebut yang
hjarus dimainkan oleh guru sehingga peserta didik menjadi lebih baik akan tetapi guru
dituntut untuk memberikan motivasi dan dorongan agar intensital belajar tetap
dipertahankan baik disekolah maupun dirumah dengan kesadarannya sendiri.
Peserta didik sebagai peserta pembelajar mengalami berbagai keadaan, ada yang
lamban, sedang dan cepat memahami. Selain itu terdapat berbagai karakteristik sebagai
efek dari latar belakang yang berbeda. Guru hendaknya memainkan peranan dan fungsi
yang strategis sehingga peserta didik mencapai sasaran dan target yang sama yaitu
memiliki ilmu pengetahuan yang seimbang antara peserta didik yang satu dengan yang
lainnya. Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai hakikat, syarat, perandan
kedudukan guru dalam proses pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna dan hakikat sosok guru dalam pendidikan ?
2. Apa syarat-syarat mejadi seorang guru ?
3. Apakah peran dan kedudukan seorang guru ?
iii
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui makna dan hakikat seorang guru
2. Untuk mengetahui apa saja syarat-syarat seorang guru
3. Untuk mengetahui peran dan kedudukan seorang guru
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru
Menurut Dri Atmaka (2004:17), pendidik atau guru adalah orang yang
bertanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada siswa dalam pengembangan baik
fisik dan spiritual. Kemudian Menurut UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen, pengertian guru adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama
untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga
pedidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Dari
penjelasan tersebut, maka kita dapat memahami bahwa peran guru sangat penting dalam
proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun
akhlaknya.
B. Hakikat Guru
Nugroho Notosusanto berpendapat bahwa di dunia ini hanya ada dua jabatan
yaitu : jabatan guru dan jabatan non guru. Yang membedakan jabatan keduanya adalah
mengajar. Mengajar merupakan langkah seorang guru untuk memandaikan bangsa
dengan tanpa memikirkan efek untung dan ruginya secara material-personal, melainkan
memikirkan bagaimana nistanya jika generasi selanjutnya tidak lebih berkualitas dalam
v
semua aspek kehidupan. Aktivitas mengajar tersebut tentunya menuntut kepekaan
emosional dan spiritual yang mampu melahirkan mentalitas dan moralitas suatu bangsa.
Di negara ini guru dibagi menjadi dua yaitu guru negeri dan guru swasta. Guru
negeri berada dalam struktur pemerintahan dan digaji oleh pemerintah , sedang guru
swasta mendapat pembinaan dari pemerintah dan mendapat gaji dari sekolahnya
masing-masing.
C. Syarat-Syarat Guru
a. pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat
pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan
dengan ijazah dan atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
c. kompetensi sebagai agen pembelajaran atau jenjang pendidikan dasar dan menengah
serta pendidikan anak usia dini meliputi:
a) kompetensi pedagogik,
b) kompetensi kepribadian,
c) kompetensi professional,
d) kompetensi sosial.
vi
d. Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan atau sertifikat keahlian sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) tetapi memiliki keahlian khusus yang diakui dan diperlukan
dapat diangkat menjadi pendidik setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan
Adapun syarat - syarat yang harus dipenuhi oleh guru meliputi:
1) syarat professional
2) syarat biologis
3) syarat psikologis
4) syarat pedagogis-didaktis
a) Syarat Professional
Pekerjaan guru merupakan profesi dalam masyarakat, karena ituseorang guru
sebelum menunaikan tugas mendidik dan mengajar dituntutuntuk memiliki
beberapa macam keterampilan yang merupakan pelengkap profesinya.
Profesional tersebut biasanya diasosiasikan dengan ijazah yangmemberikan
kewenangan dan tanggung jawab guru dalam melaksanakantugasnya.
b) Syarat Biologis
Profesi guru sebagai pendidik formal di sekolah tidak dapat dipandang
ringan, karena menyangkut berbagai aspek kehidupan serta menuntut
pertanggung jawaban moral yang berat. Salah satu aspek
yang perlu diperhitungkan untuk menjadi seorang guru adalah persyaratan fisik
atau persyaratan jasmani. Hal ini dimaksudkan bahwa seorang calon guru harus
berbadan sehat dan tidak memiliki cacat tubuh yang dapat mengganggu tugas
mengajarnya. Dalam dunia pendidikan selalu berhadapan dengan muruidnya dan
juga guru sebagai penentu
keberhasilan pendidikan dituntut untuk memiliki fisik yang memenuhi syarat,ma
ksudnya guru dalam proses belajar-mengajar harus selalu dala keadaan sehat,
tidak cacat tubuh serta memiliki stamina yang kuat untuk melaksanakan
tugasnya.
Mengenai persyaratan fisik yang harus dipenuhi oleh seorang guru,ini sesuai
dengan apa yang dikemukakan oleh Siti Meichati MA:
vii
“Keadaan jasmani calon pendidik seperti kesehatan dan tidak adanya cacat jasm
ani yang menyolok adalah syarat penting”
Berdasarkan persyaratan tersebut, jelaslah bahwa persyaratan fisiknya sehat
dan tidak adanya cacat merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
guru. Dengan kondisi yang baik, maka guru akan dapat tampil di depan kelas
dengan baik pula, sehingga interaksi edukatif yang diharapkan dapat mencapai
hasil maksimal.
c) Syarat Psikologis
Persyaratan psikologis ini pada hakikatnya ada dua unsur yang sangat
kompeten terhadap perkembangan manusia yaitu unsur jasmani dan unsur
rohani. Perpaduan dua unsur dalam setiap manusia itulah yang menentukan
figure guru yang baik. Persyaratan psikis yang harus dimiliki oleh guru
dikemukakan oleh team didaktik motodik IKIP Surabaya yang mengatakan:
Persyataran psikis yaitu sehat rohaninya. Maksudnya, tidak mengalami
gangguan kelainaan jiwa atau penyakit syaraf, yang tidak memungkinkan dapat
menunaikan tugasnya dengan baik, selain itu juga diharapkan memiliki bakat
dan minat keguruan.
Persyaratan tersebut, sepintas lebih menekankan pada
kesehatan jiwa guru. Kesehatan yang dimaksud juga berkaitan dengan kesetabila
n emosi guru dalam melaksanakan tugasnya. Karena perasaan dan emosi guru
yang mempunyai kepribadian yang terpadu tampak stabil optimis dan
menyenangkan. Dia dapat memikat hati anak didiknya, karena setiap anak
merasa diterima dan disayangi oleh guru .
Demikian juga emosi yang tidak staabil akan membawa keadaan emosi
yang tidak stabil kepada anak didiknya, khususnya dalam masalah yang
berkaitan dengan kewajiban anak didik tersebut. Dengan adanya hal di atas,
maka seorang guru harusmemiliki mental yang sehat dalam rangka menunjang
keberhasilan program pengajaran.
d) Syarat Pedagogis-Didaktis
Seorang guru akan melaksanakan tugasnya dengan baik ditentukan oleh
pengetahuan-pengatahuan yang dimilikinya. Baik pengetahuan
viii
yang bersifat umum maupun pengetahun pendidikan. Dengan dasar-dasar penget
ahun yang dimiliki diharapkan guru dapat membuka wawasan yang luas dan
dapat mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan zaman.
Disamping itu, persyaratan pengetahuan bagi guru ini juga sangat penting
sebagai penunjang dan pembentukan profesi guru. Hal ini dikemukakan oleh
Amir Daiem Indrakusuma dalam bukunya Ilmu Pendidikan Sebuah Tinjauan
Teoritis Filosofis, mengatakan: “Pembentukan profesi guru, maka diperlukan
pengetahuan
- pengetahuan yang merupakan persiapan atau belak dalam melaksanakan pekerj
aan mendidik”
1) Demonstrator
2) Manajer/Pengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi
gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-
kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar-mengajar.
ix
3) Mediator/fasilitator
Melalui pembelajaran aktif guru dapat berperan sebagai fasilitator.Ia
bertugas memfasilitasi pembelajaran yang berlangsung pada diri peserta
didik, sehingga mereka memperoleh pengalaman belajar nyata dan
otentik.Dengan memfasilitasi pembelajaran, berarti guru berusaha mengajak
dan membawa seluruh peserta didik yang ada di kelasnya untuk
berpartisipasi.
4) Evaluator
Evaluasi atau penilaian dalam pembelajaran merupakan proses
menetapkan kualitas hasil belajar atau proses untuk menetukan tingkat
pencapaian tujauan pembelajaran oleh peserta didik. Guru sebagai evaluator
perlu memiliki pengetahuan , keterampilan dan sikap yang memadai serta
kemampuan dalam memahami teknik evaluasi baik tes maupun non tes yang
mencakup jenis masing-masing teknik karakteristik serta cara menentukan
baik atau tidaknya ditinaju dari berbagai segi, validitas, reliabilitas, daya
beda, dan tingkat kesukaran soal. Peneliaan harus dilakukan dengan
rancangan dan frekuensi yang memadai dan berkesinambungan serta di
administrasikan dengan baik. Guru selain menilai hasil belajar peserta didik,
guru harus pula menilai dirinya sendiri baik sebagi perencana, pelaksana,
maupun penilai program pembelajaran.
2. Kedudukan guru
1) Guru Sebagai Pendidik dan Pembimbing
Guru memang seorang “pendidik”, sebab dalam pekerjaanya ia
tidakhanya “mengajar” seseorang agar tahu beberapa hal, tetapi guru
juga melatih beberapa keterampilan dan terutama sikap mental anak
didik. “Mendidik” sikap ental seseorang tidak cukup hanya
“mengajarkan” sesuatu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan itu
harus dididikkan,dengan guru sebagai idolanya.Sebagai seorang
pendidik, guru harus memenuhi beberapa syarat khusus.Untuk mengajar
ia dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar,disertai pula
x
seperangkat latihan keterampilan keguruan, dan pada kondisiitu pula, ia
belajar memersonalisasikan beberapa sikap keguruan
yangdiperlukan.Seorang guru menjadi pendidik berarti sekaligus menjadi
pembimbing.
Sebagai contoh guru yang berfungsi sebagai “pendidik” dan
“pengajar” seringkali akan melakukan pekerjaan bimbingan, moisalnya
bimbingan belajar, bimbingan tentang sesuatu keterampilan dan
sebagainya. Jadi yang jelas dalam proses pendidikan kegiatan
“mendidik”, “mengajar”, dan“bimbingan” sebagai yang tidak dapat
dipisah-pisahkan. Membimbing dalam hal ini dapat dikatakan sebagai
kegiatan menuntunanak didik dalam perkembangannya dengan jalan
memberikan lingkungan dan arah yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Sebagai pendidik, guruh arus berlaku membimbing, dalam arti
menuntun sesuai dengan kaidah yang baik dan mengarahkan
perkembanagn anak didik sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan,
termasuk dalam hal ini, yang penting ikut memecahkan persoalan-
persoalan atau kesulitan yang dihadapi anak didik. Dengan demikian,
diharapkan dapat menciptakan perkembangan yang lebih baik pada diri
siswa, baik perkembangan fisik maupun mental.
Pendidikan adalah usaha pendidik memimpin anak didik, secara
umum untuk mencapai perkembanagn menuju kedewasaan jasmani
maupun rohani,dan bimbingan adalah usaha pendidik memimpin anak
didik dalam artikhusus misalnya memberikan dorongan atau motivasi
dan mengatasikesulitan-kesulitan yang dihadapi anak didik. Hal ini
susuai dengan apa yang pernah disampaikan Ki Hajar Dewantoro dengan
sistem among, “ingmadyo mangun karso”.
2) Guru Sebagai Tenaga Profesional
Pekerjaan professional akan senantiasa menggunakan teknik dan
procedur yang berpijak pada landasan intelektual yang harus dipelajari
secara sengaja, terencana dan kemudian dipergunakan demi
kemaslahatan orang lain. Kompetensi seorang guru sebagai tenaga
xi
profeional kependidikan, ditandai dengan serentetan diagnosis,
rediagnosis, dan penyesuaian yang terus-menerus. Westby dan Gibson,
mengemukakan ciri-ciri keprofesian di bidang kependidikan sebagai
berikut:
Diakui oleh masyarakat dan layanan ynag diberikan hanya
dikerjakan oleh pekerja yang dikategorikan sebagai suatu profesi.
Memiliki sekumpulan bidang ilmu pengetahuan sebagai landasan
dari sejumlah teknik dan prosedur yang unik. Sebagai contoh
misalnya profesi di bidang kedokteran, harus pula mempelajari,
anatomi, bakteriologi,dan sebagainya. Juga profesi di bidang
keguruan misalnya harus mempelajari psikologi, metodik, dan
lain-lain.
Diperlukan perisapan yang sengaja dan sistematis, sebelum orang
itu dapat melaksanakan pekerjaan professional.
Memiliki mekanisme untuk menyaring sehingga orang yang
berkompeten saja yang diperbolehkan bekerja.
Memiliki organisasi professional untuk meningkatkan layanan
pada masyarakat. Secara garis besar ada tiga tingkatan kualifikasi
professional guru sebagai tenaga professional kependidikan, yaitu:
a. Tingkatan capability personal, maksdunya guru diharapkan
memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan serta sikap
yang lebih mantap dan memadai sehingga mampu mengelola
proses belajar-mengajar secara efektif.
b. Guru sebagai innovator, yakni sebagai tenaga kependidikan
yang memiliki komitmen terhadap upaya perubahan dan
reformasi. Para guru diharapkan memiliki pengetahuan,
kecakapan, dan keterampilan serta sikap yang tepat terhadap
pembaharuan dan sekaligus merupakan penyebar ide
pembaharuan yang efektif.
c. Guru sebagai developer. Guru harus memiliki visi keguruan
yang mantap dan luas perspektifnya. Guru harus mampu dan
xii
mau melihat jauh kedepan dalam menjawab tantangan-
tantangan yang dihadapi oleh sektor pendidikan sebagai suatu
sistem..
3) Guru Sebagai Agen Pembelajaran (Learning Agent)
xiii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Syarat Professional
2) Syarat Biologis
3) Syarat Psikologis
4) Syarat Pedagogis-Didaktis
xiv
DAFTAR PUSTAKA
http://finaniswati.blogspot.com/2014/09/makna-hakikat-dan-peran-guru-dalam.html
https://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9155-syarat-syarat-guru.html
http://bloglindaadress.blogspot.com/2015/06/makalah-kedudukan-guru-dalam-
pendidikan.html
15