YUSUF AEFENDI
5201422036
FAKULTAS TEKNIK
2022
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu faktor di dalam pendidikan guru juga dituntut untuk memiliki
kemampuan dan kompetensi keguruan, karena guru adalah orang yang memiliki tugas
serta tanggung jawab dalam proses pembelajaran, maka banyak persyaratan yang
harus dimiliki oleh profesi guru, yang dalam istilah Moh. Uzer Usman disebut dengan
kompetensi profesionalisme guru. Apabila guru tidak memenuhi kualitas akademik,
tidak berkompeten dan tidak profesional maka keseluruhan proses pendidikan tidak
akan optimal. Untuk dapat menghasilkan guru yang profesional maka upaya
peningkatan dan pengembangan kompetensi guru mutlak diperlukan. E Mulyasa
mengatakan sedikitnya terdapat 3 syarat utama yang harus diperhatikan dalam
pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas
sumber daya manusia yakni, sarana gedung, buku yang berkualitas, guru dan tenaga
pendidikan yang profesional.
B. Rumusan Masalah
Untuk menyelesaikan makalah dengan baik dan benar maka diperlukan rumusan
permasalahan,berikut adalah susuan perumusan masalah :
1. Untuk mengetahui atau mengenal kualitas pribadi seorang pendidik
C. Tujuan
Tujuan dari makalah yang saya buat ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kualitas pribadi seorang pendidik
BAB II
PEMBAHASAN
Guru atau pendidik dalam Pasal 1 Ayat 6 Undang-undang No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa “Pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan”.
Menurut Sanusi, dkk (1991:19) profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang
menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya. Artinya, pekerjaan itu tidak bisa
dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus
untuk melakukan pekerjaan itu. Keahlian diperoleh melalui apa yang disebut
profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu
(pendidikan/latihan pra-jabatan) maupun setelah menjalani profesi (in-service-
training).
1. Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti
bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswanya.
2. Guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya
serta mengajarkannya kepada siswa. Bagi guru, hal ini merupakan dua hal
yang tidak dapat dipisahkan.
3. Guru bertanggungjawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik
evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil
belajar.
4. Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar
dari pengalamannya. Artinya, harus selalu ada waktu untuk guru guna
mengadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah dilakukannya.
Untuk bisa belajar dari pengalaman, ia harus tahu mana yang benar dan salah,
serta baik dan buruk dampaknya pada proses belajar siswa.
5. Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam
lingkungan profesinya.
Guru harus berkualitas menurut standar tertentu. Bukti kualitas menurut standar
tertentu yang menjamin seseorang dapat dikatakan sebagai guru profesional adalah
selembar sertifikat. Pemerolehan sertifikat sebagai guru profesional harus melalui dan
lulus uji kompetensi guru. Ada dua kriteria utama yang menjadi syarat untuk sampai
kepada maksud tersebut, yakni (PP RI No. 19 Tahun 2005, pasal 28, ayat 1 – 3): (1)
Memenuhi kualifikasi akademik pendidikan formal minimum diploma empat (D-IV)
atau sarjana (S1), dan (2) Memenuhi standar kompetensi sebagai agen pembelajaran.
Pasal 6: Pendidik pada SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat memiliki: (a).
Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1);
(b) Latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan; dan (c). Sertifikasi profesi guru untuk SMK/MAK.
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah yang berisi mengenal pribadi
seorang pendidik adalah bahwasannya pendidik yang baik dan benar menurut kriteria
yang ada atau UU yang ada dan sudah berlaku ialah yang pertama minimal lulus S1
Sarjana Pendidikan,kedua Memenuhi standar kompetensi sebagai agen pembelajaran.
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan Nasional, (PP RI No. 19 Tahun 2005, pasal 28, ayat
1). Kualifikasi akademik, sebagaimana yang dimaksudkan pada ayat (1) adalah
tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seseorang yang dibuktikan
dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, (PP No. 19 Tahun 2005, pasal 28, ayat 2). Pasal 6: Pendidik
pada SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat memiliki: (a). Kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1); (b) Latar belakang
pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran
yang diajarkan; dan (c). Sertifikasi profesi guru untuk SMK/MAK.
2. Saran
Dalam makalah yang berjudul mengenal kualitas pribadi dari seorang pendidik
sudah benar dalam pembahasan dan isinya,saran yang saya berikan sebagai penulis
makalah ini adalah bahwasannya seorang pendidik dalam mngajar atau membimbing
diutamakan dengan ikhlas dan dengan niat menyempurnakan ilmu Allah serta niat
mengajar mjrid membebaskan murid dari kebodohan. Dengan begitu mengajar dan
membimbing selain mendapatkan gaji juga mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Kemudian dalam mengulang atau mengajar murid dikelas di usahakan menyenangkan
murid supaya belajar menjadi sangat efesien dan senang tidak gapang jenuh dan juga
membuat pribadi anak menjadi semangat karena dalam pengajaran yang
menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA