Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru harus senantiasa meningkatkan kompetensi yang dimilikinya dengan membaca,
menulis karya ilmiah, mengikuti seminar, berdiskusi, studi lanjut, dan lain sebagainya.
Seorang guru harus memiliki empat kompetensi yang meliputi kompetensi kepribadian,
sosial, pedagogik, dan profesional. Apabila seorang guru telah memiliki empat kompetensi
tersebut dan juga telah menjadi guru yang baik, maka akan ada yang namanya kebijakan
sertifikasi guru. Sertifikasi guru ini dilakukan dengan memberikan sertifikat sebagai bentuk
pengakuan menjadi guru yang profesional. Selain itu, sertifikasi juga dilakukan guna
meningkatkan kemampuan, profesionalisme, kualitas dan kesejahteraan guru.
Pada saat mencapai kualitas sebagai guru yang profesional. Penelitian yang dilakukan
bagus ini, terdapat beberapa penelitian tentang “Pengaruh Sertifikasi dalam Peningkatan
Profesionalisme Guru Anak Sekolah Dasar”.
Sriyono (2020) menjelaskan bahwa guru yang sudah bersertifikasi merupakan guru
yang telah memiliki kompetensi dan sertifikasi merupakan sarana untuk dalam hal pemaparan
pengaruh sertifikasi dalam peningkatan profesionalisme guru yang sudah dijelaskan mulai
dari pengertian hingga prinsip pembinaan dan pengembangan profesi guru berkelanjutan.
Tetapi ada permasalahan yaitu masih kurangnya kesadaran guru dalam meningkatkan
kemampuan yang dimilikinya. Penelitian lain banyak juga yang membahas
mengenai“Pengembangan Kompetensi Profesional Guru Melalui Kebijakan
Sertifikasi”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Sertifikasi guru ?
2. Apa tujuan dan manfaat dari Sertifikasi guru ?
3. Bagaimana peran sertifikasi dalam meningkatkan kemampuan diri guru ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sertifikasi Guru


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
Dan Dosen, dikemukakan bahwa sertifikasi adalah  proses pemberian sertifikat pendidik
untuk guru dan dosen. Sedangkan sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan
yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. (Mulyasa, 2007: 33).
Menurut Suyatno (2008:2) “Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik
kepada guru yang telah memenuhi standar  profesi guru”.
Sertifikasi guru merupakan amanat undang-undang republik Indonesia nomor 20
tahun 2003 tentang Sisdiknas. Pasal 61 menyatakan  bahwa sertifikat dapat berbentuk ijazah
dan sertifikat kompetensi, tetapi  bukan sertifikat yang diperoleh melalui pertemuan ilmiah
seperti seminar, diskusi panel, lokakarya, dan simposium. Namun, sertifikat kompetensi
diperoleh dari penyelenggara pendidikan dan lembaga  pelatihan setelah lulus uji kompetensi
yang diselenggarakan oleh satuan  pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan sertifikasi guru adalah  proses pemberian
sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi  persyaratan tertentu, yaitu memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang dibarengi dengan  peningkatan
kesejahteraan yang layak.1
B. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi guru.
Undang-undang guru dan dosen (uugd) menyatakan bahwa sertifikasi sebagai bagian
dari peningkatan mutu guru dan peningkatan kesejahteraannya. di samping itu, guru yang
memiliki sertifikat  pendidik, berhak mendapatkan insentif yang berupa tunjangan profesi.
Besar insentif tunjangan profesi yang dijanjikan oleh uugd adalah sebesar satu kali gaji pokok
untuk setiap bulannya. Dengan adanya  peningkatan kesejahteraan guru diharapkan akan
terjadi peningkatan mutu pendidikan nasional dari segi proses yang berupa layanan dan hasil
yang berupa luaran pendidikan. Peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan secara eksplisit mengisyaratkan adanya standarisasi isi, proses,
kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan dalam mencapai tujuan  pendidikan nasional.

1
http://www.asikbelajar.com/2015/09/landasan-sertifikasi
Sertifikasi bertujuan untuk :
1. Mencetak calon pendidik qualified dalam melaksanakan tugas pokok fungsi
pendidik untuk meningkatkan kualitas sekolah.
2. Menentukan tingkat kelayakan pendidik dalam menyelenggarakan layanan
pendidikan.
3. Memperoleh gambaran tentang kompetensi pendidik yang dapat digunakan
sebagai alat pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kualitas pendidikan.

Dengan adanya sertifikasi pendidik, diharapkan kompetensi guru sebagai


pengajar akan meningkat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan
kompetensi guru yang memenuhi standar minimal dan kesejahteraan yang memadai
diharapkan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran dapat meningkat. Oleh
karena itu, diharapkan akan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa. Sebagaimana
lazim dipahami di kalangan pendidikan guru,“sosok utuh” kompetensi profesional
guru terdiri atas kemampuan:

1. Mengenal secara mendalam peserta didik yang hendak dilayani;


2. Menguasai bidang ilmu sumber bahan ajaran, baik dari segi substansi dan
metodologi bidang ilmu (disciplinary content knowledge), maupun
pengemasan bidang ilmu yang menjadi bahan ajar dalam kurikulum
(pedagogical content knowledge);
3. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, yang mencakup
perancangan program pembelajaran berdasarkan serangkaian keputusan
situasional, implementasi program pembelajaran termasuk penyesuaian
sambil jalan (midourse) berdasarkan on going transactional decision
berhubungan dengan adjustments dan reaksi unik (idiosyncratic response)
dari peserta didik terhadap tindakan guru, mengakses proses dan hasil
pembelajaran, dan menggunakan hasil asesmen terhadap  proses dan hasil
pembelajaran secara berkelanjutan;
4. Mengembangkan kemampuan professional secara berkelanjutan. Oleh karena
itu, “rujukan dasar” yang di gunakan dalam  penyelenggaraan sertifikasi guru
adalah sosok utuh kompetensi  professional guru tersebut. Peningkatan mutu
guru lewat program sertifikasi ini sebagai upaya peningkatan mutu
pendidikan.
Rasionalnya adalah apabila kompetensi guru bagus yang diikuti dengan
penghasilan bagus, diharapkan kinerjanya juga bagus. Apabila kinerjanya bagus,
maka kegiatan belajar-mengajar pun menjadi bagus. Kegiatan belajar-mengajar
yang bagus diharapkan dapat membuahkan  pendidikan yang bermutu. Pemikiran
itulah yang mendasari bahwa guru  perlu disertifikasi.

Menurut muslich manfaat sertifikasi antara lain sebagai berikut :

1. Melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak


kompeten sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri.
2. Melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak  berkualitas
dan professional yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas
pendidikan dan penyiapan sumber daya manusia di negeri ini.
3. Menjadi wahana penjamin mutu bagi lembaga pendidikan tenaga
kependidikan (lptk) yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga
berfungsi sebagai kontrol mutu bagi pengguna layanan pendidikan.
4. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan
eksternal yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan yang
berlaku.2

C. Peran Sertifikasi dalam Meningkatkan Kemampuan Diri Guru.


Sertifikasi guru merupakan proses mendapatkan sertifikat bagi guru profesional yang
telah memenuhi standar. Dalam meningkatkan sistem pendidikan yang berkualitas pastinya
dibutuhkan seorang guru yang profesional. Guru yang telah lulus uji kompetensi yang
diadakan oleh lembaga sertifikasi akan mendapatkan sertifikat. Kompetensi dalam hal ini
bukan hanya sekedar tatanan pengetahuan saja melainkan kompetensi juga tercerminkan pada
pola perilaku. Kompetensi ialah sikap, nilai, pengetahuan, dan juga keterampilan yang
terpadu dan diwujudkan dalam tindakan dan perilaku (Latina, 2019). Maka untuk lulus uji
kompetensi seorang guru harus memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi kepribadian,
sosial, pedagogik, dan profesional yang baik.
Sertifikasi merupakan bukti dari keprofesionalan seorang guru. Pada UndangUndang
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 4 dijelaskan bahwa kedudukan guru
sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai
agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional (Abubakar,
2015). Seorang guru yang profesional selalu berupaya untuk belajar dan meningkatkan
kemampuan diri.

2
Kualifikasi kemampuan diri pada guru yang profesional ini berkaitan dengan kinerja
guru dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran dan menilai
hasil pembelajaran. Sertifikasi guru yang menuntut keprofesionalan guru dalam menjalankan
tugas sebagai pengajar membuat guru harus terus berupaya meningkatkan kemampuan diri
untuk bisa menyelenggarakan pengajaran yang efektif dan efisien. Hendaknya guru yang
sudah telah memiliki sertifikat juga meningkatkan kemampuan diri sebagai pengajar dengan
mampu membuat bahan ajar serta media pembelajaran dan juga meningkatkan kemampuan
dalam mengajarkannya. Guru juga harus mampu mengikuti perkembangan IPTEK,
menguasai model, metode, media pembelajaran sehingga bisa diterapkan dikelas sebagai
wujud profesionalitasnya.3

BAB III
3
PENUTUP
KESIMPULAN
1. sertifikasi guru adalah  proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah
memenuhi  persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, yang dibarengi dengan  peningkatan kesejahteraan yang layak.
2. - Tujuan Sertifikasi yakni :
a. Mencetak calon pendidik qualified dalam melaksanakan tugas pokok fungsi
pendidik untuk meningkatkan kualitas sekolah.
b. Menentukan tingkat kelayakan pendidik dalam menyelenggarakan layanan pendidikan.
c. Memperoleh gambaran tentang kompetensi pendidik yang dapat digunakan sebagai alat
pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kualitas pendidikan.
- Manfaat Sertifikasi yakni :
a. Melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten
sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri.
b. Melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak  berkualitas dan
professional yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan
penyiapan sumber daya manusia di negeri ini.
c. Menjadi wahana penjamin mutu bagi lembaga pendidikan tenaga kependidikan (lptk)
yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga  berfungsi sebagai kontrol mutu
bagi pengguna layanan pendidikan.
d. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan eksternal
yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan yang  berlaku.

DAFTAR PUSTAKA
Adhar. (2013). Peran Sertifikasi Untuk Meningkatkan Motivasi dan Kedisiplinan Guru dalan
Melaksanakan Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Islam Futura 13(1), 76-77.
Febriani, R. (2019). Kompetensi Guru. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai