Anda di halaman 1dari 16

SERTIFIKASI GURU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah

Dosen Pengampu:

Yenita Zuraini,M.Pd

Disusun Oleh:

Dewi maimuna sari (210101159)

Habib Alwi ( 213116)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

MIFTAHUL’ ULUM MUKOMUKO

2023
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala

puji-pujian bagi Allah pemelihara sekalian alam. Tak lupa shalawat serta salam

senangtiasa tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW atas

keluarganya, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman. Puji syukur kita

panjantkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat, taufik, inayah

serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah

Pengembagan Profesioal Guru Aud ini dengan baik tanpa suatu halangan apapun.

Ucapan terimakasih tidak luput kami sampaikan pula kepada berbagai

pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada Ibu Dr. Yenita

Zuraini M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah etika dan profesi guru yang

telah membina dan menuntukan kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan

baik.

Kami juga berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca dan mudah-mudahan dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan

keberhasilan belajar pada masa yang akan datang.“Tiada gading yang tak retak,

tiada kesempurnaan kecuali hanya milik Allah semata”. Dengan senang hati,

penulis menanti kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan

makalah ini.Akhir kata, semoga rahmat Allah SWT dan berkah-Nya senangtiasa

tercurahkan kepada kita semua.Amiin.

Muko Muko,23 Desember 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sertifikasi Guru...................................................................................3

B. Dasar Hukum Sertifikasi Guru..............................................................................4

C. Tujuan Sertifikasi Guru.........................................................................................5

D. Manfaa Sertifikasi Guru........................................................................................6

E. Prinsip Sertifikasi Guru.........................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................11

B. Saran......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan Sertifikasi Guru merupakan salah satu implementasi dari

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Agar sertifikasi

guru dapat direalisasikan dengan baik perlu pemahaman bersama antara berbagai

unsur yang terlibat, baik di pusat maupun di daerah. Oleh karena itu, perlu ada

koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan sertifikasi agar pesan Undang-Undang

tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan.

Dan berdasarkan amanat UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 42 dan 61, UU No.

14 Tahun 2005 Pasal 8, dan PP No.19 Tahun 2005 Pasal 29, guru pada jenis dan

jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah

wajib memiliki kualifikasi akademik minimal S1 atau D IV sesuai dengan bidang

tugasnya, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Di samping persyaratan tersebut,

seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran yang

meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional,

dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi tersebut tercermin secara integratif

dalam kinerja guru dan dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang diperoleh

melalui uji kompetensi. Sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan

dilaksanakan melalui penilaian portofolio dan jalur pendidikan. Penetapan peserta

sertifikasi melalui penilaian portofolio berdasarkan pada urutan prioritas

1
2

masakerja sebagai guru, usia, pangkat/golongan, beban mengajar, tugas

tambahan, dan prestasi kerja. Dengan persyaratan tersebut diperlukan waktu yang

cukup lama bagi guru muda yang berprestasi untuk mengikuti sertifikasi.

Oleh karena itu, perlu dilaksanakan sertifikasi guru dalam jabatan yang

mampu mengakomodasi guru-guru muda berprestasi yaitu melalui jalur

pendidikan. Pelaksana sertifikasi melalui jalur pendidikan ini adalah LPTK yang

ditunjuk sesuai keputusan Mendiknas No. 122/P/2007. Mengingat pelaksanaan

program sertifikasi guru dalam jabatan melalui jalur pendidikan ini melibatkan

berbagai institusi terkait dan dalam upaya melakukan penjaminan mutu maka

diperlukan pedoman penyelenggaraan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan Sertifikasi Guru?

2. Apa Dasar Hukum Sertifikasi Guru?

3. Apa Tujuan sertifikasi Guru ?

4. Apa Manfaat Sertifikasi Guru ?

5. Prinsip Sertifikasi Guru?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sertifikasi Guru

Dalam undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, di

kemukakanbahwa sertifikasi adalah proses pemeberian sertifikasi pendidik untuk

guru dan dosen. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang

di berikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.

Berdasarkan pengertian tersebut, sertifikasi guru dapat sebagai suatu

proses pemberian pengakuan bahwa seorang telah memiliki kompetensi untuk

melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus

uji kompetensi yang di selenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Dengan kata lain,

sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi yang di rancang untuk

mengungkapkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemeberian

sertifikasi pendidik.1

National Comission on Educatioanl Services ( NCES ), memberikan

pengertian sertifikasi secara lebih umum, yaitu “ certification is a procedure

whereby the state evaluates abd reviews teacher candidates’s credentials and

provides him or her a license to teach”. Dalam hal ini, sertifikasi merupakan

prosedur untuk menentukan apakah seorang calon guru layak di berikan izin dan

wewenang untuk mengajar. Hal ini, di perlukan karna lulusan lembaga pendidikan

tenaga kehuruan sangat bervariasi, baik di kalangan perguruan tinggi msupun

swasta.
1
Yunus Abu Bakar, dkk. 2009 . Profesi Keguruan . Hlm. 6.

3
4

Sertifikasi guru merupakan pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan

kompetensi profesioanl. Oleh karena itu, proses sertifikasi di pandang bagian

esensial dalam upaya memperoleh sertifikat kompetensi sesuai dengan standar

yang telah di tetapkan. Sertifikasi guru merupakan proses uji kompetensi bagi

calon atau guru yang ingin memperoleh pengakuan dan atau resentasi pemenuhan

standar kompetensi yang telah di tetapkan dalam sertifikasi kompetensi adalah

sertifikasi kompetensi pendidik. Sertifikat sebagai bukti pengakuan atas

kompetensi guru atau calon guru yang memenuhi standar untuk melakukan

pekerjaan profesi guru pada jenis dan jenajang pendidikan tertentu.2

B. Dasar Hukum Sertifikasi Guru

Dasar hukum pelaksanaan sertifikasi guru adalah Undang-Undang No.14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ( UUGD ). Yang di sahkan tanggal 30

Desember 2005. Pasal yang tekait langsung yakni pasal 8 : guru wajib memiliki

kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani,

serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal

lainnya adalah pasal 11, ayat ( 1 ) menyebutkan bahwa sertifikasi pendidik

sebagaimana dalam pasal 8 di berikan kepada guru yang telah memenuhi

persyaratan, ayat ( 2 ) sertifikasi pendidik di selenggarakan oleh perguruan tinggi

yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan di

tetapkan oleh pemerintah, ayat ( 3 ) sertifikasi pendidik di laksanakan secara

objektif, transparan, dan akuntabel, ayat ( 4 ) ketentuan lebih lanjut mengenai

2
Mulyasa. 2008 . Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru . Bandung : Remaja Rosdakarya .
Hlm. 34.
5

sertifikasi pendidik sebagaimana di maksud pada ayat (2) dan ayat (3) di atur

dengan peratuaran pemerintah (Undang-Undang RI No.14/2005).

Landasan hukum lainnya adalah Undang-Undang No 20 Tahun 2003

tentang sistem Pendidikan Nasional dan Pearaturan Menteri Pendidikan Nasional

No.18 Tahun 2007 tentang sertifikasi bagi guru dalam jabatan yang di tetapkan

pada tanggal 4 Mei 2007, sebagaimana bunyi pada pasal 1, sertifikasi bagi guru

dalam jabatan adalah proses pemeberian sertifikat pendidik untuk guru dalam

jabatan. Sertifikata sebagaimana di maksud pada ayat (1) dapat di ikuti oleh guru

dalam jabatan yang telah memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma

empat ( D-IV). Sertifikasi guru dalam jabatan sebagaiman di maksud pada ayat

(1) di selenggarakan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program

pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan di tetapkan oleh Menteri

Pendidikan Nasioanl ( Peraturan Mendiknas RI No.18 Tahun 2007 ).3

C. Tujuan Sertifikasi

Program sertifikasi guru di berikan kepada para guru yang menenuhi

standar profesional guru karna hal ini merupakan syarat mutlak untuk mencapai

sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas. Sebenarnya yang menjadi tujuan

utama sertifikasi guru adalah sbb4

1. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen

pemebelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

2. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan.


3
Yunus Abu Bakar, dkk . Op.Cit. , Hlm. 7-8
4
Nini Subini . 2012 . AWAS, JANGAN JADI GURU KARBITAN ! . Jakarta : Buku Kita . Hlm. 159
.
6

3. Meningkatkan martabat guru.

4. Meningkatkan profesionalitas guru.

5. Merangsang guru untuk bersaing dan meningkatkan keterampilan sehingfa

menjadi guru yang berkualitas.

D. Manfaat Sertifikasi

Lebih lanjut di kemukan bahwa sertifikasi pendidk dan tenaga

kependidikan mempunyai manfaat sebagai berikut5

1. Pengawasan Mutu

a. Lembaga sertifikasi yang telah mengidentifikasi dan menetukan

seperangkat kompetensi yang bersifat unik.

b. Untuk setiap jenis profesi dapat mengarahkan pada praktisi untuk

mengembangkan tingkat kompetensinya secara berkelanjutan.

c. Peningkatan profesionalisme melalui meknisme seleksi, baik pada waktu

awal masuk organisasi profesi maupun pengembangan karier berikutnya.

d. Proses seleksi yang lebih baik, program pelatihan yang lebih bermutu

maupun usaha belajar secara mandiri unruk mencapai peningkatan

profesionalisme.

2. Penjamin Mutu

a. Adanya proses pengembangan profesionalisme dan evaluasi terhadap

kinerja praktisi akan menimbulkan persepsi masyararakat dan pemerintah

menjadi lebih baik terhadap organisasi profesi beserta anggotanya.

5
Mulyasa. Loc.Cit. Hlm.35.
7

b. Sertifikasi menyediakan informasi yang berharga bagi para pelanggan /

pengguna yang ingin memperkerjakan orang dalam bidang keahlian dan

keterampilan tertentu.

Melengakapi uraian di atas, jalal ( 2001 ; 221 – 225 ) dan Tilar ( 2003:

382-391), mengungkapkan bahwa proses sertifikasi guru menuju profesionalisasi

pelaksanaan tugas dan fungsinya harus di barengi dengan kenaikan kesejahteraan

guru.6

1. Kesejahteraan guru dapat di ukur dari gaji dan insentif yang di peroleh.

Gaji guru di Indonesia masih relatif rendah di bandinkan dengan negara-

negara lain. Rendahnya gaji guru bisa memengaruhi kinerja guru,

semangat pengabdiannya, dan juga upaya mengembangkan

profesionalismenya. Kenaikan gaji di laksanakan bersamaan dengan

perbaikan pada aspek-aspek kesejahteraan lain yaitu prosedur kenaikan

pangkat, jaminan rasa aman, kondisi kerja, kepastian karir, penghargaan

terhadap tugas atau peran keguruan.

2. Tunjangan fungsioanal yang merupaka insentif bagi guru sebaiknya di

berikan dengan mempertimbangkan; (1) kesulitan tempat bertugas, (2)

kemampuan, keterampilan, dan kreatifitas guru,(3) fungsi, tugas, dan

peranan guru di sekolah, (4) prestasi guru dalam mengajar, menyiapkan

bahan ajar, menulis, meneliti, dan membimbing serta berhubungan dengan

stakeholder.

6
Ibid. Hlm. 36.
8

3. Sistem rekrutmen guru dan penempatannya memerlukan kebijakan yang

tepat mengingat banyak calon guru yang sering memilih tugas di tempat

yang di inginkannya.

E. Prinsip Sertifikasi Guru

Prinsip sertifikasi guru :

1. Dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel

Objektif yaitu mengacu kepada proses perolehan sertifikat pendidik

yang impartial, tidak diskriminatif, dan memenuhi standar pendidikan

nasional. Transparan yaitu mengacu kepada proses sertifikasi yang

memberikan peluang kepada para pemangku kepentingan pendidikan untuk

memperoleh akses informasi tentang proses dan hasil sertifikasi. Akuntabel

merupakan proses sertifikasi yang dipertanggungjawabkan kepada

pemangku kepentingan pendidikan secara administratif, finansial, dan

akademik.

2. Berujung pada peningkatan mutu pendidikan nasional melalui peningkatan

guru dan kesejahteraan guru.

Sertifikasi guru merupakan upaya Pemerintah dalam meningkatkan

mutu guru yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan guru. Guru

yang telah lulus uji sertifikasi guru akan diberi tunjangan profesi sebesar

satu kali gaji pokok sebagai bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan

kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang

berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus non-
9

pegawai negeri sipil (non PNS/swasta). Dengan peningkatan mutu dan

kesejahteraan guru maka diharapkan dapat meningkatkan mutu

pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan.

3. Dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan

Program sertifikasi pendidik dilaksanakan dalam rangka memenuhi

amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Dilaksanakan secara terencana dan sistematis

Agar pelaksanaan program sertifikasi dapat berjalan dengan efektif dan

efesien harus direncanakan secara matang dan sistematis. Sertifikasi

mengacu pada kompetensi guru dan standar kompetensi guru. Kompetensi

guru mencakup empat kompetensi pokok yaitu kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial, dan profesional, sedangkan standar kompetensi guru

mencakup kompetensi inti guru yang kemudian dikembangkan menjadi

kompetensi guru TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru mata pelajaran.

Untuk memberikan sertifikat pendidik kepada guru, perlu dilakukan uji

kompetensi melalui penilaian portofolio.

5. Jumlah peserta sertifikasi guru ditetapkan oleh pemerintah

Untuk alasan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan sertifikasi guru serta

penjaminan kualitas hasil sertifikasi, jumlah peserta pendidikan profesi dan

uji kompetensi setiap tahunnya ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan

jumlah yang ditetapkan pemerintah tersebut, maka disusunlah kuota guru


10

peserta sertifikasi untuk masing-masing Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Penyusunan dan penetapan kuota tersebut didasarkan atas jumlah data

individu guru per Kabupaten/ Kota yang masuk di pusat data Direktorat

Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

BAB III
11

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi yang di rancang untuk

mengungkapkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemeberian

sertifikasi pendidik. Dasar hukum pelaksanaan sertifikasi guru adalah Undang-

Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ( UUGD ). Program

sertifikasi guru di berikan kepada para guru yang menenuhi standar profesional

guru karna hal ini merupakan syarat mutlak untuk mencapai sistem dan praktik

pendidikan yang berkualitas. Manfaat Sertifikasi adalah Pengawasan Mutu,

Penjamin Mutu.

Sertifikasi guru merupakan amanat Undang-Undang Repulik Indonesia

No.20 Tahun 2003 tentang sisdiknas. Pasal 61 menyatakan bahwa sertifikasi dapat

berbentuk ijazah atau sertifikasi kompetensi, tetapi bukan sertifikasi yang di

peroleh melalui pertemuan ilmiah seperti seminar, diskusi panel, lokakarya dan

simposium. Portofolio adalah bukti fisik atau dokumen yang mencerminkan

prestasi dan yang mencerminkan prestasi dan pengalaman berkarya, yang di capai

seorang guru dala kurun waktu tertentu.

B. Kritik dan Saran

Dari penulisan makalah ini kami menyadari banyak kesalahan dalam

penulisan dan penyampaian materi kepada para pembaca dan pendengar. Oleh

karena itu, kami sebagai penulis makalah ini bisa berharap kepada para pembaca

dan pendengar agar kiranya memberi kritik dan sarannya, bukan maksud hal yang
12

lain melainkan agar makalah kami ini bisa menjadi lebih baik lagi dalam

penulisan ataupun penyampaiannya.


DAFTAR PUSTAKA

Bakar, Yunus Abu . (2009) . Profesi Keguruan . Jakarta: Lapis-PGMI Depag

RI

Mulyasa . ( 2008 ) . Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru

( cet.3 ) . Bandung : Remaja Rosdakarya .

Subini, Nini . (2012). Awas, Jangan Jadi Guru Karbitan! . Jakarta : Buku Kita

13

Anda mungkin juga menyukai