Anda di halaman 1dari 10

makalah : SERTIFIKASI TENAGA PENDIDIK GURU DAN DOSEN

Makalah
SERTIFIKASI TENAGA PENDIDIK GURU DAN DOSEN
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas,
Materi Politik Dan Etika Pendidikan
Dosen Pengampu SYAFIQURRAHMAN M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok : VI B


Nawafil Makhatir
Zainullah Syawir
Zubaidi
Moh. Faizi

FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) VI B
INSTITUT ILMU KEISLAMAN ANNUQAYAH
(INSTIKA)
GULUK GULUK SUMENEP JAWA TIMUR
TAHUN AKADEMIK 2017 2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa, yang mana kami
dapat menyelesaikan tugas tentang Sertifikasi Tenaga Pendidik Guru Dan Dosen dengan baik
tanpa hambatan, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada para semua pihak yang telah
sudi membantu dalam menyelesaikan tugas makalah yang berdasarkan materi Politik Dan Etika
Pendidikan
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, kami rasa bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna, sehingga kritik dan saran dari
bapak dosen pengampuh untuk menegur kekurangan dan kesalahan demi menyempurnakan
makalah kami.
Tidak lupa pula harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penyusun khususnya.

Penyusun
Kelompok : VI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sertifikasi Tenaga Pendidik .................................................................................. 2
B. Tujuan Sertifikasi .................................................................................................. 3
C. Dampak Positif Dan Negativ Sertifikasi ............................................................... 4
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan ...............................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sertifikasi guru merupakan sebuah terobosan dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan
kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke depan semua guru harus memiliki
sertifikat sebagai lisensi atau ijin mengajar. Dengan demikian, upaya pembentukan guru yang
profesional di Indonesia segera menjadi kenyataan dan diharapkan tidak semua orang dapat
menjadi guru dan tidak semua orang menjadikan profesi guru sebagai batu loncatan untuk
memperoleh pekerjaan seperti yang terjadi belakangan ini.
Namun, persepsi seperti itu cenderung mencari-cari kesalahan suatu program pemerintah
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional. Peningkatan kesejahterann guru dalam
kaitannya dengan sertifikasi harus dipahami dalam kerangka peningkatan mutu pendidikan
nasional, baik dari segi proses (layanan) maupun hasil (luaran) pendidikan.
Dari beberapa faktor tersebut, guru dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah
menempati kedudukan yang sangat penting dan tanpa mengabaikan faktor penunjang yang lain,
guru sebagai subjek pendidikan sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan sertifikasi tenaga pendidik?


2. Apa tujuan dari sertifikasi tersebut ?
3. Apa dampak positif dan negativ dari sertifikasi itu ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sertifikasi Tenaga Pendidik
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen.
Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan
dosen sebagai tenaga profesional.1[1]

Dalam kegiatan belajar mengajar hususnya sebagai tenaga kependidikan guru maupun
dosen, sudah tidak asing lagi dengan namanya sertifikasi agar pendidikan lebih efektif dan
berkembang demi tercapainya suatu pembelajaran, dan sertifikasi tersebut merupakan suatu
pemeberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan
pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.2[2]

Sebagai tenaga pendidik, guru merupakan suatu jalur untuk menjalankan beberapa materi
pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku dan itu bisa di terapkan pada pendidikan anak usia
dini, pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransf- ormasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan teknologi dan seni melalui
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.3[3]
Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi
yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta mempunyai kewajiban untuk
mengemnbangkan suatu pembelajaran.
Guru maupun dosen sama-sama mempunyai tugas untuk mengembangkan dan
menyebarluaskan suatu pembelajaran, namun hanya mempunyai perbedaan yaitu tentang lokasi
pembelajarannya.

1[1] Undang-Undang Guru Dan Dosen Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2006 Hal.5.

2[2] Ibid, hal, 3.

3[3] Ibid, hal, 3.


B. Tujuan Sertifikasi
Tujuan sertifikasi adalah untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas
sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional; meningkatkan proses
dan mutu hasil pendidikan; meningkatkan martabat guru; dan meningkatkan profesionalimse
guru. Untuk tujuan yang terakhir ini guru dituntut agar dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional. Artinya, dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik guru harus dapat
memenuhi keinginan/harapan masyarakat dalam hal ini siswa dan orang tua; memiliki landasan
pengetahuan yang kuat dan terkini khususnya dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya;
dan dalam proses untuk mendapatkan profesionalisme itu hendaknya dilakukan atas dasar
kompetensi individu, bukan hasil KKN.
Sertifikasi sebagai proses ilmiah sangat memerlukan pertanggungjawaban moral dan
akademis bagi pemilik sertifikat. Maka sangatlah tidak terpuji jika dalam proses mendapatkan
sertifikat itu seorang guru melakukan segala cara, atau ketika telah mendapatkan sertifikat
wawasan dan gaya mengajarnya masih biasa-biasa saja. Disinilah perlunya kesadaran dan
pemahaman bahwa sertifikasi adalah sarana untuk menuju kualitas, sehingga apapun yang
dilakukan guru adalah semata-mata untuk meningkatkan kualitas. Bila pemahaman semacam ini
dimiliki oleh setiap guru, maka cita-cita untuk meningkatkan mutu pendidikan akan menjadi
kenyataan.4[4]

Adapun sertifikasi yang telah di peroleh oleh masing-masing guru maupun dosen tersebut
semuanya akan di minta pertanggungjawaban atas kinerjanya yang mempunyai tujuan untuk
mengembangkan kualitas lembaga pendidikan, kadang kala ada juga salah satu guru maupun
dosen yang nyeleweng dari tugasnya sehingga ke efektifan dalam pembelajaran menjadi tidak
terkontrol dan semena-mena dalam menjalankan tugasnya, kapan negara kita akan maju jika
sebuah sertifikasi itu di makanai gaji pokok kita sehari-hari, tanpa melihat lagi potensi peserta
didik kita yang terabaikan karena dampak sertifikasi yang kinerjanya masih belum optimal dalam
suatu pembelajaran.

C. Dampak Positif Dan Negativ Sertifikasi

4[4] Crewlima Anggun Sertifikasi Tenaga Pendidik, Di Akses Dari,


https://thebestofeducation.wordpress.com/makalah/bab-ii-kajian-
teori/sertifikasi-tenaga-pendidik/, Pada Tanggal 10/03/2017, Pada Jam, 1:57.
Dampak Positif Sertifikasi Guru
Sertifikasi guru sangat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan di sekolah-sekolah.
Manfaat uji sertifikasi antara lain sebagai berikut:[4]

1. Melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten sehingga
dapat merusak citra profesi guru itu sendiri.
2. Melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan professional
yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan penyiapan sumber
daya manusia di negeri ini.
3. Menjadi wahana penjamin mutu bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK) yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga berfungsi sebagai kontrol
mutu bagi pengguna layanan pendidikan.
4. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan eksternal yang
potensial dapat menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

Dampak Negatif Sertifikasi Guru

Pelaksanaan program sertifikasi tujuan dasarnya adalah untuk meningkatkan mutu


pendidikan. Karena dengan meningkatnya kualitas pendidikan, maka akan dapat pula
mendongkrak kualitas pendidikan bangsa Indonesia saat ini. Meski proses sertifikasi guru sudah
memasuki periode keempat, bukan berarti kendala dan permasalahan yang menyertai sertifikasi
guru sirna.5[5]
Mungkin kita sudah memahami bagaimana dampak positif dan negatif yang telah di
paparkan diatas sehingga melibatkan kita sebagai penerus jabatan guru untuk menghindari hal-
hal yang tidak sewajarnya di kerjakan oleh guru yang telah mempunyai sertifikasi, dan
hendaknnya meningkatkan kualitas kematangan peserta didik serta mengembangkan
pembelajaran yang telah di terapkan sesuai harapan lembaga pendidikan tersebut.

5[5] Syaiful Sagala, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta,
2007, Hal, 125.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sertifikasi pendidik merupakan suatu bukti pengakuan sebagai tenaga profesional yang
telah dimiliki oleh seorang pendidik dalam melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu, setelah yang bersangkutan menempuh uji kompetensi yang dilakukan oleh
lembaga sertifikasi.
Tujuan Sertifikasi guru merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu guru
sehingga pembelajaran di sekolah juga akan berkualitas. Hal ini dengan asumsi, peningkatan
mutu guru akan dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru sehingga diharapkan dapat
meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjutan.
Berdasarkan hasil penelitian, sertifikasi kurang berdampak terhadap peningkatan mutu
pembelajaran. Kebanyakan beranggapan bahwa sertifikasi guru adalah kondisi final dari profesi
guru, sehingga apa yang mereka lakukan setelah itu tidak banyak berubah menjadi lebih baik
bahkan menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Guru Dan Dosen Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2006.
Anggun, Crewlima, Sertifikasi Tenaga Pendidik, Di Akses Dari,
https://thebestofeducation.wordpress.com/makalah/bab-ii-kajian-teori/sertifikasi-tenaga-
pendidik/.
Sagala, Syaiful, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung:
Alfabeta, 2007.

Diposting oleh Nawafil Makhatir di 23.05


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

MY COLLECTION

Nawafil Makhatir
Lihat profil lengkapku

ALL MAKALAH CAMPUS


2017 (5)
o Maret (5)
CERUPUT makalah : HUKUM-HUKUM SYARA
cerupu pas : HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI
makalah : SERTIFIKASI TENAGA PENDIDIK GURU DAN DOS...
SEJARAH PEMBUKUAN AL-QUR'AN
MAKALAH PENDIDIKAN SOSIAL
Tema Tanda Air. Gambar tema oleh lobaaaato. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai