Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROFESI KEPENDIDIKAN
(Sertifikasi Guru)

Dosen Pengampu:
Dra. Simpun, M.Pd.
NIP. 19621128 198709 2 001

Di Susun Oleh Kelompok 7 :


Puspa Diah 203030212151
Rahmadi 203010212023
Rana Azizah D. 203010212010
Riska Ayuditya 203030212121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN DAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Profesional Guru” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh ibu Dra. Simpun, M.Pd. pada Mata kuliah Profesi Kependidikan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang profesional guru
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Simpun, M.Pd. selaku dosen
pengampu pada mata kuliah Profesi Kependidikan, yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang mambangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palangka Raya, 17 Maret 2023

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI
JUDUL

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

a. Latar Belakang.......................................................................................................1
b. Rumusan Masalah..................................................................................................2
c. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3

a. Pengertian Sertifikasi Guru....................................................................................3


b. Prinsip Sertifikasi Guru.........................................................................................3
c. Persyaratan untuk Sertifikasi Guru........................................................................4
d. Tujuan dan manfaat Sertifikasi Guru....................................................................5
BAB III PENUTUP.........................................................................................................7
a. Kesimpulan............................................................................................................7
b. Saran......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan Sertifikasi Guru merupakan salah satu implementasi dari
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Agar sertifikasi guru
dapat direalisasikan dengan baik perlu pemahaman bersama antara berbagai unsur
yang terlibat, baik di pusat maupun di daerah. Oleh karena itu, perlu ada koordinasi
dan sinkronisasi pelaksanaan sertifikasi agar pesan Undang-Undang tersebut dapat
dilaksanakan sesuai dengan harapan.
Dan berdasarkan amanat UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 42 dan 61, UU No.
14 Tahun 2005 Pasal 8, dan PP No.19 Tahun 2005 Pasal 29, guru pada jenis dan
jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah wajib
memiliki kualifikasi akademik minimal S1 atau D IV sesuai dengan bidang tugasnya,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Di samping persyaratan tersebut, seorang guru harus memiliki
kompetensi sebagai agen pembelajaran yang meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Keempat
kompetensi tersebut tercermin secara integratif dalam kinerja guru dan dibuktikan
dengan sertifikat pendidik yang diperoleh melalui uji kompetensi. Sertifikasi pendidik
bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui penilaian portofolio dan jalur
pendidikan. Penetapan peserta sertifikasi melalui penilaian portofolio berdasarkan
pada urutan prioritas masakerja sebagai guru, usia, pangkat/golongan, beban
mengajar, tugas tambahan, dan prestasi kerja.
Dengan persyaratan tersebut diperlukan waktu yang cukup lama bagi guru
muda yang berprestasi untuk mengikuti sertifikasi. Oleh karena itu, perlu
dilaksanakan sertifikasi guru dalam jabatan yang mampu mengakomodasi guru-guru
muda berprestasi yaitu melalui jalur pendidikan. Pelaksana sertifikasi melalui jalur
pendidikan ini adalah LPTK yang ditunjuk sesuai keputusan Mendiknas No.
122/P/2007. Mengingat pelaksanaan program sertifikasi guru dalam jabatan melalui
jalur pendidikan ini melibatkan berbagai institusi terkait dan dalam upaya melakukan
penjaminan mutu maka diperlukan pedoman penyelenggaraan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Sertifikasi Guru?
2. Apa saja prinsip Sertifikasi Guru?
3. Apa saja persyaratan untuk Sertifikasi Guru?
4. Apa tujuan dan manfaat Sertifikasi Guru?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sertifikasi Guru.
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip Sertifikasi Guru.
3. Untuk mengetahui apa saja persyaratan untuk Sertifikasi Guru.
4. Untuk mengetahui apa tujuan dan manfaat Sertifikasi Guru?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sertifikasi Guru
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru.
Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional
guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan
praktik pendidikan yang berkualitas. Sertifikat pendidik adalah sebuah sertifikat yang
ditandatangani oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal
pengakuan profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga
profesional.
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen disebut sertifikat pendidik.
Pendidik yang dimaksud disini adalah guru dan dosen. Proses pemberian sertifikat
pendidik untuk guru disebut sertifikasi guru, dan untuk dosen disebut sertifikasi
dosen. Guru dalam jabatan adalah guru PNS dan Non PNS yang sudah mengajar pada
satuan Pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun
masyarakat, dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
Portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan pengalaman
berkarya/prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam
interval waktu tertentu. Sertifikat Pendidik.bagi guru dalam jabatan diperoleh melalui
sertifikasi dengan penilaian portofolio atau melalui jalur pendidikan.

B. Prinsip Sertifikasi Guru


Prinsip sertifikasi guru adalah sebagai berikut:
1. Dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel. Objektif yaitu mengacu
kepada proses perolehan sertifikat pendidik yang impartial, tidak diskriminatif, dan
memenuhi standar pendidikan nasional. Transparan yaitu mengacu kepada proses
sertifikasi yang memberikan peluang kepada para pemangku kepentingan
pendidikan untuk memperoleh akses informasi tentang proses dan hasil sertifikasi.
Akuntabel merupakan proses sertifikasi yang dipertanggungjawabkan kepada
pemangku kepentingan pendidikan secara administratif, finansial, dan akademik.
2. Berujung pada peningkatan mutu pendidikan nasional melalui peningkatan guru
dan kesejahteraan guru. Sertifikasi guru merupakan upaya Pemerintah dalam
meningkatkan mutu guru yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan guru.

3
Guru yang telah lulus uji sertifikasi guru akan diberi tunjangan profesi sebesar satu
kali gaji pokok sebagai bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus
pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus non-pegawai negeri
sipil (non PNS/swasta). Dengan peningkatan mutu dan kesejahteraan guru maka
diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di
Indonesia secara berkelanjutan.
3. Dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan. Program
sertifikasi pendidik dilaksanakan dalam rangka memenuhi amanat Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Dilaksanakan secara terencana dan sistematis. Agar pelaksanaan program
sertifikasi dapat berjalan dengan efektif dan efesien harus direncanakan secara
matang dan sistematis. Sertifikasi mengacu pada kompetensi guru dan standar
kompetensi guru. Kompetensi guru mencakup empat kompetensi pokok yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, sedangkan standar
kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang kemudian dikembangkan
menjadi kompetensi guru TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru mata pelajaran.
Untuk memberikan sertifikat pendidik kepada guru, perlu dilakukan uji kompetensi
melalui penilaian portofolio.
5. Jumlah peserta sertifikasi guru ditetapkan oleh pemerintah
Untuk alasan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan sertifikasi guru serta penjaminan
kualitas hasil sertifikasi, jumlah peserta pendidikan profesi dan uji kompetensi
setiap tahunnya ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan jumlah yang ditetapkan
pemerintah tersebut, maka disusunlah kuota guru peserta sertifikasi untuk masing-
masing Provinsi dan Kabupaten/Kota. Penyusunan dan penetapan kuota tersebut
didasarkan atas jumlah data individu guru per Kabupaten/ Kota yang masuk di
pusat data Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.

C. Persyaratan Sertifikasi Guru

4
Persyaratan ujian sertifikasi dibedakan menjadi dua, yaitu persyaratan akademik dan
nonakademik.
 Adapun persyaratan akademik adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru TK/RA , kualifikasi akademik minimum D4/S1, latar belakang
pendidikan tinggi di bidang PAUD, Sarjana Kependidikan lainnya, dan Sarjana
Psikologi.
2. Bagi guru SD/MI kualifikasi akademik minimum D4/S1 latar belakang
pendidikan tinggi di bidang pendidikan SD/MI, kependidikan lain, atau psikologi.
3. Bagi guru SMP/MTs dan SMA/MA/SMK, kualifikasi akademik minimal D4/S1
latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan.
4. Bagi guru yang memiliki prestasi istimewa dalam bidang akademik, dapat
diusulkan mengikuti ujian sertifikasi berdasarkan rekomendasi dari kepala
sekolah, dewan guru, dan diketahui serta disahkan oleh kepala cabang dinas dan
kepala dinas pendidikan.

 Persyaratan nonakademik untuk ujian sertifikasi dapat didentifikasi sebagai


berikut:
1. Umur guru maksimal 56 tahun pada saat mengikuti ujian sertifikasi.
2. Prioritas keikutsertaan dalam ujian sertifikasi bagi guru didasarkan pada jabatan
fungsional, masa kerja, dan pangkat/golongan.
3. Bagi guru yang memiliki prestasi istimewa dalam nonakademik, dapat diusulkan
mengikuti ujian sertifikasi berdasarkan rekomendasi dari kepala sekolah, dewan
guru, dan diketahui serta disahkan oleh kepala cabang dinas dan kepala dinas
pendidikan.
4. Jumlah guru yang dapat mengikuti ujian sertifikasi di tiap wilayah ditentukan
oleh Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK)
berdasarkan prioritas kebutuhan.

D. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Guru


Secara umum tujuan sertifikasi guru adalah untuk meningkatkan mutu dan
menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran
dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan meningkatkan kompetensi peserta
agar mencapai standar kompetensi yang ditentukan. Secara khusus program ini
bertujuan sebagai berikut.
1. Meningkatkan kompetensi guru dalam bidang ilmunya.
2. Memantapkan kemampuan mengajar guru.
3. Menentukan kelayakan kompetensi seseorang sebagai agen pembelajaran.

5
4. Sebagai persyaratan untuk memasuki atau memangku jabatan professional
sebagai pendidik.
5. Mengembangkan kompetensi guru secara holistik sehingga mampu bertindak
secara profesional.
6. Meningkatkan kemampuan guru dalam kegiatan penelitian dan kegiatan ilmiah
lain, serta memanfaaatkan teknologi komunikasi informasi untuk kepentingan
pembelajaran dan perluasan wawasan.

 Adapun manfaat ujian sertifikasi guru dapat diperikan sebagai berikut.


1. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat
merusak citra profesi guru.
2. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas
dan profesional.
3. Menjadi wahana penjaminan mutu bagi LPTK , dan kontrol mutu dan jumlah
guru bagi pengguna layanan pendidikan.
4. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan (LPTK) dari keinginan internal dan
tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku.
5. Memperoleh tujangan profesi bagi guru yang lulus ujian sertifikasi.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru.
Sertifikatpendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar
profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan
sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.
Prinsip sertifikasi guru adalah dilaksanakan secara objektif, transparan, dan
akuntabel, Berujung pada peningkatan mutu pendidikan nasional, Dilaksanakan
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan, dan dilaksanakan secara
sistematis.
Persyaratan ujian sertifikasi dibedakan menjadi dua, yaitu persyaratan
akademik dan nonakademik. Persyarakat akademik adalah hal-hal yang berkaitan
tentang pendidikan calon guru, sedangkan non akademik adalah persyarakat yang
tidak berkaitan dengan pendidikan.
Tujuan sertifikasi guru adalah untuk meningkatkan mutu dan menentukan
kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan meningkatkan kompetensi peserta
agar mencapai standar kompetensi yang ditentukan.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.
Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Dan kami
juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena

7
itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA

Adhar. (2013). Peran Sertifikasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Kedisiplinan Guru
Dalam Melaksanakan Pembelajaran. 76-120.
Fachruddin. (2018). Telaah Urgensinya Terhadap Kompetensi Dan Profesionalitasme Guru
Agama. 142-166.
M. Imran Hasanudin, N. (2021). Analisis Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru
Pendidikan Jasmani Pada Tingkat SMP. 2-8.
Tusriyanto. (2012). Sertifikasi Guru Sebagai Upaya Menciptakan Mutu Pendidikan. 120-168.
Tustiyana Windiani, M. (2020). Profesi Kependidikan. Bogor: Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Pakuan.

Anda mungkin juga menyukai