Anda di halaman 1dari 26

TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

DI SMK MANDALA LEUWILIANG


Diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Sekolah

Dosen :
Wahyu Bagja Sulfemi, S.S., M, Pd.

Disusun Oleh :

SRI RAHAYU
NIM 0142S1A018006

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

STKIP MUHAMMADIYAH BOGOR

Jl. Raya Leuwiliang No. 106 Bogor 16640 Telepon : (0251) 8644743, Faks : (0251)
8642847 e-mail :stkipm_bogor@yahoo.com

2020
ABSTRAK

Peranan guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan


formal. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu
menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka
pembangunan pendidikan. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat
strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu
dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Undang-Undang No. 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai agen
pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk
dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat
tertentu, salah satu di antaranya adalah kompetensi. Kompetensi guru merupakan
seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat
mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif. Sedangkan guru yang profesional
adalah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru
dengan kemampuan maksimal. Guru merupakan orang yang sangat berpengaruh
dalam proses belajar mengajar. Sudah selayaknya seorang guru itu diberikan
kesejahteraan berupa sertifikasi. Dapat dipahami bahwa sertifikasi adalah proses
pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan
tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan yang layak. (Sulfemi, Wahyu
Bagja. Kemampuan Petagogik Guru. 2015)

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat, rizki dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Adapun penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Sekolah, di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Muhammadiyah Bogor, terutama mahasiswa program studi Administasi
Pendidikan semester III. Mata kuliah Manjemen Sekolah adalah mata kuliah
wajib dengan beban 2 sks.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan tugas ini tidak lepas dari bantuan
dan partisipasi berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :

1. Pimpinan STKIP Muhammadiyah Bogor.


2. Ketua Program Studi Administasi Pendidikan.
3. Dosen pengampu Wahyu Bagja Sulfemi, S.S., M. Pd.
4. Kepada Seluruh Dosen dan Staf STKIP Muhammadiyah Bogor.
5. Kedua Orang Tua tercinta.
6. Mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan STKIP
Muhammadiyah Bogor.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan tugas ini dengan melimpahkan rahmat dan karuni-
Nya. Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menyadari masih ada kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang masih
sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga karya
tulis ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak demi
kemaslahatan bersama, serta bernilai ibadah dihadapan Allah SWT. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahhmatullahi Wabarakatuh.

Bogor, Januari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Abstrak ..................................................................................................... i

Kata Pengantar ......................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................. iii

Daftar Tabel ............................................................................................. iv

Daftar Gambar ......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Metodelogi ............................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pengertian Pendidik ................................................................................. 3
B. Pengertian Kependidikan ......................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN


A. Standar Pendidik ................................................................................. 5
B. Standar Kependidikan ........................................................................... 10

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 18
B. Saran ................................................................................................... 18

Daftar pustaka .......................................................................................... 19

Lampiran – Lampiran ............................................................................... 20

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tentang Sertifikasi Guru Produktif .............................................. 9

Tabel 1.2 Tentang Kepala Sekolah .............................................................. 11

Tabel 1.3. Tentang Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah ........................ 13

Tabel 1.4 Tentang Kemampuan Supervisi ................................................... 14

Table 1.5 Tentang Tenaga Administrasi ............................................................... 1 5

Tabel 1.6 Tentang Petugas Khusus Sekolah ......................................................... 1 6

Tabel 1.7 Tentang Contoh Manajemen Ketenagaan ........................................... 17

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perjalanan Ke SMK Mandala .................................................. 20

Gambar 1.2 Menunggu Guru ......................................................................... 20

Gambar 1.3 Wawancara ................................................................................. 20

Gambar 1.4 Keliling Sekolah ......................................................................... 20

Gambar 1.5 Gedung SMK Mandala ............................................................... 20

Gambar 1 6 foto bersama ............................................................................... 20

Gambar 1.7 Foto Bersama Guru .................................................................... 20

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mandala adalah sebuah
lembaga sekolah yang terletak di Jl. Hegarsari No.10 Desa Cibeber 1
Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. SMK
Mandala bernaung di bawah Yayasan Mandala dan memiliki status
akreditasi A. Sekolah ini terdiri atas 38 PTK (Pendidik dan Tenaga
Kependidikan) yang 85% sudah bergelar S1. 42,5% sudah mendapatkan
tunjangan Sertifikasi Guru (SerGur).
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi
akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal
yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah
atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini.
B. Metodelogi
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memilih untuk
menggunakan metode penelitian wawancara. Metode penelitian
wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data untuk
mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.
Cara inilah yang banyak dilakukan di Indonesia belakangan ini.
wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap survey.
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide
(panduan wawancara). Metode dalam penulisan ini adalah untuk

1
mengetahui informasi tentang tenaga pendidik dan kependidikan yang ada
di SMK Mandala leuwiliang.
C. Tujuan Penelitian
a. Supaya pembaca mengetahui apa itu Pendidik dan Kependidikan yang
ada di sekolah.
b. Agar pembaca bisa memahami tentang apa saja yang harus dimiliki
oleh seorang pendidik dan kependidikan.
c. Supaya pembaca mengetahui seberapa pentingnya tenaga pendidik dan
kependidikan dalam dunia pendidikan.
D. Manfaat Penelitian
Makalah ini dibuat agar dapat dijadikan panduan bagi para pembaca
terkhusus bagi diri saya sendiri umumnya bagi orang lain. Dengan adanya
makalah ini yang berjudul “TENAGA PENDIDIK DAN
KEPENDIDIKAN DI SMK MANDALA LEUWILIANG” mampu
menjadi pedoman bagi seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Yang di
mana standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan sangat penting untuk
suatu sekolah. Sekolah harus mampu merekrut tenaga pendidik/guru yang
sesui standar perundang-undangan agar tujuan pendidikan di sekolah dapat
tercapai dengan efektif dan efisien.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pendidik
Menurut PP RI No.19/2005 tentang standar Nasional Pendidikan
Pasar 28, pendidik adalah agen pembelajaran yang haruus memiliki empat
jenis kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadiann,
kompetensi sosial, dan kkompetensi profesional. (Sulfemi, 2016 : 68)
Kata pendidik secara fungsional menunjukan kepada seseorang
yang melakukan kegiatan dalam memberikan pengetahuan, keterampilan,
pendidikan, pengalaman, dan sebagainya, bisa siapa saja dan dimana saja.
Secara luas dalam keluarga adalah orang tua, guru jika itu disekolah, di
kampus disebut dosen, di pesantren disebut murabbi atau kyaiy dan lain
sebagainya.
Pendidik adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada
anak didik. Sedangkan dalam pandangan masyarakat adalah orang yang
melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di
lembaga pendidikan formal (sekolah atau institusi pendidikan dengan
kurikulum yang jelas dan terakreditasi), tetapi bisa juga di lembaga
pendidikan non formal (lembaga pendidikan keterampilan, kursus, di
mesjid, di gereja, dan di rumah).
Undang-Undang No.20 tahun 2003, pasal 39 (2) menjelaskan
bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan.
Tenaga pendidik meliputi guru, dosen, konselor, pamong belajar,
tutor, instruktur, fasiliator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisifasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
(UU No.20 Tahun 2003 pasa 1).

3
B. Pengertian Kependidikan
Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Yang termasuk ke dalam tenaga kependidikan adalah: kepala
satuan pendidikan, dan tenaga kependidikan lainnya.
Kepala Satuan Pendidikan yaitu orang yang diberi wewenang dan
tanggung jawab untuk memimpin satuan pendidikan tersebut. Kepala
Satuan Pendidikan harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya
sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator,
motivator, figur dan mediator (Emaslim-FM) Istilah lain untuk Kepala
Satuan Pendidikan adalah: Kepala Sekolah, Rektor, Direktur, serta istilah
lainnya.

4
BAB III

PEMBAHASAN

A. Standar Pendidik
Standar pendidik/tenaga pendidik meliputi guru, dosen, konselor,
pamong belajar, tutor, instruktur, fasiliator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya. Yang dimana seorang pendidik atau guru harus
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
Kualifikasi akademik yang dimaksudkan disini adalah tingkat
pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang
dibuktikan dengan ijazah dan sertifikat keahlian yang relevan sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Tidak semua orang bisa menjadi pendidik kalau yang bersangkutan
tidak bisa menunjukkan bukti dengan kriteria yang ditetapkan. Syarat-
syarat umum bagi seorang pendidik adalah : Sehat Jasmani dan Sehat
Rohani. Pendidik yang berlaku khusus di sekolah, sebagian besar pendapat
mengisyaratkan pentingnya sebuah kompetensi sebagai kualifikasi
persyaratan profesionalisme guru. Kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan , dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,
dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Kompetensi pendidik profesional dalam UU No. 14 Tahun 2005
dikemukakan ada 4 cakupan yang meliputi Kompetensi Pedagogik,
Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi:
1. Kompetensi Pedagogik. Kata 'Pedagogik' tidak akan asing di dengar
oleh seorang guru, tetapi apakah semua guru memahami apa yang
dimaksud dengan Kompetensi Pedagogik walau sebenarnya sudah
pernah di lakukannya. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah

5
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik.
Kompetensi Pedagogik menjadi salah satu jenis kompetensi yang
harus dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi
khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya.
Kompetensi pedagogik berupa mengelola interaksi pembelajaran yang
meliputi pemahaman dan pengembangan potensi peserta didik,
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta sistem evaluasi
pembelajaran.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam mengelola
pembelajaran peserta didik, yang meliputi: a) pemahaman peserta
didik, b) perancang dan pelaksanaan pembelajaran, c) evaluasi
pembelajaran dan, d) pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya.Kompetensi
pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam mengelola proses
pembelajaran peserta didik. Selain itu kemampuan pedagogik juga
ditunjukkan dalam membantu, membimbing dan memimpin peserta
didik. (Sulfemi, Wahyu Bagja. 2015)
Berdasarkan pengertian seperti tersebut di atas maka yang dimaksud
dengan pedagogik adalah ilmu tentang pendidikan anak yang ruang
lingkupnya terbatas pada interaksi edukatif antara pendidik dengan
siswa. Dapat pula diartikankompetensi pedagaogik adalah sejumlah
kemampuan guru yang berkaitan dengan ilmu dan seni mengajar
siswa.
SMK Mandala Leuwiliang ini memakai 1 kurikulum, kelas X, XI, XII
memakai kurikulum 2013, dikarnakan seluru sekolahan wajib
menggunakan kurikulum 2013 pada tahun ini. Dan pada kurikulum
2013 ini guru dituntut untuk menguasai perangkat pembelajaran
khususnya dalam hal IT. Dan media pendukung pembelajaran sangat
dibutuhkan agar proses pembelajaran lebih efektif. Ada beberapa
orang guru masih menggunakan metode ceramah dalam proses
penyampaian materi. Sebagian yang lain lebih aktif dalam proses

6
penyampaian materi pembelajaran di kelas. Sehingga siswa lebih
antusias menyimak apa yang diterangkat oleh guru tersebut.
Pada kurikulum 2013 ini, guru berperan sebagai fasilitator dan untuk
meningkatkan daya kreatifitas siswa, sehingga dalam pembelajaran
siswa cenderung lebih aktif.
2. Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan
perilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai
luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari.(Wahyu, Bagja
Sulfemi. 2015).
Kompetensi Kepribadian berupa kepribadian yang mantap, berakhlak
mulia, arif dan berwibawa yang meliputi kemantapan pribadi dan
akhlak mulia, kedewasaan dan kearifan, serta keteladanan dan
kewibawaan.
Berbicara tentang kepribadian, tentu semua orang sebagai makhluk
sosial harus memiliki kepribadian yang baik, jujur, sopan dan santun
agar dapat dihormati dan tidak dikucilkan oleh orang lain. Terlebih
lagi seorang guru, seorang guru harus memiliki kepribadian yang lebih
baik dari orang-orang disekitarnya, karena guru sebagai suri tauladan
dan setiap langkah dan prilakunya secara tidak langsung diawasi oleh
berbagai pihak, baik itu masyarakat, orang tua, bahkan oleh peserta
didiknya sendiri. Dan juga harus mencerminkan kepribadiannya yang
luhur.
Hal tersebutlah yang ditunjukan oleh guru-guru di Smk mandala
Leuwiliang .Kepribadiannya yang agung dan luhur sangat di
junjung.Cara mereka bersikap sangat sopan.Mereka juga santun dalam
berbicara, baik itu dengan sesama guru, dengan masyarakat maupun
dengan siswa.Hal tersebut memanglah merupakan suatu keharusan
yang perlu diterapkan di sekolah manapun.
3. Kompetensi Profesional berupa kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi penguasaan matei
keilmuan, penguasaan kurikulum dan silabus sekolah, metode khusus

7
pembelajaran bidang studi serta pengembangan wawasan etika dan
pengembangan profesi.
4. Dimaksud dengan kompetensi sosial di dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005, pada pasal 28, ayat 3, ialah kemampuan
pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
(Wahyu, Bagja Sulfemi. 2015)
Manusia sebagai makhluk sosial pasti selalu berhubungan dengan
lingkungan dan individu lain disekitarnya. Oleh karena itu,
komunikasi yang baik sangatlah dibutuhkan agar dapat memenuhi
segala kebutuhan hidupnya. Begitupun seorang guru. Guru harus
pandai berkomunikasi agar dapat berhubungan dengan lingkungan
sekitarnya. Baik itu dengan sesama guru, siswa, orang tua, maupun
dengan masyarakat.
Dari yang penulis jumpai di SMK Mandala Leuwiliang. Cara guru
menjalin hubungan dengan sesama guru, siswa, orang tua maupun
masyarakat dengan berkomunikasi sangatlah baik. Karena
kemampuan berkomunikasi (Communication skill) sangatlah
berpengaruh untuk citra sekolah dan dapat menjadi nilai tambah bagi
dirinya sendiri maupun lembaga.
Kompetensi sosial berupa kemampuan yang dimiliki seorang pendidik
untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien
dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali murid dan
masyarakat sekitar.
Syarat untuk menjadi seorang pendidik/guru SMK yaitu:
a) Seorang guru memiliki kualifikasi akademik minimum Sarjana
(S1) atau Diploma 4 (D4) dari program studi terakreditasi. Dan di
sekolah SMK Mandala Leuwiliang rata-rata gurunya sudah
Sarjana (S1).

8
Jumlah guru yang dimiliki sekolah SMK Mandala dan
kualifikasinya.
Jumlah guru seluruhnya : 38 orang.
Dibuktikan dengan dokumen:
1) Foto kopi ijazah.
2) Sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
b) Guru meiliki sertifikat pendidik
Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi
persyaratan. Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang terakreditasi dan
ditetapkan oleh Pemerintah.
c) Guru produktif memiliki sertifikat kompetensi dari lembaga yang
diakui.
Sertifikat kompetensi guru produktif di SMK Mandala
Sertifikat kompetensi
No. Nama Guru guru produktif
Ada Tidak
1 Catur Wiyono, SE V
2 Nina R A Mahieu, S.Pd V
3 Borkat Harahap, S.Pd V
4 Dian Pangastuti, SE. V
5 Dwi Hartati, S.Sos. V
6 Eva Januar C, SE. V
7 Edi Setiawan, SE. V
8 Sigit Setya Nugraha V
9 Yati Siti Nurhayati S.Pd. V
10 Windiana Puspita Dewi V
11 Ana Mulyana, S. Pd V
(Tabel 1.1 Tentang Sertifikasi Guru Produktif)

9
B. Standar Kependidikan
Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan
Pendidikan. Yang termasuk ke dalam tenaga kependidikan adalah: kepala
satuan pendidikan; pendidik; dan tenaga kependidikan lainnya.
Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah, pengawas satuan
pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga
laboratorium, dan tenaga kebersihan.
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan untuk
memimpin suatu sekolah yang diselenggarakan proses belajar
mengajar atau tempat terjadi interaksi antara guru yang memberi
pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. (Wikipedia).
a. Persyaratan kepala sekolah meliputi:
1) Memiliki kualifikasi akademik paling rendah S2 kependidikan
atau nonkependidikan perguruan tinggi yang terakreditasi.
2) Berusia setinggi-tingginya 56 (lima puluh enam) tahun
pada waktu pengangkatan pertama sebagai kepala sekolah.
3) Sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat keterangan dari
dokter Pemerintah.
4) Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin sedang dan/atau
berat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5) Memiliki sertifikat pendidik.
6) Memiliki sertifikat kepala sekolah.
7) Pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
menurut jenis dan jenjang sekolah masing-masing.
8) Memiliki golongan ruang serendah-rendahnya III/c bagi guru
pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi guru bukan PNS
disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh
yayasan atau lembaga yang berwenang dibuktikan dengan SK
inpassing.

10
9) Memperoleh nilai baik untuk penilaian kinerja sebagai guru
dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Kepala sekolah SMK Mandala Leuwiliang memenuhi persyaratan
sesuai standar.

No. Standar yang harus dimiliki Ya Tidak

1 Kualifikasi akademik S2 v
2 Usia maksimal 56 tahun V
3 Sehat jasmani dan rohani V
4 Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin V
5 Memiliki sertifikat pendidik V
6 Sertifikat kepala sekolah V
7 Pengalaman mengajar minimal V
8 Golongan minimal III/C atau V
9 Nilai baik untuk penilaian kinerja dalam 2 V
tahun terakhir
(Tabel 1.2 Tentang Kepala Sekolah )

b. Kompetensi manajerial kepala sekolah meliputi:


1) Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan
perencanaan.
2) Mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan.
3) Memimpin penyelenggaraan sekolah dalam pendayagunaan
sumber daya sekolah secara optimal.
4) Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju
organisasi pembelajaran yang efektif.
5) Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran siswa.
6) Mengelola guru dan tenaga administrasi sekolah (TAS) dalam
rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.

11
7) Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
8) Mengelola hubungan sekolah dengan Dunia Usaha/Dunia
Industri dan masyarakat dalam rangka memperoleh dukungan
nara sumber, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah.
9) Mengelola pengembangan kurikulum, kegiatan pembelajaran,
dan praktik kerja industri (prakerin).
10) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan
nasional.
11) Mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
12) Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah.
13) Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung
pembelajaran mata pelajaran produktif dan kegiatan siswa,
antara lain: bengkel, laboratorium, studio, business center,
bursa kerja.
14) Mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan.
15) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah.
16) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya.
Kepala sekolah SMK Mandala memiliki kompetensi manajerial.

No. Kompetensi Manajerial Ya Tidak


1 Menyusun perencanaan V
2 Mengembangkan organisasi V
3 Memimpin penyelenggaraan sekolah V

12
4 Mengelola perubahan dan pengembangan V
5 Menciptakan budaya kondusif dan inovatif V
6 Mengelola guru dan tenaga administrasi V
7 Mengelola sarana dan prasarana V
8 Mengelola hubungan dengan masyarakat V
9 Mengelola seleksi siswa V
10 Mengelola pengembangan kurikulum dan V
kegiatan pembelajaran
11 Mengelola keuangan V
12 Mengelola ketatausahaan V
13 Mengelola unit layanan khusus V
14 Mengelola sistem informasi V
15 Memanfaatkan TIK V
16 Melakukan monitoring, evaluasi, dan V
pelaporan
Jumlah 16
(Tabel 1.3. Tentang Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah)

c. Kepala sekolah memiliki kemampuan kewirausahaan berikut:


1) Melakukan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.
2) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai
organisasi pembelajar yang efektif.
3) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin
sekolah.
4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah.
5) Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar siswa.

13
d. Kegiatan supervisi kepala sekolah meliputi:
1) Merencanakan program supervisi proses pembelajaran dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru.
2) Melaksanakan supervisi proses pembelajaran terhadap guru
dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang
tepat.
3) Mengevaluasi hasil supervisi.
4) Menindaklanjuti hasil supervisi proses pembelajaran terhadap
guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
Kepala sekolah SMK Mandala memiliki kemampuan Supervisi
Akademik.

No. Kemampuan Supervisi Akademik Ya Tidak


1 Merencanakan program supervisi v
2 Melaksanakan supervisi terhadap guru v
3 Mengevaluasi hasil supervisi v
4 Menindaklanjuti hasil supervisi v
(Tabel 1.4 Tentang Kemampuan Supervisi)

2. Tenaga Administrasi/Tata Usaha


Tata usaha adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang
administrasi instansi tersebut. Bidang administrasi yang dikelola
diantaranya; Administrasi surat menyurat dan pengarsipan,
Administrasi Kepegawaian, Administrasi Peserta Didik, Administrasi
Keuangan, Administrasi Inventaris dan lain-lain. Bagian-bagian tenaga
administrasi di SMK Mandala:
a. Kepala Tenaga Administrasi dengan ketentuan:
1) Kualifikasi minimal berpendidikan S1 program studi yang
relevan dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah minimal 4 (empat) tahun, atau D3 dan yang sederajat,

14
program studi yang relevan, dengan pengalaman kerja sebagai
tenaga administrasi sekolah minimal 8 (delapan) tahun.
2) Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah dari
lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
b. Tenaga Administrasi

No. Nama Pendidikan Terakhir


1 Usnaeni, S.Pd S1
2 Anggi Yuliandari SMA
3 Sri Indah Mulyani SMK
(Table 1.5 Tentang Tenaga Administrasi)
(Tabel 1. 5 Tentang Tenaga Administrasi)
3. Tenaga Perpustakaan
Perpustakaan sebagai lembaga nonprofit merupakan salah satu unit
yang menyediakan jasa layanan informasi. Jadi dalam kegiatan
layanan jasa informasi perpustakaan tidak hanya berfokus pada
layanan informasi saja tetapi juga harus memperhatikan reaksi dari
pengguna yang memanfaatkan jasa layanan. Perpustakaan perlu
menerapkan manajemen yang strategis dan kebijakan yang terus
diefektifkan. Perpustakaan yang unggul adalah perpustakaan yang
dapat mengetahui kebutuhan dan memuaskan pelanggannya. (Sulfemi.
asosiatif layanan tenaga perpustakaan sekolah dengan motivasi
membaca siswa di kabupaten bogor. 2019)
Pustakawan sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-
kegiatan sebagian berikut:
1) Merencanakan pengadaan buka atau bahan pustaka atau media
elektronika.
2) Merencanakan pengembangan perpustakaan.
3) Memelihara dan perbaikan buku-buku atau bahan pustaka atau
media elektronila.
4) Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku/bahan
pustaka/media elektronika.

15
5) Melakukan layanan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan
lainnya serta masyarakat.
6) Menyimpan buku-buku perpustakaan/media elektronika.
7) Menyusun tata tertib perpustakaan.
8) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara
berkala.
Setiap perpustakaan sekolah memiliki sekurang-kurangnya satu
tenaga perpustakaan sekolah yang berkualifikasi SMA atau yang
sederajat dan bersertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan
sekolah dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
Di SMK Mandala yang menjadi pustakawan atau yang menjadi
tenaga perpustakaan ada satu orang. Dibuktikan dengan
dimilikinya kesesuaian antara penugasan dengan ijazah yang
bersangkutan atau sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan
sekolah dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
4. Laboratorium
Pengelolaan laboratorium membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
1) Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium.
2) Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium.
3) Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium.
4) Memelihara dan prbaikan alat-alat laboratorium.
5) Inventarisasi dan pengadministasian peminjaman alat-alat
laboratorium.
6) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium.

16
5. Tenaga Layanan Khusus
Petugas Layanan Khusus di SMK Mandala
No. Petugas Layanan Khusus Ya Tidak
1 Penjaga/keamanan Sekolah v
2 Tukang Kebun v
3 Tenaga Kebersihan v
4 Pesuruh v
5 Pengemudi v
(Tabel 1.6 Tentang Petugas Khusus Sekolah)

Contoh Kegiatan Manajemen Sekolah : Manajemen Ketenagaan

PERENCANAAN PENGORGANISASIAN PENGERAHAN PENGAWASAN

Analisis Pembagian tugas guru Pembinaan Pemantauan


pekerjaan di dan pegawai profesionalisme kinerja guru dan
sekolah guru dan pegawai pegawai

Penyusunan Pembinaan karier Penilaian kinerja


pormasi guru dan guru dan pegawai guru dan pegawai
pegawai

Perencanaan dan Pembinaan


pengadaan guru kesejahteraan guru
dan pegawai baru dan pegawai
Pengaturan
perpindahan dan
pemberhentian
guru dan pegawai
Sumber : Manajemen Sekolah. Sulfemi, Wahyu Bagja. 2019
(Tabel 1.7 Tentang Contoh Manajemen Ketenagaan)

17
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hakikat seorang
pendidik kaitannya dalam pendidikan Islam adalah mendidik dan sekaligus
di dalamnya mengajarkan sesuai keilmuan yang dimilikinya. Secara umum
pendidik adalah orang yang memiliki tanggungjawab mendidik. Dan di
SMK Mandala terdiri atas 38 PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan)
yang 85% sudah bergelar S1. 42,5% sudah mendapatkan tunjangan
Sertifikasi Guru (SerGur).
Sejatinya peran tenaga pendidik dan kependidikan sangat berpengaruh
terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa. Tugas pendidik adalah
membantu peserta didik agar mampu melakukan adaptasi terhadap diri dan
berbagai tantangan kehidupannya. Tenaga kependidikan lainnya
merupakan salah satu elemen yang keberadaannya sangat penting bagi
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Karena tugas dan peranan
mereka sangat menunjang bagi kelancaran prooses pembelajaran di
sekolah.

B. Saran
1. Saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penelitian ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap
kritik, saran dan usulan demi perbaikan hasil tugas yang telah penulis
buat di waktu yang akan datang.
2. Kepada dosen pengampu Bapak Wahyu Bagja Sulfemi, M.Pd yang
telah memberikan pengetahuannya kepada saya, saya sangat
menyadari bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya,
kritik dan saran sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
3. Kepada teman-teman saya mengharap adanya masukan, kritik dan
saran yang membangun.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org

http://googleweblight.com/i?u=http://itharsatika91.blogspot.com/2011/02/pengerti
an-pendidik-dan-tenaga.html?m3D1&hl=id-ID

Sulfemi, Wahyu Bagja. (2015). Kemampuan Pedagogik Guru. Prosiding Seminar


Nasional. STKIP Muhammadiyah Bogor 1. (1). 71-83.

Sulfemi, Wahyu Bagja. (2019). Manajemen Sekolah. Bogor : Program Studi


Administrasi Pendidikan STKIP Muhammadiyah Bogor.
Karsiwan, Wawan dan Sulfemi, Wahyu Bagja. (2016). Hubungan Penerimaan
Diri Dengan Kinerja Guru SD Di Kecamatan Pamijahan Kabupaten
Bogor. Edutecno. 15. (1). 1-10.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2016). Hubungan Persepsi Peserta Didik Tentang
Kompetensi Guru Mata Pelajaran Sejarah dengan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Sejarah di Kelas X SMA Negeri 1 Pamijahan Kabupaten
Bogor. Fascho, 5 (2), 52-70.
Sulfemi, W. B., & Luthfianti, T. (2019). Asosiatif Layanan Tenaga Perpustakaan
Sekolah dengan Motivasi Membaca Siswa di Kabupaten
Bogor. Edutecno, 19(2), 1-10.

19
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Gambar 1.1 Perjalanan Ke SMK Gambar 1.2 Menunggu Guru

Gambar 1.3 Wawancara Gambar 1.4 Keliling Sekolah

Gambar 1. 5 Gedung SMK M Gambar 1. 6 foto bersama

Gambar 1.7 Foto Bersama Guru

20

Anda mungkin juga menyukai