Penulisan makalah ini membahas tentang Peran dan Tugas Kepala Sekolah
dalam Manajemen Kurikulum, tugas ini di buat untuk memenuhi mata kuliah
Manajemen Kurikulum yang di berikan oleh Ibu Dr. Hj. Neliwati, S. Ag., M.Pd. Pada
makalah ini menjelaskan tentang penjelasan dari materi seperti pengertian, peran dan
tugas kepala sekolah.
Kami menyadari bahwa mungkin makalah yang kami buat masih jauh dari kata
sempurna. Besar harapan kami supaya pembaca ataupun dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Kurikulum, berkenan untuk memberikan umpan balik berupa kritik dan
saran yang membangun. Semoga makalah yang kami buat ini bisa memberikan manfaat
bagi setiap orang yang membacanya.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Latar Belakang Peran dan Tugas Kepala Sekolah....................................................2
B. Pengertian Peran dan Tugas Kepala Sekolah............................................................5
C. Kinerja Kepala Sekolah...........................................................................................15
D. Pendekatan Kinerja kepala Sekolah........................................................................19
E. Peran dan Tugas Kepala Sekolah/Madrasah dalam Mengelola Kurikulum............22
F. RKTL Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah dalam Pengelolaan Kurikulum.........25
BAB III............................................................................................................................28
PENUTUP.......................................................................................................................28
Kesimpulan..................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................30
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kepala sekolah merupakan komponen yang sangat strategis dan berpengaruh
terhadap peningkatan mutu sekolah. Oleh sebab itu kepala sekolah harus memiliki
keahlian/skill, kompetensi dan terus melatih diri, memiliki, dan memahami akan tugas
pokoknya sebagai kepala sekolah, dan juga memahami kompetensi-kompetensi yang
telah ditetapkan yang dapat teraktualisasi dari wujud sikap, perilaku atau perbuatan,
keputusan, dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh kepala sekolah demi keluaran
(output) sekolah yang berkarakter dan bermutu yang nantinya ditangan merekalah masa
depan bangsa ini akan diserahkan.
Kepala sekolah adalah guru yang dilantik menjalankan pimpinan sekolah. Atau
ditugaskan menjadi pemimpin sekolah untuk memajukan dan meroketkan pencapaian
tujuan sekolah. Kepala sekolah menduduki tugas penting dalam mengarahkan semua
personil sekolah yang ada, agar dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan sekolah.
Perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang efektif mempengaruhi kinerja guru.
Sebagai pemimpin kepala sekolah mencerminkan tanggung jawabnya dengan
menggerakkan sumber daya yang ada di sekolah.
Oleh sebab itu sebagai calon pendidik dan calon pendidik yang diamanahkan
tugas kepala sekolah serta pakar pendidikan sekolah dasar merupakan tanggung jawab
bersama bagi kita untuk mengkaji lebih dalam isi dari Permendikbud No. 6 Tahun 2018
mengenai tanggung jawab mulia sebagai manajerial, tugas supervisor, dan tugas
pemimpin kewirausahaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Peran dan Tugas Kepala Sekolah
Menjadi kepala sekolah tidaklah mudah, dan peran kepala sekolah juga jauh
berbeda dengan guru. Untuk menjadi kepala sekolahpun memiliki persyaratan tertentu
yang mesti diikuti atau dipatuhi. Kepala sekolah harus memiliki dan menguasai
kompetensi-kompetensi yang sudah ditetapkan. Terdapat beberapa permasalahan yang
di hadapi kepala sekolah dalm mengembangkan program sekolah, diantaranya :
1. Kurang serasi antara guru/tenaga pendidik dengan kepala sekolah. Hal ini dapat
menghambat pengembangan program sekolah, karena tentu saja dalam
pembentukan program sekolah dibutuhkan bantuan dari guru/tenaga pendidik
lainnya.
2. Sarana dan prasarana sekolah yang terbatas. Sarana dan prasarana menjadi
faktor yang sangat diperlukan dalam menunjang proses belajar-mengajar.
Namun, pada kenyataannya masih banyak daerah-daerah yang sarana dan
prasarananya kurang memadai, mulai dari tempat belajar yang sulit dijangkau,
gedung yang rusak, serta bahan ajar yang seadanya.
3. Rendahnya kepercayaan masyarakat. Dukungan dari masyarakat juga sangat
membantu kita dalam mengambangkan program sekolah. Karena masyarakat
berhak berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program
pendidikan.
4. Keterbatasan wawasan dan sempitnya pola pikir. Di zaman sekarang ini semakin
berkurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan. Masyarakat yang tidak
menyadari pentingnya pendidikan akan menjadi minim pengetahuan, ditambah
lagi dengan adanya persaingan di era globalisasi yang semakin ketat.
5. Masyarakat dan orangtua belum secara penuh mendukung program-program
sekolah sehingga sekolah kurang dapat berkembang secara maksimal.1
1
Inge Kadarsih and others, ‘Peran Dan Tugas Kepemimpinan Kepala Sekolah Di Sekolah Dasar’,
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 2.2 (2020), 194–201
<https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i2.138>.
2
Dengan demikian semua kepala sekolah yang ada di seluruh Indonesia haruslah
menjalankan tugas, peran dan fungsinya sebagai kepala sekolah. Karena kepala sekolah
merupakan tiang dari sekolah. Jika tiangnya lemah atau rusak, maka rusaklah sekolah
atau hancurnya sekolah tersebut. Akan tetapi jika kepala sekolahnya bertanggung jawab
dan sungguh-sungguh menjalankan tugasnya maka sukselah sekolah tersebut. Contoh
keberhasilan kepala sekolah yang sungguh-sungguh dan totalitas dalam memimpin
sekolah sudah banyak terbukti, begitupun sebaliknya. Maka dapat disimpulkan
kepemimpinan kepala sekolah merupakan penentu keberhasilan terwujudnya fungsi dan
tujuan pendidikan nasional. Tidak bisa karena guru hebat saja, akan tetapi kepala
sekolah yang memuluskan, mengeluarkan, dan menggerakkan kinerja guru menjalankan
perannya dan mengeluarkan potensi potensi kebaikan dan kebertanggungjawaban
guru dalam menjalankan tupoksinya.
Kepala sekolah dan guru yang baik, tidak hanya bertanggung jwab dalam
menajalankan tugas dan oerannya karena takut atasan saja, akan tetapi juga karena takut
kepada sang maha Pencipta manusia yaitu Allah SWT. Kepala sekolah harus memiliki
dan menguasai kompetensi-kompetensi yang sudah ditetapkan. Peran kepala sekolah
dengan maksimal dan totalitas akan membantu koleganya yaitu guru dalam
menjalankan atau melaksanakan peran dan tugasnya sebagai guru.
Ini semua bertujuan agar kepala sekolah mampu menjalankan perannya dalam
menggerakkan, memfasilitasi, mempengaruhi, memotivasi, guru-guru agar dapat
melakukan dan menciptakan pembelajaran yang kondusif sehingga terlaksana interaksi
pembelajaran yang sehat dan menyenangkan sehingga semangat, motivasi serta
kesungguhan anak didik dalam belajarpun ikut terpacu dan tercipta yang lama kelamaan
akan melekat pada jiwa anak didik sehingga bisa melatih kebiasaan-kebiasaan
pembentukan karakter yang baik pada anak didik.2
2
Peran Kepemimpinan and others, Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah, Journal of Education Research, 2020, I.
3
Maka dari itu kepala sekolah sudah seharusnya memiliki atau menguasai ilmu
pendidikan secara menyeluruh.
Dalam aturan Permdikbud No. 16 Tahun 2018 ini telah dituangkan bahwa beban
kerja kepala sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok supervisi terhadap
guru dan tendik, manjerial, dan pengembangan kewirausahaan.
Semua kewajiban atau beban kerja kepala sekolah ini semuanya bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas sekolah yang berorientasikan kepada
delapan standar pendidikan nasional. Sebagaimana yang terdapat pada Permendikbud
No.16 Tahun 2018 tentang guru sebagai kepala sekolah yang dapat diberikan tugas
dalam mengelola dan mengembangkan sekolah demi terwujudnya kualitas pendidikan
yang bermutu di Indonesia ini.
Kepala sekolah sebagai kunci pendorong bagi perkembangan dan kemajuan sekolah
serta bertanggungjawab untuk meningkatkan akuntabilitas keberhasilan siswa dan
programnya. Agar hal demikian tercapai dengan baik, maka kepemimpinan kepala
sekolah perlu diberdayakan, sehingga kepala sekolah mampu berperan sesuai dengan
tugas, wewenang, dan tanggungjawabnya.
Kepala sekolah mendapat tuntutan peran yang sangat besar. Dia harus kuat dan
memiliki gaya kepemimpinan yang kuat untuk mendorong seluruh gurunya bekerja total
dalam mendidik siswa-siswinya, memiliki visi untuk kemajuan sekolah, konsisten
dengan visinya, tapi tetap demokratis dan menghargai pandangan para staf. Kepala
sekolah juga harus memiliki ekspektasi yang baik pada para siswanya, memberikan
penguatan keterampilan dasar untuk siswa-siswinya, sehingga bisa berkembang dengan
baik dalam profesi apapun, dan mampu menciptakan suasanan yang kondusif untuk
para guru dan karyawan serta menciptakan suasana yang nyaman untuk siswa.
Kepala sekolah sebagai top leader mempunyai wewenang dan kekuasaaan, serta
kompetensi untuk mengatur dan mengembangkan bawahannya secara
profesional.3Dengan demikian kepala Sekolah harus memiliki kompetensi profesional
yaitu:
3
Oleh Muh Fitrah, PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.
4
a) kepala Sekolah sebagai pemimpin
b) kepala sekolah sebagai manajer
c) kepala Sekolah sebagai pendidik
d) kepala sekolah sebagai administrator
e) kepala sekolah sebagai wirausahawan
f) kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja, dan
g) kepala sekolah sebagai penyelia.
Peran kepala sekolah sangat penting dalam semua jenjang dan jenis pendidikan, agar
mereka mampu dan dapat melaksanakan fungsinya. Peran yang mereka miliki itu,
diharapkan dapat menguatkan atau melandasi peranan dan tanggungjawabnya sebagai
educator, manajer, administrator, supervisor, leader, dan innovator pendidikan. Dalam
perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan
zaman, kepala sekolah juga harus mampu berperan sebagai educator, manajer,
administrator, supervisor, leader, innovator dan motivator (EMASLIM).
4
Rusman, Manajemen Kurikulum, 2009.
5
Tugas dan peran kepala sekolah yang berknaan dengan manajemen kurikulum
terdapat pada kompetensi manajerial yaitu:
6
16. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak
lanjut.5
Secara Umum tugas dan peran kepala sekolah dalam manajemen kurikulum ini juga
termasuk di dalamnya kemampuan dalam sistem administrasi/pengelolaan sekolah. Jadi,
dalam hal ini kepala sekolah merupakan pengelola lembaga pendidikan sesuai dengan
jenjang pendidikannya masing-masing. Namun demikian, penegasan terhadap eksistensi
seorang kepala sekolah sebagai manajer dalam suatu lembaga pendidikan dapat dinilai
dari kompetensi mengelola kelembagaan yang mencakup : menyusun sistem
administrasi, mengembangkan kebijakan operasional sekolah, mengembangkan
pengaturan sekolah yang berkaitan dengan kualifikasi, spesifikasi, prosedur kerja,
pedoman kerja, petunjuk kerja, dan sebagainya, melakukan analisis kelembagaan untuk
menghasilkan struktur organisasi yang efisien dan efektif, mengembangkan univ-univ
organisasi sekolah atas dasar fungsi.
Kepala sekolah hjuga harus paham betul bahwa dirinya bertugas sebagai manajer
sekolah, diantaranya harus memahami betul tentang manajemen kurikulum. Maka,
seorang kepala sekolah harus memahami manajemen kurikulum yang merupakan
jantungnya lembaga pendidikan harus benar-benar dikuasainya.6
5
Rusman.
6
Kepemimpinan and others, I.
7
pendidikan, di mana setiap satuan pendidikan harus mampu mengembangkan kurikulum
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing, Memberdayakan tenaga
pendidik dan kependidikan sekolah agar mampu menyediakan dokumen-dokumen
kurikulum yang relevan dengan tuntutan dan kebutuhan siswa, orang tua siswa, dan
masyarakat, memfasilitasi guru untuk mengembangkan standar kompetensi setiap mata
pelajaran yang diampunya, memfasilitasi guru untuk menyusun silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran atau RPP setiap mata pelajaran sesuai dengan kaidah yang
dipersyaratkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan atau KTSP, memfasilitasi
guru untuk memilih sumber dan bahan ajar yang sesuai dengan setiap mata pelajaran,
memfasilitasi guru untuk memilih media dan alat pembelajaran yang sesuai untuk setiap
materi dalam mata pelajaran, mengarahkan tenaga pendidik dan kependidikan untuk
menyusun rencana dan program pelaksanaan kurikulum, membimbing para guru dalam
mengembangkan dan memperbaiki proses belajar mengajar seperti memberikan
motivasi bagi para guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas atau kelas room
action (classroom action research).
Dampak dari tugas dan peran kepala sekolah ini juga harus bisa dipahami oleh para
kepala sekolah, yaitu harus mampu melihat kinerjanya dalam memahami dan
menghayati
8
7
Dian Rostikawati, MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, ed. by Sunarsi Denok (Surabaya,
2022).
9
standar pelayanan minimal (SPM), melaksanakan standar pelayanan minimal secara
tepat, serta memahami lingkungan sekolah sebagai bagian dari sistem sekolah yang
bersifat terbuka. Kemampuan ini memang cukup sulit jika kepala sekolah tidak mampu
untuk melihat gejala atau hasil yang dicapai oleh dirinya sendiri.
Tugas dan peran kepala sekolah lainnya diantaranya adalah pada sub mengelola
guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal. Hal
ini dapat dilihat dari indikator-indikatornya yang mencakup mengidentifikasi
karakteristik tenaga pendidik dan kependidikan yang efektif, merencanakan tenaga
kependidikan sekolah (permintaan, persediaan, dan kesenjangan), merekrut, menyeleksi,
menempatkan, dan mengorientasikan tenaga kependidikan baru, mengembangkan
profesionalisme tenaga kependidikan, memanfaatkan dan memelihara tenaga
kependidikan, menilai kinerja tenaga guru dan tenaga kependidikan, mengembangkan
sistem pengupahan, reward dan punishment yang mampu menjamin kepastian dan
keadilan, melaksanakan dan mengembangkan sistem pembinaan karir, memotivasi
tenaga pendidik dan kependidikan membina hubungan kerja yang harmonis,
memelihara dokumentasi personal sekolah atau mengelola administrasi personal
sekolah, mengelola konflik, melakukan analisis jabatan dan menyusun uraian jabatan
tenaga kependidikan, memiliki apresiasi, empati, dan simpati terhadap tenaga pendidik
dan kependidikan.
Sebagai contoh, dalam mencapai target kinerja kepala sekolah untuk kompetensi
manajerial dengan mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal, diantaranya kepala sekolah harus mampu menganalisis
indikator-indikator sebagai berikut: ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana
sekolah (laboratorium, perpustakaan, kelas, media, peralatan, perlengkapan, dan
sebagainya), mengelola program perawatan preventif, pemeliharaan, dan perbaikan
1
0
8
Mukhoyyaroh, dan Yunus Imam Sof"i, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja
Kepala Sekolah, 2022.
1
1
sarana dan prasarana, mengidentifikasi spesifikasi sarana dan prasarana sekolah,
merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, mengelola pembelian
pengadaan sarana dan prasarana serta asuransinya, mengelola administrasi sarana dan
prasarana sekolah, memonitor dan mengevaluasi sarana dan prasarana sekolah.
9
Imam Sof"i.
12
b) mengambil keputusan secara terampil cepat, tepat, cekat
c) memperhitungkan akibat pengambilan keputusan dengan penuh perhitungan
least cost and most benefit,
d) menggunakan sistem informasi sekolah sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan.
Kemampuan kepala sekolah dalam manajerial ini sebagaimana yang ditegaskan oleh
Mendiknas yaitu harus mampu merumuskan laporan-laporan kegiatan sekolah. Bentuk-
bentuk laporan tersebut diantaranya membuat laporan akuntabilitas sekolah.
(b). Manager. Dalam mengelola tenaga kependidikan salah satu tugas yang harus
dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan
pengembangan profesi para guru. Dalam hal ini kepala sekolah seyogianya dapat
memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat
melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan
dan
13
pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah seperti musyawarah guru mata pelajaran
MGMP tingkat sekolah, in house training, diskusi profesional dan sebagainya, atau
melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah seperti kesempatan
melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang
diselenggarakan pihak lain.
(d). Supervisor. Supervisi sangat penting dilakukan oleh kepala sekolah dalam
rangka mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran. supervisi
yang dilakukan kepala sekolah dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk
mengamati dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran. Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui kelemahan
sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan
kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan
tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus
mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran. Kepala sekolah
harus betul-betul menguasai tentang kurikulum sekolah mustahil seorang kepala sekolah
dapat memberikan saran dan bimbingan kepada guru sementara dia sendiri tidak
menguasainya dengan baik.10
10
Kompri, Standardisasi Kompetensi KEPALA SEKOLAH, 2017.
14
jujur, (2) percaya diri, (3) bertanggung jawab, (4) berani mengambil resiko dan
keputusan,
(5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil, dan (7) teladan.
(f). Pencipta Iklim Kerja. Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan
memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara
unggul, yang disertai usaha untuk meningkatkan kompetensinya. Oleh karena itu, dalam
upaya menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif kepala sekolah hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya
menarik dan menyenangkan
2) Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada
para guru sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, para guru juga
dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut
3) Para guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya
4) Pemberian hadiah lebih baik daripada hukuman namun sewaktu-waktu
hukuman juga diperlukan
5) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosial risiko fisik guru, sehingga
memperoleh kepuasan.
15
11
Suparman, KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH & GURU, 2019.
16
dan seni yang merambah ke sekolah-sekolah, bukan sebaliknya. Kepala sekolah tidak
lagi dapat menerima suatu perubahan sebagaimana adanya, tetapi harus berpikir untuk
perubahan di sekolah. Kunci agar kepala sekolah dan tenaga kependidikan tetap
bertahan dan enjoy di tengah-tengah perubahan paradigma baru manajemen pendidikan
adalah dengan memahami posisi, dan apa yang sedang terjadi serta kesiapan untuk
menjadi bagian dari dunia baru yang sangat berbeda.
12
Agus Ekada and others, KONTRIBUSI KUALITAS KEHIDUPAN KERJA, MOTIVASI BERPRESTASI KEPALA
SEKOLAH DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH, Jurnal Administrasi Pendidikan, 2016, XXIII.
17
Kepala sekolah menunjukkan komitmen tinggi dan focus terhadap
pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar tentu akan memperhatikan
tingkat kompetensi yang dimilki guru sekaligus juga akan senantiasa berusaha
memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus meningkatkan
kompetensinya. Dengan demikian kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan
efektif. Kepala sekolah sebagai pendidik harus mampu menguasai berbagai macam
pendekatan, teknik, metode, dan strategi dalam proses pembelajaran. Kepala sekolah
juga harus menjadi pelopor bagi para guru untuk melaksanakan proses pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Hal ini akan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Dengan kata lain kunci
keberhasilan proses kegiatan pembelajaran ditentukan oleh kepemimpinan dan
kebijakan yang diambil oleh kepala sekolah. Dalam rangka melakukan peran dan
fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk
memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif, memberi
kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan
mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang
menunjang program sekolah.
Banyak tugas guru yang harus dijalankan kepala sekolah, karena sekolah
merupakan kehidupan yang serba dinamis dan persoalan selalu ada tidak kenal waktu
dan tempat. Apakah persoalan menyangkut kurikulum, guru, anak didik, orang tua/wali,
komite sekolah, masyarakat setempat. Untuk mengimbangi hal tersebut, kepala sekolah
tidak hanya dituntut sebagai adminitrator, dan educator, melainkan juga harus
berperanan sebagai manajer dan supervisor yang mampu menerapkan manajemen
bermutu.13
18
13
Abd Hadi, Rohmani Stai, and Hasan Jufri Bawean, Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan
Kurikulum PAI, 2020.
19
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan.
Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan
kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk: (1) kuantitas keluaran, (2)
kualitas keluaran, (3) jangka waktu keluaran, (4) kehadiran di tempat kerja, (5)
sikap kooperatif.
Sebagai pendidik, karena kepala sekolah pada hakikatnya sebagai guru, guru
yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Sebagai seorang guru, tentu saja
fungsi- fungsi pendidikannya sebagai otomatis melekat pada dirinya. Sebagai seorang
manajer karena kepala sekolah menjalankan fungsi-fungsi manajer atau mengatur
sejumlah sumber-sumber untuk mencapai tujuan sekolah. Sebagai seorang
administrator, karena kepala sekolah menjalankan fungsi-fungsi administrasi, baik
dalam pengertian administrasi secara sempit maupun dalam pengertian administrasi
secara luas. Sebagai seorang administrator, kepala sekolah melakukan proses
pengelolaan sejumlah sumber- sumber yang mendukung terhadap tercapainya visi, misi,
dan tujuan sekolah.14
14
Ahmad Susanto, MANAJEMEN PENINGKATAN KINERJA GURU, 2016.
20
Sebagai seorang supervisor, kepala sekolah melakukan bantuan ketika guru-guru
dan staf tatalaksana menemukan permasalahan titik oleh karena itu, untuk mendapatkan
informasi berbagai kesulitan atau permasalahan yang dihadapi guru dan tata laksana
kepala sekolah terlebih dahulu melaksanakan supervisi. Kepala sekolah disebut sebagai
seorang leader, karena berusaha menggerakkan dan mempengaruhi semua warga
sekolah agar sama-sama berusaha maksimal mencapai tujuan sekolah. Sebagai seorang
inovator, mengandung arti bahwa kepala sekolah harus melakukan pembaruan titik
dengan kata lain, kepala sekolah harus memiliki daya cipta hal-hal yang baru demi
kemajuan sekolah yang dipimpinnya.
Jika pengertian kinerja yang telah dikemukakan di atas diterapkan kepada kepala
sekolah maka kinerja kepala sekolah yaitu prestasi kerja atau hasil kerja yang dicapai
oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya.
Kinerja kepala sekolah bisa dikatakan baik, jika target atau tujuan sekolah dapat
tercapai titik semua ini didukung oleh kompetensi komasi cup, motivasi dari semua
warga sekolah yang meliputi kepala sekolah, para guru, pegawai tata usaha, para siswa,
komite sekolah, tata usaha, dan para pemangku kepentingan lainnya semuanya bekerja
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan prestasi.15
Dengan kata lain kinerja kepala sekolah adalah kemampuan untuk melaksanakan
pekerjaan atau tugas yang dimiliki kepala sekolah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
di sekolah yang dipimpinnya lebih luas lagi ukuran keberhasilan sekolah yang dapat
ditampilkan oleh kepala sekolah sebagai berikut:
15
Budi Suhardiman, STUDI PENGEMBANGAN KEPALA SEKOLAH, 2012.
21
5) Mengelola keuangan
6) Mengelola lingkungan sekolah
7) Mengelola hubungan sekolah dengan masyarakat
Seorang kepala sekolah hendaknya memahami betul apa yang menjadi tugas dan
perannya di sekolah. Jika kepala sekolah mampu memahami tugas dan peran sebagai
seorang kepala sekolah, ia akan mudah dalam menjalankan tugasnya, terutama
berkenaan dengan manajemen sekolah yang akan dikembangkannya. Bekal kemampuan
dalam memahami kompetensi sebagai seorang kepala sekolah ini akan menjadi bekal
dalam pelaksanaan kinerja yang harus dilakukannya. Ada banyak kompetensi kepala
sekolah yang setidaknya harus sudah dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam tugasnya
sehari- hari di sekolah yang dipimpinnya.
Kompetensi untuk kepala sekolah ini secara umum sama, baik itu untuk jenjang
pendidikan taman kanak-kanak maupun jenjang pendidikan sekolah menengah atas atau
kejuruan. Secara umum berikut ini penulisan uraian beberapa kompetensi kepala
sekolah yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh seorang kepala sekolah. Di sisi
lain kompetensi ini juga harus sudah bisa dijadikan sebagai indikator tinggi rendahnya
kinerja seorang kepala sekolah.
Kinerja kepala sekolah dapat dipahami sebagai upaya yang harus dilakukan
seorang kepala sekolah dalam melakukan tugas dan perannya sebagai seorang kepala
sekolah, baik itu kepala sekolah pada jenjang pendidikan taman kanak-kanak sampai
dengan jenjang sekolah menengah atas atau kejuruan. Kinerja itu sendiri pada dasarnya
merupakan perwujudan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang selaras dengan visi
dan misi masing-masing satuan atau jenjang pendidikan berdasarkan kompetensi
dasar kepala sekolah.16
Di sisi lain kepala sekolah juga harus mampu memahami konsep penilaian atau
evaluasi titik sebagai pengetahuan bahwa evaluasi adalah proses pengukuran yang
dilakukan terhadap kecenderungan perubahan yang terjadi mengenai suatu fenomena
dengan hasil yang lebih cenderung kepada pemaknaan akan perubahan perilaku atau
sikap individu tertentu dalam hal ini evaluasi lebih cenderung kepada penilaian perilaku
16
Moh Yasin Siti Yumnah, Khoirul, Wonadi Idris, Siti Halimah, Mansyur, Dedi Eko Riyadi, Manajemen
Kurikulum Pendidikan Islam, 2022.
22
guru yang menunjukkan kinerjanya dalam melaksanakan tugas di sekolah berdasarkan
standar kompetensi guru menurut depdiknas, mulai dari membuat perencanaan
pembelajaran atau RPP sampai kepada melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
Kinerja pegawai harus terus diperbaiki oleh organisasi agar meningkat, menurut
Furtwengler (2002:79) perbaikan kinerja yang perlu diperhatikan oleh organisasi adalah
faktor kecepatan, kualitas, dan layanan, dan nilai titik faktor lain yang mempengaruhi
kinerja pegawai yaitu keterampilan interpersonal, mental untuk sukses, terbuka untuk
berubah, kreativitas komat terampil berkomunikasi, inisiatif, serta kemampuan dalam
merencanakan dan mengorganisasi kegiatan yang menjadi tugasnya.
Untuk menghasilkan kinerja yang baik perlu didukung oleh sumber daya
manusia yang kompeten dan lingkungan yang kondusif. Hal ini sekaligus merupakan
faktor yang mempengaruhi kinerja. Sumber daya manusia yang kompeten mengandung
arti bahwa pekerjaan atau pegawai yang terlibat dalam proses produksi harus orang
yang memiliki keahlian di bidang yang menjadi tanggung jawabnya. Menurut Gibson
dan Spencer kompetensi yang harus dimiliki individu yaitu kompetensi pengetahuan
kompetensi keterampilan,dan kompetensi motivasi.
23
17
Mohamad Juliantoro, Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Jurnal Al-Hikmah,
2017, V.
24
secara sistematik. Pendekatan ini pada dasarnya bisa merupakan satu kesatuan atau bisa
saja hanya digunakan satu-satu secara terpisah. Jika dikaitkan dengan proses bagaimana
kompetensi kepala sekolah diwujudkan dalam bentuk kinerjanya memungkinkan
pendekatan ini juga akan mengikuti proses tercapainya kompetensi kepala sekolah
mulai dari perencanaan hingga pemanfaatan hasil karya atau produk yang
dihasilkan oleh kepala sekolah.
Pendekatan ini tentunya secara ideal harus dipandang sebagai satu kesatuan,
karena kemungkinan besar jika kepala sekolah dinilai mulai dari 5 besaran kelompok
kompetensi nomor 1 sampai dengan nomor 5, sangat erat kaitannya dengan tahapan
proses evaluasi yang akan dilakukan tidak misalnya untuk menilai dokumen
perencanaan kinerja kepala sekolah berdasarkan kompetensi tertentu, maka evaluasi
pasti akan berlanjut kepada evaluasi proses atau implementasi dari hasil perencanaan
tadi adalah demikian seterusnya.
Kinerja kepala sekolah tidak berdiri sendiri, tetapi terkait dengan berbagai faktor
yng akan mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor eksternal dan
internal. Faktor eksternal terkait dengan berbagai hal yang ada di luar sistem organisasi
atau sekolah, seperti lingkungan sosial masyarakat sekitar, budaya masyarakat,
partisipasi masyarakat komatis tata nilai yang ada di masyarakat, politik, ekonomi,
sistem birokrasi yang berlaku, dan lain-lain.
Kinerja kepala sekolah secara tidak langsung bisa saja dipengaruhi oleh
lingkungan sosial masyarakat di mana kepala sekolah tersebut bertugas. Lingkungan
sosial masyarakat yang peduli akan pentingnya pendidikan akan memudahkan kepala
sekolah dalam menjalankan program-program di sekolah yang dipimpinnya.
Sebaliknya, kepala sekolah akan sulit mengendalikan atau melaksanakan program-
program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya jika lingkungan masyarakatnya tidak
mendukung atau tidak peduli akan pentingnya pendidikan.18
18
Jurnal Kajian, Islam & Pendidikan, and Oleh : Nurhasanah, ‘AL-QALAM PERAN GURU DAN KEPALA
SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH DI MTs MUHAMMADIYAH BALANGNIPA’,
9.1 (2017) <http://journal.iaimsinjai.ac.id/index.php/al-qalam>.
25
merupakan produk politik di bidang pendidikan. Namun dalam menjalankan kebijakan
tersebut kepala sekolah dituntut untuk mampu menyesuaikan dengan sosial budaya
masyarakat di mana sekolah itu berada.
Faktor internal terkait dengan berbagai hal yang ada pada diri kepala sekolah itu
sendiri seperti keterampilan interpersonal mental untuk sukses, terbuka untuk berubah,
kreativitas, terampil berkomunikasi, inisiatif, kemampuan dalam merencanakan dan
mengorganisasi kegiatan yang menjadi tugasnya peminat, bakat, motivasi kerja, mutu
pekerjaan, kejujuran pegawai, inisiatif, kehadiran, sikap, kerjasama kehandalan
pengetahuan tentang pekerjaan, tanggung jawab dan pemanfaatan waktu, di samping hal
lain seperti budaya sekolah, latar belakang pendidikan rekrutmen kompetensi
kompetensi sistem kompensasi.
Upaya yang bisa dilakukan kepala sekolah terkait dengan meningkatkan kinerja
sekolah diantaranya:
19
Annisa, Anggie, Eka Fitriani, Della Surya Putri, Dinda, Hesti Mandasari, Nur Riska, Nania Syamsidah
Lubis, MANAJEMEN KURIKULUM, 2022.
26
E. Peran dan Tugas Kepala Sekolah/Madrasah dalam Mengelola Kurikulum
Kepala sekolah atau madrasah memiliki peran dan tugas penting dalam
mengelola kurikulum, antara lain:
1. Perencanaan Kurikulum
2. Implementasi Kurikulum
20
Administrasi Pendidikan dan Manajemen Pendidikan, Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Menuju Era Disrupsi Teknologi, and Jurusan Administrasi Pendidikan, Seminar Nasional
27
Administrasi Pendidikan Dan Manajemen Pendidikan Proseding Seminar Nasional, 2018.
28
sesuai dengan rencana, menyediakan sumber daya yang diperlukan, dan memastikan
kualitas pengajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
21
Syamsidah Lubis.
29
para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan
pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang
digunakan.
Komitmen pada kualitas pendidikan adalah suatu tekad atau keinginan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan adalah suatu
perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih berbobot. Lazimnya, perubahan tersebut
menimbulkan rasa takut, sedangkan komitmen dapat menghilangkan rasa takut. Kepala
sekolah/madrasah harus memastikan bahwa kurikulum yang diadopsi mengarah pada
30
peningkatan kualitas pendidikan, membantu mencapai tujuan pembelajaran, dan
memfasilitasi perkembangan siswa secara optimal.
Perubahan memang harus direspon dengan banyak upaya. Selama ini banyak
upaya yang sedang berjalan dan banyak terminologi yang dipakai. Kepala
sekolah/madrasah perlu mengikuti perkembangan pendidikan, mengidentifikasi
perubahan yang diperlukan dalam kurikulum, dan memastikan sekolah/madrasah siap
untuk menghadapi perubahan tersebut.
Peran dan tugas ini penting untuk memastikan bahwa kurikulum yang
diimplementasikan di sekolah/madrasah sesuai dengan standar pendidikan, membantu
siswa mencapai potensi maksimal, dan menyumbang pada pembentukan individu yang
berdaya.
22
Siti Yumnah, Khoirul, Wonadi Idris, Siti Halimah, Mansyur, Dedi Eko Riyadi.
31
3. Alokasi Sumber Daya
32
5. Pengembangan Kualitas Tenaga Pendidik
23
Dian Rostikawati.
33
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kepala sekolah memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola dan memimpin
sekolah. Mereka harus memiliki pendidikan yang memadai, pengalaman mengajar, dan
kepemimpinan yang kuat untuk memastikan efektivitas dan kualitas pendidikan di
sekolah tersebut. Tugas utama mereka meliputi pengambilan keputusan strategis,
manajemen staf dan sumber daya, pembinaan, serta memastikan pencapaian tujuan
pendidikan sesuai standar yang ditetapkan.
34
D. Pendekatan Kinerja Kepala Sekolah
Peran kepala sekolah atau madrasa dalam RKTL ini mencakup merumuskan visi
dan misi pendidikan yang sesuai dengan kurikulum, memastikan ketersediaan dan
pengembangan sumber daya yang diperlukan, serta memonitor progres implementasi
kurikulum. Tugas utamanya meliputi pembinaan dan pengawasan guru terkait
kurikulum, memfasilitasi pelatihan yang diperlukan, mengintegrasikan standar nasional
ke dalam kurikulum sekolah, dan berkolaborasi dengan guru untuk memastikan
penyampaian materi kurikulum yang optimal.
35
DAFTAR PUSTAKA
2012
Ekada, Agus, Aceng Muhtaram Mirfani, Cicih Sutarsih, Kata Kunci, Kualitas
Kehidupan Kerja, Motivasi Berprestasi Kepala Sekolah, and others,
KONTRIBUSI KUALITAS KEHIDUPAN KERJA, MOTIVASI BERPRESTASI
KEPALA SEKOLAH
DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH, Jurnal Administrasi Pendidikan, 2016, XXIII
Hadi, Abd, Rohmani Stai, and Hasan Jufri Bawean, Peran Kepala Sekolah Dalam
Pengembangan Kurikulum PAI, 2020
Kadarsih, Inge, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi, and Eka Asih Febriani, ‘Peran
Dan Tugas Kepemimpinan Kepala Sekolah Di Sekolah Dasar’, EDUKATIF :
JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 2.2 (2020), 194–201
<https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i2.138>
Kajian, Jurnal, Islam & Pendidikan, and Oleh : Nurhasanah, ‘AL-QALAM PERAN
GURU DAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
MADRASAH DI MTs MUHAMMADIYAH BALANGNIPA’, 9.1 (2017)
<http://journal.iaimsinjai.ac.id/index.php/al-qalam>
36
Kompri, Standardisasi Kompetensi KEPALA SEKOLAH, 2017
37
Muh Fitrah, Oleh, PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU
PENDIDIKAN
Siti Yumnah, Khoirul, Wonadi Idris, Siti Halimah, Mansyur, Dedi Eko Riyadi, Moh
Yasin, Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam, 2022
Syamsidah Lubis, Annisa, Anggie, Eka Fitriani, Della Surya Putri, Dinda, Hesti
Mandasari, Nur Riska, Nania, MANAJEMEN KURIKULUM, 2022
38