Anda di halaman 1dari 41

PERAN DAN TUGAS KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KURIKULUM

Dsisusun dalam rangka memenuhi tugas mata kulian Manajemen


Kurikulum

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Neliwati, S.Ag, M.Pd

MPI-4 / Semester III

Disusun oleh Kelompok 1 :

Zaidan Kholis (0307223077)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA
UTARA MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah
memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan karena berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu tanpa kurang suatu
apapun. Dan tak lupa pula shalawat serta salam marilah kita ucapkan kepada Rasulullah
Muhammad saw. Semoga dengan kita selalu bershalawat kepadanya kita termasuk umat
yang akan mendapatkan syafaat di kemudian hari kelak.

Penulisan makalah ini membahas tentang Peran dan Tugas Kepala Sekolah
dalam Manajemen Kurikulum, tugas ini di buat untuk memenuhi mata kuliah
Manajemen Kurikulum yang di berikan oleh Ibu Dr. Hj. Neliwati, S. Ag., M.Pd. Pada
makalah ini menjelaskan tentang penjelasan dari materi seperti pengertian, peran dan
tugas kepala sekolah.

Kami menyadari bahwa mungkin makalah yang kami buat masih jauh dari kata
sempurna. Besar harapan kami supaya pembaca ataupun dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Kurikulum, berkenan untuk memberikan umpan balik berupa kritik dan
saran yang membangun. Semoga makalah yang kami buat ini bisa memberikan manfaat
bagi setiap orang yang membacanya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sabtu, 16 September 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Latar Belakang Peran dan Tugas Kepala Sekolah....................................................2
B. Pengertian Peran dan Tugas Kepala Sekolah............................................................5
C. Kinerja Kepala Sekolah...........................................................................................15
D. Pendekatan Kinerja kepala Sekolah........................................................................19
E. Peran dan Tugas Kepala Sekolah/Madrasah dalam Mengelola Kurikulum............22
F. RKTL Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah dalam Pengelolaan Kurikulum.........25
BAB III............................................................................................................................28
PENUTUP.......................................................................................................................28
Kesimpulan..................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................30

ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kepala sekolah merupakan komponen yang sangat strategis dan berpengaruh
terhadap peningkatan mutu sekolah. Oleh sebab itu kepala sekolah harus memiliki
keahlian/skill, kompetensi dan terus melatih diri, memiliki, dan memahami akan tugas
pokoknya sebagai kepala sekolah, dan juga memahami kompetensi-kompetensi yang
telah ditetapkan yang dapat teraktualisasi dari wujud sikap, perilaku atau perbuatan,
keputusan, dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh kepala sekolah demi keluaran
(output) sekolah yang berkarakter dan bermutu yang nantinya ditangan merekalah masa
depan bangsa ini akan diserahkan.

Kepala sekolah adalah guru yang dilantik menjalankan pimpinan sekolah. Atau
ditugaskan menjadi pemimpin sekolah untuk memajukan dan meroketkan pencapaian
tujuan sekolah. Kepala sekolah menduduki tugas penting dalam mengarahkan semua
personil sekolah yang ada, agar dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan sekolah.
Perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang efektif mempengaruhi kinerja guru.
Sebagai pemimpin kepala sekolah mencerminkan tanggung jawabnya dengan
menggerakkan sumber daya yang ada di sekolah.

Sebagai pemimpin sekolah dalam menjalankan tupoksi kepala sekolah haruslah


memperhatikan dan betul-betul melaksanakan tupoksi tersebut, karena jika hanya fokus
pada tugas dalam pengadaan sarana dan prasarana saja akan membuat guru lalai dan
lengah sebagai pendidik dan pembentuk nilai moral atau karakter pada anak didik.
Tentu akan membentuk dan menumbuhkan potensi negatif guru dalam menjalankan
tanggung jawabnya di sekolah dan tentunya akan berimplikasi pada kualitas keluaran
(output) sekolah yang buruk atau tidak berkarakter, tidak berkualitas, dan tidak
bermental tangguh.

Oleh sebab itu sebagai calon pendidik dan calon pendidik yang diamanahkan
tugas kepala sekolah serta pakar pendidikan sekolah dasar merupakan tanggung jawab
bersama bagi kita untuk mengkaji lebih dalam isi dari Permendikbud No. 6 Tahun 2018
mengenai tanggung jawab mulia sebagai manajerial, tugas supervisor, dan tugas
pemimpin kewirausahaan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Peran dan Tugas Kepala Sekolah
Menjadi kepala sekolah tidaklah mudah, dan peran kepala sekolah juga jauh
berbeda dengan guru. Untuk menjadi kepala sekolahpun memiliki persyaratan tertentu
yang mesti diikuti atau dipatuhi. Kepala sekolah harus memiliki dan menguasai
kompetensi-kompetensi yang sudah ditetapkan. Terdapat beberapa permasalahan yang
di hadapi kepala sekolah dalm mengembangkan program sekolah, diantaranya :

1. Kurang serasi antara guru/tenaga pendidik dengan kepala sekolah. Hal ini dapat
menghambat pengembangan program sekolah, karena tentu saja dalam
pembentukan program sekolah dibutuhkan bantuan dari guru/tenaga pendidik
lainnya.
2. Sarana dan prasarana sekolah yang terbatas. Sarana dan prasarana menjadi
faktor yang sangat diperlukan dalam menunjang proses belajar-mengajar.
Namun, pada kenyataannya masih banyak daerah-daerah yang sarana dan
prasarananya kurang memadai, mulai dari tempat belajar yang sulit dijangkau,
gedung yang rusak, serta bahan ajar yang seadanya.
3. Rendahnya kepercayaan masyarakat. Dukungan dari masyarakat juga sangat
membantu kita dalam mengambangkan program sekolah. Karena masyarakat
berhak berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program
pendidikan.
4. Keterbatasan wawasan dan sempitnya pola pikir. Di zaman sekarang ini semakin
berkurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan. Masyarakat yang tidak
menyadari pentingnya pendidikan akan menjadi minim pengetahuan, ditambah
lagi dengan adanya persaingan di era globalisasi yang semakin ketat.
5. Masyarakat dan orangtua belum secara penuh mendukung program-program
sekolah sehingga sekolah kurang dapat berkembang secara maksimal.1

1
Inge Kadarsih and others, ‘Peran Dan Tugas Kepemimpinan Kepala Sekolah Di Sekolah Dasar’,
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 2.2 (2020), 194–201
<https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i2.138>.

2
Dengan demikian semua kepala sekolah yang ada di seluruh Indonesia haruslah
menjalankan tugas, peran dan fungsinya sebagai kepala sekolah. Karena kepala sekolah
merupakan tiang dari sekolah. Jika tiangnya lemah atau rusak, maka rusaklah sekolah
atau hancurnya sekolah tersebut. Akan tetapi jika kepala sekolahnya bertanggung jawab
dan sungguh-sungguh menjalankan tugasnya maka sukselah sekolah tersebut. Contoh
keberhasilan kepala sekolah yang sungguh-sungguh dan totalitas dalam memimpin
sekolah sudah banyak terbukti, begitupun sebaliknya. Maka dapat disimpulkan
kepemimpinan kepala sekolah merupakan penentu keberhasilan terwujudnya fungsi dan
tujuan pendidikan nasional. Tidak bisa karena guru hebat saja, akan tetapi kepala
sekolah yang memuluskan, mengeluarkan, dan menggerakkan kinerja guru menjalankan
perannya dan mengeluarkan potensi potensi kebaikan dan kebertanggungjawaban
guru dalam menjalankan tupoksinya.

Kepala sekolah dan guru yang baik, tidak hanya bertanggung jwab dalam
menajalankan tugas dan oerannya karena takut atasan saja, akan tetapi juga karena takut
kepada sang maha Pencipta manusia yaitu Allah SWT. Kepala sekolah harus memiliki
dan menguasai kompetensi-kompetensi yang sudah ditetapkan. Peran kepala sekolah
dengan maksimal dan totalitas akan membantu koleganya yaitu guru dalam
menjalankan atau melaksanakan peran dan tugasnya sebagai guru.

Ini semua bertujuan agar kepala sekolah mampu menjalankan perannya dalam
menggerakkan, memfasilitasi, mempengaruhi, memotivasi, guru-guru agar dapat
melakukan dan menciptakan pembelajaran yang kondusif sehingga terlaksana interaksi
pembelajaran yang sehat dan menyenangkan sehingga semangat, motivasi serta
kesungguhan anak didik dalam belajarpun ikut terpacu dan tercipta yang lama kelamaan
akan melekat pada jiwa anak didik sehingga bisa melatih kebiasaan-kebiasaan
pembentukan karakter yang baik pada anak didik.2

Kepala sekolah merupakan penentu keberhasilan dalam dunia pendidikan. Kepala


sekolah adalah orang yang dipercaya sebagai pemimpin untuk menyelenggrakan
pendidikan dan penjamin lancarnya pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah.

2
Peran Kepemimpinan and others, Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah, Journal of Education Research, 2020, I.

3
Maka dari itu kepala sekolah sudah seharusnya memiliki atau menguasai ilmu
pendidikan secara menyeluruh.

Dalam aturan Permdikbud No. 16 Tahun 2018 ini telah dituangkan bahwa beban
kerja kepala sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok supervisi terhadap
guru dan tendik, manjerial, dan pengembangan kewirausahaan.

Semua kewajiban atau beban kerja kepala sekolah ini semuanya bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas sekolah yang berorientasikan kepada
delapan standar pendidikan nasional. Sebagaimana yang terdapat pada Permendikbud
No.16 Tahun 2018 tentang guru sebagai kepala sekolah yang dapat diberikan tugas
dalam mengelola dan mengembangkan sekolah demi terwujudnya kualitas pendidikan
yang bermutu di Indonesia ini.

Kepala sekolah sebagai kunci pendorong bagi perkembangan dan kemajuan sekolah
serta bertanggungjawab untuk meningkatkan akuntabilitas keberhasilan siswa dan
programnya. Agar hal demikian tercapai dengan baik, maka kepemimpinan kepala
sekolah perlu diberdayakan, sehingga kepala sekolah mampu berperan sesuai dengan
tugas, wewenang, dan tanggungjawabnya.

Kepala sekolah mendapat tuntutan peran yang sangat besar. Dia harus kuat dan
memiliki gaya kepemimpinan yang kuat untuk mendorong seluruh gurunya bekerja total
dalam mendidik siswa-siswinya, memiliki visi untuk kemajuan sekolah, konsisten
dengan visinya, tapi tetap demokratis dan menghargai pandangan para staf. Kepala
sekolah juga harus memiliki ekspektasi yang baik pada para siswanya, memberikan
penguatan keterampilan dasar untuk siswa-siswinya, sehingga bisa berkembang dengan
baik dalam profesi apapun, dan mampu menciptakan suasanan yang kondusif untuk
para guru dan karyawan serta menciptakan suasana yang nyaman untuk siswa.

Kepala sekolah sebagai top leader mempunyai wewenang dan kekuasaaan, serta
kompetensi untuk mengatur dan mengembangkan bawahannya secara
profesional.3Dengan demikian kepala Sekolah harus memiliki kompetensi profesional
yaitu:

3
Oleh Muh Fitrah, PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.

4
a) kepala Sekolah sebagai pemimpin
b) kepala sekolah sebagai manajer
c) kepala Sekolah sebagai pendidik
d) kepala sekolah sebagai administrator
e) kepala sekolah sebagai wirausahawan
f) kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja, dan
g) kepala sekolah sebagai penyelia.

Peran kepala sekolah sangat penting dalam semua jenjang dan jenis pendidikan, agar
mereka mampu dan dapat melaksanakan fungsinya. Peran yang mereka miliki itu,
diharapkan dapat menguatkan atau melandasi peranan dan tanggungjawabnya sebagai
educator, manajer, administrator, supervisor, leader, dan innovator pendidikan. Dalam
perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan
zaman, kepala sekolah juga harus mampu berperan sebagai educator, manajer,
administrator, supervisor, leader, innovator dan motivator (EMASLIM).

B. Pengertian Peran dan Tugas Kepala Sekolah


Tugas dan peran kepala sekolah yang harus dimiliki berkenaan dengan
manajemen kurikulum, yaitu berhubungan dengan komoptensi kepala sekolah dalam
memahami kepala sekolah sebagai sistem yang harus dipimpin dan dikelola dengan
baik, diantaranya adalah pengetahuan tentang manajemen itu sendiri. Kemampuan
dalam mengelola ini nantinya akan dijadikan sebagai cara berpikir, cara mengelola dan
cara menganalisis sekolah dengan cara berpikir seorang manajer. Sebagai contoh,
kepala sekolah harus memahami kinerja sebagai seorang kepala sekolah dalam hal
mengidentifikasi dan mengembangkan jenis-jenis input sekolah, mengembangkan
proses sekolah (proses belajar mengajar, penvgordinasian, pengambilan keputusan,
pemberdayaan, pemotivasian, pemantauan, pengevaluasian dan pengakreditasian).
Selain itu, kepala sekolah juga harus mampu memahami bahwa dirinya harus mampu
menunjukkan upaya dalam meningkatkan output sekolah (kualitas, produktivitas,
efesiensi, efektivitas dan inovasi).4

4
Rusman, Manajemen Kurikulum, 2009.

5
Tugas dan peran kepala sekolah yang berknaan dengan manajemen kurikulum
terdapat pada kompetensi manajerial yaitu:

1. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanan


2. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan
3. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pedayagunaan sumber daya
sekolah/madrasah secara optimal
4. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi
pembelajar yang efektif
5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif
bagi pembelajaran peserta didik
6. Mengelola guru dan staff dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia
secara optimal
7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan
secara optimal
8. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pendirian
dukungan ide, sember belajar, dan pembinaan sekolah/madrasah
9. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru serta
penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik
10. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
arah dan tujuan pendidikan nasional
11. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang
akuntable, transparan, dan efisien
12. Mengelola ketatausahaan sekolah atau madrasah dalam mendukung pencapaian
sekolah/madrasah
13. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan
pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah
14. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan
program dan pengambilan keputusan
15. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran
dan manajemen sekolah/madrasah

6
16. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak
lanjut.5

Secara Umum tugas dan peran kepala sekolah dalam manajemen kurikulum ini juga
termasuk di dalamnya kemampuan dalam sistem administrasi/pengelolaan sekolah. Jadi,
dalam hal ini kepala sekolah merupakan pengelola lembaga pendidikan sesuai dengan
jenjang pendidikannya masing-masing. Namun demikian, penegasan terhadap eksistensi
seorang kepala sekolah sebagai manajer dalam suatu lembaga pendidikan dapat dinilai
dari kompetensi mengelola kelembagaan yang mencakup : menyusun sistem
administrasi, mengembangkan kebijakan operasional sekolah, mengembangkan
pengaturan sekolah yang berkaitan dengan kualifikasi, spesifikasi, prosedur kerja,
pedoman kerja, petunjuk kerja, dan sebagainya, melakukan analisis kelembagaan untuk
menghasilkan struktur organisasi yang efisien dan efektif, mengembangkan univ-univ
organisasi sekolah atas dasar fungsi.

Kemampuan yang mendukung sub kompetensi mengelola ketatausahaan


sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah ini bisa
diwujudkan oleh seorang kepala sekolah secara utuh jika memperoleh dukungan dari
sistem yang sudah ia kembangkan bersama dengan komponen sekolah lainnya. Dengan
demikian, seoramng kepala sekolah dapat menilai kinerjanya sendiri dengan melalui
review dokumen termasuk sistem administrasi sekolah. Kepala sekolah juga bisa
melakukannya dengan cara observasi terhadap kondisi lingkungan sekolah yang terlihat
sebagai dampak dari strategi pengelolaan yang dikembangkan oleh kepala sekolah itu
sendiri.

Kepala sekolah hjuga harus paham betul bahwa dirinya bertugas sebagai manajer
sekolah, diantaranya harus memahami betul tentang manajemen kurikulum. Maka,
seorang kepala sekolah harus memahami manajemen kurikulum yang merupakan
jantungnya lembaga pendidikan harus benar-benar dikuasainya.6

Dengan demikian, kepala sekolah dalam upaya mewujudkan kinerjanya dalam


bidang ini harus mampu memfasilitasi sekolah untuk membentuk memberdayakan tim
pengembang kurikulum terutama dengan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan

5
Rusman.
6
Kepemimpinan and others, I.

7
pendidikan, di mana setiap satuan pendidikan harus mampu mengembangkan kurikulum
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing, Memberdayakan tenaga
pendidik dan kependidikan sekolah agar mampu menyediakan dokumen-dokumen
kurikulum yang relevan dengan tuntutan dan kebutuhan siswa, orang tua siswa, dan
masyarakat, memfasilitasi guru untuk mengembangkan standar kompetensi setiap mata
pelajaran yang diampunya, memfasilitasi guru untuk menyusun silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran atau RPP setiap mata pelajaran sesuai dengan kaidah yang
dipersyaratkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan atau KTSP, memfasilitasi
guru untuk memilih sumber dan bahan ajar yang sesuai dengan setiap mata pelajaran,
memfasilitasi guru untuk memilih media dan alat pembelajaran yang sesuai untuk setiap
materi dalam mata pelajaran, mengarahkan tenaga pendidik dan kependidikan untuk
menyusun rencana dan program pelaksanaan kurikulum, membimbing para guru dalam
mengembangkan dan memperbaiki proses belajar mengajar seperti memberikan
motivasi bagi para guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas atau kelas room
action (classroom action research).

Mengarahkan tim pengembang kurikulum untuk mengupayakan kesesuaian


kurikulum dengan kebutuhan siswa dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni atau IPTEK, tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta kebutuhan stakeholders,
menggali dan memobilisasi sumber daya pendidikan, mengidentifikasi kebutuhan bagi
pengembangan kurikulum lokal, mengevaluasi pelaksanaan kurikulum di sekolahnya
masing-masing, melakukan penelitian dan pengembangan terhadap usaha untuk
meningkatkan kualitas dan manajemen sekolah bermutu.

Tugas dan peran kepala sekolah dalam mewujudkan subkompetensi manajemen


kurikulum ini dapat direfleksi oleh dirinya dari isi program kurikulum yang didesain
atau dirancang dan dikembangkan mulai dari tingkat perencanaan, pelaksanaan, sampai
dengan evaluasi kurikulum itu sendiri, misalnya dalam bentuk evaluasi hasil
pembelajaran dan evaluasi terhadap sekolah secara keseluruhan.7

Dampak dari tugas dan peran kepala sekolah ini juga harus bisa dipahami oleh para
kepala sekolah, yaitu harus mampu melihat kinerjanya dalam memahami dan
menghayati

8
7
Dian Rostikawati, MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, ed. by Sunarsi Denok (Surabaya,
2022).

9
standar pelayanan minimal (SPM), melaksanakan standar pelayanan minimal secara
tepat, serta memahami lingkungan sekolah sebagai bagian dari sistem sekolah yang
bersifat terbuka. Kemampuan ini memang cukup sulit jika kepala sekolah tidak mampu
untuk melihat gejala atau hasil yang dicapai oleh dirinya sendiri.

Tugas dan peran kepala sekolah lainnya diantaranya adalah pada sub mengelola
guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal. Hal
ini dapat dilihat dari indikator-indikatornya yang mencakup mengidentifikasi
karakteristik tenaga pendidik dan kependidikan yang efektif, merencanakan tenaga
kependidikan sekolah (permintaan, persediaan, dan kesenjangan), merekrut, menyeleksi,
menempatkan, dan mengorientasikan tenaga kependidikan baru, mengembangkan
profesionalisme tenaga kependidikan, memanfaatkan dan memelihara tenaga
kependidikan, menilai kinerja tenaga guru dan tenaga kependidikan, mengembangkan
sistem pengupahan, reward dan punishment yang mampu menjamin kepastian dan
keadilan, melaksanakan dan mengembangkan sistem pembinaan karir, memotivasi
tenaga pendidik dan kependidikan membina hubungan kerja yang harmonis,
memelihara dokumentasi personal sekolah atau mengelola administrasi personal
sekolah, mengelola konflik, melakukan analisis jabatan dan menyusun uraian jabatan
tenaga kependidikan, memiliki apresiasi, empati, dan simpati terhadap tenaga pendidik
dan kependidikan.

Seorang kepala sekolah harus mampu memahami bentuk-bentuk perilaku yang


berhubungan dengan tugas dan perannya sebagai seorang kepala sekolah, misalnya
mampu melakukan pengamatan serta mereview dokumen-dokumen laporan dari fungsi-
fungsi manajemen yang diterapkan di sekolah selama mengelola tenaga kependidikan
(guru dan tenaga administrasi).8

Sebagai contoh, dalam mencapai target kinerja kepala sekolah untuk kompetensi
manajerial dengan mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal, diantaranya kepala sekolah harus mampu menganalisis
indikator-indikator sebagai berikut: ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana
sekolah (laboratorium, perpustakaan, kelas, media, peralatan, perlengkapan, dan
sebagainya), mengelola program perawatan preventif, pemeliharaan, dan perbaikan

1
0
8
Mukhoyyaroh, dan Yunus Imam Sof"i, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja
Kepala Sekolah, 2022.

1
1
sarana dan prasarana, mengidentifikasi spesifikasi sarana dan prasarana sekolah,
merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, mengelola pembelian
pengadaan sarana dan prasarana serta asuransinya, mengelola administrasi sarana dan
prasarana sekolah, memonitor dan mengevaluasi sarana dan prasarana sekolah.

Selanjutnya bagaimana kompetensi manajerial dengan subkompetensi mengelola


peserta didik dalam rangka penerimaan siswa baru, serta penempatan dan
pengembangan kapasitas siswa, ini bisa diwujudkan oleh kepala sekolah? dalam hal ini
seorang kepala sekolah harus menunjukkan kemampuan dalam: mengelola penerimaan
siswa baru, mengelola pengembangan bakat, minat, kreativitas, serta kemampuan siswa,
mengelola sistem bimbingan dan konseling yang sistematis memelihara disiplin siswa
menyusun tata tertib sekolah, mengupayakan kesiapan belajar siswa (fisik, mental)
mengelola sistem pelaporan perkembangan siswa, memberikan layanan penempatan
siswa dan mengoordinasikan studi lanjut.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di sekolah juga


hendaknya mampu menyesuaikan diri, dan salah satunya akan tergantung kepada kepala
sekolahnya, apakah ia mampu mengubah budaya sekolah, sesuai dengan kemajuan
berpikirnya tentang bagaimana memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dalam mengelola sekolah. Subkompetensi ini diantaranya dapat diwujudkan dalam
bentuk upaya kepala sekolah melakukan aktivitas yang mencakup: mengembangkan
prosedur dan mekanisme layanan sistem informasi serta sistem pelaporannya
mengembangkan pangkalan data (database) sekolah (data kesiswaan, keuangan,
ketenagaan, fasilitas, dan sebagainya), mengelola hasil pangkalan data (database)
sekolah untuk merencanakan program pengembangan sekolah, menyiapkan pelaporan
secara sistematis, realistis, dan logis, dan mengembangkan sistem informasi manajemen
(SIM) berbasis komputer.9

Setelah kepala sekolah mampu memanfaatkan teknologi informasi, bagaimana ia


mampu juga dalam memanfaatkan informasinya untuk kepentingan manajemen
sekolahnya? untuk itu, seorang kepala sekolah harus mampu melakukan unjuk kerjanya,
yaitu mengambil keputusan secara terampil dapat dicapai melalui kemampuan:

a) menjaring informasi berkualitas sebagai bahan untuk mengambil keputusan,

9
Imam Sof"i.

12
b) mengambil keputusan secara terampil cepat, tepat, cekat
c) memperhitungkan akibat pengambilan keputusan dengan penuh perhitungan
least cost and most benefit,
d) menggunakan sistem informasi sekolah sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan.

Kemampuan kepala sekolah dalam manajerial ini sebagaimana yang ditegaskan oleh
Mendiknas yaitu harus mampu merumuskan laporan-laporan kegiatan sekolah. Bentuk-
bentuk laporan tersebut diantaranya membuat laporan akuntabilitas sekolah.

Untuk itu, kepala sekolah harus mampu:

a) menyebutkan dan memahami konsep-konsep laporan


b) membuat laporan akuntabilitas kinerja sekolah
c) mempertanggungjawabkan hasil kerja sekolah kepada stakeholders
d) membuat keputusan secara cepat, tepat, dan cekat berdasarkan hasil
pertanggungjawaban
e) memperbaiki perencanaan sekolah untuk jangka pendek,
menengah, dan panjang.

Menurut Depdiknas, kepala sekolah memiliki beberapa peran utama, yaitu:

(a). Educator Pendidik. Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari proses


pendidikan dan guru merupakan pelaksana dan pengembangan utama kurikulum di
sekolah titik kepala sekolah yang menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap
pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran di sekolahnya tentu saja akan
sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga akan
senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus-
menerus meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan
efektif dan efisien.

(b). Manager. Dalam mengelola tenaga kependidikan salah satu tugas yang harus
dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan
pengembangan profesi para guru. Dalam hal ini kepala sekolah seyogianya dapat
memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat
melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan
dan

13
pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah seperti musyawarah guru mata pelajaran
MGMP tingkat sekolah, in house training, diskusi profesional dan sebagainya, atau
melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah seperti kesempatan
melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang
diselenggarakan pihak lain.

(c). Administrator. Kepala sekolah berperan sebagai pengelola keuangan, bahwa


untuk tercapainya peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. seberapa
besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi guru tentunya
akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya. oleh karena itu, kepala
sekolah seyogianya dapat mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya
peningkatan kompetensi guru.

(d). Supervisor. Supervisi sangat penting dilakukan oleh kepala sekolah dalam
rangka mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran. supervisi
yang dilakukan kepala sekolah dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk
mengamati dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran. Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui kelemahan
sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan
kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan
tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus
mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran. Kepala sekolah
harus betul-betul menguasai tentang kurikulum sekolah mustahil seorang kepala sekolah
dapat memberikan saran dan bimbingan kepada guru sementara dia sendiri tidak
menguasainya dengan baik.10

(e). Leader atau pemimpin. Dalam teori kepemimpinan setidaknya kita


mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas
dan kepemimpinan yang berorientasi pada manusia dalam rangka meningkatkan
kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua gaya
kepemimpinannya tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan yang ada. Kepemimpinan kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin
dalam sifat-sifat (1)

10
Kompri, Standardisasi Kompetensi KEPALA SEKOLAH, 2017.

14
jujur, (2) percaya diri, (3) bertanggung jawab, (4) berani mengambil resiko dan
keputusan,
(5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil, dan (7) teladan.

(f). Pencipta Iklim Kerja. Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan
memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara
unggul, yang disertai usaha untuk meningkatkan kompetensinya. Oleh karena itu, dalam
upaya menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif kepala sekolah hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya
menarik dan menyenangkan
2) Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada
para guru sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, para guru juga
dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut
3) Para guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya
4) Pemberian hadiah lebih baik daripada hukuman namun sewaktu-waktu
hukuman juga diperlukan
5) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosial risiko fisik guru, sehingga
memperoleh kepuasan.

(g). Wirausahawan. Dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan


dihubungkan dengan peningkatan kompetensi guru, maka kepala sekolah harus dapat
menciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif serta memanfaatkan berbagai
peluang. Kepala sekolah dengan sikap kewirausahaan yang kuat akan berani melakukan
perubahan-perubahan yang inovatif di sekolahnya termasuk perubahan dalam hal-hal
yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa beserta kompetensi gurunya.

Sejauh mana kepada sekolah dapat mewujudkan peran-peran di atas, secara


langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan
kompetensi guru yang pada gilirannya dapat membawa efek terhadap peningkatan mutu
pendidikan di sekolah.11

Kepala sekolah harus siap menerima kewenangan tersebut dengan berbagai


konsekuensinya. Disamping itu, percepatan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi,

15
11
Suparman, KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH & GURU, 2019.

16
dan seni yang merambah ke sekolah-sekolah, bukan sebaliknya. Kepala sekolah tidak
lagi dapat menerima suatu perubahan sebagaimana adanya, tetapi harus berpikir untuk
perubahan di sekolah. Kunci agar kepala sekolah dan tenaga kependidikan tetap
bertahan dan enjoy di tengah-tengah perubahan paradigma baru manajemen pendidikan
adalah dengan memahami posisi, dan apa yang sedang terjadi serta kesiapan untuk
menjadi bagian dari dunia baru yang sangat berbeda.

Tugas seorang pemimpin seperti kepala sekolah misalnya menyangkut


bagaimana kepala sekolah bertanggungjawab atas sekolahnya dalam
melaksanakanberbagai kegiatan, seperti bagaimana mengelola berbagai masalah
menyangkut pelaksanaan administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan,
pendayagunaan sarana dan prasarana dan mewujudkan sekolah sebagai wiyata mandala.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, jajaran pimpinan pada dinas


pendidikan termasuk kepala sekolah memiliki gaya kepemimpinan masing-masing,
yang sangat mempengaruhi kinerja para tenaga kependidikan dilingkungan kerjanya
masing- masing. Kegagalan dan keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh kepala
sekolah, karena kepala sekolah merupakan pengendali dan penentu arah yang hendak
ditempuh oleh sekolah menuju tujuannya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan
oleh siagian (1999: 49) sebagai berikut Arah yang hendak ditempuh oleh organisasi
menuju tujuannya harus sedemikian rupa sehingga mengoptimalkan pemanfaatan dari
segala sarana dan prasarana yang tersedia itu. Arah yang dimaksud tertuang dalam
strategi dan taktik yang disusun dan dijalankan oleh organisasi yang bersangkutan.
Perumus dan penentu strategi dan taktik tersebut adalah pimpinan dalam organisasi
tersebut.

Dalam kaitannya dengan manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan


kinerja guru atau tenaga kependidikan, perlu dipahami bahwa setiap kepala sekolah
bertanggungjawab mengarahkan apa yang baik bagi tenaga kependidikan, dan dia
sendiri harus berbuat baik. Kepala sekolah harus menjadi contoh, sabar dan penuh
pengertian seperti motto Ki Hajar Dewantara yaitu : Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing
Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.12

12
Agus Ekada and others, KONTRIBUSI KUALITAS KEHIDUPAN KERJA, MOTIVASI BERPRESTASI KEPALA
SEKOLAH DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH, Jurnal Administrasi Pendidikan, 2016, XXIII.

17
Kepala sekolah menunjukkan komitmen tinggi dan focus terhadap
pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar tentu akan memperhatikan
tingkat kompetensi yang dimilki guru sekaligus juga akan senantiasa berusaha
memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus meningkatkan
kompetensinya. Dengan demikian kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan
efektif. Kepala sekolah sebagai pendidik harus mampu menguasai berbagai macam
pendekatan, teknik, metode, dan strategi dalam proses pembelajaran. Kepala sekolah
juga harus menjadi pelopor bagi para guru untuk melaksanakan proses pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Hal ini akan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Dengan kata lain kunci
keberhasilan proses kegiatan pembelajaran ditentukan oleh kepemimpinan dan
kebijakan yang diambil oleh kepala sekolah. Dalam rangka melakukan peran dan
fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk
memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif, memberi
kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan
mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang
menunjang program sekolah.

Banyak tugas guru yang harus dijalankan kepala sekolah, karena sekolah
merupakan kehidupan yang serba dinamis dan persoalan selalu ada tidak kenal waktu
dan tempat. Apakah persoalan menyangkut kurikulum, guru, anak didik, orang tua/wali,
komite sekolah, masyarakat setempat. Untuk mengimbangi hal tersebut, kepala sekolah
tidak hanya dituntut sebagai adminitrator, dan educator, melainkan juga harus
berperanan sebagai manajer dan supervisor yang mampu menerapkan manajemen
bermutu.13

C. Kinerja Kepala Sekolah


Kinerja atau prestasi kerja berasal dari pengertian performance kinerja adalah
tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja
adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja
merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

18
13
Abd Hadi, Rohmani Stai, and Hasan Jufri Bawean, Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan
Kurikulum PAI, 2020.

19
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan.
Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan
kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk: (1) kuantitas keluaran, (2)
kualitas keluaran, (3) jangka waktu keluaran, (4) kehadiran di tempat kerja, (5)
sikap kooperatif.

Sementara itu menurut cushway (2002:1998) kinerja adalah menilai bagaimana


seorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan.

Pada bagian lain Mangkunegara (2001:67) menyatakan bahwa kinerja atau


prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.

Berdasarkan beberapa pengertian kinerja yang telah diuraikan di atas sekurang-


kurangnya kinerja berhubungan dengan prestasi kerja, hasil kerja yang dicapai oleh
karyawan atau pegawai, suatu perbuatan kompetensi, dan tujuan organisasi. Kepala
sekolah merupakan pemimpin pendidikan pada tingkat mikro yang melaksanakan
fungsi- fungsi manajemen, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengerahan, dan
pengontrolan, selain itu kepala sekolah juga bertugas sebagai educator atau pendidik,
manager, administrator, super visor, leader atau pemimpin, inovator komandan
motivator atau emaslim.

Sebagai pendidik, karena kepala sekolah pada hakikatnya sebagai guru, guru
yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Sebagai seorang guru, tentu saja
fungsi- fungsi pendidikannya sebagai otomatis melekat pada dirinya. Sebagai seorang
manajer karena kepala sekolah menjalankan fungsi-fungsi manajer atau mengatur
sejumlah sumber-sumber untuk mencapai tujuan sekolah. Sebagai seorang
administrator, karena kepala sekolah menjalankan fungsi-fungsi administrasi, baik
dalam pengertian administrasi secara sempit maupun dalam pengertian administrasi
secara luas. Sebagai seorang administrator, kepala sekolah melakukan proses
pengelolaan sejumlah sumber- sumber yang mendukung terhadap tercapainya visi, misi,
dan tujuan sekolah.14

14
Ahmad Susanto, MANAJEMEN PENINGKATAN KINERJA GURU, 2016.

20
Sebagai seorang supervisor, kepala sekolah melakukan bantuan ketika guru-guru
dan staf tatalaksana menemukan permasalahan titik oleh karena itu, untuk mendapatkan
informasi berbagai kesulitan atau permasalahan yang dihadapi guru dan tata laksana
kepala sekolah terlebih dahulu melaksanakan supervisi. Kepala sekolah disebut sebagai
seorang leader, karena berusaha menggerakkan dan mempengaruhi semua warga
sekolah agar sama-sama berusaha maksimal mencapai tujuan sekolah. Sebagai seorang
inovator, mengandung arti bahwa kepala sekolah harus melakukan pembaruan titik
dengan kata lain, kepala sekolah harus memiliki daya cipta hal-hal yang baru demi
kemajuan sekolah yang dipimpinnya.

Sebagai seorang motivator atau pendorong, kepala sekolah harus mampu


memotivasi atau mendorong para guru dan staf yang lainnya untuk bekerja lebih tinggi
lagi. Motivasi atau dorongan ini sangat penting untuk meningkatkan gairah gereja para
guru dan staf yang lainnya, sehingga tujuan sekolah akan tercapai dengan baik.

Jika pengertian kinerja yang telah dikemukakan di atas diterapkan kepada kepala
sekolah maka kinerja kepala sekolah yaitu prestasi kerja atau hasil kerja yang dicapai
oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya.
Kinerja kepala sekolah bisa dikatakan baik, jika target atau tujuan sekolah dapat
tercapai titik semua ini didukung oleh kompetensi komasi cup, motivasi dari semua
warga sekolah yang meliputi kepala sekolah, para guru, pegawai tata usaha, para siswa,
komite sekolah, tata usaha, dan para pemangku kepentingan lainnya semuanya bekerja
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan prestasi.15

Dengan kata lain kinerja kepala sekolah adalah kemampuan untuk melaksanakan
pekerjaan atau tugas yang dimiliki kepala sekolah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
di sekolah yang dipimpinnya lebih luas lagi ukuran keberhasilan sekolah yang dapat
ditampilkan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

1) Keberhasilan dalam mengelola sekolah


2) Keberhasilan dalam mengelola kegiatan pembelajaran
3) Mengelola ketenagaan
4) Mengelola sarana prasarana

15
Budi Suhardiman, STUDI PENGEMBANGAN KEPALA SEKOLAH, 2012.

21
5) Mengelola keuangan
6) Mengelola lingkungan sekolah
7) Mengelola hubungan sekolah dengan masyarakat

Seorang kepala sekolah hendaknya memahami betul apa yang menjadi tugas dan
perannya di sekolah. Jika kepala sekolah mampu memahami tugas dan peran sebagai
seorang kepala sekolah, ia akan mudah dalam menjalankan tugasnya, terutama
berkenaan dengan manajemen sekolah yang akan dikembangkannya. Bekal kemampuan
dalam memahami kompetensi sebagai seorang kepala sekolah ini akan menjadi bekal
dalam pelaksanaan kinerja yang harus dilakukannya. Ada banyak kompetensi kepala
sekolah yang setidaknya harus sudah dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam tugasnya
sehari- hari di sekolah yang dipimpinnya.

Kompetensi untuk kepala sekolah ini secara umum sama, baik itu untuk jenjang
pendidikan taman kanak-kanak maupun jenjang pendidikan sekolah menengah atas atau
kejuruan. Secara umum berikut ini penulisan uraian beberapa kompetensi kepala
sekolah yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh seorang kepala sekolah. Di sisi
lain kompetensi ini juga harus sudah bisa dijadikan sebagai indikator tinggi rendahnya
kinerja seorang kepala sekolah.

Kinerja kepala sekolah dapat dipahami sebagai upaya yang harus dilakukan
seorang kepala sekolah dalam melakukan tugas dan perannya sebagai seorang kepala
sekolah, baik itu kepala sekolah pada jenjang pendidikan taman kanak-kanak sampai
dengan jenjang sekolah menengah atas atau kejuruan. Kinerja itu sendiri pada dasarnya
merupakan perwujudan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang selaras dengan visi
dan misi masing-masing satuan atau jenjang pendidikan berdasarkan kompetensi
dasar kepala sekolah.16

Di sisi lain kepala sekolah juga harus mampu memahami konsep penilaian atau
evaluasi titik sebagai pengetahuan bahwa evaluasi adalah proses pengukuran yang
dilakukan terhadap kecenderungan perubahan yang terjadi mengenai suatu fenomena
dengan hasil yang lebih cenderung kepada pemaknaan akan perubahan perilaku atau
sikap individu tertentu dalam hal ini evaluasi lebih cenderung kepada penilaian perilaku

16
Moh Yasin Siti Yumnah, Khoirul, Wonadi Idris, Siti Halimah, Mansyur, Dedi Eko Riyadi, Manajemen
Kurikulum Pendidikan Islam, 2022.

22
guru yang menunjukkan kinerjanya dalam melaksanakan tugas di sekolah berdasarkan
standar kompetensi guru menurut depdiknas, mulai dari membuat perencanaan
pembelajaran atau RPP sampai kepada melakukan penilaian proses dan hasil belajar.

Kinerja pegawai harus terus diperbaiki oleh organisasi agar meningkat, menurut
Furtwengler (2002:79) perbaikan kinerja yang perlu diperhatikan oleh organisasi adalah
faktor kecepatan, kualitas, dan layanan, dan nilai titik faktor lain yang mempengaruhi
kinerja pegawai yaitu keterampilan interpersonal, mental untuk sukses, terbuka untuk
berubah, kreativitas komat terampil berkomunikasi, inisiatif, serta kemampuan dalam
merencanakan dan mengorganisasi kegiatan yang menjadi tugasnya.

Untuk menghasilkan kinerja yang baik perlu didukung oleh sumber daya
manusia yang kompeten dan lingkungan yang kondusif. Hal ini sekaligus merupakan
faktor yang mempengaruhi kinerja. Sumber daya manusia yang kompeten mengandung
arti bahwa pekerjaan atau pegawai yang terlibat dalam proses produksi harus orang
yang memiliki keahlian di bidang yang menjadi tanggung jawabnya. Menurut Gibson
dan Spencer kompetensi yang harus dimiliki individu yaitu kompetensi pengetahuan
kompetensi keterampilan,dan kompetensi motivasi.

D. Pendekatan Kinerja kepala Sekolah


Pendekatan menilai kinerja kepala sekolah bisa dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya bisa dilakukan dengan pendekatan ekspositorik. Pendekatan ini cukup
efektif jika kebanyakan kinerja kepala sekolah mengacu kepada kompetensi-kompetensi
nasional. Pendekatan ini cukup relevan dengan beberapa kinerja kepala sekolah
berdasarkan rumusan kompetensi yang diuraikan di atas.

Pendekatan yang bisa dikembangkan, diantaranya: (1) pendekatan berdasarkan


perencanaan program kerja kepala sekolah, (2) pendekatan berdasarkan proses kinerja
kepala sekolah, (3) pendekatan berdasarkan produk atau hasil dari kinerja kepala
sekolah,
(4) pendekatan dampak dari pemanfaatan produk kinerja kepala sekolah.17

Keempat pendekatan tersebut tentunya harus disesuaikan dengan kondisi dan


budaya kepala sekolah, baik secara pribadi atau kepemimpinan maupun budaya sekolah

23
17
Mohamad Juliantoro, Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Jurnal Al-Hikmah,
2017, V.

24
secara sistematik. Pendekatan ini pada dasarnya bisa merupakan satu kesatuan atau bisa
saja hanya digunakan satu-satu secara terpisah. Jika dikaitkan dengan proses bagaimana
kompetensi kepala sekolah diwujudkan dalam bentuk kinerjanya memungkinkan
pendekatan ini juga akan mengikuti proses tercapainya kompetensi kepala sekolah
mulai dari perencanaan hingga pemanfaatan hasil karya atau produk yang
dihasilkan oleh kepala sekolah.

Pendekatan ini tentunya secara ideal harus dipandang sebagai satu kesatuan,
karena kemungkinan besar jika kepala sekolah dinilai mulai dari 5 besaran kelompok
kompetensi nomor 1 sampai dengan nomor 5, sangat erat kaitannya dengan tahapan
proses evaluasi yang akan dilakukan tidak misalnya untuk menilai dokumen
perencanaan kinerja kepala sekolah berdasarkan kompetensi tertentu, maka evaluasi
pasti akan berlanjut kepada evaluasi proses atau implementasi dari hasil perencanaan
tadi adalah demikian seterusnya.

Kinerja kepala sekolah tidak berdiri sendiri, tetapi terkait dengan berbagai faktor
yng akan mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor eksternal dan
internal. Faktor eksternal terkait dengan berbagai hal yang ada di luar sistem organisasi
atau sekolah, seperti lingkungan sosial masyarakat sekitar, budaya masyarakat,
partisipasi masyarakat komatis tata nilai yang ada di masyarakat, politik, ekonomi,
sistem birokrasi yang berlaku, dan lain-lain.

Kinerja kepala sekolah secara tidak langsung bisa saja dipengaruhi oleh
lingkungan sosial masyarakat di mana kepala sekolah tersebut bertugas. Lingkungan
sosial masyarakat yang peduli akan pentingnya pendidikan akan memudahkan kepala
sekolah dalam menjalankan program-program di sekolah yang dipimpinnya.
Sebaliknya, kepala sekolah akan sulit mengendalikan atau melaksanakan program-
program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya jika lingkungan masyarakatnya tidak
mendukung atau tidak peduli akan pentingnya pendidikan.18

Kepala sekolah menjalankan kepemimpinannya tidak lepas dari politik yang


berlaku di masyarakat kebijakan yang dijalankan kepala sekolah pada hakikatnya

18
Jurnal Kajian, Islam & Pendidikan, and Oleh : Nurhasanah, ‘AL-QALAM PERAN GURU DAN KEPALA
SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH DI MTs MUHAMMADIYAH BALANGNIPA’,
9.1 (2017) <http://journal.iaimsinjai.ac.id/index.php/al-qalam>.

25
merupakan produk politik di bidang pendidikan. Namun dalam menjalankan kebijakan
tersebut kepala sekolah dituntut untuk mampu menyesuaikan dengan sosial budaya
masyarakat di mana sekolah itu berada.

Faktor internal terkait dengan berbagai hal yang ada pada diri kepala sekolah itu
sendiri seperti keterampilan interpersonal mental untuk sukses, terbuka untuk berubah,
kreativitas, terampil berkomunikasi, inisiatif, kemampuan dalam merencanakan dan
mengorganisasi kegiatan yang menjadi tugasnya peminat, bakat, motivasi kerja, mutu
pekerjaan, kejujuran pegawai, inisiatif, kehadiran, sikap, kerjasama kehandalan
pengetahuan tentang pekerjaan, tanggung jawab dan pemanfaatan waktu, di samping hal
lain seperti budaya sekolah, latar belakang pendidikan rekrutmen kompetensi
kompetensi sistem kompensasi.

Peningkatan kinerja kepala sekolah diduga akan mempengaruhi kinerja sekolah.


Kinerja sekolah itu akan terlihat dari prestasi atau hasil kerja yang diperoleh sekolah, 3
hal ini karena kepala sekolah yang bertanggung jawab langsung dalam menggerakkan
berbagai sumber daya yang ada di sekolah. Dengan demikian apabila kinerja kepala
sekolah baik dapat diduga kinerja sekolah yang bersangkutan juga akan meningkat.19

Upaya yang bisa dilakukan kepala sekolah terkait dengan meningkatkan kinerja
sekolah diantaranya:

1) Mengefektifkan pelaksanaan kurikulum


2) Memberdayakan guru melalui kegiatan musyawarah guru mata pelajaran atau
MGMP tingkat sekolah
3) Mengadakan pelatihan-pelatihan penelitian tindakan kelas PTK
4) Mengadakan supervisi pembelajaran secara berkala
5) Mengikutsertakan guru dalam berbagai pelatihan yang berkaitan dengan
peningkatan profesional
6) Memberdayakan tenaga kependidikan melalui pelatihan-pelatihan
7) Mengevaluasi hasil belajar secara berkala dan lain-lain

19
Annisa, Anggie, Eka Fitriani, Della Surya Putri, Dinda, Hesti Mandasari, Nur Riska, Nania Syamsidah
Lubis, MANAJEMEN KURIKULUM, 2022.

26
E. Peran dan Tugas Kepala Sekolah/Madrasah dalam Mengelola Kurikulum
Kepala sekolah atau madrasah memiliki peran dan tugas penting dalam
mengelola kurikulum, antara lain:

1. Perencanaan Kurikulum

Perencanaan kurikulum adalah sebuah proses di manapara perencana mengambil


bagian pada berbagai level pembuat keputusan mengenai tujuan pembelajaran yang
seharusnya, bagaimana tujuan dapat direalisasikan melalui proses belajar-mengajar, dan
apakah tujuan tersebut memang tepat dan efektif. Kepala sekolah/madrasah bertanggung
jawab untuk merencanakan kurikulum yang sesuai dengan standar pendidikan nasional,
mempertimbangkan kebutuhan sekolah/madrasah, kemampuan siswa, dan
perkembangan pendidikan. Adapun subtansi perencanaan kurikulum adalah sebagai
berikut:

a) Upaya membantu anak didik untuk memperoleh pengalaman secara maksimal


b) Melibatkan banyak pihak, dan dilakukan dalam berbagai tingkat atau hierarki
vertikal maupun horisontal
c) Dalam proses harus mengkaji banyak aspek dan persoalan utamanya untuk
mengoptimalkan isi dan proses belajar mengajar
d) Merupakan proses yang berkesinambungan, bukan usaha yang selesai dalam
sekali tindakan.20

2. Implementasi Kurikulum

Implementasi kurikulum diwujudkan dalam bentuk pengalaman belajar dengan


prinsip-prinsip yang menjadikannya lebih mudah dan lebih efektif untuk
dikomunikasikan ke berbagai pihak seperti pimpinan sekolah, pendidik, pengawas
sekolah, dan staf pendukung lainnya. Implementasi merupakan bagian dari keseluruhan
manajemen kurikulum yang mencakup pengembangan kurikulum (curriculum
development), implementasi (implementation), umpan balik (feedback), evaluasi
(evaluation), modifikasi (modification), dan konstruksi kurikulum
(curriculum construction). Kepala sekolah/madrasah memastikan pelaksanaan
kurikulum

20
Administrasi Pendidikan dan Manajemen Pendidikan, Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Menuju Era Disrupsi Teknologi, and Jurusan Administrasi Pendidikan, Seminar Nasional
27
Administrasi Pendidikan Dan Manajemen Pendidikan Proseding Seminar Nasional, 2018.

28
sesuai dengan rencana, menyediakan sumber daya yang diperlukan, dan memastikan
kualitas pengajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan terdapat prinsip-


prinsip yang menunjang tercapainya implementasi kurikulum, sebagaimana yang
dikemukakan Hamalik (2013) berikut:

a) Perolehan kesempatan yang sama; prinsip ini mengutamakan penyediaan tempat


dengan memberdayakan semua peserta didik secara demokratis dan berkeadilan
untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
b) Berpusat pada anak; adanya upaya memandirikan peserta didik untuk belajar,
bekerja sama, dan menilai diri sendiri.
c) Pendekatan dan kemitraan; seluruh pengalaman belajar dirancang secara
berkesinambungan, mulai dari Taman Kanak-kanak, kelas I hingga kelas XII.
Pendekatan yang digunakan dalam pengalaman belajar difokuskan pada
kebutuhan peserta didik yang bervariasi dan mengintegrasikan berbagai disiplin
ilmu. Hal ini menuntut kemitraan dan menjadi tanggung jawab bersama antara
peserta didik, pendidik, satuan pendidikan, dunia kerja dan industri serta orang
tua dan masyarakat.
d) Kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan; standar
kompetensi disusun oleh pusat, namun cara pelaksanaannya disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan masing-masing daerah atau sekolah.21

3. Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum merupakan kegiatan untuk menghasilkan kurikulum


baru melalui langkahlangkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang
dilakukan selama periode tertentu (Baharun, 2017). Evaluasi merupakan bagian dari
sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi.Kepala sekolah/madrasah mengevaluasi efektivitas kurikulum,
mendengarkan umpan balik dari guru dan stakeholder, dan melakukan perbaikan atau
pengembangan kurikulum untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Hasil-hasil
evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan pendidikan dan

21
Syamsidah Lubis.

29
para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan
pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang
digunakan.

Berbagai upaya perlu dilakukan selama fase pengembangan, termasuk ke


dalamnya evaluasi dan perbaikan. Melalui fase pengembangan, kurikulum yang baru
tersebut akan disesuaikan terlebih dahulu berdasarkan hasil evaluasi, sebelum
diberlakukan dalam sistem yang ada.

4. Koordinasi dan Monitoring

Monitoring adalah proses pengumpulan data yang di lakukan rutin dan


mengukur kemajuan atas objektif suatu program. Monitoring bertujuan untuk memantau
perubahan dan fokus pada proses dan keluaran. Melibatkan monitoring dapat dilakukan
dengan perhitungan atas apa yang dilakukan. Karakteristik atau ciri dari monitoring
yang dilakukan dengan baik di antaranya adalah sebagai berikut:

a) Monitoring yang baik dilakukan secara berkelanjutan, melibatkan


instansi terkait dan fokus pada perkembangan pencapaian tujuan.
b) Melihat perkembangan program dan kerjasama tim dalam memiliki
fungsi yang sangat penting dalam pengambilan keputusan dan kebijakan,
pembelajaran dan sebagai bahan evaluasi.
c) Monitoring yang baik tergantung pada kualitas perencanaan.
d) Monitoring yang baik menuntut kunjungan secara berskala didukung
dengan analisis perkembangan dan laporan.

Kepala sekolah/madrasah mengkoordinasikan upaya seluruh staf dalam


mengimplementasikan kurikulum, memantau kemajuan pelaksanaan, dan memberikan
arahan serta bimbingan kepada guru dalam memahami dan menerapkan kurikulum.

5. Komitmen pada Kualitas Pendidikan

Komitmen pada kualitas pendidikan adalah suatu tekad atau keinginan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan adalah suatu
perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih berbobot. Lazimnya, perubahan tersebut
menimbulkan rasa takut, sedangkan komitmen dapat menghilangkan rasa takut. Kepala
sekolah/madrasah harus memastikan bahwa kurikulum yang diadopsi mengarah pada

30
peningkatan kualitas pendidikan, membantu mencapai tujuan pembelajaran, dan
memfasilitasi perkembangan siswa secara optimal.

6. Beradaptasi dengan Perubahan

Perubahan memang harus direspon dengan banyak upaya. Selama ini banyak
upaya yang sedang berjalan dan banyak terminologi yang dipakai. Kepala
sekolah/madrasah perlu mengikuti perkembangan pendidikan, mengidentifikasi
perubahan yang diperlukan dalam kurikulum, dan memastikan sekolah/madrasah siap
untuk menghadapi perubahan tersebut.

Peran dan tugas ini penting untuk memastikan bahwa kurikulum yang
diimplementasikan di sekolah/madrasah sesuai dengan standar pendidikan, membantu
siswa mencapai potensi maksimal, dan menyumbang pada pembentukan individu yang
berdaya.

F. RKTL Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah dalam Pengelolaan Kurikulum


RKTL (Rencana Kerja Tahunan Lembaga) adalah dokumen perencanaan yang
disusun oleh kepala sekolah/madrasah sebagai acuan operasional untuk mengelola
kurikulum dan kegiatan pendidikan dalam satu tahun ajaran. Berikut adalah penjelasan
mengenai RKTL terkait dengan kinerja kepala sekolah/madrasah dalam mengelola
kurikulum:

1. Perumusan Rencana Pengembangan Kurikulum

Kepala sekolah/madrasah merumuskan rencana pengembangan kurikulum


berdasarkan evaluasi tahunan dan kebutuhan pendidikan, termasuk perubahan atau
penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.22

2. Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Kurikulum

Kepala sekolah/madrasah memantau dan mengevaluasi implementasi kurikulum


secara berkala, memastikan bahwa guru menerapkan kurikulum dengan tepat, dan
memberikan dukungan atau perbaikan jika diperlukan.

22
Siti Yumnah, Khoirul, Wonadi Idris, Siti Halimah, Mansyur, Dedi Eko Riyadi.

31
3. Alokasi Sumber Daya

Kepala sekolah/madrasah merencanakan alokasi sumber daya seperti tenaga


pengajar, fasilitas, dan dana untuk mendukung implementasi kurikulum, memastikan
kecukupan dan efisiensi dalam penggunaannya.

4. Penyusunan Program Kegiatan

Kepala sekolah/madrasah menyusun program kegiatan tahunan berdasarkan


kurikulum yang telah dirumuskan, termasuk penjadwalan pelaksanaan pembelajaran,
kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan evaluasi.

Setelah melakukan kegiatan penilaian terhadap beberapa atau seluruh


kompetensi kinerja kepala sekolah perlu dirumuskan rencana strategis untuk kegiatan
selanjutnya. Rencana tindak lanjut ini bisa berupa penyusunan program untuk
memotivasi kepada sekolah untuk bagian-bagian kinerja berdasarkan kompetensi yang
ada dalam cenderung masih kurang. Bentuk rencana kegiatan tindak lanjut ini pada
dasarnya dapat berupa sebuah rencana kegiatan selanjutnya, atau dapat juga hanya
berupa kesimpulan dan bentuk penerapan dari hasil kesimpulan yang sudah dirumuskan
titik sebagai contoh, kepala sekolah bisa melakukan sebuah penelitian berkenaan
dengan ketepatan perencanaan evaluasi yang sudah dibuat, pelaksanaan atau bentuk
kegiatan evaluasi yang telah dilakukan, analisis hasil dari kegiatan monitoring sekolah.

Dapat disimpulkan bahwa rencana kegiatan tindak lanjut ini diharapkan


memiliki dua dampak yaitu terhadap sasaran yang dievaluasi dan pelaku yang
melakukan evaluasi titik keduanya diharapkan memperoleh dampak positif dari
aktivitas rencana kegiatan tindak lanjut ini. Sebagai contoh, untuk dampak bagi sasaran
yang dievaluasi, yaitu kepala sekolah, sudah barang tentu akan memperoleh sejumlah
perlakuan atau kegiatan dan lanjutan penerapan yang mesti dilakukan oleh kepala
sekolah di lingkungan sekolah. Sementara itu untuk pelaku yang melakukan evaluasi
melalui rencana kegiatan tindak lanjut ini akan tahu kelemahan dan kekurangan yang
seharusnya diperbaiki setelah menimbulkan beberapa temuan di lapangan. Dengan
demikian kedua belah pihak diharapkan tersentuh oleh hasil dari rencana kegiatan
tindak lanjut ini.

32
5. Pengembangan Kualitas Tenaga Pendidik

Kepala sekolah/madrasah merencanakan kegiatan pengembangan profesional


untuk tenaga pendidik, agar mereka terus memahami dan mampu
mengimplementasikan kurikulum dengan baik sesuai dengan perkembangan pendidikan
terkini.

6. Pembinaan dan Koordinasi dengan Guru

Kepala sekolah/madrasah membimbing dan mengkoordinasikan guru dalam


melaksanakan kurikulum, memberikan arahan, umpan balik, dan bimbingan untuk
memastikan konsistensi dan kualitas pelaksanaan kurikulum.23

23
Dian Rostikawati.
33
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

A. Latar Belakang Peran dan Tugas Kepala Sekolah

Kepala sekolah memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola dan memimpin
sekolah. Mereka harus memiliki pendidikan yang memadai, pengalaman mengajar, dan
kepemimpinan yang kuat untuk memastikan efektivitas dan kualitas pendidikan di
sekolah tersebut. Tugas utama mereka meliputi pengambilan keputusan strategis,
manajemen staf dan sumber daya, pembinaan, serta memastikan pencapaian tujuan
pendidikan sesuai standar yang ditetapkan.

B. Pengertian Peran dan Tugas Kepala Sekolah

Peran kepala sekolah mencakup kepemimpinan, manajemen, dan pengawasan


untuk memastikan efektivitas pendidikan di sekolah. Tugas utamanya meliputi
pengambilan keputusan strategis, mengelola sumber daya, memotivasi staf, mendukung
guru dan siswa, serta memastikan kepatuhan terhadap kebijakan pendidikan dan standar
akademik. Kepala sekolah juga berfungsi sebagai penghubung antara sekolah, orang
tua, komunitas, dan pihak terkait lainnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang
diinginkan.

C. Kinerja Kepala Sekolah

Kinerja mereka mencakup efektivitas dalam memimpin, mengelola, dan


mengawasi seluruh aspek pendidikan di sekolah. Evaluasi kinerja kepala sekolah
melibatkan pencapaian tujuan pendidikan, peningkatan mutu pendidikan, manajemen
sumber daya, kemampuan memimpin dan memotivasi staf, serta hubungan baik dengan
siswa, orang tua, dan komunitas. Kinerja yang baik dari seorang kepala sekolah diukur
berdasarkan kemajuan akademik siswa, lingkungan belajar yang kondusif, inovasi
dalam pendidikan, efisiensi pengelolaan sumber daya, dan kemampuan menciptakan
atmosfer inklusif yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan holistik siswa.

34
D. Pendekatan Kinerja Kepala Sekolah

Pendekatan kinerja ini juga mencakup monitoring dan evaluasi terus-menerus


terhadap capaian tujuan, serta penyesuaian strategi bila diperlukan. Kepala sekolah
perlu memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, memimpin dengan
inspirasi, dan mengambil keputusan yang tepat guna memajukan pendidikan di sekolah.
Dengan menerapkan pendekatan kinerja yang efektif, kepala sekolah dapat memastikan
efisiensi, kualitas, dan keunggulan pendidikan dalam lingkungan sekolah mereka.

E. Peran dan Tugas Kepala Sekolah /Madrasah dalam Pengelolaan Kurikulum

Kepala sekolah atau madrasah bertanggung jawab untuk memimpin dan


memfasilitasi proses perencanaan, pengembangan, dan implementasi kurikulum.
Mereka harus memastikan bahwa kurikulum memenuhi kebutuhan pendidikan siswa,
mencakup perkembangan terbaru dalam bidang ilmu, dan mempromosikan
pembelajaran yang efektif. Tugas utama mereka meliputi koordinasi dengan guru dan
staf pendidik untuk memastikan pemahaman yang baik terhadap kurikulum, mendukung
pengajaran yang sesuai, memonitor dan mengevaluasi efektivitas kurikulum, serta
berinteraksi dengan berbagai pihak terkait untuk memperoleh masukan dan saran terkait
kurikulum.

F. RKTL Kinerja Kepala Sekolah /Madrasah dalam Pengenlolaan Kurikulum

Peran kepala sekolah atau madrasa dalam RKTL ini mencakup merumuskan visi
dan misi pendidikan yang sesuai dengan kurikulum, memastikan ketersediaan dan
pengembangan sumber daya yang diperlukan, serta memonitor progres implementasi
kurikulum. Tugas utamanya meliputi pembinaan dan pengawasan guru terkait
kurikulum, memfasilitasi pelatihan yang diperlukan, mengintegrasikan standar nasional
ke dalam kurikulum sekolah, dan berkolaborasi dengan guru untuk memastikan
penyampaian materi kurikulum yang optimal.

35
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto, MANAJEMEN PENINGKATAN KINERJA GURU, 2016

Budi Suhardiman, STUDI PENGEMBANGAN KEPALA SEKOLAH,

2012

Dian Rostikawati, MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, ed. by


Sunarsi Denok (Surabaya, 2022)

Ekada, Agus, Aceng Muhtaram Mirfani, Cicih Sutarsih, Kata Kunci, Kualitas
Kehidupan Kerja, Motivasi Berprestasi Kepala Sekolah, and others,
KONTRIBUSI KUALITAS KEHIDUPAN KERJA, MOTIVASI BERPRESTASI
KEPALA SEKOLAH
DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH, Jurnal Administrasi Pendidikan, 2016, XXIII

Hadi, Abd, Rohmani Stai, and Hasan Jufri Bawean, Peran Kepala Sekolah Dalam
Pengembangan Kurikulum PAI, 2020

Imam Sof"i, Mukhoyyaroh, dan Yunus, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam


Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah, 2022

Juliantoro, Mohamad, Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,


Jurnal Al-Hikmah, 2017, V

Kadarsih, Inge, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi, and Eka Asih Febriani, ‘Peran
Dan Tugas Kepemimpinan Kepala Sekolah Di Sekolah Dasar’, EDUKATIF :
JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 2.2 (2020), 194–201
<https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i2.138>

Kajian, Jurnal, Islam & Pendidikan, and Oleh : Nurhasanah, ‘AL-QALAM PERAN
GURU DAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
MADRASAH DI MTs MUHAMMADIYAH BALANGNIPA’, 9.1 (2017)
<http://journal.iaimsinjai.ac.id/index.php/al-qalam>

Kepemimpinan, Peran, Kepala Sekolah, Dalam Meningkatkan, Mutu Pendidikan,


Melalui Manajemen, Berbasis Sekolah, and others, Peran Kepemimpinan
Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen
Berbasis Sekolah, Journal of Education Research, 2020, I

36
Kompri, Standardisasi Kompetensi KEPALA SEKOLAH, 2017

37
Muh Fitrah, Oleh, PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU
PENDIDIKAN

Pendidikan dan Manajemen Pendidikan, Administrasi, Pemberdayaan Pendidik dan


Tenaga Kependidikan Menuju Era Disrupsi Teknologi, and Jurusan Administrasi
Pendidikan, Seminar Nasional Administrasi Pendidikan Dan Manajemen
Pendidikan Proseding Seminar Nasional, 2018

Rusman, Manajemen Kurikulum, 2009

Siti Yumnah, Khoirul, Wonadi Idris, Siti Halimah, Mansyur, Dedi Eko Riyadi, Moh
Yasin, Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam, 2022

Suparman, KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH & GURU, 2019

Syamsidah Lubis, Annisa, Anggie, Eka Fitriani, Della Surya Putri, Dinda, Hesti
Mandasari, Nur Riska, Nania, MANAJEMEN KURIKULUM, 2022

38

Anda mungkin juga menyukai