Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM”

Dosen Pengampu :

Dr. Hj. Sulistyorini, M.Ag.

PGMI 2A

Disusun oleh Kelompok 4 :

1. Erly Marliza (126205201008)


2. Choiriyah Latifah Abdillah (126205202076)
3. Sahla Nahda Camyla (126205202280)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas selesainya makalah berjudul
Kepemimpinan Kepala Sekolah di Lembaga Pendidikan Islam ini tepat waktu. Selawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga, para
sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.

Beberapa pihak telah membantu dan mendukung dalam menyusun makalah ini. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Rasa terima kasih disampaikan pada pihak-pihak berikut ini.

1. Ibu Dr. Hj. Sulistyorini, M.Ag., selaku dosen pengampu kuliah Manajemen
Pendidikan Islam
2. Teman-teman dari kelompok 4 yang telah berkerja sama menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk mendeskripsikan kepemimpinan Kepala Sekolah di lembaga


pendidikan Islam. Penulis berharap agar makalah ini dapat membantu para mahasiswa agar
lebih mengetahui tentang kepemimpinan Kepala Sekolah di lembaga pendidikan Islam.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa isi makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari sejawat atau para pembaca mengenai
isi makalah ini.

Tulungagung, 13 April 2021

Penulis

ii
ii
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Pengertian Kepala Sekolah.............................................................................................3
B. Syarat-syarat Kepala Sekolah.........................................................................................4
C. Tugas Kepala Sekolah.....................................................................................................5
D. Peran Kepala Sekolah.....................................................................................................6
E. Pengertian Supervisi Pendidikan Islam.........................................................................10
F. Dasar Pendidikan Islam.................................................................................................11
G. Prinsip Supervisi Pendidikan........................................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
A. Simpulan.......................................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha yang disengaja merencanakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Tujuan dari pendidikan itu adalah untuk menjadikan kualitas sumber daya
manusia yang lebih unggul lagi. Salah satu bentuk usaha dari pendidikan dalam mewujudkan
kualitas sumber daya manusia yang unggul adalah melalui kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan di sekolah. Terkait dengan itu, kepemimpinan kepala sekolah memiliki peranan
yang penting untuk ikut mewujudkan kualitas sumber daya manusia tersebut.

Tugas dan peran kepala sekolah adalah meningkatkan profesionalitas kerja guru, sebab
keefektifan organisasi sekolah sangat ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah.
Berjalannya roda organisasi yang kondusif dan nyaman tak lepas dari kemampuan kepala
sekolah dalam merencanakan, mengendalikan, menggerakkan guru dan staf dalam organisasi
sekolah yang merupakan tugas utama kepala sekolah. Kepala Sekolah harus memiliki
tanggung jawab sebagai pemimpin dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah seperti
tindakan supervisi terhadap para guru. Hal ini sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
kepala sekolah selain memiliki tugas dalam bidang administrasi juga dalam bidang supervisi.
Kepala Sekolah sebagai pengelola dan eksekutif di sekolah menunjukkan dirinya sebagai
seorang pelaksana teknis manajerial yang memiliki ketrampilan-ketrampilan untuk
menjalankan sekolah. Kepala Sekolah harus memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah seperti tindakan supervisi terhadap para guru
dan supervisi pendidikan Islam. Hal ini sesuai dengan tugas dan tanggung jawab Kepala
Sekolah selain memiliki tugas dalam bidang administrasi juga dalam bidang supervisi.

Kepala sekolah adalah orang yang memegang peran penting dalam meningkatkan mutu
dan kualitas suatu sekolah. Seorang kepala sekolah bukanlah seorang penguasa yang
seenaknya memerintahkan bawahannya, kepala sekolah adalah seorang pemimpin bagi para
bawahannya. Kepala sekolah yang baik akan selalu memotivasi, mengarahkan, dan
mengawasi para bawahannya agar dapat mengerjakan tugas dan perintah yang diberikan
dengan baik demi tercapainya tujuan yang telah direncanakan. Ketercapaian tujuan
pendidikan sangat bergantung kepada kecakapan dan kebijaksanaan kepemimpinan kepala

1
sekolah yang merupakan pemimpin pendidikan di sekolah. Kepala sekolah adalah seorang
pejabat yang professional dalam organisasi sekolah. Kepala sekolah bertugas mengatur
semua sumber organisasi dan bekerjasama dengan guruguru dalam mendidik siswa untuk
mencapai tujuan pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Kepala Sekolah ?
2. Bagaimana syarat-syarat Kepala Sekolah ?
3. Bagaimana tugas Kepala Sekolah ?
4. Bagaimana peran Kepala Sekolah ?
5. Bagaimana pengertian supervisi pendidikan Islam ?
6. Bagaimana dasar pendidikan Islam ?
7. Bagaimana prinsip supervisi ?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian Kepala Sekolah.
2. Menjelaskan syarat-syarat Kepala Sekolah.
3. Menjelaskan tugas Kepala Sekolah.
4. Menjelaskan peran Kepala Sekolah.
5. Menjelaskan pengertian supervisi pendidikan Islam.
6. Menjelaskan dasar pendidikan Islam.
7. Menjelaskan prinsip supervisi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepala Sekolah


Kepala sekolah adalah pemimpin dari sebuah lembaga belajar yang berorientasi pada
agama Islam. Kepercayaan dan kewenangan untuk banyak orang untuk membawa sekolah
kearah tujuan yang ingin dicapai. Pendapat lain mengatakan merupakan personel sekolah
yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. Kepala sekolah
mempunyai wewenang dan tanggung jawabpenuh nuntuk menyelenggarakan seluruh
kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya dengan dasar pancasila.
Kepala sekolah merupakan jabatan karir yang diperoleh seseorang setelah sekian lama
menjabat sebagai guru. Seseorang diangkat dan dipercaya menduduki jabatan kepala sekolah
harus memenuhi kriteria-kriteria yang disyaratkan untuk jabatan tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa kepala sekolah sebagai penentu
kebijakan di sekolah juga harus menentukan perannya secara maksimal dan mampu
memimpin sekolah dengan bijak, serta mengarah pada pencapaian yang maksimal demi
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan disekolahnya yang nantinya akan berimbas pada
kualitas lulusan anak didik sehingga membanggakan dan menyiapkan masa depan yang cerah
bagi tunas tunas bangsa.

Kompetensi kepala sekolah adalah pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai dasar yang
direfleksikan kepala sekolah dalam kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten yang
memungkinkan menjadi kompeten atau berkemampuan dalam mengambil keputusantentang
penyediaan, pemanfaatan dan peningkatan potensi sumberdaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah.

Kepala sekolah harus memiliki wawasan, keahlian managerial, mempunyai karisma


kepemimpinan dan juga pengetahuan yang luas tentang tugas dan fungsi sebagai kepala
sekolah. kepala sekolah tentu saja akan mampu mengantarkan dan membimbing segala
komponen yang ada di sekolahnya dengan baik dan efektif menuju ke arah cita-cita sekolah .

3
B. Syarat-syarat Kepala Sekolah
Kepala sekolah harus memiliki persyaratan untuk menciptakan sekolah yang efektif,
syarat-syarat tersebut antara lain:

1. Mempunyai jiwa kepimimpinan dan mampu memimpin sekolah.


2. Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah.
3. Mempunyai ketrampilan sosial.
4. Profesional dan kompeten dalam bidang tugasnya.

Pemimpin sekolah juga harus memiliki kepribadian yang baik mengalami pengalaman
kerja yang cukup terutama bagi sekolah yang dipimpinnya, mempunyai keahlian yang
diperlukan sebagai seorang pemimpin yaitu dalam bidang teknis pendidikan dan pengajaran.
bersikap kreatif, disiplin dan selalu berusaha untuk memajukan sekolah yang dipimpinnya.
Syarat-syarat kompetensi sebagai seorang kepala sekolah sebagai berikut :

1. Harus mempunyai solidaritas yang tinggi.


2. Harus dapat memelihara dan menghargai dengan sungguhsungguh semua
kepercayaan yang diberikan oleh orang-orang yang berhubungan dengannya.
3. Harus berjiwa optimistis dan berusaha melalui yang baik.
4. Hendaknya bersifat adil dan jujur.
5. Hendaknya ia cukup tegas dan obyektif (tidak memihak).
6. Harus berjiwa terbuka dan luas sehingga mudah memberikan pengakuan dan
penghargaan terhadap situasi yang baik.
7. Harus terbuka dan tidak boleh berbuat yang dapat menimbulkan kesalahan terhadap
seseorang yang bersifat selama-lamanya.
8. Harus jujur, terbuka dan penuh tanggung jawab.
9. Harus ada taktik sehingga kritikannya tidak menyinggung perasaan orang lain.
10. Sikapnya yang bersimpati terhadap guru-gurunya tidak menimbulkan depresi dan
putus asa pada anggota stafnya.
11. Sikapnya harus ramah, terbuka dan mudah dihubungi sehingga guru-guru siapa saja
yang memerlukannya tidak ragu-ragu untuk menemuinya.
12. Harus dapat bekerja dengan tekun dan rajin serta teliti sehingga merupakan contoh
bagi anggota stafnya.
13. Personal apprearance terpelihara dengan baik sehingga dapat menimbulkan respons
dari orang lain.

4
14. Terhadap murid-murid ia harus mempunyai perasaan cinta, sedemikian rupa sehingga
ia secara wajar dan serius mempunyai perhatian terhadap mereka.

Seorang pemimpin pendidikan harus memiliki syarat-syarat kompetensi pada


tingkat pendidikan yang memadai, memiliki pengalaman mengajar atau masa kerja
yang cukup, mempunyai keahlian dan berpengetahuan luas, memiliki keterampilan,
mempunyai kemampuan dalam memimpin, mempunyai sikap yang positif dalam
menghadapi tugasnya. Dengan adanya syarat-syarat sebagai pemimpin pendidikan
tersebut, diharapkan dapat tercipta pelaksanaan tugas.

C. Tugas Kepala Sekolah


Kepala sekolah merupakan pemimpin dan sekaligus manager pada suatu institusi
pendidikan. Salah satu kunci jaminan berhasil atau tidaknya institusi tersebut
mencapai tujuan yang telah direncanakan. Kriteria kepemimpinan kepala sekolah
yang efektif sebagai berikut:

1. Mampu memperdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan


baik, lancar dan produktif.
2. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang sesuai dnegan waktu yang telah
ditetapkan.
3. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyaratkan sehingga dapat
melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan
pendidikan.
4. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan
guru dan pegawai lain disekolah.
5. Bekerja dengan tim manajemen.
6. Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan
yangbtelah ditetapkan.

Tugas kepala sekolah selaku pemimpin adalah menjalankan tujuan dan cita-cita
pendidikan agar sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas serta membantu para guru
mengembangan kesanggupan mereka secara maksimal dan menciptakan suasana
hidup sekolah yang sehat yang mendorong para guru, pegawai tata usaha, dan orang
tua murid mempersatukan kehendak, pikiran dan tindakan dalam kegiatan kerjasama
yang efektif bagi tercapainya tujuan sekolah. Peran utama seorang pemimpin adalah

5
mempengaruhi orang lain untuk secara sukarela mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Pemimpin menciptakan visi

5
dan mengisnpirasi orang lain untuk mencapai visi tersebut dan untuk memperluas diri mereka
diluar kapabilitas mormalnya.

D. Peran Kepala Sekolah


1. Kepala sekolah Sebagai Educator

Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan


kompetensi pedagogik guru di sekolahnya. Sekolah yang memiliki iklim terbuka
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a) Guru-guru merasa nyaman, berpuas hati dan berkeyakinan.


b) Guru-guru tidak merasa tertekan dan memberikan perhatian kepada kemajuan peserta
didik. Kepala sekolah memiliki keyakinan terhadap kinerjanya dan memiliki
kepedulian. 4) Peserta didik merasa nyaman dan belajar bersungguh-sungguh.

Sebagai edukator, kepala sekolah harus selalu berupaya meningkatkan kualitas


pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Upaya kepala sekolah sebagai edukator
terhadap guru dalam meningkatkan tenaga kependidikan yang profesional antara lain
sebagai berikut:

1) Mengikutsertakan para guru dalam penataran atau pelatihan untuk menambah


wawasannya; memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dengan belajar ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
2) Berusaha menggerakkan tim evaluasi hasil belajar peserta didik agar giat bekerja,
kemudian hasilnya diumumkan secara terbuka dan diperlihatkan di papan
pengumuman. Hal ini bermanfaat untuk memotivasi para peserta didik agar lebih giat
belajar dan meningkatkan prestasinya.
3) Menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah dengan cara mendorong para
guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang ditentukan.

Kepala sekolah sebagai edukator harus memiliki kemampuan untuk membimbing


guru, tenaga kependidikan nonguru, membimbing peserta didik, mengembangkan
tenaga kependidikan, mengikut perkembangkan IPTEK dan memberi contoh
mengajar.

2. Kepala sekolah Sebagai Manager

6
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin, dan mengendalikan usaha para
anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumber-sumber daya organisasi
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi perlu kepemimpinan
dan manajemen yang kuat untuk mendapatkan efektivitas secara optimal. Pemimpin
harus mampu menciptakan visi masa depan, mengispirasi anggota organisasi untuk
mencapai visi tersebut dan dapat memformulasikan rencana secara detail,
menciptakan struktur organisasi yang efisien dan mengawasi operasi pekerjaan sehari-
hari. Peran dan fungsinya kepala sekolah sebagai “manajer harus memiliki strategi
yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau
kooperatif, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk
meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan
dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah. 20 Kepala sekolah
sebagai manajer harus mampu untuk mendayagunakan sumberdaya sekolah dalam
rangka mewujudkan visi, misi, dan mencapai tujuannya. Kepala sekolah mampu
menghadapi berbagai persoalan di sekolah, harus senantiasa berusaha menjadi juru
penengah dalam memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan.

3. Kepala Sekolah Sebagai Administrator

Kepala sekolah sebagai administrator harus memiliki hubungan yang sangat erat dengan
berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan
pendokumenan seluruh program sekolah. Secara spesifik Kepala sekolah harus mempunyai
kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola
administrasi personalia, mengelola administrasi sarana dan prasaran, mengelola administrasi
kearsipan, dan administrasi keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara efektif dan
efisien agar dapat menunjang produktifitas sekolah. Pentingnya kemampuan administratif
bagi penyelenggarakan sekolah yang berhasil meminta bahwa seleksi dan pendidikan para
bakal calon administator pendidikan hendaknya dilakukan dengan sangat cermat. Dayaguna
administator ditentukan sebagian besar oleh pemahaman administator dan mereka yang
bekarja sama dengannya mengenai sifat, tujuan, proses, teknik dan ketrampilan administrasi
bila diterapkan kepada sekolah. Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa dalam
melaksanakan tugas-tugas diatas, Kepala sekolah sebagai administrator, khususnya dalam
meningkatkan kinerja dan produktivitas sekolah dapat dianalisis berdasarkan beberapa

7
pendekatan baik pendekatan sifat, pendekatan prilaku, maupun pendekatan situasional.
Kepala sekolah harus bisa bersikap situasional, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

7
Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan bertanggungjawab terhadap kelancaran
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Oleh karena itu, Kepala sekolah
hendaknya mampu mengaplikasikan fungsi-fungsi administrasi seperti pencatatan,
penyusunan dan pendokumenan seluruh program sekolah. Kepala sekolah harus mempunyai
kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola
administrasi personalia, mengelola administrasi sarana dan prasaran, mengelola administrasi
kearsipan, dan administrasi keuangan. Di samping itu, juga mencakup kegiatan penataan
struktur organisasi, koordinasi kegiatan sekolah dan mengatur kepegawaian disekolah.

4. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Supervisi merupakan asalah satu faktor penting sebagai upaya meningkatkan kualitas
pendidikan melalui kegiatan yang dilakukan oleh supervisor pendidikan dalam hal ini
pengawas pendidikan pada satuan pendidikan formal. Pendapat lain mengatakan bahwa
supervisi adalah aktivitas menentukan kondisi-kondisi yang esensial, yang akan menjamin
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

Supervisor harus memenuhi kompetensi umum maupun kompetensi khusus, sebagai


berikut:

1) Kompetensi Umum, meliputi:


a. Bertindak demokratis, bersifat terbuka/transparan, menghormati pendapat orang
lain, mampu berkomunikasi dengan baik dan menjalin kerjasama dengan berbagai
pihak terkait.
b. Memiliki kepribadian yang menarik dan simpatik serta mudah bergaul.
c. Bersifat ilmiah dalam segala hal serta memiliki prinsip mau terus belajar.
d. Memiliki dedikasi tinggi serta layak pada tugas dan jabatannya.
e. Menghindarkan diri dari sifat-sifat tercela.
f. Memandang guru dan seluruh tenaga kependidikan sebagai mitra kerja bukan
bawahan.
2) Kompetensi Khusus, meliputi:
a. Memiliki pengetahuan tentang manajemen pendidikan secara umum dan
manajeman sekolah secara khusus.
b. Memiliki pengetahuan tentang supervisi pendidikan.
c. Menguasai substansi bahan mata pelajaran, supervisi pendidikan.
d. Menguasai substansi bahan mata pelajaran supervisi teknik manajemen.

8
e. Memiliki kemampuan berkomunikasi , membina dan memberi contoh-contoh
tentang pelaksanaan pembelajaran yang baik.
f. Memiliki kemampuan mediator antar guru dengan guru. g) memiliki kemampuan
membimbing guru.
g. Harus bekerja sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan.
h. Harus memiliki kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan harus menjunjung tinggi kode etik jabatan.

5. Kepala sekolah Sebagai Pemimpin / Leader

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan


pengawasan, meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, membuka komunikasi
dua arah, mendelegasikan tugas. Kemampuan kepala sekolah tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:

1) Kepribadian kepala sekolah sebagai leader akan tercermin dalam sifat sifat: jujur,
percaya diri, tanggung jawab, berani mengambil resiko dan keputusan, berjiwa besar,
emosi yang stabil serta teladan.
2) Pengetahuan kepala sekolah terhadap tenaga kependidikan akan tercermin dalam
kemampuan: memahami tenaga kependidikan, memahami kondisi dan karakteristik
peserta didik, menyusun program pengembangan tenaga kependidikan, memberi
masukan, saran dan kritikan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru.
3) Pemahaman terhadap visi misi sekolah akan tercermin dari kemampuannya untuk:
mengembangkan visi sekolah, mengembangkan misi sekolah, melaksanakan program
untuk mewujudkan visi dan misi didalam tindakan.
4) Kemampuan mengambil keputusan akan tercermin dari kemampuannya dalam:
mengambil keputusan bersama tenaga kependidikan disekolah, mengambil keputusan
untuk kepentingan internal sekolah, dan mengambil keputusan untuk kepentingan
eksternal sekolah.
5) Kemampuan berkomunikasi akan tercermin dari kemampuan untuk berkomunikasi
secara lisan dengan tenaga kependidikan disekolah, menuangkan gagasan dalam
bentuk tulisan, berkomunikasi secar lisan dengan peserta didik, dan berkomunikasi
secara lisan dengan orang tua dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah.

6. Kepala sekolah Sebagai Inovator

9
Kepala Sekolah harus memiliki inovasi yang baik untuk menjalin hubungan
harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap
kegiatan, memberi teladan kepada seluruh tenaga kependidikan disekolah, dan
mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif dan terkini. Peran kepala
sekolah sebagai inovator adalah sebagai berikut:

a. Memiliki gagasan baru untuk inovasi kemajuan dan perkembangan sekolah.


b. Kemampuan mengimplementasikan ide yang baru tersebut dengan baik.
c. Kemampuan mengatur lingkungan kerja sehingga lebih kondusif (pengaturan tata
ruang kantor, kelas perpustakaan, halaman, interior, musholla atau masjid) untuk
bertugas dengan baik.

7. Kepala sekolah Sebagai Motivator

Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan
motivasi kepada para guru dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini
dapat ditumbuhkan melalui:

1) Pengaturan lingkungan fisik.


2) Pengaturan suasana kerja, disiplin.
3) Dorongan, penghargaan secara efektif,
4) Penghargaan.
5) Penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan sumber belajar.

Setiap guru memiliki karakteristik khusus, yang berbeda satu sama lain, sehingga
memerlukan perhatian dan pelayanan khusus pula dari pimpinannya agar memanfaatkan
waktu untuk meningkatkan kemampuan pedagogiknya. Perbedaan masing-masing guru tidak
hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam kondisi psikisnya, misalnya motivasinya. Oleh
karena itu, untuk meningkatkan pedagogik guru, kepala sekolah perlu memperhatikan
motivasi guru dan faktor-faktor lain yang berpengaruh.

E. Pengertian Supervisi Pendidikan Islam


Supervisi adalah sebagai bantuan dan bimbingan atau tuntutan kearah situasi pendidikan
yang lebih baik kepada guru-guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya dibidang
instruksional sebagai bagian dari peningkatan mutu pembelajaran. Pendapat lain mengatakan
bahwa supervisi adalah salah satu tugas pokok dalam administrasi pendidikan bukan hanya

10
merupakan tugas pekerjaan para inspektur maupun pengawas saja melainkan juga tugas
pekerjaan kepala sekolah terhadap pegawai-pegawai sekolahnya.

Pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan


potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan Islam adalah usaha yang diarahkan kepada
pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan
ajaran Islam, memikir, memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta
bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. Berdasarkan penjelasan di atas dapat
dipahami bahwa supervisi pendidikan Islam adalah suatu kegiatan pengarahan terhadap
kinerja tenaga pendidik untuk memperbaiki suatu sistem pembelajaran, serta memasukkan
kurikulum yang berbasis keislaman terhadap mata pelajaran sehingga para guru dalam
pengajarannya dimasuki unsur-unsur keislaman agar tercipta siswa yang religius yang
berintelektual.

F. Dasar Pendidikan Islam


Dasar pendidikan adalah landasan tempat berpijak atau sandaran dari pada dilakukannya
suatu perbuatan. Dengan demikian, yang dijadikan landasan atau sandaran suatu perbuatan
itu sudah ada dan mempunyai kekuatan hukum. Oleh karenanya tidaklah dapat dibenarkan
pertanggungjawaban suatu tindakan atau usaha yang berpijak pada landasan yang dicari-cari
alasannya untuk kepentingan dirí atau golongan. Dasar pendidikan itu sendiri dapat ditinjau
dari beberapa segi, diantaranya :

a. Dasar dari segi yuridis atau hukum adalah dasar-dasar pelaksanaan agama yang
berasal dari peraturan perundang-undangan, baik langsung maupun tidak langsung
yang mana hal ini dapat dijadikan pegangan dalam pelaksanaan pendidikan baik di
lembaga formal maupun non formal.
b. Dasar religius yaitu dasar yang berdasarkan dari ajaran agama Islam yang tertera
dalam ayat al-Quran dan Al-Hadits menurut ajaran agama Islam bahwa pelaksanaan
pendidikan adalah wajib.
c. Dasar sosial psikologi yaitu manusia membutuhkan suatu pegangan hidup yaitu
agama, dan dalam kenyataannya agama merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Dan pada hakekat nyamasyarakat akan
merasa aman, tenang, dan tentram hatinya apabila bisa mendekatkan dirinya kepada
Tuhannya.

11
Dasar pendidikan Islam merupakan landasan operasional untuk merealisasikan dasar
ideal/sumber pendidikan Islam. Terdapat enam dasar oprasional pendidikan Islam sebaga
berikut:

a. Dasar Historis, dasar yang berorientasi pada pengalaman pendidikan masa lalu, baik
dalam bentuk undang-undang maupun peraturanperaturan, agar kebijakan yang
ditempuh masa kini akan lebih baik.
b. Dasar Sosiologis, adalah dasar yang memberikan kerangka sosio budaya yang mana
dengan sosio budaya itu pendidikan Islam dilaksanakan.
c. Dasar Ekonomi, adalah yang memberikan perspektif tentang potensi-potensi finansial,
menggali dan mengatur sumber-sumber serta bertanggung jawab terhadap rencana
dan anggaran pembelajarannya.
d. Dasar Politik dan Administratif, adalah dasar yang memberikan bingkai ideologis
yang digunakansebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan
dan direncanakan bersama.
e. Dasar Psikologis, adalah dasar yang memberikan informasi tentang bakat, minat,
watak, karakter, motivasi dan inovasi peserta didik, pendidik, tenaga administrasi,
serta sumber daya manusia yang lain.
f. Dasar Filosofis, adalah dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik,
memberi arah suatu sistem, mengontrol dan memberi arah kepada semua dasar-dasar
oprasional lainnya.
g. Dasar Religius, adalah dasar yang diturunkan dar ajaran agama.

Sumber pendidikan Islam adalah semua acuan atau rujukan yang darinya memancar ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai yang akan ditransinternalisasikan dalam pendidikan Islam.
Sumber pendidikan Islam terdiri atas enam macam yaitu:

a) Al-Qur’an
b) As-Sunah
c) Kata-kata sahabat (madzhab shahabi)
d) Kemaslahatan umat/sosial (mashalih al-mursalah)
e) Tradisi atau adat kebiasaan masyarakat (uruf)
f) Hasil pemikiran para ahli dalam Islam (ijtihad).

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat dipahami bahwa dasar pendidikan hal
yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pendidikan Islam, yang paling utama

12
adalah Al-Quran kemudian dilakukan secara berurutan. Pendidikan Islam dapat menciptakan
siswa atau unsur pendidikan sesuai dengan ajaran agama Islam.

G. Prinsip Supervisi Pendidikan


Prinsip supervisi yang dilakukan kepala sekolah sebagai berikut:

a. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi
harus menimbulkan dorongan untuk bekerja.
b. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya (realistis,
mudah dilaksanakan).
c. Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-guru/pegawai sekolah yang
disupervisi.
d. Supervisi harus sederhana dan informasi dalam pelaksanaannya.
e. Supervisi harus didasarkan pada hubungan profesional bukan atas hubungan pribadi.
f. Supervisi harus dapat memperhitungkan kesanggupan, sikap dan mungkin prasangka
guru-guru/pegawai sekolah.
g. Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter), karena dapat menimbulkan perasaan
gelisah atau antisipasi dari guru-guru/pegawai.
h. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau kekuasaan
pribadi.
i. Supervisi tidak boleh bersifat mencari kesalahan dan kekurangan.
j. Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan tidak boleh lekas merasa
kecewa.
k. Supervisi hendaknya bersifat preventif, korektif dan kooperatif.

Pendapat lain mengatkan bahwa prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan supervisi untuk
mengembangkan program supervisi pendidikan di sekolah adalah:

a) Ilmiah, artinya kegiatan supervisi yang dikembangkan/dilaksanakan harus benar-


benar sistematis, objektif dan menggunakan instrumen atau sarana yang memberikan
informasi yang dapat dipercaya dan dapat menjadi bahan masukan dalam mengadakan
evaluasi terhadap situasi belajar mengajar.
b) Kooperatif, program supervisi pendidikan dikembnagkan atas dasar kerjasama antar
supervisor dengan orang yang disupervisi.
c) Konstruktif dan Kreatif, artinya membina guru-guru agar mampu mengambil inisiatif
sendiri dalam mengembangkan situasi belajar mengajar.

13
Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor antara lain :

a. Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah didalam


menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.
b. Berusaha mengadakan dan melengkapi perlengkapan sekolah termasuk media
instruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar
mengajar.
c. Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode
mengajar yang lebih sesuai dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku.
d. Membina kerja sama yang baik dan harmonis di antara guru-guru dan pegawai
sekolah lainnya.
e. Berusaha meningkatkan mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah.
f. Membina hubungan kerja sama antara sekolah dengan BP3 atau komite sekolah
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan para siswa.

Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor antara lain :

a) Mengadakan kunjungan kelas (classroom visition)


b) Mengadakan kunjungan observasi (observation visits)
c) Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau
mengatasi problema yang dialami siswa
d) Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
kurikulum sekolah.
e) Mengadakan pertemuan atau rapat (meetings)
f) Mengadakan diskusi kelompok (group discussions)
g) Mengadakan penataran-penataran (inservice-training).

Pendidikan di Indonesia bertujuan bukan hanya sekedar memindahkan ilmu pengetahuan


kepada siswa akan tetapi diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia secara
professional, utuh, terampil dan mandiri. Proses dan hasil belajar siswa bukan saja ditentukan
oleh pengetahuan dan kompetensi guru dalam mengajar dan membimbing siswa akan tetapi
dipengaruhi juga oleh manajemen kepala sekolah.

14
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat di ambil suatu kesimpulan bahwa kualitas kepemimpinan
kepala sekolah dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam dan menjalankan tugasnya
dengan baik itu dapat ditandai oleh: tanggung jawab yang kuat seperti mengakui kekurangan
dan kesalahan dalam segala aktifitasnya sebagai kepala sekolah serta mengikutsertakan
seminar dan penataran yang berada di luar sekolah, keberanian dalam mengambil keputusan
yang memberikan kesan tugas yang diberikan penting artinya untuk mencapai tujuan yaitu
dalam mengembangkan lembaga pendidikan.

Usaha kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan lembaga pendidikan yang


dapat dilakukan diantaranya yaitu pengembangan kurikulum, sarana prasarana, sumber daya
manusia (pendidik, siswa, pegawai) dan peran serta masyarakat. Dari usaha yang dilakukan
oleh kepala sekolah ini, merupakan usaha yang sangat luar biasa dengan adanya perencanaan
yang sangat matang dalam mengupayakan pengembangan lembaga pendidikan.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami
menyadari makalah ini terbatas dan banyak kekurangan untuk dijadikan landasan kajian ilmu,
maka kepada para pembaca agar melihat referensi lain yang terkait dengan pembahasan
makalah ini demi relevansi kajian ilmu yang akurat, maka dari itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Munir, Menjadi Kepala Sekolah Efektif, Depok: Ghalia 2008.

Abu Ahmadi, Administrasi Pendidikan, Semarang: Toha Putra, 2010.

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.

Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta :Amzah, 2017.

Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta :RinekaCipta, 2008.

Dirawatdkk, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 2006.

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung :Remaja Rosdakarya, 2012.

Memahami Tugas Kepala madrasah sebagai Supervisi, Jakarta: Gressindo, 2004.

Indar Djumberansyah, Filsafat Pendidikan, Surabaya :Abditama, 2004.

MasdukiDuryat, Kepemimpinan Pendidikan, Bandung :Alfabeta, 2016.

Muhammad Saroni, Manajemen Sekolah (Kiat Menjadi Pendidik Yang Kompeten),


Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2006.

Musyakkir Summiati, Andi Rasyid Pananrangi, And Burhanuddin Bahruddin, 2018,


Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Guru Di
Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Se-Kecamatan Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar,
YUME:Journal Of Management, Vol. 1, No. 2, Hal. 60-61

Nurilatul Rahmah Yahdiani, Ani Roisatul Muna, Septi Nurjanah, Sri Wahyuni, 2020, Peran
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Peserta didik di SDN
Martapuro 2 Kabupaten Pasuruan, EduPsyCouns journal, Vol. 2, No. 1, hal 328

file:///C:/Users/PC/Downloads/484-Article%20Text-981-2-10-20200524.pdf . diakses 11
April 2021

Rohiat, Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung: Refika Aditama,


2008.

16
SudarwanDanim, Problematika Kepemimpinan Kepala Madrasah, Jakarta : Hidayah Pustaka,
2002.

Supardi, Kinerja Guru, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2014.

SyaifulSagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alfabeta,


2013.

Wahyudi. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar (Learning


Organization), Bandung: Alfabeta, 2012.

Wibowo, Kepemimpinan Pemahaman Dasar, Pandangan Konvensional, Gagasan


Kontemporer, Jakarta :RajawaliPersa, 2016.

Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta :BinaAksara, 2009.

17

Anda mungkin juga menyukai