Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah

Pengembangan Menejemen mutu Pendidikan

TUGAS

MINI RISET

“Sarana Dan Prasarana Di Sekolah”

Disusun oleh :
Nengsi Tawainella
Nim:

Dosen Pembina Mata Kuliah :


1. Dr. Ismail DP,M.Pd
2. Dr.Nurhasanah,M.Si

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON
2022
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dan
karunia-Nya, penulisan makalah Mini Riset ini dapat terselesaikan. Adapun judul
makalah ini yaitu mengenai “Peran Dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah
Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SDN 198 MALUKU
TENGAH”
Mini riset ini saya susun dengan maksud sebagai tugas UAS mata kuliah
Pengembangan Manajemen Mutu Pendidikan dan menjadikan penambahan
wawasan sekaligus pemahaman terhadap materi tersebut. Harapan saya, semoga
setelah penyelesaian penulisan mini riset ini saya semakin memahami tentang
bagaimana penulisan mini riset yang baik dan benar.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Mini riset ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran serta bimbingan dari dosen pengampu demi penyempurnaan di masa-masa
yang akan datang, semoga mini riset ini bermanfaat bagi semuanya.

Ambon, Juli 2021

Penyusun

Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................................................2
D. Penjelasan Istilah.....................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................................4
Kajian Teoreti dan Metode Penelitian.................................................................................4
A. Jenis Penelitian.........................................................................................................4
B. Sumber Data..........................................................................................................12
C. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................16
D. Teknik Analisa Data.................................................................................................18
BAB III Hasil Dan Analisis....................................................................................................19
A. Paparan Data..........................................................................................................19
B. Analisis...................................................................................................................19
C. Kesimpulan.............................................................................................................20
D. Daftar Pustaka......................................................................................................
E. Lampiran..............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting Sesuai dengan
hal di atas jelas bahwa manusia itu memerlukan sebuah pendidikan, pendidikan
merupakan proses untuk mengubah manusia dari kondisi tertentu terhadap
kondisi lainnya.

Keberhasilan dan kemajuan sebuah sistem pendidikan tidak terlepas dari peran

seorang pemimpin atau kepala sekolah. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai

kemampuan atau kecerdasan mendorong sejumlah orang (dua orang atau lebih)

agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatankegiatan yang terarah pada

tujuan bersama .1 Hal itu sejalan dengan pengertian pendidikan yang tercantum

dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 1 yang berbunyi “Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara”. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen

dalam kehidupan manusia itu sendiri. Manusia pada hakikatnya tak hanya akan

tergantung pada alam tanpa adanya pengaruh lain. Dalam proses itulah muncul

pengaruh yang akan didapat oleh manusia dari manusia lain yang membawa

perubahan sikap atas manusia yang dipengaruhinya. pendidik yang paling

berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Idealnya seorang pemimpin,

mempunyai strategi bagaimana membujuk dan mengajak orang lain melakukan

sesuatu sesuai dengan tujuan yang diinginkan pemimpin tersebut. Upaya ini akan
1
Novianty Djafri, Manajemen kepemimpinan kepala sekolah, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), Hal 1
lebih baik jika kepemimpinan kepala sekolah menghindari terciptanya pola

hubungan dengan guru yang hanya mengandalkan kekuasaan dan sebaliknya

perlu mengedepankan kerjasama2.Dalam hal ini peranan kepala sekolah harus

digerakan sedemikian rupa sesuai dengan perannya dalam meningkatkan mutu

pendidikan yaitu sebagai manajer sehingga dapat mempengaruhi kalangan staf

guru, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Sejalan dengan itu,

peranan kepala sekolah sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan

perkembangan pendidikan yakni untuk meningkatkan sumber daya manusia dan

mutu pendidikan. Kepala sekolah dan guru beserta tenaga kependidikan lainnya

dituntut untuk berperan aktif untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan kualitas profesinya dengan harapan memperoleh pengetahuan

baru. Kepala Sekolah juga bertindak sebagai seorang pendidik yang bertanggung

jawab terhadap manajemen sekolah.Kepala sekolah merupakan salah satu

komponen pendidik yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas

pendidikan. Idealnya seorang pemimpin, mempunyai strategi bagaimana

membujuk dan mengajak orang lain melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan

yang diinginkan pemimpin tersebut. Upaya ini akan lebih baik jika kepemimpinan

kepala sekolah menghindari terciptanya pola hubungan dengan guru yang hanya

mengandalkan kekuasaan dan sebaliknya perlu mengedepankan kerjasama

fungsional Sebagai kepala sekolah tentu harus mengacu kepada standar

kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah. Sebagaimana yang diatur dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 13 tahun 2007

yang mengatakan bahwa, kualifikasi kepala sekolah terdiri atas Kualifikasi

Umum dan Kualifikasi Khusus, dan memiliki 5 kompetensi diantaranya

2
Novianty Djafri, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah,…,Hal 2
kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. 3

Sekolah yang bermutu adalah suatu lembaga pendidikan yang membangun

kepercayaan masyarakat sebagai tempat untuk menuntut ilmu bagi putra dan

putrinya. Setiap lembaga pendidikan akan dituntut untuk meningkatkan mutu

pendidikannya. Mutu sekolah terlihat dari sejumlah ciri yaitu masukan (input),

proses, dan hasil (output). Kualitas atau mutu pendidikan seharusnya mampu

menghasilkan lulusan yang kompeten, jujur serta memiliki moral yang baik.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan yang perlu diperhatikan adalah komitmen

terhadap perubahan. Apabila seluruh tenaga pendidik serta pegawai mempunyai

komitmen untuk kemajuan, sudah pasti pemimpin bisa lebih mudah untuk

meggerakkan dan mengarahkan mereka untuk memperbaiki produktivitas,

efisiensi dan kualitas layanan pendidikan.3

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mutu pendidikan di SDN 198 Malteng ?
2. Bagaimana peran dan tanggung jawab kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan di SDN 198 Maluku Tengah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu pendidikan di SDN 198
Malteng dan juga untuk mengetahui peran dan tanggung jawab kepala sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan di SDN 198 Maluku Tengah

3
Indonesia, Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, No. 13 Tahun 2007, LN No. 41 Tahun 2005, TLN No. 4496, Pasal
1.
7

D. Definisi Istilah

1. Peran

Peran dalam penelitian ini adalah perilaku yang dilakukan oleh

seorang pemimpin dalam tugasnya memperbaiki sebuah lembaga untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

2. Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah seorang guru yang diberi jabatan struktural dalam

memimpin sekolah untuk melakukan perubahan serta penyesuaian

tujuan, metode, input, proses atau output dari suatu sekolah yang sesuai

dengan tuntutan perkembangan.

3. Mutu Pendidikan

Mutu pendidikan adalah sesuatu yang memuaskan keinginan pelanggan

dalam memenuhi situasi belajar melalui tahap input, process dan output

pendidikan sesuai dengan yang diinginkan dan dibutuhkan oleh

pelanggan eksternal maupun internal.


8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Berdasarkan tempat penelitiannya, penelitian ini termasuk

kelompok penelitian kancah atau lapangan. Sedangkan pendekatan yang

digunakan menurut jenis datanya, penelitian ini temasuk penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif menurut bogdan dan taylor sebagaimana dikutip moleong

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.4

Penelitian kualitatif bertumpu pada latar belakang alamiah secara holistik,

memposisikan manusia sebagai alat penelitian. Menurut Sutama (2012: 43)

penelitian kualitatif adalah penelitian yang secara topikal berkaitan dengan

observasi partisipatoris, wawancara tidak terstruktur dan setengah terstruktur,

kelompok-kelompok fokus, penelaahan teks kualitatif dan sebagai teknik

seperti percakapan. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 198 Malteng dengan

narasumber kepala sekolah.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik

wawancara tidak langsung. Teknik analisis data menggunakan model analisis

interaktif dengan pola berfikir induktif. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui pemikiran kritis, wawancara.

Penelitian kualitatif merupakan metode yang menghasilkan data deskriptif

berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang sebagai objek penelitian

yang diamati.5 Metode kualitatif deskriptif ini bermaksud untuk


4
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hal.
5
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, (Bandung:
9

mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang berkaitan

dengan peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDN

198 Malteng.

B. Sumber data
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

mengenai data.berdasarkan sumbernya data dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Sumber data primer yaitu data dikumpulkan sendiri oleh peneliti

langsung dari sumber pertama atau objek penelitian. Data primer dalam

penelitian ini di peroleh melalui wawancara. Untuk mengetahui peran kepala

sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan.

2. Data sekunder yaitu dalam penelitian ini yang menjadi sumber data

sekunder adalah arsip-arsip atau dokumentasi yang berkaitan dengan peran

Kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDN 198 Malteng

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan pencatatan peristiwa-peristiwa, hal-

hal, keterangan-keterangan sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan

menunjang dan mendukung penelitian.

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik wawancara.

Wawancara dapat dilakukan setelah penulis mendapatkan izin dari

pihak sekolah. Wawancara dilakukan dengan Tanya jawab serta

berhadapan langsung dengan narasumber untuk mendapatkan data

yang ilmiah dari pihak-pihak yang bersangkutan. Pada saat ingin

melakukan wawancara penulis terlebih dahulu menyiapkan daftar

pertanyaan yang terstruktur yang berkaitan dengan penelitian serta

alat perekam yang memudahkan penulis dalam menganalisis hasil

Alfabeta 2006), h.137.


10

penelitian. Kepala Sekolah SDN 198 Malteng sebagai sumber data

primer dan untuk mendapatkan data tambahan agar memperkuat data

penulis maka penulis menjadikan dewan guru sebagai sumber data

tambahan untuk mendukung realitas dari peran dan tanggung jawab

kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDN 198

Malteng.

D.Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dengan

mengorganisasikan data dan memilih mana yang penting serta mana

yang perlu dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami.6 Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu melalui pemikiran kritis, wawancara

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

6
Syahrum dan Salim, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Cipta Pustaka Media, 2007), h. 145
11

A. Paparan Data
Temuan Umum
Nama sekolah : SD Negeri 198 Maluku Tengah
NPSN 10212237
Bentuk Pendidikan : Sekolah Dasar
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jl.Pendidikan,Desa Hila,Kec.Leihitu.Kab
Malteng
Akreditasi Sekolah :B
Kepala Sekolah : Ny. Hajar Lating. S.Pd
12
13

Perencanaan peningkatan mutu profesionalitas tenaga pendidikan.


Perencanaan merupakan langkah awal dalam kegiatan manajerial pada setiap
organisasi. Perencanaan Peningkatan Mutu Pendidikan pada SDN 198
Malteng dilaksanakan dengan berbagai pertimbangan agar mutu pendidikan
juga dapat meningkat, kepala sekolah memaparkan sebagai berikut:
Sebelum saya mengarahkan dan mengawasi dewan guru haruslah ada
rencana yang memberikan tujuan dan arah suatu program. Perencanaan
adalah pemilihan dan penetapan kegiatan, selanjutnya apa yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan adalah suatu proses
yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, maka rencana
haruslah diimplementasikan. Setiap saat selama proses implementasi dan
pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan perbaikan agar tetap
berguna. "Perencanaan kembali" kadang-kadang dapat menjadi faktor kunci
agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat
mungkin.
Pelaksanaan di lapangan sudah sepenuhnya mengikuti tahapan
pelaksanaan sebagaimana yang tertera dalam pedoman umum pelaksanaan.
Hal ini disebabkan karena konsep dan tujuan kebijakan yang ditetapkan
sudah dipahami secara utuh oleh pelaku kebijakan sebagai akibat dari
pelaksanaan sosialisasi kebijakan yang sudah terlaksana dengan baik dan
adanya hubungan komunikasi dan koordinasi yang baik di antara pelaku
kebijakan. Selain itu disebabkan juga karena kurang diberdayakannya kepala
sekolah, guru, anggota komite sekolah dan tokoh masyarakat serta tidak
diberinya kewenangan dan kebebasan yang penuh untuk menerapkan
kebijakan kepada kepala sekolah selaku aktor utama kebijakan dan juga
kepada guru dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan, serta
masih kurangnya keberanian dan kreativitas baik dari kepala sekolah maupun
guru.
14
15

Anda mungkin juga menyukai