Anda di halaman 1dari 48

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PENDIDIK DI SMA NEGERI 6 BATANG HARI


MINI RISET
Diajukan Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Kualitatif Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:
LAILATUN NURI
NIM : 21-153-1435

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NUSANTARA BATANG HARI
FAKULTAS PENDIDIKAN ISLAM DAN KEGURUAN
TAHUN 2023
DAFTAR OUTLINE

HALAMAN JUDUL

DAFTAR OUTLINE.....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Beiakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................4
C. Fokus Penelitian............................................................................4
D. Tujuan Penelitian...........................................................................4
E. Manfaat Penelitian.........................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI & PENELITIAN YANG RELEVAN

A. Landasan Teori..............................................................................6
1. Kepala Sekolah..............................................................................6
2. Peningkatan Kualitas Pendidik......................................................9
3. Sekolah Dasar.............................................................................11
B. Penelitian Yang Relevan...................................................................12
C. Kerangka Berpikir.............................................................................14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian.................................................................15
B. Situasi Sosial dan Subjek Penelitian............................................16
C. Jenis Dan Sumber Data...............................................................16
D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................17
E. Teknik Analisis Data....................................................................18
F. Triangulasi Data...........................................................................19
G. Rencana dan Waktu Penelitian....................................................21

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Beiakang
Seiring dengan perkembangannya zaman, pendidikan di Indonesia
terus mengalami perubahan dan peningkatan. Sebagai upaya untuk
mencapai tujuan tersebut, peran kepala sekolah menjadi sangat penting
untuk meningkatkan kualitas pendidik atau pengajar. Kualitas pendidik
yang baik akan berdampak pada kualitas pendidikan yang dihasilkan.
Oleh karena itu, penting bagi kepala sekolah untuk memahami peran dan
tugasnya dalam meningkatkan kualitas pendidik atau pengajar.1
Penelitian ini akan difokuskan pada peran kepala sekolah dalam
meningkatkan kualitas pendidik di SMA Negeri 6 Batang Hari, Kabupaten
Batang Hari. merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi,
Indonesia. SMA Negeri 6 Batang Hari sendiri merupakan salah satu
sekolah yang terletak di Kabupaten Batang Hari. Fenomena yang
ditemukan adalah masih rendahnya kualitas pendidik/pengajar di SMA
Negeri 6 Batang Hari
Masalah yang dihadapi oleh sekolah ini adalah kurangnya
pemahaman kepala sekolah mengenai peran dan tugasnya dalam
meningkatkan kualitas pendidik atau pengajar. Selain itu, kurangnya
sumber daya manusia yang berkualitas juga menjadi masalah yang
dihadapi oleh sekolah ini. Hal ini mengakibatkan rendahnya kualitas
pendidikan yang dihasilkan oleh sekolah ini.
Untuk menyelesaikan masalah ini, fokus penelitian hanya akan
difokuskan pada satu masalah yaitu peran kepala sekolah dalam
meningkatkan kualitas pendidik. Penelitian sebelumnya telah
menunjukkan bahwa kepala sekolah yang memiliki pemahaman yang baik
tentang perannya dalam meningkatkan kualitas pendidik akan mampu
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk meningkatkan kualitas
1
Fahrudin, A., & Hadi, S. Peran Guru Sekolah Dasar dalam Pembentukan Karakter
Siswa.(Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 2(2), 2019). hal. 89-97.

1
2

pendidik atau pengajar. Selain itu, kepala sekolah yang mampu


memotivasi dan memberikan dukungan pada pendidik juga akan
berdampak positif pada kualitas pendidikan yang dihasilkan.
Berdasarkan teori ahli, peran kepala sekolah dalam meningkatkan
kualitas pendidik atau pengajar sangat penting. Hal ini karena kepala
sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif dan memotivasi pendidik untuk terus
mengembangkan diri. Salah satu teori yang relevan adalah teori
transformational leadership. Menurut teori ini, kepala sekolah yang
mampu menjadi pemimpin yang inspiratif dan mampu memotivasi
pendidik untuk mencapai tujuan bersama akan mampu meningkatkan
kualitas pendidikan yang dihasilkan.2
Dalam hal ini, kepala sekolah perlu memiliki pemahaman yang baik
tentang perannya dalam meningkatkan kualitas pendidik. Pemahaman
yang baik akan memungkinkan kepala sekolah untuk merancang program
dan kebijakan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas pendidik. Selain
itu, kepala sekolah juga perlu mampu memotivasi dan memberikan
dukungan pada pendidik untuk terus berkembang dan mengembangkan
kualitasnya. Kepala sekolah juga perlu mampu melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap kualitas pendidik secara berkala, sehingga dapat
mengidentifikasi masalah yang timbul dan segera mengambil tindakan
yang tepat. Selain itu, penting bagi kepala sekolah untuk menjalin
kerjasama yang baik dengan pendidik. Kepala sekolah perlu memberikan
ruang bagi pendidik untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
dan pengembangan program. Dengan demikian, pendidik akan merasa
dihargai dan diakui kontribusinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan
di sekolah tersebut.

2
Op., Cit. hal. 89-87
3

Berdasarkan Grand Tour penulis di SMA Negeri 6 Batang Hari,


Kabupaten Batang Hari, kepala sekolah juga perlu memperhatikan
sumber daya manusia yang berkualitas. Kepala sekolah perlu melakukan
seleksi yang ketat dalam perekrutan pendidik/pengajar yang berkualitas
dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Selain
itu, kepala sekolah perlu memberikan pelatihan dan pengembangan
kompetensi kepada pendidik yang telah bergabung dengan sekolah
tersebut. Dengan demikian, pendidik akan lebih siap dalam menghadapi
tantangan dan mengembangkan kualitasnya. Maka dari ini, kepala
sekolah perlu mampu mengelola sumber daya manusia dengan baik dan
efektif. Kepala sekolah perlu membangun sistem manajemen yang efektif
dan efisien, sehingga mampu memaksimalkan potensi sumber daya
manusia yang ada di sekolah tersebut. Selain itu, kepala sekolah perlu
mampu mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia yang ada
dan memastikan bahwa setiap pendidik/pengajar mendapatkan beban
kerja yang seimbang dan sesuai dengan kemampuan dan
kompetensinya.3
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidik di SMA Negeri 6
Batang Hari, perlu dilakukan penelitian mengenai peran kepala sekolah
dalam meningkatkan kualitas pendidik. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan dan rekomendasi yang berguna bagi kepala
sekolah dalam memperbaiki kualitas pendidik di sekolah tersebut. Dengan
demikian, diharapkan kualitas pendidikan yang dihasilkan oleh sekolah
tersebut dapat meningkat dan mampu menghasilkan siswa yang
berkualitas dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul
untuk melakukan penelitian dengan judul “Peran Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidik di SMA Negeri 6 Batang Hari”.

3
Dokumentasi, SMA Negeri 6 Batang Hari 2023.
4

B. Rumusan Masalah
Dilihat berdasarkan Latar Belakang di atas maka dapat dituliskan
Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apa peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidik di
SMA Negeri 6 Batang Hari?
2. Bagaimana kepala sekolah dapat memotivasi dan menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif untuk meningkatkan kualitas pendidik di
SMA Negeri 6 Batang Hari?
3. Apa saja upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah untuk
mengatasi masalah rendahnya kualitas pendidik/pengajar di SMA
Negeri 6 Batang Hari?
C. Fokus Penelitian
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka dapat
ditemukan bahwa penelitian ini akan difokuskan pada peran kepala
sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidik di SMA Negeri 6
Batang Hari. sendiri merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Jambi, Indonesia. Sedangkan SMA Negeri 6 Batang Hari sendiri
merupakan salah satu sekolah dasar yang terletak di Kabupaten
Tebo tersebut.
D. Tujuan Penelitian
Mengacu pada Latar BeIakang yang dipaparkan di atas tadi maka
dapat diketahui bahwa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut”’.
1. Untuk mengetahui apa peran kepala sekolah dalam meningkatkan
kualitas pendidik di SMA Negeri 6 Batang Hari
2. Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dapat memotivasi dan
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk meningkatkan
kualitas pendidik di SMA Negeri 6 Batang Hari
3. Untuk mengetahui apa saja upaya yang dapat dilakukan oleh kepala
sekolah untuk mengatasi masalah rendahnya kualitas
pendidik/pengajar di SMA Negeri 6 Batang Hari
5

E. Manfaat Penelitian
1. Danfaat penelitian secara teoritis:
a. Memberikan pemahaman tentang peran kepala sekolah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah
b. Memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas pendidikan.
c. Memberikan informasi tentang strategi dan teknik yang dapat dilakukan
oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMA.
2. Manfaat penelitian secara praktis:
a. Memberikan rekomendasi kepada kepala sekolah tentang tindakan
konkret yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
di SMA Negeri 6 Batang Hari.
b. Memberikan informasi tentang kebutuhan dan tantangan yang dihadapi
oleh SMA Negeri 6 batang hari.
c. Memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia khususnya di daerah pedalaman seperti
Kabupaten Batang Hari.
BAB II
LANDASAN TEORI & PENELITIAN YANG RELEVAN

A. Landasan Teori
1. Kepala Sekolah
a. Pengertian Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah pemimpin atau administrator utama dalam
sebuah lembaga pendidikan, baik itu sekolah dasar, menengah, maupun
perguruan tinggi. Tugas utama kepala sekolah adalah memimpin dan
mengelola kegiatan pendidikan di sekolah agar dapat berjalan dengan
efektif dan efisien. Kepala sekolah bertanggung jawab atas pengambilan
keputusan yang strategis, mengelola sumber daya manusia dan
keuangan, serta menjaga hubungan baik dengan orang tua siswa, staf
pengajar, dan masyarakat sekitar.
Menurut Asrori, kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting
dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah. Kepala sekolah yang
berkualitas dan berkompeten dapat memberikan motivasi dan memimpin
guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah harus
mampu mengelola sumber daya manusia dengan baik, memberikan
pelatihan dan pengembangan kepada staf pengajar, dan memastikan
semua aspek pendidikan di sekolah berjalan dengan lancar.4
Sebuah studi oleh Widayanti dan Mardikanto menunjukkan bahwa
kepala sekolah yang memiliki kompetensi manajemen yang baik dapat
meningkatkan kinerja guru dan siswa. Kepala sekolah harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen sumber daya manusia,
keuangan, dan sarana prasarana. Kepala sekolah yang mampu
mengelola sumber daya dengan baik dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
belajar dan mengajar.

4
Ali, M., & Asrori, M. Psikologi remaja: Perkembangan peserta didik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2018). hal. 56

6
7

Selain itu, kepala sekolah juga harus memiliki kemampuan dalam


membangun hubungan dengan masyarakat sekitar. Sebuah studi oleh
Sari dan Suhartini menunjukkan bahwa kepala sekolah yang memiliki
hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar dapat meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah.5 Kepala sekolah harus dapat membangun
kerjasama dengan orang tua siswa, tokoh masyarakat, dan instansi
pemerintah setempat. Hal ini dapat membantu memperoleh dukungan dari
masyarakat dan meningkatkan citra sekolah di mata masyarakat. Dalam
menjalankan tugasnya, kepala sekolah harus selalu berupaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Sebuah studi oleh Wibowo dan
Sarwanto menunjukkan bahwa kepala sekolah yang berorientasi pada
peningkatan mutu pendidikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kepala sekolah harus mampu membuat perencanaan strategis dan
mengimplementasikan program-program pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan siswa dan lingkungan sekolah.
Secara keseluruhan, kepala sekolah memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Kepala sekolah
yang berkualitas dan berkompeten dapat memberikan motivasi dan
memimpin guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Kepala
sekolah harus mampu mengelola sumber daya manusia dengan baik,
membangun hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar, dan
berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan. Dalam menjalankan
tugasnya, kepala sekolah harus berpegang pada prinsip-prinsip
manajemen pendidikan yang baik, seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.6
b. Tugas & Peran Kepala sekolah
Tugas dan peran kepala sekolah memiliki banyak aspek yang
kompleks dan beragam, tergantung pada kebutuhan dan karakteristik

5
Suhartini, D., Sari, R. P., & Riadi, E. Konsekuensi Budgetary Slack : Perspektif Gender.
(Journal of Accounting Science, 3(1), 2019). Hal. 37-48.
6
Fahrudin, A., & Hadi, S.. Peran Guru Sekolah Dasar dalam Pembentukan Karakter
Siswa. (Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 2(2), 2019). hal. 89-97.
8

sekolah masing-masing. Namun secara umum, kepala sekolah memiliki


tugas dan peran sebagai pemimpin pendidikan dan manajer sekolah, yang
bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
dan efektif bagi siswa dan guru.
Menurut jurnal nasional “Peran Kepala Sekolah dalam Peningkatan
Kualitas Pembelajaran” yang ditulis oleh suriani, beberapa tugas dan
peran kepala sekolah adalah sebagai berikut:
1) Pemimpin dan koordinator : Sebagai pemimpin sekolah, kepala sekolah
bertanggung jawab untuk merancang strategi dan program yang tepat
untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Kepala sekolah
juga harus berperan sebagai koordinator antara guru, siswa, orang tua,
dan pihak-pihak lain yang terkait dengan sekolah.
2) Manajer : Kepala sekolah harus memastikan bahwa kegiatan sehari-
hari sekolah berjalan dengan baik dan efektif. Tugas manajerial kepala
sekolah meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian proses pembelajaran dan administrasi sekolah.
3) Pembina dan pengawas : Kepala sekolah bertugas untuk membina dan
memotivasi guru agar dapat memberikan pembelajaran yang
berkualitas dan efektif bagi siswa. Kepala sekolah juga harus
melakukan pengawasan terhadap proses pembelajaran, baik itu
mengenai kualitas pengajaran, kepatuhan terhadap kurikulum, maupun
penerapan disiplin.
4) Pemberi contoh dan inspirator : Sebagai pemimpin sekolah, kepala
sekolah harus memberikan contoh yang baik dan menginspirasi para
siswa dan guru untuk terus belajar dan berkembang. Kepala sekolah
juga harus menjadi role model dalam hal integritas, etika, dan
profesionalisme.
5) Pengelola sumber daya manusia : Kepala sekolah bertanggung jawab
untuk mengelola sumber daya manusia di sekolah, termasuk merekrut,
mengembangkan, dan memotivasi guru agar mampu memberikan
pembelajaran yang berkualitas.
9

2. Peningkatan Kualitas Pendidik


a. Pengertian Kualitas Pendidik/Pengajar
Menurut artikel jurnal yang berjudul “Kualitas Pendidik di Era
Globalisasi” yang ditulis oleh Tuti Mardiana dan Rian Indra Saputra dan
diterbitkan di Jurnal Pendidikan Karakter pada tahun 2019, kualitas
pendidik atau pengajar dapat diartikan sebagai kemampuan pendidik
dalam mengajar, memimpin, dan memberikan pengarahan kepada siswa
sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan sesuai
dengan tuntutan zaman. Kualitas pendidik juga dapat dilihat dari
kemampuan pendidik dalam memahami karakteristik siswa,
mengembangkan bahan ajar yang kreatif dan inovatif, serta mampu
mengelola kelas dengan baik.
Terkait dengan pengertian kualitas pendidik atau pengajar, kualitas
pendidik juga dapat dilihat dari beberapa aspek seperti pengetahuan dan
kompetensi yang dimiliki, pengalaman dalam mengajar, sikap dan
perilaku, serta kemampuan dalam berkomunikasi dengan siswa, orang
tua, dan rekan kerja. Selain itu, kualitas pendidik juga dapat dilihat dari
hasil evaluasi dan feedback dari siswa, rekan kerja, dan pihak lain yang
terkait.
Menurut Mardiana dan Saputra, kualitas pendidik menjadi sangat
penting di era globalisasi ini karena pendidik harus mampu menyesuaikan
diri dengan perubahan yang cepat dan menghadapi tantangan yang
semakin kompleks dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, peran
pendidik tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator,
motivator, dan inspirator bagi siswa.7
Untuk meningkatkan kualitas pendidik, Mardiana dan Saputra
menyarankan beberapa upaya seperti pelatihan dan pengembangan
profesional secara berkala, peningkatan motivasi dan semangat kerja,
serta kolaborasi dan kerjasama antarpendidik dalam membagikan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Dengan demikian,
7
Mardiana, T., & Saputra, R. Kualitas pendidik di era globalisasi. (Jurnal Pendidikan
Karakter, 2019). hal. 1-8.
10

diharapkan kualitas pendidik dapat terus meningkat dan berdampak positif


terhadap kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa.
b. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pendidik/Pengajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas pendidik/
pengajar, di antaranya adalah:
1) Kompetensi dan Kualifikasi Akademik: Kemampuan akademik dan
kualifikasi pendidikan sangat penting bagi pendidik/pengajar untuk
dapat memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa. Menurut
jurnal nasional “Peningkatan Kualitas Pendidik melalui Pelatihan
Berkelanjutan” oleh Nurdin, kompetensi dan kualifikasi akademik yang
memadai dapat meningkatkan kualitas pendidik atau pengajar dan
memberikan dampak positif pada hasil belajar siswa.8
2) Pengalaman Kerja: Pengalaman kerja juga memainkan peran penting
dalam meningkatkan kualitas pendidik/pengajar. Seorang
pendidik/pengajar yang memiliki pengalaman kerja yang luas dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan praktis yang berguna bagi
siswa. Menurut jurnal nasional “Pengaruh Pengalaman Mengajar
Terhadap Kinerja Guru di Sekolah Dasar” oleh Yanti dan Rustika,
pengalaman mengajar yang lebih lama dikaitkan dengan peningkatan
kinerja guru.
3) Motivasi dan Etos Kerja: Motivasi dan etos kerja yang tinggi juga dapat
mempengaruhi kualitas pendidik/pengajar. Seorang pendidik/pengajar
yang memiliki motivasi yang kuat dan etos kerja yang baik cenderung
lebih bersemangat dan tekun dalam mengajar, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Menurut jurnal
nasional “Hubungan Motivasi Kerja dan Etos Kerja dengan Kinerja
Guru” oleh Sudiana, Kurniawan, dan Arifin, motivasi kerja dan etos
kerja guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru.9

8
Nurdin. Peningkatan Kualitas Pendidik melalui Pelatihan Berkelanjutan. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, 23(1). 2017), hal. 1-12.
9
Sudiana, I. M., Kurniawan, I. M., & Arifin, A.. Hubungan Motivasi Kerja dan Etos Kerja
dengan Kinerja Guru. (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 26(1). 2019), hal. 57-66.
11

3. Sekolah
a. Pengertian Sekolah
Sekolah dasar adalah jenjang pendidikan formal pertama yang
wajib ditempuh oleh anak usia 6-12 tahun di Indonesia. Sekolah dasar
bertujuan untuk memberikan pendidikan dasar yang meliputi penguasaan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memperoleh
dasar yang kuat dalam belajar sepanjang hayat.
Menurut jurnal yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Inovatif
terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar”, sekolah dasar
merupakan jenjang pendidikan formal yang bertujuan untuk memberikan
pendidikan dasar yang terintegrasi, holistik, dan menyeluruh bagi anak-
anak. Sekolah dasar juga diharapkan dapat membantu anak-anak
mengembangkan potensi akademik dan sosial mereka, serta memberikan
dasar yang kuat bagi kelanjutan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.
b. Pentingnya pendidik/pengajar di sekolah dasar
Pendidik atau pengajar di sekolah dasar memiliki peran yang
sangat penting dalam membentuk karakter dan mengembangkan potensi
siswa. Menurut jurnal nasional yang berjudul “Peran Guru Sekolah Dasar
dalam Pembentukan Karakter Siswa”, pendidik di sekolah dasar memiliki
tugas untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan akademik
dan sosial, serta membantu siswa mengembangkan nilai-nilai positif
seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap
lingkungan.
Pendidik di sekolah dasar juga memiliki tanggung jawab untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan,
sehingga siswa dapat belajar dengan baik dan merasa nyaman di
sekolah. Dalam konteks ini, pendidik di sekolah dasar juga harus memiliki
keterampilan dalam menciptakan suasana belajar yang kreatif dan
interaktif, sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Selain itu, pendidik di sekolah dasar juga berperan dalam
membantu siswa mengembangkan minat dan bakat mereka, serta
12

memberikan arahan dan bimbingan bagi siswa yang membutuhkan


bantuan ekstra dalam belajar. Dengan demikian, pendidik di sekolah
dasar memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan
mengembangkan potensi siswa.
Berdasarkan teori yang peneliti tuliskan di atas dapat di pahami
beberapa indikator pada meningkatkan kualitas pendidik yaitu:
1. Keterbatasan sarana dan prasarana sekolah yang tersedia.
2. Memotivasi para guru untuk bekerja lebih baik.
3. Memberikan dorongan dan nasehat kepada para guru
Sebagaimana indicator di atas bahwa kualitas pendidik menjadi
sangat penting di era globalisasi ini karena pendidik harus mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat dan menghadapi
tantangan yang semakin kompleks dalam dunia pendidikan. Oleh karena
itu, peran pendidik tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai
fasilitator, motivator, dan inspirator bagi siswa.

B. Penelitian Yang Relevan


1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Abduh1, Iman Surya2,
Erwin Resmawan3 yang ber judul “.PERAN KEPALA SEKOLAH
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU MENGAJAR DI SDN 025
TANAH GROGOT KABUPATEN PASER.” Berdasarkan hasil penelitian,
Kepala Sekolah SDN 025 Tanah Grogot telah berhasil melaksanakan
perannya dengan sangat baik. Kepala Sekolah ini telah menciptakan
suasana sekolah yang kondusif, memberikan dorongan dan nasehat
kepada para guru, serta berhasil memotivasi para guru untuk bekerja
lebih baik. Selain itu, Kepala Sekolah ini juga telah berhasil
memanfaatkan kerjasama dengan para guru, mengikutsertakan mereka
dalam penataran, serta melibatkan mereka dalam pengambilan
keputusan. Dampak dari upaya Kepala Sekolah ini adalah peningkatan
kualitas pengajaran para guru, yang berdampak positif pada prestasi
murid di berbagai kegiatan. Namun, Kepala Sekolah masih menghadapi
13

kendala dalam meningkatkan kualitas pengajaran para guru, terutama


terkait dengan keterbatasan sarana dan prasarana sekolah yang
tersedia.
2. Skripsi saudara Achmad Badruddin fakultas tarbiyah Kependidikan
Islam, UIN Sunan Kalijaga, tahun 2006 yang berjudul “Manajemen
Peningkatan Mutu Pendidikan Islam (Studi Tentang School Based
Management Di MTsN Model Padarincang Banten)”. Skripsi ini
menggambarkan bahwa manajemen peningkatan mutu yang ditetapkan
di MTsN Model Padarincang (School Based Management), merupakan
konsep manajement yang relatif baru dalam manajemen pendidikan.
Untuk menerapkan konsep tersebut dibutuhkan perubahan yang
mendasar dari berbagai unsur pendidikan, seperti SDM (Sumber Daya
Manusia), kurikulum, sarana prasarana, keuangan, partisipasi
masyarakat dan lain-lain sebagainya. Dari skripsi tersebut, maka
penulis mengkaitkan teori peningkatan mutu pendidikan, sebagai bahan
acuan yang akan penulis teliti.Relevansi dari penelitian Achmad
Badruddin dengan penelitian saya adalah manajemen tenaga pendidik,
sedangkan yang membedakan dengan penelitian yang saya buat
adalah menegenai “Manajemen Pondok Pesantren Dalam
Meningkatkan Mutu SDM di Pondok Pesantren Modern Adlaniyah.
3. Skripsi saudara Muhammad Thoha Jurusan Tarbiyah STAIN
Pamekasan tahun 2017,yang berjudul “Manajemen Peningkatan Mutu
Ketenagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM) di Madrasah Aliyah
Negeri Pamekasan”. Hasil penelitian bahwa MAN Pamekasan
melaksanakan perencanaan pengadaan pegawai dan perekrutan
pegawai. Cara perekrutan tenaga kependidikan tidak dilakukan dengan
meletakkan pengumuman namun dengan melihat surat lamaran yang
telah diajukan oleh para pelamar dan disimpan di bagian tata usaha.
Setelah itu mencari kualifikasi akademik yang sesuai. Misalkan
membutuhkan tenaga pengajar fikih maka dicari surat pelamar yang
lulusan serjana PAI kemudian ditelpon untuk mengikuti tes lisan,
14

prakter mengajar dan tes tulis sesuai bidangnya. Pelamar yang


mencapai nilai tertinggi dari hasil tes tersebut, maka dia yang lulus.
MAN Pamekasan senantiasa berusaha meningkatkan kualitas kinerja
pegawai dengan cara mengikutsertakan tenaga kependidikan pada
seminar, workshop/pelatihan. Hal ini ditunjuk oleh kepala sekolah
sesuai dengan bidang pelatihan masing-masing. Dari skripsi tersebut,
maka penulis mengkaitkan teori peningkatan mutu tenaga pendidikan,
sebagai bahan acuan yang akan penulis teliti.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir (framework) dalam penelitian adalah suatu
konsep atau struktur yang digunakan untuk memandu peneliti dalam
merancang, mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data.
Kerangka berpikir dapat didefinisikan sebagai kerangka atau struktur
konseptual yang melandasi suatu penelitian dengan menunjukkan
hubungan antara konsep-konsep utama atau variabel-variabel yang terkait
dalam penelitian. Maka dari itu, Kerangka Berpikir dari penelitian ini
adalah sebagai berikut”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian adalah cara yang terstruktur, terencana, dan
terprosedur untuk melakukan sebuah penelitian ilmiah dengan
memadukan semua potensi dan sumber yang telah disiapkan.10
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif yaitu suatu penelitian yang bermaksud memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
konteks khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah.11
Pendekatan kualitatif ditentukan oleh karakter penelitian kualitatif.
Karakter utama dalam penelitian kualitatif adalah Pertama, penelusuran
problem dan pengembangannya secara detail terpusat pada suatu
penomena tertentu. Kedua, literaratur atau teori dan peraturan yang
digunakan menjadi sandaran dalam merumuskan problem. Ketiga, dalam
merumuskan masalah dan pertanyaan penelitian serta tercapainya tujuan
penelitian secara umum, ditentukan oleh pengalaman langsung peneliti
berpartisipasi dengan dalam social setting pada studi pendahuluan “grand
tour” hingga proses penelitian yang di laksanakan “mini tour”. Keempat,
pengumpulan data bertolak dari pilihan kata yang sederhana atau khusus
hingga lebih luas atau lebih umum. Kelima, analisis data yang
dideskripsikan dan tema-tema yang ditampilkan dalam analisis
diinterpretasikan menjadi makna. Keenam, penulisan laporan penelitian,
baik menyangkut struktur dan berbagai bentuk penyajian data sangat

10
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif (Jakarta: Referensi, 2013), hal.
84
11
Tohirin, Metode penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 3

15
16

fleksibel dan ditentukan oleh refleksi subjektivitas sendiri”. Dengan


demikian dalam penelitian ini instrumen pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi
B. Situasi Sosial dan Subjek Penelitian
1. Situasi Sosial
Situasi sosial adalah lokasi atau tempat yang ditetapkan untuk
melakukan penelitian. Karena penelitiannya adalah riset sosial atau
lingkungan manusia atau budaya dinamakan situasi sosial (social
setting).12 Lokasi penelitian ini di SMA Negeri 6 Batang Hari
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang berada dalam situasi sosial
yang ditetapkan sebagai pemberi informasi dalam sebuah penelitian atau
lebih dikenal dengan informen.13 Subjek yang diteliti diambil dengan
menggunakan cara Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimangan terentu. Misalnya orang tersebut di
anggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia
sebagai penguasa sehingga memudahkan peneliti menjelajahi
obyek/situasi sosial yang diteliti.14 Maka subjek penelitian ini adalah
Kepala Sekolah dan guru sebagai informan kunci (Key Informan).
C. Jenis Dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.15 Data primer yang penulis maksudkan dalam
penelitian ini merupakan data yang diambil dari pelaksanaan wawancara
dan observasi mengenai Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Kualitas Pendidik SMA Negeri 6 Batang Hari.
b. Data Sekunder

12
Ibid., hal. 88
13
Ibid., hal. 89
14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Penerbit Alfabeta, 2013), hal. 300
15
Ibid, hal. 208
17

Data sekunder merupakan data yang tidak langsung memberikan


data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen.16 Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil
di SMA Negeri 6 Batang Hari.
1) Data tentang historis dan letak geografis SMA Negeri 6 Batang Hari
2) Data tentang struktur SMA Negeri 6 Batang Hari
3) Data tentang keadaan Guru, dan SMA Negeri 6 Batang Hari
4) Data tentang sarana dan prasarana SMA Negeri 6 Batang Hari
2. Sumber Data
Sumber data adalah sumber-sumber yang dimungkinkan seorang
peneliti mendapatkan sejumlah informasi atau data-data yang dibutuhkan
dalam sebuah penelitian, baik data primer maupun data sekunder. 17
Sumber data dalam penelitian ini meliputi:
a. Kepala Sekolah
b. Majelis Guru
c. Murid
d. Arsip
e. Peristiwa/kejadian
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode-metode yang digunakan dalam pengumpulan data
penelitian ini adalah :
1. Observasi
Metode observasi atau disebut juga dengan pengamatan
merupakan kegiatan pemuatan perhatian semua objek dengan
menggunakan seluruh indera.18 Penulis menggunakan metode observasi
untuk melihat seberapa pentingnya Peran Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidik SMA Negeri 6 Batang Hari
2. Wawancara

16
Ibid, hal. 309
17
Mukhtar, Op.Cit., hal. 107
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), hal. 156
18

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh


pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. 19
Wawancara penulis gunakan untuk mengetahui lebih mendalam tentang
Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidik SMA
Negeri 6 Batang Hari
3. Dokumentasi
Dokumentasi sebagai cara mencari data mengurai hal-hal atau
variabel-variabel yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat kabar,
majalah, notulen rapat, prasasti, legger, agenda dan sebagainya. 20
Dokumentasi penulis gunakan untuk memperoleh semua data-data yang
berhubungan dengan gambaran umum di SMA Negeri 6 Batang Hari,
yang meliputi keterangan tentang:
a. Historis dan geografis.
b. Struktur organisasi.
c. Keadaan sarana dan prasarana.
d. Keadaan Kepala Sekolah dan Guru.
E. Teknik Analisis Data
Setelah selesai penelitian ini, maka data yang di peroleh terlebih
dahulu diseleksi menurut kelompok variabel-variabel tertentu dan
dianalisis melalui segi kualitatif, dengan teknik:
1. Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan,
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakkan dan transformasi data-
data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. 21
Reduksi data ini digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari
lapangan penelitian secara garis besarnya yang diambil melalui
wawancara dan observasi kemudian dianalisis dengan menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

19
Ibid, hal. 155
20
Ibid, hal. 231
21
Michael. A Huberman dan Miles M. Atthew. B. Analisis Data Kualitatif (Jakarta:
Universitas Indonesia, 2013), h. 16
19

mengorganisasikan data tersebut sehingga bisa disajikan.


2. Penyajian Data
Penyajian data sebagai sekumpulan data/informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.22 Penyajian data ini digunakan setelah tahapan reduksi data
untuk menganalisis data dengan rinci terutama tentang Peran Kepala
Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidik SMA Negeri 6 Batang
Hari.
3. Verifikasi/Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan sebagian dan suatu kegiatan dari konfigurasi
yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian
dalam pikiran penganalisis dengan menulis suatu tinjauan ulang pada
catatan.23 Verifikasi/Penarikan kesimpulan ini diperoleh setelah adanya
reduksi data dan penyajian data yang merupakan jawaban yang paling
domain yakni alternatif terakhir yang dijadikan sandaran untuk menjawab
permasalahan-permasalahan mengenai Peran Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidik SMA Negeri 6 Batang Hari.
F. Triangulasi Data
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan suatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu.24Penelitian ini
penulis menggunakan triangulasi dengan sumber yakni membandingkan
dan mengecek balik derajat kepercayaan atau informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini
dapat dicapai dengan jalan:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan
apa yang dikatakannya secara pribadi.

22
Ibid, h. 17
23
Ibid, h. 19
24
Lexy J Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013),
hal. 178
20

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi


penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang
berpendidikan menengah atau tinggi, orang kaya, pemerintah.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.25”
Berdasarkan teknik triangulasi tersebut di atas, maka dimaksud
untuk mengecek kebenaran dan keabsahan data-data yang diperoleh di
lapangan tentang Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidik SMA Negeri 6 Batang Hari. dari sumber hasil observasi,
wawancara maupun melalui dokumentasi, sehingga dapat dipertanggung
jawab seluruh data yang diperoleh di lapangan dalam penelitian tersebut.

25
Ibid., h. 178
21

G. Rencana dan Waktu Penelitian


Rencana dan waktu penelitian ini dibuat sebagai pedoman
penelitian agar penelitian bisa dilakukan atau dilaksanakan dengan
langkah-langkah yang sistematis dan terpadu. Penelitian ini dilakukan
selama enam bulan. Dalam rencana dan waktu penelitian ini, telah penulis
susun diantaranya tahap-tahap penelitian, rincian kegiatan pada tahap
penelitian dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap.
Adapun jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 1.
Jadwal Penelitian

Tahun 2022-2023
No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Studi √
1 pendahuluan
(grand tour)

2
Pengajuan judul √
Proposal Skripsi

3
Pembuatan Draf √ √ √
Proposal Skripsi

4
Konsultasi √ √
Pembimbing

5
Seminar √
Proposal Skripsi

Revisi Draf √
6 Proposal setelah
Seminar

7
Pengesahan √
Riset Penelitian

Penelitian √
8 Lapangan/peng
umpulan data

9
Penulisan draf √ √ √ √
skripsi

10 Konsultasi √ √ √
Pembimbing/per
baikan draf
22

skripsi

Pendaftaran √
11 ujian
munaqosyah

12
Ujian √
munaqoysah

Perbaikan √
13 skripsi setelah
ujian

14 Penggandaan √

15
Penyerahan √
skripsi

Catatan : Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah


BAB IV
DESKRIPSI LOKASI DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi
1. Historis dan Geografis
a. Historis
SMA Negeri 6 Batang Hari mulai beroperasi pada Tahun 1994.
Apabila dilihat dari proses berdirinya adalah merupakan hasil dari
swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah setempat
karena mereka berkeinginan supaya di daerah mereka tersebut di dirikan
sebuah madrasah sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak mereka.
Semenjak berdirinya SMA Negeri 6 Batang Hari sampai sekarang telah
terjadi beberapa kali penggantian kepala sekolah untuk saat ini di pimpin
Alfakihi.26
b. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadikan Madrasah Berkualitas, Bersaing, Berprestasi, dalam
Ilmu dan Akhlak
2. Misi
a) Menyiapkan generasi unggul yang memiliki kemampuan di bidang
imteq dan ipteq
b) Menumbuhkan SDM yang berkualitas kreatif dan inovatif serta mandiri
sesuai dengan perkembangan zaman
c) Menumbuhkan semangat siswa, Guru dan Tenaga Kependidikan aktif
kreatif dalam proses belajar mengajar dan bekerja
d) Memberdayakan potensi warga madrasah dan masyarakat
c. Geografis
Geografis SMA Negeri 6 Batang Hari adalah terletak di atas tanah
seluas 5570 M2 dan luas bangunan adalah 3240 M, tanah ini teletak di
Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari, tepatnya teletak di RT.

26
Dokumentasi SMA Negeri 6 Batang Hari Tahun 2023

23
24

01/RW.01 Kelurahan pasar baru Kecamatan Muara Bulian Kabupaten


Batang Hari Provinsi Jambi Kode Pos 36655.27
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan kepengurusan kelangsungan
pada lajunya organisasi. Maju mundurnya sangat di tentukan oleh
pengurusnya. Pengurus dalam menjalankan roda organisasi harus di
dasari oleh tanggung jawab dalam hal ini tanggung jawab teletak di
pundak kepala sekolah. Demikian halnya dengan struktur SMA Negeri 6
Batang Hari. Sekolah ini sebagai lembaga pendidikan formal yang berada
di bawah naungan Dinas Pendidikan tentunya sesuai dengan tuntutan
dengan pendidikan itu sendiri. Kepala sekolah sebagai kordinator
melaksanakan keaktifan dalam proses belajar mengajar dalam hal ini
sebagai pelaksana sehari-hari yang di bantu oleh kepala sekolah dan
guru-guru untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada struktur di bawah ini :

STRUKTUR ORGANISASI
SMA NEGERI 6 BATANG HARI

27
Dokumentasi SMA Negeri 6 Batang Hari Tahun 2023.
25

TAHUN PELAJARAN 2022/202328

KEPALA SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH
ALFAKIHI

WAKAKUR
BENDAHARA MUHAMMAD HELMI
ARTIKA SARI

WAKA SAPRAS
WAKASIS
ARLAN TAUFIQ
AFRIZAL

GURU KELAS X GURU KELAS XI GURU KELAS XII


SEPTI PRIYANTI DESPA AMELIA ZULHADI

GURU KELAS X/A GURU KELAS XI/A GURU KELAS XII/A


NELFI EMI M. SUCIPTA,AR YESI LINDA

GURU PJOK
GURU KELAS X/B GURU KELAS XI/B
ARLAN TAUFIQ
DEKA ARISANDI

GURU MAPEL

Berdasarkan struktur organisasi di atas maka kepala Sekolah


bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinir semua unsur kegiatan
dalam lingkungan SMA Negeri 6 Batang Hari. Di samping itu bertugas
membimbing dan memberikan petunjuk terhadap para guru dalam

28
Dokumentasi Struktur Organisasi SMA Negeri 6 Batang Hari Tahun 2023.
26

kelangsungan pelaksanaan tugas mereka. Sedangkan guru menurut


struktur di atas mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar.
3. Keadaan Guru dan Siswa
a. Keadaan Guru
Guru merupakan pelaksana program kegiatan belajar mengajar.
Guru mempunyai tugas dan mempunyai hubungan yang timbal balik
dengan wali murid dalam pengertian bahwa guru bertanggung jawab
dalam usaha penndidikan anak sedangkan para orang tua harus tetap
memegang peranannya dalam usaha pendidikan dan tumbuh kembang
anaknya secara umum di rumah tangga. Adapun keadaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan yang mengajar di SMA Negeri 6 Batang Hari baik
dari segi latar belakang pendidikan jabatan dapat di lihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 2
Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
SMA Negeri 6 Batang Hari.29
NO NAMA L/P JABATAN
1. ALFAKIHI L Kepala sekolah
2. TARIDI L Wakasis
3. SUSILAWATI P Wakakur
4. DESI JANNAH P Bendahara
5. RATINA P Wakasapras
6. SELVI PUSPITA P Guru
7. WILDA P Guru
8. NORYANTI P Guru
9. SRI WAHYU P Guru
10. BUDIMAN L Guru
11. MASHURI L Guru
12. AHMAD JAUHARI L Guru

29
Dokumentasi Tenaga Pendidikan SMA Negeri 6 Batang Hari Tahun 2023.
27

13. ARTIKA SARI, S.E P Operator


14. KHOIRUNNISA P Guru
15. SITI AMINAH P Guru
16. NOVITA SARI P Guru
17. DEWI MAYA SARI P Guru
18. MUHAMMAD AZMI L Guru
19. AHMAD AMLIS L Guru
20. AMIRUDDIN L Guru
21. SEPTI PRIYANTI P Guru
22. ERNIATI P Guru
23. DEADDY FEBRIZAL L Guru
24. DEKA ARISANDI L Guru
25. MUHAMMAD HELMI L Guru
26. ARLAN TAUFIQ L Guru
27. YESI LINDA P Guru
28. YUNITA P Guru
29. TUNGGUL RAKHMAT WIDAYAT L Guru
30. AFRIZAL L Guru
31. ASNAWI L Guru
32. DESPA AMELIA P Guru
33. ZULHADI L Guru
34. NELFI EMI P Guru
35. M. SUCIPTA,AR L Guru
36. QOMARUDIN L Guru
37. ZAKARIA Guru
28

Dari tabel di atas dapat di analisa bahwa jumlah guru yang


bertugas sebagai pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 6
Batang Hari pada tahun ajaran 2022/2023 sebanyak 37 orang pendidik.
b. Keadaan Siswa
Siswa merupakan salah satu unsure mutlak yang perlu ada dalam
kegiatan pendidikan. Keberadaan siswa merupakan bagian yang mutlak
ada dalam proses belajar mengajar hal ini di karenakan dalam proses
belajar mengajar selalu terdapat interaksi yang berhubungan antara guru
dan siswa.
Dalam interaksi tersebut seorang guru harus dapat menguasai
keadaan dan situasi maupun kemampuan siswa dalam proses belajar
mengajar. Manfaat hal ini adalah guru dapat menciptakan kebersamaan
dan kesesuain antara guru dan siswa. SMA Negeri 6 Batang Hari
Keadaan siswa di ini dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel 3
Keadaan Siswa SMA Negeri 6 Batang Hari.30

NO KELAS JUMLAH SISWA JUMLAH JUMLAH


ROMBEL
L P
1. X.A 14 11 25 1
2. XI.A 11 15 26 1
3. XII A 15 10 25 1
4. X. B 14 12 26 1
5 X. C 14 9 23 1
6 XI. B 11 15 26 1
7 XII B 20 10 30 1
8 XC 10 10 20 1
9 XD 10 14 24 1
10 XI C 10 10 20 1

30
Dokumentasi Keadaan Siswa SMA Negeri 6 Batang Hari Tahun 2023.
29

11 XII C 13 11 24 1
12 XE 16 14 30 1
Jumlah 158 141 299 12

Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa semua siswa dan siswi
yang belejar di SMA Negeri 6 Batang Hari Tahun Ajaran 2022/2023
berjumlah 299 orang siswa/I semua siswa menurut kepala Sekolah
berasal dari lingkungan sekitar bangunan Sekolah itu sendiri.
4. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana dalam dunia pedidikan adalah faktor yang
sangat menentukan atas keberhasilan dalam proses pembelajaran yang di
lakukan. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai tentu tidak
akan dapat memberikan yang terbaik terhadap anak didik. Secara rincinya
dapat di lihat pada tabel berikut
Tabel 4
Keadaaan Sarana Pendidikan
SMA NEGERI 6 BATANG HARI
Tahun 2022/202331

No Nama Alat Kondisi


1. Buku-buku perpustakaan Baik
2. Buku Pegangan Guru Baik
3. Buku Paket Pelajaran Untuk Siswa Baik
4. Kitab Suci Al-Qur’an Baik
5. Papan Tulis Baik
6. Pensil Baik

Tabel 5
Keadaaan Prasarana Pendidikan
SMA NEGERI 6 BATANG HARI
Tahun 2022/202332

31
Dokumentasi SMA Negeri 6 Batang Hari Tahun 2023.
32
Dokumentasi SMA Negeri 6 Batang Hari Tahun 2023.
30

NO Nama Barang Jumlah Keterangan


1 Rumah Dinas Kepala 1 Ruang Rusak Ringan
2 Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang Baik
3 Ruang Guru 1 Ruang Baik
4 Ruang Belajar 6 Ruang Baik
5 WC Guru 1 Ruang Baik
6 WC Siswa 2 Ruang Rusak Ringan
7 Perpustakaan 1 Ruang Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dengan adanya


sarana dan prasarana tersebut maka proses bimbingan dalam rangka
membina mental anak di SMA Negeri 6 Batang Hari ini di boleh di katakan
cukup memadai walaupun masih terdapat banyak kekurangan di sana-
sini.
B. Temuan Penelitian
1. Apa peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidik
di SMA Negeri 6 Batang Hari
Peran Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran,
beberapa tugas dan peran kepala sekolah adalah sebagai berikut:
6) Pemimpin dan koordinator : Sebagai pemimpin sekolah, kepala sekolah
bertanggung jawab untuk merancang strategi dan program yang tepat
untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Kepala sekolah
juga harus berperan sebagai koordinator antara guru, siswa, orang tua,
dan pihak-pihak lain yang terkait dengan sekolah.
7) Manajer : Kepala sekolah harus memastikan bahwa kegiatan sehari-
hari sekolah berjalan dengan baik dan efektif. Tugas manajerial kepala
sekolah meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian proses pembelajaran dan administrasi sekolah.
8) Pembina dan pengawas : Kepala sekolah bertugas untuk membina dan
memotivasi guru agar dapat memberikan pembelajaran yang
31

berkualitas dan efektif bagi siswa. Kepala sekolah juga harus


melakukan pengawasan terhadap proses pembelajaran, baik itu
mengenai kualitas pengajaran, kepatuhan terhadap kurikulum, maupun
penerapan disiplin.
9) Pemberi contoh dan inspirator : Sebagai pemimpin sekolah, kepala
sekolah harus memberikan contoh yang baik dan menginspirasi para
siswa dan guru untuk terus belajar dan berkembang. Kepala sekolah
juga harus menjadi role model dalam hal integritas, etika, dan
profesionalisme.
10) Pengelola sumber daya manusia : Kepala sekolah bertanggung
jawab untuk mengelola sumber daya manusia di sekolah, termasuk
merekrut, mengembangkan, dan memotivasi guru agar mampu
memberikan pembelajaran yang berkualitas.
2. Bagaimana kepala sekolah dapat memotivasi dan menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif untuk meningkatkan kualitas
pendidik di SMA Negeri 6 Batang Hari
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan pengawas. Hasil
penelitian menunjukkan : 1) Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan
kemampuan guru melalui pembinaan kemampuan guru dalam proses
pembelajaran, 2) Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin
guru yaitu : a) Menegakkan kedisiplinan guru, b) Meningkatkan standar
prilaku guru, c) Melaksanakan semua peraturan, 3) Strategi kepala
sekolah dalam meningkatkan motivasi guru yaitu menciptakan situasi
yang harmonis, memenuhi semua perlengkapan yang diperlukan serta
memberikan penghargaan dan hukuman, 4) Strategi kepala sekolah
dalam meningkatkan komitmen guru adalah: mengadakan pelatihan,
mendatangkan tutor ke sekolah dan memberikan kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan, menempatkan guru sesuai dengan bidangnya,
dan mengadakan rapat setiap awal semester. 5) Hambatan yang dihadapi
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru adalah: a) kurang tegas
dalam menerapkan kebijakan b) guru kurang motivasi dan domisili guru
32

yang jauh. c) fasilitas sekolah yang belum memadai, d) rendahnya


partisipasi warga lingkungan sekolah.
Guru harus konsisten dengan waktu pembelajaran. Berikanlah
materi pelajaran sesuai dengan silabus dan RPP, Pemilihan metode/
model pembelajaran Kerja Kelompok. Gunakan sumber belajar bisa
berupa buku atau alat peraga.
Sebagai seorang motivator kepala sekolah berperan
untuk menciptakan kondisi yang dapat merangsang guru untuk bekerja
lebih baik. Pengaturan suasana kerja yang harmonis antara warga
sekolah maupun dengan mitra kerja sekolah sangat diperlukan untuk
menumbuhkan motivasi guru dalam melaksanakan tugasnya.
Merumuskan visi untuk kemajuan dan keberhasilan academik
siswa. Menciptakan suasana sekolah yang sangat kayak untuk pendidikan
dan pembelajaran, Menanamkan sikap kepemimpinan terhadap seluruh
staf akademik dan non akademik. Meningkatkan pembelajaran. Mengelola
seluruh staf akademik dan non-akademik untuk mengelola proses.
3. Apa saja upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah untuk
mengatasi masalah rendahnya kualitas pendidik/pengajar di SMA
Negeri 6 Batang Hari
kualitas pendidik menjadi sangat penting di era globalisasi ini
karena pendidik harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang
cepat dan menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam dunia
pendidikan. Oleh karena itu, peran pendidik tidak hanya sebagai pengajar,
tetapi juga sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator bagi siswa.
Untuk meningkatkan kualitas pendidik, Mardiana dan Saputra
menyarankan beberapa upaya seperti pelatihan dan pengembangan
profesional secara berkala, peningkatan motivasi dan semangat kerja,
serta kolaborasi dan kerjasama antarpendidik dalam membagikan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Dengan demikian,
diharapkan kualitas pendidik dapat terus meningkat dan berdampak positif
terhadap kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa
33

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
4. Apa peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidik
di SMA Negeri 6 Batang Hari
Peran Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran,
beberapa tugas dan peran kepala sekolah adalah sebagai berikut:
11) Pemimpin dan koordinator : Sebagai pemimpin sekolah, kepala
sekolah bertanggung jawab untuk merancang strategi dan program
yang tepat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Kepala
sekolah juga harus berperan sebagai koordinator antara guru, siswa,
orang tua, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan sekolah.
12) Manajer : Kepala sekolah harus memastikan bahwa kegiatan
sehari-hari sekolah berjalan dengan baik dan efektif. Tugas manajerial
kepala sekolah meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengendalian proses pembelajaran dan administrasi sekolah.
13) Pembina dan pengawas : Kepala sekolah bertugas untuk membina
dan memotivasi guru agar dapat memberikan pembelajaran yang
berkualitas dan efektif bagi siswa. Kepala sekolah juga harus
melakukan pengawasan terhadap proses pembelajaran, baik itu
mengenai kualitas pengajaran, kepatuhan terhadap kurikulum, maupun
penerapan disiplin.
14) Pemberi contoh dan inspirator : Sebagai pemimpin sekolah, kepala
sekolah harus memberikan contoh yang baik dan menginspirasi para
siswa dan guru untuk terus belajar dan berkembang. Kepala sekolah
juga harus menjadi role model dalam hal integritas, etika, dan
profesionalisme.
15) Pengelola sumber daya manusia : Kepala sekolah bertanggung
jawab untuk mengelola sumber daya manusia di sekolah, termasuk
34

merekrut, mengembangkan, dan memotivasi guru agar mampu


memberikan pembelajaran yang berkualitas.
5. Bagaimana kepala sekolah dapat memotivasi dan menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif untuk meningkatkan kualitas
pendidik di SMA Negeri 6 Batang Hari
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan pengawas.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan kemampuan guru melalui pembinaan kemampuan
guru dalam proses pembelajaran, 2) Strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan disiplin guru, 3) Strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan motivasi guru yaitu menciptakan situasi yang
harmonis, memenuhi semua perlengkapan yang diperlukan serta
memberikan penghargaan dan hukuman, 4) Strategi kepala
sekolah dalam meningkatkan komitmen guru adalah: mengadakan
pelatihan, mendatangkan tutor ke sekolah dan memberikan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, menempatkan guru
sesuai dengan bidangnya, dan mengadakan rapat setiap awal
semester. 5)
Guru harus konsisten dengan waktu pembelajaran.
Berikanlah materi pelajaran sesuai dengan silabus dan RPP,
Pemilihan metode/ model pembelajaran Kerja Kelompok. Gunakan
sumber belajar bisa berupa buku atau alat peraga.
Sebagai seorang motivator kepala sekolah berperan
untuk menciptakan kondisi yang dapat merangsang guru untuk
bekerja lebih baik. Pengaturan suasana kerja yang harmonis antara
warga sekolah maupun dengan mitra kerja sekolah sangat
diperlukan untuk menumbuhkan motivasi guru dalam
melaksanakan tugasnya.
Merumuskan visi untuk kemajuan
dan keberhasilan academik siswa. Menciptakan suasana sekolah
yang sangat kayak untuk pendidikan dan pembelajaran,
35

Menanamkan sikap kepemimpinan terhadap seluruh staf akademik


dan non akademik. Meningkatkan pembelajaran. Mengelola seluruh
staf akademik dan non-akademik untuk mengelola proses.
6. Apa saja upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah untuk
mengatasi masalah rendahnya kualitas pendidik/pengajar di SMA
Negeri 6 Batang Hari
kualitas pendidik menjadi sangat penting di era globalisasi ini
karena pendidik harus mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan yang cepat dan menghadapi tantangan yang semakin
kompleks dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, peran pendidik
tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator,
motivator, dan inspirator bagi siswa.
Untuk meningkatkan kualitas pendidik, Mardiana dan Saputra
menyarankan beberapa upaya seperti pelatihan dan pengembangan
profesional secara berkala, peningkatan motivasi dan semangat kerja,
serta kolaborasi dan kerjasama antarpendidik dalam membagikan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Dengan demikian,
diharapkan kualitas pendidik dapat terus meningkat dan berdampak positif
terhadap kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan
di atas, memberikan implikasi terhadap penelitian ini, sebagai berikut:
1. Manajemen kepala sekolah dapat ditingkatkan dengan memperbaiki
kerja. Adapun upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memperbaiki
kerja agar berdampak pada peningkatan mutu kerja guru sebagai
berikut: Pertama, menetapakan tujuan yang jelas. Tujuan yang jelas
akan memandu dan membantu guru untuk mengerti kemana sasaran
akan dapat diukur. Setiap, menetapkan tujuan yang jelas tujuannya
akan dapat menetapkan prioritas kerjanya dan sekaligus dapat
mengalokasikan sumber dayanya dalam pencapaian daya tersebut.
Dengan demikian sekaligus dapat mengembangkan kemampuannya
36

dalam mengelola Madrasah dan juga mampu mengenali kemungkinan


masalah yang akan terjadi. Untuk itu seseorang guru Madrasah harus
dapat mengembangkan kreativitasnya dan mengembangkan inovasi
yang berkesinambungan melalui pendidikan, pelatihan maupun bentuk
peningkatan keterampilan yang lain. Kedua, upah yang diberikan
hendaknya kompetitif jika dibandingkan dengan sekolah lain, sehingga
guru bangga dan memiliki prestasi dengan bekerja di tempatnya
sekarang.
2. Peningkatan kinerja dapat ditingkatkan dengan memperbaiki kerjan
pada kepala Madrasah dibawah nanungan Kementerian Agama
Batanghari. Adapun upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk
memperbaiki budaya yang bermutu kerja agar berdampak pada
peningkatan kerja guru sebagai berikut: Pertama, sebagai guru harus
mau belajar menggunakan bahasa prestasi. menggunakan kata-kata
optimistis misalnya “masih ada peluang lagi”. Menjadikan konsep ini
sebagai budaya berfikir, berbicara, berdialog, dan bertindak sehingga
dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Titik klimak untuk seorang
dosen adalah apabila sudah bisa mencapai gelar kehormatan sebagai
guru besar, guru harus punya mimpi seperti itu. Kedua, guru harus
mampu belajar sendiri cermat menganalisis diri. mengkoreksi cara
berfikir, perilaku, dan kebiasaan yang kurang menguntungkan. Ketiga,
membuat semacam kompetisi bagi guru dan memberikan
penghargaan bagi guru yang berprestasi. Keempat, membuat kondisi
kerja menjadi lebih baik dalam suatu lembaga sangat penting untuk
diperhatikan.
C. Saran/ Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan, dan implikasinya
maka diajukan rekomendasi/ saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah (daerah untuk penelitian di sekolah)
Rekomendasi bagi Pemerintah dalam hal ini adalah
kementerian pendidikan dan kebudayaan. Sebagai bahan masukan
37

untuk melakukan perencanaan strategik yang baik dalam


pengembangan dan peningkatan kualitas peserta didik dengan
cara:
a. Memberikan perhatian terhadap peran kepala sekolah dan
kesejahteran para guru khususnya akan tetapi melalui pemberian
tunjangan sertifikasi yang tepat waktu;
b. Memberikan penghargaan kepada siswa/i yang berprestasi sehingga
hasil belajar semakin meningkat yang sedang akan berdampak kepada
peningkatan kondisi kerja yang bermutu;
c. Memberikan bantuan beasiswa kepada siswa/I yang berprestasi,
sehingga tercipta suasana sekolah yang aman, nyaman dan kondusif.
d. Hendaknya menambahkan tenaga pengawas, karena tenaga
pengawas harus sesuai dengan jumlah sekolah dan para guru binaan
sehingga akan menghasilkan mutu pendidikan yang semakin baik.
e. Meningkatkan pembinaan keprofesian berkelanjutan bagi pengawas.
Penelitian ini memfokuskan menciptakan mutu madrasah.
2. Bagi Pengawasan (Sekolah)
Sebagai bahan masukan bagi pengwasan dalam rangka
untuk meningkatkan kualitas sekolah dan peserta didik antara lain:
a. Meningkatkan frekuensi kunjungan baik secara kualitas maupun
kuantitas untuk melakukan pelyanan supervisi kepada guru yang sudah
sertifikasi maupun yang belum sertifikasi (PNS maupun honorer) secara
kontinu dan berkesinambungan
b. Meningkatkan efektivitas pelayanan supervisi dan administrasi dengan
menerapkan prinsif-prinsip, pendekatan serta teknik yang tepat sesuai
perencanaan lengkap
c. Meningkatkan efektivitas tindak lanjut pelayanan supervisi dengan
melakukan kegiatan analisis dan evaluasi hasil belajar serta pelayanan
administrasi sekolah tersebut.
38

d. Meningkatkan partisipasi aktif dalam kegiatan KKG sebagai wadah


pembinaan guru professional dan untuk meningkatakan mutu belajar
yang kondusif
3. Bagi Peneliti
Untuk penelitian kepuasan kerja lebih lanjut, perlu dilakukan
dengan melibatkan variabel lain di luar variabel yang diteliti, karena
dalam penelitian ini hanya melibatkan dua variabel bebas
(independent) yang sudah teridentifikasi mempengaruhi variabel
terikat (dependent), yaitu: komitmen kerja, kondisi kerja dan
kepuasan kerja guru.

Kepada Peneliti lain agar kiranya hasil penelitian ini dapat


digunakan sebagai bahan masukan atau rujukan dalam
menyelesaikan masalah yang sama, dan penelitian ini juga perlu
ditindak lanjuti khususnya yang berkaitan dengan variabel-variabel
yang sama.
D. Kata Penutup
Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil
‘Alamin, Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal
Skripsi ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan waktu dan jadwal
yang terencana. Dalam penelitian dan penulisan skripsi ini
tentunya masih terdapat beberapa kesalahan dan kekurangan, baik
secara teknis penulisan maupun segi materi yang dipaparkan,
untuk itu diharapkan kepada semua pihak memberikan sumbang
saran yang konstruktif demi kesempurnaan Disertasi ini dikemudian
hari.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkenan memberikan bantuan secara moril maupun materilnya,
sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan tulisan ini, dan
semoga Allah SWT selalu memberikan hidayah dan petunjuk-Nya
kepada kita semua. Aamiin Yaa Robbal’alamin.
39

‫َو هللا اْلُم َو ِّفق ِاَلى َاْق َو ِم الَّط ِر ْي ِق‬


Muara Bulian, Juli 2023
Penulis,

LAILATUN NURI
NIM : 21-153-1435
DAFTAR PUSTAKA

Abduh M, Surya ,I,, Rismawan, ,E,, (2019). Peran Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Kualitas Guru Mengajar di SDN O25 Tanah Grogot
Kabupaten Paser. Journal Ilmu Pemerintahan.

Ali, M., & Asrori, M. (2018). Psikologi remaja: Perkembangan peserta didik
. Penerbit. Jakarta: Bumi Aksara.

Dokumentasi, Sekolah Dasar Negeri 135/VII Talang Renah Kabupaten


Tebo, 27 April 2023.
Fahrudin, A., & Hadi, S. (2019). Peran Guru Sekolah Dasar dalam
Pembentukan Karakter Siswa. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara,
2(2).

Huda, M., & Suroso. (2017). Peran kepala sekolah dalam meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
23(4), 558-568.

Lexy J Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2013.

Mardiana, T., & Saputra, R. I. (2019). Kualitas pendidik di era globalisasi.


Jurnal Pendidikan Karakter, 9(2).

Michael. A Huberman dan Miles M. Atthew. B. Analisis Data Kualitatif


Jakarta: Universitas Indonesia, 2013.

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif Jakarta: Referensi,


2013.

Nurdin. (2017). Peningkatan Kualitas Pendidik melalui Pelatihan


Berkelanjutan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 23(1).

Sari, A. N., & Susilo, H. (2018). Pengaruh Pembelajaran Inovatif terhadap


Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan: Teori,
Penelitian, dan Pengembangan.

Sudiana, I. M., Kurniawan, I. M., & Arifin, A. (2019). Hubungan Motivasi


Kerja dan Etos Kerja dengan Kinerja Guru. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran, 26(1).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. 2017.
Penerbit Bandung : Alfabeta, CV.3. 2017. 336

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek


Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Suriani, S., Sutrisno, T., & Setyosari, P. (2017). Peran Kepala Sekolah
dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan:
Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2(8).

Tohirin, Metode penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan


Konseling Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.

Widayanti, E., & Mardikanto, T. (2020). Efektivitas Penggunaan Media


Pembelajaran Berbasis TPACK Pada Mata Pelajaran IPS di SMP.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 6(1).

Yanti, D. F., & Rustika, I. M. (2018). Pengaruh Pengalaman Mengajar


Terhadap Kinerja Guru di Sekolah Dasar. Jurnal Administrasi
Pendidikan, 1(1).
IPD (Instrumen Pengumpulan Data)
Nama : LAILATUN NURI
Judul : Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidik

SMA Negeri 6 Batang Hari

A. Observasi
1. Profil Madrasah
a. Mengamati Historis di SMA Negeri 6 Batang Hari
b. Mengamati Sarana dan prasaran SMA Negeri 6 Batang Hari
c. Mengamati Kurikulum SMA Negeri 6 Batang Hari
d. Mengamati Kegiatan di SMA Negeri 6 Batang Hari
e. Mengamati Keadaan Siswa di SMA Negeri 6 Batang Hari
f. Mengamati Keadaan Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 6 Batang
Hari.

2. Mengamati Kepala Sekolah


a. Mengamati langkah-langkah kepala madrasah dalam meningkatkan
kualitas pendidikan di SMA Negeri 6 Batang Hari
b. Mengamati peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di SMA Negeri 6 Batang Hari
c. Mengamati peran kepala sekolah dalam melakukan peninjauan
terhadap kurikulum yang sudah dijalankan dan melakukan evaluasi
secara komprehensif
d. Mengamati penggunaan alat elektronik dalam pembelajaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan
e. Mengamati kendala yang dihadapi kepala madrasah dalam
meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri 6 Batang Hari
f. Mengamati kepala sekolah bekerja dalam meningkatkan kualitas
pendidikan
g. Mengamati penerapan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan di SMA Negeri 6 Batang Hari

3. Mengamati Tenaga pendidik/Tata Usaha


a. Mengamati tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas
b. Mengamati tenaga pendidik dalam kedisiplinan waktu kerja
c. Mengamati tenaga pendidikan efektifitas manajemen
d. Mengamati kendala tenaga pendidikan dalam sebuah kedisiplinan

B. Pedoman Wawancara
1. Kepala Madrasah
a. Bagaimana langkah-langkah kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja tenaga pendidikan
b. Bagaimana pelaksanana kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja
tenaga pendidikan di SMA Negeri 6 Batang Hari
c. Bagaimana pemanfaatan kinerja tenaga pendidikan dalam sarana dan
prasarana?
d. Bagaimana penerapan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
tenaga pendidikan?
e. Bagaimana kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja tenaga pendidikan?
f. Bagaimana hasil pelaksanaan pada penerapan kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerj tenaga pendidikan.?
g. Bagaimana efektifitas manajemen yang diterapkan kepala sekolah
dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan

2. Tenaga pendidikan
a. Bagaimana langkah-langkah kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja tenaga pendidikan.?
b. Bagaimana pelaksanana kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
tenaga pendidikan di SMA Negeri 6 Batang Hari
c. Bagaimana pemanfaatan kinerja tenaga pendidikan dalam sarana dan
prasarana?
d. Bagaimana penerapan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
tenaga pendidikan?
e. Bagaimana penggunaan alat elektronik dalam suatu kinerja?
f. Bagaimana kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja tenaga pendidikan?
g. Bagaimana hasil pelaksanaan pada penerapan kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja tenaga pendidikan?

C. Pedoman Dokumentasi
1. Sejarah/Historis berdirinya SMA Negeri 6 Batang Hari
2. Gambaran letak geografis SMA Negeri 6 Batang Hari
3. Kurikulum SMA Negeri 6 Batang Hari
4. Struktur Organisasi di SMA Negeri 6 Batang Hari
5. Kegiatan di SMA Negeri 6 Batang Hari
6. Keadaan sarana prasarana di SMA Negeri 6 Batang Hari.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai