Anda di halaman 1dari 10

SUMBER HUKUM MUAMALAH

Sumber hukum  fiqih muamalah  secara umum berasal dari


tiga sumber utama, yaitu Al Quran dan Hadits, dan ijtihad.

AL QUR’AN
Seperti yang telah diketahui bahwa Al Qur’an merupakan
referensi utama yang memuat  pedoman dasar bagi umat
manusia. Khususnya dalam menemukan dan menarik suatu
perkara dalam kehidupan. Sudah seharusnya setiap muslim
selaluberpegang teguh kepada hukum-hukum yang terdapat
di dalam Al Qur’an sebagai petunjuk agar menjadi manusia
yang taat kepada Allah SWT, yaitu mengikuti segala perintah
Allah dan menjauhi segala larangannya.  Ayat tentang
muamalah antara lain :
 QS An Nisa’ Ayat 58 yang artinya:
Sesungguhnya allah menyuruh kamu menyampaikan
amanah kepada pihak yang berhak menerimanya dan
“menyuruh kamu” jika menetapkan hukum diantara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat
 QS Al Muthaffifin ayat 1-6 yang artinya :
Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar
dan menimbang), 2) (yaitu) orang-orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, 3)
dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang
lain), mereka mengurangi, 4) Tidakkah orang-orang itu
mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, 5)
pada suatu hari yang besar, 6) (yaitu) pada hari (ketika)
semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam.“
 QS Ali Imran ayat 3 yang artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada
allah agar kamu mendapatkan keberuntungan.

HADITS
Seperti yang telah diketahui bahwa Hadits merupakan
sumber hukum bagi umat Islam yang kedua setelah Al
Qur’an. yang digunakan oleh umat Islam sebagai panduan
dalam melaksanakan berbagai macam aktivitas, baik yang
berkaitan dengan urusan dunia maupun urusan akhirat.
Hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada
Rasulullah SAW, baik berupa perkataan (sabda), perbuatan,
maupun ketetapan yang dijadikan sebagai landasan syari’at
Islam. Hadits tentang muamalah antara lain :
“Sesungguhnya apabila allah mengharamkan atas suatu
kaum memakan sesuatu, maka allah mengharamkan pula
hasil penjualannya” (HR. Abu Daud)
“Janganlah kalian berbuat zhalim, ingatlah tidak halal harta
seorang kecuali dengan keridhoan darinya” (HR al-Baihaqi).
Dari Abdullah bin mas’ud r.a dari Nabi SAW beliau bersabda :
Riba itu terdiri 73 pintu. Yang paling ringan diantarannya
adalah seperti seseorang laki-laki yang berzina dengan
ibunya, dan sehebat-hebattnya riba adalah merusak
kehormatan seorang muslim. (HR. Ibnu Majah).

IJTIHAD
Sumber hukum yang ketiga setelah Al Qur’an dan hadits
adalah ijtihad, yaitu proses menetapkan suatu perkara baru
dengan akal sehat dan pertimbangan yang matang,  dimana
perkara tersebut tidak dibahas dalam Al Qur’an dan hadits.
Ijtihad adalah sumber yang sering digunakan dalam
perkembangan fiqih muamalah sebagai solusi terhadap suatu
permasalahan yang harus diterapkan hukumnya,akan tetapi
tidak ditemukan dalam Al Qur’an maupun Hadits.

PRINSIP-PRINSIP MUAMALAH
Hakikat diturunkannya syari’at Islam adalah mendatangkan
kemaslahatan dan menghindarkan kerusakan, yang
tercermin dalam bentuk perintah dan larangan dari Allah
SWT dan Rasul-Nya.
Setiap bentuk perintah yang mesti dikerjakan, pasti di situ
juga mengandung kemaslahatan bagi manusia. Sebaliknya,
setiap bentuk larangan yang mesti ditinggalkan, pasti juga
mengandung kemudharatan bagi manusia. Walaupun
seringkali hikmah dari perintah dan larangan tersebut
terungkap jauh setelah dalilnya diturunkan.
Demikian pula dengan ketentuan dalam muamalah, yaitu
jelas untuk kemaslahatan manusia secara umum. Ketentuan-
ketentuan muamalah secara syari’at islam yang tidak akan
mengabaikan aspek penting dalam kesinambungan hidup
manusia.

Prinsip Umum
Dalam prinsip umum muamalah terdapat 4 hal yang utama,
yaitu:

 Hukum asal dalam muamalah pada dasarnya adalah


mubah kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
 Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan
mendatangkan kemaslahatan / manfaat dan
menghindarkan mudharat dalam masyarakat.
 Pelaksanaan muamalah didasarkan dengan tujuan
memelihara nilai keseimbangan dari berbagai segi
kehidupan, antara lain meliputi keseimbangan antara
pembangunan material dan spiritual, pemanfaatan serta
pelestarian sumber daya.
 Muamalah dilakukan dengan memelihara nilai keadilan
dan menghindari unsur-unsur kedzaliman.

 Prinsip Khusus
Sedangkan prinsip khusus muamalah dibagi menjadi dua,
yaitu yang diperintahkan dan yang dilarang:

 Objek transaksi harus yang halal, artinya dilarang


melakukan aktivitas ekonomi atau bisnis terkait yang
haram.
 Adanya keridhaan semua pihak terkait muamalah
tersebut, tanpa ada paksaan.
 Pengelolaan dana / aset yang amanah dan jujur.

Sedangkan yang dilarang dalam muamalah antara lain:

 Riba, merupakan setiap tambahan / manfaat yang


berasal dari kelebihan nilai pokok pinjaman yang
diberikan peminjam. Riba juga sebagai suatu kegiatan
yang menimbulkan eksploitasi dan ketidakadilan yang
secara ekonomi menimbulkan dampak sangat
merugikan masyarakat
 Gharar yaitu mengandung ketidakjelasan, spekulasi,
taruhan, bahaya, cenderung pada kerusakan.
 Tadlis atau penipuan, misalnya penipuan dalam
transaksi jual beli dengan menyembunyikan terdapatnya
kecacatan barang yang diperjualbelikan.
 Berakad dengan orang-orang yang tidak pandai dalam
hukum, seperti orang gila, anak kecil, terpaksa dan lain
sebagainya.

RUANG LINGKUP MUAMALAH


Di atas telah dijelaskan berdasarkan aspeknya, muamalah
dibagi menjadi dua jenis, yaitu muamalah adabiyah dan
madiyah.

 Muamalah Adabiyah
Penjelasan muamalah adabiyah merupakan muamalah yang
berkaitan dengan bagaimana cara tukar menukar benda
ditinjau dari segi subjeknya, yaitu manusia. Muamalah ini
mengatur tentang batasan yang boleh dilakukan atau tidak
boleh dilakukan oleh manusia terhadap benda yang berkaitan
dengan adab dan akhlak, seperti kejujuran, kesopanan,
menghargai sesama, saling meridhoi, dengki, dendam,
penipuan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan
aktivitas manusia dalam hidup bermasyarakat dalam
mengelola suatu benda
Pada muamalah adabiyah memberikan panduan yang syara’
bagi perilaku manusia untuk melakukan tindakan hukum
terhadap sebuah benda. Semua perilaku manusia harus
memenuhi prasyarat etis normatif sehingga perilaku tersebut
dianggap layak untuk dilakukan.

 Muamalah Madiyah
Sedangkan muamalah madiyah adalah muamalah yang
berkaitan dengan objek muamalah atau bendanya.
Muamalah madiyah telah menetapkan aturan secara syara’
terkait dengan objek bendanya. Apakah suatu benda halal,
haram dan syubhat untuk dimiliki, diupayakan dan
diperjualbelikan, apakah suatu benda bisa menyebabkan
kemaslahatan atau kemudharatan bagi manusia, dan
beberapa segi lainnya.
Dengan kata lain, muamalah madiyah bertujuan untuk
memberikan panduan kepada manusia bahwa dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya yang bersifat kebendaan dan
bersifat sementara bukan sekedar memperoleh keuntungan
semata, tetapi juga bertujuan untuk memperoleh ridha Allah
SWT, dengan cara melakukan muamalah sesuai dengan
aturan main yang sesuai dengan aturan-aturan yang
ditetapkan secara syara’.
Ruang lingkup muamalah yang bersifat madiyah:

 Jual-beli ( bai’ )
 Gadai ( rahn )
 Jaminan dan tanggungan (Kafalah dan Dhaman)
 Pemindahan hutang ( hiwalah )
 Pailit ( taflis )
 Perseroan atau perkongsian ( syirkah )
 Perseroan harta dan tenaga ( mudharabah )
 Sewa menyewa tanah (mukhabarah)
 Upah (ujral al-amah)
 Gugatan (asy syuf’ah)
 Sayembara (al ji’alah)
 Batas bertindak (al hajru)
 Pembagian kekayaan bersama (al qisamah)
 Pemberian (al hibbah)
 Pembebasan (al ibra’), damai (ash shulhu)
 Masalah-masalah seperti bunga bank, kredit, asuransi
dan masalah-masalah baru lainnya.
RUANG LINGKUP MUAMALAH
BERDASARKAN TUJUAN
Penting untuk diketahui bahwa ruang lingkup muamalah juga
mencakup seluruh aspek kehidupan manusia seperti bidang
ekonomi, sosial, politik dan sebagainya.

 Hukum Keluarga (Ahkam Al Ahwal Al-


Syakhiyyah)
Merupakan hukum yang berkaitan dengan urusan keluarga
dan pembentukannya yang bertujuan untuk membangun dan
memelihara keluarga sebagai bagian terkecil. Meliputi hukum
tentang hak maupun kewajiban suami, istri, dan anak serta
hubungan keluarga satu dengan lainnya.

 Hukum Perdata (Al Ahkam Al Maliyah)


Hukum ini yang mengatur hubungan individu didalam
bermuamalah serta bentuk hubungannya, seperti jual beli,
sewa-menyewa, hutang piutang, perjanjian, perserikatan.
Jadi hukum perdata berkaitan dengan kekayaan dan hak-hak
atas pemeliharaannya sehingga tercipta hubungan yang
harmonis di dalam masyarakat.

 Hukum Pidana (Al-Ahkam Al-Jinaiyyah)


Merupakan hukum yang berkaitan dengan segala bentuk
kejahatan, pelanggaran hukum dan ketentuan sanksi-sanksi
hukumnya. Tujuannya adalah untuk menjaga ketentraman
dan keamanan hidup umat manusia termasuk harta
kekayaannya, kehormatannya, dan membatasi hubungan
antara pelaku tindak pidana kejahatan dengan masyarakat
maupun korban.

 Hukum Acara (Al-Ahkam Al-Murafa’at)


Definisi hukum acara adalah hukum yang berkaitan dengan
sumpah, persaksian, tata cara mempertahankan hak dan
memutuskan siapa yang terbukti bersalah, sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku. Pada hukum ini bertujuan
untuk mengatur dan merealisasikan keadilan di dalam
kehidupan masyarakat.

 Hukum Perundang-Undangan (Al-Ahkam


Al-Dusturiyyah)
Merupakan hukum yang berkaitan dengan perundang-
undangan yang berlaku untuk membatasi hubungan hakim
dengan terhukum serta menetapkan hak-hak perorangan dan
kelompok.

 Hukum Kenegaraan (Al-Ahkam Al-


Duwaliyyah)
Merupakan hukum yang berkaitan dengan hubungan antara
penguasa (pemerintah) dengan rakyatnya, hubungan antar
kelompok masyarakat dalam suatu negara maupun antar
negara. Hukum ini bertujuan untuk mengatur mengatur
hubungan di antara umat Islam dengan yang lainnya yang
ada dalam suatu Negara, hubungan pemerintah dan
rakyatnya serta hubungan yang terjadi antar negara pada
masa damai dan masa perang.
 Hukum Keuangan dan Ekonomi (Al-
Ahkam Al-Iqtishadiyyah Wa Al-Maliyyah)
Merupakan hukum yang berkaitan dengan hak hak dari fakir
miskin pada harta orang kaya, mengatur sumber keuangan
negara, pendistribusian serta permasalahan pembelanjaan
negara dalam rangka untuk kepentingan kesejahteraan
rakyatnya.
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Muamalah:
Menurut Al-Qur’an Serta Hadis Terlengkap! semoga kalian
dapat memahami dan mengerti.
Baca juga artikel tentang:

 Sejarah Komputer Dari Generasi ke Generasi dan


Perkembangannya!
 Pengertian dan Perbedaan Ilmu Pengetahuan Menurut
Para Ahli
 47 Pengertian Sistem: Jenis, Unsur, Elemen, dan
Contoh!
 49 Jenis Bunga Cantik dan Indah Beserta Cara
Merawatnya
 24 Pegertian Bahasa: Asal Mula, Teori, Fungsi,
Perubahan, Dialek

Posting pada Agama
Navigasi pos
Pos sebelumnyaFungsi Windows: Definisi, Sejarah,
Kelebihan dan Kekurangan serta Jenis Windows
Pos berikutnyaPengertian Orde Baru : Kebijakan, Kelebihan
serta Kekurangannya!
Copyright © Fungsi.co.id 2023
 Home

 Agama

 Bahasa

 IPA

 IPS

 Matematika

 Umum

Anda mungkin juga menyukai