Anda di halaman 1dari 17

MUAMALAH

Oleh :

Novita Sarli Sundari


Rina ayu L

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN


AKADEMI ILMU KEBIDANAN MUHAMMADIYAH BOGOR
2021
Bismillahirrahmanirra
him

Assalamualaikum Wr.
Wb
A. Hakekat Muamalah
Secara Etiomologi:
Muamalah dari kata (‫( العمل‬yang merupakan istilah yang digunakan
untuk mengungkapkan semua perbuatan yang dikehendaki
mukallaf. muamalah mengikuti pola (‫ُ( َةَ َ اع ل م ف‬yang bermakna
bergaul (‫ امَلُ َّ ع الت‬.
Secara Terminologi:
Muamalah adalah istilah yang digunakan untuk permasalahan
selain ibadah. Ibadah ini antara lain meliputi shalat, zakat, puasa,
dan haji. Sedangkan masalah muamalah (hubungan kita dengan
sesama manusia dan lingkungan), masalah-masalah dunia, seperti
makan dan minum, pendidikan, organisasi, dan ilmu pengetahuan
dan teknologi, berlandaskan pada prinsip “boleh” (jaiz) selama
tidak ada larangan yang tegas dari Allah dan Rasul-Nya.
Ayat Alquran tentang muamalah yang sesuai
kondisi ini, yaitu : An Nisa’ ayat 29 :

“Hai orang-orang yg beriman, janganlah


kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang bathil, kecuali dengan
jalan perniagaan yg berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu”
Muamalah dalam Islam merupakan aturan-
aturan dan hukum yang mengatur tata cara
memenuhi kebutuhan dunia dengan cara
yang benar menurut syariat Islam.

Muamalah ini akan membantu kita


mengetahui mana yang haram dan mana
yang halal.
B. Pandangan Islam tentang Kehidupan Dunia

 Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul,


sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang
masa, yang menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spirituil,
duniawi dan ukhrawi
 Menurut pandangan Islam manusia secara etimologi disebut juga
insan.
 Dalam Al-Quran Surah Al-Qashash ayat 77 yang artinya: “Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu yaitu
kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari kenikmatan duniawi, dan berbuat baiklah kepada
orang lain, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
Ada tiga kategori atau tiga bagian manusia di dunia ini jika
dilihat dari sikap dan pandangan hidup serta perilakunya
terhadap kehidupan dunia ini, antara lain:

1.Kategori
pertama adalah golongan manusia yang
menganggap bahwa dunia ini adalah syurga, dan
merupakan tujuan hidup mereka.
2.Kategori
kedua adalah golongan manusia yang
beranggapan bahwa dunia bagaikan neraka, mereka
beranggapan dunia adalah syurganya orang-orang kafir.
3.Kategoriketiga adalah golongan manusia yang
beranggapan bahwa dunia ini bukan syurga dan juga bukan
neraka, akan tetapi dunia adalah kebunnya syurga.
C. Makna Spiritual Tentang Kejayaan
Hidup

 Manusia memang memiliki ruh dan jasad


 semua perbuatan manusia dipengaruhi oleh dorongan
kebutuhan-kebutuhan fisik (al-hajatul ‘udlwiyah) dan
naluriah (al-ghoro’iz).
 Menurut Islam, kebutuhan-kebutuhan fisik dan naluriah
tersebut merupakan sesuatu yang alami dan netral,
tidak bisa dengan sendirinya
D. Ruang Lingkup Muamalah
Muamalah dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1.Muamalah Adabiyah
Muamalah adabiyah adalah muamalah yang berkaitan
dengan bagaimana cara tukar menukar benda dilihat dari
segi subjeknya

Muamalah adabiyah batasan tentang batasan-batasan


yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan oleh
manusia terhadap benda yang berkaitan dengan adab dan
akhlak, seperti kejujuran, kesopanan, sesama sesama,
saling meridhoi, dengki, dendam, penipuan dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas manusia
dalam hidup bermasyarakat dalam organisasi suatu benda.
2. Muamalah Madiyah

Muamalah madiyah adalah muamalah yang berkaitan


dengan objek muamalah atau bendanya. Muamalah
madiyah menetapkan aturan secara syara 'yang terkait
dengan objek bendanya. Apakah suatu benda halal,
haram, dan syubhat untuk dimiliki, diupayakan dan
diperjualbelikan, apakah suatu benda bisa menghasilkan
kemaslahatan atau kemudharatan bagi manusia, dan
beberapa segi lainnya
Ruang lingkup muamalah berdasarkan tujuan antara lain:
1.Hukum Keluarga (Ahkam Al Ahwal Al-Syakhiyyah)
2.Hukum Perdata (Al Ahkam Al Maliyah)
3.Hukum Pidana (Al-Ahkam Al-Jinaiyyah)
4.Hukum Acara (Al-Ahkam Al-Murafa'at)
5.Hukum Perundang-Undangan (Al-Ahkam Al-Dusturiyyah)
6.Hukum Kenegaraan (Al-Ahkam Al-Duwaliyyah)
7.Hukum Keuangan dan Ekonomi (Al-Ahkam Al-Iqtishadiyyah Wa
Al-Maliyyah)
E. Prinsip-Prinsip Bermuamalah
Prinsip Umum
1.Hukum asal dalam muamalah pada dasarnya adalah mubah kecuali ada
dalil yang mengharamkannya.
2.Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan
kemaslahatan / manfaat dan menghindarkan mudharat dalam
masyarakat.
3.Pelaksanaan Muamalah didasarkan dengan tujuan memelihara nilai
keseimbangan (tawazun) berbagai segi kehidupan, yang antara lain
meliputi keseimbangan antara pembangunan material dan spiritual,
pemanfaatan serta pelestarian sumber daya.
4.Muamalah dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan dan
menghindari unsur-unsur kezaliman.
E. Prinsip-Prinsip Bermuamalah
Perinsip khusus

1.Objek transaksi harus yang halal, artinya dilarang melakukan


aktivitas ekonomi atau bisnis terkait yang haram.

2.Adanya keridhaan semua pihak terkait muamalah tersebut, tanpa


ada paksaan.
3. Pengelolaan dana / aset yang amanah dan jujur
Hal yang dilarang dalam muamalah antara
lain :
1. Riba, merupakan setiap tambahan / manfaat yang berasal
dari kelebihan nilai pokok pinjaman yang diberikan
peminjam. Riba juga sebagai suatu kegiatan yang
menimbulkan eksploitasi dan ketidakadilan yang secara
ekonomi menimbulkan dampak sangat merugikan
masyarakat
2. Gharar, adalah mengandung ketidakjelasan, spekulasi,
taruhan, bahaya, cenderung pada kerusa kan.
3. Tadlis (penipuan), misalnya penipuan dalam transaksi jual
beli dengan menyembunyikan atas adanya kecacatan
barang yang diperjualbelikan.
4. Berakad dengan orang-orang yang tidak cakap dalam
hokum, seperti orang gila, anak kecil, terpaksa, dan lain
sebagainya.
E. Akhlak Bermuamalah

1. Menghindari tirani, sombong, syaitan, serakah dan jelek


2. Menjamin hak kepemilikan dan kebebasan
3. Bekerjasama saat susah dan senang.
4. Mematuhi peraturan dalam setiap perjanjian.
5. Membeli secara sopan dan sederhana.
6. Tidak menipu/berbohong dalam setiap perjanjian.
7. Memahami transaksi.
E. Akhlak Bermuamalah

8. Menghindari tirani, sombong, syaitan, serakah dan jelek


9. Menghindari transaksi yang tidak sesuai syari’at Islam.
10. Memberi toleransi bagi yang sulit membayar utang.
11. Jangan menunda2 bayar utang jika mampu.
12. Tidak menjual barang yang dilarang.
13. Memakai alat timbangan/ukur yang benar.
14. Jangan melakukan pembelian didepan.
15. Tidak membeli/menjual barang yang dicuri.
16. Jangan berjudi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai