PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
aturan-aturan tersebut dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu aqidah, akhlak
atau pengemban amanatAllah itu berlaku umum bagi semua manusia, tidak
ada hak istimewa bagi individu atau bangsa tertentu sejauh berkaitan
1
Eko Suprayitno, Ekonomi Islam (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), 1.
2
Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam: Sejarah, Konsep, Instrument, Negara dan Pasar
(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 30.
Kemudian dalam pembagian mu’amalah menurut al-Fikri terbagi
ridhanya kedua belah pihak, ijā b qabū l, jual beli, menipu dan lain-
lain.
hambanya untuk beribadah dengan segala upaya di muka bumi dan segala
benar mendapatkan hasil yang halal dan barokah dengan tanpa hawa nafsu
yang ada dalam al-Qur’an selalu teraplikasi dalam segala sikap dan
maka ra’yu atau ijtihad menjadi sumber hukum setelah al-Qur’an dan as-
sunnah.6
Negara. Disadari atau tidak bahwa setiap manusia di dunia ini tidak akan
(penghasil) atau bisa juga disebut sebagai pelayanan jasa. Dari sinilah
tukar menukar dengan harta atas dasar kerelaan bersama atau pemindahan
5
Muhammad, Aspek Hukum dalam Mu’amalah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), 18.
6
Hasbiyallah, Fiqh dan Ushul Fiqh Metode Istimbath dan Istidlal (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya, 2013), 9.
7
Qomarul Huda, Fiqh Muamalah (Yogyakarta: Teras, 2011), 51.
8
Ibrahim Muhammad al-Jamal,Fiqh Muslim, Terj. Zaid Husein Alhamid(Jakarta: Pustaka
Amani, 1999), 365.
merupakan salah satu bidang yang terdapat dalam mu’amalah yang paling
Qur’an, Sunnah, dan Ijma’.Firman Allah SWT dalam QS. al-Baqarah ayat
275:
... …
Dari ayat tersebut telah dijelaskan bahwasanya Jual beli itu dihalalkan,
antara sistem yang saat ini terus dikembangkan adalah sistem kredit.Kredit
merupakan sesuatu yang dibayar secara berangsur-angsur, baik itu jual beli
bai` taqsī ṭ .Bai’ Taqsī ṭ merupakan transaksi jual beli dengan sistem bayar
9
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemah, 471.
cicilan (kredit) dalam batas waktu tertentu dengan thaman yang relatif
harga, jika beli secara kredit harganya sekian dan kalau tunai harganya
secara kredit saja.Tentu harga jual barang secara kredit lebih mahal dari
pada jual kontan.Jual beli sistem kredit semacam ini datang menyeruak
diantara segala sistem bisnis yang ada.Sistem ini mulai diminati banyak
tidak bisa dibeli dengan kontan, maka kredit adalah pilihan yang mungkin
dirasa tepat.
tentang akad serta praktik jual beli dengan sistem kredit di Desa Singosaren
mana masih memerlukan telaah hukum, apakah sistem jual belinya sesuai
jual beli dengan sistem kredit, yaitu pembelian yang mana pembayarannya
10
Tim Laskar Pelangi, Metodologi Fiqih Muamalah (Kediri: Lirboyo Press, 2013), 16.
dagangannya hanya dengan sistem kredit namun jika ada pembeli yang
mau membeli secara cashakan tetap dilayani. Perihal mengenai soal harga,
dengan harga yang sama. Meskipun demikian jika calon pembeli keberatan
hanya menurukan harganya sedikit dari harga yang ditawarkan diawal tadi.
Atau mau membelikan anak atau keluarga namun tidak memiliki uang
peminat baju, dominan lebih terjualnya hanya dihari raya idul fitri saja.Jika
yang ketiga dengan mengarhkan jual beli secara kredit penjualan terbilang
sangat tinggi dibanding dengan menjual secara cash. Misal, jika pembeli
membeli secara cash hanya membeli satu pakaian namun jika dengan
sistem kredit, pembeli bisa membeli lebih dari satu atau dua pakaian. Maka
dari itu penjual mengarahkan jual beli baju dengan sistem kredit dengan
alasan agar barang dagangannya cepat laku tidak hanya dihari raya Idul
Meski harga yang dibandrol oleh si penjual lebih mahal dari harga
pasarannya, misal baju yang mana harga pasarannya Rp. 50.000,- (Lima
Puluh Ribu Rupiah) maka akan dijual dengan harga Rp. 100.000,- (Seratus
Ribu Rupiah). Namun sebelum terjadinya transakasi antar pejual dan calon
membeli pakaian di Inul Collection secara kredit dengan alasan tidak ada
atau belum mempunyai uang untuk membeli secara cash selain itu membeli
dengan cara mengkredit lebih mudah dan sangat meringankan bagi orang-
orang yang belum bisa membeli secara cash. Dengan pembiayaan kredit
harga mahal pun akan tidak terasa berat jika cara pembayarannya tidak
dan pembeli telah sepakat dengan harga yang diberikan oleh penjual maka
kedua belah pihak. Keistimewaan di tempat ini yang belum tentu ada
uang cicilan sesuai dengan kemampuan pembeli dan jangka waktupun tidak
ada ketentuannya bagi pelanggan yang sudah dikenal dan sudah mendapat
kepercayaan dari si penjual. Namun bagi pembeli yang baru atau belum
membahas ketentuan praktek jual beli secara kredit yang begitu menjamur
Ponorogo)
B. Rumusan Masalah
untuk:
Ponorogo.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Akademis
yang berkaitan dengan jual beli dengan sistem kredit. Selain itu,
diharapkan hasil dari kajian ini dapat menarik perhatian peneliti lain,
2. Secara Praktik
Indonesia khususnya.
E. Kajian Pustaka
penelitian yang sejenis yang mungkin sudah dilakukan oleh peneliti lain
akan tetapi sebelumnya telah ada skripsi yang menulis mengenai jual beli
tersebut juga jual beli emas secara kredit menurut perspektif hukum Islam
2. Boleh: pendapat ini didukung oleh pendapat Ibn Taymī yah, Ibn Qayyim
dan ulama kontemporer, jual beli mas boleh dilakukan baik secara tunai
maupun kredit asalkan keduanya tidak dimaksudkan sebagai tsaman
bertentangan dengan hukum Islam karena dalam transaksi jual beli gerabah
yang terkemas rapi dalam glangsing tersebut ada pihak yang dirugikan.
Dengan adanya hak khiyā r pembeli bisa menuntut kerugian yang alaminya
dalam proses akad. Sedangkan mengenai penerapan denda dalam jual beli
gerabah kepada para pembeli sudah sesuai dengan konsep hukum Islam
dan kelonggaran.12
11
Aida Rochman, Jual Beli Emas Secara Kredit Menurut Perspektif Islam Kontemporer
(Skripsi S1, UIN-SYARIF HIDAYATULLAH Jakarta, 2004), 65.
12
Ninis Novitasari, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Gerabah Secara Kredit Di
Toko Gerabah Supri Desa Simo Kecamatan Slakung Kabupaten Ponorogo (Skripsi S1, STAIN
Ponorogo, Ponorogo, 2016), 64.
penelitian Tersebut dalam Operasional Perbankan Syariah di BPR Al-
adalah tidak sesuai dalam hukum Islam karena pihak bank sudah
hutang.13
mengenai jual beli pakaian dengan sistem kredit terkait dengan motif
pakaian secara kredit. Oleh karena itu penulis akan membahas “Analisis
F. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
13
Ali Muhtarom, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kredit Macet Dalam Operasioanal
Perbankan Syariah di BPR Al-Mabrur Jl. Soekarno Hatta Babadn Ponorogo (Skripsi S1, STAIN
Ponorogo, Ponorogo, 2006), 67.
kehidupan sehari-hari.14Jadi, penelitian ini dilakukan secara
Ponorogo.
b. Pendekatan Penelitian
2. Kehadiran Peneliti
14
Aji Damanhuri, Metodologi Penelitian Mu’amalah (Ponorogo:STAIN Press, 2010), 6.
15
M. Djunaisi Rina Tyas Sari dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian
Kualitatif(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 51.
atau instrument, peneliti akan senantiasa berhubungan dengan
subjeknya.16
3. Lokasi Penelitian
dengan sistem kredit namun apabila ada yang membeli dengan sistem
pembelian dengan sistem kredit pasti yang ada didalam benak pikiran
kita harga kredit lebih tinggi dari harga pembelian secara cash. Namun
perbedaanya. Hanya saja harga yang diberikan oleh penjual lebih tinggi
kaum ibu-ibu saja namun remaja dewasa pun juga ada yang tertarik
16
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosada Karya,
2010), 40.
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata dan
penelitian. Dalam hal ini instrument yang peneliti ambil terdiri dari:
kredit(Ibu Sringah)
dan sebagai komparasi dari sumber data primer, antara lain: buku-
buku mengenai jual beli, jual beli secara kredit, ensiklopedi tokoh,
17
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 204.
karya-karya yang mempunyai keterkaitan dengan objek penelitian
a. Observasi
18
Cholid Narbukodkk ,Metodologi Penelitian(Jakarta: Bumi Aksara, 2013), 70.
observasi harus selengkap mungkin.19 Tehnik ini dilakukan dengan
b. Wawancara
c. Dekomentasi
19
Aji, Metodologi Penelitian, 150.
20
Cholid, Metodologi Penelitian, 83.
Data dalam penelitian naturalistik diperoleh dari sumber
data yang berisikan tentang sejarah berdirinya atau asal usul mulai
6. Analisis Data
21
Aji, metodologi Penelitian,151.
22
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta:Rineka Cipta, 2008),
158.
23
Aji, Metodologi Penelitian, 83.
24
Basrowi dan Suwandi, Memahami,191.
dan bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat
tersebut antarlain:25
selanjutnya.
bentuk kesimpulan.
25
Mattev B Milles dan A Michael Huberman, Analisa Data Kualitatif(Jakarta: UI-Press,
1992), 20.
Adapun analisa yang digunakan dalam penelitian kualitatif
tentang jual beli pakaian dari sudut pandang hukum Islam yang
a. Ketekunan pengamatan
situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang
26
Sutrisno Hadi, MetodologoResearth Jilid 2 (Yogyakarta: Andi Offset, 1980), 43.
27
Ibid., 46.
yang menonjol.Ketekunan pengamatan ini dilaksanakan peneliti
dengan cara:
b. Kecukupan Referensi
c. Triagulasi
wawancara.
waktu.
berkaitan.28
G. Sistematika Pembahasan
menyusun skripsi ini kedalam lima bab, yang mana masing-masing bab
terdiri dari beberapa sub bab yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga
28
Sutrisno, Metodologi Researth,178.
Sistematika dalam pembahasan Skripsi ini secara garis besar
adalah:
umum dari seluruh isi skripsi yang meliputi latar belakang masalah,
Bab Kedua, Berisi tentang landasan teori yang digunakan penulis untuk
Asas Hukum Jual Beli Dalam Islamjual beli, Rukun dan Syarat Jual Beli,
KonsepDari Jual Beli Kredit, serta Asas Kemaslahatan Dalam Jual Beli
Kredit.
Bab Ketiga, Dalam bab ini penulis menyajikan hasil riset tentang praktik
jual beli pakaian dengan sistem kredit di Inul Collection Desa Singosaren
Inul Collection serta operasional jual beli kredit di Inul Collection Desa
Bab Keempat, Merupakan analisis hukum Islam terhadap praktik jual beli
terhadap akad jual beli kredit serta analisis terhadap operasionaljual beli
kreditdi Inul CollectionDesa Singosaren Kecamatan Jenangan Kabupaten
Ponorogo.
Bab Kelima, Merupakan bagian penutup dari penelitian ini yang berisi
kesimpulan dari semua bab dan hasil analisa pada bab empat, serta berisi
membangun.
Selain itu dalam penyususnan skripsi ini penyusun juga menyertakan daftar
pustaka dan beberapa lampiran yang dirasa perlu dalam melaporkan dan