Anda di halaman 1dari 17

Koperasi di Negara Barat

Kapitalisme tidak memiliki suatu definisi universal yang bisa diterima secara luas,
namun secara umum merujuk pada satu atau beberapa hal berikut: Sebuah sistem yang
mulai terinstitusi di Eropa pada masa abad ke-16 hingga abad ke-19 – yaitu di masa
perkembangan perbankan komersial Eropa, di mana sekelompok individu maupun kelompok
dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan
perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal seperti tanah dan tenaga manusia,
pada sebuah pasar bebas di mana harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran, demi
menghasilkan keuntungan di mana statusnya dilindungi oleh negara melalui hak pemilikan
serta tunduk kepada hukum negara atau kepada pihak yang sudah terikat kontrak yang
telah disusun secara jelas kewajibannya baik eksplisit maupun implisit serta tidak semata-
mata tergantung pada kewajiban dan perlindungan yang diberikan oleh kepenguasaan
feodal.
Teori yang saling bersaing yang berkembang pada abad ke-19 dalam konteks
Revolusi Industri, dan abad ke-20 dalam konteks Perang Dingin, yang berkeinginan untuk
membenarkan kepemilikan modal, untuk menjelaskan pengoperasianpasar semacam itu, dan
untuk membimbing penggunaan atau penghapusan peraturan pemerintah mengenai hak milik
dan pasaran. Pengertian Lain dari Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur
proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa.

Ciri-Ciri Kapitalisme

• Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki oleh individu.

• Barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas (free market) yang bersifat

kompetitif.

• Modal kapitalis (baik uang maupun kekayaan lain) diinvestasikan ke dalam berbagai

usaha untuk menghasilkan laba (profit).


Konsep Koperasi Barat

Koperasi adalah organisasi swasta, yang dibentuk sukarela oleh orang-orang yang
mempunyai kesamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para
anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik anggota koperasi maupun
perusahaan koperasi. Persamaan kepentingan tersebut berasal dari perorangan atau
kelompok. Kepentingan bersama suatu kelompok keluarga atau kelompok kerabat dapat
diarahkan untuk membentuk atau masuk menjadi anggota koperasi.

Unsur-Unsur Koperasi Barat


• Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antar sesama anggota,
dengan saling membantu dan saling menguntungkan.
• Setiap individu dg tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan
keuntungan dan menanggung risiko bersama.
• Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode
yang telah disepakati.
• Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan koperasi.

Koperasi di Negara Belanda

Belanda, walaupun negaranya sangat kecil, tetapi koperasinya sangat maju. Belanda
juga punya banyak koperasi yang berkecimpung di sektor pertanian yang masuk 20
koperasi pertanian terbesar di UE, yakni Campina Melkunie (produk-produk susu),
Cebeco Handelsrand (input dan produksi pertanian), Friesland Dairy Foods (produk-
produk susu), Coberco (produk-produk susu), Demeco (daging), dan Greenery/VTN
(buah-buahan dan sayur-sayuran. Di negara-negara Eropa Timur, koperasi juga sangat
maju. Misalnya, di Hongaria, koperasi-koperasi konsumen bertanggung jawab terhadap
14,4% dari makanan nasional dan penjualan-penjualan eceran umum pada tahun 2004. Di
Polandia, koperasi-koperasi susu bertanggung jawab untuk 75% dari produksi susu di
dalam negeri. Di Slovenia, koperasi-koperasi pertanian bertanggung jawab untuk 72% dari

2
produksi susu, 79% dari sapi, 45% dari gandum, dan 77% dari produksi kentang. Di
Slovakia, terdapat lebih dari 700 koperasi yang mengerjakan hampir 75 ribu orang.

Koperasi di Negara Jerman

Sekitar tahun 1848, saat Inggris dan Perancis telah mencapai kemajuan, muncul
seorang pelopor yang bernama F. W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield. Ia
menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam.
Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya Raiffesien dapat mendirikan Koperasi
dengan pedoman kerja sebagai berikut :
• Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang.
• Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga.
• Usaha Koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat agar tercapai kerjasama
yang erat.
• Pengurusan Koperasi diselenggarakan oleh anggota yang dipilih tanpa
mendapatkan upah.
• Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan masyarakat
Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze
yang berasal dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi
simpan-pinjam yang bergerak di daerah perkotaan. Pedoman kerja Koperasi simpan-
pinjam Schulze adalah :
• Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi dikumpulkan dari anggota
• Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
• Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
• Pinjaman bersifat jangka pendek.
• Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota.

Koperasi Friesland Campina

Campina, merek makanan berbasis susu yang masyur di dunia, adalah koperasi susu
yang menghimpun peternak dari Belanda, Belgia dan Jerman. Setelah sukses menyatukan
koperasi di tiga negara, Campina siap melakukan merger dengan koperasi raksasa lainnya,
Friesland.

3
Campina adalah salah satu koperasi susu terbesar di Eropa yang dimiliki oleh
sekitar 8000 peternak sapi perah, bukan saja yang bertempat tinggal di Belanda, tetapi
juga di Jerman dan Belgia. Produknya seperti: susu segar, yoghurt, mentega, keju, kue, es
krim, dan sebagainya, dipasarkan luas ke lebih dari 100 negara termasuk Indonesia.
Koperasi ini bertujuan untuk memberi nilai tambah pada susu yang dipasok oleh anggotanya.
Untuk menangani berbagai kegiatannnya, koperasi susu yang berdiri pada tahun 1979 ini
memiliki karyawan sebanyak 6814 orang. Pada tahun 2005 Campina berada pada posisi
53 dalam Global 300 ICA.
Dengan volume produksi yang menghabiskan 4,8 miliar kg susu per tahun (2007),
Campina tentu saja merupakan industri skala raksasa. Jangkauan pemasarannya saja,
menembus lebih dari 20 negara, termasuk Indonesia. Di Eropa, Campina dikenal sebagai
produsen jenis makanan berbasis susu lainnya, seperti susu segar, yoghurt, keju, mentega,
daging tiruan (terbuat dari susu), serta bumbu.
Perusahaan ini dimiliki sepenuhnya oleh Zuivelcoöperatie FrieslandCampina U.A.
dengan 19.244 anggota peternak sapi perah di Belanda, Jerman, dan Belgia yang dikenal
sebagai salah satu koperasi susu terbesar di dunia.
Awalnya, Campina adalah sebuah koperasi kecil, yang dibentuk oleh para peternak
di daerah Tungelroy, Belanda, pada 1892. Ketika itu, fungsi koperasi hanya sebatas untuk
menekan risiko dan menghemat biaya produksi susu setiap anggotanya. Antara lain, dengan
melakukan pembelian pakan secara bersama, dan penggunaan alat pengolah susu (cooling
unit) secara bersama.
Di beberapa daerah lain, juga berdiri koperasi-koperasi petani susu. Semuanya
bergerak dalam skala yang sangat terbatas. Pada 1947, terjadi langkah besar. Koperasi-
koperasi peternak itu, melakukan merger. Tujuannya, agar bisa melakukan kegiatan lebih
luas, terutama memproduksi susu menjadi produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Dengan jumlah anggota yang lebih banyak, koperasi hasil merger yang diberi nama
DMV Campina tersebut dapat mendirikan sebuah pabrik, lengkap dengan peralatan
modern. Pada saat itu juga, koperasi menggunakan merek Campina untuk setiap produk
yang dihasilkannya.
Perkembangan DMV Campina, ternyata menarik perhatian para peternak yang ada
di negeri tetangga, Belgia, yang juga tergabung dalam koperasi Der Verboerdering. Mulai
1980, kedua koperasi itu pun bekerja sama dalam penjualan keju, mentega dan susu bubuk
Inilah langkah awal koperasi DMV Campina melakukan penjualan di luar Belanda.
Karena perkembangannya bagus, lantas pada 1989 kedua koperasi peternak itu
meningkatkan hubungannya lebih jauh lagi, yaitu bekerja sama membentuk Campina

4
Melkunie. Pada 1997, koperasi peternak di Jerman, Milchwerke Koln/Wuppertal (MKW)
yang sudah terkenal mengibarkan merek Tuffi, ikut bergabung.
Pada 2003, ketiga koperasi tersebut melakukan merger (penggabungan)
sepenuhnya. Nama Campina bukan hanya digunakan untuk merek produk, tetapi juga
menjadi nama koperasi dan perusahaan. Ketika itu, produk Campina sudah melenggang di
pasar lebih dari 20 negara.
Kini, Campina berkibar sebagai panji kejayaan para peternak anggota koperasi di
Belanda, Belgia dan Jerman. Dari kebutuhan susu segar sebanyak 4,8 miliar kg (2007), 3,4
juta miliar kg di antaranya dipasok oleh anggota koperasi. Jumlah anggota Koperasi
Campina, mencapai 7.768 orang. Dengan prinsip working together, antara koperasi
dengan anggota terjalin kerja sama produktif untuk terus meningkatkan pangsa pasar.
Setiap anggota, berkewajiban menjaga agar sapinya menghasilkan susu kualitas terbaik,
sedangkan koperasi berusaha mengembangkan pemasaran agar bisa memberikan harga
pembelian susu yang juga terbaik untuk anggotanya.
Peternakan sapi, umumnya menjadi usaha turun temurun dalam keluarga anggota.
Karena itu, mereka bukan hanya konsen pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga pada
keuntungan jangka panjang, terutama dengan menyepakati langkah koperasi untuk
melakukan terus investasi dalam rangka pengembangan dan kesinambungan bisnis.
Kendati sudah menjadi perusahaan skala internasional, Koperasi Campina tetap
menjaga agar anggota terlibat sangat dekat dengan pengelolaan perusahaan, antara lain
melalui kepengurusan koperasi dan komite khusus anggota yang dipilih setiap tiga tahun.
Dua kali dalam setahun pengurus dan eksekutif koperasi melakukan pertemuan, untuk
membahas perkembangan terakhir dari bisnis dan masalah atau aspirasi anggota.
Agar hubungan dengan anggota bisa dilakukan secara intensif, koperasi
mengelompokkannya berdasarkan distrik. Dalam kelompok distrik inilah, anggota lebih
banyak melakukan pertemuan, yang hasilnya menjadi masukan untuk menetapkan kebijakan
koperasi. Sebaliknya, melalui kelompok ini pula koperasi bisa lebih efektif melakukan
pembinaan, khususnya menyangkut jaminan kualitas susu dari anggota.
Sebagai peternak, setiap anggota koperasi adalah seorang pengusaha atau
produsen susu yang independen. Anggota yang memiliki lahan peternakan besar, bahkan
ada yang mengembangkan wisata agro. Namun begitu, mereka merasa penting untuk tetap
bergabung dalam Koperasi Campina, karena kebutuhan untuk memperoleh nilai tambah
setinggi-tingginya dari setiap susu yang dihasilkannya. Terlebih, koperasi juga memberikan
layanan lain yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan produksi susu sekaligus menjaga
kualitasnya.

5
Sebagai anggota koperasi, misalnya, peternak tidak perlu pusing dengan regenerasi
sapinya, karena koperasi memiliki peternakan anak sapi perah yang kualitasnya dijamin.
Soal pasokan pakan juga, koperasi memberikan jaminan ketersediaannya dan anggota bisa
memperoleh dengan harga relatif lebih murah dibanding di pasar umum.
Kesinambungan bisnis Campina, bukan hanya ditopang oleh perolehan laba, tetapi
juga oleh keterlibatan anggota dan kepedulian pada lingkungan. Hal yang disebut terakhir,
secara konsisten diterapkan mulai dari pemeliharaan sapi oleh anggota, sampai proses
produksi oleh perusahaan.
Dengan logo hijau, Campina menjamin setiap produknya benar-benar alami, bernilai
tinggi dan menyehatkan setiap orang. Dalam satu tahun, total penjualan seluruh produk
Campina mencapai 4 miliar Euro. Di samping produk makanan berbasis susu, Campina juga
melakukan diversifikasi bisnis dengan merambah sektor farmasi.
Sekarang ini, Koperasi Campina melakukan satu langkah besar lagi, yaitu merger
dengan koperasi sejenis dari Belanda, yang juga telah mencapai skala raksasa: Friesland (di
Indonesia dikenal sebagai produsen Susu Bendera). Penjajakan ke arah itu, sudah dilakukan
secara intensif. Tujuannya, di samping memperbesar skala usaha, juga untuk efisiensi dan
upaya memberikan pelayanan lebih baik pada konsumen, yang targetnya makin diperluas.
Produk koperasi hasil merger antara Koperasi Campina Jerman dengan Koperasi Frisland
Negeri Belanda ini kita kenal sebagai FrieslandCampina yang terkenal dengan produk susu
bendera dan es krim campina. Dengan lebih dari 15 ribu peternak, FrieslandCampina
menikmati omset tahunan sekitar Rp 120 Trilyun. Dengan omset inilah koperasi ini
menghidupi lebih dari 7000 karyawan dan lebih dari 20 ribu anggotanya (termasuk 15 ribu
lebih peternak) beserta keluarganya.
Bukan hanya itu. Koperasi ini juga menjadi tulang punggung pemenuhan kebutuhan
nutrisi global. Program empat sehat lima sempurna tentu tidak bisa dipisahkan dari Susu
Bendera. Menggenjot tingkat konsumsi susu negeri ini agar tidak terlalu kalah jauh dengan
malaysia tentu tidak lepas dari Susu Bendera. Kita berharap, suatu saat nanti memsan
kopi, susu, atau coklat di warung warung negeri ini juga otomatis diberi susu seperti di
Malaysia atau Singapura. Agar kualitas generasi muda ini sehat dan sempurna. Friesland
Campina telah melakukannya sejak berdiri tahun 1979.
FrieslandCampina memasok produk seperti minuman berbahan dasar susu, nutrisi
bayi, keju dan makanan penutup di banyak negara Eropa, Asia dan Afrika. Produk tersebut
juga diberikan kepada pelanggan profesional, termasuk krim dan produk mentega untuk roti
dan perusahaan katering. FrieslandCampina juga memasok bahan dan produk setengah jadi
untuk produsen gizi bayi, industri makanan dan sektor farmasi di seluruh dunia.

6
FrieslandCampina memiliki kantor di 28 negara dan mempekerjakan total 21.186
orang. Produk FrieslandCampina didistribusikan ke lebih dari 100 negara. Kantor pusat
perusahaan berada di Amersfoort. Kegiatan FrieslandCampina yang dibagi menjadi empat
kelompok bisnis yang berorientasi pasar:
1. Produk Konsumen Eropa, Timur Tengah & Afrika
2. Consumer Products Asia
3. Keju, Mentega & Bubuk Susu dan,
4. Bahan Baku

Koperasi di Negara Sosialis


Koperasi Sosialis
Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah, dan dibentuk dengan
tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Sebagai alat
pelaksana dari perencanaan yang ditetapkan secara sentral, maka koperasi merupakan
bagian dari suata tata administrasi yang menyeluruh, berfungsi sebagai badan yang turut
menentukan kebijakan public, serta merupakan badan pengawasan dan pendidikan. Peran
penting koperasi lain adalah sebagai wahana untuk mewujudkan kepemilikan kolektif sarana
produksi dan untuk mencapai tujuan social politik. Menurut konsep ini, koperasi tidak
berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untuk mencapai tujuan-
tujuan system sosialis komunis.

Ciri-Ciri Koperasi Sosialis


• Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan
pemerintah dengan peraturan Negara.
• Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam
berusaha tidak ada.
• Alat-alat produksi dikuasai oleh Negara.
Tampilan terpenting koperasi-koperasi sosialis adalah bahwa mereka diciptakan
ololeh ideolog-ideolog sosialis non-Marxis
dan oleh gerakan-gerakan politik non-
komunis. Mereka bukan hasil inisiatif pemerintah, seperti dilakukan kolektif-kolektif

7
komunis, meskipun mereka mungkin didukung oleh negara, dan mereka tidak mendorong
satu perang revolusioner tetapi lebih-kurang kedamaian di dalam satu sistem kapitalis.
Acuan utamanya adalah Kibbutz dari Israel, pengalaman desa Ujamaa di Tanzania, dan
koperasi-koperasi Mondragon di Spanyol.
Koperasi-koperasi sosialis ini masih ditandai perbedaan dari koperasi-koperasi
model Rochdale. Pertama, mereka mengoposisi pemilikan pribadi dan praktek-praktek
kapitalistik di dalam operasi-operasi mereka. Mereka melayani multifungsional. Melnyk
menggambarkan ini sebagai “komunitas-komunitas koperasi betul-betul beroperasi pada
prinsip-prinsip sosialis dalam satu lingkungan non-sosialis.”Secara ideologis dia
menempatkan mereka antara kolektif-kolektif komunis dan koperasi-koperasi demokratik
liberal.
Keberhasilan koperasi-koperasi Kibbutz dan koperasi-koperasi buruh Mondragon
dijelaskan dalam arti keberadaan mereka sebagai bagian integral masyarakatnya, diterima
sebagai pelopor untuk nasionalisme ketimbang sosialisme, sementara menjadi suatu
minoritas yang tidak mengancam sistem kapitalis tetapi cukup besar untuk menjangkau
imajinasi dan diterima komunitas pendu-kungnya. Pandangannya adalah bahwa mereka
mengembangkan satu keseimbangan keberhasilan antara prinsip-prinsip beroperasi
sosialis internal (di dalam) dan realitas kapitalis eksternal (di luar) di mana mereka harus
bersaing. Kontradiksi dari koperasi-koperasi sosialis ini adalah bahwa sementara mereka
menciptakan model-model atraktif mereka tidak dapat lebih terintegrasi dari sebuah
minoritas di dalam bangsa. Dalam kata-kata Melnyk mereka “menunjukkan dirinya sendiri
menjadi sebuah individual ketimbang satu jawaban publik terhadap kapitalisme.

Inti Koperasi Sosialis


• Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan
merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.
• Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari
sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.

Koperasi di Venezuela
Negara sosialis Venezuela yang dipimpin Hugo Chavez dinilai sangat memiliki
komitmen dalam membantu menyejahterakan para petani lokalnya. Satu di antaranya
dengan memanfaatkan koperasi sebagai ujung tombak perekonomian rakyat.

8
Venezuela sedang menjalankan revolusi. Menariknya, dalam kerangka revolusi di
lapangan ekonomi, Chavez telah menekankan koperasi sebagai salah satu alatnya. Bagi
Venezuela, salah satu aspek revolusi adalah demokrasi ekonomi. Dan, salah satu wujud
demokrasi ekonomi ini adalah pemilikan alat-alat produksi di tangan rakyat. Koperasi
adalah salah satu alatnya.
Sebelum Chavez berkuasa di tahun 1998, jumlah koperasi di Venezuela hanya 762
unit. Sebagian besar koperasi dilibas oleh kebijakan neoliberal di bawah pemerintahan
Carlos Andres Perez. Ia menjadi Presiden Venezuela selama dua periode: 1974-1979 dan
1989-1993. Dalam dua dekade di bawah rezim neoliberal, PDB Venezuela meluncur bebas
ke bawah. Kesenjangan sosial melebar. Hampir 80% penduduk hidup dalam kemiskinan dan
separuh angkatan kerja terlempar ke sektor informal.
Tahun 2001, Chavez mulai meluncurkan program koperasi. Ia mengeluarkan UU
khusus soal koperasi, dimana koperasi diletakkan sebagai alat inklusi sosial. Lalu,
pemerintah mulai menggelontorkan pinjaman tanpa bunga dan menghapus pajak untuk
koperasi.
Berkat UU itu, koperasi langsung tumbuh di Venezuela: hampir 1000-an koperasi
pada tahun 2001, dan kemudian meningkat menjadi 2000-an tahun berikut. Lalu, pada
tahun 2003, koperasi Venezuela sudah berjumlah 8000-an.
Di bidang pertanian, koperasi juga dipromosikan. UU pertanahan disahkan pada
tahun 2001, dan itu memberikan legitimasi hukum kepada rakyat untuk menduduki tanah-
tanah kosong di seluruh negeri. Pada awalnya, ketika rakyat menduduki tanah-tanah itu,
tuan tanah dan milisi bersenjata melawan. Banyak petani yang menjadi korban. Pemerintah
pun turun tangan untuk mengatasi hal itu.
Begitu petani berhasil menduduki tanah, pemerintah mendorong mereka segera
membentuk koperasi-koperasi. Pada tahun 2004, ada 945,517 orang petani yang sudah
bergabung dalam asosiasi koperasi. Lalu, 5 juta hektar tanah didistribusikan kepada
116.000 keluarga petani di dalam koperasi.
Pada tahun 2004, pemerintahan Chavez meluncurkan program Misión Vuelvan
Caras, yakni sebuah program yang berusaha memfasilitasi rakyat Venezuela agar bisa
berproduksi dan keluar dari kemiskinan. Program ini juga melatih jutaaan rakyat Venezuela
agar mereka punya keterampilan dan pengetahuan.
Sebagian besar alumnus dari Misión Vuelvan Caras didorong untuk mengorganisir
uni-unit produksi di komunitasnya. Alhasil, puluhan ribu koperasi baru pun berdiri. Pada
tahun 2007, program ini diubah menjadi “Mission Che Guevara”. Selain menekankan
pendidikan, Mission Che Guevara juga mendorong pesertanya untuk memahami konsep

9
Perusahaan Produksi Sosial (EPS), yakni sebuah pengorganisasin unit produksi yang
berorientasi sosial (rakyat), partisipatif, dan demokratis.
Antara Maret 2004 hingga Agustus 2007, “Mission Che Guevara” menghasilkan
670 ribu luluasan. Dan, sekalipun tidak ditekankan untuk membangun koperasi, luluasan itu
telah membangun lebih dari 10.000 koperasi baru.
Meski demikian, seperti diakui SUNACOOP (lembaga pengawas koperasi), proyek
koperasi di Venezuela masih terbelit banyak hambatan, seperti kurangnya pemahaman soal
nilai-nilai ideologis koperasi, kemampuan administrasi, pengambilan keputusan yang tidak
demokratis, dan lain-lain.
Koperasi sedang tumbuh di Venezuela. Pada tahun 2008, jumlah koperasi di
Venezuela sudah mencapai 62,879, yang menghimpun 873,000 anggota. Ini dianggap yang
terbesar di Amerika Latin.

Koperasi CECOSESOLA

Cecosesola (Koperasi Sentral Pelayanan Sosial Lara Negara) adalah, asosiasi


solidaritas hierarki bebas koperasi di Venezuela, dengan penekanan pada budidaya dan
distribusi makanan dan perawatan kesehatan. Cecosesola pada awal nya adalah sebuah
koperasi yang berdiri di daerah bagian barat Venezuela yaitu daerah Lara. Dan sekarang
nama Cecosesola menjadi sebuah asosiasi koperasi yang besar yang ada di Venezuela.
Cecosesola mulai sebagai koperasi di akhir 1960-an tepatnya didirikan pada
tanggal 17 Desember 1967, ketika salah satu anggota dari el Triunfo meninggal dan
anggota memutuskan untuk bersatu dengan sembilan koperasi lokal lainnya untuk
memfasilitasi cara yang terjangkau menguburkan orang mati dari gerakan koperasi mereka,
Cecosesola tidak memiliki pejabat yang dipilih atau tim manajemen. Keputusan dibuat oleh
konsensus dalam pertemuan para anggota setiap minggu dan sekarang memiliki lebih dari
300 pekerja terkait, 20.000 anggota yang terkait dan terdiri dari lebih dari 80 koperasi
(tabungan, pertanian, produksi, asosiasi sipil, organisasi, dan kru boneka).
Setiap minggu mereka menjual bahan makanan dan 400 ton buah-buahan segar dan
sayuran dari afiliasi produsen co-op di pasar mereka, banyak dari mereka dari masyarakat
termiskin di kota. Cecosesola melaporkan penjualan mingguan sekitar $ 800.000, yang
bekerja untuk sekitar $ 40 juta per tahun.
Jaringan CECOSESOLA pelayanan kesehatan sekarang melayani 150.000
pasien per tahun. Layanan mencakup perawatan umum, podiatri, kedokteran gigi,

10
ginekologi, dan banyak lagi, dengan biaya mulai dari $ 4,50 menjadi $ 8.50 per kunjungan.
Di pusat medis Triunfo, perawatan umum dan dokter anak bebas untuk perkiraan 3.000
asosiasi.Anggota koperasi baru ini memutuskan untuk menaikkan biaya asosiasi mereka per
bulan menjadi $ 1,50, dan rekan juga mendapat manfaat dari diskon lainnya, seperti 10% off
layanan seperti kedokteran gigi, yang biaya sekitar $ 10 untuk membersihkan gigi. 150-
300 pasien mengambil setiap hari di layanan akupunktur mereka membayar lebih dari satu
dolar per perawatan.

Koperasi di Negara Berkembang

Koperasi Negara Berkembang yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam


pembinaan dan pengembangannya. Campur tangan ini dimaksudkan karena masyarakat
dengan kemampuan sumber daya manusia dan modalnya terbatas dibiarkan untuk
berinisiatif sendiri membentuk koperasi, maka koperasi tidak akan pernah tumbuh dan
berkembang. Sehingga, pengembangan koperasi di negara berkembang seperti di Indonesia
dengan top down approach pada awal pembangunannya dapat diterima, sepanjang polanya
selalu disesuaikan dengan perkembangan pembangunan di negara tersebut. Penerapan pola
top down harus diubah secara bertahap menjadi bottom up approach. Hal ini dimaksudkan
agar rasa memiliki terhadap koperasi oleh anggota semakin tumbuh, sehingga para
anggotanya akan secara sukarela berpartisipasi aktif. Apabila hal seperti tersebut dapat
dikembangkan, maka koperasi yang benar-benar mengakar dari bawah akan tercipta,
tumbuh, dan berkembang.
Adanya campur tangan pemerintah Indonesia dalam pembinaan dan pengembangan
koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis. Perbedaannya adalah,
tujuan koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk merasionalkan faktor produksi dari
kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif, sedangkan koperasi di negara berkembang
seperti Indonesia, tujuannya adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.

11
Koperasi di India
Republik India adalah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk

terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih daei satu milyar jiwa, dan merupakan negara

terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis. Jumlah penduduk di India tumbuh
pesat sejak pertengahan 1980an. Ekonomi India adalah terbesar ke empat didunia dalam

PDB, diukur dari segi paritas daya beli (PPP) dan salah satu pertumbuhan ekonomi

tercepat di dunia. India, negara dengan sistem demokrasi liberal terbesar di dunia, juga telah

muncul sebagai kekuatan regional yang penting, memiliki kekuatan militer terbesar dan

memiliki kemampuan senjata nuklir.

Ekonomi India dulunya banyak tergantung dari pertanian, namun sekarang ini hanya
menyumbang kurang dari 25% dari PDB. Industri penting lainnya termasuk pertambangan,

petroleoum, pengasahan berlian, film, tekstil, teknologi informasi, dan kerajinan tangan..

Kebanyakan daerah industri India berpusat di kota-kota utamanya. Tahun-tahun


belakangan ini, India telah muncul sebagai salah satu pemain terbesar dalam perangkat

lunak dan Bussines process outsourcing, dengan pendapatan sekitar AS$17,2 miliar pada

2004-2005. Dan ada juga banyak industri skala kecil yang menyediakan lapangan kerja
yang stabil bagi penduduk di kota kecil dan pedesaan.

Gerakan Koperasi di dunia, di mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di

Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”. Dari sejarah

perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris tahun 1770 yang

menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri yang berdampak pada semakin

besarnya pengangguran hingga revolusi Perancis tahun 1789 yang awalnya ingin
menumbangkan kekuasaan raja yang feodalistik, ternyata memunculkan hegemoni baru oleh

kaum kapitalis. Semboyan Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-

kebersamaan) yang semasa revolusi didengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat


perjuang rakyat berubah tanpa sedikitpun memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi

rakyat. Manfaat Liberte (kebebasan) hanya menjadi milik mereka yang memiliki kapital untuk

12
mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Semangat Egalite dan Fraternite (persamaan dan
persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan masyarakat dengan strata sosial tinggi (pemilik

modal kapitalis).

Gerakan Koperasi di India dimulai dengan mendirikan koperasi kredit untuk


memungkinkan produsen kecil melanjutkan usahanya. Hal itu disebabkan karena pengusaha

kecil selalu menjadi korban lintah darat yang meminjamkan modal dengan bunga yang sangat

tinggi. Koperasi Kredit di India menggunakan sistem Raiffeisen, namun ada sedikit
perbedaan. Jika Raiffeisen meminjamkan dana untuk aktivitas produksi, koperasi kredit di

India meminjamkan dana untuk berbagai tujuan agar para anggotanya tidak menjadi korban

rentenir. Sejarah koperasi kredit dimulai pada abad ke-19. Ketika Jerman dilanda krisis

ekonomi karena badai salju yang melanda seluruh negeri. Para petani tak dapat bekerja

karena banyak tanaman tak menghasilkan. Penduduk pun kelaparan. Situasi ini
dimanfaatkan oleh orang-orang berduit. Mereka memberikan pinjaman kepada penduduk

dengan bunga yang sangat tinggi. Sehingga banyak orang terjerat hutang. Oleh karena

tidak mampu membayar hutang, maka sisa harta benda mereka pun disita oleh lintah darat.
Kemudian tidak lama berselang, terjadi Revolusi Industri. Pekerjaan yang sebelumnya

dilakukan manusia diambil alih oleh mesin-mesin. Banyak pekerja terkena PHK. Jerman

dilanda masalah pengangguran secara besar-besaran.Melihat kondisi ini wali kota

Flammersfield, Friedrich Wilhelm Raiffeisen merasa prihatin dan ingin menolong kaum

miskin. Ia mengundang orang-orang kaya untuk menggalang bantuan. Ia berhasil

mengumpulkan uang dan roti, kemudian dibagikan kepada kaum miskin. Ternyata derma tak
memecahkan masalah kemiskinan. Sebab kemiskinan adalah akibat dari cara berpikir yang

keliru. Penggunaan uang tak terkontrol dan tak sedikit penerima derma memboroskan

uangnya agar dapat segera minta derma lagi. Akhirnya, para dermawan tak lagi berminat
membantu kaum miskin. Raiffeisen tak putus asa. Ia mengambil cara lain untuk menjawab

soal kemiskinan ini. Ia mengumpulkan roti dari pabrik-pabrik roti di Jerman untuk dibagi-

13
bagikan kepada para buruh dan petani miskin. Namun usaha ini pun tak menyelesaikan
masalah. Hari ini diberi roti, besok sudah habis, begitu seterusnya.

Berdasar pengalaman itu, Raiffeisen berkesimpulan: “kesulitan si miskin hanya dapat

diatasi oleh si miskin itu sendiri. Si miskin harus mengumpulkan uang secara bersama-sama
dan kemudian meminjamkan kepada sesama mereka juga. Pinjaman harus digunakan untuk

tujuan yang produktif yang memberikan penghasilan. Jaminan pinjaman adalah watak si

peminjam.”Untuk mewujudkan impian tersebutlah Raiffeisen bersama kaum buruh dan petani
miskin akhirnya membentuk koperasi bernama Credit Union (CU) artinya, kumpulan orang-

orang yang saling percaya. Credit Union yang dibangun oleh Raiffeisen, petani miskin dan

kaum buruh berkembang pesat di Jerman, bahkan kini telah menyebar ke seluruh dunia.

Prinsip-prinsip ditanamkan oleh Friedrich Wilhelm Raiffeisen (1818-1883). Gagasan

Credit Union pertama kali dari pemikiran Friedrich Wilhelm Raiffeisen sebagai Walikota
beberapa daerah pedesaan di Jerman, dimana ketika itu terjadi kelaparan besar menimpa

kehidupan mereka. Sehingga, sebagai bentuk dedikasi dalam hidupnya Ia mendirikan suatu

perkreditan masyarakat bagi penduduk asli. Terdorong oleh rasa kasih antar sesama
manusia dan pengalaman Raiffeisen dapat menjadi petunjuk untuk diikuti sebagai kerja

credit union itu sendiri. Prinsip-prinsip yang ditanamkan adalah tabungan anggota,

pembagian pendapatan diperoleh dari usaha anggota melalui sistem credit union, memiliki

para staf/pegawai yang terpilih dan mengembangkan adanya tabungan sukarela sesuatu

yang dahsyat sebagai peninggalan Raiffeisen.

Demikian pula halnya mengenai jangka waktu pinjaman. Raifffeisen meminjamkan uang
hanya untuk jangka pendek ataupun jangka panjang. Koperasi Kredit di India ada pula yang

berbentung sebagai Koperasi Lumbung. Uang pangkalnya dapat dibayar baik berupa uang

maupun padi. Sedangkan iurannya harus berupa padi. Ekspor utama India termasuk produk
pertanian, tekstil, batu berharga dan perhiasan, jasa perangkat lunak dan teknologi, hasil

teknik, kimia, dan hasil kulit sedangkan komoditas impornya adalah minyak mentah, kesin,

14
batu berharga, pupuk, kimia. Pada tahun 2004, total ekspor india berjumlah AS$69,18
miliar, sedangkan impor sekitar AS$89,33 miliar.

NCUI (National Cooperative Union of India) merupakan organisasi utama yang mewakili

seluruh gerakan koperasi di India yang di dirikan tahun 1979. Gerakan Koperasi di India
berawal dari pertanian dan sektor sekutu. Tindakan masyarakat koperasi kredit pertama di

Undang-undangkan di tahun 1904. Hal tersebut diadakan untuk pembentukan pos

pendaftaran koperasi masyarakat untuk berbagai keperluan dan audit. Di bawah Montague
- Chelmsford reformasi 1919 menjadi subyek provinsi dan berwenang untuk membuang UU

Koperasi.

Setelah kemerdekaan, Koperasi di asumsikan signifikan dalam penghapusan kemiskinan

dan pertumbuhan sosio-ekonomi yang lebih cepat. Mereka telah menjadi bagian integral

dari lima tahun rencana. Sebagai hasilnya mereka muncul sebagai sebuah segmen yang
berbeda dalam ekonomi India. Dalam tahun pertama rencana khusus dinyatakan bahwa

keberhasilan rencana akan di adili, oleh karena itu dilaksanakan melalui organisasi koperasi.

Pada tahun 1958 Dewan Pengembangan Nasional ( NDC) menyarankan kebijakan nasional
pada koperasi. Sektor koperasi telah memainkan peran yang berbeda dalam proses

pembangunan sosio-ekonomi negara. Telah ada perkembangan sektor ini dalam beragam

bidang ekonomi selama beberapa dekade. Jumlah semua koperasi meningkat dari 1,81 juta

pada 1950 - 1951 menjadi 4,53 juta di 1996 - 1997. Jumlah anggota koperasi masyarakat

meningkat dari 1,55 juta menjadi 20,45 juta pada periode yang sama. Koperasi telah

beroperasi di berbagai bidang perekonomian seperti pemasaran, masukan kredit, produksi,


pengolahan, distribusi, perumahan, produksi susu dan tekstil.

Credit Union
Credit Union adalah koperasi keuangan - dimiliki , dikendalikan secara demokratis oleh
anggotanya, dan dioperasikan untuk tujuan mempromosikan barang bekas, memberikan

kredit dengan harga yang bersaing, dan menyediakan jasa keuangan lainnya kepada

anggotanya. Credit Union juga menyediakan layanan dimaksudkan untuk mendukung

15
pengembangan masyarakat atau pembangunan internasional berkelanjutan pada tingkat
lokal.

Di seluruh dunia , sistem credit union bervariasi secara signifikan dalam hal total aset

sistem dan ukuran institusi aset rata-rata, mulai dari operasi relawan dengan beberapa
anggota untuk lembaga dengan aset senilai beberapa miliar dolar AS dan ratusan ribu

anggota. Credit Union mengoperasikan bersama organisasi bersama dan / atau koperasi

lainnya terlibat dalam perbankan koperasi, seperti membangun masyarakat.


Credit Union berbeda dari bank dan lembaga keuangan lainnya di bahwa mereka yang

memiliki rekening di Credit Union adalah anggota dan pemilik, dan mereka memilih direksi

dalam sistem satu orang-satu suara terlepas dari jumlah mereka yang diinvestasikan.

Credit Union melihat diri mereka sebagai yang berbeda dari bank utama, dengan misi untuk

menjadi "masyarakat berorientasi" dan "melayani orang-orang, bukan keuntungan".


Credit Union menawarkan banyak layanan keuangan sama dengan bank, tetapi sering

menggunakan terminologi yang berbeda; layanan umum termasuk rekening saham

(tabungan), berbagi rancangan rekening (giro), kartu kredit, sertifikat jangka share
(sertifikat deposito), dan perbankan online. Biasanya, hanya anggota dari Credit Union

dapat menyimpan atau meminjam uang. Survei dari pelanggan di bank dan Credit Union

telah secara konsisten menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan secara signifikan lebih

tinggi dengan kualitas layanan di Credit Union. Credit Union secara historis mengklaim

untuk menyediakan layanan anggota superior dan menjadi berkomitmen untuk membantu

anggota meningkatkan situasi keuangan mereka. Dalam konteks Credit Union inklusi
keuangan mengklaim untuk memberikan lebih luas pinjaman dan produk tabungan dengan

biaya yang jauh lebih murah untuk anggota mereka daripada kebanyakan lembaga keuangan

mikro.
Berdasarkan data dari World Council, pada akhir 2010 ada 52.945 koperasi kredit di

100 negara di seluruh dunia. Secara kolektif mereka melayani 188 juta anggota dan

mengawasi US $ 1,5 triliun aset. Dewan Dunia tidak termasuk data dari bank koperasi,

16
sehingga, misalnya, beberapa negara umumnya dilihat sebagai pelopor Credit Union, seperti
Jerman, Perancis, Belanda dan Italia, tidak selalu termasuk dalam data mereka. Eropa

Asosiasi Bank Co-operative melaporkan 38 juta anggota di empat negara pada akhir

2010.

Negara-negara dengan aktivitas paling Credit Union sangat beragam. Menurut World

Council, negara-negara dengan jumlah terbesar dari anggota Credit Union adalah Amerika
Serikat (92 juta), India (20 juta), Kanada (11 juta), Korea Selatan (5,6 juta), Kenya dan Brasil

(3,9 juta masing-masing), Thailand (3,6 juta), Australia 3,4 juta, Irlandia (3,0 juta), dan

Meksiko (2,6 juta).

Negara-negara dengan persentase tertinggi anggota Credit Union pada populasi yang

aktif secara ekonomi yang Ireland (75%), Barbados (72%), St. Lucia (67%), Belize (65%),
Grenada (59%) , Trinidad & Tobago dan Jamaika (54% masing-masing), Kanada (46%),

Antigua & Barbuda (45%), dan Amerika Serikat (44%). Beberapa negara Afrika dan

Amerika Latin juga memiliki tingkat keanggotaan Credit Union yang tinggi, seperti yang
dilakukan Australia. Persentase rata-rata untuk semua negara dipertimbangkan dalam

laporan itu 7,5%.

Credit Union diluncurkan di Polandia pada tahun 1992; pada 2012 ada 2.000 cabang

Credit Union di sana dengan 2,2 juta anggota.

17

Anda mungkin juga menyukai