Anda di halaman 1dari 15

Analisis Koperasi Dunia: Aspek Manajemen dalam Koperasi FrieslandCampina

Diajukan sebagai Tugas Individu Mata Kuliah Koperasi Kelas A

Disusun oleh:
Nafisa Arzalia Angie (1906358386)

Dosen:
Dr. Abdillah Hasan S.E., M.S.E.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Indonesia
Depok
2020
Statement of Autorship

Saya yang bertanda tangan di bahwa ini menyatakan bahwa tugas akhir terlampir adalah murni
hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.

Materi ini belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata
ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya.

Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan/atau
dikomunikasikan untuk rujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Judul makalah/tugas: Analisis Koperasi Dunia: Aspek Manajemen dalam Koperasi


FrieslandCampina
Tanggal : 21 Mei 2020
Mata kuliah/Kelas : Koperasi/A
Dosen Pengampu : Dr. Abdillah Hasan S.E., M.S.E.
Tanda Tangan :

Nama NPM Tanda Tangan

Nafisa Arzalia Angie 1906358386

2
DESKRIPSI KOPERASI

Profil FrieslandCampina
Koperasi susu asal Belanda FrieslandCampina adalah salah satu koperasi susu terkemuka di
dunia. Koperasi ini memproduksi dan menjual produk konsumen seperti Minuman berbasis susu,
makanan bayi, keju dan makanan penutup di Afrika, Asia dan banyak negara Eropa. Produk-
produk susu juga diekspor ke seluruh dunia dari Belanda. Selain itu, produk dipasok ke
pelanggan profesional, termasuk produk-produk berbasis krim dan mentega dikirim ke toko roti
dan perusahaan katering. FrieslandCampina juga menjual bahan-bahan dan produk setengah jadi
kepada produsen makanan bayi, industri makanan dan sektor farmasi di seluruh dunia.

FrieslandCampina adalah salah satu perusahaan multinasional pertama yang memasuki pasar
Timur Tengah pada awal 50-an. Sejak itu, perusahaan telah membangun posisi yang kuat di
pasar. Merek-mereknya, seperti RAINBOW® dan OMELA®, telah menjadi nama induk di
wilayah tersebut.

Visi
1. Menciptakan nilai tambah. Dalam nutrisi, untuk alam dan untuk manusia. Untuk
golongan muda dan tua, konsumen, pelanggan, dan masyarakat secara keseluruhan. Dan
juga untuk pemilik perusahaan: anggota peternak sapi perah di FrieslandCampina.
2. Memastikan nutrisi yang lebih baik bagi dunia dan kehidupan yang baik bagi para petani
FrieslandCampina, baik sekarang maupun untuk generasi yang akan datang.

Misi

1. Win with nutrition

Memproduksi produk susu yang baik dan sehat.

2. Serve the 24/7 consumer and customer

berkomitmen untuk melayani pelanggan dan konsumen kami kapan saja dan di mana saja.
Ini berarti memiliki produk yang tepat pada waktu yang tepat, di lokasi yang tepat dan
dengan harga yang tepat.

3. Lead with sustainability

3
Bersama dengan anggota peternak sapi perah, berkomitmen untuk menjadi pemimpin sejati
dalam keberlanjutan dan menciptakan industri susu berkelanjutan, berinvestasi lebih banyak
pada merek-merek yang paling sesuai dengan tujuan FrieslandCampina.

4. Elevate the essentials

Meningkatkan posisi FrieslandCampina dalam produk susu esensial. FrieslandCampina


bertujuan untuk membangun posisi yang menguntungkan dalam keju merek dan keju tidak
bermerek, dan untuk memproses lebih sedikit susu dalam produk yang tidak
menguntungkan.

Strategi Bertahap

1. Menjadi perusahaan besar dengan bayaran # 1 terbaik dalam performance price


2. Memastikan nilai tambah tumbuh secara organik lebih dari 2 persen per tahun.
3. Meningkatkan margin kotor lebih dari 1 poin persentase per tahun.
4. Mencapai setidaknya 8 dari 10 target keberlanjutan.
5. Meningkatkan pengembalian modal lebih dari 100 basis poin per tahun.

Sejarah FrieslandCampina
FrieslandCampina adalah koperasi asal Belanda yang berdiri pada tahun 1871, pada saat para
petani memutuskan untuk bergabung di pabrik susu dan mendirikan koperasi lokal dengan
tujuan untuk memperkuat pemasaran dan penjualan produk susu mereka. Campina sendiri
didirikan pada tahun 1989 sebagai hasil penggabungan dari dua koperasi susu lokal, Melkunie
Holland dan DMV Campina. Setelah bergabung, kedua koperasi ini lalu menggunakan nama
Campina Melkunie, sampai pada tahun 2001, mereka memutuskan untuk menggunakan nama
Campina saja. Sementara itu, Pada akhir tahun 1997, empat koperasi susu asal Belanda
memutuskan untuk bergabung dan membentuk Friesland Coberco Dairy Food, melalui
serangkaian aksi merger pada tahun 1997, terbentuklah Friesland Coberco Daily Foods. Pada
tahun 2004, Ratu Beatrix memberikan status royal dan mengubah namanya menjadi Royal
Friesland Foods. Pada tahun 2007, Royal Friesland Foods merger dengan Campina menjadi
FrieslandCampina. Merk utama dari FrieslandCampina saat ini antara lain Frieche Vlag,
Chocomel, Fristi, Dutch Lady, Applesientje, Milner, Campina, Landliebe, Optimel, Mona, dan
Mix’it. Di Indonesia, anak perusahaan dari FrieslandCampina sendiri adalah PT Frisian Flag
Indonesia, produsen produk-produk nutrisi berbasis susu untuk anak-anak di Indonesia dengan
merek Frisian Flag, yang juga dikenal sebagai Susu Bendera, yang bermula ketika susu dengan
merek Friesche Vlag mulai diimpor dari Cooperatve Condensfabriek Friesland.

4
Saat ini, FrieslandCampina telah menjadi koperasi susu terbesar di dunia dan merupakan salah
satu dari lima perusahaan susu di dunia yang berhasil mencatatkan pendapatan tahunan lebih
dari 11.4 miliar Euro, memiliki 11.478 anggota dari peternakan sapi perah dan 17.413 anggota
dari petani susu Belanda, Belgia, dan Jerman. Para anggota peternak sapi perah merupakan
pemilik bersama perusahaan melalui koperasi. Selain itu, FrieslandCampina memiliki kantor
cabang di 36 negara dan memperkerjakan lebih dari 23.816 orang dan produk dari Friesland
Campina telah didistribusikan ke lebih dari 100 negara di dunia. Friesland Campina memasok
produk konsumen seperti susu, yogurt, keju, makanan nutrisi untuk bayi dan makanan penutup,
produk untuk pasar profesional, seperti produk krim dan mentega, bahan dan produk setengah
jadi untuk produsen makanan bayi, industri makanan dan sektor farmasi.

5
ANALISIS MANAJEMEN FRIESLANDCAMPINA

Struktur Organisasi

Struktur Koperasi FrieslandCampina terdiri dari Anggota yang terdiri dari anggota peternak sapi
perah, Distrik yang bertanggug jawab atas sejumlah kegiatan koperasi di masing-masing
wilayah, Dewan Anggota yang terdiri dari 210 anggota dewan distrik (badan tertinggi dalam
koperasi), Rapat Ketua yang terdiri dari 21 ketua distrik, dan Dewan Pengawas yang mengambil
keputusan dan bertanggung jawab atas proses pengambilan keputusan di Zuivelcoöperatie
FrieslandCampina U.A..
Proses Pengambilan Keputusan (Decision-Making)
Setiap keputusan yang diambil akan berdampak pada hasil perusahaan, baik jangka pendek
maupun panjang. Mengenai proses pengambilan keputusan, Dewan Pengawas dan Dewan
Anggota Zuivelcoöperatie FrieslandCampina U.A. telah merumuskan ruang lingkup
pengembangan koperasi untuk tahun-tahun mendatang: visi koperasi 2025 “the merits of milk”.
Isi dari rumusan itu adalah Dewan Pengawas dan Dewan Anggota akan berbicara dengan
anggota peternak sapi perah mengenai definsi yang lebih rinci tentang visi koperasi. Visi ini
akan menjadi dasar bagi proses pengambilan keputusan di koperasi untuk tahun-tahun
mendatang. Untuk kasus lain, FrieslandCampina pernah memutuskan untuk menyederhanakan
struktur organisasi menjadi empat kelompok yaitu Consumer Diary, Specialized Nutrition,
Ingredients, Dairy Essentials. Hal ini merupakan langkah yang cukup tepat untuk diambil karena
struktur yang kurang kompleks akan memungkinkan FrieslandCampina untuk dapat lebih
tanggap dalam menghadapi perkembangan pasar dan berinovasi lebih baik sehubungan dengan
prioritas strategis.
Aspek Permodalan

6
Royal FrieslandCampina N.V. adalah perusahaan perseroan terbatas publik dengan kantor
terdaftar di Amersfoort, Belanda, dan Kantor Pusatnya di Stationsplein 4, Amersfoort. Anggaran
Dasar Perusahaan terakhir diubah pada tanggal 26 Januari 2018 dan dipublikasikan di situs web
frieslandcampina.com . Pada tanggal 31 Desember 2019, modal dasar Perusahaan berjumlah satu
miliar euro dibagi menjadi 10.000.000 (sepuluh juta) saham dengan nilai nominal 100 euro.
Saham terdaftar. Pada tanggal yang sama, 3.702.777 saham diterbitkan, yang semuanya disetor
dan dipegang oleh Koperasi.

Aspek Keuangan
FrieslandCampina menyadari tanggung jawabnya terhadap para peternak sapi perah anggotanya.
Pada tahun 2019, peternakan sapi perah anggota mengalami penurunan pendapatan yang cukup
besar karena biaya yang lebih tinggi, terutama biaya pakan, sementara pendapatan tetap sama.
Per Juli 2019, terjadi peningkatan hasil dan eksekusi strategi yang sesuai dengan rencana,
dengan rincian sebagai berikut:
 Penghasilan 5,7 miliar euro tidak berubah (paruh pertama tahun 2018: 5,7 miliar euro)
 Laba operasional meningkat 18,6 persen menjadi 210 juta euro (semester pertama 2018:
177 juta euro)
 Transformasi di jalur: volume nilai tambah meningkat dan margin ditingkatkan sejalan
dengan rencana
 Kemajuan yang signifikan pada keberlanjutan di semua indikator
 Harga susu untuk peternak sapi perah anggota meningkat 3,2 persen menjadi 37,90 euro
per 100 kg susu (semester pertama tahun 2018: 36,74 euro)
 Pasokan susu turun 5,0 persen menjadi 5.088 juta kilo (semester pertama 2018: 5.356
juta kilo)

Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja dari koperasi FrieslandCampina merupakan tugas dari Komite Remunerasi dan
Pengawasan. Berdasarkan evaluasi tiga tahunan dari peraturan harga susu, Dewan Anggota
FrieslandCampina telah setuju dengan memperbarui perhitungan harga yang dijamin oleh
mayoritas kecil. Ini berarti bahwa FrieslandCampina tidak akan lagi memperhitungkan sejumlah
pengurangan dan premi yang dibayar perusahaan referensi ketika menghitung harga yang
dijaminnya tidak ditentukan (FrieslandCampina menerapkan dua guaranteed price: satu

7
guaranteed price untuk pertanian reguler dan guaranteed price untuk pertanian organik dan
biodinamik).

DESKRIPSI KOPERASI PETERNAK SAPI BANDUNG UTARA

Profil KPSBU Lembang


KPSBU Lembang ( Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara ), adalah koperasi primer tunggal
usaha di kecamatan Lembang yang merupakan suatu wadah bagi para petani peternak sapi perah
dengan wilayah kerja Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) meliputi wilayah Desa
Lembang, Wangunsari, Jayagiri, Cikidang, Cikahuripan, Pagerwangi, Sukajaya, Cilumber.
Daerah Lembang yang berbukit-bukit ini memiliki ketinggian ± 1.200 meter dari permukaan
laut, temperatur antara 17-25 ºC dan curah hujannya sekitar 1.800 - 2.500 mm/tahun. Koperasi
Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU), terletak di komplek  pasar panorama Lembang dengan
menempati lahan seluas 1.800 m², yang dibagi atas 400 m² untuk bagian produksi, 600 m²
digunakan untuk produk pakan jadi atau makanan 28konsentrat, 400 m² digunakan untuk gudang
bahan pollard dan dedak, 400 m² digunakan untuk perkantoran dan gudang kebutuhan pengurus
dan anggota. KPSBU telah berdiri sejak 1971 dan terus berupaya mencapai tujuan menjadi
model koperasi dalam menyejahterakan anggota. Manajemen diarahkan untuk berfungsi
sebagai sebuah team agar dapat mendukung keberadaan koperasi dalam lingkungan yang sangat
kompetitif saat ini. Cost effective dan quality oriented merupakan kewajiban bagi Team
Manajemen. Tujuan utama KPSBU Jabar adalah menghasilkan Core Commodity yang
unggul, yakni susu segar yang dihasilkan peternak sebagai produk bermutu tinggi di pasaran.

Visi 

Menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia dalam menyejahterakan Anggota.

Misi 

1. Menyejahterakan anggota melalui layanan prima dalam industri persusuan dengan manajemen


yang berkomitment 

8
2.Meningkatkan kapasitas kelembagaan koperasi melalui pendidikan, pemberdayaan SDM dan
kemitraan strategis 

Nilai-nilai 
Inovatif, Dinamis, Berorientasi Pada Kualitas Keterbukaan, Keadilan, Demokratis, Mandiri

Sejarah KPSBU Lembang


Pada tanggal 22 Mei 1971, Mayjen R. Soebiantoro bersama istrinya, Afwani Soebiantoro
mengajak beberapa perusahaan sapi perah rakyat yang sudah ada, hingga pada 8 Agustus 1971,
35 peternak sapi perah Lembang mendirikan koperasi susu di Lembang yang diberi nama
Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang. Mas Biek yang sedang menjabat
sebagai Dirjen Transmigrasi pada Departemen Transkop, sangat bersemangat membangun
koperasi. Sebagai syarat administratif dibentuklah kepengurusan dimana tercatat tiga nama
pengurus selain R. Soebiantoro dan Istri yaitu Kasim, Soejoedi dan Udi Sjamsudin dan juga
tercatat ada 68 orang yang hadir pada rapat pertama pembentukan KPSBU. Untuk menguatkan
keberadaannya, KPSBU Lembang mendapat izin beroperasi dengan badan hukum tertanggal 8
Agustus 1971 dari Direktorat Djenderal Koperasi Provinsi Djawa Barat, Jl. Asia Afrika N0. 102
Bandung No. 4891/B.H/DK-10/20.

Mengingat KPSBU didirikan oleh pemilik PT. Lembang dan belum memiliki fasilitas, maka
sejak didirikan, aktifitas KPSBU berada di PT. Lembang. Mulai dari proses penerimaan susu
setiap pagi dan sore, proses pendinginan susu dan pemasaran menggunakan fasilitas milik PT.
Lembang, termasuk kendaraan dan peralatan lainnya.

Setiap hari para anggota yang berkomitmen untuk berkoperasi datang ke PT. Lembang
menyetorkan susu, hari demi hari produksi susu KPSBU semakin bertambah, bahkan bebepara
pelanggan susu PT.Lembang sebagian beralih ke KPSBU. Hal ini menimbulkan perasaan yang
kurang nyaman bagi menejer PT. Lembang Pahlevitz A. Heirawan, putra sulung R.
Soebiantoro. Pak Iwan pangilan Pahlevitz A. Heirawan terpaksa mengusir KPSBU agar
memisahkan diri dari PT. Lembang sekalipun KPSBU adalah Koperasi yang didirikan oleh
kedua orangtuanya, demikian pengakuan pak Iwan kepada penulis. Sudah sepantasnya penulis

9
mengucapkan terimaksih kepada Pak Iwan karena kebijakan beliau berbuah hikmah bagi
KPSBU yang harus menjadi koperasi mandiri.

Pada tahun 1980, KPSBU Lembang sudah memproduksi sebanyak 2840 Kg susu per hari
dengan populasi sapi perah sebanyak 800 ekor dan anggota sebanyak 319 orang. Pada tahun
1990, Produksi meningkat menjadi 41.891 Kg per hari denga populasi sapi perah sebanyak 7.026
ekor dan anggota sebanyak 2.253 orang. Pada tahun 2001, produks KPSBU Lembang sudah
mencapai 86.366 Kg susu per hari dengan populasi sapi perah sebanyak 12.085 ekor dan jumlah
anggota sebanyak 4.595 orang. Pada tahun ini, bersama PT. Frisian Flag Indonesia, KPSBU
menjalin kerjasama dalam Proyek HVA Internasional di bawah kerjasama Pemerintah Indonesia
dan Belanda. Kemitraan CCA KPSBU dalam program INDOCAP Extension dengan slogan
“Murni Susunya, Murni Koperasinya” juga diperkenalkan. Selain itu, KPSBU Lembang juga
mendukung transparansi dan demokrasi melalui sistem satu anggaran satu suara oada oemilihan
Pengurus dan Pengawas. Pada tahun ini pula dilakukan Amandemen Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Koperasi, serta MOU penggunaan lahan perhutani untuk penanaman
hijauan makanan ternak. Pada tahun 2002, KPSBU Lembang memulai penerapan harga susu
berdasarkan kualitas, dan penerapan bonus dan denda. Pada 2004, KPSBU Lembang melakukan
pendidikan Dasar Koperasi untuk Anggota yang wajib diikuti oleh seluruh anggota, melakukan
penyusunan dan penerapan Standar Operasional Prosedur manajemen, serta penilaian prestasi
kerja untuk karyawan. Pada tahun 2006, Produksi susu KPSBU Lembang telah mencapai
103.384 Kg per hari dengan populasi sapi perah sejumlah 15.947 ekor dan jumlah anggota
sebanyak 6.092 orang. Saat itu, 80% susu yang dihasulkan oleh KPSBU hanya mendukung <
250.000 bakteri per milimeter, per 7 Agustus 2006, harga susu tertinggi pada level peternak
adalah Rp 3000,-. Pada waktu itu, KPSBU Lembang mendapatkan Indonesia Cooperatives
Award dari Kementerian Negara Koperasi dan UKM dan Majalah SWA. Pada 2007, Produksi
susu KPSBU Lembang sudah mencapa 102.885 Kg/ hari dengan populasi sapi perah 16.469 ekor
dan jumlah anggota sebanyak 5.226 orang. Jumlah tersebut terus bertambah hingga pada tahun
2017, produksi susu KPSBU Lembang telah mencapai 149.000 Kg/hari dengan populasi sapi
perah sebesar 21.361 ekor dan jumlah anggota sebanyak 7.402 orang.

10
ANALISIS MANAJEMEN KSPBU LEMBANG
Struktur Organisasi

Struktur organisasi KPSBU Jabar terdiri dari pengurus dan badan pengawas. Pengurus bertujuan
mengelola koperasi yang dibantu oleh para karyawan, sedangkan badan pengawas bertugas
mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi. Untuk mendukung pelayanan yang
efektif dan efisien, koperasi dipimpin oleh dua manajer yaitu manajer operasional dan manajer
keuangan. Rapat Anggota Tahunan (RAT) memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi
koperasi.

Proses Pengambilan keputusan (Decision-Making)


Keberadaan pengurus dalam sebuah koperasi merupakan faktor penting dalam menentukan
keberhasilan usaha. Pemilihan pengurus di KPSBU dilakukan dalam suatu rapat anggota dan
pengambilan keputusan dilakukan secara kekeluargaan atas dasar musyawarah mufakat melalui
sistem satu anggota satu suara. Syarat-syarat yang harus dipenuhi menjadi pengurus yaitu:

1. Mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan bekerja.

2. Mengerti tentang perkoperasian.

3. Melakukan inventarisasi dan aktif dalam usaha koperasi.

11
4. Dapat bekerjasama dengan yang lain sebagai sebuah tim dan menyokong keputusan-
keputusan yang diambil dengan suara terbanyak.

Aspek Permodalan
Pada pasal 41 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa modal koperasi
bersumber dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri bersumber dari simpanan
pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah, sedangkan modal pinjaman (luar) bersumber
dari anggota, koperasi lain, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat
utang lainnya, dan sumber lain yang syah (Sitio, 2001: 84). Permodalan KPSBU pada tahun
1996-2001 bersumber dari modal sendiri dan modal pinjaman. Adapun sumber modal yang
dimiliki oleh KPSBU pada periode 1996-2001 adalah

 Modal Sendiri yang terdiri dari simpanan pokok anggota, simpanan wajib anggota, dana
cadangan, dan Sisa Hasil Usaha (SHU)
 Modal Pinjaman (luar) yang terdiri dari simpanan sukarela, Dana-dana (bangunan,
kematian, pendiidkan koperasi, pembangunan daerah, pegawai, pengurus, dana sosial).
 Modal Penyetaraan yang terdiri dari Simpanan di GKSI, KUD Lembang, Koperasi JUB,
Saham PT. Kalbe Farma, dan Saham PT. Bank Negara Indonesia

Aspek Keuangan
KPSBU Jabar berupaya menjadi model koperasi dalam menyejahterakan anggota. Oleh karena
itu, sasaran strateginya pada perspektif keuangan adalah peningkatan pendapatan dan
peningkatan liquiditas. Peningkatan pendapatan diharapkan dapat meningkatkan Sisa Hasil
Usaha (SHU) sehingga dapat meningkatkan kesehjahteraan anggota, sedangkan peningkatan
liquiditas dapat memudahkan koperasi dalam menjalin kemitraan dan menghimpun dana dari
pihak lain.

Seluruh keuntungan yang didapatkan dari hasil penjualan susu sapi akan dibagikan kembali
kepada seluruh anggota baik itu anggota aktif ataupun anggota pasif dalam bentuk SHU (Sisa
Hasil Usaha). Keuntungan yang dibagikan kepada anggota dapat dijadikan sebagai modal atau
pendapatan tambahan yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Evaluasi kinerja

12
KPSBU Jabar telah memiliki alat ukur dalam melakukan pengukuran kinerja koperasi yaitu
dengan metode evaluasi masing-masing divisi. Metode evaluasi tersebut menilai koperasi hanya
berdasarkan kelemahan dan kelebihan dari masing- masing unit kerja.

Selama ini KPSBU Jabar melakukan pengukuran hanya berdasar pada evaluasi laporan tahunan.
Apabila dikaitkan dengan metode evaluasi yang digunakan oleh KPSBU Jabar, terlihat bahwa
belum semua proses manajemen KPSBU Jabar terintegrasi dalam pengukuran kinerja koperasi.
Dimana alat ukur yang digunakan tidak melibatkan semua aspek yang ada pada sebuah
organisasi terutama yang bersifat kualitatif seperti belum terukurnya aspek pembelajaran dan
pertumbuhan bagi karyawan dan aspek pelanggan yang merupakan bagian integral dari proses
manajemen KPSBU Jabar. Hal tersebut berdampak pada tidak ada penilaian pada kedua aspek
tersebut sehingga peningkatan kinerja aspek tersebut kurang diperhatikan mengingat tidak
adanya target yang pasti dalam pencapaian kedua aspek tersebut.

ANALISIS DAN PERBANDINGAN ANTARA FRIESLANDCAMPINA DENGAN


KPSBU LEMBANG

Merk Dagang dan Jenis Produk

Merk dagang terdaftar yang telah dimiliki FrieslandCampina antara lain Friesche Vlag (Frisian
Flag di Indonesia), Chocomel, Fristi, Dutch Lady, Milner, Campina, Landliebe, Optimel, Mona.
Merk-merk tersebut adalah sebagian merk-merk besar yang dimiliki oleh FrieslandCampina.
Merk-merk tersebut menjual jenis-jenis produk olahan susu yang bervariasi mulai dari susu
murni, susu olahan, keju, yoghurt, makanan bayi hingga lansia, es-krim, dan lain-lain. Di sisi
lain, KPSBU Lembang juga memiliki merk dagangnya sendiri yaitu Freshtime, yang produknya
berupa susu murni, susu pasteurisasi, es yoghurt, tahu susu, dan yoghurt cair. Semua produk
dijual dalam satu nama merk dagang yaitu Freshtime.

13
Merk-merk dagang dari FrieslandCampina

Merk Dagang KPSBU Lembang

Sistem Manajemen

Meskipun belum memiliki perusahaan seperti FrieslandCampina, Produksi koperasi susu


Lembang di hari-hari ini 130-150 ton/hari. Disumbangkan oleh 12.164 ekor populasi sapi laktasi
dengan produktivitas rata-rata 11,89 liter/hari. Kualitas output dijaga dengan membentuk Satuan
Kerja Terkecil (SKT) yang melibatkan penyuluh, tester, dan pencatat; sehingga mutu susu yang
dihasilkan konstan memenuhi standar nasional. Dari laporan SKT ini, Koperasi jadi tahu mana-
mana saja Anggota yang telah dan telat menyetor susu, pun tingkat kebersihannya. Maka, sejak
2002 diberlakukan pembelian susu berdasarkan kualitas. Sistem penghargaan (reward) dan
denda (punishment) ini direspons positif oleh Anggota. KPSBU Lembang menghimpun susu
segar dari peternak, 20% diolah sendiri dan 80% lainnya dipasok ke IPS (Industri Pengolahan
Susu), yakni PT Frisian Flag Indonesia dan PT Danone Dairy Indonesia.

Dari Laporan Tahunan ke-47 Tahun Buku 2018 diketahui 60,33 juta liter susu (93,35%) dijual
ke IPS, 4,1 juta liter (6,37%) dipasarkan langung kepada konsumen, dan 183,6 ribu liter (0,28%)
untuk menghasilkan produk jadi; Harta KPSBU Rp104 miliar, Pendapatan Rp80,79 miliar,

14
Kekayaan Bersih Rp8,56 miliar, dan SHU Rp2,69 miliar. Pencapaian tersebut tidak lepas dari
strategi pendekatan kualitas.

Membandingkan kinerja koperasi susu Indonesia dengan capaian koperasi susu di negara-negara
maju ada pentingnya, meski tidak dalam posisi apple to apple. Bahwa mereka layak diacu
sebagai patronase dan pusat orientasi. Idealisasi bermanfaat untuk memastikan adanya progress.
Salah satu koperasi susu terbesar di dunia, yaitu FrieslandCampina misalnya, merupakan
koperasi sekaligus perusahaan multinasional dengan pendapatan yang mencapai lebih dari 11
juta euro pada tahun 2018. Hal tersebut merupakan hal yang wajar mengingat FrieslandCampina
sudah berdiri dari tahun 1871, sedangkan KPSBU Lembang baru berdiri 100 tahun setelahnya.
Meskipun begitu, mempertahankan mutu dan kualitas tetap merupakan tantangan bagi
FrieslandCampina. Mereka ingin memberikan kualitas yang sama untuk konsumennya di seluruh
dunia, maka dari itu, mereka menggunakan standar dan aturan kualitas, yag baerlaku untuk
smemua perusahaan produksi dan distribusi mereka, serta mengikuti standar dan aturan dari
FrieslandCampina Sebagaimana yang diatur dalam Foqus Food Safety & Quality, sistem
penjamin kesetaraan kualitas FrieslandCampina. Sebagai tambahan, pelajaran yang bisa kita
dapatkan adalah bahwa pada koperasi yang memiliki perseroan seperti NV FrieslandCampina
yang sahamnya 100% dimiliki oleh koperasi, koperasi tidak melebur menjadi PT. koperasi tetap
koperasi, PT tetap pt. Kepemilikan saham perseroan oleh koperasi sebatas keikutsertaan
kepemilikan saham perseroan, tetapi tidak mengganggu kemandirian badan hukum koperasi
sebagai entitas yang berdiri sendiri.

REFRENSI

1. www.frieslandcampina.com

2. www.kpbsu.co.id

15

Anda mungkin juga menyukai