Anda di halaman 1dari 3

“KASUS REVITALISASI MINYAK SAMIN CAP ONTA

DI TANGAN UPFIELD INDONESIA”

MANAJEMEN PEMASARAN

Dosen Pengampu :

Sri Hardjanti Dra.,M.M

Disusun Oleh :

Nabilla Elok Hapsari 15311106


Nadya Dwi Nasti 15311204

Utami Kurniawati Astuti 15311351

Dewi Inggit Monalisa 15311375

Paramasunu Dewangkara 16311026

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2018
1. Latar Belakang
PT. Unilever Indonesia membuat keputusan besar pada akhir tahun 2017, yaitu
dengan melepas produk margarin-nya “Minyak Samin cap Onta” kepada PT. Upfiled
Indonesia. Pada bulan Desember 2017, private equity asal Amerika Serikat, Kohlberg
Kravis Robert (KKR), membeli seluruh bisnis margarin/spread Unilever secara
global, termasuk yang berada di Indonesia beserta pabriknya di Cikarang, Jawa Barat.
PT. Upfield Indonesia adalah termasuk bagian dari KKR. Juli 2018, PT. Upfield
Indonesia resmi didirikan dan mengambil alih sekaligus sebagai pemegang baru hak
atas merek BlueBand, Minyak Samin Cap Onta, Frytol (minyak goreng yang
dipasarkan secara B2B untuk pasar horeka).
PT. Upfield tidak melihat resiko dalam pengambil alihan produk-produk
tersebut karena sudah memiliki brand yang kuat dimata masyarakat. Justru
keuntungannya adalah menjadi lebih fokus dalam memasarkan merek-merek tersebut
di Indonesia. Perpindahan kepemilikan dari Unilever ke Upfield lebih karena
keputusan global yang tidak terelakkan. Pihak Upfield memanfaatkan momentum
perpidahan kepemilikan minyak samin cap onta dengan melakukan perubahan. Salah
satunya adalah dengan melakukan pengembangan dalam promosi produk supaya lebih
dikenal.
Minyak Samin cap Onta terbuat dari minyak kelapa sawit dan beberapa bahan
lainnya sehinga memberikan rasa dan aroma yang khas yang tidak terdapat dalam
jenis minyak yang lain. Minyak samin adalah alternatif alami pengganti minyak susu
yang terbuat dari bahan-bahan nabati serta mempunyai aroma dan rasa yang sangat
khas. Minyak samin memiliki titik didih yang lebih tinggi sehingga tidak mudah
gosong serta terdapat aroma rempah dan rasa yang sangat khas. Sehingga minyak
samin ini sering digunakan untuk makanan yang berhubungan dengan daging merah
dan masakan Middle east.
Upfield Indonesia, yang saat ini fokus berbisnis margarin dan minyak samin,
berkomitmen untuk terus membesarkan pasar dengan melakukan beberapa hal.
Pertama, inovasi yang insightful dan relevant, termasuk mengeluarkan ukuran
kemasan produk yang cocok untuk keperluan rumah tangga. Kedua, memebrikan
edukasi penggunaan produk bukan hanya ke pelanggan horeka, tetapi juga mulai
menggarap ibu-ibu rumah tangga. Ketiga, membuat resep-resep makanan baru dan
menarik untuk meningkatkan konsumsi penggunaan minyak samin. Keempat,
bekerjasama dengan komunitas penjual martabak/nasi gorenga/sop kaki kambing, dll.
dalam bentuk branding.
Dari sisi promosi above the line minyak samin belum ada. Upfield
mengenalkan produk dengan cara langsung ke customer seperti ibu-ibu rumah tangga.
Untuk pendistribusiannya dapat terjangkau dari Aceh hingga Papua. Jadi, tantangan
untuk minyak samin saat ini adalah bagaimana melakukan perluasan pasar karena saat
ini pasarnya masih kecil namun potensinya masih terbuka lebar.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah analisis STP (segmenting, targeting, positioning) dari Upfield
Indonesia?
2. Konsep pemasaran/konsep bisnis seperti apakah yang dipakai oleh Upfield
Indonesia ?
3. Bagaimana strategi marketing mix yang dijalankan oleh Upfilend Indonesia?
4. Bagaimana strategi promosi yang sebaiknya dilakukan dalam memasarkan produk?

3. Analisis Masalah
4. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai