Anda di halaman 1dari 25

BUSINESS PROJECT

PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester

Disusun Oleh :

Erwin Syahputra Rambe

05011621132

Dosen Pengampu : Aswin Pratama, S.Hut., M.EI.

Mata Kuliah : Ekonomi Industri

JURUSAN EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2019
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayahnya kepada saya, sehinga saya dapat menyelesaikan tugas ilmiah
tentang ”Business Project ; PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.”

Tugas ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal. Terlepas dari itu, saya
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima saran dan
kritikan dari pembaca agar saya dapat memperbaiki tugas ilmiah ini. Akhir kata saya
berharap semoga tugas ilmiah tentang “Business Project ; PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk.”. dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

I. EXECUTIVE SUMMARY ................................................................................ 1


II. BUSINESS DESCRIPTION .............................................................................. 2
III. INDUSTRY ANALYSIS ................................................................................... 6
IV. MAREKTING .................................................................................................... 13
V. OPERATIONS ................................................................................................... 16
VI. MANAGEMENT ............................................................................................... 17
VII. FINANCIAL ....................................................................................................... 20
VIII. CONCLUSION .................................................................................................. 21
IX. REFERENCES ................................................................................................... 22

ii
I. EXECUTIVE SUMMARY
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan besar
yang sangat terkenal di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan
makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971 dan memiliki cabang
hampir di semua daerah di Indonesia dengan mencanangkan suatu komitmen untuk
menghasilkan produk makanan olahan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi.
Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman dan halal
dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas Indofood untuk menjamin mutu produk
yang selalu prima.
Indofood adalah perusahaan makanan perdana di Indonesia, dan menguasai
pasaran dalam negeri melalui berbagai produknya, termasuk mi instan, tepung
terigu, berbagai merek minyak dan lemak nabati, makanan bayi, serta makanan
ringan. Indofood juga memproduksi produk bumbu makanan. Merekmerek yang
memainkan peranan penting dalam menopang stabilitas bisnis Indofood dan
kekuatan fundamental Indofood antara lain mi instan Indomie, Supermi, Sarimi dan
Sakura, minyak sayur Bimoli dan Sunrise, margarin Royal Palmia dan Simas,
makanan ringan Chiki, Chitato dan Jet-Z, produk makanan bayi Promina dan Sun,
serta kecap Indofood dan Piring Lombok.
Saat ini, Indofood adalah perusahaan pembuat mi instan terbesar dan
pembuat bumbu terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi sekitar 13 milyar
bungkus mi dan 3,6 juta ton tepung terigu per tahun. Indofood memiliki jaringan
distribusi terluas di Indonesia. Produk yang menjadi andalan dari perusahaan ini
adalah produk mi instan yang dikenal dengan merek “Indomie”. Sekitar tahun 1990-
an perusahaan ini menguasai produksi mi instan di seluruh Indonesia, dengan segala
sumber bahan dasar yang bermutu dan didatangkan dari berbagai daerah di
Indonesia maupun dari luar negeri. Produk mi instan lain sempat dipasarkan, tetapi
tetap kalah dibandingkan dengan Indomie.
Mulai sekitar tahun 2004, persaingan semakin tajam. Produsen makanan lain
mulai mengadakan berbagai inovasi produk dan mulai menyaingi Indomie, baik dari
segi rasa, kemasan, maupun bentuk mi. Misalnya Mie Sedaap keluaran Wings

1
Group, kini sudah menguasai 15 % pangsa mi instan. Produsen lainnya seperti Mi
Gaga, atau Selera Rakyat dari ABC, Salami, dan Alhamie juga mulai mendapat
pangsa pasar walaupun tidak segencar Mie Sedaap.
Kekuatan brand image dan kualitas dari tingkat penerimaan produk, serta
informasi yang disampaikan kepada konsumen yang bersangkutan sangat
menentukan penerimaan konsumen pada produk tersebut. Brand Image Indomie
sebenarnya telah lama melekat pada konsumen, bahkan konsumen seringkali
menyebut produk mi instan lain dengan sebutan “Indomie”. Untuk membangun
suatu brand image, haruslah menggunakan suatu strategi, agar produsen dapat
menonjolkan atribut-atribut yang melekat pada produk itu. Produsen Indomie
menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari
pasar sasaran mereka.

II. BUSINESS DESCRIPTION


A. General Description of Business
Dalam dua dekade terakhir Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah
perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup
seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan
bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini Indofood
dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori
bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh
manfaat dari skala ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri
dari empat Kelompok Usaha Strategis (”Grup”) yang saling melengkapi sebagai
berikut:
1. Produk Konsumen Bermerek / Consumer Branded Products (CBP)
Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) memproduksi dan
memasarkan beragam produk konsumen bermerek yang menawarkan solusi
praktis bagi konsumen di segala usia. Sebagian besar merek-merek produk
Grup CBP merupakan pemimpin pasar dan memiliki status top-of-mind di
masing-masing kategori produknya, serta telah meraih kepercayaan dan

2
loyalitas jutaan konsumen selama beberapa dekade. Grup CBP
memproduksi beragam produk konsumen bermerek antara lain mi instan,
dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus,
dan minuman.
2. Bogasari
Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan
pasta, didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.
3. Agribisnis
Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan
pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan
kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng,
margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga
mencakup pembudidayaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman
lainnya.
4. Distribusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini
mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak
perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga.
B. Industry Background
PT Indofood Sukses Makmur Tbk., yang didirikan dengan nama PT
Panganjaya Intikusuma di tahun 1990, memiliki berbagai kegiatan usaha yang
telah beroperasi sejak awal tahun 1980an.
- 2018 : Grup CBP meningkatkan kepemilikan pada anak perusahaan di
bidang minuman dan produk kuliner, serta melaksanakan pendistribusian
produk secara nasional untuk kegiatan usaha paper diaper.
- 2014 : Grup CBP mengembangkan kegiatan usaha minumannya dengan
memasuki bidang usaha air minum dalam kemasan (“AMDK”) melalui
akuisisi aset AMDK termasuk merek Club.
- 2013 : 1. Grup CBP memasuki kegiatan usaha minuman. 2. Grup Agribisnis
memperluas kegiatan usaha gula ke Brasil dan Filipina melalui penyertaan

3
saham di Companhia Mineira de Açúcar e Álcool Participações (“CMAA”)
dan Roxas Holdings Inc. (“Roxas”).
- 2011 : Mencatatkan saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk, anak perusahaan
pada Grup Agribisnis, di BEI.
- 2010 : Mencatatkan saham Grup CBP, PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk, di BEI.
- 2008 : 1. Grup Agribisnis memasuki kegiatan usaha gula dengan
mengakuisisi PT Lajuperdana Indah. 2. Grup Consumer Branded Products
(“CBP”) memasuki kegiatan usaha dairy melalui akuisisi PT Indolakto,
salah satu produsen produk dairy terkemuka di Indonesia.
- 2007 : 1. Mencatatkan saham Grup Agribisnis, Indofood Agri Resources
Ltd., di Bursa Efek Singapura (“SGX”). 2. Grup Agribisnis memperluas
perkebunannya dengan mengakuisisi PT PP London Sumatra Indonesia Tbk,
sebuah perusahaan perkebunan, yang sahamnya tercatat di BEI.
- 2005 : Memulai kegiatan usaha di bidang perkapalan dengan mengakuisisi
PT Pelayaran Tahta Bahtera.
- 1997 : Memperluas integrasi bisnisnya dengan mengakuisisi grup
perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis dan distribusi.
- 1995 : Memulai integrasi bisnis melalui akuisisi pabrik penggilingan
gandum Bogasari.
- 1994 : 1. Mengganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur. 2.
Mencatatkan saham di BEI.
- 1990 : 1. Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma. 2. Memulai
kegiatan usaha di bidang makanan ringan melalui perusahaan patungan
dengan Fritolay Netherlands Holding B.V., perusahaan afiliasi PepsiCo Inc.1
C. Goals and Potential of the Business
Kedepannya, Indofood optimis dengan prospek ekonomi global, namun
tetap waspada akan ketidakpastian termasuk perang dagang antara Tiongkok-
AS. Indofood perkirakan bahwa momentum pertumbuhan Indonesia, yang telah

1
www.indofood.com diakses pada tanggal 02 Januari 2020

4
terjadi sejak tahun 2016, akan terus berlanjut di tahun 2019; dan konsumsi
rumah tangga, yang merupakan penyumbang terbesar dari pertumbuhan PDB,
akan terus mendorong perekonomian dalam negeri bersama dengan investasi
dan belanja pemerintah.
Strategi Indofood untuk tahun 2019 akan tetap difokuskan pada keunggulan
kompetitif kami dalam memenuhi konsumsi di dalam negeri dan meningkatkan
ekspor untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami akan memperkuat posisi
kami di pasar melalui inovasi dan penyegaran produk secara terus-menerus agar
senantiasa relevan dengan perubahan tren pasar dan preferensi konsumen,
melakukan peningkatan produktivitas dan efisiensi melalui peremajaan
teknologi dan digitalisasi, serta menyempurnakan eksekusi penjualan dan
kemampuan distribusi. Untuk tahun 2019, kami akan berupaya untuk
mempertahankan keunggulan bersaing Indofood melalui pengendalian biaya.
D. Uniqueness of Products
1. Produk Konsumen Bermerek / Consumer Branded Products (CBP)
Kegiatan operasional Grup CBP dijalankan oleh ICBP, entitas anak
Indofood yang sahamnya tercatat di BEI. Grup CBP memproduksi dan
memasarkan beragam produk konsumen bermerek yang menawarkan solusi
praktis bagi konsumen di segala usia. Sebagian besar merek-merek produk
Grup CBP merupakan pemimpin pasar dan memiliki status top-of-mind di
masing-masing kategori produknya, serta telah meraih kepercayaan dan
loyalitas jutaan konsumen selama beberapa dekade.
2. Bogasari
Sebagai produsen tepung terigu terintegrasi terbesar di Indonesia,
Bogasari mengoperasikan empat pabrik penggilingan tepung terigu di
Jakarta, Surabaya, Cibitung dan Tangerang dengan total kapasitas produksi
per tahun sekitar 4 juta ton. Berbagai produk tepung terigu dipasarkan
dengan merekmerek yang sudah mapan, seperti Cakra Kembar, Segitiga
Biru, Kunci Biru dan Lencana Merah, sedangkan produk tepung premix

5
menggunakan merek Chesa. Bogasari juga memproduksi pasta untuk pasar
dalam negeri maupun ekspor dengan menggunakan merek La Fonte.
Kegiatan operasional Bogasari didukung oleh unit perkapalan yang terdiri
dari lima kapal post panamax, lima kapal handy/ supramax, serta dua kapal
ultramax untuk mengangkut bahan baku gandum dari Australia, Kanada dan
Amerika Serikat. Grup Bogasari juga memproduksi kantong degradable
polypropylene untuk mendukung kebutuhan kantong kemasan Bogasari.
3. Agribisnis
Grup Agribisnis merupakan salah satu grup agribisnis terbesar yang
terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal di Indonesia. Kegiatan
utamanya meliputi seluruh mata rantai pasokan dari penelitian dan
pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan
kelapa sawit, hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng,
margarin, dan shortening. Grup Agribisnis juga melakukan pembudidayaan
komoditas tebu, karet dan tanaman lainnya.

VISION AND MISSION OF THE COMPANY

A. Vision
A Total Food Solutions Company
B. Mission
 Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
 Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi
kami
 Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan
 Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan

III. INDUSTRY ANALYSIS


A. An Industry Overview

6
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan jenis perusahaan
manufaktur, yaitu perusahaan yang memproses bahan mentah hingga berubah
menjadi barang yang sudah siap untuk dipasarkan. Semua proses yang terjadi di
industri ini umumnya melibatkan berbagai peralatan modern. PT.Indofood
Sukses Makmur Tbk merupakan bentuk perusahaan PT (perseroan terbatas),
yaitu suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri
dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang
dimilikinya.2
B. Industry Advantage
Strategi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk difokuskan pada keunggulan
kompetitif dalam memenuhi konsumsi di dalam negeri dan meningkatkan
ekspor untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. PT. Indofood memiliki orientasi
pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan
permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen,
baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan
selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya
selera konsumen.3
C. SWOT Analysis
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threat) adalah
identifikasi berbagai faktor sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersama dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Tujuan analisis SWOT adalah untuk menyelesaikan kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki dan peluang serta hambatan yang dihadapi oleh perusahaan.
Berikut ini adalah cara dalam menghitung SWOT Perusahaan.4

2
http://tryakhuntry.blogspot.com/2016/06/manajemen-strategi-pada-pt-indofood.html diakses
pada tanggal 02 Januari 2020
3
http://nailatulinayati.blogspot.com/p/profil.html diakses pada tanggal 02 Januari 2020
4
Rahmanuddin, Analisis Marketing Mix Pada Penjualan Produk Pakaian Muslimah di Elzatta Hijab
Cabang Plaza Medan Fair, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU, 2019.

7
IFAS

STRENGTH WEAKNESS
EFAS

OPPORTUNITIES STRATEGI S-O STRATEGI W-O

THREATH STRATEGI S-T STRATEGI W-T

Gambar 1.1 Cara menghitung SWOT Perusahaan


Pembahasan Analisis SWOT :
1. Kekuatan/Strength (S)
a. Kondisi financial yang kuat, dapat dilihat dari perkembangan
kepemilikan saham di berbagai perusahaan
b. Memiliki banyak anak perusahaan
c. Brand yang telah dikenal lama oleh masyarakat Indonesia terutama
produk indomie
d. Kepemimpinan direksi dan komisaris yang matang
e. Memiliki SDM yang besar sehingga mampu memproduksi yang besar
pula.
2. Kelemahan/Weakness (W)
a. Tenaga kerja yang banyak membuat perusahaan rentan goncanan
terhadap penjualan produk yang menurun
3. Peluang/Opportunities (O)
a. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat baik dikalangan bawah,
menengah maupun atas
b. Segmentasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang
dihasilkan terus menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita, baik
tua maupun muda

8
c. Memanfaatkan e-business dalam membantu mengembangkan pangsa
pasar dan memperkenalkan produk melalui internet karena pengguna
internet sama dengan masyarakat konsumen
d. Peluang pasar yang besar dalam system distribusi yang mecakup grup
pendistribusian produk hingga pasar tradisional dengan waktu sesingkat
mungkin.
4. Ancaman/Threat (T)
a. Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk yang
sama.
KEKUATAN KELEMAHAN
INTERNAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN
Macam-macam variasi Belum menggunakan
produk. bahan baku alternative.
Peningkatan produksi tiap
tahun.
Merk produk kuat.
Mutu produk terkontrol.
Distribusi luas.
Distribusi langsung oleh
anak perusahaan.
Peningkatan penjualan.
Segmentasi pasar sesuai
kebutuhan konsumen.
Keuangan sehat.
Peralatan R&D yang
canggih.
SDM professional.
Struktur dan pembagian
kerja bagus.
EKSTERNAL Penerapan SIM dan
monitoring data.
PELUANG BISNIS STRATEGI S-O STRATEGI W-O
Pasar PMA. Mutu produk terkontrol Pertumbuhan konsumen
Penggunaan bahan baku membuat imej baik dan meningkat.
dalam negeri. loyalitas konsumen. Kebutuhan akan bahan
Bantuan pemerintah. Distribusi luas dan sekmen baku alternative.
Legalitas operasional. pasar sesuai kebutuhan dapat
Imej baik. menguasai pasar.
Masih menguasai pasar.
Bahan baku berasal dari
anak perusahaan.
Pertumbuhan konsumen.
Loyalitas konsumen.

9
ANCAMAN BISNIS STRATEGI S-T STRATEGI W-T
Ketergantungan terhadap Berusaha menjadi Bahan baku alternative.
pemerintah . perusahaan yang lebih Inovasi baru dari
Pesaing-pesaing dengan tangguh dalam setiap perusahaan saingan.
inovasi baru. kemungkinan yang akan
Harus impor bahan baku. terjadi.
Harus berinovasi lagi
terlebih tentang penggunaan
bahan baku alternative.
Strategi SO :
- Dengan adanya timbal jasa kepada konsumen yang baik maka akan menaikkan
jumlah konsumen.
- Dengan membangun kompetisi pasar yang tepat sasaran, akan memperbesar
daya beli masyarakat.

Strategi ST :

- Dengan memiliki brands yang sudah terkenal maka persaingan harga dapat
diminimalkan.
- Dengan memanfaatkan kemampuan managemen, kita dapat mengembangkan
cita rasa baru.

Strategi WO :

- Dengan melakukan ekspansi usaha ke negara-negara ASEAN (karena pasar


ASEAN masih terbuka) dengan membuka pabrik indomie baru guna memenuhi
kebutuhan dari negara yang bersangkutan.
- Dengan adanya daya beli masyarajat, maka akan mempermudah
pendistribusian produk.

Strategi WT :

- Karena bahan baku masih bergantung pada impor, maka akan menjadi masalah
ketika nilai tukar uang mengalami fluktuasi.
- Karena terlalu banyaknya brand yang dikeluarkan maka persaingan inovasi dan
iklan sedikit terancam.
D. PESTEL Analysis

10
PESTEL Analysis adalah metode analisis yang digunakan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi suatu organisasi.
PESTEL Analysis dapat digunakan untuk mempertimbangkan faktor – faktor
permasalahan eksternal, yaitu Political (politik), Economic (ekonomi), Social
(sosial), Technology (teknologi), Environment (lingkungan/geografi), dan
Legal (hukum).5
Pembahasan analisis PESTEL :
1. Politik dan Hukum
Pengaruh politik dan hukum terhadap industri sapi potong dapat dinilai
dari berbagai peraturan maupun kesepakatan berbagai pihak yang terkait,
misalnya kesepakatan WTO dan AFTA yang berskala internasional, atau
Peraturan Daerah (Perda) yang lingkupnya lebih sempit. Hukum dagang PT.
Indofood, yang pada awalnya didirikan dengan nama PT. Panganjaya
Intikusuma berdasarkan akta pendirian No.228 yang kemudian diubah
dengan akta No. 249, dan akta No.171 tanggal 15 november 1994. Tujuan
utama didirikannya PT. Indofood adalah memproduksi makanan olahan
(khususnya mie instant), pengolahan gandum menjadi tepung terigu, industri
makanan terpadu, distribusi, perkebunan, dan pengolahan kelapa sawit.
2. Ekonomi
Menurut catatan Bursa Efek Jakarta tahun 1994, PT. Indofood berhasil
menguasai 90% pasar mie instant di Indonesia. Sedangkan untuk di
Australia, Indofood dengan kategori mie instant berhasil menguasai hingga
70%. Oleh karena itu, harga Indomie di Australia sendiri senilai 69 sen atau
kurang lebih Rp. 5700,-. Selain Indomie, Indofood memproduksi sejumlah
merek mi instan lainnya, seperti Sarimi dan Supermi. Namun, Indomie
menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan dari divisi mi instan
Indofood. Pada 2009 lalu, total nilai penjualan mi instan meningkat 7,2
persen menjadi Rp11,68 triliun dari Rp10,90 triliun di 2008. Kenaikan ini

5
https://sis.binus.ac.id/2016/07/29/introduction-of-pestle-analysis/ diakses pada tanggal 02
Januari 2020

11
disebabkan oleh naiknya volume penjualan dan kenaikan harga pada 2008
dan 2009. Peningkatan penjualan dan turunnya biaya produksi menaikkan
marjin laba usaha divisi ini menjadi 11,8 persen pada tahun 2009 dari 4,1
persen pada 2008. Sudah bertahun-tahun PT. Indofood bertahan di pasar
Australia bahkan begitu digemari oleh warga Australia. Daur hidup
produknyapun, tetap berada di puncaknya bahkan mengalahkan mie instant
dari negaranya sendiri maupun negara luar lainnya. Tetapi dengan harga
Indomie yang begitu tinggi dibandingkan di Indonesia, perusahaan tetap saja
harus membayarkan pajak usaha dari keuntungan yang diperoleh
perusahaan. Hingga kini, permintaan Australia terhadap produk PT.
Indofood tetap meningkat dari tahun ke tahun. Itu yang membuat perusahaan
ini bertahan di pasar Australia hingga sekarang
3. Sosial dan Budaya
Faktor sosial dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan sikap
dari masyarakat. PT. Indofood melihat dan menyesuaikan terlebih dahulu
produknya sebelum akhirnya mampu menguasai pasar baik di dalam negeri
maupun diluar seperti Australia. Tata nilai dan sikap masyarakat
mempengaruhi gaya hidup masyarakat cenderung menyukai sesuatu yang
instan seperti halnya pangsa pasar Indofood di luar negeri seperti Australia,
mayoritas masyarakatnya mayoritas orang-orang yang sibuk sehingga hal ini
menjadi peluang bagi Indofood untuk memasuki pasar yang akan
mempengaruhi pada permintaan produk terhadap perusahaan.
4. Teknologi
PT. Indofood harus memahami pengaruh perubahan faktor teknologi
terhadap kegiatan operasional perusahaan serta pemahaman tentang
kemampuan perusahaannya dalam menciptakan produk. Perkembangan
teknologi ini, selain dengan menunjang tercapainya tujuan perusahaan dapat
juga menjadi ancaman bagi merosotnya produktifitas perusahaan.
Perusahaan Indofood yang dibentuk di Australia, pastinya memiliki mesin-
mesin canggih untuk memenuhi permintaan masyarakat Australia terhadap

12
Indomie. Teknologi lain seperti internet dan social-network lain juga
ditempuh PT. Indofood untuk memasarkan produknya.
5. Lingkungan
Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur ini
menargetkan kepada konsumen dengan rentang usia diatas 3 tahun. Karena
akan kurang pantas jika dikonsumsi oleh batita (bayi dibawah tiga tahun)
mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih baik, makanan-makanan
bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Tetapi apabila untuk dikonsumsi
sekali-kali tidak apa-apa. Dari sisi jenis kelamin, dapat dikonsumsi oleh pria
maupun wanita. Dari sisi penghasilan, harga mie instant Indomie sendiri
masih cukup terjangkau di Australia bila dibandingkan dengan rata-rata
penghasilan warga mereka per tahun.
Australia saling berbagi lautan dengan tetangga-tetangganya yang terdekat,
yakni Indonesia dan Papua Nugini. Australia terletak di sebelah tenggara
Indonesia. Pada titik batasnya yang terdekat, Australia dan Indonesia hanya
terpisah beberapa kilometer saja. Dengan letak geografis negara Australia
dengan negara Indonesia yang lebih dari sekedar dekat, memudahkan
pengiriman (proses eksport-import) produk mie instant dari Indofood
menuju ke Australia. Dari segi biaya penyimpanan gudang, biaya transport,
bahkan waktu pengirimanpun akan lebih cepat disbanding pengiriman
produk ke negara lainnya. Ini pulalah yang membuat permintaan pasar
konsumen di Australia semakin meningkat.

IV. MARKETING
A. Research and Analysis
Indofood membidik 2 target pasar yaitu kalangan menengah ke atas dan
kalangan menengah ke bawah. Indofood terus mengekspansi pendistribusian
produknya secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan
penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok
ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk

13
pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area
geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin. Indofood juga menggelar
berbagai event-event serta lomba-lomba untuk lebih menarik masyarakat dan
menanamkan citra baik perusahaan.
B. Marketing Plan
Marketing Mix adalah strategi pemasaran yang di laksanakan secara terpadu
atau strategi pemasaran yang di lakukan secara bersamaan dalam menerapkan
elemen strategi yang ada dalam marketing Mix itu sendiri. Marketing Mix
terdapat beberapa elemen marketing dikenal dengan unsur 7P yaitu product,
price, palace, people, promotion, process, physical evidence.
Pembahasan marketing mix :
a. Product (Produk)
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie
standard memiliki massa 85gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-
bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm,
bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo
dengan massa 120 gram Anonim,2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai
dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi
keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin
bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie
regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-
daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
b. Price (Harga)
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5
bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga
sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat di Indonesia,
perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1700,-
c. Palaces (Tempat)
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di
Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik

14
stok (gudang) semakin di perbanyak secara agresif sejak tahun 2005,
sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai
suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang
memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga
setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu
yang sesingkat mungkin.
d. Promotion (Promosi)
Tagline : Indomie Seleraku
Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ´jingle´ untuk pelajar SMA,
acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk
setiap Burjo di Yogyakarta) Ditinjau dari aspek product life-cycle.
e. People (Orang)
Untuk memasarkan produk indomie, PT Indofood memberikan
pelayanan yang mudah kepada para konsumennya. PT Indofood
menyediakan layanan kepada para konsumennya dengan menempatkan SPG
disetiap outlet yang menjual produk indomie. Selain itu PT Indofood juga
memberikan pelayanan melalui suara customer dengan menelpon ke CS
bebas pulsa.
f. Process (Proses)
Dalam produk indomie yang di produksi oleh PT Indofood, maka ada
penjaminan mutu dalam setiap proses produksinya. Hal itu terlihat dari
setiap kemasan yang diberi label komposisi yang terkandung dalam setiap
bungkus indomie dan tanggal pembuatan serta tanggal kadaluarsa. Hal ini
dikarenakan PT Indofood ingin memberikan jaminan mutu yang terbaik
dalam setiap produk yang diprosuksinya agar konsumen tidak meras
khawatir akan jaminan mutu yang diberikan.
g. Physical Evidence (Bukti Fisik)

15
Untuk memberikan rasa kenyamanan dan kepercayaan kepada para
konsumennya PT Indofood memiliki pabrik untuk produksi yang cukup
memadai dengan mesin-mesin produksi yang canggih. Lokasi produksi PT.
Indofood ada dibeberapa tempat, salah satunya adalah pabrik untuk produksi
Indomie berada di : PT. Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills,
Kunci Biru Building, 1st Floor, Jl. Raya Cilincing No.1, Tanjung Priok,
Jakarta Utara 14110, DKI Jakarta, Indonesia.6

V. OPERATIONS
A. Identify Location
PT. Indofood Sukses Makmur memiliki kantor pusat di Sudirman Plaza, Jl.
Jend. Sudirman No.Kav. 76-78, RT.3/RW.3, Kuningan, Setia Budi, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12910. Kini Indofood telah memiliki
banyak pabrik mie instan hingga di 15 kota di seluruh Indonesia, diantaranya
adalah Jakarta, Bandung, Medan, Pekanbaru, Surabaya, dan lain sebagainya.
Selain memiliki cabang pabrik, perusahaan ini juga memiliki cabang tanpa
pabrik di Solo, Bali, dan Kendari. Tujuan utama mengapa PT Indofood Makmur
memiliki banyak cabang pabrik di berbagai kota adalah untuk menjamin
kesegaran produk ketika sampai di tangan konsumen. Sedangkan tujuan
keduanya adalah mendukung program pemerintah mengenai pemerataan tenaga
kerja lokal di berbagai daerah di Indonesia.
B. Access to Transportation
Transportasi menuju kantor pusat PT. Indofood di Sudirman Plaza, Jl. Jend.
Sudirman No.Kav. 76-78, RT.3/RW.3, Kuningan, Setia Budi, Kota Jakarta
Selatan diakses melalui kereta dan bus serta transportasi online.

6
https://www.academia.edu/23641141/Marketing_Mix_pada_PT_Indofood diakses pada tanggal
02 Januari 2020

16
VI. MANAGEMENT
A. Management Team

17
B. Organizatual Structure

18
C. Personnel Plan
Indofood melakukan investasi di bidang pengembangan SDM melalui
berbagai program pelatihan dan pengembangan guna meningkatkan kompetensi
karyawan, daya saing organisasi dan kepuasan konsumen. Program tersebut
bertujuan meningkatkan kemampuan teknis dan soft skill karyawan di semua
level. Beberapa pusat pelatihan dimiliki Perseroan termasuk Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Indofood di Cibodas dan Kertasarie Jawa Barat, Rambong Sialang
dan Turangie di Sumatera Utara, Kayangan di Riau, Riam Indah di Sumatera
Selatan serta Nanga Silat di Kalimantan Barat.
Indofood melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan dengan
berpedoman pada perencanaan kerja dan target kerja yang terdokumentasi setiap
tahunnya. Melalui proses evaluasi kinerja, Perseroan dapat melakukan penilaian
kinerja setiap karyawan serta merancang rencana peningkatan yang dibutuhkan
oleh masing-masing individu karyawan. Indofood juga telah memiliki program
perencanaan untuk mengembangkan karyawan-karyawan terpilih dan
menyiapkan mereka untuk menjadi calon pemimpin masa depan. Perencanaan
ini meliputi berbagai program kepemimpinan dan career coach bagi calon
pemimpin berdasarkan kompetensi masing-masing.

19
VII. FINANCIAL

20
VIII. CONCLUSION
1. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan pertama di Indonesia
yang memproduksi Mie Instan yang brand produknya dikenal dengan indomie
dan membuatnya menjadi market leader makanan instan.
2. Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi
mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat
bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan.
3. Dari analisis BCG, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk berada pada posisi
Kuardan III (Cash Cow) dimana memiliki pangsa pasar yang tinggi dan peluang
pertumbuhan laba dalam jangka panjang, memiliki investor-investor yang
berinvestasi pada perusahaan dan juga memiliki anak perusahaan karena
mengeluarkan berbagai macam produk.
4. Analisis SWOT pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk ini digunakan dengan
melihat instrument utama yaitu kekuatan dan kelemahan dan kesempatan
ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk
memperkirakan cara terbaik PT Indofood Sukses Makmur, Tbk untuk
pencapaian dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan.

Saran
1. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk khususnya produk indomie, harus dapat
mempertahankan ciri khas produknya.
2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk harus memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi mengenali kebutuhan dan keinginan konsumen yang heterogen
mengingat keinginan konsumen yang berubah-ubah sehingga dapat mengetahui
dengan jelas kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Itu dilakukan agar kegiatan
produksi sesuai dengan target yang diinginkan.
3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk dapat melakukan pemanfaatan dan pengalokasian
modal dengan tepat yang digunakan untuk pengembangan teknologi seoptimal
mungkin.

21
4. PT Indofood Sukses makmur Tbk dapat lebih bijak dalam pemilihan bahan baku
dan bahan pembantu agar tetap menjaga kualitas produk, sehingga tidak banyak
mengandung bahan kimia yang dapat merugikan para penikmat produk Indofood.

IX. REFERENCES
www.indofood.com diakses pada tanggal 02 Januari 2020
http://tryakhuntry.blogspot.com/2016/06/manajemen-strategi-pada-pt-indofood.html
diakses pada tanggal 02 Januari 2020
http://nailatulinayati.blogspot.com/p/profil.html diakses pada tanggal 02 Januari 2020
Rahmanuddin, Analisis Marketing Mix Pada Penjualan Produk Pakaian Muslimah di
Elzatta Hijab Cabang Plaza Medan Fair, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN SU, 2019.
https://www.academia.edu/23641141/Marketing_Mix_pada_PT_Indofood diakses pada
tanggal 02 Januari 2020

22

Anda mungkin juga menyukai