PRODUK INDOMIE
Kelompok 3
Alifhia Zahra Laila 10120205
Anggi Setiawati 10120214
Meilinda Eka Putri 10120306
Retno Nur Fadilah 10120364
Siti Silviah 10120397
Hormat kami,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.3 TUJUAN......................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Apa saluran pemasaran yang digunakan oleh PT. INDOFOOD pada produk
Indomie?
1.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui arti dari saluran pemasaran
2. Mengetahui funsgi dari saluran pemasaran
3. Mengetahui tingkatan atau level yang ada pada saluran pemasaran
4. Mengetahui saluran pemasaran yang digunakan oleh PT. INDOFOOD pada
produk Indomie.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PROFIL PERUSAHAAN
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (IDX: INDF) atau lebih dikenal dengan nama
Indofood merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas
di Jakarta, Indonesia. PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang
berbasis di Indonesia yang utamanya bergerak dalam industri pengolahan makanan.
Perusahaan ini mengklasifikasikan bisnisnya menjadi lima segmen: produk konsumen
bermerek, bogasari, agrobisnis, distribusi serta budi daya dan pengolahan sayuran.
Perusahaan menjalankan bisnis produk konsumen bermereknya melalui anak
perusahaannya. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama
PT Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood
Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia,
Asia, dan Eropa.
Visi dan misi perusahaan Indofood adalah realistik, spesifik, dan meyakinkan
yang merupakan penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk masa depan
perusahaan.
Visinya berbunyi “Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan
pangan dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi
pemimpin di industri makanan”.
Misi berbunyi “Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama
Indonesia di bidang industri makanan”.
Sejarah Singkat
1968 - PT Lima Satu Sankyo Industri Pangan (selanjutnya berganti nama menjadi
PT Supermi Indonesia) didirikan, pertama kali memproduksi Supermi sebagai mi
instan pertama di Indonesia mulai tahun 1969.
1970 - PT Sanmaru Foods Manufacturing Co Ltd (PT Sanmaru) didirikan sebagai
salah satu anak perusahaan Jangkar Jati Group.
1971 - PT Bogasari Flour Mills didirikan, dan menjadi pabrik pengolahan terigu
dan gandum terbesar di Indonesia (monopoli).
1972 - PT Sanmaru mulai memproduksi Indomie.
1984 - PT Sarimi Asli Jaya diakuisisi oleh PT Sanmaru, yang pemiliknya
(Jangkar Jati) bersama dengan Salim Group membentuk perusahaan dengan nama
3
PT Indofood Interna Corporation.
1986 - PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh PT Indofood Interna Corporation.
Namanya kemudian menjadi PT Lambang Insan Makmur.
1992 - PT Sanmaru dan PT Indofood Interna diambil alih seluruh sahamnya oleh
Salim Group. Pada tahun itu juga, Salim Grup mengalihkan saham di perusahaan
makanan "Indofood Group" dan Bogasari menjadi milik Indocement.
1994 - PT Panganjaya Intikusuma pada 5 Februari 1994 berganti nama menjadi
PT Indofood Sukses Makmur.
2014 - Indofood masuk ke bisnis minuman ringan bernama Indofood Asahi dan
mulai mengimpor dua merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi Ocha dan Caféla
Latte.
2021 - Pada tanggal 17 Februari 2021, ICBP telah resmi membeli seluruh saham
yang dimiliki Fritolay Netherlands Holding B.V. (“Fritolay”), afiliasi dari
PepsiCo pada PT Indofood Fritolay Makmur (“IFL”) senilai Rp 494 miliar,
sehingga berganti nama menjadi PT Indofood Fortuna Makmur serta produksi
makanan ringan merek Lay's, Cheetos dan Doritos di Indonesia akan dihentikan
pada tanggal 18 Agustus 2021. Selain itu, PepsiCo dan afiliasinya juga telah
sepakat untuk tidak memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau
mendistribusikan produk makanan ringan yang bersaing dengan produk IFL di
Indonesia dalam periode tiga tahun.
PT. Indofood Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak
dibidang mie instan merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia.
Saat ini perusahaan menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang
market leader pada masing-masing brand yang dimilikinya.
Demikian sejarah singkat dan profil perusahaan Indofood yang ternyata
memang sudah aktif sejak puluhan tahun yang lalu. Banyak sekali bukan produk-
produk yang sering kita temui dan ternyata adalah produk dari PT Indofood. (DNR)
4
pemasaran secara keseluruhan. Saluran pemasaran merupakan suatu sistem atau
rangkaian organisasi, perantara, dan kegiatan yang bekerja sama untuk mengantarkan
produk atau layanan dari produsen ke konsumen akhir. Ini melibatkan serangkaian
langkah atau tahapan yang ditempuh oleh produk sebelum akhirnya mencapai tangan
konsumen. Dalam proses ini, berbagai pihak, mulai dari produsen, distributor,
pedagang grosir, pedagang eceran, hingga konsumen, terlibat dalam menggerakkan
produk melalui rantai pasokan.
Menurut Kotler,Saluran Pemasaran (saluran pemasaran)adalahsekelompok
organisasi yang saling bergantung dan terlibat dalam prosespembuatan produk atau
jasa yang disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi. Sedangkan menurut Fandy
Tjiptono (2008;185) yaitu : “Distribusi dapat diartikansebagai kegiatan pemasaran
yang berusaha memperlancar dan mempermudahpenjualan barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan
(jenis, jumlah, harga, tempat,dan saat dibutuhkan”.
Dari pengertian diatas, mencakup tiga unsur, yaitu Adanya kelompok lembaga
pemasaran, adanya kegiatan atau fungsi fungsi yang dilaksanakan oleh Lembaga
tersebut, adanya arah pergerakan produk serta kepemilikannya dan produsen ke
konsumen.
Komponen Utama Saluran Pemasaran:
1. Produsen:
- Merupakan entitas yang menciptakan atau memproduksi produk atau layanan yang
akan dipasarkan.
2. Distributor:
- Bertindak sebagai perantara antara produsen dan pedagang grosir atau pedagang
eceran. Distributor bertanggung jawab untuk mendistribusikan produk ke berbagai
titik penjualan.
3. Pedagang Grosir:
- Membeli produk dalam jumlah besar dari distributor dan menjualnya ke pedagang
eceran atau organisasi bisnis lainnya.
4. Pedagang Eceran:
- Menjual produk langsung kepada konsumen akhir melalui toko-toko ritel, situs e-
commerce, atau saluran penjualan lainnya.
5. Konsumen:
- Merupakan akhir dari saluran pemasaran, yaitu individu atau organisasi yang
5
membeli dan menggunakan produk atau layanan.
6
2.4 TINGKATAN SALURAN PEMASARAN
Ada tiga tingkatan saluran pemasaran yaitu :
Saluran tingkat nol Saluran ini disebut juga sebagai saluran pemasaran
langsung, yaitu saluran pemasaran tanpa menggunakan perantara. Artinya,
produsen mendistribusikan produknya langsung ke konsumen akhir. Saluran
tingkat nol biasanya diterapkan pada produk jasa makanan (restoran atau
katering), jasa kesehatan, jasa perbankan, dan jasa pendidikan. Saluran
tingkat pertama
Saluran tingkat pertama merupakan saluran pemasaran yang terdiri dari dua
pelaku bisnis, yaitu produsen dan pengecer. Pengecer merupakan salah satu
pelaku bisnis perantara yang ada di antara produsen dan konsumen akhir.
Contohnya, produsen makanan menjual produknya ke konsumen melalui
pengecer, se\perti supermarket dan swalayan. Supermarket dan swalayan
kemudian menjual langsung produk tersebut ke konsumen akhir.
Saluran tingkat dua Saluran tingkat dua merupakan saluran pemasaran yang
memiliki dua pelau bisnis perantara antara produsen dan konsumen. Pelaku
bisnis perantara pertama biasanya disebut sebagai distributor utama,
pedagang besar, agen, atau grosir. Sementara pelaku bisnis perantara kedua
biasanya adalah para pengecer, seperti toko, warung, supermarket, dan
sebagainya. Dalam saluran ini, biasanya produsen hanya melayani pembelian
dalam jumlah besar saja, tidak menjual kepada pengecer.
Saluran tingkat tiga Saluran tingkat tiga merupakan saluran pemasaran yang
terdiri dari produsen dan tiga pelaku bisnis perantara antara produsen dengan
konsumen akhir. Tiga pelaku bisnis perantara tersebut adalah distributor
utama atau pedagang besar, sub-distributor, dan pengecer. Produsen
menyalurkan produknya ke distributor utama. Distributor utama kemudian
menyalurkannya ke sub-distributor. Produk tersebut kemudian disalurkan
sub-distributor kepada para pengecer. Pengecer menjual langsung produk
tersebut kepada konsumen akhir.
7
2.5 IMPLEMENTASI SALURAN PEMASARAN PADA PRODUK INDOMIE
Indomie, sebagai salah satu merek mi instan terkenal, telah
mengimplementasikan berbagai saluran pemasaran untuk menjangkau konsumennya
dengan efektif. Beberapa saluran pemasaran yang umumnya digunakan oleh
Indomie melibatkan:
Distributor dan Grosir
Indomie bekerja sama dengan distributor dan pedagang grosir untuk
mendistribusikan produknya ke berbagai toko dan outlet. Distributor
membantu dalam mengalirkan produk ke tingkat regional atau lokal,
sementara grosir dapat membeli dalam jumlah besar untuk didistribusikan ke
pedagang eceran.
Pedagang Eceran
Indomie tersedia di berbagai toko ritel, supermarket, warung, dan minimarket
sebagai saluran langsung ke konsumen. Kerja sama dengan pedagang eceran
memastikan bahwa produk Indomie dapat dengan mudah diakses oleh
konsumen sehari-hari.
Jejaring Supermarket dan Toko Modern
Indomie aktif dalam menjalin kemitraan dengan jaringan supermarket dan
toko modern besar. Ini memberikan produk Indomie tempat yang menonjol
di rak-rak toko besar, meningkatkan visibilitas dan ketersediaan produk.
Pemasaran Online
Dalam mengikuti tren digital, Indomie juga memanfaatkan saluran
pemasaran online melalui platform e-commerce. Produknya dapat dipesan
dan dikirimkan langsung ke pelanggan melalui situs web atau aplikasi
belanja online.
Promosi dan Iklan
Indomie aktif dalam promosi dan iklan melalui berbagai media, termasuk
televisi, radio, media sosial, dan iklan cetak. Ini membantu meningkatkan
kesadaran merek dan memotivasi pembelian konsumen.
Partnership dan Endorsement
Indomie sering kali menjalin kemitraan dan endorsement dengan selebriti
atau tokoh terkenal untuk meningkatkan daya tarik produknya dan
memperkuat citra merek.
8
Inisiatif Kreatif dan Varian Produk
Indomie secara konsisten meluncurkan varian produk baru dan melakukan
inisiatif kreatif untuk menarik perhatian konsumen. Strategi ini dapat
mencakup kampanye produk terbatas, kolaborasi dengan seniman, atau
peluncuran rasa baru.
Melalui kombinasi berbagai saluran pemasaran ini, Indomie berhasil
memposisikan dirinya sebagai pemimpin pasar dalam industri mi instan di Indonesia
dan mendapatkan pengakuan global. Pendekatan yang holistik dan beragam ini
memungkinkan Indomie untuk mencapai segmen pasar yang luas dan beragam.
Selain itu, Indomie memiliki strategi pemasaran yang digunakan dalam Jingle
“Indomie Seleraku” yaitu:
Brand Awareness yang kuat
Brand awareness adalah tingkat pengenalan dan kesadaran konsumen
terhadap suatu merek. Dalam hal ini, jingle “Indomie Seleraku” menjadi alat
atau strategi pemasaran yang sangat efektif dalam membangun brand
awareness untuk Indomie. Dengan lirik yang mencantumkan nama merek
secara jelas, jingle ini menciptakan pengenalan merek yang kuat di benak
konsumen. Sehingga membangkitkan rasa keingintahuan dan keinginan
untuk membeli atau mencicipi mie Indomie.
Secara keseluruhan, melalui penggunaan jingle “Indomie Seleraku”
yang mencantumkan nama merek secara jelas, melodi yang catchy, dan
repetisi yang konsisten dalam berbagai saluran pemasaran, Indomie berhasil
membangun brand awareness yang kuat. Jingle ini menjadi pengingat yang
efektif bagi konsumen tentang kelezatan dan kepuasan saat menikmati mie
Indomie, menjadikannya pilihan utama ketika mereka ingin makan mie
instan.
Emosi Dan Kepuasan Konsumen
Strategi pemasaran yang dilakukan Indomie melalui jingle “Indomie
Seleraku” dengan lirik yang menggambarkan kelezatan dan kepuasan
bertujuan untuk membangun ikatan emosional dengan konsumen. Dengan
mengaitkan merek dengan pengalaman positif dan menggugah selera,
Indomie berhasil menciptakan rasa puas dan keinginan dalam diri konsumen
9
untuk memilih produk mereka.
Dengan menggunakan jingle yang menggambarkan kenikmatan makan
mie Indomie, Indomie berhasil membangkitkan perasaan puas dan keinginan
untuk mencoba atau kembali membeli produk mereka. Ketika konsumen
mendengar atau melantunkan lirik jingle ini, mereka secara otomatis
terhubung dengan pengalaman positif yang mereka rasakan saat menikmati
mie Indomie.
Menciptakan identitas merek yang khas
Strategi pemasaran Indomie melalui jingle “Indomie Seleraku”
menciptakan identitas merek yang khas melalui melodi yang unik dan lirik
yang mudah dikenali. Hal ini membantu membedakan Indomie dari merek-
merek pesaing, memperkuat posisi merek di pasar, dan menciptakan persepsi
positif di kalangan konsumen. Identitas merek yang khas membantu Indomie
memperkuat citra merek sebagai pilihan utama dalam hal mie instan, dan
sebagai merek yang diandalkan untuk memberikan pengalaman makan yang
memuaskan.
Pengulangan yang efektif
Pengulangan kata-kata yang efektif dalam jingle “Indomie Seleraku”
adalah salah satu strategi pemasaran yang digunakan oleh Indomie untuk
meningkatkan daya ingat konsumen terhadap merek mereka. Pengulangan ini
membantu menciptakan asosiasi positif dengan kelezatan dan kepuasan, serta
menciptakan top of mind awareness bagi merek Indomie. Pengulangan kata-
kata ini juga membantu dalam menciptakan top of mind awareness dan
meningkatkan loyalitas konsumen terhadap merek Indomie.
Daya Tarik pada berbagai segmen konsumen
Jingle “Indomie Seleraku” tidak hanya berhasil menarik perhatian
berbagai segmen konsumen, tetapi juga mampu menciptakan kesan positif
dan mempengaruhi opini serta preferensi konsumen terhadap merek Indomie.
Strategi pemasaran melalui jingle ini membuktikan keefektifannya dalam
menjadikan Indomie sebagai merek mie yang mendunia dan menjadi market
leader di industri mie instan.
Menggunakan BTL (Below The Line) Marketing
Melalui strategi BTL marketing ini, Indomie dapat membangun
10
hubungan yang lebih dekat dengan konsumen, meningkatkan kesadaran
merek, memperluas jangkauan, serta menciptakan pengalaman langsung
yang positif dengan produk mereka. BTL marketing menjadi salah satu
faktor kunci dalam kesuksesan Indomie sebagai brand mie yang mendunia
dan menjadi market leader di industri ini.
Kolaborasi dengan Brand Lokal lainnya
Indomie menggunakan strategi pemasaran dengan berkolaborasi
dengan brand lokal untuk mencapai konsumen secara lebih efektif dan
memperluas pangsa pasar mereka. Melalui kolaborasi ini, Indomie dapat
memanfaatkan kepopuleran dan pengaruh brand lokal untuk meningkatkan
kesadaran merek, menjangkau target konsumen yang lebih luas, serta
menciptakan asosiasi positif dengan merek Indomie.
Kolaborasi dengan brand lokal memberikan Indomie keuntungan
dalam hal mencapai konsumen secara efektif, memperluas jangkauan merek,
serta menciptakan keterikatan emosional dengan konsumen. Dengan
menggunakan strategi ini, Indomie berhasil memperkuat posisinya sebagai
brand mie yang mendunia dan menjadi market leader di industri ini.
Membuat campaign dan banyak event
Strategi pemasaran melalui campaign, Indomie berfokus pada konsep
kreatif yang menarik perhatian konsumen. Mereka menciptakan kampanye
yang unik, menyentuh emosi, atau mengandung pesan yang relevan dengan
target pasar mereka. Campaign tersebut dapat berupa kampanye iklan di
media cetak, televisi, radio, atau media sosial. Indomie juga menggunakan
campaign digital dengan memanfaatkan platform online seperti YouTube,
Instagram, dan Facebook untuk mencapai audiens yang lebih luas.
Selain strategi pemasaran melalui campaign, Indomie juga terlibat
dalam banyak event seperti festival makanan, acara olahraga, atau event
kultural. Mereka hadir dengan stan atau booth yang menarik perhatian,
menawarkan pengalaman interaktif kepada pengunjung, dan memberikan
sampel produk. Melalui kehadiran aktif dalam event-event ini, Indomie dapat
mencapai konsumen secara langsung, membangun hubungan personal
dengan mereka, dan memperkuat ikatan merek.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Saluran pemasaran memiliki peran sentral dalam membentuk strategi bisnis
dan memastikan efisiensi dalam mencapai pasar target. Pemilihan saluran pemasaran
yang tepat dapat memengaruhi aksesibilitas produk, kecepatan distribusi, dan
efektivitas strategi pemasaran secara keseluruhan. Saluran pemasaran tidak hanya
merupakan serangkaian langkah atau tahapan produk menuju konsumen, tetapi juga
suatu sistem yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari produsen hingga konsumen
akhir. Saluran pemasaran sangat penting karena memiliki fungsi yang sangat baik
bagi Perusahaan. Produk indomie menggunakan salruan pemasaran yang berbeda dari
produk lain yaitu dengan jingle khusus “Indomie Seleraku”.
12