Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS SWOT

PT INDOFOOD

Nama kelompok (8) :

1. Aji Saputro (1903102133)

2. Sunarti (1903102025)

3. Emy Aziza (1903102284)

KELAS : (2A) Manajemen

UNIVERSITAS PGRI MADIUN


MADIUN
2020

i
Daftar isi

Daftar isi............................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................3
1.1 INTRODUCTION...................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................5
2.1 VISI.........................................................................................................................5
2.2 MISI.........................................................................................................................5
2.3 Long-Term Objective..............................................................................................5
2.4 Value and Culture....................................................................................................5
2.5 Strategi Manajemen Pada Elemen Marketing Mix (4p)..........................................6
1. Product...................................................................................................................6
2. Price.......................................................................................................................6
3. Places.....................................................................................................................6
4. Promotion..............................................................................................................7
2.6 Analisis Lingkungan................................................................................................7
a. Lingkungan Internal (Mikro).................................................................................7
b. Lingkungan Eksternal (Makro).............................................................................9
c. Analisis SWOT....................................................................................................10
1. Strength ( Kekuatan )...........................................................................................11
2. Weakness ( Kelemahan ).....................................................................................11
3. Opportunities ( Peluang ).....................................................................................12
4. Threat ( Ancaman )..............................................................................................12
BAB III............................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................14
3.2 Saran......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

ii
BAB I
1.1 INTRODUCTION

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur,


yaitu perusahaan yang memproses bahan mentah hingga berubah menjadi
barang yang sudah siap untuk dipasarkan. Semua proses yang terjadi di
industri ini umumnya melibatkan berbagai peralatan modern. PT.Indofood
Sukses Makmur Tbk merupakan bentuk perusahaan PT (perseroan terbatas),
yaitu suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri
dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang
dimilikinya.
 1968 - PT Lima Satu Sankyu (selanjutnya berganti nama menjadi PT
Supermi Indonesia) didirikan, pertama kali memproduksi Supermi
sebagai mi instan pertama di Indonesia.
 1970 - PT Sanmaru Foods Manufacturing Co Ltd (PT Sanmaru) didirikan
sebagai salah satu anak perusahaan Jangkar Jati Group.
 1972 - PT Sanmaru mulai memproduksi Indomie.
 1982 - PT Sarimi Asli Jaya didirikan dan mulai memproduksi Sarimi.
 1984 - PT Sarimi Asli Jaya diakuisisi oleh PT Sanmaru dan bersama
dengan Salim Group membentuk perusahaan dengan nama PT Indofood
Interna Corporation.
 1986 - PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh PT Indofood Interna
Corporation melalui anak perusahaannya PT Lambang Insan Makmur.
 1987 - PT Sanmaru meluncurkan mi instan dalam bentuk cup bermerek
Pop Mie.
 1989 - PT Sanmaru mengakuisi PT Sari Pangan Nusantara, yang
memproduksi makanan bayi bermerek SUN.
 1990 - PT Sanmaru membentuk perusahaan patungan dengan PepsiCo,
Inc yang memiliki merek FritoLay yang pada tahun 1994 bernama PT
Indofood Fritolay Makmur dan mulai memproduksi makanan ringan
seperti Chitato, Chiki, Cheetos dan Jetz yang kemudian pada tahun
2000an disusul dengan Lay's dan Qtela.
 1990 - Indofood didirikan oleh Sudono Salim dengan nama PT
Panganjaya Intikusuma.
 1992 - PT Sanmaru melalui anak perusahaan Jangkar Jati Group diambil
alih seluruh sahamnya oleh Salim Group.
 1993 - PT Panganjaya Intikusuma dan PT Sanmaru membentuk
perseroan dengan nama PT Indomie Sukses Makmur Tbk.
 1994 - PT Panganjaya Intikusuma berganti nama menjadi PT Indofood
Sukses Makmur Tbk.
 1995 - Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
 1997 - Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang
perkebunan, agribisnis serta distribusi.
 2005 - PT Indosentra Pelangi sebagai produsen bumbu, kecap dan
sambal bermerek Indofood membentuk perusahaan patungan dengan

3
Nestlé bernama PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia, mengakuisisi
perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
 2006 - Mengakuisisi 55% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd.
 2007 - Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan
menempatkan saham baru.
 2008 - Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara
efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairy
terkemuka.
 2009 - Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui
pembentukan PT. Indofood CBP Sukses Makmur dan pemekaran
kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan
usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk Konsumen Bermerek
(CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam ICBP.
 2010 - Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui
pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan
jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan
Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan pencatatan saham
ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010. Peningkatan
kepemilikan di Pacsari Pte. Ltd sebesar 10% menjadi pemilik 100%.
 2011 - Pada bulan Januari 2011, PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT
Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri
Makmur dan PT Ciptakemas Abadi digabung sepenuhnya dengan status
perusahaan terbuka (Tbk.) menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk.
 PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), anak perusahaan langsung dan tidak
langsung Perseroan, melakukan IPO diikuti dengan pencatatan saham di
BEI pada 9 Juni 2011.
 2012 - Sudono Salim, pendiri ICBP meninggal dunia di Singapura pada
tanggal 10 Juni 2012. Tidak lama sesudah meninggalnya, salah satu
produk mi instan dari Indofood,Indomie, menyelenggarakan program
ulang tahunnya yang ke-40 tahun, pada bulan Agustus 2012 di Jakarta.
 2013 - Menyelesaikan akuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages, perusahaan
yang memproduksi minuman ringan bermerek Pepsi, 7 Up dan
sebagainya. Akuisisi ini dilakukan oleh PT Indofood Asahi Sukses
Beverage dan PT Asahi Indofood Beverage Makmur, yang masing-
masing adalah 51% dan 49% dimiliki oleh ICBP.
 2014 - Indofood masuk ke bisnis minuman bernama Indofood Asahi dan
mulai mengimpor dua merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi Ocha dan
Caféla Latte dan mengakuisisi merek air mineral Club dari PT Tirta
Bahagia.

4
BAB II
2.1 VISI
To become a total food solutions company
Visi Indofood adalah visi yang jelas dimana PT.Indofood berusaha untuk selalu
total dalam operasinya dan memberikan solusi dari kebutuhan yang ada.

2.2 MISI
 Untuk terus meningkatkan rakyat kami, proses dan teknologi kami
 Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan produk terjangkau yang
disukai oleh pelanggan
 Untuk memastikan ketersediaan produk kami kepada pelanggan
domestic maupun Internasional
 Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup orang
Indonesia dengan penekanan pada gizi
 Untuk terus meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan.

2.3 Long-Term Objective


Tujuan jangka panjang dari Indomie adalah menguasai pasar mie instant di
Indonesia .
Tujuan jangka panjang Indomie di topang oleh tujuan-tujuan strategisnya
yaitu:
1. Menghadirkan mie instant yang berkualitas namun dengan harga yang
terjangkau
2. Memelihara kesetiaan pelanggan dan distributor
3. Memberikan harga yang kompetitif dengan menekan biaya produksi
melalui penghematan biaya dari hulu sampai hilir (dari supplier sampai
distributor)

Selain itu, Indomie pun menggunakan tujuan keuangan sebagai gambaran


tercapainya tujuan strategis dan tujuan jangka panjang. Misalnya saat profit
menurun akibat pangsa pasar yang menurun, maka hal tersebut secara kuat
mengindikasikan bahwa tujuan strategisnya (berupa penjualan dan kesetiaan
pelanggan) terganggu. Oleh karena itu diperlukan sinergi antara pencapaiaan
tujuan keuangan dan tujuan strategis untuk meraih tujuan jangka panjang.

2.4 Value and Culture


Nilai – Nilai budaya yang diterapkan baik pada Indofood maupun Indomie
terkandung dalam Credo :
Dari semboyan yang menunjukan nilai perusahaan ini, Indofood ingin
menunjukan bahwa mereka adalah perusahaan yang ingin selalu memenuhi
dan memuaskan kebutuhan konsumen yang merupakan faktor yang

5
menentukan kesuksesan perusahaan, melalui staff yang handal yang
merupakan asset terbesar yang dimiliki oleh Indofood, dan dengan didukung
melalui inovasi-inovasi yang terus dilakukan, untuk mencapai hasil yang
excellence dengan mengandalkan kinerja tim.

2.5 Strategi Manajemen Pada Elemen Marketing Mix (4p)


Menurut Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah
kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran
pemasarannya dalam pasar sasaran “.Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam
Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4P (Product,
Price, Promotion dan Place). Sehingga disimpulkan bahwa Marketing Mix adalah
strategi pemasaran yang di laksanakan secara terpadu atau strategi pemasaran
yang di lakukan secara bersamaan dalam menerapkan elemen strategi yang
ada dalam marketing Mix itu sendiri. Marketing Mix terdapat beberapa elemen
marketing dikenal dengan unsur 4P (Produk, Price, Place, Promotion).

1. Product
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard
memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang
disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan
bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120
gram. Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia.
Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin
banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie dengan
variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia.

2. Price
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5
bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga
sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia,
perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp 2000 – Rp 4000.

3. Places
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia,
menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok
(gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga
mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan
penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet
retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat
melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin
(www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama
dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung
yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai
menu utama)

6
4. Promotion
 Tagline : Indomie Seleraku
 Iklan : Billboard, iklan TV, sponsor acara
 Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA,
acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April
2008.
 Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie
untuk setiap Burjo di Yogyakarta)

2.6 Analisis Lingkungan

a. Lingkungan Internal (Mikro)

1. Konsumen
Konsumen indomie tidak hanya ada di Indonesia saja tetapi berada di Australia.
Indomie merupakan makanan kegemaran di asutralia, hal ini bisa dilihat dari
toko-toko yang selalu kehabisan stok karena permintaan akan indomie di
Australia

cukup banyak. Hal ini juga di dukung oleh kebiasaan masyarakat Australia yang
membutuhkan makanan cepat saji karena kapadatan jam kerja dan banyaknya
netizen. Di Australia, tahun 2009 indomie dijual dengan harga 25 sen per
bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus indomie,
sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, indomie biasa dijual dengan
harga 1 dolar per 3 bungkusnya.

2. Pesaing
Salah satu kompetitior indomie adalah mie sedap, mie sedap masuk ke pasar
dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan
indomie. Sehingga konsumen yang terpengaruh harga akan lebih memilih mie
sedap. Pesaing indomie di Australia adalah makanan pasta. Tetapi tetap saja
indomie dapat lebih unggul karena indomie memiliki ke khasan rasa dan harga
yang lebih murah harga 1 dolar per 3 bungkus, dan penyajiannya juga mudah
serta cepat. Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di
media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan
billboard secara luas. Indomie sangat dikenal dengan taglinenya, "Indomie
Seleraku".Pada tahun 2008 Indomie melakukan inovasi dalam promosinya
dengan mengadakan event Indomie Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi bagi
pelajar tingkatan SMA untuk membuat jingle bagi iklan Indomie.

3. Pemasok
Grup Indofood merupakan perusahaan “Total Food Solutions”, dengan kegiatan
usaha yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di pasar. Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan
olahan di Indonesia, kegiatan operasional. Grup Indofood didukung oleh sistem
distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya sangat dikenal di seluruh

7
nusantara. Produk-produk Grup Indofood antara lain mi instan, dairy, bumbu
penyedap makanan, makanan ringan, makanan bayi, tepung terigu, pasta,
biskuit, minyak goreng, margarin dan shortening. Merek-merek produk Grup
Indofood merupakan merek terkemuka di pasar domestik, dikenal konsumen
sebagai produk berkualitas dengan harga terjangkau dan tersedia di berbagai
pelosok Indonesia.

4. Chanel of distribution
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran
barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para
produsen berhak menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan
disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan
digunakan. Jika perusahaan berada dalam persaingan yang semakin tajam,
perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya. Penelitian
tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin
menstimulir permintaan serta menciptakan langganan (Kotler, 2006). Ada
beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual dalam mendistribusikan
produknya kepada konsumen, yaitu :
(1) manufaktur → konsumen,
(2) manufaktur → pedagang eceran → konsumen,
(3) manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen
(4) manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen
Dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Qasa Consulting, kekuatan
distribusi Indomie terbukti, dalam The Most Powerfull Distribution Performance
tahun 2007, yang mencapai 95%. Karena pendistribusian indonmie sangat baik,
maka Indomie mudah di dapatkan oleh kosumen dimanapun.

5. Sumber daya manusia


Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan
adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting
dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki
kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak
hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang
sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat
staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga
akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka
untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan
keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan
disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan
diperluas ke dalam

divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak


Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.

8
b. Lingkungan Eksternal (Makro)

1. Ekonomi
Menurut catatan Bursa Efek Jakarta tahun 1994, PT. Indofood berhasil
menguasai 90% pasar mie instant di Indonesia. Sedangkan untuk di Australia,
Indofood dengan kategori mie instant berhasil menguasai hingga 70%. Oleh
karena itu, harga Indomie di Australia sendiri senilai 69 sen atau kurang lebih
Rp. 5700,-. Selain Indomie, Indofood memproduksi sejumlah merek mi instan
lainnya, seperti Sarimi dan Supermi. Namun, Indomie menjadi penyumbang
terbesar bagi pendapatan dari divisi mi instan Indofood. Pada 2009 lalu, total
nilai penjualan mi instan meningkat 7,2 persen menjadi Rp11,68 triliun dari
Rp10,90 triliun di 2008. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya volume penjualan
dan kenaikan harga pada 2008 dan 2009. Peningkatan penjualan dan turunnya
biaya produksi menaikkan marjin laba usaha divisi ini menjadi 11,8 persen pada
tahun 2009 dari 4,1 persen pada 2008. Sudah bertahun-tahun PT. Indofood
bertahan di pasar Australia bahkan begitu digemari oleh warga Australia. Daur
hidup produknyapun, tetap berada di puncaknya bahkan mengalahkan mie
instant dari negaranya sendiri maupun negara luar lainnya. Tetapi dengan
harga Indomie yang begitu tinggi dibandingkan di Indonesia, perusahaan tetap
saja harus membayarkan pajak usaha dari keuntungan yang diperoleh
perusahaan. Hingga kini, permintaan Australia terhadap produk PT. Indofood
tetap meningkat dari tahun ke tahun. Itu yang membuat perusahaan ini
bertahan di pasar Australia hingga sekarang

2. Sosial dan Budaya


Faktor social dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan sikap dari
masyarakat. PT. Indofood melihat dan menyesuaikan terlebih dahulu produknya
sebelum akhirnya mampu menguasai pasar baik di dalam negeri maupun diluar
seperti Australia. Tata nilai dan sikap masyarakat mempengaruhi :
- Gaya hidup masyarakat cenderung menyukai sesuatu yang instan seperti
halnya pangsa pasar Indofood di luar negeri seperti Australia, mayoritas
masyarakatnya mayoritas orang-orang yang sibuk sehingga hal ini menjadi
peluang bagi Indofood untuk memasuki pasar yang akan mempengaruhi pada
permintaan produk terhadap perusahaan.

3. Teknologi
PT. Indofood harus memahami pengaruh perubahan faktor teknologi terhadap
kegiatan operasional perusahaan serta pemahaman tentang kemampuan
perusahaannya dalam menciptakan produk. Perkembangan teknologi ini, selain
dengan menunjang tercapainya tujuan perusahaan dapat juga menjadi
ancaman bagi merosotnya produktifitas perusahaan. Perusahaan Indofood yang
dibentuk di Australia, pastinya memiliki mesin-mesin canggih untuk memenuhi
permintaan masyarakat Australia terhadap Indomie. Teknologi lain seperti
internet dan social-network lain juga ditempuh PT. Indofood untuk memasarkan
produknya.

9
4. Demografi
Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur ini
menargetkan kepada konsumen dengan rentang usia diatas 3 tahun. Karena
akan kurang pantas jika dikonsumsi oleh batita (bayi dibawah tiga tahun)
mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih baik, makanan-makanan
bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Tetapi apabila untuk dikonsumsi sekali-
kali tidak apa-apa. Dari sisi jenis kelamin, dapat dikonsumsi oleh pria maupun
wanita. Dari sisi penghasilan, harga mie instant Indomie sendiri masih cukup
terjangkau di Australia bila dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga
mereka per tahun.

5. Geografi
Australia saling berbagi lautan dengan tetangga-tetangganya yang terdekat,
yakni Indonesia dan Papua Nugini. Australia terletak di sebelah tenggara
Indonesia. Pada titik batasnya yang terdekat, Australia dan Indonesia hanya
terpisah beberapa kilometer saja. Pada gambar diatas, terlihat Ibu kota negara
dan ibukota propinsi di Indonesia; Ibukota nasional dan ibukota negara bagian
di Australia. Dengan letak geografis negara Australia dengan negara Indonesia
yang lebih dari sekedar dekat, memudahkan pengiriman (proses eksport-
import) produk mie instant dari Indofood menuju ke Australia. Dari segi biaya
penyimpanan gudang, biaya transport, bahkan waktu pengirimanpun akan lebih
cepat disbanding
pengiriman produk ke negara lainnya. Ini pulalah yang membuat permintaan
pasar konsumen di Australia semakin meningkat.

6. Politik dan Hukum


Pengaruh politik dan hukum terhadap industri sapi potong dapat dinilai dari
berbagai peraturan maupun kesepakatan berbagai pihak yang terkait, misalnya
kesepakatan WTO dan AFTA yang berskala internasional, atau Peraturan
Daerah (Perda) yang lingkupnya lebih sempit. Hukum dagang PT. Indofood,
yang pada awalnya didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma
berdasarkan akta pendirian no.228 yang kemudian diubah dengan akta no.
249, dan akta no.171 tanggal 15 november 1994. Tujuan utama didirikannya
PT. Indofood adalah memproduksi makanan olahan (khususnya mie instant),
pengolahan gandum menjadi tepung terigu, industri makanan terpadu,
distribusi, perkebunan, dan pengolahan kelapa sawit.

c. Analisis SWOT
Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap
kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan
ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum yang
didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan
keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan
(Johnson, dkk., 1989; Bartol dkk., 1991). Jika hal ini digunakan dengan benar,
maka dimungkinkan bagi sebuah sekolah kejuruan untuk mendapatkan sebuah

10
gambaran menyeluruh mengenai situasi sekolah itu dalam hubungannya
dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan yang lain, dan lapangan
industri yang akan dimasuki oleh murid-muridnya. Sedangkan pemahaman
mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman dan kesempatan), yang
digabungkan dengan suatu pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan akan
membantu dalam mengembangkan sebuah visi tentang masa depan. Prakiraan
seperti ini diterapkan dengan mulai membuat program yang kompeten atau
mengganti program-program yang tidak relevan serta berlebihan dengan
program yang lebih inovatif dan relevan.
Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah membuat sebuah lembaran kerja
dengan jalan menarik sebuah garis persilangan yang membentuk empat
kuadran, keadaan masing-masing satu untuk kekuatan, kelemahan,
peluang/kesempatan, dan ancaman. Secara garis besar lembaran kerja tersebut
diperlihatkan dalam lembar-1. Langkah berikutnya adalah membuat daftar item
spesifik yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi di bawah topik
masing. Dengan membatasi daftar sampai 10 poin atau lebih sedikit, untuk
menghindari generalisasi yang berlebihan (Johnson, et al., 1989).
SWOT dapat dilaksanakan oleh para karyawan secara individual atau secara
kelompok dalam organisasi. Teknik secara kelompok akan lebih efektif
khususnya dalam pengadaan struktur, objektifitas, kejelasan dan fokus untuk
diskusi mengenai strategi, sehingga tidak akan cenderung melantur, dan
bahkan akan terkena pengaruh politik atau kesenangan ( interest) perseorangan
yang kuat (Glass, 1991). Hal yang harus disadari jika bekerja secara kelompok
dalam bidang keuangan, maka akan muncul tiga sikap yang terangan-terangan
dari para karyawan di mana tergantung masa kerja mereka masing-masing.
Karyawan yang mempunyai pengalaman dan masa kerja lebih lama lebih
cenderung menjadi yang paling partisipatif dan receptive akan ide-ide baru.

1. Strength ( Kekuatan )
a) Kondisi finansial yang kuat, dapat dilihat dari perkembangan kepemilikan
saham di berbagai perusahaan.

b) Memiliki banyak anak perusahaan.

c) Brand yang telah dikenal lama oleh masyarakat Indonesia terutama produk
indomie.

d) Kepemimpinan Direksi dan Komisaris yang matang.

e) Memiliki Sumber Daya Manusia yang besar sehingga mampu produksi yang
besar pula.

2. Weakness ( Kelemahan )
a) Tenaga kerja yang banyak membuat perusahaan rentan goncangan terhadap
penjualan produk yang menurun.

11
3. Opportunities ( Peluang )
a) Pertumbuhan pasar yang terus meningkat baik dikalangan bawah, menengah
maupun atas.
b) Segmentasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang dihasilkan
terus menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita, baik tua maupun
muda.
c) Memanfaatkan e-bussiness dalam membantu mengembangkan pangsa pasar
dan memperkenalkan produk melalui internet karena pengguna internet sama
dengan masyarakat konsumen.
d) Peluang pasar yang besar dalam sistem distribusi yang mencakup grup
pendistribusian produk hingga pasar tradisional dengan waktu sesingkat
mungkin.
4. Threat ( Ancaman )
a. Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk yang sama

Strategi SO :
 Dengan adanya timbal jasa kepada konsumen yang baik maka akan
menaikkan jumlah konsumen.
 Dengan membangun kompetisi pasar yang tepat sasaran, akan
memperbesar daya beli masyarakat.

Strategi ST :
 Dengan memiliki brands yang sudah terkenal maka persaingan harga
dapat diminimalkan.

12
 Dengan memanfaatkan kemampuan managemen, kita dapat
mengembangkan cita rasa baru.

Strategi WO :
 Dengan melakukan ekspansi usaha ke negara-negara Asean (karena
pasar Asean masih terbuka) dengan membuka pabrik indomie baru guna
memenuhi kebutuhan dari negara yang bersangkutan.
 Dengan adanya daya beli masyarajat, maka akan mempermudah
pendistribusian produk.

Strategi WT :
 Karena bahan baku masih bergantung pada impor, maka akan menjadi
masalah ketika nilai tukar uang mengalami fluktuasi.
 Karena terlalu banyaknya brand yang dikeluarkan maka persaingan
inovasi dan iklan sedikit terancam.

Kelemahan SWOT
Pada umumnya SWOT hanya mencerminkan pandangan seseorang atau
kelompok, dimana hanya mencerminkan keberpihakan dalam menilai tindakan
yang telah ditentukan sebelumnya, daripada digunakan sebagai alat untuk
menemukenali kemungkinan-kemungkinan peluang baru. Hal penting yang
perlu perhatikan bahwa kadang-kadang ancaman juga dapat dipandang
sebagai kesempatan, tergantung orang atau kelompok yang terlibat. Ada
pepatah yang menyatakan, “Seorang yang
pesimis adalah orang yang melihat kegagalan di dalam suatu kesempatan, dan
seorang yang optimis adalah orang yang melihat kesempatan di dalam suatu
kegagalan.” Dalam contoh lembar-2, kesempatan yang diberikan para ahli
dalam industri untuk melatih siswa, mungkin dianggap oleh sebagian anggota
lembaga pendidikan (pengajar dan staf) sebagai suatu ancaman terhadap posisi
atau pekerjaan mereka sendiri.
SWOT memungkinkan sebuah institusi untuk mengambil cara yang singkat
daripada melakukan sebuah penelitian khusus kekuatannya yang sesuai dengan
kesempatan, sehingga mengabaikan kesempatan yang tidak dirasakan. Metode
yang lebih pro-aktif dalam identifikasi kesempatan/peluang adalah paling
menarik, baru kemudian merencanakan dan menemukembangkan strategi
institusi untuk memenuhi kesempatan-kesempatan tersebut. Hal ini akan
menciptakan strategi efektif, menurut Glass (1991), dalam menghadapi
tantangan, daripada sekedar menemukan kekuatan yang ada dan kesempatan
yang dipilih untuk dikembangkan kemudian.

13
BAB III

Analisa SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif,
dan efisien serta sebagai alat yang cepat dalam menemukenali kemungkinan-
kemungkinan yang berkaitan dengan pengembangan awal program-program
inovasi baru di dalam sekolah kejuruan, disamping dapat digunakan sebagai
alat pengambilan keputusan dalam organisasi atau komite bahkan individu.
Juga sebagai alat bantu untuk memperluas dan mengembangakan visi dan misi
suatu organisasi. Analisa SWOT dapat melihat seluruh kemungkinan perubahan
masa depan sebuah institusi melalui pendekatan sistematik melalui proses
instropeksi dan mawas diri ke dalam, baik bersifat positif maupun
negatif.Makna dan pesan yang paling mendalam dari analisa SWOT adalah
apapun cara-cara serta tindakan yang diambil, proses pembuatan keputusan
harus mengandung dan mempunyai prinsip berikut ini; kembangkan kekuatan,
minimalkan kelemahan, tangkap kesempatan/peluang, dan hilangkan ancaman .
Penggunaannya agar lebih efektif hendaknya analisa SWOT harus bersifat
fleksibel. Mengingat situasi dan kondisi yang cepat berubah seiring dengan
berjalannya waktu, maka analisis harus sesering mungkin dibuat dan
disesuaikan. SWOT sangat praktis dan tidak boros terhadap waktu, serta efektif
karena kesederhanaannya. Dapat digunakan secara kreatif, sehingga
membentuk dan membangun fondasi, dimana dapat menciptakan sejumlah
rencana strategis untuk pengembangan program-program baru.

3.1 KESIMPULAN
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk merupakan perusahaan pertama di
Indonesia yang memproduksi Mie Instan yang brand produknya dikenal dengan
indomie dan membuatnya menjadi market leader makanan instan.
1. Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi
mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat
bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan.
2. Dari analisis BCG, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk berada pada posisi
Kuardan III (Cash Cow) dimana memiliki pangsa pasar yang tinggi dan peluang
pertumbuhan laba dalam jangka panjang, memiliki investor-investor yang
berinvestasi pada perusahaan dan juga memiliki anak perusahaan karena
mengeluarkan berbagai macam produk.
3. Analisis SWOT pada PT Indofood Sukses Makmur, Tbk ini digunakan dengan
melihat instrument utama yaitu kekuatan dan kelemahan dan kesempatan
ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk
memperkirakan cara terbaik PT Indofood Sukses Makmur, Tbk untuk
pencapaian dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan.

14
3.2 Saran
1. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk khususnya produk indomie, harus dapat
mempertahankan ciri khas produknya.
2. PT Indofood Sukses Makmur, Tbk harus memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi mengenali kebutuhan dan keinginan konsumen yang
heterogen mengingat keinginan konsumen yang berubah-ubah sehingga dapat
mengetahui dengan jelas kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Itu
dilakukan agar kegiatan produksi sesuai dengan target yang diinginkan.
3. PT Indofood Sukses Makmur, Tbk dapat melakukan pemanfaatan dan
pengalokasian modal dengan tepat yang digunakan untuk pengembangan
teknologi seoptimal mungkin.
4. PT Indofood Sukses makmur, Tbk dapat lebih bijak dalam pemilihan bahan
baku dan bahan pembantu agar tetap menjaga kualitas produk, sehingga tidak
banyak mengandung bahan kimia yang dapat merugikan para penikmat produk
Indofood.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2016 https://goodmaterialku.blogspot.co.id/2016/06/analisa-swot-pt-


indofood-tbk.html

Annual Report .2014. Indofood. “Customer Branded Products”


.http://www.indofood.com/business/consumer-branded-products

David, F. R. 2006. Manajemen Strategis, Konsep. Edisi 10 (terjemahan). Buku


1. Jakarta: Salemba Empat.

Iswono, Andi. 2010. “Pemilihan Strategi”.


http://www.slideshare.net/andiazka/man-strat-bisnis-2

manajemen Industri. “Pengertian dan contoh Analisis SWOT”. 13 Agustus 2015


http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-analisis swot/

Anonim. http://www.indofood.com/business/consumer-branded-products

Kotler dan Armstrong, (terjemahan Alexander Sindoro), 2000, Dasar-dasar


Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai