Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH

ANALISIS ISI DAN OPINI PUBLIK

OLEH
MUCHAMAD ALFARREL BAAGIL
17711024

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH


SRI WAHYUNI, S.TP

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
2019
INDOFOOD INDONESIA
SEJARAH PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (IDX: INDF) dan PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai
jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini
didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT.
Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses
Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia,
dan Eropa.
Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah
perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh
tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku
hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.

PRODUK
2.1Produk konsumen bermerek
2.2Bogasari
2.3Minyak goreng dan lemak
2.4Minuman (Indofood Asahi & PepsiCo)

Pranala luar
Sejarah[sunting | sunting sumber]
1968 - PT Lima Satu Sankyu (selanjutnya berganti nama menjadi PT Supermi
Indonesia) didirikan, pertama kali memproduksi Supermi sebagai mi instan pertama di
Indonesia.
1970 - PT Sanmaru Foods Manufacturing Co Ltd (PT Sanmaru) didirikan sebagai salah
satu anak perusahaan Jangkar Jati Group.
1972 - PT Sanmaru mulai memproduksi Indomie.
1982 - PT Sarimi Asli Jaya didirikan dan mulai memproduksi Sarimi.
1983 - PT Sanmaru mulai memproduksi Chiki.
1984 - PT Sarimi Asli Jaya diakuisisi oleh PT Sanmaru dan bersama dengan Salim
Group membentuk perusahaan dengan nama PT Indofood Interna Corporation.
1986 - PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh PT Indofood Interna Corporation melalui
anak perusahaannya PT Lambang Insan Makmur.
1989 - PT Sanmaru mengakuisi PT Sari Pangan Nusantara, yang memproduksi
makanan bayi bermerek SUN.
1989 - PT Sanmaru membentuk perusahaan patungan dengan PepsiCo, Inc yang
memiliki merek FritoLay yang pada tahun 1994 bernama PT Indofood Fritolay Makmur
dan mulai memproduksi makanan ringan seperti Chitato, Jetz, Cheetos dan Lay's yang
kemudian pada tahun 2000an disusul dengan Qtela.
1990 - Indofood didirikan oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.
1991 - PT Sanmaru meluncurkan mi instan dalam bentuk cup bermerek Pop Mie.
1992 - PT Sanmaru melalui anak perusahaan Jangkar Jati Group diambil alih seluruh
sahamnya oleh Salim Group.
1993 - PT Panganjaya Intikusuma dan PT Sanmaru membentuk perseroan dengan nama
PT Indomie Sukses Makmur Tbk.
1994 - PT Panganjaya Intikusuma berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur
Tbk.
1995 - Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
1997 - Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan,
agribisnis serta distribusi.
2004 - Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton.
2005 - PT Indosentra Pelangi sebagai produsen bumbu, kecap dan sambal bermerek
Indofood membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé bernama PT Nestlé Indofood
Citarasa Indonesia, mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
2006 - Mengakuisisi 55% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd.
2007 - Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan menempatkan
saham baru.
2008 - Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif
68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka.
2009 - Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan PT.
Indofood CBP Sukses Makmur dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu
yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk
Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam
ICBP.
2010 - Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan
kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang
dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan
pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010.
Peningkatan kepemilikan di Pacsari Pte. Ltd sebesar 10% menjadi pemilik 100%.
2011 - Pada bulan Januari 2011, PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT Gizindo
Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur dan PT
Ciptakemas Abadi digabung sepenuhnya dengan status perusahaan terbuka (Tbk.)
menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Salim Ivomas Pratama (SIMP),
anak perusahaan langsung dan tidak langsung Perseroan, melakukan IPO diikuti dengan
pencatatan saham di BEI pada 9 Juni 2011.
2011 - Mencatatkan saham PT Salim Ivomas Pratama (“SIMP”), anak perusahaan
langsung dan tidak langsung Perseroan, di BEI.
2012 - ICBP mendirikan dua perusahaan patungan dengan Asahi Group Holdings
Southeast Asia Pte. Ltd. (“Asahi”) untuk memasuki pasar minuman non-alkohol di
Indonesia.
2012 - Sudono Salim, pendiri ICBP meninggal dunia di Singapura pada tanggal 10 Juni
2012. Tidak lama sesudah meninggalnya, salah satu produk mi instan dari
Indofood, Indomie, menyelenggarakan program ulang tahunnya yang ke-40 tahun, pada
bulan Agustus 2012 di Jakarta.
2013 - Menyelesaikan akuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages, perusahaan yang
memproduksi minuman ringan bermerek Pepsi, 7 Up dan sebagainya. Akuisisi ini
dilakukan oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage dan PT Asahi Indofood Beverage
Makmur, yang masing-masing adalah 51% dan 49% dimiliki oleh ICBP.
2014 - Indofood masuk ke bisnis minuman bernama Indofood Asahi dan mulai
mengimpor dua merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi Ocha dan Caféla Latte.
2014 - ICBP, melalui anak perusahaan patungannya dengan Asahi, mengakuisisi aset
yang terkait dengan kegiatan usaha air minum dalam kemasan termasuk merek Club.
2014 - PT Indolakto menyelesaikan proses akuisisi 100% saham PT Danone Dairy
Indonesia, serta pembelian merek dagang dan desain industri yang berhubungan dengan
produk Milkuat.
2018 - Indofood, melalui produk Indomie, Pop Mie, Chitato dan Indomilk, menjadi
sponsor resmi Asian Games 2018 di Jakartadan Palembang.

Strategi yang akan saya lakukan jika menjadi PR PT.


Indofood Sukses Makmur
1. Melakukan inovasi terus menerus
Inovasi dari segi kualitas dan rasa terus dikembangkan dengan menyesuaikan pada hasil
riset terhadap keinginan dan selera konsumen. Dengan pasarnya yang luas hingga ke
mancanegara, Indofood juga mengembangkan rasa Indomie berdasarkan wilayah.
Untuk pasar Indonesia

2. Membangun pabrik di luar negeri


Indofood dalam melakukan ekspansi, selain mengekspor indomie, mereka juga
membangun pabrik produksi indomie di luar negeri. Selain di negara tetangga Malaysia,
Indofood juga telah membuka pabrik di benua Afrika,antara lain pabrik di Afrika
Selatan, Mesir, Nigeria, dan Kenya.
3. Standarisasi produk
Indomie merupakan makanan khas Indonesia yang mempunyai cita rasa tinggi. Salah
satu keunggulan indomie adalah cita rasa yang dapat diterima di seluruh dunia. Bahkan
banyak dari wisatawan Indonesia yang berkunjung ke luar negeri, mencari indomie
sebagai pelepas rindu dengan masakan Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan produksi
yang dilakukan indomie telah terstandarisasi di seluruh pabriknya di dunia, baik dari
segi kemasan dan produk untuk mempertahankan kualitas dan rasa. Karakteristik utama
perusahaan dalam kegiatan produksi indomie bersifat
mass production
. Artinya ialah, variasi barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume
produksi yang besar. Indomie fokus dalam penguatan cita rasa dan brand untuk produk-
produk yang sudah ada. Hal ini terlihat dari desain kemasan yang tidak banyak berubah,
dan cenderung kaku. Tidak ada inovasi dalam desain produk dan kemasan dimaksudkan
untuk menguatkan brand dan ingatan konsumen akan indomie.

4. Mempertahankan Kualitas
Untuk menembus pasar internasional, perusahaan mencanangkan suatu komitmen untuk
menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek
kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa,
praktis, aman dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan
untuk menjamin mutu produk yang selalu prima. Produksi Indomie khususnya juga
memperhatikan keamanan bagi customer.Namun bukan saja sekedar soal keamanan
produknya, namun lebih dari itu, yakni proses produksi harus sesuai standar
internasional. Kedua, bahan baku yang diperoleh harus dari kebun atau pertanian
yang sudah memenuhi standar

Anda mungkin juga menyukai