Anda di halaman 1dari 37

Anggun Meidina Pertiwi 1341173402256

Dede Muhammad Luthf 1341173402228


Elga Nanda M
1341173402230
Usye Rahayu
1341173402235
Shanti Febrianti
1341173402227

MARKETING STRATEGY ANALYSIS

AGENDA
Sejarah Singkat PT. Indofood
Anak Perusahaan PT.
Indofood
Indofood Products
Vision/Mission Analysis
Annual Report
Analisa SWOT
Rekomendasi Strategi
Conclusion

SEJARAH SINGKAT
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK
Tahun

Pencapaian
Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.

Membentuk perusahaan patungan 51:49 dengan Seven-Up Netherlands B.V.,

1990

perusahaan afiliasi PepsiCo Inc. untuk memasuki industri makanan ringan (Usaha
patungan tersebut telah ditransfer ke ICBP pada tahun 2010 sebagai bagian dari

1994

restrukturisasi Grup CBP).


Berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur

IPO sebanyak 763 juta saham dengan harga nominal Rp1.000 per saham, tercatat
di Bursa Efek Indonesian (BEI).

1995

Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.

1996

Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:2.

Mengakuisisi 80% saham grup perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan,

1997

agribisnis dan distribusi.

2004

Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton.


Membentuk perusahaan patungan dengan Nestl SA untuk pemasaran produkproduk kuliner.

2005

2006

Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.

Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh perusahaan perkapalan,

setara dengan 90,9% kepemilikan saham.


Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan, Pacsari Pte. Ltd. (Pacsari).

Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.


Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan yang dimiliki oleh
Rascal Holding Limited.

Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Mitra Inti Sejati Plantation dan
memiliki 70% kepemilikan.

2007

Mengakuisisi 64,4% kepemilikan saham Lonsum

Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan menempatkan


saham baru.

Menambah sebesar 35% kepemilikan saham di perusahaan perkapalan Pacsari,

Partisipasi dalam penerbitan saham baru PT Lajuperdana Indah, dengan


kepemilikan sebesar 60%.

2008

Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd., yang memiliki secara efektif 68,57%
saham di PT Indolakto (Indolakto), sebuah perusahan dairy terkemuka.

Mengakuisisi seluruh kepemilikan beberapa perusahaan perkebunan yang memiliki

fasilitas bulking.
Restrukturisasi internal Grup CBP dimulai dengan pembentukan ICBP dan
pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu, yang diikuti dengan

2009

penggabungan usaha seluruh anakperusahaan di Grup CBP, yang seluruh

sahamnya dimiliki oleh Perseroan ke dalam ICBP.


Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan
saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100%
ke ICBP. Selanjutnya, melakukan pencatatan saham ICBP di BEI pada tanggal 7

2010

Oktober 2010.

2011

Meningkatkan kepemilikan saham Pascari sebesar 10% menjadi 100% kepemilikan.


Pada tanggal 9 Juni 2011, SIMP, entitas anak langsung dan tidak langsung

Perseroan, melaksanakan IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI.


ICBP mendirikan dua perusahaan patungan dengan Asahi Group Holdings

Grup Agribisnis (melalui SIMP dan Lonsum) melakukan akuisisi yang secara efektif
sebesar 57,7% atas saham PT Mentari Pertiwi Makmur, perusahaan investasi yang
memiliki saham di PT Sumalindo Alam Lestari, yang bergerak di bidang usaha
penanaman hutan industri.

Grup Agribisnis mengakuisisi 50% saham Companhia Mineira de Acar e lcool


Participaes, perusahaan gula dari Brasil.

2013

ICBP, melalui entitas patungannya dengan Asahi, mengakuisisi PT Prima Cahaya


Indobeverages (PCIB), yang sebelumnya dikenal sebagai PT Pepsi-Cola
Indobeverages, perusahaan bottler eksklusif minuman berkarbonasi merek-merek
Pepsi dan minuman sari buah.

Grup Agribisnis dan First Pacific Company Limited membentuk perusahaan patungan
30:70 untuk melakukan investasi atas 34% kepemilikan saham Roxas Holdings Inc.,
perusahaan gula terintegrasi yang terbesar di Filipina.

2014

Mengakuisisi 82,88% saham CMFC, sebuah perusahaan pemrosesan sayuran

terintegrasi di Cina, yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura.


Melalui anak perusahaan patungannya, ICBP dan Asahi melakukan akuisisi aset yang
terkait kegiatan usaha air minum dalam kemasan, termasuk merek Club.

ANAK PERUSAHAAN
Produk konsumen
bermerek
PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Divisi Bogasari
PT. Indofood Fritolay Makmur
Indofood (M) Food Industries Sdn.
Bhd.
PT. Indofood Asahi Sukses
Beverage
PT. Nestl Indofood Citarasa
Indonesia
PT. Indolakto
PT. Asahi Indofood Beverage
Makmur

Agribisnis

Indoffod Agri Resources Ltd.


PT. Salim Ivomas Pratama Tbk.
PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk.

Pengemasan, perkapalan, dan


distribusi

PT. Surya Rengo Containers


PT. Inti Abadi Kemasindo
Pacsari Pte. Ltd.
Ocean 21 Pte. Ltd.
PT. Samudra Sukses Makmur
PT. Indomarco Adi Prima
PT. Putri Daya Usahatama

INDOFOOD PRODUCTS
Secara garis besar, produk indofood dibagi menjadi 9 kelompok,
yakni :
Noodle (Mie Instan)
Dairy
Snack Foods (Makanan Ringan)
Food Seasonings (Penyedap Makanan)
Nutrition & Special Foods (Nutrisi & Makanan Khusus)
Beverages (Minuman)
Flour (Tepung Terigu)
Pasta
Edible Oils and Fats (Minyak dan Lemak Nabati)

Noodle (Mie Instan)

Dairy

Snack Foods
(Makanan Ringan)

Food Seasonings
(Penyedap
Makanan)

Nutrition and Special Foods


(Nutrisi dan Makanan Khusus)

Beverages (Minuman)

Flour (Tepung Terigu)

Edible Oils and Fats


(Minyak dan Lemak Nabati)

Pasta

VISI, MISI DAN NILAI


PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK
Visi : Perusahaan Total Food Solutions
Misi :
1. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi
dan teknologi kami
3. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan secara berkelanjutan
4. Meningkatkan stakeholders values secara berkesinambungan
Nilai
Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha kami
dengan menjunjung tinggi integritas; Kami menghargai seluruh
pemangku kepentingan dan secara bersama-sama membangun
kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan.

Competitor Vision Mission


WINGS Corporation
Visi : Berusaha untuk dapat memenuhi KEPUASAN PELANGGAN
Misi : Untuk mencapai Visi perusahaan, kami menerapkan policy dalam :
Kualitas Produk
Effisiensi Produksi
Disiplin Waktu dan Konsistensi dalam Quality
PT Heinz ABC Indonesia
Visi : Menjadikan perusahaan makanan dan minuman terdepan yang unggul dalam inovasi, mutu dan nilai.
Misi : Membangun lingkungan kerja bermotivasi tinggi dimana karyawan berjuang dalam membentuk tim
berkinerja tinggi HAI (berdasarkan pada kepercayaan, perdebatan yang sehat, komitmen,
pertanggungjawaban dan pencapaian hasil kelompok) yang dapat melampaui keinginan stakeholder.

VISION MISSION
ANALYSIS
Visi yang baik diharapkan dapat menjawab 5 pertanyaan kunci
sebagai berikut:

1. Apakah yang menjadi kepercayaan atau fokus

pengembangan bisnis ke depan?


2. Apakah yang menjadi ruang lingkup produk dan
pasar?
3. Bagaimana prioritas dan bauran produknya?
4. Apakah yang menjadi kemampuan-kemampuan
kunci?
5. Bagaimana pengaruh terhadap pertumbuhan
dan harapan?

ANALISA VISI
PERTANYA
AN

INDOFOOD

WINGS

HEINZ ABC

No. 1

No. 2

No. 3

No. 4

No. 5

ANALISA MISI
Informasi dalam
statement MISI

INDOFOOD

WINGS

HEINZ
ABC

Customer
Produk dan jasa
perusahaan
Pasar

Teknologi

Tujuan / Objektivite

Filosofi perusahaan
Cocern untuk
pertumbuhan,
keuntungan, service
Concern terhadap
karyawan
Image

Sosial Responsibility

OUR IMPROVED OF
INDOFOOD VISION MISSION

Visi : Menjadi Perusahaan Total Internatonal Food Solutions dengan


cara meningkatkan inovasi juga kualitas rasa yang lebih baik.

Misi :
1. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara
berkelanjutan di pasar internasional
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses
produksi dan teknologi kami
3. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan secara berkelanjutan
4. Meningkatkan stakeholders values secara berkesinambungan

PERFOMANCE GRAPHS

ANALISA SWOT

STRENGHT

OPPORTUNITY

1. Keahlian dalam cita rasa indonesia

1. Gaya hidup instan masyarakat

2. Perusahaan mie instan terbesar di

2. Loyalitas konsumen

indonesia
3. Brand yang kuat sudah dikenal

3. Pasar domestik yang berkembang

4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen

4. Pemanfaatan teknologi yang optimal

5. Memiliki SDM yang besar dan berkualitas

5. Melakukan dipesifikasi terhadap produk


lain

6. Memiliki struktur permodalan yang kuat

6. Kemajuan teknologi

7. Telah merambah pasar luar negeri

7. Mie instan sebagai substitusi nasi

8. Produksi yang rendah biaya

8. Pasar domestik dan luar negeri yang masih


terbuka lebar

9. Produk yang berkualitas tinggi dengan

9. Melakukan ekspansi ke luar negeri

harga terjangkau
10. Sudah mendapatkan berbagai
penghargaan

10. Melakukan diversifikasi terhadap produk


lain

weakness

threats

1. Merk indomie yang dijadikan generic


name sehingga mengurangi nilai
penjualan

1. Ketatnya persaingan

2. Tidak sehat untuk dikonsumsi setiap


hari

2. Bencana alam

3. Persediaan bahan baku sebagian


masih bergantung pada impor

3. Krisis keuangan dunia

4. Terlalu banyak Brand

4. Fluktuasi harga bahan baku

5. Terlalu banyak inovasi rasa

5. Tidak fokus terhadap satu jenis produk

6. Permintaan pasar yang belum


terpenuhi

6. Kompetitor mengeluarkan produk baru


yang inovatif

7. Tenaga kerja yang banyak membuat


perusahaan rentan goncangan terhadap
penjualan produk yang menurun

7. Adanya substitusi untuk makanan


instan (bubur instan, sereal)

8. Terlalu banyak divisi yang mengurus


perusahaan dapat menimbulkan ketidak

8. Penawaran harga dari pesaing

IFE (INTERNAL FACTOR EVALUATION)


Internal Analysis
Faktor Strategis Internal

Bobot Rating Score

Komentar

Strenght (Kekuatan)
1. Keahlian dalam cita rasa indonesia

0.12

0.6

Indofood selalu
melakukan inovasi rasa

2. Perusahaan mie instan terbesar di

0.12

0.6

Indofood adalah pionir di


indonesia sejak tahun
1990

3. Brand yang kuat sudah dikenal

0.12

0.6

Indofood sudah
dipercayai oleh
konsumen dari dulu

4. Kecepatan dalam menjangkau

0.06

0.18

Dengan distribusi yang


merata sehingga
Indofood sudah
menjangkau seluruh
pasar di indonesia

0.1

0.4

Karyawan sudah
mempunyai rasa
memiliki terhadap

indonesia

konsumen

5. Memiliki SDM yang besar dan


berkualitas

IFE (INTERNAL FACTOR EVALUATION) 2


Internal Analysis
Faktor Strategis Internal

Bobot

Ratin Score
g

Komentar

1. Merk indomie yang dijadikan


generic name sehingga mengurangi
nilai penjualan

0.1

0.4

Nama indo tidak menjual di


pasar internasional

2. Tidak sehat untuk dikonsumsi


setiap hari

0.12

0.6

Produk menggunakan MSG


dan bahan pengawet yang
berbahaya untuk
dikonsumsi sehari-hari

3. Persediaan bahan baku sebagian


masih bergantung pada impor

0.1

0.4

Harga bahan baku


tergantung pada nilai tukar
dollar

4. Terlalu banyak Brand

0.06

0.18

Indofood tidak fokus


terhadap satu jenis produk

5. Terlalu banyak inovasi rasa

0.1

0.4

Membingungkan konsumen

TOTAL

1.0

39

4.36

Weakness (Kelemahan)

EFE (EKSTERNAL FACTOR EVALUATION)


Eksternal Analysis
Faktor Strategis Eksternal

Bobo
t

Ratin
g

Score

Komentar

1. Gaya hidup instan masyarakat

0.12

0.6

Budaya masyarakat yang


menyukai hal yang praktis

2. Loyalitas konsumen

0.12

0.6

Brand yang sudah


dipercaya oleh masyarakat

3. Pasar domestik yang berkembang

0.08

0.24

Pasar yang meluas di


seluruh indonesia

4. Pemanfaatan teknologi yang


optimal

0.12

0.6

Indofood selalu update


terhadap perkembangan
teknologi

5. Melakukan diversifikasi terhadap


produk lain

0.09

0.36

Tingginya permintaan
pasar sehingga Indofood
membuat produk baru
untuk memenuhi keinginan
konsumen

Opportunity (Peluang)

IFE (EKSTERNAL FACTOR EVALUATION) 2


Eksternal Analysis
Faktor Strategis Eksternal

Bobot

Ratin
g

Scor
e

Komentar

1. Ketatnya persaingan

0.09

0.36

Banyaknya pesaing yang


menjual produk yang sama

2. Bencana alam

0.08

0.24

Iklim indonesia yang tidak


menentu yang bisa
mempengaruhi

3. Krisis keuangan dunia

0.09

0.36

Fluktuasi nilai rupiah yang


menurun sangat drastis

4. Fluktuasi harga bahan baku

0.12

0.6

Bahan baku dari impor


tergantung pada nilai tukar
dollar

5. Tidak fokus terhadap satu jenis


produk

0.09

0.36

Banyaknya produk yang


dikeluarkan indofood
sehingga tidak fokus
terhadap satu jenis produk

Threats (Ancaman)

MATRIX SWOT
Opportunity
(O)

Threats (T)

Strengths (S)

Weakness (W)

Strategi (SO)

Strategi (WO)

S2, S1, O2, : karena indofood


perusahaan mie instan terbesar di
indonesia dengan memiliki
keahlian dalam cita rasa indonesia
sehingga konsumen loyal terhadap
produk-produk yang dikeluarkan
oleh indofood

W5, W3, O3, O1 : karena terlalu


banyak inovasi rasa yang dikeluarkan
oleh indofood sementara bahan baku
yang dibutuhkan masih tergantung
pada impor sehingga indofood tidak
bisa memanfaatkan peluang pasar
domestik yang sudah berkembang
dan tidak bisa memenuhi gaya hidup
masyarakat yang instan

Strategi (ST)

Strategi (WT)

S3, S1, T1 : karena Brand yang


dikeluarkan indofood yang sudah
dikenal dengan keahlian dalam cita
rasa indonesia sehingga indofood
unggul dalam persaingan

W3, T3, T4 :karena persediaan bahan


baku yang bergantung pada impor
sementara nilai tukar rupiah yang
melemah sehingga harga bahan baku
naik

MATRIX SPACE
Ratin
g

Ratarata

5
5
5
3
4

4.4

Sumbu

Strength (S)
1. Keahlian dalam cita rasa indonesia
2. Perusahaan mie instan terbesar di
indonesia
3. Brand yang kuat sudah dikenal
4. Kecepatan dalam menjangkau
konsumen
5. Memiliki SDM yang besar dan
berkualitas

Y= 4.4 4 = 0.4

Weakness (W)
1. Merk indomie yang dijadikan generic
name sehingga mengurangi nilai
penjualan
2. Tidak sehat untuk dikonsumsi setiap
hari
3. Persediaan bahan baku sebagian
masih bergantung pada impor

4
5
4
3
4

MATRIX SPACE (2)


Rating

Ratarata

5
5
3
5
4

4.4

Sumbu

Opportunity (Peluang)
1. Gaya hidup instan
masyarakat
2. Loyalitas konsumen
3. Pasar domestik yang
berkembang
4. Pemanfaatan teknologi yang
optimal
5. Melakukan diversifikasi
terhadap produk lain

X= 4.4 4 = 0.4

Threats (Ancaman)
1. Ketatnya persaingan
2. Bencana alam
3. Krisis keuangan dunia
4. Fluktuasi harga bahan baku
5. Tidak fokus terhadap satu
jenis produk

4
3
4
5
4

PENGGAMBARAN KURVA DARI DATA SPACE


MATRIX INDOFOOD ADALAH SEPERTI DI
BAWAH INI :
CONSERVATI
VE

0.4

AGGRESIVE

0.4
DEFENSIVE

COMPETITIV
E

INDOFOOD memiliki sumbu X sebesar


(0.4) dan sumbu Y (0.4) sehingga
termasuk ke dalam kuadran aggressive.
Berbagai strategi yang dilakukan
Indofood sebaiknya menggunakan
strategi yang agresif agar sukses dalam
mengimplentasikannya. Beberapa
contoh strategi agresif adalah
pengembangan pangsa pasar ke luar
negri; penetrasi pasar; forward,
backward, horizontal integration; dll.

MATRIX BCG
(BOSTON CONSULTING GROUP)
Untuk Matrix BCG, Indofood berada
pada posisi bintang. Pada posisi ini
indofood sudah sampai pada posisi
dimana market share nya sudah
dominan namun growth masih
banyak. advertising bisa seperlunya
saja, penambahan fitur minor bisa
dilakukan, kerjasama juga bisa
digiatkan terutama lagi dalam
diversivikasi produk dan juga
promosi. Dengan market share yang
sudah dominan di Indonesia dan
growth di Negara lain yang masih
cukup besar, maka promosi di
Indonesia dapat dikurangi dan lebih

INTERNAL-EKSTERNAL (IE) MATRIX

GRAND STRATEGY MATRIX

1.Pengembangan Pasar
2.Penetrasi Pasar
3.Pengembangan
Produk
4.Integrasi ke Depan
5.Integrasi ke Belakang
6.Integrasi Horizontal
7.Diversifikasi
Knsentrik

CONCLUSION
Dari beberapa matriks strategi, seperti SWOT Matrix, SPACE Matrix, dan
BCG Matrix, kebanyakan menghasilkan kesimpulan bahwa Indofood
adalah sebuah perusahaan yang telah tumbuh cukup besar, namun masih
mempunyai celah pangsa pasar yang masih luas untuk dikembangkan.
Beberapa alternative strategi yang menurut kami sesuai dengan keadaan
Indofood yang seperti ini adalah dengan melakukan :
1. Pengembangan Pasar. Dengan mengembangkan pasar secara luas
maka dapat menambah jumlah pelanggan baru untuk meningkatkan
revenue dari Indofood.
2. Penetrasi Pasar. Penetrasi pasar dilakukan untuk menjaga agar
pelanggan tetap loyal dan semakin mengenal sehingga mau untuk
terus berbelanja di Indofood.
3. Pengembangan Produk. Mengembangkan bentuk usaha dari Indofood
untuk menarik minat pelanggan lebih besar lagi. Bentuk usaha bisa
berupa jenis toko, cara penjualan, bentuk toko, dll.

Dari beberapa matriks strategi, seperti SWOT Matrix, SPACE


Matrix, dan BCG Matrix, kebanyakan menghasilkan kesimpulan
bahwa Indofood adalah sebuah perusahaan yang telah tumbuh
cukup besar, namun masih mempunyai celah pangsa pasar
yang masih luas untuk dikembangkan. Beberapa alternative
strategi yang menurut kami sesuai dengan keadaan Indofood
yang seperti ini adalah dengan melakukan :
1. Pengembangan Pasar. Dengan mengembangkan pasar
secara luas maka dapat menambah jumlah pelanggan
baru untuk meningkatkan revenue dari Indofood.
2. Penetrasi Pasar. Penetrasi pasar dilakukan untuk menjaga
agar pelanggan tetap loyal dan semakin mengenal
sehingga mau untuk terus berbelanja di Indofood.
3. Pengembangan Produk. Mengembangkan bentuk usaha
dari Indofood untuk menarik minat pelanggan lebih besar
lagi. Bentuk usaha bisa berupa jenis toko, cara penjualan,

THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai