Anda di halaman 1dari 29

Implementasi rencana Strategi

Perusahaan Indofood Tbk.


Implementasi rencana strategi perusahaan Indofood tbk.
Perencanaan, Startegi, Organisir, Koordinasi dan SWOT
perusahaan Indofood
Grup Indofood Kuasai Lonsum
Jakarta Indofood Agri Resources Ltd, anak usaha PT Indofood Sukses
Makmur Tbk yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura, menguasai
hingga 64,4 persen saham PT PP London Sumatera Indonesia Tbk.
IndoAgri dan anak usahanya PT Salim Ivomas Pratama menandatangani
perjanjian jual beli bersyarat dengan pemegang saham mayoritas Lonsum
yakni First Durango Pte Ltd, Ashmore Investment Management Limited
selaku manajer investasi serta Keluarga Sariaatmadja pada 25 Mei 2007.
Senin (28/5/2007). Grup IndoAgri akan mengakuisi 500.095.000 saham
Lonsum yang telah diterbitkan dan surat utang wajib konversi (Mandatory
Convertible Notes/MCN) sebesar US$ 47 juta yang akan jatuh tempo pada
tahun 2009. MCN ini diterbitkan oleh Lonsum dan wajib dikonversikan
dengan harga nominal menjadi 269.343.500 saham baru yang telah disetor
penuh, dengan nilai tunai sekitar Rp 5 triliun. Grup IndoAgri telah
menyetujui untuk menempatkan deposito sejumlah US$ 10 juta pada
agen escrow,

yang

akan

tergantung

kepada

penyelesaian

rencana

pengambil-alihan. Setelah penyelesaian transaksi pengambilalihan dan


dengan asumsi bahwa MCN telah dikonversi, maka Grup IndoAgri akan
menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sekitar 64,4
persen dari modal yang telah ditingkatkan. Pada saat penyelesaian

transaksi pengambilalihan, penawaran tender atas sekitar 35,6 persen


saham Lonsum berdasarkan modal yang telah ditingkatkan, harus
dilaksanakan pada harga sebagaimana diatur dalam peraturan Bapepam.
Total nilai dari rencana pengambil-alihan dan penawaran tender akan
dibiayai dari dana internal dan pinjaman. Tergantung kepada evaluasi
selanjutnya, sebagian pinjaman kemungkinan dapat dibiayai kembali
dengan modal atau aktifitas fund raising. Rencana akuisisi ini akan
didasarkan

pada

pelaksanaan due

diligence oleh

Grup

IndoAgri,

persetujuan para pemegang saham IndoAgri, Indofood dan First Pacific


Company Limited HKEx:00142, serta seluruh institusi yang terkait di
Indonesia, Singapura dan Hong Kong. Rencana pengambilalihan akan
memperkuat bisnis model perkebunan terpadu Grup IndoAgri, antara lain
mengembangkan usaha inti yaitu perkebunan, memperluas lahan dan
perkebunan yang telah ditanami dengan kelapa sawit, meningkatkan
produksi, memenuhi kebutuhan internal untuk CPO dan menjadi produsen
atas bibit kelapa sawit unggul. Direktur Indofood Thomas Tjhie
menyatakan, melalui rencana pengambilalihan ini, realisasi rencana jangka
panjang Grup IndoAgri untuk memiliki 250.000 hektar perkebunan kelapa
sawit akan dapat dipercepat. Setelah penyelesaian transaksi akuisisi, Grup
IndoAgri akan menjadi salah satu pemilik perkebunan yang terbesar di
Indonesia, ujat Thomas. Grup IndoAgri adalah perusahaan perkebunan
yang

terintegrasi

dan

pengolah

minyak

goreng,

margarin

dan shortenings dengan merek terkemuka. Pada tanggal 31 Maret 2007,


Grup IndoAgri memiliki lahan perkebunan sekitar 224.083 hektar,
diantaranya sekitar 74.878 hektar telah ditanami dengan kelapa sawit.
Dengan rencana pengambilalihan ini, total lahan perkebunan dan total
lahan yang telah ditanami dengan kelapa sawit masing-masing akan
meningkat menjadi sekitar 387.483 hektar dan sekitar 138.081 hektar.

Secara keseluruhan luas lahan yang telah ditanami adalah sekitar 165.000
hektar termasuk tanaman karet dan tanaman lainnya.
Strategi pengembangan perusahaan indofood
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., yang telah menjadi perusahaan raksasa
terbesar

di

Indonesia

yang

selalu

mendirikan

unit-unit

bisnis

pendukungnya untuk mencapai keinginan terciptanya satu sistem produksi


yang terintegrasi. Tentu saja dengan memiliki sistem produksi yang
terintegrasi, PT. Iindofood dengan mudah menguasai pasar, dan tidak
tergantung terhadap pemasok, karena bahan baku sudah dimiliki.
Dalam pengembangan pasar dan peningkatan kemampuan perusahaan,
PT. Indofood menggunakan strategi Intensif (Intensive strategy) yang
terdiri dari tiga strategi utama yaitu: Penetrasi Pasar, Pengembangan
Pasar,

dan

Pengembangan

Produk.

a. Strategi Penetrasi Pasar. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan


market share suatu produk melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih
besar. Dapat diimplementasikan dengan menambah jumlah tenaga penjual,
iklan,

atau

usaha

promosi

lainnya.

b. Strategi Pengembangan Pasar. Tujuan untuk memperbesar pangsa pasar


dengan memperkenalkan produk atau jasa ke daerah-daerah baru.
c. Strategi Pengembangan Produk. Meningkatkan penjualan dengan
meningkatkan atau memodifikasi produk-produk yang ada.
Strategi Pengembangan Produk, sesuai dengan Strategi Diferensiasi
,Strategi ini dicirikan dengan keputusan perusahaan untuk menciptakan
persepsi pasar potensial terhadap produk baru yang berbeda atau unik
dengan harapan calon konsumen mau membeli dengan harga mahal

karena adanya perbedaan itu. Seperti yang kita ketahui, PT. Indofood
terutama produk mie instannya memiliki keunikan rasa dan promosi iklan
yang mengusung tema nusantara. Hal ini yang mendasari kami bahwa PT.
Indofood menggunakan strategi diferensiasi karena keunikan dan cakupan
pasar yang luas terhadap produk mie instannya. Strategi yang digunakan
PT. Indofood untuk mengakuisisi PT. Londsum adalah Strategi Integrasi
Vertikal

(Vertical

Integration

Strategy).

Strategi

ini

menghendaki

perusahaan melakukan pengawasan lebih terhadap distributor (Forward


Integration Strategy), pemasok (Backward Integration Strategy), dan/atau
para pesaingnya (Horizontal Integration Strategy). Akuisisi oleh PT.
Indofood menurut kami, adalah pengambilalihan kepemilikan mayoritas
saham

perusahaan

(PT.

Londsum).

Dengan

tujuan

mendapatkan

kepemilikan atau meningkatkan pengendalian bagi pemasok. Diketahui


bahwa PT. Londsum memiliki perkebunan kelapa sawit yang dapat
digunakan PT. Indofood sebagai sumber bahan baku pembuatan
produknya. Dari sudut pandang PT. Indofood adalah tepat dengan
mengakuisisi PT. Londsum. Dimaksudkan dengan adanya kepemilikan
saham mayoritas maka pengendalian dan pengawasan pasokan bahan baku
sepenuhnya berada pada PT. Indofood. Jika PT. Indofood hanya merger
dengan PT. Londsum, kemungkinan terciptanya resiko atau konflik di
antara kedua perusahaan semakin besar.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dari bahan bacaan Sukses PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk, tidak hanya untuk Mie instan diatas, kami simpulkan bahwa
suatu unit bisnis/perusahaan dapat mElakukan penerapan strategi generik
dengan memperhatikan beberapa strategi di dalamnya. PT Indofood Tbk,
banyak melakukan diferensiasi produk untuk memenangkan persaingan

hingga menguasai pangsa pasar saat ini. Dengan demikian, didapatkan


bahwa strategi generik yang diterapkan oleh Indofood adalah diferensiasi
produk unggulan serta mengakuisisi PT Lonsum untuk memperluas lahan
perkebunan.
Struktur divisional PT Indofood
Susunan Dewan Komisaris :
Manuel Velez Pangilinan : Komisaris Utama
Benny Setiawan S

: Komisaris

Edward Anthony

: Komisaris

Ibrahim Risjad

: Komisaris

Albert del Rosario

: Komisaris

Robert C.N

: Komisaris

Graham Leigh P

: Komisaris

Utomo josodirjo

: Komisaris independen

Torstein. S

: Komisaris independen

Wahjudi Prakarsa

: Komisaris independen

Susunan Direksi :
Anthoni Salim

: Direktur Utama

Fransiscus .W

: wakil Direktur utama

Cesar Manikan D

: wakil Direktur utama

Darmawan Sarsito

: wakil Direktur utama

Aswan Tukiaty

: Direktur

Tjhie Tje Fie

: Direktur

Taufik .W

: Direktur

Peter Kradolfer

: Direktur

Program Penelitian Indofood Riset Nugraha 2010/2011


Menindaklanjuti surat Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk nomor
SKE26/CPR/VI/2010 tanggal 10 Juni 2010 perihal Penawaran Program
Indofood Riset Nugraha 2010/2011, bersama ini dengan hormat kami
sampaikan bahwa PT Indofood Sukses Makmur Tbk membuka penawaran
khusus bagi para peneliti di Institut Teknologi Bandung di bawah
koordinasi LPPM ITB untuk berpartisipasi dalam Program Penelitian
Indofood Riset Nugraha (IRN) 2010/2011.

Penawaran khusus ini diperuntukan bagi para mahasiswa S2 dan S3 secara


perorangan dan kelompok serta dosen dalam bentuk kelompok di bawah
koordinasi LPPM ITB. Kegiatan penelitian yang akan didanai adalah
kegiatan penelitian dalam bidang Teknologi Pangan dan Gizi Masyarakat,
khususnya:
1. Pengembangan Produk Kaya Protein
2. Pengembangan Teknologi dan Produksi Pangan Berbasis 10 Komoditas
3. Pengembangan Fortifikasi Pangan
4. Pemanfaatan Bioteknologi dan Kimia Pangan untuk Mendukung
Penganekaragaman Pangan.
Program penelitian bersifat multiyears dengan jangka waktu maksimal 3
tahun. LPPM ITB akan memilih 3 judul proposal untuk diusulkan kepada
Panitia Indofood Riset Nugraha untuk kemudian dipilih 2 proposal terbaik
yang akan didanai dengan alokasi masing masing sebesar Rp. 50 juta per
tahun.
Panduan dan format proposal dapat diperoleh di bawah ini. Batas akhir
penerimaan proposal adalah tanggal 12 Juli 2010 di LPPM ITB.
kesimpulan:
jadi dari contoh sebuah kompetisi yg di koordinasikan oleh LPPM ITB
dapat kita ambil kesimpulan bahwa setiap koordinasi atau kerja sama
diperlukan dalam pengembangan suatu program atau teknologi yang
baru,dengan adanya koordinasi setiap pekerjaan atau tugas akan lebih
efisien,sesuai dengan keinginan dan tidak memakan banyak biaya,yang
intinya bila kita memiliki koordinasi yang baik maka akan mengahsilkan
keuntungan.

Strength,Weakness,opportunity perusahaan Indofood


Strength
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal
Weakness
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi

opportunity
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis

3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain

Treath
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan
maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
https://okisupriyadi.wordpress.com/2012/10/18/implementasi-rencana-strategiperusahaan-indofood-tbk-2/

https://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/09/25/ruang-lingkup-manajemenproduksi-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/

Ruang Lingkup Manajemen Produksi PT. Indofood


Sukses Makmur, Tbk
25SEP
1.1

Keragaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur

1.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Indofood Makmur


Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta
Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249 tanggal 15 November
1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat
dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12
Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawahNo.579, 580 dan 581
tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12tanggal 11
Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya
Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa
Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994
yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan
olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh
Salim Group.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada bulan Mei 1992 dengan
nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu cabang dari PT Sanmaru Food
Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992.
Pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 200 orang
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup Indofood
Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus
bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di
Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang,
Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta,
Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan
agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada,
sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program
pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.

1.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 1 Struktur Organisasi PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

1.1.3 Job Description


Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi sesuai
dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:
1)
Manajer Umum (General Manager)
Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab atas
berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi memimpin mengatur, membimbing dan
mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan tersebut untuk mencapai prestasi yang tinggi
dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan
dilaksanakan secara konsisten.
2)
Manajer Pabrik (Factory Manager)
Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi kegiatan yang
berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan untuk kelancaran jalannya proses produksi.
Selain itu manajer pabrik memiliki tugas dan tanggung jawab: (1) Merencanakan, mengkoordinasi,
mengarahkan dan mengendalikan kegiatan manufacturing yang meliputi PPIC, produksi, teknik
purchasing dan gudang untuk memperlancar proses pencapaian sasaran perusahaan baik jangka
pendek maupun jangka panjang. (2) meningkatkan usaha dalam bidang peningkatan mutu produk,
produktifitas kerja dan pengendalian biaya operasional secara kontinu. (3) Mengatur dan
mengendalikan proses manufacturing sesuai dengan standar yang ditentukan.

Supervisor Produksi (Production Supervisor)


Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan sistem kerja guna
pencapaian dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas kerja sesuai dengan
persyaratan.

Manajer Teknik (Manager Technical)

Bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik sehingga dapat


menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan sarana penunjang. Membuat perencanaan
kerja yang diselaraskan dengan tujuan manajemen khususnya dalam kegiatan yang menyangkut
teknik. Menjaga pelaksanaan perawatan dan perbaikan mesin.

Manajer Gudang (Warehouse Manager)

Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan pergudangan, sehingga


tercapai tujuan utamanya, diantaranya keamanan, keakurasian jumlah dan kebutuhan barang yang
dikelola, dengan melaksanakan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen. Menerapkan
prosedur kerja, termasuk syarat-syarat, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk menjaga dan
memelihara semua aset perusahaan berupa aset tetap atau aset tidak tetap. Menjaga kelancaran dan
pelaksanaan semua kegiatan arus transaksi barang melalui penentuan tata letak gudang serta
penunjang tenaga pelaksana, agar tercapai pemanfaatan fasilitas dan optimalisasi tenaga kerja.

Supervisor PPIC

Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan pengadaan bahan baku
(Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG. Merencanakan kedatangan RM untuk
menunjang kelancaran proses produksi sesuai jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi
berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) yang diterima. Memantau tingkat persediaan dari
gudang RM maupun FG sehingga standard dan persediaan penyangga tetap terjaga.
3)
Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development
and Quality Manager)
Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan tambahan,
produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi, bertanggung jawab atas
kelengkapan laboratorium untuk analisa dan pengembangan produk. Selain itu BPDQC bertugas dan
bertanggung jawab: (1) Mengendalikan semua kegiatan departemen PDQC dalam aspek proses
pengendalian mutu untuk menjamin kelangsungan aktifitas perusahaan. (2) Bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta GNP dan HACCP diproses produksi.
(3) Mengendalikan semua kegiatan pengendalian mutu pada proses awal pengawasan mutu dan
hasil pengawasan serta pengembangan produk. (4) Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan
kerja tenaga kerja, alat bantu dan fasilitas kerja selama masih dalam batas-batas standar baku yang
diselaraskan dengan rencana manajemen. (5) Menilai/mengevaluasi kerja staff departemen PDQC.
1.
Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Spv)
Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam hal sistem pengendalian
mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas proses produksi dan produk jadi, sesuai
standar mutu yang ditetapkan. Memantau pekerjaan QC Process Spv & bagian administrasi.
Melakuaka perbaikan mutu dan costperalatan untuk kebutuhan analisis.
1.
Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control Raw
Material/Finished Good Spv)
Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu BPDQC dalam hal
pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan secara
langsung terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control (OQC) yang
meliputi koordinasi QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa IQC dan OQC
sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM & FG, OQC RM &
FG serta mengembangkan proses. Menjaga kelancaran tugas penerimaan RM/FG dan OQC RM/FG.

Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan SOP pada pergudangan. Mewakili BPDQC jika tidak ada.
Memantau, mengevaluasi standar mutu yang telah ditetapkan.
4)
Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)
Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan,
menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor
kegiatan operasional dalam hal aspek financialsupaya sejalan dengan AOP. Menandatangani bank
instrument (Cek, transfer bank) sesuai dengan batasan yang ditetapkan perusahaan. Verifikasi
setiaap pengeluaran biaya ataupun pembelian aset dan penggunaan dana lainnya sesuai dengan
batasan yang ditetapkan oleh perusahaan. Menetapkan pelasanaan sistem dan prosedur yang
berkaitan dengan keuangan.
5)
Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager)
Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir, mengarahkan dan mengendalikan
kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial, administrasi kepegawaian, keamanan,
kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu manajer personalia memiliki tugas dan tanggung
jawab menciptakan hubungan industrial yang harmonis untuk mencapai ketenangan industrial
(ketenangan kerja dan ketenangan usaha) dilingkungan perusahaan. Menyelenggarakan syaratsyarat dan kondisi kerja dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan administrasi
kepegawaian secara tepat sebagai syarat untuk meningktkan produktifitas kerja yang optimal.
Memberikan dukungan dan pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat mencapai standar kerja
secara optimal. Membuat analisa pengembangan organisasi secara berkala dan secara aktif ikut
mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total Quality Management (TQM). Turut serta
melaksanakan program HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
6)
Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi produk ke
daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk, menyiapkan rencana
penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi, serta membuat
rencana penjualan dan permintaan produk.
7)
Purcashing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara prosedur pembelian
untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen
dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.
1.1.4 Tujuan Pendirian
Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung adalah (1) memperluas bidang
usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun pengembangan usaha strategis;
(2) mengurangi biaya transportasi; (3) selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan; (4) mensuplai
daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan (5) berperan serta dalam pelestarian
lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah realistik, spesifik,
dan meyakinkan yang merupakan penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk masa depan
perusahaan.
Visi
: Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu,
berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan.

Misi
: Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang
industri makanan.
1.1.5 Usaha Awal
Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang
pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971. Perusahaan ini mencanangkan
suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi.
Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi
senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk menjamin mutu produk yang selalu prima.
Akhir tahun 1980, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mulai bergerak di pasar Internasional
dengan mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China,
Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika.
1.1.6 Sumber Daya Manusia Perusahaan
Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar 70% merupakan
pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh karyawan
bervariasi mulai dari SD sampai dengan Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap kepercayaan
pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi tenaga kerja adalah
melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga kategori, yaitu pelatihan
dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan manajerial.
Dalam penerimaan pegawai, Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk menerapkan dua sistem. Pertama adalah
sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan tertentu, maka akan ditinjau dulu
pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk promosi jabatan. Kedua adalah sistem eksternal,
dimana HRD akan merekrut SDM dari luar yang bermutu dengan spesifikasi pekerjaan yang
dibutuhkan melalui kantor Departemen Tenaga Kerja, iklan, Biro Konsultasi, atau dengan
pemasangan pengumuman di lingkungan perusahaan.
1.1.7 Perkembangan Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta
Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para
Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994
Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood
Sukses Makmur. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan yang
bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971.
PT. Indofood Sukses Makmur terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya
pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, PT. memliki 36 pabrik, lebih dari 10 merek
dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu bagian dari noodle division, PT.
Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m. Cabang Bandung
daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi, Cikampek, Purwakarta,
Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu, dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak dibidang mie instan
merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi

perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masingmasing brand yang dimilikinya.

1.2

Bahan Baku (Input) PT. Indofood CBP Sukses Makmur

1.2.1 Bahan Baku Utama


Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku dalam pembuatan mie instan. Bahan
baku yang digunakan didatangkan dari beberapa perusahaan yang telah memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan baku tersebut adalah :

Tepung Terigu
Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam pembuatan mie
instan, antara lain memberi atau membentuk adonan selama proses pencampuran, menarik atau
mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara merata, mengikat gas selama proses
penggorengan, membentuk struktur mie instan, serta sebagai sumber karbohidrat dan protein.
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan baku utama,
yaitu strong flour(tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung setengah keras cap
Segitiga Biru) dan soft flour(tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung tersebut bukan
dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai klasifikasi khusus sehingga akan disesuaikan
untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis tepung tersebut sudah mengandung telur sehingga
mempunyai kadar protein tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam
proses pembuatan mie instan. Adapun standar bahan baku tepung terigu dapat terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Standar Bahan Baku Tepung Terigu

No.

Jenis
Tepung

pH

Kadar Air
(%)

Gluten
(%)

Protein
(%)

1.

Cakra
Kembar

5,56,8

14,5 (max)

31 (min)

13

2.

Segitiga
Biru

5,56,8

14 (max)

25 (min)

10,5-11,5

3.

Segitiga
Hijau

5,56,8

14 (max)

21 (min)

Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik untuk pembuatan roti dan
mie karena memiliki kandungan protein yang paling tinggi, yaitu sebesar 13 % yang dihasilkan dari
100% hard wheat.

Tepung Tapioka
Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras, sehingga adonan
mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka yang baik digunakan untuk
pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4-8 dan kadar pati 80%. Tepung tapioka ini diperoleh dari
perusahaan Darma Grindo, Lampung. Tepung tapioka ini dikemas dalam karung dengan berat per
karung 50 kg.

2.2.2

Bahan Baku Penunjang


Air

Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol kepadatan dan suhu
adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga bahan-bahan tersebut
dapat tersebar secara merata dalam adonan. Air yang digunakan harus air bersih, baik secara
kimiawi maupun mikro biologis dan berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM).

Alkali

Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur keasaman, pengental,
pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang aman untuk dikonsumsi dan berfungsi untuk
membuat bentuk, warna, rasa dan mutu mie instan lebih baik.
Identifikasi kebutuhan bahan baku adalah penentuan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk
produksi mendatang. Identifikasi tersebut dilakukan berdasarkan perkiraan penjualan produk mie
instan yang dihasilkan perusahaan dan pemakaian bahan baku pada periode sebelumnya.
2.2.3
Pemasok Bahan Baku
PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa pemasok (supplier)
yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan bahan pendukung lainnya.
Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan pendukung produksi
mie instan dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 2 Supplier Raw Material

No

Lokasi
Material

Supplier

Jakarta
Tepung terigu

Bogasari Flour Mills

Jakarta
Minyak goreng

Salim Ivomas

Bumbu

PT. Food Ingredient


Development

Cikampek
Jakarta

Raci Pack
4

Bandung
Karton Packing

Puri Nusa

Etiket

Jakarta
Supermova
Jakarta
Prima Makmur
Respati

Jakarta

Jakarta
Cipta Kemas Abadi
Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk melibatkan
beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam perusahaan, yaitu Departemen
ASP, PPIC, Purchasing(Pembelian), Ware House (Gudang), PDQC dan Finance and Accounting. Ke
enam bagian ini memegang peranan penting dalam pengadaan bahan baku baik secara langsung
maupun tidak langsung, sehingga produksi dapat berlangsung karena ketersediaan bahan baku
tersebut.
2.2.4 Sistem Persediaan Bahan Baku
Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse (Gudang). Dalam
manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat penanganan bahan baku, yaitu
:

Penerimaan
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol jumlah yang diterima
berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya Departemen Quality Control akan
mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang telah ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan baku
tepung terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per zak, dan perusahaan telah
memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk tepung terigu, berat
per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah memperhitungkan rendemennya sehingga berat per zak
24,55-24,85 kg.

Penyusunan
Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara diangkat oleh kuli
angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku terlebih dahulu ditumpuk
secara bersilang agar saling mengunci antar satu lapisan dengan lapisan lainnya di atas palet,
sehingga bahan baku tidak terkontak langsung dengan lantai. Tinggi tumpukan maksimal tepung
adalah 10 zak per palet.

Pengeluaran

Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) yaitu bahan baku yang
pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang untuk proses produksi. Hal ini
berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas kadaluarsa dan kerugian akibat
penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di gudang
bahan baku, yaitu satu bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan melebihi satu bulan akan
menimbulkan kutu pada tepung terigu.

2.3

Proses Produksi yang Terjadi di PT. ISM

Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap,


yaitu mixing (pencampuran), pressing (pengepresan),slitting (pembentukan
untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan
pencetakan), frying(penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan). Proses yang
terjadi pada setiap tahap adalah :

Mixing atau Pencampuran

Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari
material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan)
sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak
lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%.
Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35 oC.

Pressing atau Pengepresan


Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan. Di
dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami peregangan
pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali
pada saat melalui roll presssehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak
terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin
yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 1,18 mm.

Slitting atau Pembentukan Untaian


Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk
gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi
empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam
beberapa jalur.

Streaming atau Pengukusan


Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara kontinu
dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki tekanan upa yang cukup tinggi dengan
suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan
65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam
proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan
gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari
penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan atau frying.

Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan


Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan
melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok
penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.

Frying atau Penggorengan

Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan, kemudian
merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak goreng
pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi
kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4%
sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.

Cooling atau Pendinginan

Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk
menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses
pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga
diperoleh suhu 30C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah
sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan
menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang
dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.

Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 2 Diagram Alur Produksi Mie Instan


Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu
membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi dilakukan oleh
teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas pengawas jalannya
produksi.
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi
dengan volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain produk
jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah.

2.4

Output Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang perusahaan yang
dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie instant yang dihasilkan oleh PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

NO

PRODUK

JUMLAH VARIAN RASA


8

Indomie
2

Indomie Special

Indomie Vegan

2
11
4

Indomie Regional Flavor

NO

PRODUK

JUMLAH VARIAN RASA


3

Indomie Kriuk
2

Indomie Jumbo
6

Indomie SQN

Indomie Paket

4
4
9

Supermie Reguler
3

10

Supermie Sedaaap
3

11

Supermie Go Series
6

12

Sarimi

13

Sarimi Extra Besar

6
6
14

Sakura
1

15

Intermi

16

POP Mie

15
2
17

Mie Telor
2

18

Anak Mas
4

19

POP Bihun Spesial

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh
perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi

kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan
selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen.
Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2 kelompok
besar yaitu :
1.
Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan
2.
Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan dikeringkan.
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu
dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan
tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada
konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah
mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang
untuk disalurkan.

http://www.slideshare.net/anisaosa/makalah-implementasi-erp-indofood
1. 1. Daftar IsiKata pengantar 2Profil Perusahaan 3 I. Permasalahan sebelum implementasi
ERP System di Indofood Tbk 5 II. Penerapan ERP System di Indofood Tbk 5III. Manfaat
dari penerapan ERP System di Indofood Tbk. 8IV. Tantangan yang dihadapi dalam
implementasi ERP System di Indofood 10 V. Kegagalan dalam ERP System 11VI.
Kesimpulan 12Daftar Referensi 131|Implementasi ERP System di Indofood Tbk.
2. 2. Kata Pengantar Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa, yang
dengan rahmat danridho-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sebagai
tugas akhir semester matakuliah Sistem Informasi Manajemen dengan judul
Implementasi ERP System di IndofoodTbk. Atas kerjasama teman-teman, maka
tersusunlah makalah ini yang diharapkan dapatberguna bagi kami memenuhi tugas akhir
semester di tahun ajaran 2012/2013 ini. Dalam penulisan makalah ini, kami telah
berusaha semampu kami. Jika ditemukanada kekurangan dan kesalahan, kami
mengharapkan saran dan kritik membangun gunaperbaikan kedepan. Kelompok
Penyusun2|Implementasi ERP System di Indofood Tbk.
3. 3. Profil PerusahaanPT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk, PTGizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri
Makmur,dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis
makanan danminuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan
pada tahun 1990oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada
tahun 1994 menjadiIndofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga
Australia, Asia, danEropa.Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk
(Indofood) telahbertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions
dengan kegiatanoperasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan,
mulai dariproduksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di rakpara pedagang eceran.Anak perusahaan PT Indofood Fritolay Makmur
(berpatungan dengan PepsiCo) PT Nestl Indofood Citarasa Indonesia (berpatungan
dengan Nestl) PT Indolakto PT PepsiCola Indobeverages (berpatungan dengan
PepsiCo) PT Sari Incofood Corporation (berpatungan dengan Incofood Corporation) PT
Quaker Indonesia (berpatungan dengan Quaker Oats Company) PT Surya Rengo
Container PT Indomarco Adi Prima (Distribution)3|Implementasi ERP System di Indofood
Tbk.
4. 4. Visi : o Perusahaan Total Food Solutions Misi : o Memberikan solusi atas kebutuhan
pangan secara berkelanjutan o Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses
produksi dan teknologi kami o Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat
dan lingkungan secara berkelanjutan o Meningkatkan stakeholders values secara
berkesinambungan4|Implementasi ERP System di Indofood Tbk.
5. 5. I. Permasalahan Sebelum Implementasi Sistem ERP di Indofood PT Indofood sebagai
perusahaan Total Food Solutions memproduksi berbagai jenis olahan pangan, mulai
dari mie instant sampai biskuit. PT Indofood yang memiliki 14 pabrik yang tersebar di

seluruh dunia, diklaim sebagai perusahaan terbesar produsen mie instant di dunia.
Perusahaan mampu menjual 8 miliar paket mie instant setiap tahunnya. Enteprise
Resource Planning (ERP) merupakan salah satu faktor penting dalam kesuksesan
perusahaan ini, mengingat cakupan bisnis yang luas kedepannya. Sebagai contoh kecil,
tiap divisi harus menyesuaikan production plans mereka sehingga ketersediaan segala
jenis bumbu untuk kebutuhan segala varian mie instan dapat terpenuhi. Sedangkan pada
waktu yang sama, kondisi inventory di gudang harus tetap dijaga seminimal mungkinII.
Penerapan ERP di Indofood Tbk. Hardware Platform for SAP R/3 Indofood membuat tiga
buah kriteria pemilihan platform yang meliputi aspek reliability, scalability, dan
kemudahan management. Dari kriteria tersebut terpilihlah IBM i Series sebagai platform
hardware yang digunakan dengan operating system IBM oS/400 dan database dB2
karena memenuhi ketiga kriteria persyaratan sehingga diyakini dapat membantu PT
Indofood mengoptimalkan solusi ERPnya. Dengan mengadopsi SAP R/3 versi 4.6C,
berikut adalah cakupan implementasi ERP yang dilakukan pada PT Indofood 1.
Financial5|Implementasi ERP System di Indofood Tbk.
6. 6. o Financial Accounting (FI) menyediakan pengukuran secara kontinu terhadap
profitabilitas dan kinerja keuangan perusahaan berdasarkan transaksi internal maupun
eksternal. o Controlling (CO) mendukung empat kegiatan operasional, yang meliputi
pengendalian capital investment, pengendalian aktivitas keuangan perusahaan serta
memonitor dan merencanakan pemabayaran, pengendalian pendanaan, dan juga
pengendalian biaya dan profit berdasarkan semua aktivitas perusahaan. o Investment
Management (IM) menyediakan analisis kebijakan investasi jangka panjang dan fixed
assetsdari perusahaan untuk membantu proses pengambilan keputusan. o Treasury (TR)
mengintegrasikan atara cash management dan cash forecasting dari aktivitas, logistik,
dan transaksi keuangan. o Enterprise Controlling (EC) memberikan akses bagi
Enterprise Controller kepada Information Warehouse mengenai hal-hal eperti kondisi
keuangan perusahaan, hasil dari perencanaan dan pengendalian perusahaan, investasi,
maintenance dari aset perusahaan, akuisisi dan pengembangan SDM perusahaan,
kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan (market size, market share,
dan competitor performance), serta faktor-faktor struktural dari proses bisnis (struktur
biaya, financial accounting, danprofitability analysis) 2. Logistics o Logistics Execution
(LE) pengaturan logistik dari purchasing hingga distribusi. Dari purchase requisition, good
receipt, hingga delivery dengan informasi yang terintegrasi dengan modul-modul lainnya.
o Sales and Distribution (SD)6|Implementasi ERP System di Indofood Tbk.
7. 7. membuat struktur data yang mampu merekam, menganalisis, dan mengontrol aktivitas
untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan menghasilkan profit yang baik
dalam periode akuntansi berikutnya. o Materials Management (MM) membntu
manajemen dalam aktivitas sehari-hari dalam aspek konsumsi material, energi, dan
servis terkait. o Plant Maintenance (PM) mendukung dan mengontrol pemeliharaan
peralatan dan bangunan secara efekti, mengatur data perawatan, dan mengintergrasikan
data komponen peralatan dengan aktivitas operasional yang sedang berjalan. o
Production Planning and Inverntory Comtrol (PP) merencanakan dan mengendalikan
jalannya material sampai dengan proses delivery produk. o Quality Management (QM)
berfungsi menyediakan master data berdasarkan rekomendasi dari ISO-9000 series. o
Project System (PS) mendukung perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value,
perencanaan detail menggunakan cost element/unit costing, menetapkan waktu kritis,

pendeskripsian aktivitas dan penjadwalan, koordinasi dari resourced melalui otomatisasi


permintaan material, manajemen inventory, network planning (SDM, kapasitas, material,
operating resources, dam servis), monitoring material, kapasitas dan dana selama
proyek berjalan, evaluasi akhir proyek dengan analisis hasil dan perbaikan. 3. Human
Resources Secara umum membantu dalam memudahkan melaksanakan manajemen
yang efektif terhadap salary, benefit, dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan,
melindungi data personalia dar pihak luar, serta membangun sistem rekruitmen dan
pembanguna SDM yang efisien melalui manajemen karir. Meliputi: o Personnel
Management (PA)7|Implementasi ERP System di Indofood Tbk.
8. 8. o Personnel Time Management (PT) o Payroll (PY) o Training and Event Management
(PE) o Organizational Management (OM) o Travel Management (TM)III. Manfaat dari
Penerapan ERP System di Indofood Beberapa perubahan berupa manfaat yang
signifikan di luar features dan fungsi yang dijabarkan adalah: Meningkat drastisnya
ketepatan antara supply dengan demand konsumen pada tiap area distribusi Distribusi
informasi yang terintegrasi sehingga mempercepat alur informasi sekaligus memberikan
data akurat yang dibutuhkan untuk tiap jenjang pengambilan keputusan di tiap lini divisi.
Meningkatkan efisiensi biaya Mengurangi biaya administrasi melalui efektifitas metode
manajemen pengarsipan dan distribusi data terpadu Pihak Indofood mengatakan,
iSeries telah berjalan dengan sangat baik, dan kami memilikikemampuan dasar dari
OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap mempertahankan
teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually trouble-free operation, dan
memberikan apapun yang kami butuhkan sesuai dengan kriteria kami yaitu scalability,
reliability, dan maintainability. Manfaat lain dari penerapan ERP System di Indofood Tbk.
antara lain : Menyesuaikan minat konsumen Agar mendapatkan efisiensi produksi yang
luar biasa dan memaksimalkan pendapatan, Indofood harus dapat jeli melihat keinginan
konsumen sebaik mungkin di masa yang akan datang. Indofood dapat menganalisis8|
Implementasi ERP System di Indofood Tbk.
9. 9. transaksi data secara mendetail, untuk melihat perubahan pola yangterjadi dalam
minat konsumen dan kemudian merespon secara efektif. Informasi penjualan
memberikan inputan ke dalam SAP APO d i m a n a i a a k a n memberikan informasi
berkala pada produk apa saja yang harus di produksi, berapa jumlahnya dan di pabrik
mana akan diproduksi. Integrasi Sistem Hilir Dengan sistem ERP kelas dunia, indofood
telah memulai untuk perencanaan kedepan, bertujuan untuk memperluas operasinya
sekaligus meningkatkan efisiensi biaya. Salah satu tujuan bisnisnya saat ini adalah untuk
mengelompokkan pelanggan-pelanggan dengan lebih akurat, kemudian melayani
kelompok sesuai dengan minatnya masing-masing dan akan bekerja lebih erat dengan
para distributor hingga pengecer. Ini akan memungkinkan untuk meningkatkan
perencanaan kapasitas dan membantu meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya.
Sudah jelas bahwa platform komputasi terbuka adalah mutlak diperlukan untuk
mendukung integrasi sistem hilir, yang akan memungkinkan interoperabilitas
aplikasitermasuk warisan sistem dan aliran data realtime melalui berbagai sistem ERP.
Pengarsipan Dokumen Akhirnya Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem
pengarsipan, dengan menggunakan IBM Content Manager Common Store untuk SAP.
Software ini bertindak sebagai pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi
distribusi, mengintegrasikan dokumen SAP dan non SAP ke arsip tunggal untuk
memaksimalkan efisiensi sistem dan mwngurangi biaya administrasi. Dengan

menggunakan IBM Content Manager Common Store untuk SAP, perusahaan mampu
mengurangi kekbutuhan penyimpanan dokumen, serta tetap mempertahankan
kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan.9|
Implementasi ERP System di Indofood Tbk.
10. 10. IV. Tantangan yang Dihadapi dalam Implementasi ERP System Investasi ERP sangat
mahal Pembangunan sebuah sistem ERP dapat dipastikan memerlukan investasi yang
cukup mahal. Penyediaan hardware dan software, terlebih lagi biaya yang harus
dikeluarkan untuk maintenance sistem tersebut. Ini merupakan salah satu tantangan
yang harus diperhitungkan oleh perusahaan, mengingat Indofood Tbk. merupakan
perusahaan dengan cakupan yang luas di sekitar 14 negara di dunia. ERP yang berhasil
digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi jaminan berhasil di perusahaan yang
lain Keberhasilan implementasi ERP bergantung pada tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam pelaksanaan sistem ini, bukan dari sistem ERP sendiri. Maka ketika
suatu sistem ERP berhasil diimplementasi di suatu perusahaan, belum tentu perusahaan
lain akan berhasil juga melaksanakannya. Perencanaan harus dilakukan untuk
menyeleksi ERP yg tepat Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrem, evaluasi pilihan
ERP menghasilkan rekomendasi untuk tidak membeli ERP, tetapi memperbaiki Business
Process yang ada Tidak ada keajaiban dalam ERP software. Keuntungan yang didapat
dari ERP adalah hasil dari persiapan dan implementasi yang efektif Tidak ada software
atau sistem informasi yang bisa menutupi business strategy yang cacat dan business
process yang parah Pengetahuan tanpa pengalaman menyebabkan orang membuat
perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa
diimplementasikan Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP10 | I m p l e m e n t a s i E R P S
ystemdiIndofoodTbk.
11. 11. Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused
dan simple Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga
penandatanganan order pembelian ERP Waktu dan biaya implementasi yang melebihi
anggaran Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik Strategi operasi tidak sejalan
dengan business process design dan pengembangannya Orang-orang tidak disiapkan
untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baruV. Kegagalan dalam ERP
System a. Kurangnya komitmen top management b. Kurangnya pendefinisian kebutuhan
perusahaan (analisis strategi bisnis) c. Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap
atau terburu-buru memutuskan) d. Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan
modal) e. Kurangnya buy in sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para
karyawan f. Kesalahan penghitungan waktu implementasi g. Tidak cocoknya software
dgn business process h. Kurangnya training dan pembelajaran i. Cacatnya project design
& management j. Kurangnya komunikasi11 | I m p l e m e n t a s i E R P S y s t e m d i I n
dofoodTbk.
12. 12. VI. Kesimpulan a. Kegiatan proses yang menggunakan ERP pada PT Indofood
dimulai dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan
inteligensi bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance
Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM)
danmySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse
(SAPBW). b. PT Indofood memiliki tiga criteria dalam memilih platform ERP, tiga kriteria
antara lain reliability, scalability dan kemudahan manajemen c. ERP adalah bagian dari

infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan.


Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh oleh adanya ERP harus terlibat dan
memberikan dukungan d. ERP ada untuk mendukung fungsi bisnis dan meningkatkan
produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi ERP adalah untuk meningkatkan
daya saing perusahaan e. Pelajari kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP, jangan
berusaha membuat sendiri praktek implementasi ERP. Ada metodologi tertentu untuk
implementasi ERP yang lebih terjamin keberhasilannya12 | I m p l e m e n t a s i E R P S
ystemdiIndofoodTbk.
13. 13. Daftar Referensi audi48.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/09/all.docx
http://stillier.blogspot.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Indofood_Sukses_Makmur13 | I m p
lementasiERPSystemdiIndofoodTbk.

Pengertian Implementasi Menurut Para Ahli - Impelentasi adalah suatu tindakan


atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan
terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaaan sudah dianggap fix.

Anda mungkin juga menyukai