yang
akan
tergantung
kepada
penyelesaian
rencana
pada
pelaksanaan due
diligence oleh
Grup
IndoAgri,
terintegrasi
dan
pengolah
minyak
goreng,
margarin
Secara keseluruhan luas lahan yang telah ditanami adalah sekitar 165.000
hektar termasuk tanaman karet dan tanaman lainnya.
Strategi pengembangan perusahaan indofood
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., yang telah menjadi perusahaan raksasa
terbesar
di
Indonesia
yang
selalu
mendirikan
unit-unit
bisnis
dan
Pengembangan
Produk.
atau
usaha
promosi
lainnya.
karena adanya perbedaan itu. Seperti yang kita ketahui, PT. Indofood
terutama produk mie instannya memiliki keunikan rasa dan promosi iklan
yang mengusung tema nusantara. Hal ini yang mendasari kami bahwa PT.
Indofood menggunakan strategi diferensiasi karena keunikan dan cakupan
pasar yang luas terhadap produk mie instannya. Strategi yang digunakan
PT. Indofood untuk mengakuisisi PT. Londsum adalah Strategi Integrasi
Vertikal
(Vertical
Integration
Strategy).
Strategi
ini
menghendaki
perusahaan
(PT.
Londsum).
Dengan
tujuan
mendapatkan
: Komisaris
Edward Anthony
: Komisaris
Ibrahim Risjad
: Komisaris
: Komisaris
Robert C.N
: Komisaris
Graham Leigh P
: Komisaris
Utomo josodirjo
: Komisaris independen
Torstein. S
: Komisaris independen
Wahjudi Prakarsa
: Komisaris independen
Susunan Direksi :
Anthoni Salim
: Direktur Utama
Fransiscus .W
Cesar Manikan D
Darmawan Sarsito
Aswan Tukiaty
: Direktur
: Direktur
Taufik .W
: Direktur
Peter Kradolfer
: Direktur
opportunity
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
Treath
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan
maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
https://okisupriyadi.wordpress.com/2012/10/18/implementasi-rencana-strategiperusahaan-indofood-tbk-2/
https://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/09/25/ruang-lingkup-manajemenproduksi-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/
Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan pengadaan bahan baku
(Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG. Merencanakan kedatangan RM untuk
menunjang kelancaran proses produksi sesuai jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi
berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) yang diterima. Memantau tingkat persediaan dari
gudang RM maupun FG sehingga standard dan persediaan penyangga tetap terjaga.
3)
Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development
and Quality Manager)
Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan tambahan,
produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi, bertanggung jawab atas
kelengkapan laboratorium untuk analisa dan pengembangan produk. Selain itu BPDQC bertugas dan
bertanggung jawab: (1) Mengendalikan semua kegiatan departemen PDQC dalam aspek proses
pengendalian mutu untuk menjamin kelangsungan aktifitas perusahaan. (2) Bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta GNP dan HACCP diproses produksi.
(3) Mengendalikan semua kegiatan pengendalian mutu pada proses awal pengawasan mutu dan
hasil pengawasan serta pengembangan produk. (4) Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan
kerja tenaga kerja, alat bantu dan fasilitas kerja selama masih dalam batas-batas standar baku yang
diselaraskan dengan rencana manajemen. (5) Menilai/mengevaluasi kerja staff departemen PDQC.
1.
Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Spv)
Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam hal sistem pengendalian
mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas proses produksi dan produk jadi, sesuai
standar mutu yang ditetapkan. Memantau pekerjaan QC Process Spv & bagian administrasi.
Melakuaka perbaikan mutu dan costperalatan untuk kebutuhan analisis.
1.
Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control Raw
Material/Finished Good Spv)
Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu BPDQC dalam hal
pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan secara
langsung terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control (OQC) yang
meliputi koordinasi QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa IQC dan OQC
sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM & FG, OQC RM &
FG serta mengembangkan proses. Menjaga kelancaran tugas penerimaan RM/FG dan OQC RM/FG.
Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan SOP pada pergudangan. Mewakili BPDQC jika tidak ada.
Memantau, mengevaluasi standar mutu yang telah ditetapkan.
4)
Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)
Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan,
menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor
kegiatan operasional dalam hal aspek financialsupaya sejalan dengan AOP. Menandatangani bank
instrument (Cek, transfer bank) sesuai dengan batasan yang ditetapkan perusahaan. Verifikasi
setiaap pengeluaran biaya ataupun pembelian aset dan penggunaan dana lainnya sesuai dengan
batasan yang ditetapkan oleh perusahaan. Menetapkan pelasanaan sistem dan prosedur yang
berkaitan dengan keuangan.
5)
Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager)
Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir, mengarahkan dan mengendalikan
kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial, administrasi kepegawaian, keamanan,
kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu manajer personalia memiliki tugas dan tanggung
jawab menciptakan hubungan industrial yang harmonis untuk mencapai ketenangan industrial
(ketenangan kerja dan ketenangan usaha) dilingkungan perusahaan. Menyelenggarakan syaratsyarat dan kondisi kerja dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan administrasi
kepegawaian secara tepat sebagai syarat untuk meningktkan produktifitas kerja yang optimal.
Memberikan dukungan dan pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat mencapai standar kerja
secara optimal. Membuat analisa pengembangan organisasi secara berkala dan secara aktif ikut
mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total Quality Management (TQM). Turut serta
melaksanakan program HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
6)
Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi produk ke
daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk, menyiapkan rencana
penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi, serta membuat
rencana penjualan dan permintaan produk.
7)
Purcashing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara prosedur pembelian
untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen
dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.
1.1.4 Tujuan Pendirian
Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung adalah (1) memperluas bidang
usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun pengembangan usaha strategis;
(2) mengurangi biaya transportasi; (3) selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan; (4) mensuplai
daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan (5) berperan serta dalam pelestarian
lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah realistik, spesifik,
dan meyakinkan yang merupakan penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk masa depan
perusahaan.
Visi
: Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu,
berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan.
Misi
: Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang
industri makanan.
1.1.5 Usaha Awal
Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang
pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971. Perusahaan ini mencanangkan
suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi.
Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi
senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk menjamin mutu produk yang selalu prima.
Akhir tahun 1980, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mulai bergerak di pasar Internasional
dengan mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China,
Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika.
1.1.6 Sumber Daya Manusia Perusahaan
Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar 70% merupakan
pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh karyawan
bervariasi mulai dari SD sampai dengan Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap kepercayaan
pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi tenaga kerja adalah
melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga kategori, yaitu pelatihan
dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan manajerial.
Dalam penerimaan pegawai, Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk menerapkan dua sistem. Pertama adalah
sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan tertentu, maka akan ditinjau dulu
pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk promosi jabatan. Kedua adalah sistem eksternal,
dimana HRD akan merekrut SDM dari luar yang bermutu dengan spesifikasi pekerjaan yang
dibutuhkan melalui kantor Departemen Tenaga Kerja, iklan, Biro Konsultasi, atau dengan
pemasangan pengumuman di lingkungan perusahaan.
1.1.7 Perkembangan Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta
Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para
Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994
Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood
Sukses Makmur. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan yang
bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971.
PT. Indofood Sukses Makmur terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya
pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, PT. memliki 36 pabrik, lebih dari 10 merek
dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu bagian dari noodle division, PT.
Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m. Cabang Bandung
daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi, Cikampek, Purwakarta,
Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu, dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak dibidang mie instan
merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi
perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masingmasing brand yang dimilikinya.
1.2
Tepung Terigu
Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam pembuatan mie
instan, antara lain memberi atau membentuk adonan selama proses pencampuran, menarik atau
mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara merata, mengikat gas selama proses
penggorengan, membentuk struktur mie instan, serta sebagai sumber karbohidrat dan protein.
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan baku utama,
yaitu strong flour(tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung setengah keras cap
Segitiga Biru) dan soft flour(tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung tersebut bukan
dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai klasifikasi khusus sehingga akan disesuaikan
untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis tepung tersebut sudah mengandung telur sehingga
mempunyai kadar protein tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam
proses pembuatan mie instan. Adapun standar bahan baku tepung terigu dapat terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Standar Bahan Baku Tepung Terigu
No.
Jenis
Tepung
pH
Kadar Air
(%)
Gluten
(%)
Protein
(%)
1.
Cakra
Kembar
5,56,8
14,5 (max)
31 (min)
13
2.
Segitiga
Biru
5,56,8
14 (max)
25 (min)
10,5-11,5
3.
Segitiga
Hijau
5,56,8
14 (max)
21 (min)
Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik untuk pembuatan roti dan
mie karena memiliki kandungan protein yang paling tinggi, yaitu sebesar 13 % yang dihasilkan dari
100% hard wheat.
Tepung Tapioka
Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras, sehingga adonan
mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka yang baik digunakan untuk
pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4-8 dan kadar pati 80%. Tepung tapioka ini diperoleh dari
perusahaan Darma Grindo, Lampung. Tepung tapioka ini dikemas dalam karung dengan berat per
karung 50 kg.
2.2.2
Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol kepadatan dan suhu
adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga bahan-bahan tersebut
dapat tersebar secara merata dalam adonan. Air yang digunakan harus air bersih, baik secara
kimiawi maupun mikro biologis dan berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM).
Alkali
Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur keasaman, pengental,
pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang aman untuk dikonsumsi dan berfungsi untuk
membuat bentuk, warna, rasa dan mutu mie instan lebih baik.
Identifikasi kebutuhan bahan baku adalah penentuan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk
produksi mendatang. Identifikasi tersebut dilakukan berdasarkan perkiraan penjualan produk mie
instan yang dihasilkan perusahaan dan pemakaian bahan baku pada periode sebelumnya.
2.2.3
Pemasok Bahan Baku
PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa pemasok (supplier)
yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan bahan pendukung lainnya.
Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan pendukung produksi
mie instan dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 2 Supplier Raw Material
No
Lokasi
Material
Supplier
Jakarta
Tepung terigu
Jakarta
Minyak goreng
Salim Ivomas
Bumbu
Cikampek
Jakarta
Raci Pack
4
Bandung
Karton Packing
Puri Nusa
Etiket
Jakarta
Supermova
Jakarta
Prima Makmur
Respati
Jakarta
Jakarta
Cipta Kemas Abadi
Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk melibatkan
beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam perusahaan, yaitu Departemen
ASP, PPIC, Purchasing(Pembelian), Ware House (Gudang), PDQC dan Finance and Accounting. Ke
enam bagian ini memegang peranan penting dalam pengadaan bahan baku baik secara langsung
maupun tidak langsung, sehingga produksi dapat berlangsung karena ketersediaan bahan baku
tersebut.
2.2.4 Sistem Persediaan Bahan Baku
Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse (Gudang). Dalam
manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat penanganan bahan baku, yaitu
:
Penerimaan
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol jumlah yang diterima
berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya Departemen Quality Control akan
mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang telah ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan baku
tepung terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per zak, dan perusahaan telah
memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk tepung terigu, berat
per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah memperhitungkan rendemennya sehingga berat per zak
24,55-24,85 kg.
Penyusunan
Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara diangkat oleh kuli
angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku terlebih dahulu ditumpuk
secara bersilang agar saling mengunci antar satu lapisan dengan lapisan lainnya di atas palet,
sehingga bahan baku tidak terkontak langsung dengan lantai. Tinggi tumpukan maksimal tepung
adalah 10 zak per palet.
Pengeluaran
Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) yaitu bahan baku yang
pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang untuk proses produksi. Hal ini
berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas kadaluarsa dan kerugian akibat
penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di gudang
bahan baku, yaitu satu bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan melebihi satu bulan akan
menimbulkan kutu pada tepung terigu.
2.3
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari
material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan)
sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak
lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%.
Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35 oC.
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan, kemudian
merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak goreng
pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi
kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4%
sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk
menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses
pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga
diperoleh suhu 30C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah
sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan
menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang
dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.
Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.
2.4
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang perusahaan yang
dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie instant yang dihasilkan oleh PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
NO
PRODUK
Indomie
2
Indomie Special
Indomie Vegan
2
11
4
NO
PRODUK
Indomie Kriuk
2
Indomie Jumbo
6
Indomie SQN
Indomie Paket
4
4
9
Supermie Reguler
3
10
Supermie Sedaaap
3
11
Supermie Go Series
6
12
Sarimi
13
6
6
14
Sakura
1
15
Intermi
16
POP Mie
15
2
17
Mie Telor
2
18
Anak Mas
4
19
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh
perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi
kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan
selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen.
Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2 kelompok
besar yaitu :
1.
Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan
2.
Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan dikeringkan.
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu
dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan
tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada
konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah
mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang
untuk disalurkan.
http://www.slideshare.net/anisaosa/makalah-implementasi-erp-indofood
1. 1. Daftar IsiKata pengantar 2Profil Perusahaan 3 I. Permasalahan sebelum implementasi
ERP System di Indofood Tbk 5 II. Penerapan ERP System di Indofood Tbk 5III. Manfaat
dari penerapan ERP System di Indofood Tbk. 8IV. Tantangan yang dihadapi dalam
implementasi ERP System di Indofood 10 V. Kegagalan dalam ERP System 11VI.
Kesimpulan 12Daftar Referensi 131|Implementasi ERP System di Indofood Tbk.
2. 2. Kata Pengantar Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa, yang
dengan rahmat danridho-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sebagai
tugas akhir semester matakuliah Sistem Informasi Manajemen dengan judul
Implementasi ERP System di IndofoodTbk. Atas kerjasama teman-teman, maka
tersusunlah makalah ini yang diharapkan dapatberguna bagi kami memenuhi tugas akhir
semester di tahun ajaran 2012/2013 ini. Dalam penulisan makalah ini, kami telah
berusaha semampu kami. Jika ditemukanada kekurangan dan kesalahan, kami
mengharapkan saran dan kritik membangun gunaperbaikan kedepan. Kelompok
Penyusun2|Implementasi ERP System di Indofood Tbk.
3. 3. Profil PerusahaanPT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk, PTGizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri
Makmur,dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis
makanan danminuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan
pada tahun 1990oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada
tahun 1994 menjadiIndofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga
Australia, Asia, danEropa.Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk
(Indofood) telahbertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions
dengan kegiatanoperasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan,
mulai dariproduksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di rakpara pedagang eceran.Anak perusahaan PT Indofood Fritolay Makmur
(berpatungan dengan PepsiCo) PT Nestl Indofood Citarasa Indonesia (berpatungan
dengan Nestl) PT Indolakto PT PepsiCola Indobeverages (berpatungan dengan
PepsiCo) PT Sari Incofood Corporation (berpatungan dengan Incofood Corporation) PT
Quaker Indonesia (berpatungan dengan Quaker Oats Company) PT Surya Rengo
Container PT Indomarco Adi Prima (Distribution)3|Implementasi ERP System di Indofood
Tbk.
4. 4. Visi : o Perusahaan Total Food Solutions Misi : o Memberikan solusi atas kebutuhan
pangan secara berkelanjutan o Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses
produksi dan teknologi kami o Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat
dan lingkungan secara berkelanjutan o Meningkatkan stakeholders values secara
berkesinambungan4|Implementasi ERP System di Indofood Tbk.
5. 5. I. Permasalahan Sebelum Implementasi Sistem ERP di Indofood PT Indofood sebagai
perusahaan Total Food Solutions memproduksi berbagai jenis olahan pangan, mulai
dari mie instant sampai biskuit. PT Indofood yang memiliki 14 pabrik yang tersebar di
seluruh dunia, diklaim sebagai perusahaan terbesar produsen mie instant di dunia.
Perusahaan mampu menjual 8 miliar paket mie instant setiap tahunnya. Enteprise
Resource Planning (ERP) merupakan salah satu faktor penting dalam kesuksesan
perusahaan ini, mengingat cakupan bisnis yang luas kedepannya. Sebagai contoh kecil,
tiap divisi harus menyesuaikan production plans mereka sehingga ketersediaan segala
jenis bumbu untuk kebutuhan segala varian mie instan dapat terpenuhi. Sedangkan pada
waktu yang sama, kondisi inventory di gudang harus tetap dijaga seminimal mungkinII.
Penerapan ERP di Indofood Tbk. Hardware Platform for SAP R/3 Indofood membuat tiga
buah kriteria pemilihan platform yang meliputi aspek reliability, scalability, dan
kemudahan management. Dari kriteria tersebut terpilihlah IBM i Series sebagai platform
hardware yang digunakan dengan operating system IBM oS/400 dan database dB2
karena memenuhi ketiga kriteria persyaratan sehingga diyakini dapat membantu PT
Indofood mengoptimalkan solusi ERPnya. Dengan mengadopsi SAP R/3 versi 4.6C,
berikut adalah cakupan implementasi ERP yang dilakukan pada PT Indofood 1.
Financial5|Implementasi ERP System di Indofood Tbk.
6. 6. o Financial Accounting (FI) menyediakan pengukuran secara kontinu terhadap
profitabilitas dan kinerja keuangan perusahaan berdasarkan transaksi internal maupun
eksternal. o Controlling (CO) mendukung empat kegiatan operasional, yang meliputi
pengendalian capital investment, pengendalian aktivitas keuangan perusahaan serta
memonitor dan merencanakan pemabayaran, pengendalian pendanaan, dan juga
pengendalian biaya dan profit berdasarkan semua aktivitas perusahaan. o Investment
Management (IM) menyediakan analisis kebijakan investasi jangka panjang dan fixed
assetsdari perusahaan untuk membantu proses pengambilan keputusan. o Treasury (TR)
mengintegrasikan atara cash management dan cash forecasting dari aktivitas, logistik,
dan transaksi keuangan. o Enterprise Controlling (EC) memberikan akses bagi
Enterprise Controller kepada Information Warehouse mengenai hal-hal eperti kondisi
keuangan perusahaan, hasil dari perencanaan dan pengendalian perusahaan, investasi,
maintenance dari aset perusahaan, akuisisi dan pengembangan SDM perusahaan,
kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan (market size, market share,
dan competitor performance), serta faktor-faktor struktural dari proses bisnis (struktur
biaya, financial accounting, danprofitability analysis) 2. Logistics o Logistics Execution
(LE) pengaturan logistik dari purchasing hingga distribusi. Dari purchase requisition, good
receipt, hingga delivery dengan informasi yang terintegrasi dengan modul-modul lainnya.
o Sales and Distribution (SD)6|Implementasi ERP System di Indofood Tbk.
7. 7. membuat struktur data yang mampu merekam, menganalisis, dan mengontrol aktivitas
untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan menghasilkan profit yang baik
dalam periode akuntansi berikutnya. o Materials Management (MM) membntu
manajemen dalam aktivitas sehari-hari dalam aspek konsumsi material, energi, dan
servis terkait. o Plant Maintenance (PM) mendukung dan mengontrol pemeliharaan
peralatan dan bangunan secara efekti, mengatur data perawatan, dan mengintergrasikan
data komponen peralatan dengan aktivitas operasional yang sedang berjalan. o
Production Planning and Inverntory Comtrol (PP) merencanakan dan mengendalikan
jalannya material sampai dengan proses delivery produk. o Quality Management (QM)
berfungsi menyediakan master data berdasarkan rekomendasi dari ISO-9000 series. o
Project System (PS) mendukung perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value,
perencanaan detail menggunakan cost element/unit costing, menetapkan waktu kritis,
menggunakan IBM Content Manager Common Store untuk SAP, perusahaan mampu
mengurangi kekbutuhan penyimpanan dokumen, serta tetap mempertahankan
kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan.9|
Implementasi ERP System di Indofood Tbk.
10. 10. IV. Tantangan yang Dihadapi dalam Implementasi ERP System Investasi ERP sangat
mahal Pembangunan sebuah sistem ERP dapat dipastikan memerlukan investasi yang
cukup mahal. Penyediaan hardware dan software, terlebih lagi biaya yang harus
dikeluarkan untuk maintenance sistem tersebut. Ini merupakan salah satu tantangan
yang harus diperhitungkan oleh perusahaan, mengingat Indofood Tbk. merupakan
perusahaan dengan cakupan yang luas di sekitar 14 negara di dunia. ERP yang berhasil
digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi jaminan berhasil di perusahaan yang
lain Keberhasilan implementasi ERP bergantung pada tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam pelaksanaan sistem ini, bukan dari sistem ERP sendiri. Maka ketika
suatu sistem ERP berhasil diimplementasi di suatu perusahaan, belum tentu perusahaan
lain akan berhasil juga melaksanakannya. Perencanaan harus dilakukan untuk
menyeleksi ERP yg tepat Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrem, evaluasi pilihan
ERP menghasilkan rekomendasi untuk tidak membeli ERP, tetapi memperbaiki Business
Process yang ada Tidak ada keajaiban dalam ERP software. Keuntungan yang didapat
dari ERP adalah hasil dari persiapan dan implementasi yang efektif Tidak ada software
atau sistem informasi yang bisa menutupi business strategy yang cacat dan business
process yang parah Pengetahuan tanpa pengalaman menyebabkan orang membuat
perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa
diimplementasikan Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP10 | I m p l e m e n t a s i E R P S
ystemdiIndofoodTbk.
11. 11. Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused
dan simple Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga
penandatanganan order pembelian ERP Waktu dan biaya implementasi yang melebihi
anggaran Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik Strategi operasi tidak sejalan
dengan business process design dan pengembangannya Orang-orang tidak disiapkan
untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baruV. Kegagalan dalam ERP
System a. Kurangnya komitmen top management b. Kurangnya pendefinisian kebutuhan
perusahaan (analisis strategi bisnis) c. Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap
atau terburu-buru memutuskan) d. Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan
modal) e. Kurangnya buy in sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para
karyawan f. Kesalahan penghitungan waktu implementasi g. Tidak cocoknya software
dgn business process h. Kurangnya training dan pembelajaran i. Cacatnya project design
& management j. Kurangnya komunikasi11 | I m p l e m e n t a s i E R P S y s t e m d i I n
dofoodTbk.
12. 12. VI. Kesimpulan a. Kegiatan proses yang menggunakan ERP pada PT Indofood
dimulai dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan
inteligensi bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance
Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM)
danmySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse
(SAPBW). b. PT Indofood memiliki tiga criteria dalam memilih platform ERP, tiga kriteria
antara lain reliability, scalability dan kemudahan manajemen c. ERP adalah bagian dari