Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS STRATEGI PERUSAHAAN

PT SEMEN INDONESIA

Kelompok 10
Febriani Cahyaning Wulan

041311333009

Siti Akhlaqul Karimah

041311333068

Retna Ayu Kenconoungu

041311333273

Nadiah Syafaati

041311333241

Eksadhanika A. J.

041311333231

Linda Widyana A

041311333281

Manajemen Strategik Kelas L

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Airlangga
2015

PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK


ANALISIS VISI DAN MISI
VISI : Menjadi Perusahaan Persemenan Internasional yang terkemuka di Asia Tenggara.
Analisis Visi:
Visi yang dibuat oleh PT Semen Indonesia di atas, masih kurang pas karena perusahaan tidak
mencantumkan waktu yang ditargetkan dalam mencapai visi tersebut.
MISI:
1. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang berorientasikan
kepuasan konsumen.
2. Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan keunggulan daya saing dan
sinergi untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
3. Mewujudkan tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
4. Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan (stakeholders).
5. Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia.
Analisis Misi:
Misi tersebut sudah mengandung penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajban, dan
rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Misi PT Semen Indonesia
juga telah memiliki sasaran publik yang jelas.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
-

Strategi Yang dijalankan oleh PT Semen Indonesia yaitu berupa fokus strategi yang
meliputi revenue management, capacity management, cost management, increasing
competitive advantage, dan investment management memberikan hasil yang
memuaskan, yakni peningkatan pendapatan 10% menjadi Rp 27 triliun, laba yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 3,6% atau mencapai Rp 5,6

triliun dan EBITDA yang meningkat menjadi Rp 8,3 triliun..


Rasio laba terhadap ekuitas pada tahun 2012 memiliki persentase 27,9%, dan
menurun pada tahun 2013 dan 2014 menjadi 25,7% dan 23,2%. Hal ini berarti ekuitas
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan secara

berturut-turut pada tahun 2013 dan 2014.


Rasio laba terhadap total aset pada tahun 2012 memiliki persentase 18,2 %, dan
menurun berturut-turut pada tagun 2013 dan 2014 menjadi 17,4% san 16,2%. Hal ini
menunjukkan bahwa total aset yang dapat diatribusikan kepada pemiliki entitas terus
menurun pada tahun 2013 dan 2014.

Rasio lancarperusahaan pada tahun 2012 memiliki persentase 170,6%, dan meningkat
berturut-turut pada tahun 2013 dan 2014 menjadi 188,2% dan 220,9%. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat likuiditas terus membaik pada tahun 2013 dan meningkat

lagi pada tahun 2014.


Rasio laba terhadap investasi (ROI) perusahaan pada tahun 2012 memiliki persentase
35,6%, dan berturut-turut mengalami penurunan pada tahun 2013 dan 2014 menjadi
33,8% dan 29,8%. Hal ini menunjukkan bahwa investasi yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan terus-menerus ada tahun 2013

dan 2014.
Rasio liabilitas terhadap ekuitas pada tahun 2012 memiliki persentae 22,2%, dan
mengalami penurunan berturut-turut menjadi 19,6% dan 16,3%. Hal ini menunjukkan
bahwa total liabilitas yang berefek bunga dan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada

pemilik entitas induk mengalami penurunan berturut-turut pada tahun 2013 dan 2014.
Rasio liablitas terhadap total aset pada tahun 2012 memiliki persentase sebesar
14,5%, dan terus mengalami penurunan pada tahun 2013 dan 2014 menjadi 13,3%
dan 11,4%. Hal ini menunjukkan bahwa total liabilitas yang berefek bunga dan total
aset yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan
pada tahun 2013 dan menuun lagi pada tahun 2014.
Tabel Rasio keuangan Perusahaan pada tahun 2012, 2013, dan 2014
Rasio Keuangan

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2013

Rasio laba terhadap ekuitas


Rasio laba terhadap total aset
Rasio lancar
Rasio laba terhadap investasi (ROI)
Rasio liabilitas terhadap ekuitas
Rasio liablitas terhadap total aset

(%)
27,9
18,2
170,6
35,6
22,2
14,5

(%)
25,7
17,4
188,2
33,8
19,6
13,3

(%)
23,2
16,2
220,9
29,8
16,3
11,4

ANALISIS INTERNAL PT SEMEN INDONESIA


1.

Sunber Daya
Suatu prusahaan memiliki sumber daya yang berkompetitif dan berkualitas.
Memaksimalkan keunggulan bersaing diupayakan melalui implementasi program-program
penyempurnaan di bidang organisasi, informasi, dan sumber daya manusia. Perseroan harus
memiliki keunggulan dalam SDM yang memiliki kompetensi di bidang perekayasaan teknis
dan jasa konsultasi dalam persemenan serta industri terkait.

2.

Kapabilitas

Keampuan suatau perusahaan dalam memnuhi perminntaan pelanggan , selain


didukung oleh SDM yang berkualitas juga didukung dengan peralatan-peralatan yang baik
dan jumlah yang cukup memadai untuk melayani pelanggan dengan cepat. Memiliki
jangkauan distribusi ke seluruh penjuru dunia pemasaran. Sarana promosi yang menyeluruh
ke berbagai media . Kebijakan promosi yang dilakukan oleh Semen Indonesia guna
meningkatkan penjualnnya antara lain: TV pada pesawat terbang, papan nama toko, bilboard,
radio, koran, majalah, branding event, bando jalan, dan branding mobile.Selain karena hasil
kerja keras seluruh komponen pegawai, direksi, dan arahan dewan komisaris serta dukungan
para Pemegang Saham Perseroan yang padu dalam pengambilan keputusan penting
menyangkut rencana investasi turut meberikan andil dalam perseroan, seperti dalam
pemberian persetujuan pendirian pabrik baru dan pembangkit tenaga listrik.
3.

Kompetensi Inti
Penerapan kegiatan operasional yang konsisten dan fokus kepada strategi operasional
disertai dengan upaya sinergi secara intensif pada akhirnya mampu menghasilkan kinerja
fundamental yang kokoh. Revenue management berarti perseroan memprioritaskan penjualan
produk dengan harga yang reasonable dan pada pasar yang memungkinkan didapatnya harga
dengan memberikan profit optimal. Pemanfaatan lokasi geografis fasilitas produksinya
berhasil membawa Perseroan tetap alam posisi leading di bidang industri semen. Atas kinerja
pemasaran yang baik, Perseroan berhasil memperoleh penghargaan Top Brand Award versi
majalah marketing.

ANALISIS MARKET

(ASPEK PEMASARAN)

Analisis Porters Five Forces


1.

Ancaman dari Pendatang Baru


Ancaman dari pendatang baru mungkin memang ADA. Dalam hal ini, Perseroan
harus mengambil peluang dengan adanya pendatang baru seperti mendapatkan pencerahan

2.

atau ide baru untuk membuat produk dari Semen indonesia yang baru.
Ancaman dari Peoduk Pengganti
Selama ini Semen Indonesia lebih dikenal dengan produknya yang berukuran sak besar.
Ancaman dari produk pengganti memmang bisa menjadi momok, tetapi semen indonesia

3.

dapat mengatasinya dengan cara mengganti ukuran produk semen yang lebih mini.
Daya Tawar dari Supplier
Mungkin daya tawar dari supplier akan lebih membantu kemajuan Perseroan tetapi
juga tidak selamanya bisa semulus dan terencana, terkadang daya tawar dari supplier justru
menjadikan turunnya profit perusahaan karena tawaran dari supplier yang dianggap kurang
pas.

4.

5.

Kekuatan pembeli
Pembeli juga memiliki hak untuk memilih produk dan merk apa yang akan mereka
pilih.
Pesaing Kompetitif
Sangat banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sama tetapi
Perseroan tidak akan pernah bermain curang untuk berjalan ke depannya.
CSR PERUSAHAAN SEMEN INDONESIA
Semen Indonesia Peduli
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk bersama entitas anak usaha turut berkontribusi pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Perseroan mewujudkan komitmen tersebut melalui
pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR)
yang mengacu pada UU No. 40 Tahun 2007 serta Peraturan Pemerintah No. 47/2012, serta
UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Sebagai sebuah BUMN, Perseroan juga
melaksanakan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. PER08/MBU/2013 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil
dan Program Bina Lingkungan.

Program Investasi Komunitas 2014-2018


Dalam kurun waktu lima tahun (2009-2013) Semen Indonesia telah menjalankan beberapa
program sosial sebagai komitmenya melaksanakan bisnis yang berkelanjutan dan pemenuhan
aspek-aspek dalam Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Untuk
lima tahun berikutnya, Semen Indonesia telah memiliki Community Investment Program
(CIP) 2014-2018, yang mengacu pada ketentuan-ketentuan terbaru di tingkat nasional terkait

dengan kesejahteraan sosial, layanan publik dan tanggung jawab sosial dan lingkungan. CIP
dibuat sebagai dokumen panduan bagi pelaksanaannya, dan berisi koridor bagi pelaksanaan
program serta memberikan ruang bagi partisipasi maupun adaptasi.
Program CIP akan mencakup pada program induk : Semen Indonesia BERSINERGI
(Bersama Semen Indonesia Cerdaskan Negeri), dengan empat pilar utama, yaitu :
1. Semen Indonesia Cerdas;
2. Semen Indonesia Prima;
3. Semen Indonesia Lesteri, dan
4. Semen Indonesia Peduli
CIP Semen Indonesia 2014-2018 menjawab isu-isu kunci yang mengemuka dalam
konsultansi. Sebagai tambahan, berbagai data/informasi dari rencana bisnis perusahaan,
laporan studi dan kajian, peraturan serta rencana/prioritas Pemerintah Pusat dan Daerah
(termasuk AMDAL), perubahan konteks politik dan sosial, dan pembelajaran dari yang lalu
menjadi pertimbangan. Pengembangan dokumen CIP dilakukan melalui diskusi dan
konsultansi terhadap rancangan dokumen dengan melibatkan ahli yang membawa praktik
terbaik dan pembelajaran dari operasi Perusahaan di daerah lain. Selama tahun 2014 Semen
Indonesia mengalokasikan dana pelaksanaan CSR lebih dari Rp 310 miliar, meningkat 0,9%
dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 307,26 miliar.
Struktur Organisasi CSR
Perusahaan memiliki struktur unit organisasi yang menangani program pengembangan
masyarakat, yaitu Departemen CSR yang membawahi Biro Program Kemitraan dan Biro
Bina Lingkungan (PKBL). Departemen CSR bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Praktek pengembangan masyarakat didukung struktur organisasi yang dibentuk berdasarkan
Surat Keputusan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Nomor : 0001/Kpts/Dir/2014 tentang
Struktur Organisasi Perusahaan.
Inisiatif perusahaan tidak berhenti pada kinerja CSR, namun telah mengarah pada konsep
keberlanjutan yang merujuk pad apedoman ISO 26000 dan standar yang ditetapkan oleh
Badan Standarisasi Nasional (BSN). Oleh karena itu, Perseroan melakukan evaluasi terhadap

sistem operasi dan kinerja Perusahaan seusai prinsip ISO 26000. Ada tiga kelompok
masyarakat yang menjadi fokus pelaksanaan CSR oleh Semen Indonesia yaitu :

Ring 1 :
a. Desa berada di sekitar pabrik
b. Desa secara langsung terkena dampak operasi pabrik
c. Desa sekitar/dekat penambangan

Ring 2 :
a. Desa sekitar pabrik yang tidak kena dampak langsung
b. Desa yang terkena/dilewati fasilitas/peralatan pabrik
c. Desa yang terkena rencana/program perluasan daerah penambangan

Ring 3 :
Desa yang tidak terkena dampak secara langsung dan tidak terkena rencana
perluasan pabrik, tapi merupakan jalur transportasi untuk keperluan perusahaan.

Pendekatan yang dilakukan adalah dengan berbagai program/kegiatan pelayanan, pembinaan


hubungan, dan pemberdayaan masyarakat. Sasaran dari pelaksanaan program/kegiatan adalah
pengembangan lingkungan sosial dan ekonomi, yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan
mereka sesuai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta Millenium Development Goals
(MDGs). Saat ini, Perseroan juga mempersiapkan diri untuk menyongsong datangnya
Sustainable Development Goals (SDGs), yang akan meneruskan dan memperbaharui inisiatif
MDGs di akhir Desember 2015.

Menjadi Motor Ekonomi Lokal


Sejak awal memulai kegiatan, Perseroan berikhtiar agar keberadaan pabrik di suatu daerah
mendatangkan manfaat bagi masyarakat sekitar. Salah satunya adalah dengan melibatkan
mereka sebagai pekerja, termasuk dalam pendirian pabrik di Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah yang di bangun PT Semen Gresik. Selama masa pengerjaan proyek, jumlah tenaga
kerja yang terlibat ada 3.817 orang. Adapun pasca-proyek, tenga kerja yang terlibat mencapai
1.177 orang. Sebagian besar dari mereka adalah penduduk di sekitar area pabrik. Selain itu
dengan pelibatan perusahaan lokal sebagai mitra, Perseroan akan menyerap lebih banyak
tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Dampak ekonomi tidak langsung semakin luas karena
pembangunan dan operasional pabrik akan menumbuhkan kegiatan ekonomi lain, di
antaranya jasa transportasi, properti, kuliner, perhotelan, dan sebagainya. Dampak positif ini
menggerakkan ekonomi lokal yang menambah sumber pendapatan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
ANALISIS SWOT PT SEMEN INDONESIA
ANALISIS SWOT PT SEMEN GRESIK
Kekuatan

PT Semen Gresik merupakan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). PT Semen Gresik
sudah go public dan menjadi BUMN pertama yang menjual sahamnya kepada
masyarakat.

Lokasi pabrik yang strategis. Lokasi yang strategis memberikan keunggulan yang
kompetitif dan komepratif dalam manajemen biaya distribusi dan kontiyuitas pasokan.

Memiliki SDM yang kompetitif dan berkualitas. Perseroan memiliki keunggulan


dalam Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi di bidang
perekayasaan teknis dan jasa konsultasi dalam persemenan serta industri terkait.

Memiliki jangkauan distribusi ke seluruh penjuru daerah pemasaran. PT Semen


Gresik Tbk mempunyai keuggulan distribusi yang didukung oleh 19 unit gudang
penyangga di sejumlah wilayah strategis di Jawa dan Bali.

Sarana promosi yang menyeluruh ke berbagai media. Kebijakan promosi yang


dilakukan semen gresik guna meningkatkan penjualannya yang antara lain: TV pada
pesawat terbang, papan nama toko, bilboard, radio, point, koran, majalah, branding
event, bando jalan, dan branding mobile.

Memiliki sumber dana dari pemerintah Republik Indonesia. Sebagai salah satu
BUMN di indonesia, tentunya pemerintah akan membantu pendanaan bagi kegiatan
operasional perusahaannya.

Kelemahan

Kebijakan harga yang masih bergantung pada brain. Dimana ditentukan dari
pergerakan harga setiap hari.

Daerah pemasaran yang belum menjangkau seluruh wilayah indonesia. Semen gresik
memiliki daerah pemasaran hanya di 13 provinsi.

Peluang

Rencana pembangunan pabrik baru. Pembangunan pabrik baru untuk mengantisipasi


pertumbuhan permintaan semen nasional dan untuk mempertahankan pangsa pasar
karena perseroan telah memaksimalkan utilasi pebriknya.

Rencana pembangunan pembangkit listrik. Sedangkan pembangunan pembangkit


listrik untuk mensuplai kebutuhan listrik di pabrik semen dengan harga yang lebih
murah dari PLN sehingga dapat menekan biaya produksi kompetitif semen gresik.

Jumlah penduduk yang meningkat. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk


maka secara tidak langsung permintaan konsumen terhadap kebutuhan hidupnya atas
suatu produk akan meningkat pula.

Perkembangan teknologi. Dengan semakin canggihnya teknologi dan dapat


memenuhi kebutuhan manusia secara maksimal sehingga dalam pengolahan bahan
baku membuat kuantitas produksi lebih tinggi dan mutu lebih baik.

Segmen pasar berbagai kalangan dan golongan. Yaitu rumah tangga (>70%). Industri
redimen, industri pemakai bahan semen, dan kontraktor

Ancaman

Pertumbuhan ekonomi. Perekonomian indonesia sudah membaik dari tahun ke tahun


dan tentunya dapat berpengaruh pada perusahaan.

Perkembangan politik yang tidak stabil. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya
investor asing yang akan menanamkan modalnya dan hilangnya kepercayaan untuk
bekerja sama dengan indonesia.

Suplai bahan baku batu kapur dari alam yang terbatas. Alam sangat berpengaruh
terhadap pemenuhan bahan baku di dalam kegiatan produksi perusahaan.

PT. Semen gresik memiliki banyak pesaing. Persaingan terjadi dari segi upaya untuk
mencapai produksi seoptimal mungkin, kemampuan manajerial, penjualan, produksi
clinker maupun dari semen itu sendiri.

ANALISIS STARTEGI PRODUCK


ANALISIS STRATEGI KORPORAT
ANALISIS PERSAINGAN PT SEMEN INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai