Anda di halaman 1dari 7

PAPER ILMIAH

“PENERAPAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN TEKNOLOGI STUDY


KASUS PADA PT HM SAMPOERNA TBK”

DISUSUN OLEH :
MELKI FRIASWANTO [15 61 012]

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ATMA JAYA
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sampoerna berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut
Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan,
Malang dan Karawang. Sampoerna juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta.
Saham Sampoerna tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan sahamnya
HMSP.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) merupakan salah satu produsen
rokok terkemuka di Indonesia. PT HM Sampoerna Tbk. memproduksi sejumlah merek rokok
kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek (sebelumnya disebut Sampoerna A Hijau),
A Mild, serta “Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam Soe. PT HM Sampoerna Tbk. adalah
afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International, produsen
rokok terkemuka di dunia.Pada akhir tahun 2016, Sampoerna memimpin pasar rokok di
Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 33.4% dan masih menjadi pilihan di kalangan perokok
dewasa di Indonesia sampai saat ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja penerapan kebijakan pengembangan dan pengelolaan teknologi pada PT HM
Sampoerna?
2. Apakah dampak sebelum dan sesudah penerapan kebijakan pengembangan dan
pengelolaan teknologi pada PT HM Sampoerna?
3. Apakah hubungan antara penerapan kebijakan pengembangan dan pengelolaan teknologi
pada PT HM Sampoerna dengan konsep manajemen industri Dr. Deming?

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan paper ilmiah ini adalah melakukan analisa terhadap
kebijakan pengembangan dan pengelolaan teknologi pada PT HM Sampoerna dengan
memaparkan dampak sebelum dan sesuah penerapan kebijakan serta menghubungkan
penerapan tersebut dengan konsep manajemen industri Dr. Deming.

1.4 Metode Penulisan


Penulisan paper ilmiah ini berdasarkan pada suatu studi kasus nyata yang dihubungkan dan
mengacu dengan buku “4 Days with Dr. Deming” karangan Latzko serta prinsip manajemen
teknologi dan inovasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penerapan kebijakan pengembangan dan pengelolaan Teknologi pada PT HM
SAMPOERNA Indonesia
Dalam perkembangan PT HM Sampoerna, operasional harian menjadi sangat rumit
untuk dikerjakan secara manual. Dari masalah tersebut mendorong PT. HM Sampoerna untuk
membangun Teknologi Informasi, yang dimulai pada tahun 1992.
PT. HM Sampoerna berharap sistem teknologi informasi ini dapat memberikan
manfaat bagi perusahaan tak hanya dalam jangka pendek, namun juga jangka panjang. PT. HM
Sampoerna memilih menggunakan ERP (enterprise resource planning) dari Oracle. Setelah
menggunakan ERP, PT. HM Sampoerna mendapatkan beberapa manfaat baik dalam operasi
harian maupun dalam keputusan investasi.
Efisiensi dapat tercapai ketika sistem ERP diterapkan. Manfaat lainnya antara lain:
1. Cepat merespon perubahan resep rokok.
Setelah ERP diterapkan, seluruh informasi data dapat dengan cepat dikoordinasikan
ke semua departemen.
2. Ketika seorang staff memerlukan komputer baru dan manajer sedang tidak ada di
kantor dan harus menunggu untuk meminta persetujuan, ini merupakan salah satu hal
yang tidak efisien. Setelah TI diterapkan, staf itu dapat langsung memberitahukan
lewat jaringan sehingga manajer langsung dapat memberi persetujuan.
Selain itu PT HM Sampoerna juga menerapkan sistem SDLC (system development life
cycle) untuk menimplemantasikan TI dalam perusahaannya , seperti contoh membeli software
dari vendor Oracle. Dan juga menggunakan mesin yang kualitasnya baik untuk memproduksi
rokok. Disamping itu penggunaan mesin yang memiliki kuallitas baik juga menjadi bentuk
penerapan teknologi demi menghasilkan rokok dengan kualitas terbaik.

2.2 Analisa dampak sebelum dan sesudah penerapan kebijakan pengembangan dan
pengelolaan teknologi pada PT HM SAMPOERNA Indonesia
2.2.1 Dampak sebelum
Sebelum perusahaan menggunakan ERP dalam perusahaan, operasional harian PT
HM Sampoerna sangatlah rumit. Salah satu departemen yang mengalaminya adalah
departemen logistik yang pekerjaan hariannya menyatukan data-data persediaan bahan baku,
distribusi bahan baku, data produksi. Data-data tersebut terkumpul pada akhir jam kerja,
sehingga menyulitkan. Ini dilakukan dengan manual, sehingga bisa dibayangkan sulitnya jika
data-data tersebut terdiri dari ribuan data dan memerlukan proses yang lama.
Selain itu jika terdapat perubahan pada resep rokok, maka resep tersebut harus
disampaikan secara manual dari satu departemen ke departemen yang lain dan dapat
memperlambat kinerja perusahaan dalam memproduksi rokok dan banhkan dapat pula disaingi
oleh perusahaan rokok lain yang memiliki resep rokok yang lebih baik.

2.2.2 Dampak Sesudah


Setelah perusahaan menggunakan ERP, seluruh perencanaan sampai
penggunaan sumber daya dapat diatur dengan baik sehinggan dapat mempercepat
proses produksi rokok di Indonesia. Salah satu cotnoh penerapannya yaitu puluhan ribu
petani tembakau PT HM Sampoerna semuanya sudah dikelola dengan bantuan TI, yakni sistem
berbasis bar code. Di bar code itu tercatat nama petani, luas petaknya, jenis tembakau dan
varietasnya, dan sebagainya. Jadi, ketika panen, tembakau (yang dibungkus) sudah bisa dikirim
dengan bar code. Dengan begitu, di tempat penampungan – yakni di Lombok dan Madura –
hasil panen tadi sudah bisa langsung dipindai (scan), sehingga tidak perlu ada petugas yang
mencatat lagi. Sistem barcoding telah diterapkan pula dalam kegiatan pembelian material dan
proses di gudang.
Salah satu contoh diatas menggambarkan betapa penerapan TI sangat membantu
mempercepat produksi rokok dalam perusahaan PT HM Sampoerna sehingga PT HM
Sampoerna dapat memimpin pasar rokok di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 33.4%.

2.3 Hubungan antara penerapan kebijakan pengembangan dan pengelolaan


teknologi pada PT HM Sampoerna dengan konsep manajemen industri Dr.
Deming

Dr. Deming mengajukan 14 obligasi yang harus diterapkan untuk menjamin


keberhasilam manajemen suatu sistem industri.
1. Konsistensi tujuan
2. Menerima fisosofi baru
3. Menghilangkan ketergantungan akan inspeksi massal
4. Hilangkan kebiasaan menilai berdasarkan harga
5. Perbaikan berkesinambungan
6. Pelatihan untuk suatu keahlian
7. Kepemimpinan
8. Hilangkan Ketakutan
9. Hilangkan penghalang antar komponen organisasi
10. Hilangkan slogan atau visi yang muluk
11. Hilangkan prinsip kuota kerja
12. Hilangkan penghalang kebanggaan bekerja -- sistem merit
13. Pendidikan dan Pertumbuhan
14. Ambil tindakan untuk mencapai transformasi
Menurut saya kebijakan dari PT HM Sampoerna dalam hal penerapan teknologi dan
inovasi sesuai dengan obligasi 1, 5, dan 14. Dimana obligasi 1 yaitu konsistensi tujuan dan PT
HM Sampoerna sejak didirikan tetap konsisten memproduksi rokok kretek meski sekarang
kebanyakan mengguanakan mesin dalam produksinya. Lalu dalam obligasi 5 yaitu adanya
perbaikan berkesinambungan, PT HM Sampoerna tetap berinovasi dalam menghasilkan rokok
dengan beberapa varian dan tipe yang disukai oleh kalangan perokok dewasa dan tidak puas
hanya dengan satu jenis saja meskipun jenis tersebut banyak peminatnya namun PT HM
Sampoerna tetap saja berinovasi dengan produk rokok mereka sehingga mereka tidak
ketinggalan. Terakhir obligasi 14 yaitu Ambil tindakan untuk mencapai transformasi. PT HM
Sampoerna jelas paham bahwa untuk me-manage sumberdaya yang besar dan produksi dan
inovasi yang harus selalu dilakukan secara cepat, tidak dapat hanya dilakukan secara manual
namun perlu adanya penggunaan teknologi. Meski tindakan ini sangat berat karena harus
berubah dari sistem manual menjadi yang lebih baik namun tidakan tersebut nyatanya
sangatlah membantu perusahaan mentransformasikan diri menjadi perusahaan rokok terbaik di
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penerapan kebijakan pengembangan dan pengelolaan teknologi pada PT HM Sampoerna
sesuai dengan prinsip manajemen industri Dr. Deming dan prinsip manajemen teknologi dan
inovasi karena selalu berinovasi terutama dalam hal pembuatan rokok yang berkualitas baik
bagi perokok dewasa.

3.2 Saran
Menurut saya PT HM Sampoerna sebaiknya tetap melanjutkan atau bahkan meningkatkan
sistem yang mereka gunakan saat ini namun tidak boleh bertentangan dengan prinsip
manajemen industri Dr. Deming.
DAFTAR PUSTAKA

PT HM Sampoerna. Sampoerna.com Homepage. http://www.sampoerna.com


Styawan, Bayu Adi. 2017. Analisis Sistem Informasi Eksekutif di PT. HM Sampoerna Tbk.
https://bayuseleketep.wordpress.com/2017/01/25/analisis-sie-pt-hm-sampoerna-tbk/
Afriani, Shinta. 2008. Penerapan Teknologi Informasi di PT. HM Sampoerna.
http://shintafriani.blogspot.co.id/2008/01/penerapan-teknologi-informasi-di-pt-hm.html
Praksiwi, Ilham. 2013. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT HM SAMPOERNA Tbk.
http://insideofme23.blogspot.co.id/2013/12/sistem-informasi-manajemen-pt-hm.html

Anda mungkin juga menyukai