Anda di halaman 1dari 15

Analisis Produk PT.

Indofood Sukses Makmur, Tbk


06 Apr
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan
makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang
dimiliki oleh Salim Group. PT Indofood Sukses Makmur (PT ISM), Tbk merupakan produsen
mie instan di Indonesia yang memproduksi mie instan dengan 40 citarasa dan beberapa merek.
Banyaknya produk mie instan yang beredar di pasaran dan persaingan tingkat produsen yang
semakin tinggi, menyebabkan PT ISM, Tbk harus dapat bertahan dengan baik dan meningkatkan
daya saing. Salah satu cara meningkatkan daya saing adalah perusahaan harus mengoptimalkan
kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan.
Berdasarkan data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan produksi mie
instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006
sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instan dari tahun ke
tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang
cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan datang.PT. Indofood Sukses
Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang
dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus
diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah. Perkembangan
produk mie instan yang sudah dianggap sebagai makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan
pokok, menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie instan ini semakin tinggi.

Proses Produksi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk


Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran), pressing
(pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder
(pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing
(pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah:
Mixing atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari
material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan)
sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang
tidak lembek atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses
pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35oC.
Pressing atau Pengepresan
Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan.
Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami
peregangan pada aat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi

beberapa kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen,
elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung
dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 1,18
mm.
Slitting atau Pembentukan Untaian
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk
gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk
segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi
dalam beberapa jalur.
Streaming atau Pengukusan
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara kontinu
dengan menggunakan stream box atau mesin yang memiliki tekanan uap yang cukup tinggi
dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu
pemanasan 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik
padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang
menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan
terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan atau frying.
Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan
melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok
penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.
Frying atau Penggorengan
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan,
kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau
minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan adalah
untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah
penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.
Cooling atau Pendinginan
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk
menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses
pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan
hingga diperoleh suhu 30C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie
yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama
beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan
bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan
adalah kurang lebih dua menit.

Packing atau Pengemasan


Proses yang terakhir dalam produksi mie adalah pengemasan atau packing. Pengemasan mie
adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient
lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari
proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau
rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah
dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke
dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk
disalurkan.
Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Diagram Alur Produksi Mie Instan


Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu
membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi dilakukan
oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas pengawas
jalannya produksi.
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi relatif

sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil demikian juga
desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah.

Pengertian dan Perbedaan Barang atau Jasa di PT ISM,


Tbk
Produk yang dihasilkan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu berupa barang setengah
jadi. Produk yang dihasilkan salah satunya adalah produk mie instan. Merek-merek Indofood
yang sudah mapan dan dikenal seperti Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie, dan Mie Telur Cap 3
Ayam. Setiap produk mie instan tersebut memiliki perbedaan atau karakteristik tertentu,
misalnya antara produk merek indomie dengan sarimi.
1. Komposisi
1. 1.

Komposisi Indomie

Mie : Tepung terigu, minyak sayur, tepung tapioka, garam, pemantap (nabati dan natrium
tripolifosfat), pengatur keasaman, mineral (zat besi), pewarna (tartrazin CI 19140),
antioksidan (TBHQ)

Bumbu : Gula, garam, penguat rasa mononatrium glutamat (MSG) bubuk bawang putih,
bubuk bawang bombay, perisa ayam (mengandung penguat rasa dinatrium inosinat dan
guanilat), bubuk lada dan vitamin (A, B1, B12, B6, Niasin, Asam Folat dan Pantotenat)

Minyak : Minyak sayur dan bawang merah

Kecap manis : Gula (mengandung sulfit), air, kedelai, gandum, garam, bumbu dan
rempah-rempah, pengawet (natrium benzoat), minyak nabati.

Saos cabe : Cabe, air, gula, garam, pengental, pengatur keasaman, bumbu, penguat rasa
(mononatrium glutamat, dinatrium inosinat dan guanilat), perisa, pengawet (natrium
benzoat dan natrium metabisulfit)

Bawang goreng : mengandung antioksidan (TBHQ)

1. 2.

Komposisi Sarimi

Mie : Tepung terigu, minyak sayur, tepung tapioka, garam, pengatur keasaman, pemantap
(nabati dan natrium polifosfat), antioksidan (TBHQ), pewarna

Bumbu : Gula, garam, penguat rasa mononatrium glutamat (MSG), perisa ayam, bubuk
bawang putih, pewarna karamel, bubuk lada dan bubuk cabe.

Minyak : Minyak sayur dan bawang merah

Kecap manis : Gula (mengandung sulfit), air, kedelai, gandum, garam, bumbu dan
rempah-rempah, pengawet (natrium benzoat), minyak nabati.

Bahan pelengkap : Sayuran kering

2. Harga
Dari segi harga, produk antara sarimi dengan indomie berbeda. Produk Indomie memiliki harga
yang lebih mahal dibandingkan produk Sarimi. Produk sarimi memiliki harga yang terjangkau
bagi kalangan masyarakat kebawah.
3. Nilai Gizi
Produk hasil olah Di Indofood adalah Mie Instan. Dengan Brand yaitu Indomie, Supermie,
Sarimi dan Sakura. Masing-masing Brand mempunyai karakteristik dan ciri khas yang berbedabeda. Pada Produk Indomie memiliki nilai gizi yang paling tertinggi dari semua brand, misalnya
dalam Indomie Mie instan terdapat mineral seperti Zat besi dan Vitamin. sehingga harga Indomie
adalah Mie Instan dengan harga jual tinggi dan untuk sasaran pemakaian biasanya pada kalangan
masyarakat menengah keatas. Untuk Brand Supermie, mempunyai kharakteristik seperti terdapat
penambahan zat pelembut sehingga cita rasa Supermi semakin Baik. Sarimi adalah produk ketiga
dari Indofood yang memiliki spesifikasi untuk masyarakat kalangan menengah kebawah
sehingga harga sarimi cukup terjangkau dan terakhir adalah Sakura, seperti sarimi mie Sakura
juga didistribusikan untuk kalangan menengah kebawah.
4. Pemasaran Produk
Produk PT Indofood CBP Sukmes Makmur Noodle Division dibagi menjadi tiga produk yaitu
Indomie, Supermi, Sarimi dan Sakura. Keempat produk itu mempunyai segmentasi yang
berbeda-beda. Indomie misalnya yang merupakan produk unggulan dari Indofood segmentasinya
adalah kelas menengah hingga atas, diikuti oleh Supermi, Sarimi dan yang terakhir Sakura.
Pemasaran produk-produk ini dilakukan menurut segmentasinya. Untuk produk Indomie,
Supermie dan Sarimi dipasarkan di seluruh daerah dengan berbagai macam lini masyarakat yang
dianggap masih mampu. Pemasarannya dilakukan di Supermarket-supermarket, Mini Market dan
Pasar-pasar tradisional, selain itu produk ini juga ada di warung-warung kelontong dan toko-toko
kecil. Sedangkan untuk produk Sakura biasanya di pasarkan di warung-warung kecil dan berada
di daerah yang masyarakatnya masih memikirkan harga yang murah.
Selain penyetoran langsung ke Pasar, produk Indofood juga sering melakukan kegiatan
kemanusiaan yang diselingi dengan bazaar-bazaar produk Indofood yang sangat banyak
peminatnya. Selain itu koperasi di dalam pabrik juga menjual barang-barang produksi PT
Indofood.
Untuk menarik konsumen terutamadi Supermarket kota besar, Indofood juga memiliki SPG yang
siap membantu pemasaran produk.

Output Produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk


Karakteristik Produk
Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2
kelompok besar yaitu :
1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan
2. Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan
dikeringkan.
Produk mie instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memiliki karakeristik sendiri. Brand
name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram,
dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal,
minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo
dengan massa 120 gram. Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia.
Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti
dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie
regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia),
mie premium, serta mie jumbo.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang perusahaan
yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie instant yang
dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat pada Tabel 3
berikut ini
Tabel 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
N
O

PRODUK

JUMLAH VARIAN RASA

Indomie

Indomie Special

Indomie Vegan

Indomie Regional Flavor

11

N
O

PRODUK

JUMLAH VARIAN RASA

Indomie Kriuk

Indomie Jumbo

Indomie SQN

Indomie Paket

Supermie Reguler

Supermie Sedaaap

Supermie Go Series

Sarimi

Sarimi Extra Besar

Sakura

Intermi

POP Mie

15

Mie Telor

10

11

12

13

14

15

16

17

N
O

PRODUK

JUMLAH VARIAN RASA

Anak Mas

POP Bihun Spesial

18

19

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang
dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu,
perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya
selera konsumen.
Kualitas dan kuantitas produk
Produk mie instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk selalu memperhatikan aspek kualitas
dan kuantitas produknya. Produk PT ISM memiliki kualitas yang tinggi dari segi rasa, packing
dll. Hal tersebut terlihat dari bahan-bahan yang digunakan disetiap produknya merupakan bahan
pilihan. Tepung terigu yang digunakan merupakan kualitas terbaik dari Bogasari Flour Mils.
Rempah-rempah dan bumbu yang terkandung dalam tiap masing-masing rasa indomie yang
merupakan pilihan terbaik dari kekayaan alam nusantara dan diproses dengan sangat higienis,
proses dengan Standard Internasional, dan teknologi berkualitas tinggi. Tambahan fortifikasi
mineral dan vitamin A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat dan Mineral Zat Besi.
Secara kuantitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang memiliki
permintaan produk mie instan yang tinggi. Indofood merupakan produsen mie instan terbesar
dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus per tahun. Selain itu Indofood juga mempunyai
jaringan distribusi terbesar di .Berdasarkan data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (2004-2006),
perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif,
walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas,
produksi mie instan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini
menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan
datang. PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis
bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan
konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah
Cara Pengemasan
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan
solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan
tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada

konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah
mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju
gudang untuk disalurkan.
Jenis Produk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Produk Barang
Produk yang dihasilkan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan produk setengah jadi
(Work In Process) karena produk yang dihasilkan berupa mie instan. Sebagai salah satu produsen
mie instan terbesar didunia, Divisi Mie Instan Indofood senantiasa berada di posisi terdepan
dalam industri mi instan Indonesia. Produk yang dihasilkan berkualitas dan memiliki citarasa
yang tinggi dengan harga terjangkau. Merek-merek Indofood yang sudah mapan dan dikenal
seperti Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie, dan Mie Telur Cap 3 Ayam, melayani konsumen dari
berbagai kalangan dan usia serta memiliki tingkat kepercayaan dan loyalitas konsumen yang
tinggi. Salah satu produk Indofood yang terkenal yaitu Indomie. Indomie pertama kali
diluncurkan pada tahun 1982 dan telah merambah banyak negara termasuk Amerika Serikat,
Australia, Inggris, Timur Tengah dan China. Produk indomie goreng ini tersedia dalam berbagai
varian rasa seperti, mie goreng spesial, mie goreng spesial plus, mie goreng pedas, mie goreng
rendang, mie goreng rasa ayam, mie goreng rasa sate dan mie goreng cabe ijo.
Produk Jasa
Produk jasa yang diberikan oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk ini adalah berupa
penyediaan tempat penyimpanan barang baik bahan baku maupun barang yang siap dipasarkan.
Manfaat dari penyimpanan di gudang ini adalah untuk menyimpan barang yang siap dipasarkan
agar tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya. Penyimpanan ini dipantausecara intensif oleh bagian
quality control.
Produk jasa selanjutnya dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah berdirinya anak
perusahaan bernama PT. Indomarco yang memiliki fungsi distribusi terhadap produk-produk
yang diluncurkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk. Oleh karena dalam pendistribusian
produk-produk PT. Indofood ini dilakukan oleh PT. Indomarco sendiri, sehingga PT. Indofood
Sukses Makmur tidak perlu mengeluarkan biaya pengiriman lagi dan tentunya konsumen tidak
perlu mengambil produk pesanan langsung ke pabrik.
PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk juga dalam menjalani produksinya mengantisipasi adanya
keluhan pelanggan atau customer caranya dengan meningkatkan mutu proses, mutu produk dan
kepuasan pelanggan. Oleh karena itu jika terjadi kemungkinan protes atau keluhan dari
pelanggan atau customer, PT. Indofood Sukses Makmur juga memnyediakan customer Service
dan Call Centre untuk menangani keluhan-keluahan dari pelanggan.
About these ads

Share this:

Twitter

Facebook1

Related
Ruang Lingkup Manajemen Produksi PT. Indofood Sukses Makmur, TbkIn "Analitical"
Analisis Perkembangan Usaha Bell-MartIn "Analitical"
Analisis LIngkungan Internal dan Eksternal Usaha Budidaya Ayam ArabIn "Analitical"

Catatan Studi Lapang


29 September 2013

Stula
Indofood
Proses yang dilakukan
- Mixing : mencampurkan tepung air garam , kemudian adonan diproses
- Pressing : proses pencetakan menjadi lembaran tipis
- Proses pengeritingan : dibentuk untaian sebelum dikukus
- Steaming /kukus pada suhu 100 C selama 1 menit
- Proses Cutting pemotongan sesuai standart ukuran
- Proses fryng dilakukan apda 150 C selama 1 menit
- Proses cooling menggunakan blower sampai suhu kamar
- masuk karton pengemasan otomatis diisikan bumbu minyak kecap Persiapan pengemasan
Tanya jawab :
Peran QC
Masing-masing proses operator dan mesinnya terpisah namun saling terhubung (konvenyor per
alat) . peran QC adalah dari awal bahan baku dating dikemas , setiap proses QC akan menilai
standarisasi masing-masing
System sensor
Mengatur kecepatan dr produk mie agar tidak terjadi penumpukan / kekosongann, sehingga tidak
aka nada jalur yang kosong
BUMBU : diprosuksi di divisi food ingredient (lokasi beda)
Cuci tangan 2 jam sekali
Pertumbuhan bakteri di telapak tangan adalah 3 jam (secara teori), sehingga cuci tanagn
dilaksankan bergantian anatar operator
Kondisi kelayakan bumbu, masa kadaluarsa, bumbu menggumpal

Bumbu menggumpal : bumbu yang tidak berpengawet akan lebih cepat enggumpal,
Menggumpal kering : masi aman
Menggumpal basah dan warna berubah : jangan dimakan
Jam kerja mesin , pengambilan sampel
Mesin beroperasi senin-jumat (24hjam) jam operasi adalah21 jam (3shift)
Sabtu 5jam /shift lalu dilakukan perawatan / maintenance di hari minggu
layar 45-43Maksud pada mixing ada 16A 16B, packing
Mixing packaging = 1 line
1 line ada 2 mixer yaitu A dan B
Proses mixing itu batch sedangkan proses keseluruhan adalah kontinyu, mixing butuh 12 menit ,
nantinya mixer A dan B akan bekerja bergantia
45-43 adalah kecepatan alirannya
Makan mie mentah
Boleh namun lebih baiknya lagi dimasak dahulu agar lebih higienis
Target produksi , manajemen persediaan
Kapasitas berdasar acuan pasar , produk diproduksi sesuai permintaan pasar
Rata2 sekarang 1 ,esin = 20.000 bungkus/jam x 21 jam x 16 line = 4-5 juta perhari
Ada strateginya , akrena permintaan cenderung fluktuatif, misalnya pada bulan-bulan masuk
sekolah permintaan mie akan cenrun lebih sedikit , bulan-bulan puasa akan naik
Permintaan antar diskrit atau wilayah juga berbeda-beda
Pengawet
Bumbu dan mie bebas pengawet , dengan frying 150 C kadar air akan berkurang dari 30%
menjadi 2,5% dan bisa safety sampai 8bulan
Pengawet ada di sauce dan kecap namun pengawet yang digunakn sudah sesuai standart BPPOM
Mie tidak mengandung lilin (sudah dijelaskan pada proses tadi
Penarikan kadaluarsa
diabkar sampai hangus , ada berita acara saksi dari pihak kepolisian maupun perusahaan
ditempatkan Dikembalikan ke toko
Kualitas antar produk mie di Indofood apa bedanya
Proses dan bahan yang digunakan sama namun nantinya berat
Kualitas tetap sama
dan komposisi akhirnya yang beda
sehingga harganya akn beda
tidak ada produk yang diistimewakan , yang mengistimewakan adalah persepsi konsumen itu
sendiri
Ekspor ke 86 negara
Stirofoam
Bahan dasarnya polistiren

Jenis yang diguankan pada popmie adalah jenis yang food grade
Ia akan muncul rontokan reaksi kimia pada suhu 300 C sehingga aman
KUNJUNGAN Ke SOSRO
-Instalasi Pengolahan Air Limbah
Limbah padat : dari ampas the , botol pecah, krat , limbah tutup botol, sedotan
Limbah cair : pencucian botol krat dll, sisa minuman , the tumpah, austric soda (menghilangkan
kode produk)
Limbah cair akan dikumpulkan dan dinetralkan
Lumpur Aktif kolam ikan dengan air yang bersih aerator maksimal 4 meter Aerob
Lumpur hasil sampingnya akan digunakan untuk pupuk
Treatment yang dilakukan adalah dengan kaporit : air juga dimanfaatkan sebagai air pel lantai
dan menyiram tanaman
Factory visited
Gudang
Depalekzer
Selector botol kotoe
Dihilangkan kode expirednya dibilas berulang-ulang
yang pecahSortir botol kosong
Sampel diambil 1x tiap 10 menit hasilnya 3 hari kemudian
Proses pengisian
Proses penutupan
Proses pencetakan kode produksi
TANYA JAWAB
Rata-rata suhu the yang masuk botol adalah 92+-2 C
3 pucuk
Kualitas terbaik adalah the putih dan the pucuk , the pucuk lebih murah dan sesuai
Prosuk rasa-rasa buah , buahnya darimana
Buah masih import karena pasar local ga bisa mencukupi kebutuhan pabrik
Jadwal produksi fruittea
Sesuai dengan jumlah persediaann sementara adalah 1 minggu sekali
Prosesnya sama namun ada penambahan kosentrat buah pada tahap pencampurannya
1 hari 2 shift
Standarisasi botol
Botol yang dipakai tidak cacat
Ada standarisasi cacat karena benturan / gesekan (bagian botol yang menonjol)
Kapasitas produksi maks 30.000/jam angka prosuksi akan tercetak di data , angka akan
bertambah setelah kode produksi pada botol tercetak dan produk sudah siap.

Jakarta - Mie yang kenyal dan gurih ini dibuat dari tepung terigu sebagai bahan
utama. Bahan-bahan lain juga ditambakan, seperti air, garam dan minyak goreng.
Ternyata, meski terlihat mudah, pembuatan mie instan secara massal juga ada
tahapan yang cukup rumit.
Proses pembuatan mie instan terdiri dari 6 tahap. Meskipun setiap tahapan
dikerjakan oleh mesin, namun manusia perlu mengawasi kinerja dan mutu setiap
kemasan mie yang dihasilkan. Yuk, intip bagaimana mie instan dibuat di pabrik.

1. Pencampuran (mixing)
Dalam proses mixing dilakukan pencampuran semua bahan yang digunakan. Tahap pencampuran
ini bertujuan agar tepung dan air tercampur merata. Untuk mendapat adonan yang baik, kadar
airnya harus berkisar antara 32-34%.
2. Pembentukan Mie (Roll Press)
Roll press adalah mesin produksi yang terdiri dari 3 buah unit, yaitu unit pressing (penggilingan),
slitter dan unit wave conveyor. Unit pressing berfungsi membentuk lembaran adonan mie sampai
ketebalan tertentu. Unit slitter berfungsi seperti pisau yang akan memotong lembaran mie secara
membujur menjadi untaian mie. Unit wave conveyor yang akan membentuk untaian mie menjadi
bergelombang/keriting. Untaian mie tersebut kemudian masuk ke dalam steam box untuk proses
lebih lanjut.
3. Pematangan Mie (steaming)
Steaming adalah proses pematangan mie dengan teknik steam basah atau disebut pengukusan.
Pada proses ini, mie mengalami perubahan fisik, menjadi lebih keras dan kuat.
4. Penggorengan (frying)
Pada tahap ini, untaian panjang mie dipotong dan didistribusikan ke dalam cetakan. Kemudian
mie digoreng pada suhu 140-150 derajat celsius selama 60 sampai 120 detik. Tahap ini bertujuan
agar dehidrasi atau proses pengurangan kadar air mie menjadi sempurna (sekitar 3-5%). Suhu
minyak yang tinggi membuat air menguap dengan cepat dan menghasilkan pori-pori halus di
permukaan mie.
5. Pendinginan (cooling box)
Mie hasil penggorengan kemudian didinginkan di dalam lorong pendinginan (cooling box) yang
dilengkapi kipas. Mie lalu ditiriskan dengan suhu 40 derajat celsius dengan menggunakan fan
yang berputar cepat di atas ban berjalan. Proses tersebut bertujuan agar minyak memadat dan
menempel pada mie, serta membuat mie menjadi keras.
Pendinginan harus dilakukan dengan sempurna, karena jika uap berkondensasi akan
menyebabkan tumbuhnya jamur. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan menggunakan oven
bersuhu 60 derajat celsius.

6. Pengemasan (packing)
Proses terakhir dalam pembuatan mie adalah pengemasan (packing). Berdasarkan peraturan SNI
01-3551-2000, mie instan harus dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi
atau mempengaruhi isi, aman selama masa penyimpanan dan distribusi.

Anda mungkin juga menyukai