ABFI INSTITUTE
PERBANAS JAKARTA
1. Extra Joss
Pada 14 Agustus 1994 lahirlah Extra Joss yang kelahirannya diprakarsai oleh
pemikiran bahwa kian hari kian banyak orang yang memerlukan minuman energi atau
minuman kesehatan termasuk dari kalangan status ekonomi sosial menengah ke bawah.
Soalnya ketika itu harga jual produk minuman energi yang ada belum terjangkau oleh status
ekonomi sosial menengah ke bawah sebab belum ada yang bermain di pasar tersebut
sehingga Bintang Toedjoe melakukan terobosan membuat inovasi supaya harga jual produk
menjadi lebih terjangkau terutama oleh status ekonomi sosial menengah ke bawah. Produk
Extra Joss mengalami penjualan yang boom dengan mengandalkan cita rasa yang berkualitas
dan slogan tersohor, Ini biangnya. Buat apa beli botolnya? Penayangan di televisi
komersial dan radio membuat promo tersebut menjadikan Extra Joss sebagai produk berjaya,
alhasil terjadi kehabisan stok barang di mana-mana dan menggelorakan pabrik untuk
beroperasi tanpa henti.
Sesudah berhasil menembus golongan menengah ke bawah, Extra Joss selanjutnya
meningkatkan citra kepada golongan menengah e atas, seraya menunjukkan kebesaran dan
kekuatannya. Biang 2000 Extra Joss turut mewarnai tema pergantian milenium yang baru.
Selanjutnya, pada tahun 2001, Extra Joss dipromosikan sebagai menembus impian dan emosi
masyarakat dengan memakai tajuk Generasi Biang (Genbi). Selanjutnya muncullah tokoh-
tokoh yang dianggap sebagai Generasi Biang selaku cerminan personifikasi Extra Joss yang
maju dan anti kemapanan seperti Ahmad Dhani, Sujiwo Tedjo, Sarah Sechan, Melly
Goeslow, Lisa Rumbewas, Taufik Hidayat. Extra Joss pada tahun 2009 mendapatkan tiga
penghargaan, yakni Best Brand Platinum 2009 dari SWA dan Mars sebab sudah
memenangkan IBBA 7 tahun berturut-turut, Indonesia Customer Satisfaction Award 2009
dari SWA dan Frontier, serta The Most Powerful Distribution Performance 2009 dari SWA
dan Majalah Mix. Menjadi salah satu ikon merek kebanggaan bangsa Indonesia, dengan
bangganya kami Extra Joss mencapai pencapaian tersebut.
5. Sumber Daya
Ketersediaan mineral dan kemampuan untuk membangitkan energi adalah pondasi
teknologi modern. Lokasi dari sumber daya bumi juga sumber energi yang tersedia adalah
kebetulan geografis. Bangsa didunia tidak secara adil terbekahi dengan sumber tersebut, dan
tidak ada permintaan suatu bangsa akan mineral atau energi tertentu harus bertepatan dengan
persediaan domestik yang ada. Dalam banyak bagian dunia yang terbelakang, pekerja
manusia menyediakan jumlah energi yang sangat besar. Sebagai tambahan utama terhadap
energi manusia adalah binatang, kayu, bahan bakar fosil, tenaga nuklir dan dalam tingkat
yang lebih sedikit dan ekperimental, gelombang laut, tenaga panas bumi (geotermal) dan
matahari dari semua sumber energi, minyak dan gas menyumbangkan lebih dari 60%
konsumsi energi dunia.
6. Sejarah
Dampak dari kejadian tertentu dalam sejarah dapat tercermin dalam teknologi,
institusi sosial, nilai kultural, dan bahkan perilaku konsumen. Contohnya, banyak kebijakan
perdagangan Amerika bergantung pada berbagai kebetulan atas tembakau yang merupakan
sumber asli pertahanan ekonomi koloni Virginia pada tahun 1600-an. Dalam secara serupa,
Deklarasi kemerdekaan, yang merupakan nilai dan institusi Amerika, secara mendasar
dipengaruhi oleh publikasi Wealth of Nation-Kekayaan Bangsa oelh Adam Smith secara
kebetulan pada tahun 1776.perhatikan juga bahwa konflik militer di Timur Tengah di tahun
2003 telah menghasilkan merek-merek cola baru-Mecca Cola, Muslim Up, Arab Cola, dan
Cola Turk.
7. Budaya
Budaya adalah kebiasaan dan pengharapan bisnis yang harus dipenuhi dan
disesuaikan dengan, atau dihindari apabila seseorang menginginkan hubungan yang berhasil.
Dalam beberapa budaya, kelakuan seseorang lebih penting bila dibandingkan dalam budaya-
budaya yang lain. Faktor yang menyulitkan dalam kesadaran budaya adalah apa yang
mungkin imperatif untuk dihindari dalam satu budaya merupakan sesuatu yang imperatif
untuk dilakukan dalam budaya lain.
8. Kondisi Sosial
Pemerintahan, organisasi-organisasi, dan bisnis telah menaruh lebih banyak perhatian
terhadap tanggung jawab sosial dan isu-isu etika seputar masalah pemeliharaan pertumbuhan
ekonomi, dan disaat yang sama melindungi lingkunagn untuk generasi mendatang. Organisasi
kooperasi dan perkembangan ekonomi, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, dan
kelompok-kelompok aktivis internasional sedang melaksanakan program-program yang dapat
memperkuat kebijakan lingkungan.isu yang menjadi perhatian semua orang adalah apakah
perkembangan ekonomi dan proteksi terhadap lingkungan dapat eksis secara bersama-sama.
Tanggung jawab untuk melindungi lingkungan tidak hanya dipikul oleh pemerintahan, bisnis-
bisnis, atau kelompok-kelompok aktivis, tetapi; tiap-tiap warga negara mempunyai sebuah
tanggung jawab sosial dan moral untuk memasukkan perlindungan diantara tujuan
tertingginya.
Lingkungan Politik
1. Kondisi Politik
Iklim politik yang ideal untuk sebuah perusahaan multinasional adalah pemerintah
yang stabil dan ramah. Sayangnya, pemerintah tidak selalu stabil dan ramah, atau tidak juga
pemerintah yang stabil dan ramah akan selamanya demikian. Pergantian radikal dalam
filosofi pemerintahan ketika sebuah partai oposisi naik berkuasa, tekanan dari kelompok-
kelompok nasionalis dan kepentingan pribadi, melemahkan kondisi ekonomi, berprasangka
terhadap investasi asing, atau konflik-konflik antar pemerintahan adalah semua isu-isu yang
dapat mempengaruhi stabilitas sebuah pemerintahan. Karena bisnis-bisnis asing dinilai
berdasarkan standar yang bervariasi seperti halnya bangsa-bangsa, stabilitas dan keramahan
pemerintahan dalam setiap negara harus dinilai sebagai suatu praktik bisnis yang
berkelanjutan.
2. Sikap Politik
Dideskripsikan sebagai perasaan yang intens akan harga diri dan kesatuan nasional,
suatu kesadaran dari penduduk sebuah bangsa akan harga diri terhadap mereka. Harga diri ini
dapat mengambil bentuk prasangka anti-bisnis asing, dimana pelecehan dan pengendalian
terhadap investasi asing didukung, atau justru dihargai.
Lingkungan Legal Global
1. Hukum Pemasaran
Semua negara mempunyai hukum yang mengatur aktivitas pemasaran dalam promosi,
pengembangan produk, pemberian lalbel, penentuan harga, dan jalur distribusi. Biasanya
ketidaksesuaian antar pasar menyebabkan masalah bagi negosiator perdagangan, tetapi
terutama lagi bagi manajer dan perusahaan mereka. Sejumlah negara mungkin hanya
mempunyai sedikit hukum pemasaran dengan penerapan yang longgar, yang lainnya
mungkin mempunyai aturan mendetil dan rumit untuk diikuti yang ditegakkan dengan keras.
Riset Pemasaran
Perbedaan mendasar antara riset pasar domestik dan asing adalah jangkauan yang
lebih luas yang dibutuhkan untuk riset asing, yang diperlukan karena adanya tingkat
ketidakpastian yang lebih tinggi. Berdasarkan kebutuhan informasi, riset dapat dibagi
menjadi tiga jenis: (1) informasi umum mengenai negara, area, dan pasar, (2) informasi yang
diperlukan untuk meramalkan keperluan pemasaran di masa depan dengan mengantisipasi
tren-tren sosial, ekonomi, konsumsi, dan industri dalam pasar atau negara tertentu, dan (3)
informasi pasar spesifik yang digunakan untuk membuat keputusan-keputusan produk,
promosi, distribusi, dan harga dan untuk mengembangkan rencana-rencana pemasaran.
Cakupan riset pemasaran internasional yang lebih luas ini tercermin dalam langkah-
langkah perencanaan Unisys Corporation, yang mengadakan pengumpulan dan penilaian
jenis-jenis informasi sebagai berikut:
1) Ekonomi
2) Iklim kultural, sosiologis dan politis
3) Gambar dari kondisi pasar
4) Rangkuman dari lingkungan teknologi
5) Situasi kompetitif
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peninggalan tertulis Filipina dimulai sekitar abad ke-8 berdasarkan temuan lempeng
tembaga di dekat Manila. Dari tulisan pada lempeng itu diketahui bahwa Filipina berada
dalam pengaruh Sriwijaya. Namun demikian bukti tertulis ini sangat sedikit sehingga bahkan
ahli-ahli sejarah Filipina masih beranggapan sejarah Filipina dimulai pada era kolonialisme.
Sebelum orang-orang Spanyol datang pada abad ke-16, di Filipina berdiri kerajaan-kerajaan
kecil yang bercorak animisme yang terpengaruh sedikit kultur India dan yang bercorak Islam
di bagian selatan kepulauan. Kerajaan-kerajaan muslim ini mendapat pengaruh kuat dari
Kerajaan Malaka. Sepanjang masa 265 tahun, Filipina merupakan koloni Kerajaan Spanyol
(1565-1821) dan selama 77 tahun berikutnya diangkat menjadi provinsi Spanyol (1821-
1898). Negara ini mendapat nama Filipina setelah diperintah oleh penguasa Spanyol, Raja
Felipe II. Periode Persemakmuran dipotong Perang Dunia II saat Filipina berada di bawah
pendudukan Jepang. Filipina akhirnya memperoleh kemerdekaannya (de facto) pada 4 Juli
1946. Masa-masa penjajahan asing ini sangat memengaruhi kebudayaan dan masyarakat
Filipina. Negara ini dikenal mempunyai Gereja Katolik Roma yang kuat dan merupakan
salah satu dari dua negara yang didominasi umat Katolik di Asia selain Timor Leste.
Kami memilih Filipina sebagai negara tujuan, karena sektor ekonomi, politik, dan
hukum di negara tersebut sangat baik, lingkungan sosial budaya di negara tersebut juga
hampir mirip dengan Indonesia sehingga tidak akan terlalu sulit untuk memasarkan Ekstra
Joss ke negara tersebut. Extra Joss berhasil memimpin pasar di segmen minuman energi
dengan pangsa pasar 80% senilai Rp 130 miliar dan memberikan kontribusi penjualan 20%
dari total penjualan Extra Joss.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
PT Bintang Toedjoe merupakan salah satu anak perusahaan terbesar dari PT Kalbe
Farma Group, yang notabene merupakan perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia.
Bintang Toedjoe sendiri didirikan pada tanggal 29 April 1946. Pada saat itu Tan Jun She
bersama dengan menantunya yang bernama Tjia Pu Tjien dan Hioe On Tjan ingin mendirikan
sebuah perusahaan farmasi yang kemudian diberi nama Bintang Toedjoe. Nama Bintang
Toedjoe sendiri muncul karena terinspirasi dari anak Tan Jun yang berjumlah tujuh orang.
Resep pertama yang diracik Tan Jun adalah obat sakit kepala yang kemudian diberi nama
Puyer Bintang Toedjoe No. 16. Produk buatan Tan Jun direspon cukup baik di pasaran,
sehingga dia mulai memproduksi obat dalam skala lebih besar di pabrik. Tak memerlukan
waktu yang lama bagi Puyer No. 16 untuk merajai pasaran. Terbukti bahwa obat sakit kepala
yang manjur dengan harga terjangkau ini banyak dicari oleh konsumen Indonesia. Tak khayal
bahwa pabrik obat sakit kepala ini kemudian dipindahkan dari yang semula di Garut menuju
ke Jakarta.
Sejalan dengan permintaan konsumen yang semakin bervariasi akan jenis obat,
akhirnya pada tahu 1974 Bintang Toedjoe mulai memproduksi obat resep dokter (ethical).
Kemajuan ini juga dibantu dengan semakin banyaknya ahli farmasi dalam kegiatan produksi
perusahaan. Beberapa tahun berselang, tepatnya pada tahun 1985, Bintang Toedjoe diakuisisi
oleh Kalbe Farma yang menyebabkan semakin berkembangnya bisnis yang dihadapi Bintang
Toedjoe. Sektor pasar Bintang Toedjoe merupakan kalangan menengah ke bawah yang
membutuhkan produk farmasi yang berkualitas namun dengan harga terjangkau. Seiring
dengan jumlah produksi yang semakin meningkat. Akhirnya pada tahun 1993 Bintang
Toedjoe memindahkan lokasi produksinya ke Kawasan Industri Pulogadung dengan
menempati area seluas 12.000 meter persegi. Pada tahun 2002, Bintang Toejdoe juga
membuka pabrik bagi di atas tanah seluas 25.000 meter persegi. Dengan kedua pabrik
tersebut Bintang Toejdoe masih tetap beroperasi hingga saat ini. Adapun beberapa
penghargaan yang telah diraih Bintang Toedjoe antara lain menerima sertifikasi CPOB (Cara
Pembuatan Obat yang Baik) dari Departemen Kesehatan RI tahun 1994 untuk pabrik
Pulogadung, dan sertifikat ISO 9001 pada tahun 1997 (PT Bintang Toedjoe menjadi salah
satu perusahaan farmasi pertama di Indonesia yang menerimanya). Selain itu Bintang
Toedjoe juga memperoleh sertifikat bertaraf internasional, yakni ISO 14000, HACCP, dan
OHSAS. Beberapa produk buatan Bintang Toedjoe antara lain Extra Joss, E-Juss, Komix dan
produk warisan Puyer Bintang Toedjoe No. 16.
1. Extra Joss
Pada 14 Agustus 1994 lahirlah Extra Joss yang kelahirannya diprakarsai oleh
pemikiran bahwa kian hari kian banyak orang yang memerlukan minuman energi atau
minuman kesehatan termasuk dari kalangan status ekonomi sosial menengah ke bawah.
Soalnya ketika itu harga jual produk minuman energi yang ada belum terjangkau oleh status
ekonomi sosial menengah ke bawah sebab belum ada yang bermain di pasar tersebut
sehingga Bintang Toedjoe melakukan terobosan membuat inovasi supaya harga jual produk
menjadi lebih terjangkau terutama oleh status ekonomi sosial menengah ke bawah. Produk
Extra Joss mengalami penjualan yang boom dengan mengandalkan cita rasa yang berkualitas
dan slogan tersohor, Ini biangnya. Buat apa beli botolnya? Penayangan di televisi
komersial dan radio membuat promo tersebut menjadikan Extra Joss sebagai produk berjaya,
alhasil terjadi kehabisan stok barang di mana-mana dan menggelorakan pabrik untuk
beroperasi tanpa henti.
Sesudah berhasil menembus golongan menengah ke bawah, Extra Joss selanjutnya
meningkatkan citra kepada golongan menengah e atas, seraya menunjukkan kebesaran dan
kekuatannya. Biang 2000 Extra Joss turut mewarnai tema pergantian milenium yang baru.
Selanjutnya, pada tahun 2001, Extra Joss dipromosikan sebagai menembus impian dan emosi
masyarakat dengan memakai tajuk Generasi Biang (Genbi). Selanjutnya muncullah tokoh-
tokoh yang dianggap sebagai Generasi Biang selaku cerminan personifikasi Extra Joss yang
maju dan anti kemapanan seperti Ahmad Dhani, Sujiwo Tedjo, Sarah Sechan, Melly
Goeslow, Lisa Rumbewas, Taufik Hidayat. Extra Joss pada tahun 2009 mendapatkan tiga
penghargaan, yakni Best Brand Platinum 2009 dari SWA dan Mars sebab sudah
memenangkan IBBA 7 tahun berturut-turut, Indonesia Customer Satisfaction Award 2009
dari SWA dan Frontier, serta The Most Powerful Distribution Performance 2009 dari SWA
dan Majalah Mix. Menjadi salah satu ikon merek kebanggaan bangsa Indonesia, dengan
bangganya kami Extra Joss mencapai pencapaian tersebut.
B. Pendapatan : -871
Penerimaan : 7732
Pengeluaran : (8603)
Hambatan Perdagangan
Tariff
Tariff yang berlaku berdasarkan AFTA sebesar 0-5%
Non-Tariff
Dalam hal pengurusan dokumen untuk pengiriman serta dalam menerapkan
implementasi ASEAN Single Window. Permasalahan infrastruktur yang dinilai
penting karena dapat meningkatkan tingkat kompetitif dalam bidang perdagangan.
3. Budaya
Kebanyakan masyarakat Filipina gemar menyanyi serta menari pada setiap kali pesta
keramaian. Tarian bambu ini memerlukan pergerakan kaki yang cocok. Bahay Kubo
merupakan rumah tradisional yang terkenal di Filipina, yang dibuat dari daun kelapa,
nipah, dan bambu. Terdapat tanglung berbentuk bintang yang digantung di hadapan
rumah yang bernama Parol. Semasa Natal, kebanyakan masyarakat di sana gemar
menjadikan parol sebagai hiasan rumah mereka. Organ bambu ini menggunakan lebih
kurang 1.000 batang bambuh. Konon ini adalah satu-satunya organ yang dibuat dari
bambu di dunia.
4. Kondisi Sosial
Filipina adalah sebuah negara yang berbentuk republik dengan ibu kota Manila.
Filipina merdeka dari penjajahan Amerika Serikat pada tahun 1946. Kepala negara
Filipina adalah presiden dan kepala pemerintahannya juga presiden. Penduduk Filipina
berjumlah 76.499.000 jiwa. Nenek moyang mereka adalah orang Melayu. Mereka telah
bercampur dengan orang Eropa, Cina, dan India. Salah satu bahasa aslinya adalah bahasa
Tagalog yang ditetapkan sebagai bahasa kebangsaan. Sampai sekarang bahasa Inggris
masih dipergunakan dalam urusan pemerintahan. Sebagian besar penduduk Filipina
menganut agama Katolik. Agama Islam dianut oleh sebagian penduduk Filipina di bagian
selatan.
Mata pencaharian penduduk Filipina adalah pertanian, pertambangan, dan industri.
Pertanian menghasilkan padi, kelapa, serat abaca, nanas, tembakau, dan gula.
Pertambangannya menghasilkan kobalt, tembaga, emas, nikel, bijih besi, dan minyak
bumi. Komoditi ekspor Filipina terdiri atas gula, kopra, kayu, nanas, bijih tembaga.
Filipina mengimpor mesin, mobil, dan bahan makanan dari negara lain.
3. Regulasi Pemasaran
Pembinaan dan pengembangan aliansi dengan mitra kerja internasional telah
mendorong pengembangan usaha di pasar internasional dan partisipasi dalam proyek-
proyek riset dan pengembangan yang canggih serta memberi kontribusi. Pelaksanaan
konsolidasi Grup pada tahun 2005 telah memperkuat kemampuan produksi,
pemasaran dan keuangan sehingga meningkatkan kapabilitas dalam rangka
memperluas usaha bintang toedjoe baik di tingkat lokal maupun internasional.
http://www.wikipedia.org/wiki/Bintang_Toedjoe
http://www.merdeka.com/profil/indonesia/b/bintang-todjoe/
http://www.gats.blogspot.com/2008/12/sistem-hukum-philipina.html
http://www.wikipedia.org/wiki/Filipina#Politik_dan_hubungan_luar_negeri
http://www.bintang7.com
BIOGRAFI
PT Bintang Toedjoe merupakan salah satu anak perusahaan terbesar dari PT Kalbe Farma
Group, yang notabene merupakan perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia. Bintang
Toedjoe sendiri didirikan pada tanggal 29 April 1946. Pada saat itu Tan Jun She bersama
dengan menantunya yang bernama Tjia Pu Tjien dan Hioe On Tjan ingin mendirikan sebuah
perusahaan farmasi yang kemudian diberi nama Bintang Toedjoe. Nama Bintang Toedjoe
sendiri muncul karena terinspirasi dari anak Tan Jun yang berjumlah tujuh orang.
Resep pertama yang diracik Tan Jun adalah obat sakit kepala yang kemudian diberi nama
Puyer Bintang Toedjoe No. 16. Produk buatan Tan Jun direspon cukup baik di pasaran,
sehingga dia mulai memproduksi obat dalam skala lebih besar di pabrik. Tak memerlukan
waktu yang lama bagi Puyer No. 16 untuk merajai pasaran. Terbukti bahwa obat sakit kepala
yang manjur dengan harga terjangkau ini banyak dicari oleh konsumen Indonesia. Tak khayal
bahwa pabrik obat sakit kepala ini kemudian dipindahkan dari yang semula di Garut menuju
ke Jakarta.
Sejalan dengan permintaan konsumen yang semakin bervariasi akan jenis obat, akhirnya pada
tahu 1974 Bintang Toedjoe mulai memproduksi obat resep dokter (ethical). Kemajuan ini
juga dibantu dengan semakin banyaknya ahli farmasi dalam kegiatan produksi perusahaan.
Beberapa tahun berselang, tepatnya pada tahun 1985, Bintang Toedjoe diakuisisi oleh Kalbe
Farma yang menyebabkan semakin berkembangnya bisnis yang dihadapi Bintang Toedjoe.
Sektor pasar Bintang Toedjoe merupakan kalangan menengah ke bawah yang membutuhkan
produk farmasi yang berkualitas namun dengan harga terjangkau.
Seiring dengan jumlah produksi yang semakin meningkat. Akhirnya pada tahun 1993 Bintang
Toedjoe memindahkan lokasi produksinya ke Kawasan Industri Pulogadung dengan
menempati area seluas 12.000 meter persegi. Pada tahun 2002, Bintang Toejdoe juga
membuka pabrik bagi di atas tanah seluas 25.000 meter persegi. Dengan kedua pabrik
tersebut Bintang Toejdoe masih tetap beroperasi hingga saat ini. Adapun beberapa
penghargaan yang telah diraih Bintang Toedjoe antara lain menerima sertifikasi CPOB (Cara
Pembuatan Obat yang Baik) dari Departemen Kesehatan RI tahun 1994 untuk pabrik
Pulogadung, dan sertifikat ISO 9001 pada tahun 1997 (PT Bintang Toedjoe menjadi salah
satu perusahaan farmasi pertama di Indonesia yang menerimanya). Selain itu Bintang
Toedjoe juga memperoleh sertifikat bertaraf internasional, yakni ISO 14000, HACCP, dan
OHSAS. Beberapa produk buatan Bintang Toedjoe antara lain Extra Joss, E-Juss, Komix dan
produk warisan Puyer Bintang Toedjoe No. 16. Komitmen yang terus dijaga membuat
Bintang Toedjoe tetap menjadi produsen produk farmasi yang dipercaya oleh masyarakat
hingga saat ini.