Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil kunjungan hari Selasa, 15 November 2016 didapatkan bahwa


PT Sinar Sosro yang berlokasi Jl. Semarang Bawen KM 28, Bergas, Semarang
secara administrasi telah melaksanakan sistem manajemen lingkungan ketentuanketentuan pada ISO 14001 akan tetapi belum bersertifikasi ISO 14000, namun
berdasarkan penyampaian perwakilan dari pabrik di PT Sinar Sosro di Bali telah
memiliki sertifikasi ISO 14001 mengenai manajemen lingkungan. Berikut ini
adalah contoh bahwa PT Sinar Sosro Unagaran telah mengikuti ketentuanketentuan pada ISO 14001, antara lain:
A. Kebijakan Lingkungan
Implementasi kebijakan lingkungan di PT Sinar Sosro Ungaran yaitu
dengan diwujudkannya zero accident dan green productivity yang diwujudkan
dengan pengolahan limbah cair maupun padat. Selain itu juga memiliki
komitmen untuk mematuhi peraturan undang-undang dan peraturan
lingkungan hidup.
B. Perencanaan
1. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan yang diidentifikasi di PT Sinar Sosro Ungaran
meliputi aspek yang dapat dikontrol atau yang dapat diperkirakan punya
pengaruh lebih. Dari kegiatan identifikasi di PT Sinar Sosro Ungaran ini
kemudian ditentukan aspek lingkungan yang dapat menimbulkan atau
berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan. Penentuan
aspek lingkungan didasarkan pada pertimbangan sumber daya alam atau
bahan yang digunakan akan menimbulkan emisi ke udara, tanah, air serta
mempertimbangkan konsekuensi lingkungan yang timbul dari operasional
abnormal dan keadaan darurat. Dari identifikasi ini kemudian dibuat
registrasi lingkungan untuk menentukan tindakan perbaikan dan
pencegahan aspek lingkungan.
Dalam merencanakan aspek lingkungan ini PT Sinar Sosro
Ungaran mengakui telah melakukan pengecekan secara berkala terhadap

58

59

emisi buangan dari boiler dan telah dilakukan pengecekan oleh Depnaker
dan pengecekan terhadap limbah cair.
2. Hukuman dan Persyaratan Lainnya
Identifikasi peraturan dan persyaratan lainnya di PT Sinar Sosro
Ungaran dilakukan pada semua peraturan yang diacu dan berkaitan
dengan aspek lingkungan. Identifikasi peraturan ini perlu selalu dikaji dan
disesuaikan dengan situasi perundangan yang terbaru.
3. Tujuan dan sasaran
Tujuan

dan

sasaran

harus

konsisten

dengan

kebijakan

lingkungan termasuk komitmennya terhadap pencegahan pencemaran.


Tujuan dan sasaran di PT Sinar Sosro Ungaran adalah agar segala hal
yang dilakukan sesuai dengan standard pemerintah yang meliputi
rencana, pengecekan dan review sehingga produksi dan produktivitas
meningkat.
4. Program manajemen lingkungan
Cara dan jangka waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran. PT
Sinar Sosro Ungaran telah menjalankan program manajemen lingkungan.
Tujuan

penerapan

program

manajemen

lingkungan

ini

supaya

pencemaran lingkungan dapat diminimalisir. Program manajemen


lingkungan di PT Sinar Sosro Ungaran telah dijalankan dengan baik.
C. Penerapan dan Pelaksanaan
1. Struktur dan tanggungjawab
Komitmen dari seluruh tenaga kerja diperlukan demi kesuksesan
pelaksanaan sistem manajemen lingkungan. Tanggung jawab lingkungan
bukan hanya terbatas pada orang-orang yang mempunyai kewenangan
dan mengurusi masalah lingkungan, tetapi meliputi seluruh departement
lainnya. Oleh karena itu di PT Sinar Sosro Ungaran membuat struktur dan
tanggung jawab di bawah pimpinan seorang Komisaris.
2. Pelatihan
Manajemen harus menentukan tingkat pengalaman, kewenangan
kompetensi dan pelatihan yang diperlukan untuk menjamin kemampuan

60

personil, khususnya yang melaksanakan fungsi khusus manajemen


lingkungan. Personil yang bertugas haruslah berkemampuan dan
kompeten atas dasar pendidikan, pelatihan yang tepat dan pengalaman
yang memadai. Di dalam menentukan personil yang akan bertugas harus
memperhatikan prosedur yang terkait, dimana seorang personil yang akan
bertugas pada suatu manajemen harus sadar akan :
a. Pentingnya kesesuaian dengan kebijakan, prosedur dan persyaratan
sistem manajemen lingkungan.
b. Dampak lingkungan yang signifikan, potensial atau aktual dari
pekerjaan mereka dan keuntungan lingkungan dari hasil peningkatan
kinerja personil.
c. Peran dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian dengan
kebijakan lingkungan, prosedur dan persyaratan sistem manajemen
lingkungan, termasuk persyaratan kesiagapan dan tanggap darurat.
d. Potensi konsekuensi dari penerapan prosedur tertentu.
Untuk itu setiap karyawan di PT Sinar Sosro Ungaran
mendapatkan pelatihan-pelatihan khusus untuk karyawan baru juga
harus.
3. Komunikasi
Komunikasi merupakan media untuk menyampaikan informasi
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sistem manajemen baik
manajemen lingkungan. PT Sinar Sosro Ungaran mengembangkan sistem
komunikasi

dan

menyampaikan

semua

informasi

kepada

pihak

manajemen, karyawan maupun kontraktor melalui komunikasi internal.


Sedangkan komunikasi eksternal juga telah dilakukan dengan pihak
ekstern yang terkait misalnya dengan Bapeda, Balai Hiperkes dan
masyarakat umum.
4. Dokumentasi
PT Sinar Sosro Ungaran telah mendokumentasikan semua
prosedur-prosedur dan telah membuat dokumen pengendalian.
5. Kontrol Operasi
Kontrol operasi harus dilakukan terhadap semua aktivitas baik
yang berkaitan dengan aspek lingkungan maupun dari segi mutu,

61

sehingga tidak menimbulkan dampak lingkungan. PT Sinar Sosro


Ungaran telah mengidentifikasi operasi dan kegiatan berdasarkan aspek
dan dampak lingkungan dalam bentuk identifikasi aspek dan evaluasi
dampak lingkungan dan K3.
6. Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
PT Sinar Sosro Ungaran telah melakukan usaha-usaha untuk
menangani keadaan darurat agar dampak lingkungan, manusia dan
material dapat ditekan seminimal mungkin. Hal ini meliputi kecelakaan
kerja, tumpahan bahan kimia, cidera akibat kerja dan rencana persiapan
untuk menghadapi kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga.
D. Pemeriksaan dan Tindakan Korektif
1. Pemantauan dan Pengukuran
Kegiatan pengukuran di PT Sinar Sosro Ungaran mencakup
pengukuran limbah cair, emisi dan ambient udara, pengukuran limbah
padat, kualitas air, tingkat kebisingan, debu, gas, penerangan dan
intensitas getaran mekanis. Untuk mencapai tujuan dan target aspek-aspek
lingkungan tersebut harus selalu dipantau dan diukur secara rutin. Apabila
dalam pengukuran aspek lingkungan ditemukan ketidaksesuaian maka
harus segera dibuat laporan penyimpangan agar segera dilakukan tindakan
perbaikan supaya tidak terjadi kecelakaan yang lebih fatal.
2. Evaluasi dari tingkat kesesuaian
Evaluasi tingkat kesesuaian di PT Sinar Sosro Ungaran sudah
dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Prosedur ini disesuaikan dengan perundangan-undangan yang
berlaku. Evaluasi tingkat kesesuaian dilakukan secara terpisah dengan
evaluasi peraturan perundangan dan persyaratan lain.
3. Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan
PT Sinar Sosro Ungaran telah menetapkan dan memelihara
prosedur untuk menentukan tanggung jawab dan kewenangan untuk
penanganan dan penyelidikan ketidaksesuaian dan pengambilan tindakan
perbaikan dan pencegahan.
4. Audit sistem manajemen lingkungan
Audit yang dilakukan di PT Sinar Sosro adalah audit internal.
Audit internal dilakukan oleh auditor-auditor dari PT Sinar Sosro yang

62

telah terlatih dan lulus pelatihan audit internal sistem manajemen


lingkungan serta memenuhi persyaratan.
E. Tinjauan Manajemen
PT Sinar Sosro telah menerapkan tinjauan manajemen sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku. Prosedur ini dibuat berdasarkan
perundangan dan persyaratan lain serta sesuai dengan buku petunjuk
perusahaan dan undang-undang yabg berlaku.
F. Perbaikan berkelanjutan
Perbaikan berkelanjutan selalu menjadi prioritas utama di PT Sinar
Sosro. Setiap ada penyimpangan dalam pelaksanaan proses produksi maka
segera dibuat laporan dan segera dilakukan tindakan perbaikan. Hal ini
dilakukan untuk mewujudkan perbaikan yang berkesinambungan. Dengan
adanya perbaikan berkelanjutan maka segala kekurangan akan dapat ditekan
sedini mungkin.
Belum bersertifikasi ISO 14001 pada PT Sinar Sosro Ungaran ini
membuat pabrik tersebut untuk tidak perduli terhadap menjaga kelestarian
lingkungan sekitarnya, terbukti bahwa dikawasan sekitar PT Sinar Sosro Ungaran
terdapat banyak tanaman hijau yang dirawat secara baik selain itu di PT Sinar
Sosro Ungaran juga juga mengolah limbah hasil produksi sebagai pupuk tanaman
dan air kolam, air pel, dikembalikan ke alam namun diolah terlebih dahulu agar
sesuai baku mutu lingkungan sehingga limbah yang dihasilkan dari proses
produksi diusahakan untuk tidak mencemari lingkungan sekitarnya. Hal ini sesuai
dengan dasar atau filosofi di PT Sinar Sosro Ungaran adalah Niat baik yang
dijabarkan dalam 3K dan RL yaitu:
- Peduli terhadap Kualitas
- Peduli terhadap Keamanan
- Peduli terhadap Kesehatan
- Serta Ramah Lingkungan
Limbah yang dihasilkan dari proses produksi di PT Sinar Sosro Ungaran
adalah limbah padat dan limbah cair. Penanganan limbah cair, dari perusahaan
telah mengolahnya terlebih dahulu agar sesuai dengan baku mutu lingkungan.
Pengecekan limbah cair dilakukan dilakukan satu bulan sekali oleh petugas intern
perusahaan dan enam bulan sekali oleh Kementrian Lingkungan Hidup. Hasil
pengolahan limbah cair dari IPAL dapat digunakan sebagai air pel, menyiram

63

tanaman, air kolam dan dikembalikan ke alam hal tersebut berarti telah
meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan dan meminimalisir biaya untuk
perawatan lingkungan.
Sedangkan untuk limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi
berupa ampas teh, botol pecah, krat, palet dan crown. Botol pecah, krat, palet
dan crown dimusnahkan jika tidak dapat digunakan lagi, selain itu PT Sinar
Sosro Ungaran juga bekerja sama dengan pihak ke tiga atau distributornya
untuk menukar dengan botol baru. Sedangkan ampas teh diolah menjadi
kompos.

Kompos merupakan jenis pupuk alam yang dibuat dengan cara

penguraian bahan organik dan menghasilkan senyawa-senyawa yang larut


dalam air yang bersama-sama dengan bahan mineral akan membentuk
senyawa organik baru. Kegunaan pupuk ini adalah untuk memperbaiki sifat
kimia dan biologi tanah. Pengolahan ampas teh di PT Sinar Sosro Unagarn
dilakukan dengan dua metode, yaitu thermofil dan Vermikompos.

Gambar 11. Diagram Alir Sumber dan penanganan Limbah


PT Sinar Sosro Ungaran telah memiliki sertifikasi ISO 9001 : 2000 yang
merupakan sertifikat Sistem Manajemen Mutu untuk menjamin kualitas
pengolahan dan hasil produk. Hal ini juga berlaku di semua pabrik Sosro untuk

64

menjamin mutu produk yang dikeluarkan oleh setiap pabriknya. Berikut adalah
contoh penerapan ISO 9001:2000 dalam PT. Sinar Sosro.
A. Strategi Internal
1. Segmentasi Produk
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam produk
dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku
utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh
Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia
yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas.
Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam kemasan
botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro
terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia,
yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita.
PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada berbagai saingan
produk minuman ringan yang tidak hanya dari pesaing lokal, namun juga
pesaing asing. Persaingan berbagai merek teh dalam kemasan botol
membuat perusahaan lebih berhati hati dalam merancang strategi
pemasarannya.
Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah
yang banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen.
Terciptanya citra baik dalam benak konsumen akan menumbuhkan
kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat.
Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand teh botol yang
didapatkannya, persis seperti aqua menjadi brand pada air putih.
Berikutnya Sosro semakin kuat karena jaringan distribusi Teh Botol yang
sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Pemain lain terlambat masuk di
segmen teh dalam botol, karena menganggap lalu ide air teh masuk
dalam botol.
2. Targetting
Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang
dibutuhkan dalam perencanaan dan pengembangan strategi pemasaran.
Dalam situasi dimana konsumen menghadapi banyak pilihan, maka

65

kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan oleh kesesuaian


produk.
Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non
fruity) dan praktis, para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan
botol yang praktis dan disediakan di kios kios yang ada di pinggir jalan.
Jadi jika ada yang haus, ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam
boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas,
dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu,
strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga
tidak lebih dari biaya parker pada waktu itu (mengingat target adalah
orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan
produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan
teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di
Indonesia.
3. Positioning
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat
agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan
dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk,
masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan
panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan
hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan
botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya,
untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye
bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat,
karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan
kompetitif dari Sosro.
B. Strategi Bersaing
Teh Botol Sosro didistribusikan ke pelosok pelosok daerah.
Konsumen menjadi tidak sulit membeli teh botol sosro karena mudah di cari
dan harganya terjangkau. Produk Teh Botol Sosro berbeda dari yang lain
karena teh ini di kemas dalam botol dan rasa khas tehnya sangat kuat.
Ditambah lagi dengan aroma buah buahan dan melati.
C. Positioning Strategy

66

Menurut Kotler Positioning diartikan sebagai tindakan merancang


tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas
(dibandingkan dengan para Kompetitor) didalam benak pelanggan yang
menjadi targetnya yang tujuannya adalah menempatkan Brand dalam pikiran
konsumen untuk memaksimalkan potensi manfaat perusahaan, sehingga
dengan menentukan positioning brand yang baik membantu strategi
marketing dalam hal mengklarifikasi esensi merek, tujuan, yang hasil
akhirnya adalah penciptaan proposi nilai yang berfokus pada pelanggan.
Positioning yang dilakukan oleh Sosro juga didukung oleh marketing
mix yang baik. Hal ini ditunjukan dari integrasi yang baik dari komponen
komponen 4P. Contoh adalah bahwa pengembangan produk berasal dari
strategi promosi, hubungan antara penentuan harga (price) dengan saluran
distribusi (place), dll.
1. Strategi Produk
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat
agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan
dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk,
masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan
panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan
hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan
botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya,
untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye
bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat,
karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan
kompetitif dari Sosro.
Brand Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro
telah berhasil mengembangkan merek Teh Botol Sosro menjadi merek
dengan brand equity yang kuat. Beberapa hal yang dapat dicermati dalam
pembentukan brand equity ini adalah :
a. Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan
telah memasuki tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh
Botol Sosro dapat menjadi pemimpin pasar dalam kategori teh siap
minum dalam kemasan botol.

67

b. Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama


puluhan tahun. PT. Sinar Sosro telah berhasil menjaga kualitas
produk ini sehingga mendapat anggapan baik dari konsumen.
c. Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa
ketika orang menyebut teh botol kemudian yang menjadi maksud
dari teh botol itu sendiri adalah Teh Botol Sosro.
d. Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan hasil
dari pengembangan saluran distribusi, menjaga kualitas, dan strategi
promosi yang dilakukan dengan jargon apapun makanannya
minumannya teh botol sosro.
Hasil dari brand equity yang kuat ini telah dirasakan oleh Sosro
yaitu memudahkan PT. Sinar Sosro untuk melakukan pengembangan
pasar dengan mengenalkan produk Fruit Tea untuk kalangan muda dan
Tebs untuk pengkonsumsi minuman berkarbonasi, selain itu PT. Sinar
Sosro juga menikmati profit margin yang lebih besar, yang terlihat dari
profit margin antara agen dan distributornya.
Ada hal menarik untuk brand Teh Botol Sosro karena dengan
penggunaan kata Teh Botol kemudian memberikan asosiasi pada Sosro
sendiri, yang menjadi keunggulan dari brand ini, sehingga tidak menjadi
merek biasa. Selain itu kekuatan brand equity harus dijaga agar tetap bisa
menghadapi kompetisi yang semakin ketat, karena ketika sebuah poduk
dari sebuah produsen berhasil maka kemudian produsen lain akan
mengeluarkan produk serupa.
Dalam melakukan pengembangan brand PT. Sinar Sosro
menerapkan beberapa strategi. Diantaranya adalah :
a. Line Extens ion dengan mengeluarkan produk Fruit Tea dengan
pangsa pasar generasi muda, dan juga peluncuran produk Tebs untuk
menarik

minat

pelanggan

yang

mengkonsumsi

minuman

berkarbonasi. Kedua produk ini dapat meraih sukses di pasar,


terutama untuk produk Fruit Tea yang kemudian mulai menggerogoti
pasar dari minuman berkarbonasi. Kesuksesan produk ini adalah
karena kekuatan saluran distribusi dari PT. SInar Sosro, dan dengan
produk Fruit Tea dan Tebs sekali lagi PT. Sinar Sosro menghadirkan

68

inovasi dan menjadi pioneer dengan menyajikan produk teh dengan


rasa buah dan produk teh yang mengandung soda.
b. Brand Extens ion dengan meluncurkan produk Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK) dengan merek PRIMA.
2. Strategi Distribusi
Distribusi (penempatan) adalah bagian dari bauran pemasaran
yang mempertimbangkan cara menyampaikan produk-produk dari
produsen ke konsumen. Perusahaan harus membuat keputusan mengenai
saluran (channel) yang akan digunakan dalam mendistribusikan produk
produk mereka. PT Sinar Sosro merupakan salah satu contoh perusahaan
terbaik yang sukses mengolah minuman ringan (soft drink) teh, salah satu
produk yang dihasilkan adalah teh dalam kemasan botol dengan merek
Teh Botol Sosro. Sukses pemasaran produk dan besarnya keuntungan
yang diraih perusahaan tidak terlepas dari strategi distribusi yang jitu
dalam menjangkau pasar. Strategi penjualan yang dilakukan Sosro adalah
dengan mengembangkan saluran distribusi secara luas dan terus menerus.
Mengutamakan availability dan kualitas produk sehingga berbuah pada
kesetiaan pelanggan.
Distribusi Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional
mulai dari Batam, Jabotabek, Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan
Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro diekspor ke Australia,
Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat. Sosro dikenal
memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Keputusan mengenai
pergudangan dan pengendalian persediaan juga merupakan keputusan
distribusi. Ketersediaan (availability) menjadi kunci sukses pemasaran.
Pihak Sosro selalu memantau outlet outlet Sosro dari pengaruh pesaing
(competitor) yang berniat menggantikan Teh Botol Sosro. Survei AC
Nielsen beberapa waktu lalu menemukan availability Sosro mencapai
100 persen.
Pengembangan proses yang dilakukan oleh Sosro adalah dengan
mengintegrasikan supply chain, seperti memiliki kebun teh sendiri.
berbeda dengan proses distribusi produk dilakukan dengan bekerja sama

69

dengan banyak agen penjualan untuk memperluas cakupan distribusi dari


Sosro.
3. Pricing Strategy
Pertama kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan
botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang
sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang
dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya
parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang
melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga
memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum
dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.
4. Strategi Promosi
Kesuksesesan sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia
sesungguhnya dilihat dari aspek pemasaran cukup unik. Sosro,dalam
beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum umum yang terdapat di
ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset pasar sebelum
meluncurkan produk. Konon kabarnya sebelum sosro hadir, ada sebuah
perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol
seperti yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa
jasa sebuah biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek
produk tersebut di Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan
minum teh di masyarakat sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini
tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu
beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya
dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga
kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah
keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya.
Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place
test) di pasar pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada
demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada
calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan
waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat.

70

Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan
kemudian dimasukkan ke dalam tong tong dan dibawa dengan mobil.
Akan tetapi cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama
perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya
sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan kemasan botol
limun agar mudah dibawa. Berangkat dari itu merekaberpikir bahwa
penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam
menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering
melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki. Sosro menyadari
bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman
yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas
selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan
menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang praktis dan
tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan
teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks boks es pada
titik- titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).
Kini PT Sinar Sosro telah menjadi perusahaan minuman yang
besar dan otomatis strategi pemasaran yang dipakai pun semakin besar
pula. Promosinya kini bukan menggunakan metode cicip rasa tetapi kini
banyak iklan-iklan sosro yang terlihat di berbagai stasiun televisi,
internet, majalah, surat kabar, radio, dan berbagai acara-acara besar
maupun kecil.
Dari kunjungan yang dilakukan di PT Sinar Sosro Ungaran belum
membahas mengenai sistem menejemen lingkungan secara mendalam karena pada
PT Sinar Sosro Ungaran belum memiliki sertifikasi ISO 14001, selain itu waktu
kunjungan yang tebatas. Namun hal tersebut membuat mahasiswa sedikit
mengetaui tentang ISO 9001 mengenai Sistem manajemen Mutu yang telah
ditetapkan oleh PT Sinar Sosro Ungaran.

Anda mungkin juga menyukai