NIM : V1222004
A, Menyusun, Mengidentifikasi, dan Menganalisis Proses Supply Chain & Operation Management
Ada macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu
1. Aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke
pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai
akhir.
2. kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan ketiga adalah
aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.
Faktor-faktor yang berasal dari
dalam perusahaan Nike yakni
terdiri :
1) Penelitian dan
Pengembangan Nike
Nike mampu mengikuti
kemajuan teknologi karena
penelitian dan
pengembangan sepatu
atletik
merupakan inovasi desain
dan tidak membutuhkan
investasi besar dalam
peralatan. Pada tahun
1980,
perusahaan membentuk
Laboratorium Penelitian
Olahraga Nike-LPON yang
menggunakan kamera video
dan peralatan penguji daya
tarik serta meneliti beberapa
jenis persoalan seperti
morfologi kaki anak-anak.
Selain pekerjaan laboratorium
mereka, para desainer Nike
juga mengunjungi para atlet
untuk mempelajari
lebih banyak mengenai
teknologi sepatu. Nike terus
bergantung pada
pengembangan teknologi
superior
untuk mendiferensiasi
produknya dari pesaing.
Faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan Nike yakni terdiri ;
2) Pemasaran
Berdasarkan pernyataan
misi, Nike merupakan
perusahaan yang
menciptakan dan
memasarkan
produknya bukan perusahaan
yang memproduksi produknya.
Nike memposisikan produknya
sebagai sepatu
berkinerja tinggi dengan
teknologi yang canggih.
Sasaran pasar dari Nike
merupakan pria dan wanita
dengan
kisaran umur dari 18-34 tahun.
Namun saat ini Nike
menargetkan pasar wanita
dengan mendirikan Nike
Goddess. Diketahui bahwa
pasar wanita menyumbang
20% dari total pendapatan
Nike
2) Pemasaran
Nike juga menginklankan produknya pada media cetak yaitu majalah-majalah olahraga seperti
Sport Illustrated. Nike menjadi sponsor utama Tour de France 2003 untuk tim sepeda Lance
Amstrong. Nike juga menjadi sponsor di tim sepak bola nasional Turki, Meksiko dan Korea. Untuk
mempromosikan produknya, Nike “menyewa” atlit-atlit professional untuk menjadi bintang iklan
seperti Michael Jordan, Kobe Bryant, Tiger Woods dan lainnya.
3) Distribusi
4) Keuangan / Akuntasi
selama masa pertumbuhan pesatnya, para manajer Nike diberi kebebasan pengeluaran
untuk mengembangkan dan memasarkan produk perusahaan. Setelah pemberhentian
pemangkasan biaya dan pencarian efisisensi yang dimulai pada tahun 1998, para wakil direktur
mulai menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyadarkan karyawan mengenai perlunya
akuntabilitas keuangan. Pada tahun 1998, setiap manajer bagian geografis memberikan laporan
laba rugi, dan kini sebagian kompensasi bergantung pada kinerja
Tanggung Jawab Sosial Nike mengalami skandal tentang beredarnya kabar praktik pekerjaan
di tempat produksi internasionalnya. Pada tahun 2001, adanya berita tentang manajer pabrik di
Indonesia yang dituduh melakukan pelecahan seksual, penyiksaan fisik dan verbal, pembatasan
layanan kesehatan, dan pemaksaan lembur dengan pembayaran upah yang kecil. Atas
berita ini, Nike berjanji akan menyelidiki dan memperbaiki kapan pun kondisi yang tidak
pantas terjadi
2. PERENCANAAN
1.) Bentuk
Berhubungan dengan proses produksi /konversi, yaitu perubahan fisik atau kimiawi yang
membuat suatu produk menjadi lebih bernilai tambah. Pemasaran berkontribusi terhadap
penciptaan utilitas bentuk, salah satu contoh utilitas bentuk yaitu: kayu yang telah dibentuk
menjadi kursi, meja dan lemari, dan peralatan mebel lainnya
2.) Tempat
Terbentuk jika produk tersedia di lokasi-lokasi yang mudah diakses oleh calon pembeli.
Contohnya: sepatu Nike akan memiliki utilitas tempat apabila sudah dikirim dari pabrik gerairitel
seperti mal atau toserba.
3.) Waktu
Tercipta apabila sebuuah produk tersedia saat dibutuhkan oleh para pelanggan potensial.
Sebagai contoh: kartu natal dan tahun baru
4.) Informasi
5.) Kepemilikan
Tercipta jika terjadi transfer kepemilikan atau hak milik atas suatu produk dari produken ke
konsumen
3. SCHEDULLING
Perusahaa harus memutuskan apa yang ingin ia capai dengan suatu produk
tertentu. Jika perusahaan telah memilih pasar sasaran dan penentuan posisi
memproduksi sebuah truk mewa bagi konsumen yang kaya, hal mengimplikasikan
pendapatan harga yang mahal. Jadi strategi penetapan harga sangat ditentukan
permintaan yang berbeda dan oleh karenanya akan mempunyai pengaruh yang
3. MEMPERKIRAKAN HARGA
termasuk pendapatan yang wajar atas usaha dan resiko yang dihadapinya.
merupakan harga terendah yang dapat ditetapkan, atau produk pesaing dan
harganya sendiri jika tawaran produk perusahaan sama tawaran produk utama
pesaing, maka perusahaan harus menetapkan harga yang dekat dengan pesaing
4. LOGISTIK
1. Gudang Produksi
Sebuah fasilitas yang dimiliki perusahaan yang di fungsikan sebagai tempat produksi semua
bahan mentah untuk menjadi berbagai macam produk Perusahaan Nike yang di pasarkan, dan
saat ini Perusahaan telah memiliki pusat logistic yang rancangan produksinya didasarkan oleh 4
titik focus, dan proyek yang dimiliki oleh Nike ini bersertifikat LEED GOLD. Rancangan
keseluruhan didasarkan pada tiga titik fokus: Operasi bebas fosil, aliran putaran tertutup, dan
lingkungan yang sehat dan beragam hayati, sehingga menciptakan contoh keberlanjutan yang
gemilang.ada pun dibawah ini penjelasanya
-Melalui panel matahari (fotovoltaik dan panas), turbin angin, pembangkit listrik tenaga air, KWO
(geothermal) dan pembangkit listrik tenaga biomassa. -Penggunaan semen tanur sembur -Fasad
hijau dan atap hijau terintegrasi penuh di lingkungan. Fasad hijau digunakan sebagai titik
pertemuan eksternal, perlindungan matahari dan termasuk rute darurat tersembunyi. -
Pembuatan taman yang terletak di sebelah yang disusun secara analogi dengan lanskap
sekitarnya (pola garis plot dan bidang, kanal, deretan pohon dan jalan setapak).
-Racking berpakaian: lebih sedikit baja, lebih hemat. Bangunan Lowbay dan zona konveyor
adalah struktur sederhana. Lowbay adalah struktur beton prefabrikasi penuh. Zona konveyor –
162 x 21 x 26 meter – sebagian besar terdiri dari baja. Terutama teknik baja dari teluk tinggi yang
menarik perhatian. Tim desain menerapkan prinsip clad racking di sana. Rak berpakaian seperti
itu terdiri dari lempengan beton datar di mana struktur rak lengkap yang terbuat dari baja
galvanis berbentuk dingin dibangun. Ini digunakan sebagai ruang penyimpanan dan sebagai
struktur untuk menempatkan fasad.
(Efisiensi air)
-Sistem air loop tertutup dipasang di lokasi. Strategi air loop tertutup terintegrasi berfokus pada
efisiensi air dan badai, penyangga air buangan, infiltrasi dan daur ulang. Semua air hujan dari
atap yang tidak bervegetasi dipulihkan menjadi tangki air. Air ini akan digunakan kembali setelah
penyaringan dan disinfeksi untuk pembilasan toilet, irigasi, dan pencucian truk. Semua air dari
jalan dan tempat parkir pertama-tama melalui pemisah HC dan kemudian bersama dengan air
hujan dari atap yang bervegetasi meresap ke dalam kolam dan wadi. Penggunaan air juga
diminimalisir dengan menggunakan keran air low flow, shower, dll. Toilet dan urinal juga
dilengkapi dengan instalasi low flow flush dan dual for toilet.
-Semua bangunan berventilasi, tentu saja untuk Highbay tidak ada orang yang bekerja (hanya
tempat penyimpanan). Di Lowbay dan Kantor semua ventilasi dilakukan unit penanganan
udara yang dilengkapi dengan filter F7 dan F9, baterai pemanas dan pendingin (terhubung ke
KWO), dengan unit pemulihan energi panas, dengan humidifikasi dan dehumidifikasi untuk
mendapatkan kontrol kelembaban antara 40 dan 70 %. Tarif udara juga dihitung untuk
mendapatkan kelas IDA 1 (klasifikasi tertinggi). Untuk memperbaiki kualitas udara dan
konsumsi energi, intake udara diarahkan ke arah angin utama. Semua udara buang terletak
lebih dari 12m dari setiap intake dan berlawanan arah dengan arah angin utama. Demi masa
depan
Umpan balik yang di berikan oleh pelanggan tentang kepuasan mereka terhadap layanan yang
tersedia di dalam aplikasi Nike dengan berbagai fitur menarik di dalamnya untuk memudahkan
pelanggan untuk mengakses produk dari Perusahaan Nike\
B. Menyusun dan Meredesign, Proses dan Sistem SCM pada Perusahaan Nike
1. Proses SCM
Proses Supply Chain Management (SCM) pada perusahaan Nike adalah pengelolaan semua
proses untuk merancang,manusia manufaktur operasi, koordinasi, dan pengendalian, layanan,
dan sistem distribusi.untuk menggambarkan apa definisi abstrakberarti, kita berikutnya
menjelaskan rantai pasokan untuk sepatu olahraga disesuaikan dan menggambarkan beberapa
aspek khas dari Supply chain management
Berikut adalah beberapa aktvitas yang terlibat dalam SCM perusahaan Nike yaitu ;
-PRODUK
Produk yang dihasilkan antara lain sepatu,kostum,jaket,serta aksesoris olahraga dari berbagai
bidang seperti atletik,seluncur es,tennis,sepak bola,renang,basket,golf,bela diri , dan lain lain
-MITRA
Bekerjasama dengan beberapa desainer terkenal dan mengeluarkan produk baru dengan
segmen yang berbeda seperti contohnya bekerjasama dengan Perancang Stella Mcartney untuk
menghasilkan busana casual serta beberapa diferensiasi berupa parfum dan aksesoris casual
lainya
-PEMASOK
Pemasok merupakan pabrik yang menghasilkan bahan baku untuk produksi berasal dari berbagai
penjuru belahan dunia sehingga mampu untuk menguasai pasar di berbagai benua
-PELANGGAN
-LINGKUNGAN BISNIS
Industri peralatan olahraga berkembang cukup pesat sehingga menghasilkan peluang maupun
ancaman berupa persaingan yang cukup tinggi,tantangan terbesar dalam pengembangan usaha
ini adalah kreativitas baru dan munculnya kompetitor
2. SISTEM SCM
Sistem Supply Chain Management(SCM) pada perusahaan Nike bertujuan untuk memastikan
rantai pasokan barang yang lebih efisien,efektif dan berkelanjutan untuk memudahkan dan
memberikan kenyaman kenyamanan terhadap pelanggan
Pola hubungan industry di mana proses produksi dilakukan di negara-negara Asia sementara
proses distribusi/penjualan dilakukan di negara-negara Eropa ini secara tidak langsung
mendorong terciptanya hubungan yang lebih erat di antara negara-negara yang terlibat dalam
keseluruhan aktivitas produksi sampai ke distribusi ke konsumen tersebut.
Rantai pasok (supply chain) perusahaan Nike sendiri terdiri dari tiga langkah :
-Konsep dan desain riset dan pengembangan di negara maju pemilik merk dagang
-Produksi pengolahan bahan mentah seperti kulit, pembuatan sepatu (pemotongan, penjahitan,
penyatuan komponen berbeda)
1. Upper Components
Pada proses ini,setelah penentuan style dan design sepatu selanjutnya proses pemotongan
bahan baku sebelum di bentuk menjadi upper sepatu sesuai dengan pola
2. Stitching
Bahan baku yang telah dipotong sesuai pola kemudian dijahit sampai menjadi upper sepatu
3. Outsole Production
Merupakan bagian yang paling bawah dari sepatu yang standar kualitas nya harus baik dan
bisa mencengkram pada permukaan tanah,jalan dan bahanya ringan
4. Insole Production
Bagian dalam sepatu yang bersentuhan dengan kaki, Insole dibuat senyaman
mungkin ,lembut dan empuk sehingga memberikan kenyamanan terhadap pwnggunanya
5. Assembly
Bagian sepatu disatukan digabung menjadi sebuah sepatu dan selanjutnya masuk ke proses
pengecekan kualitas dan pengemasan packing
Banyak merek populer terpengaruh oleh pasar produk palsu. Scammers membuat versi
peniru dari merek yang dapat diidentifikasi, berharap untuk menyesatkan pembeli dengan
berpikir bahwa itu adalah barang asli ketika kualitasnya buruk dan produknya tidak asli. Nike
tidak terkecuali dalam hal ini, dan menindak pemalsu adalah pertempuran tanpa akhir
Meskipun Nike masih cukup dominan di pasar, persaingan ketat dan merek terus bersaing
untuk mendapatkan posisi teratas di benak konsumen dan akan terus berusaha
mempertahankan basis pelanggan setia mereka. Mencapai bahkan persentase kecil dari
pertumbuhan bisa berarti jutaan atau bahkan miliaran penjualan, jadi Nike tidak bisa hanya
berpuas diri.
Sebagian besar produksi Nike terjadi di luar Amerika Serikat (di mana sebagian besar
penjualannya terjadi), yang berarti rentan terhadap undang-undang dan sanksi perdagangan
internasional. Setiap perubahan dalam hukum bisnis, masalah manajemen rantai pasokan,
atau hambatan lain yang melekat pada bisnis internasional dapat menyebabkan masalah
yang signifikan jika dibiarkan, yang menyebabkan kekurangan pasokan atau keterlambatan
pengiriman produk.
Area keputusan strategis ini berkaitan dengan desain sepatu atletik Nike dan produk lainnya.
Tujuan manajemen operasi adalah untuk memastikan bahwa desain produk sejalan dengan
kemampuan organisasi dan tujuan bisnis. Dalam hal ini, Nike Inc. berfokus pada desain
berdasarkan teknologi canggih dan preferensi pasar saat ini.
-Manajemen Mutu-
Nike menekankan kualitas dalam proses dan produknya. Tujuan dalam bidang keputusan
strategis ini adalah untuk memuaskan harapan konsumen tentang kualitas produk.
Manajemen operasi perusahaan menangani masalah ini melalui standar kualitas tinggi dan
penerapan manajemen kualitas total (TQM) dalam produksi sepatu olahraga, perlengkapan
dan pakaian jadi
-Strategi Lokasi-
Lokasi fisik adalah perhatian khas di area keputusan strategis manajemen operasi ini.
Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan biaya dan efisiensi melalui kedekatan dengan
karyawan, pemasok, dan target pasar. Dalam kasus Nike Inc., manajer operasi menerapkan
strategi korporat yang memilih lokasi fasilitas produksi berdasarkan biaya dan kedekatan
dengan pasar yang paling signifikan. Misalnya, Nike Inc. memiliki pemasok sepatu olahraga di
Asia Tenggara karena keunggulan biaya berdasarkan tenaga kerja yang lebih murah di
wilayah tersebut.
Kecukupan dan pemeliharaan sumber daya manusia adalah tujuan dalam bidang keputusan
strategis manajemen operasi ini. Nike Inc. memenuhi kepedulian ini melalui pengembangan
kepemimpinan internal, bersama dengan pembinaan dan pendampingan. Perusahaan juga
memiliki evaluasi tugas pekerjaan secara teratur untuk memastikan kecocokan orang-
pekerjaan.
Nike memiliki manajemen rantai pasokan yang sangat baik, yang memfasilitasi produksi yang
efisien untuk mendukung bisnis sepatu, pakaian, dan peralatan olahraga global. Sasaran
dalam bidang keputusan strategis manajemen operasi ini adalah menyelaraskan rantai
pasokan dengan tujuan strategis perusahaan secara keseluruhan. Nike Inc. memenuhi tujuan
ini melalui otomatisasi rantai pasokan dan optimalisasi jarak transportasi antara pemasok,
fasilitas produksi, distributor, dan pengecer.
-Manajemen Persediaan-
Sasaran dalam bidang keputusan strategis ini adalah untuk mempertahankan manajemen
operasi yang meminimalkan biaya persediaan sekaligus memaksimalkan efektivitas dan
efisiensinya. Manajer operasi Nike menerapkan metode manajemen inventaris terus-
menerus, yang melibatkan pemantauan terus-menerus dan pergerakan inventaris dari rantai
pasokan ke distributor dan pengecer.
-Penjadwalan-
2. Model ERP
Riset yang bertujuan untuk mempelajari kemungkinan implementasi ERP untuk perusahaan
Nike dengan skala kecil sampai dengan melalui fase analisis , dan fase implementasi.
Tujuan implementasi dengan scm dan CRM ialah mengontrol siklus manufaktur lebih baik
karena adapun fakta implementasi sebagai berikut
Perusahaan Nike telah sukses menerapkan implementasi ERP saat ini ,ada 3 alasan utama
mengapa pihak perusahaan berhasil melakukannya : berhati hati dan mempelajari
kesalahannya, meningkatkan training kepada user, menggunakan BPR secara efektif
4. MODEL MASS CUSTOMIZATION (ORDER PENETRATION/OPP) DAN LEAN SYSTEMS & SIX
SIGMA QUALITY
Salah satu contoh penerapan Model Mass Customization di Nike adalah melalui platform
Nike By You (sebelumnya dikenal sebagai NikeiD). Melalui Nike By You, pelanggan dapat
memilih model sepatu yang mereka inginkan dan mengkustomisasikannya dengan
berbagai opsi warna, material, dan detail desain lainnya. Pelanggan dapat memilih
kombinasi yang unik sesuai dengan gaya pribadi mereka. Nike By You memungkinkan
pelanggan untuk merasakan pengalaman memiliki sepatu yang dirancang khusus untuk
mereka sendiri.
Selain itu, Nike juga telah meluncurkan beberapa kolaborasi dengan tokoh terkenal,
atlet, atau desainer yang memungkinkan pelanggan untuk memilih sepatu dengan
elemen desain yang diilhami oleh mitra kolaborasi tersebut. Contohnya adalah kolaborasi
Nike dengan atlet basket Michael Jordan dalam meluncurkan seri sepatu Air Jordan. Ini
memberikan pelanggan kesempatan untuk merasakan pengalaman memiliki sepatu
dengan sentuhan unik dari atlet terkenal tersebut.
Model Mass Customization juga memberikan manfaat bagi Nike dalam hal diferensiasi
produk. Dengan memungkinkan pelanggan untuk memiliki sepatu yang unik dan
dipersonalisasi, Nike dapat membedakan dirinya dari pesaingnya dan memenuhi
kebutuhan individual pelanggan dengan lebih baik. Ini juga dapat meningkatkan loyalitas
pelanggan dan menciptakan peluang untuk peningkatan penjualan karena sepatu yang
dipersonalisasi sering kali memiliki harga yang lebih tinggi.
B) Lean System
Perusahaan sepatu Nike telah menerapkan pendekatan Lean Systems dalam operasi
mereka untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan
kepuasan pelanggan. Lean Systems merupakan suatu metodologi yang berasal dari
sistem produksi Toyota dan fokus pada penghapusan pemborosan dalam proses
produksi.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan Lean Systems oleh perusahaan sepatu Nike:
2. Produksi yang Fleksibel: Nike menggunakan teknik produksi yang fleksibel untuk
mengakomodasi permintaan pelanggan yang bervariasi. Mereka memiliki kemampuan
untuk menyesuaikan produksi sepatu dengan cepat dan mengubah lini produksi mereka
sesuai dengan tren pasar dan permintaan pelanggan. Pendekatan ini memungkinkan
Nike untuk menghindari pemborosan dalam bentuk produksi berlebihan dan
memastikan bahwa mereka dapat memenuhi permintaan dengan efisien.
4. Tim Kerja yang Terintegrasi: Nike menerapkan pendekatan tim kerja yang terintegrasi
dalam operasi mereka. Ini berarti bahwa departemen dan tim berbagai fungsi bekerja
secara kolaboratif dan saling mendukung untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi
hambatan komunikasi. Melalui integrasi ini, Nike dapat memastikan keselarasan antara
produksi, pemasaran, dan manajemen rantai pasok, yang berkontribusi pada sistem yang
lebih efisien secara keseluruhan.
Dengan menerapkan Lean Systems, Nike berupaya untuk menciptakan operasi yang lebih
efisien, fleksibel, dan berkualitas tinggi. Pendekatan ini membantu mereka menghadapi
tantangan kompetitif, mempercepat waktu pemasaran produk, dan memenuhi
kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
C) Six Sigma
Nike, sebagai perusahaan alas kaki dan pakaian atletik global terkemuka, dapat
memanfaatkan penerapan prinsip Six Sigma untuk meningkatkan kualitas produknya.
Berikut adalah gambaran umum bagaimana Six Sigma dapat diterapkan pada proses
pembuatan sepatu Nike:
Tentukan: Nike perlu menentukan sasaran kualitas spesifik dan persyaratan pelanggan
untuk proses pembuatan sepatu mereka. Ini bisa melibatkan penetapan target terukur,
seperti mengurangi cacat atau meningkatkan keandalan produk.
Pengukuran: Nike akan mengumpulkan data dan metrik yang terkait dengan proses
pembuatan sepatu, seperti tingkat kecacatan, waktu siklus, dan umpan balik pelanggan.
Data ini membantu mengidentifikasi area perbaikan dan memberikan dasar untuk
mengukur kemajuan.
Six Sigma dalam proses pembuatan sepatu Nike dapat bervariasi berdasarkan praktik
internal, sasaran kualitas, dan kebutuhan pelanggan. Untuk informasi terperinci dan
terkini tentang prakarsa kualitas Nike, sebaiknya merujuk ke sumber resmi seperti situs
web atau laporan Nike.