Anda di halaman 1dari 4

E-Prosiding Seminas Nasional KBK 2021 Vol. 1 No.

1 Tahun 2021
Jurusan Manajemen, Universitas Negeri Malang

STRATEGI PEMASARAN INDOMIE (PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR nTBK)


DALAM PASAR GLOBAL

Muhammad Duta Idaman


Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang, duta.idaman@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemasaran yang
dilakukan oleh PT. Indofood CBP dalam produknya yaitu Indomie. Metodepenelitian yang dilakukan
adalah dengan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi literatur. Teknik dalam
pengumpulan data dengan cara menghimpun data dan sumber yang berkaitan dengan topik. Sumber
dalam pengumpulan data diambil dari jurnal, buku, internet, dan pustaka. Hasil dari penelitian ini
adalah dengan srategi berupa diversifikasi produk menjadikan Indomie pemimpin dalam beberapa
tahun ke belakang. Serta melakukan branding yang tepat menjadikan Indomie tertanam dalam
benak konsumen secara kuat.
Kata Kunci: Branding, Indomie, Instant Noodle, Strategi Pemasaran

PENDAHULUAN
Dilansir dari World Instant Noodles Association (WINA), jumlah permintaan pasar di Indonesia akan mie
instan menempati posisi kedua dengan 12.52 miliar bungkus (WINA, 2020). Hal ini menempatkan Indonesia sebagai
negara kedua dengan permintaan terbanyak, dibawah dari negara China
41.4 miliar. WINA juga menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2019 permintaan dunia akan mi instan secara keseluruhan
telah mencapai angka 106,42 miliar atau rata-rata sebanyak 290 juta porsi per hari.
Permintaan pasar dunia akan mi instan dari tahun ke tahun terus meningkat, khususnya di benuaAsia. Ini
terbukti dengan data yang dikeluarkan oleh WINA sebanyak 10 dari 15 negara dengan permintaan mi instan
terbanyak dimiliki oleh negara-negara Asia. Dibalik sejumlah angka yang besar tersebut terdapat perusahaan PT.
Indofood CBP SuksesMakmur Tbk sebagai salah satu penyuplai terbesar mi instan. PT. Indofood Sukses Makmur,
Tbk. merupakan salah satu perusahaan besar yang sangat terkenal di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang
pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971 dan memiliki cabang hampirdi semua daerah
di Indonesia dengan mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan olahan bermutu, aman,
dan halal untuk dikonsumsi.
Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman dan halal dikonsumsi senantiasa menjadi
prioritas Indofood untuk menjamin mutu produk yang selalu prima. Indofood adalah perusahaanmakanan perdana
di Indonesia, dan menguasai pasaran dalam negeri melalui berbagai produknya, termasuk mi instan, tepung terigu,
berbagai merek minyak dan lemak nabati, makanan bayi, serta makanan ringan. Indofood juga memproduksi
produk bumbu makanan. Merek merek yang memainkan peranan penting dalam menopang stabilitas bisnis
Indofood dan kekuatan fundamental Indofood antara lain mi instan Indomie, Supermi, Sarimi dan Sakura, minyak
sayur Bimoli dan Sunrise, margarin Royal Palmia dan Simas, makanan ringan Chiki, Chitato dan Jet-Z, produk
makanan bayi Promina dan Sun, sertakecap Indofood dan Piring Lombok.

METODE
Penulisan artikel ini dilakukan dengan metode peelitian deskriptif dengan pendekatan literature review,
dimana masalah yang ada dibahas dan dikaji lebih mendalam yang mana masalah tersebut berasal dari berbagai
sumber informasi berdasarkan pustaka atau literatur yang ada seperti jurnal ilmiah, artikel ilmiah, berita yang ada,
maupun sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
Pada penelitian ini kami membahas sebuah strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Indofood CBP
dengan produknya Indomie. Kami meninjau bagaimana proses pemasaran dan langkah-langkah apa saja yang
dilakukan oleh perusahaan sehingga menjadikan Indomie sebagai salah satu produk mie instan terbesar di pasar
global.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil
Melansir data dari imarcgroup.com bahwasannya PT Indofood terpilih sebagai perusahaan yang masuk ke

19
E-Prosiding Seminas Nasional KBK 2021 Vol. 1 No. 1 Tahun 2021
Jurusan Manajemen, Universitas Negeri Malang

dalam sepuluh besar produsen mie instan di dunia. Hal ini menjadikan bukti bahwa perkembangan PT Indofood
dalam pasar internasional sangat cepat jika melihat tahun pendirian dari perusahaan ini.

Tabel 1. 2019 Leading Instant Noodles Companies In The World


No. Produsen Tahun Berdiri Negara
1. PT. Indofood 1990 Jakarta, Indonesia
2. Nissin Foods Holdings Co. Ltd. 1948 Tokyo, Japan
3. Nestle S.A 1866 Vevey, Switzerland
5. Uni-Presidents Enterprises Corp. 1967 Tainan City, Taiwan
6. Toyo Suisan Kaisha Ltd. 1953 Tokyo, Japan
7. Tingyi (Cayman Islands) Holdig Corp. 1992 Tianjin, China
8. Ajinomoto Co. Inc. 1909 Tokyo, Japan
9. Campbell Soup Company 1869 New Jersey, United States
10. The Unilever Group 1890-an Surrey, UK
11. ITC Limited 1910 Kolkata, India
Sumber: Imarc Group (2019)

Dari data tersebut memperlihatkan bahwa PT. Indofood telah berhasil dalam melakukan pemasaran di
pasar internasional. PT. Indofood juga menjadi satu-satunya produsen mie instan yang memasuki peringkat 10 besar
perusahaan mie instan di dunia.
Menjadi salah satu produsen mi instan terbesar bukan berarti terjadi karena pemasaran yang handal dan
tepat saja. Melainkan terdapat cita rasa yang unggul yang menjadikan para konsumen tertarik untuk mencoba
kembali hingga merekomendasikannya kepada orang lain. Ini dibuktikan dengan penghargaan yang baru saja
diterima oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dengan masuknya kedua varian dari Indomie, varian ayam
barbeque dan mi goreng original. Kedua varian tersebut mendapatkan peringkat pertama dan kedua untuk instant
ramen power rankings yang dipublikasikan oleh Los Angeles Time pada tahun 2019. Indomie rasa ayam barbeque
secara mengejutkan dapat memperoleh nomor 1 di dalam nominasi ini. Ini memperlihatkan bahwa untuk dapat
menguasai pasar tidak cukup jika hanya menggunakan strategi pemasaran yang tepat. Tetapi perlu juga untuk terus
melakukan inovasi dan juga improvement terhadap cita rasa dari produk mereka.

Gambar 2. The Official Instant Ramen Power Rankings


Peringkat Merek Varian Negara
1 Indomie Barbeque Chicken Indonesia
2 MyKuali Penang White Curry Malaysia
3 Nongshim Shin Black Korea Selatan
4 Sapporo Ichiban Tokyo ChickenMomosan Jepang
5 Ibumie Mi Goreng Curry Kapitan Malaysia
6 Myojo Chuakazanmai Soy Sauce Jepang
7 MyKuali Penang Spicy Prawn Malaysia
8 Mama Shrimp Creamy TomYum Thailand
9 Maggi Masala Spicy Switzerland
10 Indomie Mi Goreng Indonesia
Sumber: Los Angeles Times (2019)

Tidak tanggung-tanggung lagi, Indomie mendapatkan dua posisi di 10 besar instant ramen yang dilansir
oleh LA Times pada tahun 2019.

2. Pembahasan
a. Sejarah PT. Indofood CBP
Indomie merupakan satu dari sekian banyak produk yang dimiliki oleh PT. Indofood CBP SuksesMakmur
Tbk. Awal mula perusahaan ini didirikan pada bulan September 2009 yang mana perusahaan iniadalah hasil dari
pengalihan kegiatan usaha divisi Mi Instan pada perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, yang berperan
sebagai pusat perusahaan.

20
E-Prosiding Seminas Nasional KBK 2021 Vol. 1 No. 1 Tahun 2021
Jurusan Manajemen, Universitas Negeri Malang

Pada tahun 1971, untuk pertama kalinya indomie diproduksi dengan rasa ayam kaldu oleh Sanmaru Food
Manufacturing yang didirikan Djajadi Djaja. Namun, mulai tahun 2009 hinga saat ini Indomie diproduksi oleh Grup
Salim melalui PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Indomie sendiri bermula ketika saat itu Liem Sioe Liong atau
yang terkenal juga dengan nama Soedono Salim memiliki ketertarikan untuk mencari pengganti makanan pokok
sebab terjadinya kelangkaan beras yang terjadi di Indonesia saat itu.
Kondisi saat itu Soedono Salim sebagai pendiri Salim Grup telah memiliki perusahaan mi instannya sendiri
yang bernama PT. Sarimi Asli Jaya dengan produk andalannya berupa Mi Instan Sarimi. Namun, untuk dapat
memperluas area pasar dan menjadi produk unggulan maka saat itu Liem mencoba mendekati Djajadi Djaja agar
Indomie mau bermitra dengan Salim Grup. Hingga saat ini telah Indomie dapat menjadi salah satu mi instan dengan
permintaan terbanyak di pasar global.
b. Strategi Pemasaran Nasional
Sebelum mendominasi market mie instan di pasar internasional, PT. Indofood CBP telah lama berhasil
menjadi top of mind dari masyarakat Indonesia. Brand awareness timbul dibenak masyarakat akan Indomie
sehingga membuka peluang bagi PT. Indofood untuk melebarkan pasar (Zulfikar and Subarsa, 2019). Kecerdasan
perusahaan tersebut dalam membangun brand image menjadikan mereka selalu terdepan dalam masalah pilihan
masyarakat. Salah satu strategi perusahaan yaitu menciptakan sebuah tagline yang ringan namun memiliki makna
yang dalam “Indomie.. Seleraku..” menjadikanIndomie selalu tertanam dalam benak tiap individu.
Bukan hanya menciptakan tagline, PT. Indofood CBP kerap sekali hadir dalam pembiayaan kegiatan-
kegiatan di masyarakat. Acara amal juga tidak lupa mereka lakukan. Hingga pemasaran dengan iklan-iklan yang
tersebar di seluruh stasiun tv dan juga billboard-billboard jalan. Semua upaya yang mereka lakukan berhasil meraih
hati masyarakat dan meyakinkan masyarakat untuk memilih Indomie sebagai pilihan mi instan mereka.
Indomie juga hadir dalam berbagai varian yang cukup lengkap. Mulai dari varian yang mengedepankan
makanan khas suatu daerah seperti Indomie rasa Soto Betawi, Soto banjar, dan Mi Goreng Aceh. Namun, varian rasa
yang dihadirkan PT. Indofood CBP bukan hanya berasal dari makanan khas daerah saja, ada bebrapa varian yang
timbul akibat hype yang terjadi dikalangan masyarakat seperti mi Keriting Salted Egg yang mana saat itu sedang
hype diperbincangkan. Dari seluruh varian Indomie yang pernah ada, ini memperlihatkan bahwa PT. Indofood CBP
tidak pernah berhenti untuk terus berinovasi dan mendiversifikasikan produk yang mereka miliki. Diversifikasi
menjadi salah satu cara yang mereka gunakan dalam memerangi pasar mereka (Verbeke, Coeurderoy and Matt,
2018).
Dalam menjaga agar perusahaan selalu menjadi pemimpin pasar. PT. Indofood megeluarkan produk Sarimi
yang mana akan terus bersaing dengan produk mi instan lainnya dikelas menengah ke bawah. Hal ini sangat penting
mengingat untuk bisa menjadi pemimpin pasar, maka perusahaan memerlukan sebuah produk lainnya untuk
bersaing dan menjaga para kompetitor agar tidak mengambil posisi sebagai pemimpin pasar. Ini juga menjadikan
market dari PT. Indofood CBP semakin luas. Konsumen dihadirkan dengan berbagai pilihan namun tanpa mereka
sadari itu berasal dari produsen yang sama. Dengan hal ini, ketika perusahaan dapat memaksimalkan produk yang
mereka miliki, ditambah dengan iklan yang tepat sasaran serta memiliki banyak opsi harga (Sarimi dijual relatif
lebih murah dibanding Indomie) dapat menciptakan keputusan pembelian dari konsumen. (Suroija and Sudrajat,
2014)
c. Strategi Pemasaran Internasional
Strategi bisnis pada umumnya dirancang untuk meletakkan bisnis pada suatu posisi yang diinginkan dalam
suatu industri tertentu, sehingga pada jangka waktu tertentu dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang tinggi
dan pengembalian dari investasi yang ditanamkan (Mubarok, 2014). Namun, dalam menuju hingga ketahap tersebut
maka sebuah perusahaan harus dapat menerapkan strategi bisnis yang tepat dan membangun sehingga dapat
bersaing dengan kompetitor yang ada.
Persaingan adalah inti dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan Persaingan menentukan ketepatan
aktifitas perusahaan yang dapat mendukung kinerjanya (Wibowo, 2015). Untuk dapat mengalahkan para
kompetitornya, Indofood melakukan strategi dalam inovasi produknya. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa
divisi dalam tiap bidang produknya.
Keberhasilan Indomie menembus pasar internasional bukan tanpa sebab. Strategi yang tepat ditambah
dengan citra brand yang kuat ditambah dengan kualitas yang terjaga menimbulkan keloyalitasan pelanggan
akan produk ini. Oliver (1999) menyatakan bahwa loyalitas adalah komitmen yang mendalam untuk melakukan
pembelian suatu produk atau pelayanan yang disukai secara konsisten di waktu yang akan datang, meskipun
pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.
Salah satu negara yang sukses dicapai oleh indomie adalah Nigeria. Disana Indomie sudah menjadi top of
mind di tiap individu warganya. Indomie yang dijual pun beraneka ragam akan variannya, mulai dari rasa ayam,

21
E-Prosiding Seminas Nasional KBK 2021 Vol. 1 No. 1 Tahun 2021
Jurusan Manajemen, Universitas Negeri Malang

ayam bawang, ayam lada, dan mi goreng oriental. Indomie juga menjadi makanan favorit bagi masyarakat disana.
Tak heran jika banyak masyarakat yang awalnya penasaran dengan rasanya dan kemudian melakukan pembelian
lagi karena tertarik dengan cita rasa yang diberikan. Indomiedi Nigeria hadir pertama kali pada tahun 1988. Saat itu di
Nigeria untuk pertama kalinya menjual mi instandi negara tersebut. Sehingga Indofood masuk kedalam pasar yang
baru tanpa adanya kompetitor di negaratersebut. Tagline yang dibawakan juga sangat khas bagi warga disana “No
mama be like ypu, no noodleslike Indomie” hal ini secara cepat masuk kedalam benak masyarakat dan menjadikan
produk ini semakindikenal oleh masyarakat.
Menilai dari kesuksesan Indomie di luar negeri, terdapat strategi yang bijak yang telah dilakukan oleh PT.
Indofood CBP tersebut. Dalam melakukan perluasan pasar, mereka bekerja sama dengan cara lisensi dengan
beberapa perusahaan di daerah setempat. Seperti De united Food Limited (Nigeria), Pinehill Arabia Food Limited
(Saudi Arabia), dan Indoadriatic Industry (Serbia) (Mubarok, 2014). Sistem dari Lisensi ini menjadikan perusahaan-
perusahaan setempat untuk bisa menggunakan merek Indomie di negara masing-masing. Ini merupakan cara yang
cukup efektif dalam membangun kepercayaan konsumen dan mendapat masukan untuk dibenahi diproduksi
berikutnya (Onetti, 2014). Lisensi ini juga dilakukan dengan tujuan agar PT. Indofood dapat diterima secara baik di
negara tersebut.
Melihat dari suksesnya indomie, dapat dianalisis bahwa salah satu penyebab kesuksesannya Indomie dalam
pasar nasional bahkan internaional adalah kerja keras dalam melakukan pemasaran ke berbagai negara dunia, ini
dapat dilihat ketika PT. Indofood CBP berkomitmen dan konsisten untuk memasarkan produk mereka ke berbagai
negara mulai tahun 1992 silam. Kedua, dalam memenuhi permintaan pasar dunia akan indomie dan menekan angka
produksinya, mereka menjalin kerja sama internasional dengan beberapa negara yang mereka pilih berdasarkan
potensi yang dapat dihasilkan. Kerja sama tersebut salah satunya berupa pembangunan pabrik untuk produksi
produk mereka. Hal ini tentu sangat berdampak positif bagi mereka

SIMPULAN
Strategi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yaitu dengan melakukan diversifikasi atas produknya
menjadikan perusahaan ini dapat bersaing dan menjadi pemimpin pasar khususnya di industrimakanan mi instan.
Strategi lainnya yaitu dengan gencar memberikan lisensi terhadap perusahaan lokal dengan tujuan memperluas
pasar mereka di negara tersebut. Ini cara yang cukup efektif untuk dilakukan melihat perkembangan Indomie di
Nigeria menjadi sangat besar dan membawa dampak positif untuk perusahaan. Kedua yaitu branding yang
dilakukan oleh PT. Indofood CBP sangatlah aktif dan efektif. Mereka membangun benak konsumen dengan hal-hal
yang sangat berkaitan dengan kehidupan mereka. Ini menjadikan hubungan masyarakat dengan Indomie semakin
dekat dan erat.

DAFTAR REFERENSI
IMAC Group. 2020. 2019 Leading Instant Noodles Companies in the World. https://www.imarcgroup.com/(diakses
pada 29 Maret 2021)
Los Angeles Times. 2019. The Official Instannt Ramen Noodles Power Rangkings. https://www.latimes.com/
(diakses pada 26 Maret 2021)
Mubarok, M. H. (2014) ‘STRATEGI PERTUMBUHAN BERKELANJUTAN INDOFOOD DI PASAR
KOMPETITIF’, Bisnis dan Manajemen Islam, 2(2).
Oliver, R. L. (1999) ‘Whence Consumer Loyalty?’, 63, pp. 33–44. Onetti, A. (2014) A . Onetti , S . Verma Licensing and
Business Models.
Suroija, N. and Sudrajat, B. E. (2014) ‘MIE INSTAN MEREK INDOMIE ( Studi Pada Mahasiswa PoliteknikNegeri
Semarang )’, Jabpi, 22(1), pp. 60–74.
Verbeke, A., Coeurderoy, R. and Matt, T. (2018) ‘The future of international business research on corporate
globalization that never was …’, (November), pp. 1101–1112.
Wibowo, D. H. (2015) ‘ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM
(Studi pada Batik Diajeng Solo )’, 29(1), pp. 59–66.
World Instant Noodles Association. 2020. Global Demand for instant Noodles. https://instantnoodles.org/ (diakses
pada 25 Maret 2021)
Zulfikar, A. and Subarsa, K. Y. (2019) ‘Pengaruh Iklan dan Promosi Penjualan di Televisi Terhadap Brand Awareness
Bukalapak pada Pengunjung Kota Kasablanka’, Inter Komunika: Jurnal Komunikasi, 4(1),pp. 17–26.

22

Anda mungkin juga menyukai