Anda di halaman 1dari 18

ANALISA PENERAPAN MARKETING COMMUNICATION MIX OLEH

PT ADHI KARYA (PERSERO) TBK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Ujian Tengah Semester Individu
Mata kuliah Manajemen Pemasaran Madya
Dosen pengampu :
Prof. Dr. Hj. Ratih Hurriyati, M.P
Dr. A. H. Galih Kusumah, M.M

Oleh:

Badru, SE
1803448

MANAJEMEN
FAKULTAS PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkah, rahmat, karena atas karunia dan kehendak-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Marketing Communication
Mix” disusun untuk memperoleh temuan mengenai Marketing Communication Mix.
Makalah ini dikerjakan penulis dengan sebaik dan seoptimal mungkin
dengan harapan dapat bermanfaat. Apabila masih terdapat kekurangan dan
kesalahan, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk dijadikan landasan perbaikan yang berguna bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.

Bandung, November 2018

Badru

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 2


1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 2
1.2 Rumusan dan Tujuan Penulisan ............................................................ 3

BAB II KAJIAN TEORITIS ..................................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN MASALAH ..................................................................... 7


3.1 Kajian Objek Riset................................................................................. 7
3.2 Aplikasi Penerapan Kajian terhadap Objek Aplikasi Penerapan
Kajian terhadap Objek ......................................................................... 10

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................. 15


4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 15
4.2 Konklusi............................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Komunikasi pemasaran mempunyai peran yang sangat penting bagi
perusahaan untuk melakukan pencitraan (image) atas suatu merek tertentu. Selain
itu dengan komunikasi pemasaran dapat mengembangkan kesadaran konsumen
terhadap produk/jasa yang dihasilkan perusahaan, sehingga konsumen mengenal
produk/jasa yang ditawarkan, dengan begitu dapat merangsang terjadinya
penjualan. Kegiatan pemasaran akan berlangsung dengan sedemikian rupa dan
dapat mencapai segala sesuatu yang diinginkan, salah satunya adalah proses
pembelian dengan menggunakan komunikasi pemasaran yang baik. Pada tingkat
dasar, komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial
menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha
membujuk komsumen saat ini dan konsumen potensial agar berkeinginan masuk
dalah hubungan pertukaran. Selain itu, peran lain komunikasi dalam pemasaran
adalah untuk membedakan produk yang ditawarkan perusahaan dengan
perusahaan lainnya. Pada tingkatan lebih tinggi, peran komunikasi tidak hanya
berperan pada mendukung transaksi dengan menginformasikan, membujuk,
mengingatkan dan membedakan produk, tetapi juga menawarkan sarana
pertukaran itu sendiri (Setiadi, 2003).
Seiring dengan perkembangan zaman, kini komunikasi pemasaran lebih
dikenal dengan komunikasi pemasaran terpadu, yang artinya suatu konsep
perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah dari suatu
rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin
komunikasi misalnya, iklan media cetak-elektronik, respon langsung, promosi
penjualan, dan hubungan masyarakat guna memberikan kejelasan, konsistensi
serta dampak komunikasi yang maksimal. Marketing Public Relations sebagai alat
komunikasi pemasaran yang memadukan pelaksanaan program dan strategi
pemasaran (Marketing Strategi Implementation) dengan aktivitas program kerja
PR (Work Program of Public Relations) (Liaw, 2005).

2
Marketing Communication mix adalah fungsi komunikasi penjualan yang
dipilih secara selektif, yang nantinya digunakan sebagai bagian kampanye
promosi, dimana pada akhirnya menjadi bagian dari program penjualan produk
yang ingin dipasarkan (Duncan. 2002: 8). Contoh Marketing Communication mix
yang memiliki Product Positioning yang cukup baik, dimana produsen
memposisikan suatu produk yang dihasilkan mampu menarik perhatian dan
pikiran konsumennya untuk membeli produk tersebut, dan produsen mampu
memposisikan produknya dengan produk sejenis, maupun produk pionirnya. Agar
produk yang dihasilkan dapat diketahui dan dikenal oleh masyarakat luas, maka
produsen harus mempromosikan produk tersebut melalui bantuan media melalui
iklan. Berdasarkan uraian permasalahan yang dikemukakan, maka perlu dilakukan
penelitian mengenai “Analisa Penerapan Marketing Communication Mix Oleh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk”.

1.2 Rumusan dan Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
“Untuk mengetahui bagaimana hasil analisa penerapan marketing
communication mix oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk”

3
BAB II
KAJIAN TEORITIS

Memasarkan suatu produk perusahaan atau industri dibutuhkan strategi


pemasaran yang efektif, untuk memasarkannya seorang pemasar harus
mengembangkan program komunikasi yang efektif yang ditujukan kepada
konsumen untuk mengkomunikasikan informasi yang ada dan dirancang untuk
menghasilkan tindakan konsumen yang mengarah kepada keuntungan perusahaan
atau industri. Menurut Kennedy dan Soemanagara, dalam kajian komunikasi
pemasaran, kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat dimasukkan sebagai
bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran (Marketing communication
mix) (Kennedy, Soesmanegara, 2006). Kotler dan Amstrong mendefinisikan
bauran promosi atau bauran komunikasi pemasaran merupakan perpaduan khusus
dari alat yang digunakan perusahaan atau industri untuk meyakinkan nilai
komunikasi dan membangun hubungan dengan konsumen (Kotler, Amstrong,
2012).
Marketing Communication Mix adalah tahap kolektif untuk semua tipe
variasi perencanaan suatu pesan yang digunakan untuk membangun suatu merek
(a brand) produk, dengan saluran iklan (advertising), hubungan masyarakat
(public relation), promosi penjualan (sales promotion), penjualan langsung (direct
marketing), penjualan individu (personal selling), kemasan (packaging), event-
strategi kampanye-kerjasama (event and sponsorship), dan servis kepada
konsumen (costumer service) (Duncan. 2002: 7). Marketing Communication Mix,
yaitu menciptakan, mendistribusikan, mengelola, dan mengevaluasi pesan dari
produk yang telah dihasilkan, dimana setiap informasi dan pengalaman
memberikan dampak bagaimana suatu produk tersebut dapat diterima ditengah
masyarakat. Marketing Communication Mix tidak bisa dilepaskan dari empat hal
paling terkenal, yaitu: (1) Produk, (2) Harga, (3) Tempat distribusi, dan (4)
Promosi (sebagai focus utama).
Salah satu strategi yang paling penting untuk keputusan penjualan secara
berkelanjutan, maka haris dilakukan perpaduan dari fungsi komunikasi penjualan
dan media (Mix of MC functions and media) harus menjadikan produk ini sebagai
yang terbaik, maka Marketing Communication mix adalah fungsi komunikasi

4
penjualan yang dipilih secara selektif, yang nantinya digunakan sebagai bagian
kampanye promosi, dimana pada akhirnya menjadi bagian dari program penjualan
produk yang ingin dipasarkan (Duncan. 2002: 8). Contoh Marketing
Communication mix yang memiliki Product Positioning yang cukup baik, dimana
produsen memposisikan suatu produk yang dihasilkan mampu menarik perhatian
dan pikiran konsumennya untuk membeli produk tersebut, dan produsen mampu
memposisikan produknya dengan produk sejenis, maupun produk pionirnya. Agar
produk yang dihasilkan dapat diketahui dan dikenal oleh masyarakat luas, maka
produsen harus mempromosikan produk tersebut melalui bantuan media melalui
iklan.
Bauran komunikasi pemasaran adalah kombinasi strategi yang paling baik
dari variabel periklanan, penjualan personal, dan alat promosi lain, yang
semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Menurut
Djaslim Saladin dan Herry A. Buchory, bauran promosi merupakan alat efektif
untuk berkomunikasi dengan para pelanggan (baik konsumen maupun perantara)
yang perlu ditangani secara cermat karena masalahnya bukan hanya menyangkut
bagaimana berkomukasi dengan pelanggan, akan tetapi juga menyangkut
besarnya biaya yang akan dipergunakan (Djaslim, 2010). Bauran komunikasi
pemasaran (marketing communication mix) terdiri dari tujuh model komunikasi,
yaitu (Kothler, 2006):

5
1) Periklan (Advertising) – Setiap bentuk presentasi nonpersonal yang dibayar
dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi. Contoh:
Iklan cetak dan broadcast.
2) Promosi penjualan (Sales promotion) – Berbagai insentif jangka pendek untuk
mendorong uji coba atau pembelian produk atau jasa. Contoh: Kontes,
permainan, undian.
3) Acara khusus (Events and experiences) – kegiatan dan program Perusahaan
yang disponsori dirancang untuk menciptakan yang berhubungan dengan
interaksi merek secara harian atau khusus. Contoh: Entertainment, Festival.
4) Hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and publicity) –
Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi
citra perusahaan atau produk individualnya. Contoh: Seminar, Annual reports.
5) Pemasaran langsung (Direct marketing) – Penggunaan mail, telepon, fax, e-
mail, atau Internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta
respon atau dialog dari pelanggan tertentu dan prospek. Contoh: laporan
tahunan, pameran dan perdagangan.
6) Interactive marketing – sebuah alat yang digunakan dalam melakukan
promosi. Internet sebagai suatu jaringan komputer global yang sudah terbukti
dapat semakin mempermudah untuk berkomunikasi serta memperoleh
berbagai informasi yang banyak dibutuhkan dengan cepat dan harus akurat.
7) Penjualan personal (Personal selling) – Interaksi dengan satu atau lebih calon
pembeli untuk tujuan membuat presentasi, menjawab pertanyaan, dan
pengadaan pesanan. Contoh: telemarketing

6
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Kajian Objek Riset


PT Adhi Karya Tbk (ADHI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang
konstruksi di Indonesia.

Perusahaan yang didirikan pada tahun 1960 ini bermarkas di Jakarta, Indonesia.
Perusahaan ini awalnya bernama rchitecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf
Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. (Associatie N.V.) saat
kepemilikikannya masih di bawah Belanda. Namun sejak tanggal 11 Maret 1960,
perusahaan di nasionalisasi dengan tujuan untuk memacu pembangunan
infrastruktur di Indonesia. Bisnisnya termasuk layanan konstruksi, EPC, investasi
infrastruktur, properti, dan real estate. Terhitung sejak tanggal 1 Juni 1974, ADHI
menjadi Perseroan Terbatas, berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia. Perusahaan ini merupakan perusahaan konstruksi pertama
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (d.h. Bursa Efek Jakarta) sejak 18 Maret
2004, di mana pada akhir tahun 2003 negara Republik Indonesia telah melepas
49% kepemilikan sahamnya kepada masyarakat melalui mekanisme Initial Public
Offering (IPO). Selain bergerak di bidang konstruksi, perusahaan juga bergerak
dibidang terkait seperti bisnis EPC, dan Investasi untuk meningkatkan daya saing
perusahaan dan kekuatan perusahaan di tengah tekanan persaingan dan perang
harga pada tahun 2006. Dengan tagline-nya, “Beyond Construction”, perusahaan
ingin menggambarkan motivasinya untuk bergerak ke bisnis lain yang terkait
dengan core business perusahaan. ADHI juga telah merambah dunia Internasional
di negara-negara Asia Tenggara. Dalam kegiatan operasionalnya, ADHI didukung
oleh delapan divisi operasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri di
7
samping Anak-anak Perusahaannya. Perusahaan ini memiliki visi untuk menjadi
salah satu
Perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara dengan melakukan
kinerja berdasarkan atas peningkatan corporate value secara incorporated,
melakukan proses pembelajaran (learning) dalam mencapai pertumbuhan
(peningkatan corporate value),

PELATIHAN DI ADHI LEARNING CENTER

proaktif melaksanakan lima lini bisnis secara profesional, governance,


mendukung pertumbuhan perusahaan, dan menerapkan Corporate Culture yang
simple tapi membumi/dilaksanakan (down to earth), serta ikut berpartisipasi aktif
dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Corporate Social
Responsibility (CSR) seiring pertumbuhan perusahaan. ADHI telah mampu
menunjukkan kemampuannya sebagai perusahaan konstruksi terkemuka di Asia
Tenggara melalui daya saing dan pengalaman yang dibuktikan pada keberhasilan
proyek konstruksi yang sudah dijalankan. Keberhasilan usaha yang sudah diraih
ADHI bukan berarti tanpa dukungan dan peran serta masyarakat, untuk itu ADHI
berperan aktif dalam mengembangkan program CSR serta Program Kemitraan &
Bina Lingkungan Perseroan.
ADHI menyadari pentingnya menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja bisnis yang

8
berkelanjutan, dan juga sebagai bentuk pertanggungjawaban Perseroan kepada
para Pemangku Kepentingan.
1. Meningkatkan potensi perusahaan untuk mendapatkan peluang usaha yang
menjamin masa depan perusahaan melalui sinergi internal dan eksternal.
2. Menjaga kualitas pelayanan dengan sasaran semua tahapan proyek
dilaksanakan sesuai jadwal.
3. Membangun kerjasama yang strategis dengan pemerintah dan perusahaan lain
untuk memperluas pasar konstruksi.
ADHI juga percaya bahwa GCG (Good Corporate Governance)
merupakan sebuah sistem nilai dimana penerapan sistem nilai tersebut bersamaan
dengan standar praktik terbaik internasional akan meningkatkan kinerja
Perusahaan secara keseluruhan.
Penerapan GCG di lingkungan Perusahaan akan mendorong untuk:
1. Memberikan perlindungan yang memadai dan perlakuan yang adil bagi para
pemangku kepentingan.
2. Memberikan kontribusi optimal pada peningkatan kinerja Perusahaan.
3. Meningkatkan serta menjaga citra Perusahaan melalui pelayanan prima.
4. Menjaga serta memelihara aset dan sumber daya Perusahaan.
ADHI selalu berkomitmen bahwa pentingnya penerapan K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) bagi para pekerja PT. Adhi Karya adalah untuk mencegah
atau mengurangi kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan terjadinya kejadian
berbahaya lainnya.
1. Keselamatan dan kesehatan para karyawan perusahaan dapat meningkatkan
kinerja dan produktifitas perusahaan.
2. Suasana lingkungan kerja yang aman akan memberikan kenyamanan bagi
karyawan untuk bekerja sehingga dapat meningkatkan motivasi dan tanggung
jawab kerja.
3. Tingkat kecelakaan yang tinggi akan merugikan perusahaan baik dari sisi
financial maupun reputasi perusahaan dimata pelanggan sehingga dapat
menurunkan daya saing perusahaan.

9
3.2 Aplikasi Penerapan Kajian terhadap Objek
Promotion MC Brand Messages
PT. Adhi Karya memiliki sistem promosi yang luas menyeluruh dengan
berbagai program-programnya. PT. Adhi Karya masih tetap menggunakan media
promosi sebagai alat pemasaran melalui website, berbagai pameran, majalah dan
dukungan/sponsorship. Hal ini dilakukan agar bisa menjangkau pasar yang lebih
luas, sekaligus menginformasikan produk yang dimiliki, pembentukan citra baik
(image), serta meningkatkan kesadaran klien, menunjukan keberadaan Perseroan
yang semuanya berujung pada tujuan Perseroan yaitu terjadinya penjualan dengan
margin yang menarik.
1. Undifferentiated Marketing : Berdasarkan konsep bahwa di dalam
undifferentiated marketing, bahwa produk yang dihasilkan bersifat masal dan
dipromosikan. Maka pada pembahasan pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk,
promosi tersebut dilakukan dengan cara membuat mug (2007). Selain itu,
menurut laporan tahunan 2012, dengan menerapkan prinsip keterbukaan maka
promosi juga dilakukan melalui siaran pers,spanduk, dan surat kabar.
2. Differentiated Marketing : Terkait dengan pembahasan differentiated
marketing yang dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk, maka strategi
khusus yang dilakukan olehnya adalah mengacu pada laporan tahunan 2012
bahwa PT Adhi Karya (Persero) Tbk memiliki kode etik 3B (Bekerja Cerdas,
Berintegritas, dan Bersahaja). Di dalam salah satu kode etik yaitu “bekerja
keras” secara implisit memiliki arti bahwa di dalam menghadapi persaingan
yang semakin ketat, PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengedepankan inovasi
dan efisiensi yang dilandasi jiwa entrepreneurship.
3. Concentrated Marketing : Fokus perusahaan diterapkan pada inovasi-inovasi
melalui proyek-proyek yang akan ditangani. Sebagai contoh proyek-proyek
yang akan ditangani tersebut adalah Jakarta Monorail.

10
LRT Taman Mini - Cawang

Campaign Strategy
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) bertujuan untuk
memastikan pengelolaan lingkungan berjalan dengan benar dan baik sesuai
dengan kebijakan dan sasaran Perseroan serta perundang-undangan yang berlaku.
Sepanjang tahun 2017, Perseroan telah menganggarkan dana untuk PKBL sebesar
Rp15.296 miliar dengan realisasi penyaluran hingga akhir 2017 sebesar Rp12.429
miliar. Nilai ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan


usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri. ADHI telah menyalurkan dana
Program Kemitraan di:
1. Kabupaten Pasaman Barat kepada 60 Mitra Binaan Peternak Sapi
2. Kabupaten Kediri kepada 8 Mitra Binaan Tani Bawang
11
3. Kabupaten Nganjuk kepada 10 Mitra Binaan Tani Palawija
4. Kabupaten Klaten kepada 10 Mitra Binaan Tani & Peternakan
5. Daerah Istimewa Yogyakarta 22 Mitra Binaan Peternakan, Perdagangan
ADHI juga telah memberikan bantuan berupa pembinaan kepada para
Mitra Binaan antara lain:
- 5 (lima) mitra binaan ikut serta dalam kegiatan bazar di Pasar Rakyat dalam
rangka memeriahkan HUT Adhi ke-54 yang diselenggarakan di Kantor Pusat
ADHI. Melalui kegiatan ini, produk mitra binaan unggulan ADHI
diperkenalkan kepada seluruh insan ADHI.
- Ikut serta dalam Pameran Adhiwastra yang diselenggarakan selama lima hari
tanggal 5-9 April 2017 di Hall A – B, Jakarta Convention Center (JCC).
PKBL ADHI mengikutsertakan dua mitra binaan. Melalui Pameran
Adhiwastra ini merupakan salah satu media promosi bagi mitra binaan ADHI
ke pasar nasional.
- ADHI juga menyelenggarakan pelatihan untuk mitra binaan yang
diselenggarakan sebagai berikut:
• Di Yogyakarta sejumlah 28 Mitra Binaan yang dilaksanakan pada tanggal
19- 20 September 2017, bertempat di Hotel Griya Persada, Kaliurang,
Yogyakarta. Tema “Membangun Bisnis Unggulan Membangun
Kemandirian”. Materi yang diberikan meliputi ide pengembangan usaha
kreatif, ide marketing kreatif serta dilakukan evaluasi usaha mitra binaan
angkatan 2016.
• Di Kota Makassar yang diikuiti oleh 26 mitra binaan. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 23 November 2017 dengan mengambil tema
“Ide & Marketing Kreatif”. Materi yang diberikan berupa pembinaan
motivasi wirausaha, pengenalan sistem traksaksi bisnis, tallent mapping
dan perencanaan keuangan.

12
Brand Message
Penawaran paket produk jasa tambahan (misalnya design & build) dalam
rangka melakukan diferensiasi dalam aspek layanan tampaknya tergantung klien
sasaran. Karena kebiasaan yang terjadi pada proyek pemerintah adalah
memisahkan paket-paket pekerjaan berdasarkan tahun anggaran, misalnya paket
pekerjaan perencanaan dianggarkan pada tahun yang berbeda dengan paket
pekerjaan pelaksanaan.
Bauran pemasaran (marketing mix) yang dijalankan Perseroan saat ini
mendukung posisi pasar yang ingin diraih. Sistem kontrol yang diterapkan untuk
menjamin produk yang sesuai standar yang ditetapkan dan pelatihan yang
diberikan kepada para personel, semuanya akan berdampak pada terciptanya
efisiensi proses konstruksi diantaranya efisiensi waktu, berkurangnya kesalahan
dalam bekerja yang akhirnya akan menghemat biaya yang dikeluarkan. Dengan
demikian harga penawaran yang diajukan akan lebih kompetitif dari pada para
pesaing.

Identifying Target Audiences


Pasar dalam industri konstruksi yang heterogen dan adanya persaingan
tampaknya menyebabkan kontraktor konstruksi mengelompokkan pasarnya dalam
rangka memahami struktur pasar yang akan dilayaninya. Perseroan sendiri
memiliki pembagian pasarnya sendiri yaitu APBN/APBD, BUMN, dan Swasta.
Di sisi lain membangun posisi dengan basis harga didukung dengan upaya
menciptakan perbedaan yang unik dibandingkan para kontraktor pesaingnya.
Dalam menciptakan suatu perbedaan yang unik maka perusahaan konstruksi
sebaiknya memanfaatkan aktivitas rantai nilai perusahaan yang terdiri dari
aktivitas pendukung (infrastruktur perusahaan, sumber daya manusia, dan
pengembangan teknologi) dan aktivitas primer (proses konstruksi dan pemberian
layanan tambahan). Untuk tahun 2018, Perseroan menargetkan kontrak yang
diperoleh masih didominasi dari proyek pemerintah namun tidak menutup
kesempatan perolehan kontrak dari proyek swasta.
Hampir seluruh kontraktor, termasuk Perseroan, ingin dipersepsikan
sebagai perusahaan yang memiliki reputasi atau citra (image) yang kuat, harga

13
yang bersaing dan berpengalaman. Karena Perseroan memandang basis posisi
atau reputasi yang baik adalah modal utama untuk memperoleh kepercayaan dari
klien. Perseroan ingin terlihat berkesan sebagai perusahaan konstruksi yang besar,
handal terkemuka, terbaik, unggul dan dikenal luas oleh klien dan calon klien.
Pernyataan Perseroan tersebut direfleksikan dengan adanya perbedaan
yang unik (differentiation) dengan perusahaan sejenis lainnya. Perseroan telah
menciptakan perbedaan unik dengan memanfaatkan aktivitas rantai nilai
perusahaan (value chain activity) yang terdiri dari pendukung (infrastruktur
perusahaan, SDM, pengembangan teknologi) dan aktivitas primer (proses
konstruksi dan pemberian layanan tambahan).

14
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1 Kesimpulan
Kegiatan pemasaran akan berlangsung dengan sedemikian rupa dan dapat
mencapai segala sesuatu yang diinginkan, salah satunya adalah proses pembelian
dengan menggunakan komunikasi pemasaran yang baik. Peran komunikasi tidak
hanya berperan pada mendukung transaksi dengan menginformasikan, membujuk,
mengingatkan dan membedakan produk, tetapi juga menawarkan sarana
pertukaran itu sendiri. Marketing Communication Mix adalah tahap kolektif untuk
semua tipe variasi perencanaan suatu pesan yang digunakan untuk membangun
suatu merek (a brand) produk, dengan saluran iklan (advertising), hubungan
masyarakat (public relation), promosi penjualan (sales promotion), penjualan
langsung (direct marketing), penjualan individu (personal selling), kemasan
(packaging), event-strategi kampanye-kerjasama (event and sponsorship), dan
servis kepada konsumen (costumer service) (Duncan. 2002: 7).
4.2 Konklusi
Perusahaan harus memilih kombinasi yang tepat dari elemen dari bauran
pemasaran tidak terjadi secara kebetulan. Pemasar perlu mendapat informasi
tentang masalah dan peluang yang menyertai setiap elemen dari campuran.
Mereka juga harus menyadari bagaimana elemen-elemen ini dapat
dikombinasikan untuk memberikan program pemasaran yang efektif. Pasar dapat
dipelajari dengan memeriksa pengguna dan informasi ini dapat digunakan untuk
pelaksanaan strategi pemasaran yang komprehensif dan campuran. Kebijakan
komunikasi harus menjadi bagian dari strategi pemasaran yang berlaku,
dikoordinasikan dengan kegiatan pemasaran lainnya. Perusahaan dapat
menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk iklan atau promosi penjualan, tapi
akan memiliki sedikit kesempatan untuk sukses jika produk dengan kualitas yang
buruk, tidak benar worded harga, atau ada distribusi yang memadai kepada
pelanggan. Banyak perusahaan juga menyadari kebutuhan untuk
mengintegrasikan berbagai upaya terkait dengan pemasaran bauran komunikasi
sebagai media iklan, pemasaran langsung, promosi penjualan dan hubungan
masyarakat untuk mencapai komunikasi pemasaran yang lebih efektif.
15
DAFTAR PUSTAKA

Duncan, Tom. 2002. Principles of Advertising & IMC, 2nd ed - International


Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin (series in marketing).

Ittelkom. 2009. Student Lounge - students.ittelkom.ac.id Forum. Melalui


http://students.stttelkom.ac.id/web/viewtopic.php?p=338087.html

Kennedy dan Soesmanegara., Marketing Communication : Taktik & Strategi,


(Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer, 2006), hal 23.

Kothler dan Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 133, Jilid 1, ( Jakarta :


Erlangga, 2012 ), hal. 432.

Kothler, Philip, Marketing management. New Jersey: Pearson Education, 2006.

Lindstrom, Martin dan Patricia B. Seybold. 2007. Top Brand: Anak dan Remaja,
Cetakan pertama. Jakarta: Penerbit PPM.

Ponijan Liaw, Understanding Your Communication Styles (Bandung:Sidoku


Press, 2005), Hal.

Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003), hlm. 250.

Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management & Strategy. Yogyakarta: Penerbit


ANDI.

16

Anda mungkin juga menyukai