KOMUNIKASI PEMASARAN
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Dra. I Gst. Ayu Kt. Giantari, M.Si.
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper yang
berjudul “Komunikasi Pemasaran dan Bauran Komunikasi Pemasaran“ ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari paper ini adalah untuk memenuhi tugas
ibu Dosen pada mata kuliah Manajemen Pemasaran. Selain itu, paper ini
bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang Komunikasi Pemasaran dan
Bauran Komunikasi Pemasaran.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Dra. I Gst. Ayu
Kt. Giantari, M.Si. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, paper yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan paper ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran...........................................................3
2.2 Komponen Komunikasi Pemasaran..........................................................5
2.3 Proses Komunikasi Pemasaran..................................................................8
2.4 Media Komunikasi Pemasaran................................................................11
2.5 Bauran Komunikasi.................................................................................13
2.6 Faktor Komunikasi Pemasaran................................................................17
2.7 Perilaku Konsumen dalam Komunikasi Pemasaran................................21
2.8 Hambatan Komunikasi............................................................................26
BAB III KESIMPULAN........................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
membuat individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
juga inginkan melalui proses penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan
nilai dengan orang lain. Adapun proses sosial pastinya membutuhkan yang
namanya proses komunikasi satu sama lain. Maka dari itu komunikasi dalam
pemasaran merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam dunia pemasaran baik
itu produk ataupun jasa, sehingga kedua hal tersebut saling berkaitan dan
bergantungan satu sama lain dan juga merupakan dua unsur yang tidak dapat
dipisahkan.
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
produk, direct-mail, sampel produk gratis, kupon, publisitas, dan alat-alat
komunikasi lainnya.
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan
kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar.
5 jenis promosi (bauran promosi) yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka
(personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat
dan publisitas (publicity and public relation), serta pemasaran langsung (direct
marketing). Untuk mencapai sasaran komunikasi yang baik, komunikator dapat
memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan
yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan
digunakan.
Model komunikasi pemasaran meliputi:
vii
5. Umpan Balik (Feedback) atas pesan yang dikirimkan. Pemasar
menginformasi apakan pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan,
artinya mendapat respon atau tindakan yang positif dari konsumen, atau
justru pesan tidak sampai secara efektif.
1. Komunikator
Komunikator merupakan pihak pembuat pesan dengan maksud tertentu
untuk disampaikan kepada objek pesan atau disebut juga dengan komunikan.
Komunikator, merupakan pihak yang memiliki maksud tertentu kepada objek agar
viii
objek tersebut bergerak sesuai dengan keinginannya. Semua orang dapat menjadi
komunikator, termasuk dalam masalah bisnis. Aspek yang penting dari
komunikator meliputi konteks, pengalaman, pengetahuan, kepentingan, dan lain
sebagainya. Seluruh aspek ini akan berpengaruh dalam proses komunikasi yang
dilakukan olehnya. Komunikator dalam komunikasi pemasaran dapat berupa
seorang sales, pihak yang melakukan endorsement dan lain sebagainya. Apabila
komunikator memiliki posisi atau dipandang baik oleh masyarakat, maka pesan
yang disampaikan oleh komunikator tersebut akan cenderung mudah diterima
oleh para komunikan.
2. Komunikan
Komunikan adalah pihak yang menjadi sasaran pesan dari komunikator.
Oleh karena itu, komunikator yang baik tidak bisa mengabaikan komunikan yang
hendak dituju. Sekalipun produk yang dijual sama, bila komunikan berbeda, maka
pesan yang disusun juga idealnya mengikuti konteks yang dimiliki oleh si
komunikan. Aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan dalam diri komunikan
meliputi umur, jenis kelamin, pengetahuan, kebiasaan, pengalaman, dan lain
sebagainya. Produk yang baik pasti akan selalu berasal dari kebutuhan pelanggan
atau keinginan yang berdasarkan atas kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu dalam
komunikasi pemasaran unsur komunikan juga harus diperhitungkan dengan benar
karena akan mempengaruhi strategi dalam pengiriman pesan secara keseluruhan.
3. Pesan
Pesan adalah rumusan maksud yang disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan. Pesan biasanya terwujud dalam bentuk simbol-simbol bahasa
tertentu, walaupun tidak menutup kemungkinan diwujudkan dalam bentuk yang
lain seperti misalnya warna, perilaku, lambang-lambang tertentu, dan lain
sebagainya. Hal yang sama juga berlaku dalam komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran yang baik pasti akan selalu membuat pesan yang mudah
diterima, tidak menyerang, tidak memaksa, dan tentunya efektif untuk mengajak
atau membujuk calon konsumen untuk membeli produk yang dibuat oleh
perusahaan atau pelaku bisnis tertentu. Ada banyak variabel yang memengaruhi
ix
bentuk pesan, termasuk dari segi komunikan, konteks, kondisi sosial budaya, dan
lain sebagainya.
4. Media
Media adalah sarana yang digunakan agar pesan yang dibuat oleh
komunikator dapat tersampaikan pada komunikan. Ada banyak jenis media yang
dapat dipakai dewasa ini seperti misalnya internet, gelombang radio, televisi, surat
kabar, dan lain sebagainya. Dalam komunikasi pemasaran, media digunakan
untuk membuat pesan yang telah dibuat oleh komunikator sehingga dapat diterima
oleh konsumen dan konsumen memiliki minat untuk membeli produk yang telah
dibuat oleh komunikator. Pemilihan media sangat berpengaruh pada tingkat
keefektifan komunikasi yang dilakukan oleh komunikator. Memilih media
komunikasi yang keliru dapat membuat biaya untuk melakukan komunikasi lebih
besar dan peluang untuk membuat komunikan tertarik membeli produk juga akan
lebih rendah. Oleh karena itu dalam setiap komunikasi pemasaran pemilihan
media seharusnya dipikirkan matang-matang agar perusahaan dapat menghemat
biaya sekaligus mencapai tujuan komunikasi dengan efektif.
5. Hambatan
Hambatan adalah hal-hal yang dapat mengurangi tingkat penerimaan
pesan pada komunikan. Hambatan perlu diselesaikan karena berpeluang untuk
membuat pesan tidak tersampaikan dengan baik, sehingga tujuan dari komunikasi
pun tidak akan tercapai dengan sempurna. Oleh karena itu, sebaiknya seorang
komunikator dapat memperhitungkan hambatan apa saja yang dapat membuat
komunikasi yang dia lakukan terganggu serta cara untuk mengatasinya.
6. Tujuan
Tujuan pokok dalam komunikasi pemasaran adalah agar pelanggan mau
membeli produk yang dijual oleh perusahaan. Walaupun bentuk pesannya
berbeda, akan tetapi tujuan pokok ini akan senantiasa menjadi tujuan akhir dari
keseluruhan proses komunikasi pemasaran.
x
7. Feedback
Feedback atau umpan balik adalah respon yang diberikan oleh komunikan
terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator dalam sebuah komunikasi
pemasaran. Umpan balik sangat penting diperhatikan oleh komunikator karena
dari situ dapat diketahui apakah komunikasi yang dilakukan sudah efektif dan
efisien atau tidak.
8. Produk
Produk merupakan unsur pokok dalam komunikasi pemasaran karena dari
produk inilah pesan dapat disusun dengan baik. Tanpa mengetahui produk yang
dijual oleh perusahaan dengan baik, maka pesan-pesan yang dibuat pun tidak akan
efektif dan bahkan dapat membuat pelanggan tidak tertarik untuk membeli produk
yang dijual perusahaan.
xi
pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian akan suatu produk, akan
mengalami beberapa tahapan sebelum benar – benar melakukan transaksi tersebut.
Keputusan untuk membeli tersebut timbul karena adanya penilaian obyektif atau
karena dorongan emosi. Proses untuk menganalisa, merasakan dan memutuskan
ini pada dasarnya adalah sifat seorang individu dalam memecahkan masalah.
Dalam membeli sesuatu seorang konsumen biasanya melalui kelima tahap sebagai
berikut:
1. Pengenalan Kebutuhan/Masalah (need recognition)
3. Penilaian Alternatif
xii
B. Pemasar jangan memasukan cirri-ciri yang menonjol dari suatu produk
sebagai sesuatu yang paling penting. Pemasar harus lebih
mempertimbangkan kegunaan ciri- ciri produk tersebut bukan
menonjolkannya.
C. Konsumen biasanya membangun seperangkat kepercayaan merek sesuai
dengan ciri-cirinya. d. Konsumen diasumsikan memiliki sejumlah fungsi
kegunaan atas setiap ciri. Fungsi kegunaan menggambarkan bagaimana
konsumen mengharapakan kepuasan dari suatu produk yang bervariasi
pada tingkat yang berbeda untuk masing-masing ciri.
D. Terbentuknya sikap konsumen terhadap beberapa pilihan merek melalui
prosedur penilaian. Konsumen ternyata merupakan prosedur penilaian
yang berbeda untuk membuat suatu pilihan diantara sekian banyak ciri-ciri
objek.
xiii
berlangsung hingga priode pasca pembelian untuk mengevaluasi produknya
apakah diterima oleh masyarakat atau tidak.
1. Periklanan
xiv
2. Promosi Penjualan
3. Hubungan Masyarakat
4. Penjualan personal
xv
5. Pemasaran Langsung
xvi
Biaya yang dikeluarkan untuk menyebarkan informasi melalui viral
marketing sangat kecil.
Mempunyai korelasi dengan merek terkenal, kesetiaan konsumen , dan
penggunaan website.
Memberikan kredibilitas perusahaan secara instan
Kelemahan viral marketing:
Tergantung pada pemicunya, jika pemicu tidak mampu menarik
konsumen, pesan yang disampaikan tersebuttidak akan menjadi viral atau tidak
disebarkan. Sangat sulit dikontrol, proses penyebaran dan replikasi yang cepat
tidak memungkinkan orang yang memasarkan mengontrol isi pesan yang
disampaikan.
Ketika perusahaan merancang strategi komunikasi, pemasar harus
membuka wawasannya agar berpikir dalam kerangka komunikasi pemasaran
terpadu, yaitu memanfaatkan beragam elemen bauran komunikasi yang berbeda-
beda agar tercipta koherensi yang saling mendukung. Setiap kegiatn pemasaran
dapat membawa kesan yang bisa memperkuat atau justru memperlemah citra
perusahaan di mata konsumen. Karena itu, pemasar harus memadukan
keseluruhan bauran pemasaran agar dapat efektif mengkomunikasikan pesan dan
positioning strategis yang konsisten pada konsumen.
1. Periklanan
Iklan adalah penyaji informasi tentang produk, merek, perusahaan atau
gerai yang didanai sponsor. Iklan bertujuan mempengaruhi citra, keyakinan, dan
sikap konsumen terhadap produk dan merek, serta perilaku konsumen. Bahkan,
iklan bisa dianggap manajemen citra, yakni menciptakan dan menancapkan citra
serta makna-makna di pikiran konsumen. Iklan biasanya disampaikan lewat TV,
radio, media cetak, billboard, atau media lain seperti internet.
Iklan dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri dan kelebihan yang dimiliki:
xvii
1) Public presentation, Sifat publik dari iklan memberi semacam legiti-masi pada
produk dlan mengesankan penawaran yang ter-standarisasi.
2) Pervasiveness, Pemasar bisa mengulang-ulang pesan yang sama melalui iklan,
Iklan berskala besar akan menimbulkan kesan positif tentang ukuran, kekuatan
dan kesuksesan (perusahaan) penjual.
3) Amplified expressiveness, Iklan memberi peluang untuk men-dramatisir
perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, bunyi dan warna.
4) Impersonality, Audiens tidak wajib menaruh perhatian atau me-respon iklan.
Iklan lebih merupakan monolog di depan audiens, bukan sebuah dialog
dengan audiens.
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah rayuan langsung kepada konsumen yang
diberikan oleh pemasar untuk membeli suatu produk. Promosi ini bisa dilakukan
seperti dengan, memberi diskon ataupun menambah nilai tambah bila konsumen
membeli produk.
Pada dasarnya semua jenis promosi mempunyai atau menawarkan 3 keuntungan:
Komunikasi, promosi biasanya mengundang minat dan umum-nya
menyajikan informasi agar konsumen terdorong membeli.
Insentif, mereka menawarkan konsesi, rangsangan atau kontribusi yang
bagi konsumen bisa merupakan value tersendiri.
Undangan, promosi bersifat mengundang agar seketika dapat terjadi
transaksi.
Perusahaan umumnya melakukan promosi dengan memanfaatkan promosi
pejualan agar dapat merangsang lebih cepat respon dari konsumen. Biasanya,
metode ini hanya berlangsung pada jangka pendek seperti mendramatisir tawaran
dari perusahaan agar penjualan yang sedang tidak laku dapat didongkrak Kembali.
xviii
pasar komputer mengeluarkan uang propmosi, begitu pula, liputan produk serta
merek-merek baru, membandingkab merek-merek di majalah bisnis, koran atau
internet.
Humas dan publikasi memiliki daya Tarik dan memiliki keunggulan sebagai
berikut:
Kredibilitas tinggi, berita dan fitur lebih otentik dan kredibel di mata
pembaca jika dibandingkan dengan iklan.
Mampu menjaring pembeli dalam keadaan sedang lengah, humas mampu
menjangkau prospek yang suka menghindari wiraniaga dan iklan.
Dramatisasi, humas mampu mendramatisir perusahaan atau produk.
Pemasar umumnya masih kurang mengoptimalkan humas, padahal program
humas yang dirancang dengan baik dan didukung dengan elemen bauran promosi
lainnya bisa menjadi sangat efektif.
4. Penjualan Pribadi
Penjualan pribadi atau personal merupakan metode yang sangat efektif
pada tahapan lanjut proses pembelian, khususnya untuk membangun citra, selera,
keyakinan, dan mendorong aksi konsumen.
Penjualan pribadi memiliki 3 kelebihan unik yakni:
Perjumpaan personal, penjualan personal merupakan hubungan tak
berjarak dan bersifat interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing
dapat mengamati reaksi satu sama lain secara dekat.
Kultivasi, penjualan personal memungkinkan berkembangnya segala jenis
hubungan, dari sekedar hubungan jual-beli hingga persahabatan pribadi
yang hangat.
Respon, penjualan personal mampu memaksa pembeli merasa wajib
mendengarkan wiraniaga.
5. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung yaitu hubungan langsung dengan pelanggan yang ditujukan
secara tepat dengan tujuan untuk mendapatkan respon sesegera mungkin untuk
xix
menciptakan hubungan baik dengan konsumen secara berkelanjutan. Pemasaran
langsung memiliki ciri-ciri yang unik seperti:
Nonpublik, pesan biasanya dialamatkan pada orang tertentu.
Customized, pesan bisa khusus dibuatkan agar dapat membujuk individu
tertentu.
Up-to-date. pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat.
Interaktif, pesan dapat diubah-ubah tergantung respon yang diterima
xx
Faktor-Faktor dalam menentukan bauran komunikasi pemasaran atau bauran
promosi sebagai berikut:
1. Ketersediaan anggaran
Bagi sebagian besar perusahaan, ketersediaan anggaran untuk memasarkan
produk dapat menentukan bauran komunikasi pemasaran yang digunakan. Hal ini
disebabkan anggaran mempengaruhi jangkauan promosi (jumlah orang yang
terpapar pesan), dan frekuensi (seberapa sering orang yang terpapar oleh pesan).
xxi
tersebut merupakan pengaruh strategi komunikasi pemasaran terhadap keputusan
pembelian.
7. Preferensi media
Konsumen yang berbeda akan memilih media yang berbeda pula. Dalam
istilah pasar, khalayak sasaran seperti generasi milenial lebih menyukai media
online, telepon seluler, pemasaran secara bergerak, dan media sosial bila
dibandingkan dengan konsumen yang lebih tua. Preferensi media telah diteliti
secara akademis atau oleh perusahaan penelitian pemasaran, dan perusahaan
untuk mengetahui bagaimana konsumen ingin dijangkau. Dengan kata lain, media
komunikasi apa yang efektif menjangkau khalayak sasaran berdasarkan preferensi
media khalayak sasaran.
xxii
8. Regulasi
Regulasi dapat mempengaruhi jenis promosi yang digunakan. Misalnya,
hukum di Indonesia membatasi penayangan iklan rokok di televisi selama prime
time. Hal ini untuk mencegah anak-anak di bawah umur untuk mengkonsumsi
rokok. Contoh lainnya adalah di beberapa negara Asia, produk-produk
kontroversial seperti alkohol tidak dapat diiklankan selama prime time di televisi.
Regulasi semacam ini perlu mendapat perhatian pemasar atau manajer pemasaran
dan dijadikan sebagai dasar dalam menentukan bauran komunikasi pemasaran.
9. Kompetitor
Dalam menentukan bauran komunikasi pemasaran, seorang pemasar atau
manajer pemasaran hendaknya memikirkan apa yang dilakukan oleh kompetitor
terkait dengan bauran komunikasi pemasaran yang digunakan. Terutama terkait
dengan kesamaan produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Hal ini
dilakukan untuk menarik konsumen lebih banyak sehingga konsumen bersedia
membeli produk yang ditawarkan oleh pemasar dibandingkan produk kompetitor.
Namun, perlu dipahami bahwa dalam menetukan bauran komunikasi pemasaran
terkait kesamaan produk atau jasa dengan kompetitor hendaknya dilakukan
dengan tidak melanggar etika komunikasi pemasaran yang ada.
xxiii
Mempelajari faktor dalam menentukan bauran komunikasi pemasaran
dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :
kita dapat mengetahui dan memahami makna komunikasi pemasaran
kita dapat mengetahui dan memahami makna bauran komunikasi
pemasaran
kita dapat mengetahui dan memahami berbagai faktor dalam menentukan
bauran komunikasi pemasaran
xxiv
begitu cepat mencari informasi tentang produk yang dibutuhkan itu. Secara umum
konsumen memiliki lima sumber informasi tentang produk yang ingin mereka
beli:
● Informasi internal (Internal information)
Pada banyak kasus, konsumen mempunyai pengalaman pribadi tentang
kebutuhan produk yang sedang mereka rasakan. Apabila mereka ingat produk apa
pada masa lampau memenuhi kebutuhan secara memuaskan, mereka
mencantumkan produk tersebut dalam daftar pilihan produk.
● Informasi kelompok
Sumber informasi lain yang digunakan konsumen untuk mencari tahu
tentang produk yang dibutuhkan adalah keluarga, teman, tetangga, sahabat, dan
lain-lain. Oleh karena hubungan konsumen dengan kelompok itu erat, informasi,
pendapat dan saran yang diberikan kelompok seringkali kuat pengaruhnya
terhadap keputusan membeli yang diambil konsumen.
● Informasi komersial atau pemasaran (commercial or marketing info).
Informasi dapat diperoleh dari iklan penjelasan sales executive, sales
promotion perusahaan, pedagang eceran, dan dari pameran atau eksibisi produk.
● Informasi publik (public information)
Informasi tentang produk antara lain berupa brosur yang diterbitkan
produsen. Dalam brosur atau artikel dimuat tentang penjelasan teknik produk,
standar mutu, manfaat dan kegunaanya.
● Informasi dari pengalaman (experiental info)
Biasanya dikumpulkan sendiri oleh konsumen dari pengamatan produk di
pedagang eceran atau karena mencoba beberapa jenis produk yang berlainan.
xxv
datanya telah mereka kumpulkan. Langkah berikutnya dari beberapa merek
produk yang masih diminati, konsumen menentukan atributnya paling cocok
dengan keinginan mereka.
1. Faktor Budaya
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar.
Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari
keluarganya serta lembaga-lembaga penting lainnya. Masing-masing budaya
terdiri atas subbudaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri dan
sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Banyak subbudaya membentuk
segmen pasar penting dan program pemasaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan mereka.
2. Faktor Sosial
xxvi
● Kelompok acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki
pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
individu.
● Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat, dan telah menjadi objek penelitian yang luas. Bagi seorang
individu, keluarga adalah kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
● Peran status
Seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya
keluarga, organisasi, dan sebagainya. Kedudukan orang itu masing-masing
kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran status. Peran meliputi kegiatan
yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Masing-masing peran menghasilkan
status. Orang-orang memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran status
mereka di masyarakat.
3. Faktor Pribadi
● Usia dan tahap siklus hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Selera
orang terhadap produk berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh
siklus hidup keluarga.
● Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Perilaku seseorang juga mempengaruhi pola konsumsi. Pilihan produk
juga sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang terkait penghasilan yang
dapat dibelanjakan.
● Gaya hidup
Orang-orang yang berasal dari subbudaya, kelas sosial dan pekerjaan yang
sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Kepribadian dan konsep diri
masing-masing orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi
perilaku pembelian. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri-
xxvii
ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kemampuan bersosialisasi dan
kemampuan beradaptasi.
4. Faktor Psikologi
● Motivasi
Proses motivasi terjadi karena adanya kebutuhan, keinginan maupun
harapan yang tidak terpenuhi. Di dalam motivasi inilah sangat dimungkinkan
terjadi perbedaan antara konsumen yang satu dengan yang lain, meskipun
sebenarnya mereka memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama.
● Persepsi
Bagaimana seseorang yang termotivasi bertindak dipengaruhi oleh
persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh
seorang individu untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasi
masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran yang memiliki arti.
Pemahaman terhadap persepsi dan proses yang terkait sangat penting bagi
pemasar dalam upaya membentuk persepsi yang tepat. Terbentuknya persepsi
yang tepat pada konsumen menyebabkan mereka mempunyai kesan dan penilaian
yang tepat berdasarkan persepsi inilah konsumen, tertarik dan membeli.
● Pembelajaran
Dalam membeli, konsumen juga akan memilih produk yang diingatnya
dalam benaknya. Ingatan konsumen terhadap merek produk yang diingat
umumnya adalah yang sering didengar dan dilihat. Hal tersebut tidak terlepas dari
pembelajaran yang berlangsung pada konsumen. Pembelajaran konsumen akan
berlangsung lebih cepat apabila pemasar mampu menyusun strategi pemasaran
yang tepat yang memungkinkan konsumen melakukan pembelajaran yang lebih
cepat.
● Keyakinan dan sikap
Melalui bertindak belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap.
Keduanya mempengaruhi pembeli. Keyakinan dapat membentuk citra produk dan
merek. Konsumen yang suka atau bersikap positif terhadap suatu produk akan
cenderung memiliki keinginan yang kuat untuk memilih dan membeli produk
yang disukainya. Sebaliknya, kalau konsumen bersikap negatif terhadap suatu
xxviii
produk, maka biasanya akan memperhitungkan produk tersebut sebagai pilihan
pembelian, bahkan tidak jarang akan menyampaikan ketidaksukaan kepada teman,
kerabat atau tetangga.
Berbagai program komunikasi pemasaran didesain semenarik mungkin untuk
mengembangkan sikap positif serta mengubah sikap yang dulunya netral maupun
negatif menuju kearah sikap positif.
xxix
dengan kebutuhan konsumen (artinya, pesan tak punya masalah hambatan sumber
ataupun hambatan encoding).
xxx
BAB III
KESIMPULAN
xxxi
DAFTAR PUSTAKA
xxxii