boswie2005@yahoo.com
Oce Ridwanudin
ocereeves@gmail.com
STRATEGIC MARKETING PROCESS
Market, Segments and
Customer Value
Market-Driven
Program
Development
MPD
Pemasaran pada awal abad 20 berorientasi
kepada produksi.
Perusahaan tahu bahwa apa pun yang dapat
diproduksi dapat dijual, ketika barang siap
pakai sedikit jumlahnya, konsumen bersedia
membeli hampir apa saja dengan harga yang
masuk akal tanpa memperdulikan atribut atau
kualitas produk tersebut.
Namun memahami pelanggan dan
mengidentifikasi apa yang menjadi
kebutuhan pelanggan tidak pernah terdengar
dalam banyak bisnis di awal abad ke 20.
Masih sedikit perhatian diberikan kepada apa
yang diinginkan pelanggan
Orientasi pada produksi berlangsung sampai pada tahun
1920-an, ketika para pembuat barang mulai menghadapi
persaingan yang makin meningkat, dan sebagai
konsekuensinya perusahaan mulai menekankan penjualan
sebagai fondasi inisiatif pemasaran mereka
Perusahaan mulai mengambil pandangan pemasaran yang
berfokus kepada pelanggan.
Banyak perusahaan yang mulai menyadari apa yang dibutuhkan
dan diinginkan oleh pelanggan.
Orientasi ini kemudian dikenal sebagai konsep pemasaran.
Konsep ini didasarkan pada 3 tujuan, yaitu:
1. Orientasi pelanggan,
2. Koordinasi dan integrasi dari semua aktivitas pemasaran,
3. Fokus pada kemampuan organisasi untuk menghasilkan
keuntungan jangka panjang
Pandangan baru pemasaran muncul pada tahun 1950-an,
yang sebagian besar dimotori oleh industri barang-barang
konsumtif cepat jual dan barang-barang dalam kemasan.
Pandangan ini merupakan suatu terobosan dalam pemikiran
pemasaran.
Tetapi sekarang, beberapa orang menganggap konsep
tersebut sebagai konsep yang sempit.
Ketika fokusnya seolah-olah pada pelanggan dan
kebutuhannya, sehingga kebutuhan biasanya diterjemahkan
sebagai produk yang baik dengan harga yang baik pula, dan
pemasaran dipandang sebagai “sesuatu yang dilakukan
kepada orang-orang” dengan memasarkan produk kepada
mereka
Pandangan baru pemasaran muncul pada tahun 1950-
an, yang sebagian besar dimotori oleh industri barang-
barang konsumtif cepat jual dan barang-barang dalam
kemasan.
Pandangan ini merupakan suatu terobosan dalam
pemikiran pemasaran.
Tetapi sekarang, beberapa orang menganggap konsep
tersebut sebagai konsep yang sempit.
Ketika fokusnya seolah-olah pada pelanggan dan
kebutuhannya, sehingga kebutuhan biasanya
diterjemahkan sebagai produk yang baik dengan harga
yang baik pula, dan pemasaran dipandang sebagai
“sesuatu yang dilakukan kepada orang-orang” dengan
memasarkan produk kepada mereka
Selama 40 tahun berikutnya, konsep
pemasaran secara erat dihubungkan
dengan 4P dari McCarthy – product,
price, promotion dan place (produk,
harga, promosi dan tempat).
Implikasi dari pandangan ini adalah
jika perusahaan dapat memadukan
keempat elemen pemasaran secara
tepat, maka perusahaan akan
menikmati sukses pemasaran
Nilai dari konsep pemasaran pada awalnya
terletak pada fakta bahwa akhirnya konsep
pemasaran bertujuan untuk memberi perhatian
kepada pelanggan.
Tujuannya adalah apa yang dapat dilakukan
oleh perusahaan untuk menarik pelanggan,
bahkan hanya menjual sesuatu kepada
pelanggan tersebut.
Asumsiinya adalah jika perusahaan dapat
membuat produk yang lebih baik, memberi
harga murah, dan melakukan promosi secara
luas maka sukses pemasaran akan tercipta
Pada akhir tahun 1960-an para tenaga
penjual mulai memberi perhatian lebih
pada pendekatan yang lebih strategis
pada pemasaran.
Dalam tahap perkembangan
pemasaran ini di dominasi oleh
kemajuan yang pesat didalam
pendekatan strategis terhadap
segmentasi pasar, produk, dan
memposisikan merek, diferensiasi
produk yang ditawarkan, dan
sungguh-sungguh mengerti apa yang
diinginkan dan dibutuhkan pelanggan
Konsep pemasaran yang terefleksi dalam
perpaduan 4P dalam pemasaran sangat
menonjol dalam pemikiran dan praktik
pemasaran sampai pertengahan tahun
1980-an.
Ketika referensi tentang hubungan
pelanggan dan membangun hubungan
mulai muncul dalam literatur dan
menjadi fokus dalam banyak penelitian.
Konsep pemasaran walaupun masih
relevan, telah dikembangkan untuk
ditambahkan dimensi hubungan
Pada awal abad ke-21 perusahaan
menyadari bahwa pelanggan adalah aset
jangka panjang bagi sebuah perusahaan.
Perusahaan penting untuk melakukan
investasi pada pelanggan untuk mengelola
investasi tersebut untuk memastikan bahwa
pelanggan tersebut akan kembali berbisnis
dengan perusahaan. (Barnes, 2003:12).
Oleh karenanya AMA (American Marketing
Association) menambahkan konsep
hubungan
Saat ini relationship menjadi topik utama dalam
aktivitas bisnis.
Kebanyakan perusahaan, secara financial, bertujuan
ingin mendapatkan profit yang maksimal dari hasil
operasinya dengan memaksimalkan nilai sahamnya.
Di sisi lain dalam pemasaran, loyalitas pelanggan
dan kepuasan pelanggan merupakan tujuan setiap
perusahaan.
Peningkatan kualitas atas produk serta layanan yang
superior kepada pasar (konsumen) merupakan usaha
untuk mewujudkan loyalitas pelanggan terhadap
produk dan layanan yang diberikan.
Usaha tersebut tidak terlepas dari adanya perubahan yang
terjadi dalam lingkungan bisnis, persaingan yang semakin
ketat, kemajuan teknologi, serta perubahan dalam
kebutuhan dan keinginan pasar, yang menuntut para
pemasar untuk mengubah strategi dan taktiknya dari
product-oriented menjadi market-oriented
Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mampu
untuk menjalin relationship jangka panjang dengan
pelangganya. Relationship jangka panjang berarti
pelanggan yang loyal di mana kebutuhan dan
keinginannya terpuaskan.
Tugas pemasar di sini adalah bagaimana untuk tetap
mempertahankan pelanggannya agar tetap loyal terhadap
produk atau jasa yang ditawarkan.
1950s 1960s 1970s 1980s 1990s 2000s
The Future of
Marketing?
Relationship
Marketing
Services
Marketing
Non-profit and
societal marketing
Industrial
Marketing
Consumer
Marketing
Sumber: John Egan, 2001, Relationship Marketing: Exploring relationall stragies in marketing, p.5,
Pearson Education Limited, England
Consumer goods
Industrial
marketing
(business to business) Services
marketing marketing
Strategic Anglo-Australian
alliance and approach to
partnerships integrating quality,
research customer service and
marketing
Relationship
Marketing
Competition Mutual
and conflict Cooperation
Transactional
Marketing
Mutual
Cooperation
The marketing Marketing rules are very clear, Marketing rules are relatively clear,
Environment defined and constant defined and constant.
Market is bound by countries Market is relatively bound by
and regions network and alliances.
The boundaries between firms are
blurred, if not completely eroded.
Parties involved A firm and buyers are involved Dyadic relationships: sellers, buyers,
in a general market. Distant and other firms. Face-to-face, close
and impersonal contact. interpersonal contacts based on
Lanjutan Tabel 2.1 commitment and trust.
Goals Each party’s goals and Shared goals and objectives ensure
objectives, while similar, are common direction.
geared to what is best for
them.
Managerial intent Transaction/sales volume and Keeping the existing customers,
creating new customers are retention, is considered to be a
considered a success success.
Customer atraction (to satisfy Satisfy the customer, increase profit,
the customer at a profit) and attain other objectives such as
increased loyalty, decreased
customer risk, etc.
Suppliers Distributors
Producers Customers
Sumber: Bill Donaldson and Tom O ’Toole, 2002, Strategic Market Relationship:
From Strategy to Implementation, John Wiley & Sons Ltd, England.
TRUST
COMMITMENT
COOPERATION
INFORMATION
EXCHANGE DEPENDENCE
Relationship
Selling Partnership
Relationship
that the Buyer is willing to invest in the relationship
Information, Time, or Trust Level
High
Transaction Account
Selling Penetration
Transaction-
Based Low Account
Relationship Penetration
F
I
NAN
C
I
AL L
O
W L
O
W
S
O
CI
AL M
E
DI
UM M
E
DI
UM
S
T
RU
CT
U
RA
LME
D
IU
M-
HI
GH H
I
GH
Automation/Productivity/Efficiency 33%
Competitive Advantage
22%
Customer Demands and Requirements
15%
Increased Revenue 14%
Cost or Price Reduction 10%
Speed/Saving Time 9%
Keeping Track of All Aspects of Business 7%
Customer Support 7%
Inventory Control/Resource Management 6%
Better/Expanded Communication 6%
Integration 6%
Customer Satisfaction 6%
Accessibility 4%
ConformityStandardization 4%
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35%
Source: AMR Research, 2002
Figure 11.5
Figure Customer
11.5 Relationship
Customer Model
Relationship Model
Planning
Relationship
Marketing • Direct Sales • Customer Service
activities are Analysis
• Web Site • Cross-Sell Implementation
coordinated
• Call Center • Up-Sell
Control
Adapted From Levine, S (1998)
“Selling Smart” America‟s Network, Sept. 1, p. 3
Companies should continuously gather
critical customer data known as BADI
a customer-centric orientation
a clearly defined value proposition
alignment with key channel partners
dominating the segment (focused on a
particular market segment) or cycle (dominate
the evolving value proposition aimed a group
of customers)
internal and supply chain process integration.
the coordination and practice of relationship
marketing activities
Lack of focus
No change management policies
No buy-in
Business unit silos
Complicated procedures
Poor training
Careful planning
Appropriate use of people in the
organization
Get supply chain members involved
Using customer-driven processes
Have a sound platform for
introducing CRM systems and
activities
Customer relationships are improved by
responding to customer needs
Complements
Allies
Customers
eBay
Suppliers
Competitors
eBay primarily competes for these flows
A final key to practicing relationship marketing is to
track each relationship
LTV is simply a projection of what customers are
worth over a lifetime of doing business with them
Calculating LTV is important because of the impact
of retention levels on profitability
Companies successful at practicing relationship
marketing look for opportunities to add value
through their business relationships, offering new
features, services or customized offerings
GM Cadillac $ 426,000
Gateway $ 25,000
Computer $ 12,400
Pizza Hut $ 10,000
Proctor & Gamble $ 4,800
Safeway
Proof
The top 6% of cellular phone users represent 69% of total usage
The top 6% of the UK cola users represent 60% of all consumption
25% of cars are rented by the top 0.02% of clients
TRADITIONAL
TRANSACTION
MARKETING
PRODUCT COMPETENCE
No Nama Definisi
1. Petrissans (1999:95) CRM is a new customer-centric business model that reorients firm
operations around customer needs (as opposed to products, resources or
processes) in order to improve customer satisfaction, loyalty and
retentition.
2. Peppers & Rogers CRM is the integration of customer focus in marketing, sales, production,
(1999:7) logsistics and accounting,i.e. in all parts of the company‟s operations and
structure
3. Galbreath & Rogers The activities a business performs to indentify, qualify, acquire, develop
(1999:162) and retain increasingly loyal and profitable customers by delivering the
right product or service, to the right customer, at the right time and the
right cost.
4. Berry (1983:25) Relationship marketing” sebagai konsep modern pemasaran, yang
didefinisikan sebagai: “Attracting, maintaining and enhancing customer
relationships.
5. Grönroos (1994: 9) Relationship marketing yaitu: “Identify and establish, maintain and
dalam John Egan enhance and, when necessary, terminate relationships with customers
(2001:23) and other stakeholders, at a profit so that the objectives of all parties
involved are met; and this is done by mutual exchange and fulfilment of
promises.
6. Dwyer, Schurr dan RM refers to all marketing activities directed toward establishing,
Oh (1987) Dalam developing and maintaining successful relationship”. Artinya relationship
7. Shani dan Chalasalani “Relationship Marketing as an integrated effort to identify, maintain, and
(1992) dalam Sheth build up a network with individual consumers and to continuously
et.al (2001:4), strengthen the network for that mutual benefit of both sides, trough
contacts over a long period of a long time”. Artinya relationship
marketing merupakan usaha yang terintegrasi untuk mengenali,
memelihara, dan membangun kembali sebuah jaringan dengan konsumen
secara individu dan untuk memperkuat jaringan secara berkelanjutan
yang saling menguntungkan untuk kedua belah pihak (perusahaan dan
pelanggan), melalui kontak dalam jangka waktu yang lama.
8. Berry (1995) dalam Di dalam istilah yang lebih luas, juga memiliki pandangan strategis
Sheth et.al (2001:5) mengenai CRM. Dia menitikberatkan bahwa menarik pelanggan baru
harus dipandang hanya sebagian tingkat menengah/perantara di dalam
sebuah proses pemasaran. Pengembangan hubungan yang lebih dekat
dengan pelanggan dan menjadikan mereka kepada pelanggan yang loyal
merupakan aspek yang sama penting dari sebuah proses pemasaran.
Lebih lanjut, Berry mengungkapkan bahwa Relationship Marketing
sebagai “menarik, mempertahankan dan -didalam organisasi multi
service-mempertahankan hubungan pelanggan.
Customization: pelanggan menginginkan layanan yang sesuai atau melebihi kebutuhan pribadi
mereka, perusahaan harus dapat menjawab karakter unik pelanggan dan memenuhi kebutuhan
mereka dengan penawaran yang tepat bagi individu pelanggan yang membelinya.
Galbreath & Hubungan pribadi: perusahaan secara aktif menggunakan umpan balik untuk meningkatkan
4.
Rogers (1999) hubungan dengan pelanggan.
Layanan purna jual: memperhatikan pelanggan setelah penjualan dengan layanan yang responsif
dan proactive memiliki dampak besar terhadap profitabilitas perusahaan.
Customer
Relationship
Management
Maintaining
Measure
Dialogue with customer
Customer satisfaction but
manage
Invest in Customer
People Service
Direct Mail Preferential Interpersonal Tangible
Treatment Communication Reward
Perceived
Relationship
Invesment
Product Consumer
Category Relationship
Involvement Proneness
Relationship
Quality
Behavioral
Loyalty
Penyampain Pelanggan
nilai yang aquire dan
meningkat pelanggan
pada prospektif
pelanggan
Interaksi dengan
pelanggan dan
pelanggan Pelanggan retain
prospektif yang berharga
CRM
Penyesuaian Memahami
berdasarkan Kebutuhan
segmen
pelanggan
Mengembangkan Deferensiasi
produk, jasa, Berdasarkan
saluran untuk kebutuhan
memenuhi karakteristik
kebutuhan dan perilaku
pelanggan konsumen
Customer Types/ Mass Marketing Distributor Business To Bussines
Program Types Types