PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
02
Ilmu Komunikasi Hubungan U001700007 Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
Masyarakat
Abstract Kompetensi
Mengetahui manfaat pendidikan Mahasiswa mampu menerapkan
kewarganegaraan di lingkungan tentang pendidikan ini sebagai pribadi
universitas bangsa
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
A. Pendahuluan
1. Kewarganegaraan/Civic
Civics adalah The sciences of citizenship, the relation of man, the individual,
to man in organized collections, the individual in his relation to the state.
Dari definisi tersebut, Civics dirumuskan dalam Ilmu Kewarganegaraan
yang membicarakan hubungan manusia dengan (a) manusia dalam
perkumpulan – perkumpulan yang terorganisasi (organisasi sosial, ekonomi,
politik) (b) individu-individu dengan negara.
2. Civic Education
Secara umum, objek studi civic education adalah warga negara dalam
hubungannya dengan organisasi kemasyarakatan, sosial, ekonomi, agama,
a. Tingkah laku
3. Citizenship Education
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti korupsi.
Dalam unghkapan yang lebih sederhana (Ubaedillah dan Abdul Rozak, 2013:6),
bahwa tujuan Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya adalah menjadikan warga
negara Indonesia yang cerdas, bermartabat dan aktif dalam kehidupan berbangsa
dan bernedara. Pendidikan Kewarganegaraan menjadi basis pendidikan karakter
guna mempersiapkan generasai muda atau peserta didik di perguruan tinggi menjadi
pribadi-pribadi yang tangguh, unggul, ulet, berwawasan luas, beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Kaelan dan Achmad Zubaidi (2010:3-5), ada dua landasan pokok
yang melatarbelakangi Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu:
1. Landasan Ilmiah
Sejatinya, setiap warga negara dituntut untuk dapat hidup bermanfaat dan
bermakna bagi negara dan bangsanya, serta dapat mengantisipasi masa
depannya.Dalam lingkup seperti itu maka diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, moral, kemanusiaan, dan
nilai-nilai budaya bangsa.Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan dan
pegangan hidup setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Pada tataran filsafat ilmu, setiap ilmu harus memenuhi syrata-syarat ilmiah,
yaitu mempunyai objek, metode, sistem dan bersifat universal.Hal itu mengandung
pengertian bahwa objek pembahasan ilmu harus jelas, baik objek material maupun
objek formalnya.Objek material berkenaan dengan bidang sasaran yang dibahas dan
dikaji oleh suatu bidang atau cabang ilmu.Sementara objek formal adalah sudut
pandang tertentu yang dipilih untuk membahas objek matrial tersebut. Dalam
Pendidikan Kewarganegaraan, objek materialnya adalah segala hal yang berkaitan
dengan warga negara baik yang empirik maupun yang nonemperik, yang meliputi
wawasan, sikap dan perilaku warga negara dalam kesatuan bangsa dan negara.
Sedangkan objek formal Pendidikan Kewarganegaraan meluputi dua segi, yaitu
hubungan antara warga negara dan negara (termasuk hubungan antar warga negara)
dan bela negara.Dalam hal ini pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan terarah
pada warga negara Indonesia dalam hubugannya dengan negara Indonesia dan pada
upaya pembelaan negara Indonesia.
1) Filsafat pancasila
2) Identitas Nasional
4) Demokrasi Indonesia
7) Geopolitik Indonesia
8) Geostrategi Indonesia
C. Rumpun Keilmuan
2. Landasan Hukum
Landasan hukum Pendidikan Kewarganegaraan meliputi:
a. UU 1945
(1) Pembukaan UUD 1945, khusus pada alinea kedua dan keempat, yang
memuat cita-cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang
kemerdekaannya.
(3) Pasal 30 (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan negara.”
(4) Pasal 31 (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
pengajaran”
E. Metode Pembelajaran
Taniredja, Tukiran, Muhammad Affandi dan Efi Miftah Faridli, 2012. Paradigma Baru
Pendidikan Pancasila Untuk Mahasiswa. Bandung: Alfabeta.