Anda di halaman 1dari 6

PATOLOGI SOSIAL

DISORGANISASI SOSIAL DAN


DISORGANISASI PRIBADI

Oleh :
Pinta Rejani Telaumbanua
19006108
Pengertian Disorganisasi
 Menurut Soerjono Soekanto (2012: 291),
disorganisasi adalah suatu keadaan dimana tidak ada
ke serasian pada bagian-bagian dari suatu kesatuan.
 Disorganisasi bisa terjadi karena adanya masalah-
masalah sosial yang menyebabkan keretakan suatu
hubungan yang tidak hanya mencakup hubungan
social saja tetapi juga mencakup hal politik,
ekonomisosial, maupun budaya akibat melemahnya
nilai-nilai social.
A. Disorganisasi sosial

 Disorganisasi sosial adalah gejala lepasnya


keterikatan tatanan sosial yang pernah melembaga
dari seorang individu.
 Fenomena ini terjadi sebagai dampak perubahan
sosial yang terjadi pada suatu masyarakat atau
sistemsosial. Misalnya, pergeseran tata kehidupan dari
sistem rural (pedesaan) kesistem urban (perkotaan).
Faktor-faktor
Disorganisasi Social

 Politik yang tidak kondusif.


 Religi yang beraneka ragam paham yang sering
berbeda dengan paham pada umumnya.
 Sosial budaya yang tidak sesuai dengan makna
Indonesia.
 Factor-faktor ekonomi yang labil.
Jenis disorganisasi Sosial
1. Disorganisasi schismatik

Yaitu suatu bentuk


disorganisasi yang terjadi 2. Disorganisasi fungsional
apabila hubungan di antara
atau di dalam kelompok Yaitu suatu bentuk
sosial terpecah, yang disorganisasi terjadi apabila
mengakibatkan terjadinya individu, kelompok, atau
konflik sosial. sistem dalam masyarakat
tidak berfungsi secara wajar.
B. Disorganisasi Pribadi

 Disorganisasi pribadi merupakan perilaku individu


yang menyimpang dari norma-norma sosial.
 Hasil ketidaksetujuan pribadi terhadap social dengan
mengekspresikan dirinya dalam berbagai derajat dan
sekehendak hatinya. Individu juga dapat bereaksi
dengan cara yang berbeda.
 Realitas sosial menyajikan kebingungan tak berujung
ketidaksetujuan sosial dari waktu ke waktu.

Anda mungkin juga menyukai