Anda di halaman 1dari 9

Paradigma Penelitian

Kualitatif
Nama : Pinta Rejani Telaumbanua
NIM : 1900108
A.
Cara Pandang Fungsi Teori dalam
Penelitian Kualitatif dan Perbedaannya
dengan Penelitian Kuantitatif
1. Konstruktivisme
• Realita merupakan hasil konstruksi manusia, dan
realita selalu terkait dengan nilai.
• Pengetahuan dapat digambarkan sebagai hasil atau
konsekuensi dari aktivitas dan kontruksi manusia.
2. Postpositivisme
• Bersifat critical realism : memandang bahwa realita
memang ada dalam kenyataan sesuai dengan
hukum alam.
• Hubungan antara peneliti denga realita harus
bersifat interaktif, dan perlu menggunakan prinsip
trianggulasi yaitu penggunaan beracam-macam
metode, sumber data, data, dll.
3. Teori Kritis (Critical Theory)
• Menekankan konsep subjektivitas dalam
menemukan suatu ilmu pengetahuan, karena nilai-
nilai yang dianut subjek ikut dalam menentukan
kebenaran.
• Mengajukan metode dialog dengan transformasi
untuk menemukan kebenaran realita yang hakiki.
Perbedaan Paradigma Kualitatif-Kuantitatif

Kuantitatif Kualitatif

a. Measure objective facts (mengukur fakta yang a. Construct sosial reality, cultural meaning
objektif): setiap fakta atau fenomena yang dijadikan (mengonstruksi realita sosial untuk
variabel harus dapat diukur. mendapatkan pemahaman yang mendalam.

b. Focus on interactive processes, events


b. Focus on variables (terfokus pada variabel) : (berfokus pada proses interpretasi dan
penentuan variabel berdasarkan hukum sebab-
akibat, atau cara berpikir nomotetik. peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian itu
sendiri, bukan pada variabel.
c. Reliability is key (reliabilitas merupakan kunci) : c. Authenticity is key (keaslian merupakan
apabila alat ukur atau instrumen penelitian reliabel
(terpercaya), maka akan berdampakhasil penelitian kunci), sehingga dikatakan sebagai penelitian
akurat. alamiah (naturalist inquiry).
Perbedaan Paradigma Kualitatif-Kuantitatif

Kuantitatif Kualitatif

d. Statistical analysis (menggunakan analisis d. Thematic analysis (bersifat analisis


statistik), bertujuan agar dapat mendeskripsikan tematik), maka yang diteliti adalah hal-hal
fenomena secara akurat. yang bersifat khusus atau spesifik.

e. Researcher is involved (peneliti terlibat) :


e. Researcher is detached (peneliti tidak terlibat) : peneliti tidak mengambil jarak, agar peneliti
peneliti mengambil jarak dan menghindari
subjektivitas dari subjek yang diteliti. benar-benar memahami persepsi subjek yang
diteliti terhadap suatu fenomena.
f. Many cases subjects (terdiri atas kasus atau subjek
yang banyak) : agar dapat digeneralisasikan atau f. Few cases subjects (terdiri atas sedikit
dapat deiberlakukan secara umum. Untuk itu kasus atauu subjek) : tidak perlu meneliti
terdapat terminologi populasi, sampel, dan banyak kasus atau subjek.
technique sampling.
B.
Cara Mengembangkan
Asumsi dalam Penelitian
Kualitatif
Asumsi : pernyataan yang dapat diuji
kebenarannya secara empiris.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun asumsi :

Peneliti harus mengenal betul


asumsi dipakainya dalam
Asumsi harus operasional menyusun kerangka berpikirnya.
dan merupakan dasar bagi
pengkajian teoritis.

Asumsi harus dinyatakan


tersurat, karena asumsi yang
Asumsi harus menyatakan tersiratsering menyebabkan
keadaan yang sebenarnya, bukan interpretasi yang berbeda.
keadaan yang seharusnya.

Anda mungkin juga menyukai