Anda di halaman 1dari 16

Fakultas Psikologi

PARADIGMA,
OPERASIONALISASI KONSEP &
HIPOTESA PENELITIAN
KUANTITATIF

Disusun oleh: Kelompok 3


ANGGOTA kELOMPOK

DIVA HERIANTI 228110100 ASTY WULANDARI 228110037


1 DIVA HERIANTI
ANNISA KHAIRANI 228110275 4 ASTY WULANDARI
M. RAFI 218110024
AQILLA NAADIRA 228110305 INDRIYANI SAFITRY 228110034
2 ANNISA KHAIRANI 5 M. RAFI

3 AQILLA NAADIRA 6 INDRIYANI SAFITRY


1. Paradigma Penelitian
Kuantitatif
Menurut Harmon (dalam Moleong, 2004: 49), paradigma adalah cara
mendasar untuk melakukan persepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang
berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang realitas.

Cohenn & Manion (dalam Mackenzie & Knipe, 2006) membatasi paradigma
sebagai tujuan atau motif filosofis pelaksanaan suatu penelitian.

Berdasarkan definisi diatas, paradigma ialah suatu konsep, metode dan


kaidah-kaidah aturan - aturan yang dijadikan suatu kerangka kerja pelaksanaan
dalam sebuah penelitian.

Paradigma kuantitatif mempunyai pandangan bahwa sumber ilmu dengan


pemikiran rasional data empiris yang didasari dari kesesuaian dengan teori
terdahulu yang umumnya disebut sebagai koherensi.

Dimana di dalam prosesnya, diawali dari asumsi ataupun yang biasanya kita
sebut sebagai perumusan hipotesis. Untuk kemudian diverifikasi supaya
mendapatkan teori baru.
Jenis-Jenis
Paradigma Penelitian
Paradigma Positivisme Paradigma Post-Positivisme Paradigma Konstruktivisme
1 2 3
Didasarkan pada keyakinan Sifat penelitian ilmiah selalu Menekankan pentingnya
bahwa dunia dapat terbatas oleh penelitian pemahaman subjektif dan
dijelaskan dan dipahami manusia, dan oleh karena itu,
interpretasi dalam penelitian.
melalui metode ilmiah yang terdapat ruang untuk
Penelitian kuantitatif dalam
ketidakpastian. Penelitian
objektif. Penelitian paradigma ini dapat berfokus
kuantitatif dalam paradigma
kuantitatif dalam paradigma pada pemahaman persepsi
ini mencoba untuk
ini cenderung bersifat individu dan konstruksi realitas
meminimalkan bias dan
deskriptif dan eksplanatori, mereka.
kesalahan, tetapi juga
dengan fokus pada mengakui adanya
pengukuran dan pengujian subjektivitas dalam penelitian.
hipotesis.
Perbandingan antara Paradigma
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Kuantitatif Kualitatif
1. Menekankan pada proses 1. Mementingkan penghayatan dan
berpikir positivisme-logis. pengertian dalam menangkap
gejala (fenomenologis).
2. Bertujuan untuk menguji suatu
teori/pendapat untuk 2. Bertujuan untuk menemukan
mendapatkan kesimpulan umum. teori dari lapangan secara deskriptif
dengan menggunakan metode
3. Berorientasi pada hasil, yang berpikir induktif.
berarti kegiatan pengumpulan
data lebih dipercayakan pada 3. Berorientasi pada proses, dengan
instrumen. mengandalkan diri peneliti sebagai
instrumen utama.
Fungsi Paradigma
Penelitian Kuantitatif

Untuk mengukur Untuk membuat Untuk Membantu dalam


fenomena atau generalisasi dari mengidentifikasi menguji proposisi-
variabel dengan cara sampel penelitian hubungan sebab- proposisi penelitian dan
yang objektif dan ke populasi yang akibat antara menjawab pertanyaan-
terukur. lebih besar. variabel-variabel. pertanyaan penelitian
secara sistematis.
2.Operasionalisasi
Konsep

Operasionalisasi konsep adalah proses mengubah


konsep abstrak atau ide menjadi variabel atau
instrumen yang dapat diukur secara konkret.
Tujuan utama operasionalisasi adalah membuat
konsep menjadi sesuatu yang dapat diamati,
diukur, dan dianalisis secara objektif.
a. Variabel
Variabel adalah suatu atribut, sifat atau nilai yang didapat dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu dan sekurang-kurangnya mempunyai dua klasifikasi yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different
values), ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya. Jadi jika dikaitkan dengan proses
pengukuran, maka variabel merupakan:

1 Besaran tertentu 2 Besarnya dapat 3 Nilai berbeda-beda dari


dari sifat suatu ditangkap oleh pengamatan ke
objek/orang. panca indra. pengamatan
berikutnya.
Secara sederhana, variabel dibedakan dalam ragamnya yang
berbentuk berbeda-beda, seperti sebagai berikut.

1. Independent Variable (Variabel Bebas) 2. Dependent Variable (Variabel Terikat)


Variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi Variabel terikat adalah variabel yang diukur
secara sistematis dalam eksperimen. Variabel ini sebagai akibat adanya perlakuan terhadap variabel
umumnya dilambangkan dengan huruf X. bebas. Variabel ini umumnya dilambangkan
Contohnya: pengaruh motivasi belajar (X) dengan huruf Y.
terhadap prestasi belajar (Y). Contohnya: pengaruh teknik pembelajaran Tri
Focus Steve Synder (TFSS) (X) terhadap
kemampuan membaca cepat siswa (Y).
b. Dimensi
Dimensi merupakan sejumlah komponen dalam variabel satu
sama lain saling terkait dan membentuk serta menjadi bagian dari
satu kesatuan utuh dari suatu variabel.

Jika dimensi-dimensi tersebut terpisah atau terpecah dalam


proses analisis atau dimensi tersebut relatif dapat berdiri sendiri
untuk dianalisis, maka hakikat dimensi tersebut menjadi hilang
(sub-variabel).

Menurut Sudarto, A (2013) dimensi-dimensi penelitian kuantitatif


ialah sebagai berikut:

Penelitian Penelitian
Survey Eksperimen
c. Indikator
Indikator adalah variabel yang digunakan untuk
mengukur atau menggambarkan konsep atau variabel yang
lebih abstrak. Indikator ini harus dapat diukur secara konkret
dan memiliki hubungan yang jelas dengan konsep yang
sedang diteliti. Dalam konteks penelitian kuantitatif,
indikator adalah cara untuk mengoperasionalisasikan
konsep agar dapat diukur secara objektif.

Contoh sederhana dari indikator adalah penggunaan


skala penilaian untuk mengukur tingkat kepuasan kerja.
Dalam hal ini, skala penilaian dengan pertanyaan seperti
"sejauh mana Anda puas dengan pekerjaan Anda?" dapat
dianggap sebagai indikator dari konsep kepuasan kerja.
Hipotesa Penelitian Kuantitatif
Hipotesa merupakan suatu penyataan yang sifatnya sementara, atau kesimpulan sementara atau
dugaan yang bersifat logis tentang suatu populasi. Dalam ilmu statistik, hipotesis merupakan
pernyataan parameter populasi.

Parameter populasi ini menggambarkan variabel yang ada dalam populasi, dihitung menggunakan
statistik sampel. Dengan demikian, jenis penelitian yang sudah pasti membutuhkan hipotesis adalah
penelitian kuantitatif. Sedangkan pada penelitian kualitatif belum tentu memiliki hipotesis. Kalaupun
ada adalah hipotesis kira-kira. Oleh karena itu sebelum ke lapangan, peneliti hendaknya harus atau
telah merumuskan hipotesis penelitiannya.
Ciri-Ciri Hipotesa
Penelitian

Hipotesa harus diuji.


Selain menjelaskan
Dalam penelitian
Peneliti harus tentang cara
Hipotesa dinyatakan eksperimen hipotesa
konsisten mengenai isi pengukuran masing-
dalam kalimat berisi pernyataan
hipotesanya. Oleh masing variabel yang
pernyataan, bukan mengenai efektivitas,
karena itu, peneliti diteliti, dalam bagian
kalimat tanya. perbedaan, atau
perlu melakukan metodologi penelitian
Pernyataan tersebut pengaruh variabel ke
kajian yang mendalam juga harus
sebagai pandangan variabel lainnya,
tentang teori yang menjelaskan teknik
peneliti berdasar hasil dalam hipotesa
digunakan dalam analisis yang
kajian teori yang sedikitnya ada dua
menyusun hipotesa. digunakan untuk
digunakan. variabel yang diteliti.
menguji hipotesa
penelitian.
OUR TEAM HIPOTESIS NOL (HO)
Hipotesis ini mempunyai bentuk dasar atau

JENIS-JENIS memiliki statement yang menyatakan tidak ada


hubungan antara variabel X dan variabel Y yang

HIPOTESA
akan diteliti, atau variabel independen (X) tidak
memengaruhi variabel dependen (Y).

HIPOTESIS ALTERNATIF (HA)


Hipotesis alternatif dapat langsung dirumuskan
apabila dinyatakan pada suatu penelitian,
hipotesis nol ditolak. Hipotesis ini menyatakan
Ada beberapa pembagian jenis ada hubungan, yang berarti ada signifikansi
hubungan antara variabel independen (X) dan
hipotesa yang digunakan pada variabel dependen (Y).
berbagai penelitian, yaitu hipotesis
nol (Ho), hipotesis alternatif (Ha), dan HIPOTESIS KERJA (HK)
Hipotesis ini digunakan untuk mempertegas
hipotesis kerja (Hk). Ketiga hipotesis hipotesis Ho atau Ha dalam statement yang
ini dijelaskan sebagai berikut: lebih spesifik pada parameter (indikator)
tertentu dari variabel yang dihipotesiskan.
Hubungan antara
Operasionalisasi dan Hipotesa

Hipotesis dan operasionalisasi konsep adalah dua aspek yang tidak


dapat dipisahkan. Hipotesis memberikan arah dan tujuan penelitian,
sementara operasionalisasi konsep mengubah konsep menjadi
variabel yang dapat diukur. Kualitas operasionalisasi konsep sangat
penting untuk keberhasilan penelitian kuantitatif karena hasil
penelitian akan bergantung pada data yang dikumpulkan. Oleh
karena itu, peneliti harus berhati-hati dalam merumuskan hipotesis
dan memastikan bahwa operasionalisasi konsep dilakukan dengan
baik untuk mencapai tujuan penelitian.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai