Anda di halaman 1dari 15

Metode Penelitian Komunikasi

Paradigma Kuantatif

PARADIGMA, DESAIN & METODE


Riset/Penelitian KOMUNIKASI

RISET/PENELITIAN: “the systematic study of


experience that leads to understanding,
knowledge, and theory” (Littlejohn, 2011:9).
Tiga langkah dasar riset: (1) mengajukan
pertanyaan,
(2) melakukan “observasi” atas fenomena yang
diteliti, dan (3) menyusun jawaban
Obyek penelitian komunikasi (Wood,
2010:12): “systemic process in which people
interact with and through symbols to create and
interpret meaning”
Komponen Desain Penelitian

Karena riset itu bersifat sistematis, maka seorang


peneliti harus membuat/memilih suatu desain
penelitian tertentu.
Tiga komponen desain penelitian (Cresswell,
2010:6):
 paradigma (basic beliefs, asumsi‐asumsi filosofis)
 strategi/metodologi penelitian yang sesuai dengan
paradigma yang dipilih; dan
 metode/prosedur spesifik yang menterjemahkan strategi
penelitian ke dalam praktik nyata.
Komponen Desain Penelitian

PARADIGMA STRATEGI METODE

-Positivis -Kuantiatif -Sampling


-Interpretif (mis: survei) -Kuesioner
-Konstruktivis -Kualitatif -Observasi
-Feminis (mis: etnografi) -Wawancara
-Kristis dsb. -Campuran -Uji statistik dsb.
Paradigma Penelitian

PARADIGMA: “a basic set of beliefs that guide


action” (Guba dalam Creswell, 2007:19)
Paradigma berisi kepercayaan dasar terkait
dengan:
ontology (what is the nature of reality?)
epistemology (what is the relationship between
the researcher and that being researched?)
axiology (what is the role of value?)
rhetoric (what is the languge of research?)
methodology (what is the process of research?)
Pemilihan Metode Riset

Pemilihan metode riset tergantung dari paradigma


yang dianut dan/atau tujuan peneliti.
Contoh 1: Peneliti ingin mengetahui apa yang
dipikirkan dan emosi yang dirasakan, serta keadaan
fisik seseorang yang mengalami kegugupan ketika
berbicara di muka umum.
Contoh 2: Peneliti ingin mengetahui apa yang
menyebabkan orang‐orang memiliki tingkat
kegugupan yang berbeda‐beda ketika berbicara di
depan umum, supaya ditemukan cara mengurangi
kegugupan itu.
Paradigma Kualitatif
‐6
Paradigma KUANTITATIF dan KUALITATIF

ASUMSI KUANTITATIF KUALITATIF

Ontology Realitas bersifat obyektif dan Realitas bersifat subyektif


tunggal dan jamak

Epistemology Peneliti mengambil jarak dari Peneliti mendekat &


obyek berinteraksi dgn obyek

Axiology Bebas nilai, tidak bias Tidak bebas nilai, bias

Formal, penggunaan Informal/personal,


Rhetoric definisi yang ketat, istilah sedikit pembatasan definisi,
kuantitatif istilah kualitatif

Induktif, desain longgar,


Methodology Deduktif, desain ketat, generalisasi, kontekstual
statistik
Karakteristik Riset KUANTITATIF

Mengunakan logika deduktif dengan pengamatan


empiris untuk menemukan hubungan kausalitas
diantara dua variabel atau lebih guna memprediksi
pola‐pola umum dari suatu gejala sosial.
Penelitian kuantitatif berasumsi bahwa fenomena
sosial dapat dikuantifikasikan (diangkakan).
Data berupa angka atau data bukan angka (data
kualitatif) yang telah diubah ke dalam angka.
Analisisnya menggunakan statistik. Kesimpulan
yang ditarik berasal dari hasil uji statistik.
Proses Riset KUANTITATIF

1. Memilih masalah,
memilih teori dan
merumuskan hipotesis

5. Menarik 2. Merumuskan
kesimpulan dan rancangan penelitian
menulis laporan

4. Mengolah dan 3. Mengumpulkan


menganalisis data data
Paradigma Kuantitatif
Riset KUANTITATIF = STUDI Variabel

Penelitian kuantitatif tidak meneliti individu/group


atau fenomena per se, namun sifat/karakteristik
dari individu/group/fenomena tersebut.
Sifat/karakteristik itulah yang dinamakan variabel.
Variabel: konsep yang nilainya/attributnya bisa
bervariasi atau karakteristik/atribut yang dapat
diukur atau diobservasi.
Teori: seperangkat konsep/variabel saling
berhubungan, yang mencerminkan pandangan
sistematik atas fenomena tertentu.
Teori, Konsep, Variabel, Indikator

Contoh: Expectancy‐Value Theory (Palmgreen, 1984)


Teori: Kepuasan yang diharapkan seseorang dari
suatu media ditentukan oleh kepercayaan yang
dimiliki orang itu atas apa yang dapat diberikan oleh
media tersebut dan hasil penilaian atau evaluasinya
atas isi media tersebut.
Konsep‐konsep: kepuasan yang diharapkan (GS);
kepercayaan (beliefs), penilaian (evaluations)
Variabel: tingkat kepuasan yang diharapkan, tingkat
kepercayaan, tingkat penilaian.
Daftar Referensi

 Baxter, Leslie A. and Earl R. Babbie. The Basics of Communication


Research. Belmont, CA: Wadsworth, 2003.
 Cresswell, John W. Qualitative Enquery and Reseach Design: Choosing
Among Five Approaches. Thousand Oaks: Sage, 2007.
 . Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.
Terj. Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
 Gray, David E. Doing Research in the Real World. London: Sage, 2004.
 Littlejohn, Stephen W and Karen A. Foss. Theories of Human
Communication 10th Ed. Long Grove: Waveland Press, 2011.
 Palmgreen, Philip. “Uses and Gratifications: A Theoretical Perspective”
dalam Bostrom, R.N (ed.) Communication Yearbook 8. Beverly Hills, CA:
Sage, 1984.
 Wood, Julia T. Communication Mosaics: An introduction to the Field of
Communication 6th Ed. Boston: Wadsworth, 2011.

Anda mungkin juga menyukai