Anda di halaman 1dari 23

MATA KULIAH

METODOLOGI PENELITIAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA


PROGRAM STUDI KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
DEPOK
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian.

Terima kasih kami kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah kami gunakan sebagai fakta
dan data pada makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari sempurna namun kami berusaha melakukan
semaksimal mungkin dengan segala keterbatasan. Masih banyak kekurangan dan
perbaikan yang harus dilakukan.

Kami harapkan makalah ini bisa bermanfaat dalam menambah ilmu


pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi kami semua.

Jambi, 16 Februari 2018


Kelompok Manajemen Penunjang medis

2
3
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Metode penelitian berasal dari kata “ metode” yang artinya cara yang tepat
untuk melakukan sesuatu dan “ Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara
seksama untuk mencapai suatu tujuan.(Priyono, 2016)

Penelitian kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu


situasi tertentu (dalam konteks tertentu ), lebih banyak meneliti hal-hal yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut,
mementingkan pada proses dibandingan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-
urutan kegiatan dapat berubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala
yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat
praktis.

Penelitian kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai


obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk
operasionalisasi variabel masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan
syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena
kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan
replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis.( Sarwono J, 2006)

II. BATASAN MASALAH DAN RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat menentukan batasan


masalah dan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif?
2. Apa beda penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif?
3. Apa saja contoh penelitian kualitatif dan penelitian kuantitaif?

4
BAB II

PEMBAHASAN

5
A. Pengertian Paradigma Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif
Menurut Kuhn (1962), paradigma adalah cara mengetahui realitas
sosial yang dikontruksi oleh mode of thought atau mode of inquiry tertentu,
yang kemudian menghasilkan mode of knowing yang spesifik. Friedrichs
menyatakan paradigma adalah suatu pandangan mendasar dari suatu
disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya
dipelajari.
Paradigma penelitian kualitatif adalah metode yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu
masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi.
Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam (
in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena
metodologi kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda
dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu
generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah.
Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis
penelitian kualitatif. (Sumanto, 1995)
Paradigma kualitatif berpandangan bahwa fenomena sosial, budaya
dan tingkah laku manusia tidak cukup dengan merekam hal-hal yang
tampak secara nyata, melainkan juga harus mencermati secara keseluruhan
dalam totalitas konteksnya. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif diartikan
mencatat secara teliti segala gejala atau fenomena yang dilihat dan didengar
serta dibacanya (via wawancara atau bukan, catatan lapangan, foto, video,
tape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dokumen resmi atau bukan dan
lain-lain) dan peneliti harus membandig-bandingkan, mengkombinasikan,
mengabstraksikan dan menarik kesimpulan. (Nawawi, 2001)
Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek pengukuran
secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan
pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa
komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan
di ukur dengan memberikan symbol – symbol angka yang berbeda – beda

6
sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut.
Dengan menggunakan symbol – symbol angka tersebut, teknik perhitungan
secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan
suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan
utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi
menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran
yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan
akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan
melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku
didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan
berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas
lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif.
Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari
populasi atau sering disebut “data”. Penelitian kuantitatif mengadakan
eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang
timbul. (Sumanto, 1995)

B. Perbedaan Paradigma Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif


1. Paradigma Kuantitatif
a. Cenderung menggunakan metode kuantitatif, dalam pengumpulan
dan analisa data, termasuk dalam penarikan sampel.
b. Lebih menenkankan pada proses berpikir positivisme-logis, yaitu
suatu cara berpikir yang ingin menemukan fakta atau sebab dari
sesuatu kejadian dengan mengesampingkan keadaan subyektif dari
individu di dalamnya.
c. Peneliti cenderung ingin menegakkan obyektifitas yang tinggi,
sehingga dalam pendekatannya menggunakan pengaturan-pengaturan
secara ketat (obstrusive) dan berusaha mengendalikan stuasi
(controlled).
d. Peneliti berusaha menjaga jarak dari situasi yang diteliti, sehingga
peneliti tetap berposisi sebagai orang “luar” dari obyek penelitiannya.

7
e. Bertujuan untuk menguji suatu teori/pendapat untuk mendapatkan
kesimpulan umum (generasilisasi) dari sampel yang ditetapkan.
f. Berorientasi pada hasil, yang berarti juga kegiatan pengumpulan data
lebih dipercayakan pada intrumen (termasuk pengumpul data
lapangan).
g. Keriteria data/informasi lebih ditekankan pada segi realibilitas dan
biasanya cenderung mengambil data konkrit (hard fact).
h. Walaupun data diambil dari wakil populasi (sampel), namun selalu
ditekankan pada pembuatan generalisasi.
i. Fokus yang diteliti sangat spesifik (particularistik) berupa variabel-
variabel tertentu saja. Jadi tidak bersifat holistik.

2. Paradigma Kualitatif
a. Cenderung menggunakan metode kualitatif, baik dalam pengumpulan
maupun dalam proses analisisnya.
b. Lebih mementingkan penghayat-an dan pengertian dalam menangkap
gejala (fenomenologis).
c. Pendekatannya wajar, dengan menggunakan pengamatan yang bebas
(tanpa pengaturan yang ketat).
d. Lebih mendekatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada pada
sumber data, dengan berusaha menempatkan diri serta berpikir dari
sudut pandang “orang dalam”.
e. Bertujuan untuk menemukan teori dari lapangan secara deskriptif
dengan menggunakan metode berpikir induktif. Jadi bukan untuk
menguji teori atau hipotesis.
f. Berorientasi pada proses, dengan mengandalkan diri peneliti sebagai
instrumen utama. Hal ini dinilai cukup penting karena dalam proses
itu sendiri dapat sekaligus terjadi kegiatan analisis, dan pengambilan
keputusan.

8
g. Keriteria data/informasi lebih menekankan pada segi validitasnya,
yang tidak saja mencakup fakta konkrit saja melainkan juga informasi
simbolik atau abstrak.
h. Ruang lingkup penelitian lebih dibatasi pada kasus-kasus singular,
sehingga tekannya bukan pada segi generalisasinya melainkan pada
segi otensitasnya.
i. Fokus penelitian bersifat holistik,meliputi aspek yang cukup luas
(tidak dibatasi pada variabel tertentu).

Perbedaan Aksioma
Aksioma Dasar Kuantitatif Kualitatif
Bersifat realitas Tunggal, konkrit, Ganda, holistik, hasil konstruksi
teramati dan pemahaman
Hubungan Independen Interaktif tidak dapat dipisahkan
peneliti dengan
yang diteliti
Hubungan Sebab-akibat Timbal balik/interaktif
variabel
Kemungkinan Cenderung membuat Transferability
generalisasi generalisasi
Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai
(Sugiyono,2005)

Perbedaan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif menurut Fraenkel


dan Wallen (1993)
Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
Menekankan hipotesis jadi yang Menekankan hipotesis yang
dirumuskan sebelumnya berkembang dalam
pelaksanaan penelitian.

9
Menekankan definisi operasional yang Menekankan definisi dalam konteks
dirumuskan sebelumnya atau perkembangan penelitian
Data diubah menjadi skor numeric Menekankan deskripsi naratif
Menekankan pengukuran dan Menekankan pada asumsi bahwa
penyempurnaan keajegan inferensi cukup kuat.
keajegan skor yang diperoleh dari
instrument
Pengukuran validitas melalui Pengukuran validitas melalui cek
rangkaian silang dari sumber informasi
perhitungan statistic
Menekankan tekik acak untuk Menekankan informan ekspert untuk
mendapatkan mendapatkan sampel purposif
sampel representatif.
Menekankan prosedur penelitian yang Menekankan prosedur penelitian
baku deskriptif naratif
Menekankan desain untuk Menekankan analisis logis dalam
pengontrolan variable ekstranus pengontrolan variable ekstranus
Menekankan desain untuk Menekankan kejujuran peneliti dalam
pengontrolan khusus untuk menjaga pengontrolan prosedur bias
bias dalam prosedur penelitian.
Menekankan rangkuman statistik Menekankan rangkuman naratif dalam
dalam hasil penelitian hasil penelitian.
Menekankan penguraian fenomena Menekankan deskripsi holistic

Perbedaan karateristik kuantitatif dan kualitatif menurut Alwasilah (2011)


Aspek Kuantitatif Kualitatif
Fokus Penelitian Kuantitas (berapa banyak) Kualitas (hakikat dan
esensi)

10
Frase Terkait Eksperimen, emipiris, Kerja lapangan, etnografi,
statistik naturalistik, grounded,
subjektif
Akar filsafat Positivisme, empirisme Fenomonologi, interaksi
logis simbolik
Tujuan Prediksi, kontrol, Pemahaman, deskripsi,
deskripsi, konfirmasi, temuan, pemunculan,
pembuktian, hipotesis hipotesis
Desain Ditentukan, terstruktur Kenyal, berevolusi,
mencuat
Latar Tidak akrab, buatan Akrab, alami
Sampel Besar, acak, representatif Kecil, tidak acak, teoritis
Pengumpulan data Bukan manusia (skala, tes Peneliti sebagai instrument
survey, kuesioner, inti, interview, observasi
computer)
Modus analisis Deduktif (oleh metode Induktif (oleh peneliti)
statistik)
Temuan Persis, sempit, reduksionis Komprehensif, holistik,
ekspansif
Jswijsdiw

C. Kasus-kasus penelitian kuantitatif manajemen penunjang medis

1. Analisis Sistem Informasi Manajemen Persediaan Obat (Studi Kasus


pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina Gresik)
(Larasati, Susilo, & Riyadi, 2013)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai
SIM persediaan obat yang diterapkan pada Instalasi Farmasi RSUD Ibnu
Sina Gresik dan mengetahui kelebihan dan kelemahan dari SIM
persediaan obat yang telah diterapkan oleh Instalasi Farmasi RSUD Ibnu
Sina Gresik. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif karena

11
penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu keadaan
(peristiwa) sebagaimana adanya atau hanya bersifat pengungkapan fakta.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa
menghubungkan atau memperbandingkan variabel satu dengan lainnya
(Sugiyono, 2011). Penelitian ini tidak menggunakan uji hipotesis, tetapi
menggunakan data berbentuk kata atau gambar sehingga tidak
menekankan pada angka. Analisis data yang digunakan adalah analisis
data deskriptif kualitatif, analisa data non angka, dan hanya penjelasan
dan penelitian terhadap permasalahan. Berdasarkan fakta-fakta yang ada
selanjutnya dianalisis dan dipaparkan untuk menjawab masalah
penelitian sehingga tercapai tujuan penelitian. Analisa data dilakukan
dengan mendeskripsikan proses SIM persediaan obat dengan
mendeskripsikan proses SI yang digunakan dalam pengelolaan
persediaan obat. Selanjutnya hasil dari langkah pertama dianalisis
berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil observasi dan wawancara
terhadap proses SIM persediaan obat di Gudang Farmasi di Instalasi
Farmasi RSUD Ibnu Sina Gresik.

2. Persepsi Petugas Kesehatan Terhadap Peran Rekam Medis Elektronik


Sebagai Pendukung Manajemen Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Panti
Rapih (Rosyada, Lazuardi, & Kusrini, 2016)
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengeksplorasi persepsi petugas
kesehatan terhadap manfaat rekam medis elektronik dalam manajemen
pelayanan pasien, mengeksplorasi kendala dan strategi sukses
implementasi rekam medis elektronik dalam perspektif petugas
kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain studi kasus
yaitu desain studi yang mempunyai ciri-ciri pengumpulan informasi
diperoleh dari berbagai sumber untuk memperkuat kesimpulan yang
dibuat. Variabel-variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah persepsi
kebermanfaatan, persepsi penggunaan, pengaruh sosial, kondisi fasilitas,

12
penerimaan, dan pemanfaatan rekam medis elektronik sesuai kerangka
UTAUT (Unified Teori Acceptance and Use of Technology). Penelitian
ini menggunakan instrumen berupa pedoman wawancara, checklist
observasi, dan kuesioner. Data hasil pengumpulan data kualitatif
dianalisis menggunakan metode analisis isi (Content Analysis).
3. Evaluasi Mutu Rekam Medis di Rumah Sakit PKU 1 Muhammadiyah
Yogyakarta : Studi Kasus pada Pasien Sectio caesaria (Hafid & Santosa,
2016)
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana evaluasi mutu
rekam medis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Penelitian ini
menggunakan metode penelitian studi kasus deskriptif kualitatif. Alasan
pemilihan metode kualitatif didasarkan pada penggalian informasi secara
mendalam tentang alur rekam medis, penyelenggaraan rekam medis,
kelengkaapn isi, serta pengelolaan rekam medis yang meliputi
pengorganisasian, penyimpanan, dan pemusnahan, kerahasiaan rekam
medis serta pembinaan dan pengaawasan rekam medis di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. Data yang dikumpulkan dari check list
observasi rekam medis dideskripsikan dalam bentuk table [sic!] untuk
menentukan presentase kelengkapan rekam medis kemudian dianalisa
secara deskriptif. Hasil transkrip yang dikumpulkan dari wawancara
mendalam Dianalisis dengan terlebih dahulu membuat kodefikasi sesuai
dengan jawaban responden dan isu-isu yang muncul untuk menemukan
informasi yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Kemudian
menginterpretasikan dan membuat jawaban dari penelitian dan
membandingkannya dengan teori.
4. Analisis Penyelenggaraan Sistem Pemeliharaan Peralatan Radiologi Di
RSUP Dr.M.Djamil (Roza, 2016)
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis penyelenggaraan sistem
pemeliharaan peralatan radiologi di RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun
2010 yang dilihat dari pendekatan sistem yaitu input, proses, dan output.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitataif [sic!]. Teknik penentuan

13
informan dilakukan dengan purposive sampling dengan melibatkan 6
informan yaitu Kepala IPS Medis RSUP . DR. M.Djamil, Teknisi,
Operator alat, Pengelola Barang, Karyawan IPS Medis, Karyawan
Instalasi Radiologi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan
wawancara mendalam dengan informan, dan telaah dokumen. Analisa
data dengan content analysis dengan metode triangulasi.
5. Analisis Pengembangan Investasi Peralatan Radiologi di Rumah Sakit
Rajawali Citra Bantul Yogyakarta (Wahyudi & Rosyidah, 2012)
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode analisis deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif tanpa menggunakan
hipotesis. Pendekatan kuantitatif diperoleh dari biaya-biaya yang
berhubungan dengan semua biaya opersional investasi pengadaan
peralatan Radiologi di Rumah Sakit Umum Rajawali Citra selama kurun
waktu 5 tahun. Pendekatan kualitatif diperoleh dengan wawancara pada
pihak-pihak yang terkait dengan radiologi. Subjek penelitian ini adalah
manajemen khususnya bagian keuangan sebanyak 1 orang, kepala bagian
radiologi sebanyak 1 orang dan wakil direktur atau kepala bidang
penunjang medis di Rumah Sakit Umum Rajawali Citra terkait tata kelola
unit radiologi serta pendapatan dan pengeluaran dan hasil keuntungan
yang diperoleh unit radiologi selama kurun waktu 5 tahun, mulai bulan
November 2006 sampai dengan bulan November 2011. Pengolahan dan
analisis data dilakukan dengan foto dokumentasi dan catatan dan
hasilnya dikumpulkan, editing, dikelompokkan, penghitungan,
pengolahan data, penyajian data dalam bentuk narasi dan interpretasi data
dengan menghubungkan dengan teori yang ada.

D. Kasus-kasus penelitian kuantitatif manajemen penunjang medis:

1. Pengendalian Persediaan Obat Generik Dengan Metode MMSL


(Minimum-Maximum Stock Level) Di Unit Farmasi Rumah Sakit Islam
Surabaya. (Kumalasari & Rochmah, 2016)

14
Tujuan penelitian ini yaitu melakukan analisis berdasarkan tingkat
pemakaian obat, menghtiung nilai forecasting berdasarkan least square
method dan pengendalian persediaan dengan metode MMSL di Unit
Farmasi Rumah Sakit Islam Surabaya. Jenis penelitian ini termasuk
dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Merupakan
penelitian observasional.Sedangkan ditinjau dari waktu, penelitian ini
termasuk penelitian cross sectional, yaitu pengamatan dilakukan sekali
dalam saat tertentu saja.Unit analisis dalam penelitian ini yaitu Unit
Farmasi Rumah Sakit Islam Surabaya.Sumber Informasi diperoleh dari
hasil wawancara dengan Kepala Unit Farmasi dan petugas gudang
logistik Rumah Sakit Islam Surabaya dan data sekunder pemakaian obat
tahun 2015 dan 2016.
2. Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Resep Pasien Rawat Jalan Di Depo
Farmasi Gedung MCEB RS Islam Sultan Agung Semarang (Purwandari,
Suryoputro, & Arso, 2017)
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan mengidentifikasi
faktor - faktor yang menyebabkan waktu tunggu yang lama dalam
pelayanan resep, yang mana pada umumnya, pasien berasal dari asuransi
kesehatan nasional (JKN), dan asuransi kesehatan swasta. Penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada
bulan Mei-Oktober 2016. Pengumpulan data kuantitatif melalui lembar
observasi waktu tunggu pelayanan resep dengan mengamati mulai dari
proses penerimaan resep hingga penyerahan obat yang dibagi menjadi
komponen tindakan yaitu ketika resep dikerjakan oleh petugas, serta
komponen delay yaitu saat resep diletakkan menunggu untuk
dikerjakan.Sampel penelitian adalah resep yang masuk di depo farmasi
gedung MCEB pada hari Senin hingga Sabtu baik pada jam sibuk
maupun di luar jam sibuk pelayanan sebanyak 100 resep yang diambil
menggunakan accidental sampling. Sedangkan pengumpulan data
kualitatif melalui wawancara mendalam. Penentuan informan
menggunakan purposive sampling.

15
3. Analisis Potensi Interaksi Obat pada Penatalaksanaan Pasien Skizofrenia
Dewasa di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Provnsi Jawa Barat

Penelitian ini dilakukan di salah satu Rumah Sakit Kota Bandung , pada
bulan Maret-Mei 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
potensi interaksi obat antipsikotik yang terjadi pada pasien skizofrenia
dewasa. Penelitian ini merupakan studi evaluatif, dilakukan dengan
metode observasional, penyajian data secara deskriptif dengan
pengambilan data secara retrospektif serta dianalisis secara kuantitatif
dan kualitatatif. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data rekam
medik pasien. Jumlah pasien skizofrenia yang memenuhi kriteria
adalah118 pasien, jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (66,10%) dan
diagnosa terbanyak adalah tipe skizoprenia paranoid (53,39%). Obat
antipsikotok yang terbanyak untuk penatalaksanan skizoprenia adalah
haloperidol (65,25%), dan obat golongan lain yang terbanyak digunakan
adalah trihexyfenidil (62,71%). Ditemukan potensi interaksi obat
sebanyak 391, tingkat keparahan mayor sebanyak 111 kasus (28,39%)
dan interaksi berdasarkan tingkat signifikansi terbanyak adalah
signifikansi 4 sebanyak 233 kasus (59,59%).

4. Kajian Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Asma Rawat Jalan Di RSAU
Dr. M. Salamun Bandung
Penelitian ini dilakukan pada pasien asma rawat jalan di RSAU dr,. M.
Salamun Bandung Periode Mei–Desember 2016. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui adakah potensi interaksi obat pada pasien asma rawat
jalan di RSAU dr.M.Salamun. Penelitian ini bersifat kuantitatif
dilakukan dengan observasional non-experimental menggunakan data
retrospektif dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ditemukan 160 dari 210 resep (76,19%)
mengandung potensi interaksi obat. Obat anti asma yang paling sering

16
diresepkan adalah salbutamol 186 peresepan (18,49%). Pola mekanisme
interaksinya adalah interaksi farmakokinetika (67,78%), dan interaksi
yang tidak diketahui (32,22%). Tingkat keparahan potensi interaksi obat
yang terjadi dari 180 kejadian interaksi obat yang tertinggi adalah tingkat
minor sebanyak 169 kejadian (93,89%), moderate 10 kejadian (5,56 %),
dan mayor 1 kejadian (0,56%). Obat yang paling sering mengalami
potensi interaksi adalah formoterol dan budesonid sebanyak 87 kasus
(48,33%, n = 180). Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih
ditemukan potensi interaksi obat dalam pemberian resep untuk pasien
asma di rumah sakit ini.

5. Analisis Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa Menggunakan Metode Service


Quality (Servqual) Fuzzy Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul (Dwi Suharyanta, Qurrota
A’yunin, 2013)
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif dan menggunakan rancangan cross sectional. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang tingkat kepuasan
pelanggan terhadap Instalasi Radiologi RSUD Panembahan Senopati
Bantul dengan menggunakan metode Service Quality (Servqual) yang
kemudian diolah menggunakan metode Fuzzy. Populasi dalam penelitian
ini adalah semua pasien yang berkunjung ke Instalasi Radiologi yang
berasal dari poliklinik rawat jalan, rawat inap, IGD, ICU, dan dokter
praktek di luar rumah sakit yang mendapat pelayanan radiologi. Jumlah
populasi pada penelitian ini selama bulan Januari sampai dengan
Desember 2011 sebanyak 25.555 pasien. Dengan rata-rata pasien per
bulan sebesar 2.130 pasien. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien
atau keluarga pasien (mewakili pasien) yang berumur antara 17–75 tahun
dan pernah mendapatkan pelayanan radiologi yang berkaitan dengan
pelayanan radiodiagnostik minimal satu kali pelayanan di Instalasi
Radiologi RSUD Panembahan Senopati Bantul. Data yang digunakan

17
dalam penelitian ini adalah data primer, dengan menggunakan tiga teknik
pengumpulan data, yaitu: wawancara, pengamatan/observasi dan
kuesioner (angket) dan pengumpulan data sekunder dengan cara
penelusuran dokumentasi. Pada penelitian ini diadapatkan hasil analisis
perhitungan gap secara keseluruhan menunjukkan nilai gap negatif yaitu
-0,961, berarti apa yang diharapkan pasien belum sepenuhnya sesuai
dengan apa yang diperoleh pasien di Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Panembahan Senopati Bantul.

18
19
BAB III
KESIMPULAN

Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Penelitian


kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan obyek yang diteliti,
menggunakan instrumen-instrumen formal, standar, dan bersifat mengukur.
Sedangkan penelitian kualitatif menyatu dengan situasi dan fenomena yang diteliti,
menggunakan peneliti sebagai instrumen. Penelitian kuantitatif bersifat deskriptif
dan cenderung menggunakan analisis pendekatan induktif, sedangkan penelitian
kualitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan
deduktif-induktif.
Penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif adalah dua pendekatan yang
berbeda, jadi kedua pendekatan ini dipilih bukan karena salah satunya lebih baik,
melainkan karena pendekatan tersebut memang sesuai dengan masalah penelitian,
dan paling baik untuk menjawab suatu masalah tertentu. Dengan demikian,
metodologi tertentu yang dipilih dapat menjadi pilihan yang sangat tepat namun
dapat pula menjadi sangat tidak tepat, tergantung pada masalah dan tujuan riset. Hal
ini menunjukkan pentingnya memahami perspektif dan pendekatan yang berbeda-
beda.

20
DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. 2011. Pokoknya Kualitatif (Dasar-Dasar Merancang dan


Melakukan Penelitian Kualitatif). Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Centers for Disease Control and Prevention. Differences Between Qualitative and
Quantitative Research Methods. (n.d.). Retrieved 02 17, 2018, from Orau:
https://www.orau.gov/cdcynergy/soc2web/content/phase05/phase05_step0
3_deeper_qualitative_and_quantitative.htm

Fraenkel, Jack R. dan Norman E. Wallen. 1993. How to Design and


Evalute Researche in Education. Singapore: Mc Graw-Hill Inc.

Hafid, H., & Santosa, E. (2016, 01 23-24). Evaluasi Mutu Rekam Medis di Rumah
Sakit PKU 1 Muhammadiyah Yogyakarta : Studi Kasus pada Pasien Sectio
caesaria . Retrieved 02 17, 2018, from Journal UMY:
http://journal.umy.ac.id/index.php/mrs/article/download/816/pdf_5

Kumalasari, A., & Rochmah, T. (2016). PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT


GENERIK DENGAN METODE MMSL (Minimum-Maximum Stock
Level) DI UNIT FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA.
Jurnal Manajemen Kesehatan STIKES Yayasan Rs.Dr.Soetomo, 143-152.

Kusumahati, Eva., Nurhasanah, Eva., Elvano, Deki Rifa., Kajian Potensi Interaksi
Obat pada Pasien Asma Rawat Jalan di RSAU Dr. M. Salamun Bandung,
Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 No. 3, hal 62-71. Bandung. 2017

Larasati, I., Susilo, H., & Riyadi. (2013). ANALISIS SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PERSEDIAAN OBAT (Studi Kasus Pada Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina Gresik) . Retrieved 02 17, 2018, from
Portal Garuda:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=189233&val=6468&t
itle=ANALISIS%20SISTEM%20%20INFORMASI%20MANAJEMEN%
20PERSEDIAAN%20OBAT%20(Studi%20Kasus%20Pada%20Instalasi

21
%20Farmasi%20Rumah%20Sakit%20Umum%20Daerah%20%20Ibnu%2
0Sina%20Gresik)

Lisni, Ida., Patti, Dharma., Saidah, Siti., Analisis Potensi Interaksi Obat pada
Penatalaksanaan Pasien Skizofrenia Dewasa di Instalasi Rawat Inap Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 No. 3,
hal 72-83. Bandung. 2017

Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.

Priyono, 2016. Metode penelitian kuantitatif. Surabaya: Zifatama publishing, 2016.

Rosyada, A., Lazuardi, L., & Kusrini. (2016, 08). Persepsi Petugas Kesehatan
Terhadap Peran Rekam Medis Elektronik Sebagai Pendukung Manajemen
Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Panti Rapih. Retrieved 02 17, 2018, from
Media Neliti: https://media.neliti.com/media/publications/196276-ID-
persepsi-petugas-kesehatan-terhadap-pera.pdf

Roza, S. (2016). ANALISIS PENYELENGGARAAN SISTEM


PEMELIHARAAN PERALATAN. Jurnal Medika Saintika, 85-94.

Sarwono J,2006. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Edisi Pertama.


Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharyanta, D. and A'yunin, Q., 2013. Analisis Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa
Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) Fuzzy Di Instalasi
Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati
Bantul Tahun 2012. Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat, 7(1).

Sumanto, 1995. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Aplikasi Metode


Kuantitatif dan Statistika dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset

22
Wahyudi, N., & Rosyidah. (2012). ANALISIS PENGEMBANGAN INVESTASI
PERALATAN RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM RAJAWALI
CITRA BANTUL YOGYAKARTA. Kes Mas, 162-232.

Wibowo, A. (2014). Metodologi Penelitian Praktis: Bidang Kesehatan. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada.

23

Anda mungkin juga menyukai