Anda di halaman 1dari 1

PENILAIAN DAN TATALAKSANA NYERI

PADA PASIEN GERIATRI


RSCM
Nomor Dokumen : No. Revisi : Halaman :
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional ANS.TTN.SPO.001
Dr. Cipto Mangunkusumo No.Dokumen Unit: 00 1/1
ANS.TTN.IK.017
Disiapkan oleh : Disetujui Oleh : Ditetapkan Oleh:
Direktur Medik dan Keperawatan,
Nama dr. Aida Rosita Tantri, SpAn dr. Susilo Chandra, Sp.An
NIP. 196801072006042013 NIP. 195501231980121002
Kepala Departemen
Ketua Tim Tatalaksana
Jabatan Anestesiologi dan Intensive
Nyeri
Care

Tanda
Tangan Dr.dr.C.H. Soejono, Sp.PD.KGer
NIP : 196006121985121001
Tanggal Terbit : Unit Kerja :
INSTRUKSI KERJA 1 Februari 2012 Departemen Anestesiologi dan
Intensive Care

Tujuan :
1. Memberikan penilaian dengan tepat derajat nyeri pada pasien geriatri
2. Memberikan terapi nyeri pada pasien geriatri secara efektif dengan mempertimbangkan perubahan
fisiologis pada pasien-pasien geriatri.
3. Dapat diatasinya atau berkurangnya keluhan nyeri pada pasien geriatri yang menjalani perawatan di
RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.

Ruang lingkup :
Seluruh pasien geriatri yang dirawat di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.

Prosedur :
1. Penatalaksanaan nyeri pada pasien geriatri diberikan dengan tetap menghormati hak atau keinginan
pasien apabila pasien tidak mau mendapatkan terapi atau tatalaksana nyeri.
2. Penilaian derajat nyeri pada pasien geriatri dilakukan menggunakan skala nyeri Visual Analogue
Scale (VAS) atau FACES pain scale.
3. Mencatat pada rekam medis pasien hasil pengukuran penilaian derajat nyeri pasien.
4. Menentukan pilihan obat yang digunakan pada tatalaksana nyeri pada pasien geriatri. Obat-obatan
analgesia yang dapat diberikan pada pasien geriatri antara lain: opioid (dengan dosis opioid yang
diberikan adalah setengah dari dosis dewasa muda), paracetamol dan NSAID (dengan pemantauan
efek samping). Modalitas tatalaksana nyeri dapat juga dengan metode PCA.
5. Penilaian ulang nyeri dilakukan dan efektifitas terapi nyeri pada pasien geriatri dilakukan tiap 8 jam
pada pasien rawat inap, termasuk efek samping yang muncul karena terapi tersebut.
6. Pada pasien rawat jalan, penilaian ulang dapat dilakukan pada saat kontrol, atau bila terdapat keluhan
nyeri yang menetap / bertambah hebat dapat datang ke IGD dan nyeri akan ditangani sesuai dengan
IK Tatalaksana Nyeri pada Pasien di IGD.

Unit terkait:
1. Ruang rawat inap
2. Poliklinik
3. ODC
4. IGD
5. Unit terkait lainnya

Anda mungkin juga menyukai