Anda di halaman 1dari 95

Esi Afriyanti, S.Kp.M.

Kes

Suatu cara pendekatan masalah berupa


rancangan tentang bagaimana data
dikumpulkan dan selanjutnya dianalisis agar
dapat dilaksanakan secara ekonomis serta
sesuai dengan tujuan penelitian

Knowledge,
science and theory

Conceptualization,
operationalization and
Hypothesis

Research gap,
research interest
and ideas

Research
designs

Ethics in
Research

Sampling and
representatives

Data mining
and collection

Data
Analysis

Hypotheticodeductive
Verificative

Research
Writings

Blok 9, 2006

Mengapa penelitian
Perlu dirancang
1.Relevansi
2.Objektivitas data
3.Validitas
4.Reliabilitas
5.Efektifitas dan efisiensi

Menyingkirkan kemungkinan pengaruh


faktor lain terhadap hasil penelitian
Melakukan uji coba dengan rancangan
yang adekuat

Bagaimana menyusun rancangan


Penelitian yang adekuat

1.Maksimasi varian penelitian


2.Kontrol variabel luar
3.Minimasin varians kesalahan

Mengupayakan agar variabilitas


perubahan yang terjadi pada variabel
dependen tersebut sebesar mungkin
Dapat dicapai apabila variasi variabel
independen yang digunakan juga besar

Memilih subyek penelitian dengan kondisi


variabel luar yang homogen
Melakukan randomisasi subyek pada waktu
melakukan pengelompokan
Melakukan pengelompokan subyek
penelitian secara matching

Yaitu: variabilitas hasil pengukuran yang


terjadi oleh karena fluktuasi random dari
variabel yang diukur atau variasi nilai dari
data yang terjadi akibat kesalahan
pengukuran
Upaya: meningkatkan reliabilitas
pengukuran, mengurangi kesalahan
pengukuran dengan cara pengendalian
terhadap kondisi atau lingkungan saat
dilakukan pengontrolan.

Minimal kesalahan Pengukuran


Pengendalian kesalahan sistematik

Pembakuan alat ukur


Peneraan alat ukur
Pelatihan
Pengukuran ganda
Pengendalian linggkungan saat mengukur

Reliabilitas & Validitas Pengukuran


Konsisten tepat teliti
Construct content criterion related

Rancangan penelitian

Jenis

Contoh

Observasional (noneksperimen)

Deskriptif

Lap kasus (case)


Studi kasus (case series)
Survei
Cross sectional
Kasus kontrol
Kohort

Analitik

Eksperimen

without a control group


time series
crossover
with a control group

Laboratorium
Klinik
Epidemiologi

Biomedik
Trial klinik
Intervensi komunitas

Adalah

penelitian yang menjelaskan data dan


karakteristik populasi atau fenomena yang
dipelajari
Menjawab pertanyaan : siapa, apa, kapan, dimana dan
bagaimana (who, what, when, where, how).
Data yang disajikan berdasarkan fakta, akurat dan
sistematik
namun tidak dapat menjelaskan penyebab (why), tidak
dapat menerangkan hubungan sebab akibat (satu
variabel mempengaruhi variabel lain)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Memilih masalah yg akan diteliti


Merumuskan dan membatasi masalah studi
pendahuluan
Merumuskan hipotesis (tidak harus)
Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan
data
Menentukan kriteria untuk klasifikasi data
Menentukan alat pengumpulan data
Pengolahan data
Menarik kesimpulan

Deskripsi tentang ciri yang menarik dari sekelompok kasus


Tanpa hipotesis, kontrol, rencana
Tidak memberi konklusi
Guna: prekursor untuk studi berikutnya
Contoh: pemberian vasodilator memberi kesan dapat
menyelamatkan pasien yang biasanya meninggal pada luka
bakar berat
Pemberian MgSo4 pada kasus preeklamsia biasanya dapat
menimbulkan atonia uteri

Untuk menilai suatu program


Hasilnya digunakan untuk perbaikan atau
peningkatan program

Evaluasi Program KB Nasional


Evaluasi program pemantauan gizi ibu hamil dan
balita di puskesmas
Uji kebijakan publik

Survei
Survei
Survei
Survei

rumah tangga
morbiditas
analisis jabatan
pendapat umum

KELEBIHAN
INFORMASI BANYAK
KOMPREHENSIF

KELEMAHAN
TIDAK MENDALAM
DANA
DAYA
BESAR
WAKTU

Meneliti suatu permasalahan melalui suatu


kasus yang terdiri dari unit tunggal
Terhadap kasus unik atau khusus

Misal
Pre-eklampsia berat pada primigravida tua dengan
Down Syndrome

Membandingkan persamaan atau


perbedaan sebagai fenomena untuk
mencari faktor-faktor apa, atau situasi yang
menyebabkan timbulnya peristiwa tertentu
variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang
lebih dari satu
Contoh :
adakah perbedaan produktivitas kerja antara pegawai
Negeri dan Swasta. Pegawai Negri dan Swasta adalah
sampel yang berbeda
Perbedaan efektivitas pemakaian KB suntik dan KB pil

Mencakup
pengukuran tendensi sentral :
Mean
Median
Mode
Variabilitas :
Range
interquartile range
Variance
standard deviation.

Data : 3,4,5,5,6,6,6,7,7,8,8,9
Mean : ?
Median : ?
Modus : ?

Rancangan penelitian

Jenis

Contoh

Observasional (noneksperimen)

Deskriptif

Lap kasus (case)


Studi kasus (case series)
Survei
Cross sectional
Kasus kontrol
Kohort

Analitik

Eksperimen

without a control group


time series
crossover
with a control group

Laboratorium
Klinik
Epidemiologi

Biomedik
Trial klinik
Intervensi komunitas

= penelitian transversal = penelitian potong lintang


Rancangan penelitian non eksperimental dalam
rangka mempelajari dinamika korelasi antara faktor
resiko dengan efek
Variabel variabel yang termasuk faktor resiko dan
efek diobservasi sekaligus dalam waktu yang
bersamaan
Bersamaan = tiap subjek hanya diobservasi satu
kali aja
Contoh : Mengukur pola makan tinggi Na &
Hipertensi pd waktu bersamaan

Agens (penyakit)

Individu/host

F risiko eksternal

sakit

F risiko internal

Efek selalu variabel tergantung


F risiko dpt sbg variabel bebas, perantara,
pendahulu/ prakondisi

Efek (+)
F risk (+)
Efek (-)

Populasi/
sampel

Efek (+)
F risk (-)
Efek (-)

EFEK
CROSS SECTIONAL
Ya

Tidak

Ya

Tidak

FAKTOR
RISIKO

14/20 : 7/20 = 2 : 1

EFEK
CROSS SECTIONAL
Ya

Tidak

Ya

14

Tidak

13

FAKTOR
RISIKO

Merumuskan pertanyaan penelitian dan


hipotesis yang sesuai
Mengidentifikasi variabel penelitian
Menetapkan subjek penelitian
Melakukan observasi/ pengukuran
Melakukan analisis

Rasio Prevalens
Prevalensi pada kelompok dengan faktor risiko
dibanding prevalensi pada kelompok tanpa faktor risiko
Rasio

Prevalens :

RP = A/A+B : C/(C+D)
Menghitung

rasio prevalens

= 1 tidak berefek ( netral)


> 1 variabel merupakan faktor risiko
< 1 variabel merupakan faktor protektif

Mudah, ekonomis, hasil cepat didapat


Dapat meneliti banyak variabel sekaligus
Kemungkinan subjek drop out kecil
Tidak banyak hambatan etik
Dapat sebagai dasar penelitian selanjutnya

Sulit menetapkan mekanisme sebab akibat


Subjek penelitian cukup besar terutama bila
variabel banyak dan faktor risk relatif jarang
ditemukan
Kurang tepat untuk mempelajari penyakit
dengan kurun waktu sakit pendek
Kesimpulan korelasi paling lemah dibanding
case control atau cohort
Tidak dapat menggambarkan perjalanan
penyakit faktor risiko, diagnosis, prognosis

Populasi
Ibu ibu yang baru melahirkan

Anemi
besi

BBLR

Tidak
Anemi
besi
BBLN
BBLR

BBLN

Rancangan penelitian

Jenis

Contoh

Observasional (noneksperimen)

Deskriptif

Lap kasus (case)


Studi kasus (case series)
Survei
Cross sectional
Kasus kontrol
Kohort

Analitik

Eksperimen

without a control group


time series
crossover
with a control group

Laboratorium
Klinik
Epidemiologi

Biomedik
Trial klinik
Intervensi komunitas

Efek identifikasi lebih dahulu (kasus)


masa kini
Faktor resiko dipelajari dengan
menggunakan pendekatan retrospektif
diidentifikasi adanya pada masa lalu

Mempelajari seberapa jauh faktor risiko


mempengaruhi terjadinya efek
Hub sebab akibat :
cross sectional < case control < cohort
Faktor risk dipelajari melalui pendekatan
retrospektif efek diidentifikasi saat ini,
faktor risk diidentifikasi masa lalu

F risk (+)
retrospektif

Efek (+)/
kasus

F risk (-)
Matching/
Non matching

F risk (+)
retrospektif
F risk (-)

Efek (-)/
kontrol

EFEK
Case Control
Ya

Tidak

Jumlah

Ya

A+B

Tidak

C+D

jumlah

A+C

B+D

A+B+C+
D

FAKTOR
RISIKO

Desain Kasus-Kontrol
KASUS (+)

Kasus (-)

F-Resiko (+)

F-Resiko (-)

39

Populasi yang sama dgn kasus


matching
Kontrol lebih dari 1 kelompok

OR ( Odds Ratio )
Insiden pada kelompok dengan faktor risiko
dibanding insiden pada kelompok tanpa faktor
risiko
A/A+B : C/C+D

1.
2.
3.
4.

5.
6.

Cocok untuk mempelajari penyakit yg


jarang ditemukan
Hasil cepat, ekonomis
Subjek penelitian bisa lebih sedikit
Memungkinkan mengetahui sejumlah
faktor risiko yang mungkin berhubungan
dengan penyakit
Kesimpulan korelasi > baik, krn ada
pembatasan dan pengendalian f risk
Tidak mengalami kendala etik

Bias
Tdk diketh pengaruh variabel luar yg tak
terkendali dgn teknik matching
Pemilihan kontrol dgn mathcing akan sulit
bila faktor risiko yg di matchingkan
banyak
Kelompok kasus dan kontrol tidak random
apakah faktor luar seimbang?

Identifikasi variabel
Penetapan subjek
Identifikasi kasus
Pemilihan subjek kontrol
Lakukan pengukuran retrospeksi
Analisa hasil

Hubungan antara kelahiran BBLR dengan


kebiasaan merokok pada waktu hamil
riwayat konsumsi estrogen pada pasien ca
mamae dan non ca mamae

Efek (variabel tergantung): kelahiran BBLR


Faktor resiko (variabel bebas): kebiasaan
merokok saat hamil
Faktor resiko yang tidak diteliti /
dikendalikan: perietas, umur, ANC
Subjek: ibu yang melahirkan( eks antara
ths/d th..)

Kasus:ibu yang melahirkan dengan berat


badan bayi rendah antara th.s/d th.
Kontrol: ibu yang melahirkan dengan berat
badan bayi normal dengan usia parietas
dan status ANC yang sama
Identifikasi retrospektif: ada/tidaknya
faktor resiko yang diteliti pada kedua
kelompok subjek penelitian

Kebiasaan
Merokok (+)
Kebiasaan
Merokok (-)

Populasi
(sampel)
Efek (+)
Ibu
Melahirkan
Dgn BBLR
matching

Kebiasaan
Merokok (+)
Kebiasaan
Merokok (-)

Efek (-)
Ibu
Melahirkan
BB bayi
normal

Rancangan penelitian
Observasional (noneksperimen)

Jenis
Deskriptif

Analitik

Eksperimen

without a control group


time series
crossover
with a control group

Laboratorium
Klinik
Epidemiologi

Contoh
Lap kasus (case)
Studi kasus (case series)
Survei
Cross sectional
Kasus kontrol
Kohort
Biomedik
Trial klinik
Intervensi komunitas

Prospektif dan retrospektif


Untuk prospektif:

Pengaruh faktor resiko tahap efek dipelajari lebih


cermat
Pendekatan longitudinal kedepan
Faktor resiko diidentifikasi lebih dulu

Penelitian
mulai disini

Subyek
penelitia
n
FR
Efek -

Subyek
dengan faktor
risiko

Efek +

Efek -

Efek +
Subyek tanpa
faktor risiko
Efek -

Desain/rancangan Kohort
prospektif KASUS (+)
Kasus (-)
F-Resiko (+)

F-Resiko (-)

Blok 9, 2006

52

Identifikasi faktor resiko dan efek


Penetapan subjek penelitian
Identifikasi subjek dengan efek negatif
Pemilihan subjek dengan faktor resiko positif dari
subjek tersebut
Pemilihan subjek control
Observasi perkembangan subjek sampai waktu
tertentu untuk kemudian mengidentifikasi timbul
tidaknya efek pada kedua kelompok
Analisis hasil
C; Membandingkan merokok dg tidak merokok,
melalui proses waktu ke masa depan (prospektif)
dilihat dampaknya thd penyakit ca Paru

Hubungan antara pemakaian alas kaki dari


bahan kulit gajah dengan terjadinya
dermatitis kontak

Efek

: dermatitis kontak

Resiko
gajah

: pemakaian alas kaki dari kulit

Resiko yang tidak diteliti :umur,ras

Pemakaian sendal yang tidak menderita


dermatitis kontak

Identifikasi subjek faktor resiko positif


dengan efek negatif
Pemilihan subjek dengan efek maupun
faktor resiko negatif: individu bukan
pemakai sendal dari kulit gajah
Identifikasi prospotif: mengamati timbulnya
efek dari kedua kelompok subjek penelitian

Populasi
(sampel)
Subyek dengan
Efek (-)
Subyek yang
Memakai sendal
Dengan dermatitis (-)

Dermatitis
Kontak (+)
FR (+)
Pemakai
Sendal dari
kulitgajah
FR (-)
Bukan
Pemakai
Sendal dari
kulitgajah

Dermatitis
Kontak (-)
Dermatitis
Kontak (+)

Dermatitis
Kontak (-)

Modifikasi kohort
Faktor risiko dimulai sebelum penelitian
Bila data faktor risiko tercatat lengkap
Lebih ekonomis dibanding prospektif, lebih
unggul dari kasus kontrol

Penelitian
dimulai
disini

Subyek
penelitia
n

Subyek
dengan faktor
risiko

Efek +

Efek -

Efek +
Subyek tanpa
faktor risiko
Efek -

Ditentukan
dulu

EFEK
Cohort
Ya

Tidak

Jumlah

Ya

A+B

Tidak

C+D

jumlah

A+C

B+D

A+B+C+
D

FAKTOR
RISIKO

RR (Risiko Relatif)
Insiden efek pada kelompok dengan faktor risiko
dibanding insiden pada kelompok tanpa faktor
risiko
A/A+B : C/C+D

Penelitian
dimulai disini
KOHORT 1
Subyek
dengan faktor
risiko

KOHORT 2
Subyek tanpa
faktor risiko

Efek +

Efek -

Efek +

Efek -

Penelitian
mulai disini
Faktor risiko
+
Dengan
perlakuan

Subyek
penelitia
n
FR
Efek -

Faktor risiko +
tidak dengan
perlakuan

Efek +

Efek -

Efek +

Efek -

Efek +
Subyek tanpa
faktor risiko
Efek -

Hub sebab akibat paling kuat


Dapat untuk meneliti beberapa efek
sekaligus
Dapat menetapkan besarnya angka risiko
dari waktu ke waktu
Memungkinkan dikembangkan mjd kohort
retrospektif atau eksperimen

Waktu lama, sarana dan biaya mahal


Subjek drop out
Masalah etika

Rancangan penelitian
Observasional (noneksperimen)

Jenis
Deskriptif

Analitik

Eksperimen

without a control group


time series
crossover
with a control group

Laboratorium
Klinik
Epidemiologi

Contoh
Lap kasus (case)
Studi kasus (case series)
Survei
Cross sectional
Kasus kontrol
Kohort
Biomedik
Trial klinik
Intervensi komunitas

Penelitian eksperimental adalah penelitian di mana


peneliti memanipulasi satu variabel bebas atau
lebih, mengendalikan variabel di luar variabel
bebas, dan melakukan observasi (pengukuran)
terhadap satu atau lebih variabel terikat untuk
menemukan variasi yang muncul seiring dengan
manipulasi variabel bebas tersebut.

Dalam penelitian non-eksperimental peneliti tidak


dapat memanipulasi variabel karena sifat-sifat
tertentu dari variabel-variabel yang digunakan tidak
memungkinkan adanya manipulasi.

Penelitian non-eksperimental sering disebut


penelitian ex post facto.

J ENIS PENELITIAN
INTERVENSI

YA
TIDAK

RANDOMISASI
YA

TIDAK

EKSPERIMEN

KUASI-E
OBSERVASIONAL

RANDOMISASI:
Probabilitas sama untuk "masuk" di setiap kelompok
Tujuan:KOMPARABILITAS kelompok dapat terjaga
70

Satu Eksperimental vs.


kontrol

Eksperimental banyak vs.


kontrol

XOx

XXXOx

KOx

KOx

Eksperimental A vs.
Eksperimetal B
XAOA
XBOB

1.
2.
3.

pengendalian
manipulasi
pengamatan

Variabel Subyek
Misalnya : Genetik, Umur, Sex, Pendidikan, dll

Cara Pengendalian
Randomisasi
Matching
Rancangan-ulang
Rancangan analisa statistik

Variabel lingkungan
Keadaan sekitar yang pengaruhi studi

Cara Pengendalian
Lingkungan dibuat konstan
Randomisasi
Rancangan analisa statistik

Kesalahan pengukuran
Instrumen tidak valid/reliabel
Pengendalian
Uji coba instrumen
Counter-balance

Kesalahan peneliti
Subyektivitas
Pengendalian
Blind experiment
Pengukuran ganda (pengukur/frek)

Desain Praeksperimental
Desain True Experimental
(Eksperimental Murni)
Desain Quasi Experimental
(Eksperimental Semu)

Belum disebut sebagai desain eksperimen


karena adanya banyak hambatan untuk
memperoleh hasil yang memadai
Desain praeksperimen ini tidak dianjurkan
untuk dilakukan dalam penelitian
Desain
yang dilakukan dengan jalan
memberikan perlakuan kepada subjek
tanpa adanya kelompok kontrol atau jika
ada kelompok kontrol tidak dilakukan
penendalian terhadap variabel ekstra
yang secara signifikan berpengaruh

Tidak ada kelompok kontrol


Tidak melakukan pengendalian
terhadap ekstraneous variable
Validitas penelitian tidak terpenuhi

RANCANGAN PRA-EKSPERIMENTAL
1. PERLAKUAN TUNGGAL

(ONE-SHOT CASE STUDY):

X ------------> O
2. PERLAKUAN ULANG (ONE GROUP PRE- POST TEST):
O ------------> X ------------> O
3. PERLAKUAN STATIK
X ------------> O
K ------------> O

Blok 9, 2006

78

Desain Perlakuan Tunggal


One Shot Case Study
Sekelompok subjek diberi
perlakuan kemudian dilakukan
pengamatan
Non Randomisasi
X O
Peneliti tidak menerima informasi
mengenai akibat perlakuan
Tidak dapat mengontrol validitas
internal

Desain Perlakuan Ulang


One Group Pre and Posttest Design
Menggunakan satu kelompok subjek serta
melakukan pengukuran sebelum dan sesudah
perlakuan
Non R
O1 X O2
Validitas Internal masih terancam karena adanya
variabel ekstra yang belum dikendalikan

Desain Perlakuan Statis


Static Group Comparation
Menggunakan 2 kelompok subjek yaitu kelompok
ekperimen dan kelompok kontrol
Pembagian kelompok tidak dilakukan dengan
random
Efek perlakuan diukur dengan adanya perbedaan
hasil antar dua kelompok
O
Non R X
Non R
O
Kelemahan utama: kesetaraan (homogenitas)
antara 2 Kelompok tidak diketahui sehingga
perubahan yang terjadi pada eksperimen tidak
dapat dinilai sebagai akibat perlakuan

Eksperimen yang dilakukan tanpa


randomisasi, tetapi menggunakan
kelompok kontrol
Macam Desain Eksperimen Quasi:

Desain
Desain
Desain
Desain
Desain

eksperimen ulang non random


eksperimen Seri
eksperimen Seri ganda
eksperimen Bergilir
Ekperimen Sampel Seri

Non Randomized Pretest-Posttest Control


Group Design
Desain ekperimen yang dilakukan dengan
pretes dan post test, dan mempunyai
kelompok kontrol dan eksperimen yang
ditentukan dengan cara non random
Non R
O1 X
O2
Non R O3
O4

Equivalent Time Sample Design


Desain eksperimen yang dilakukan
berdasarkan satu (beberapa) seri
pengukuran variabel tergantung terhadap
suatu kelompok subjek
Non R O1
O2 O3 X
O4 O5 O6
Subjek kelompok eksperimen juga
sebagai kelompok kontrol

Control Group Time Series experimental


Pengembangan dari desain eksperimen seri
dengan memberikan kelompok kontrol

Non R
Non R

O1
O7

O2
O8

O3
O9

X
X

O4
O5
O6
O10 O11 O12

Desain ini cukup adekuat untuk


mengendalikan validitas internal kecuali
interaksi uji awal dengan perlakuan dan
interaksi seleksi dengan perlakuan

Counterbalance Design
Subjek diuji coba pada semua perlakuan, tetapi
dalam rangkaian yang berbeda dan hanya
melakukan Post test
Tiga Klasifikasi : Kelompok, Waktu dan Perlakuan
Non R
X1O
X2O X3O X4O
Non R
X2O
X4O X1O X3O
Non R
X3O
X1O X4O X2O
Non R
X4O
X3O X2O X1O
Kelemahan: pencemaran dari perlakuan yang lain
Analisa Statistik: Membandingkan skor perlakuan
pertama dengan skor perlakuan kedua, ketiga dan
keempat pada semua kelompok

Desain dengan memberikan perlakuan


pada subjek secara tidak terus menerus
Non R
X1 O1 X0 O2 X1 O3 X0 O4
Desain ini berusaha menghilangkan
pengaruh luar selama seri pengukuran
dengan cara melakukan pengukuran dalam
waktu yang berurutan setelah perlakuan
diberikan
Analisa Statistik: Uji perbedaan Mean O1
dan O3 dengan Mean O2 dan O4

Desain yang paling ideal untuk


mempelajari hubungan kausalitas
Sumber invaliditas dapat dikontrol
Ciri Khas: pengelompokan subjek
dengan cara random
Tiga macam desain eksperimen
murni:

Desain Eksperimen Sederhana


Desain Eksperimen Ulang
Desain Eksperimen Solomon

CONTOH DESAIN
EKSPERIMENTAL

Melakukan intervensi obat baru pd


sekelompok pasien dan dibandingkan
dengan klp kontrol (obat standart)
yang setara
Randomized
Non-randomized

Blok 9, 2006

89

RANCANGAN EKSPERIMEN MURNI


1. RANCANGAN E-SEDERHANA ( POST- TEST
CONTROL GROUP DESI GN)

ONLY

X ------------> O
-K- ------------------------->
- -O
-

2. RANCANGAN E-ULANG (PRE- & POST-TEST CONTROL


GROUP DESIGN)

O- - - - - - - - - - - - - - > X - - - - - - - - - - > O

O- - - - - - - - - - - - - - - >K - - - - - - - - - - > O

Blok 9, 2006

90

3. RANCANGAN E-SOLOMON

(SOLOMON FOUR GROUP

DESIGN)

O- - - - - - - - - - - - - - > X - - - - - - - - - - - > O
r: -------------------------------O- - - - - - - - - - - - - - - >K - - - - - - - - - - - > O
r: -------------------------------X -----------> O
r: -------------------------------K -----------> O
4. RANCANGAN FAKTORIAL
A- 1

A- 2

A- 1; B- 1
A- 1; B- 2
A- 2; B- 1
A- 2; B- 2
Blok 9, 2006

91

Post Test Only Control Group Design


Merupakan desain eksperimen paling
sederhana tetapi cukup kuat
Subjek dibagi dalam dua kelompok atau lebih
secara RANDOM menjadi kelompok eksperimen
dan kontrol
R X
O1
R
O2
Analisa Statistik: Uji t atau Anava

Pretest Posttest Control Group Design


Melakukan pengukuran sebelum dan
sesudah perlakuan diberikan pada
kelompok kontrol dan eksperimen
R O1
X
O2
R O3
O4
Analisis Statistik: Anava atau Anakova

Solomon Four Group Design


Membagi subjek menjadi empat secara random
Kelompok 1 dan 2 dilakukan pre test dan
kelompok 3 dan 4 tidak ada pre test
R O1
X
O2
R 03
04
R
X
O5
O6
Desain yang paling unggul untuk validitas tetapi
kurang praktis dan ekonomis
Analisa Statistik:
Anakova antara O2 dan O4 dengan
menggunakan O1 dan O3 sebagai kovariabel
Anava atau Uji t untuk menilai perbedaan O5
dan O6

Pemilihan desain tergantung


pada:
Jumlah anggota sampel yang
tersedia
Tingkat Validitas yang kita
kehendaki
Waktu dan alat yang tersedia

Anda mungkin juga menyukai