Anda di halaman 1dari 15

KONSEP UJI

VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
Ns. Indra Tri Astuti, M.Kep., Sp.Kep.An
Tujuan pembelajaran

• Setelah dilaksanakan praktikum, mahasiswa mampu:


a. Menjelaskan uji validitas dan reliabilitas
b. Mengolah data uji validitas dan reliabilitas
c. Menginterpretasikan hasil uji validitas dan reliabilitas
PENDAHULUAN
• Uji validitas digunakan untuk mengukur instrumen yang akan
digunakan dalam pengambilan data. Uji yang digunakan dalam
menentukan validitas instrumen penelitian adalah uji product
moment. Sedangkan uji yang digunakan dalam menentukan
reliabilitas instrumen penelitian adalah uji alfa cronbach.
LANGKAH UJI
• Klik analize
• Klik Scale
• Klik reliability analysis
• Klik Semua pertanyaan yg sudah dientry
• Klik statistic
• Klik Item, Scale, Scale if item Delete
• Kik continue
• Klik Ok
INTERPRETASI
•Dalam membaca hasil ouput SPSS khususnya uji validitas, terletak pada kotak item-total
statistics terutama pada kolom corrected item-total correlation (r hasil) yang harus lebih
tinggi dari r tabel. Untuk mengetahui r tabel adalah dengan mengunakan rumus df-2. Sedangkan
untuk mengetahui hasil dari uji reliabilitas dapat dilihat pada kotak reliability statistics yang
didapatkan nilai alpha cronbach adalah 0,246 yang artinya bahwa instrumen tersebut tidak
reliabel (alpha cronbach kurang dari 0,6)
Interpretasi Hasil
• R table pada uji ini 0,361 dengan menggunakan 30 responden. Hasil uji
diperoleh r hasil/ r hitung 0,000-0,490. dari hasil uji ada 2 pertanyaan
yang tidak valid dan 1 pertanyaan yang valid dengan nilai r hasil 0,490 (>
0,361)
• Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alpha crombach’s 0,246. Nilai tersebut
< 0,6 sehingga pertanyaan dinyatakan tidak reliabel
Cara Membaca r-Tabel
• D:\Perkuliahan Semester Genap\Indra\Materi Kuliah\Biosatistik
\tabel_r.pdf
• D:\Perkuliahan Semester Genap\Indra\Materi Kuliah\Biosatistik
\S_PEA_1005771_Appendix7.pdf
UJI INTERATER RELIABILITY
•interrater Reliability merupakan jenis uji yang digunakan untuk menyamakan persepsi
antara peneliti dengan petugas pengumpul data. Alat yang digunakan untuk uji
Interrater adalah uji statistik Kappa.
 
 

•Prinsip ujinya: bila hasil uji Kappa signifikan/bermakna maka persepsi antara peneliti
dengan numerator sama, sebaliknya bila hasil uji kappa tidak signifikan/bermakna, maka
persepsi antara peneliti dengan numerator terjadi perbedaan.
LANGKAH UJI
  data di entry di SPSS
  Klik analysis, sorot Descriptif, sorot dan klik Crostab
  Masukkan variabel ‘peneliti’ ke bagian Row dan masukkan variable numerator’ ke bagian colom.
  Klik tombol Statistic, klik Kappa
  Klik Continue
  Klik OK, dan hasilnya
     
  Asymp.
Value Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Measure of Agreement Kappa .583 .262 1.845 .065


N of Valid Cases 10

Hasil uji didapatkan nilai koefisien kapaa sebesar 0,583 dan p valuenya sebesar
 
0,065. Dengan hasil ini berarti p value > alpha berarti hasil uji kappa tidak
signifikan/bermakna, sehingga kesimpulannya: ada perbedaan persepsi mengenai
aspek yang diamati antara peneliti dengan numerator.
Data Latihan Uji Interater
Contoh :  No pasien   peneliti   numerator
Suatu penelitian praktek keperawatan 1 1 2
keluarga terdapat instrumen yang
berbentuk observasi terhadap perilaku
2 2 2
perawat merawat pasien. 3 1 1
Pertanyaanya: 4 2 1
5 1 1
Apakah dalam melakukan komunikasi 6 2 2
dengan pasien bersifat ramah ?
1. ya 2. tidak 7 1 1
Kemudian dilakukan uji coba dengan 8 2 2
pengamatan sebanyak 10 pasien,
adapun hasilnya sbb:
9 2 2
10 2 2
Title Lorem Ipsum

LOREM IPSUM DOLOR SIT NUNC VIVERRA IMPERDIET PELLENTESQUE HABITANT


AMET, CONSECTETUER ENIM. FUSCE EST. VIVAMUS A MORBI TRISTIQUE SENECTUS
ADIPISCING ELIT. TELLUS. ET NETUS.

Anda mungkin juga menyukai