Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME JURNAL INTERNASIONAL

Disusun Untuk Memenuhan Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan

Dosen Pengampu : Najmi Hayati, M.Ed

Disusun Oleh :

Siti Hasnah (182410130)

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Universitas Islam Riau

2019/2020
A. Identitas Jurnal

Judul : Development Learning Model Of Charactereducation Through E-


Comic In Elementary School.

Terjemahan : Pengembangan Model Pembelajran Pendidikan Karakter Melalui


E-Komik di Sekolah Dasar.

Penulis : Achmad Buchori, Rina Dwi Setyawati

Sumber : International Journal of Education and Research, volume 3,


halaman 369-386

B. Resume

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran pendidikan


karakter melalui e-komik di sekolah dasar. Teori yang digunakan dengan langkah-
langkah sebagai berikut: (1) penelitian (2) desain, (3) realisasi, (4) tes, evaluasi
dan revisi, (5) pelaksanaan.

Pendahuluan

Sebuah bangsa tidak akan maju tanpa adanya seorang guru yang berkorban,
guru adalah pemimpin, orang tua, dan pendidik. Guru juga merupakan contoh
tauladan bagi muridnya, pendidikan karakter sangat dibutuhkan peserta didik
untuk dapat membentuk pondasi yang kuat agar tidak melakukan perbuatan yang
menyimpang. Pemerintah telah meluncurkan pelaksananan pendidikan karakter di
semua tingkat pendidikan mulai dari sekolah dasar. Seorang siswa juga harus
mampu menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan
karakter untuk komunitas sekolah meliputi pengetahuan, kesadaran, atau
kemauan.
Penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan dan karakter yang baik pada
siswa dapat ditingkatkan dengan model pembelajaran melalui media sebagai
sarana pembelajaran. Guru harus mengembangkan model pembelajaran yang
menarik, ekonomis, efektif dan mudah untuk dibuat , para siswa lebih mudah
menerima mempelajari informasi untuk mencapai pembelajaran. penggunaan
komik sebagai mediator linguistik menunjukkan bahwa dengan menggunakan
media komik dapat mendorong diagram perkembangan mental atau logika yang
digunakan simbol matematika tertentu, mendorong untuk mengingat rumus atau
memahami situasi masalah adalah lebih baik dan hubungan antara data pada
masalah tertentu.
Hal ini sesuai penelitian Achmad Buchori (2011) dengan judul
“pengembangan bahan ajar berbasis peserta didik FlipBookmaker matematika
untuk membangun cerdas dan manusiawi” menunjukkan bahwa siswa lebih
antusias untuk mengikuti pelajaran jika guru menggunakan Flip Bookmaker di
waktu belajar dan siswa tidak dibuat jenuh.

Tinjauan Pustaka
1. Pengertian pendidikan karakter
Moral atau karakter pendidikan sangat relevan dalam konteks ini untuk
mengatasi krisis moral yang tersapu negara kita. Krisis itu antara lain dengan
meningkatnya pergaulan bebas, tingkat maraknya anak-anak kekerasan dan
remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan kecurangan,
penyalahgunaan narkoba, pornografi, dan perusakan properti dari yang lain telah
menjadi masalah sosial yang sampai sekarang belum dapat sepenuhnya
diselesaikan, oleh karena itu pentingnya pendidikan karakter.
Ada 18 item nilai-nilai pendidikan karakter yaitu, agama, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta kerja keras, menghargai prestasi, ramah / komunikatif , cinta
damai, membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
2. E-komik sebagai media pembelajaran
E-komik saat ini banyak digunakan dalam pembelajaran. Menurut Darin E.
Hartley, E-komik adalah pembelajaran yang memungkinkan kepada siswa
menggunakan angka media online di internet atau media jaringan komputer lain.
Menurut Martin Jenkins, E-komik adalah proses pembelajaran berbasis pada
gambar narasi yang difasilitasi dan didukung melalui penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK). Jadi learnedby internet dapat membantu
dikategorikan dalam E-komik. FlipBookmaker adalah salah satu kategori di E-
komik. FlipBookmaker membuat siswa dapat menggunakan dalam mencari bahan
ajar sesuai dengan kelas masing-masing. Dalam penelitian ini akan menggunakan
FlipBookmaker benefitin pendidikan pengajaran karakter berdasarkan model
pembelajaran.

3. Pengembangan model pembelajaran pendidikan karakter


Tujuan dari studi pengembangan pendidikan yaitu sebagai berikut :
(1) Untuk meningkatkan relevansi praktis dari penelitian pendidikan
(2) Pendidikan ambisius reformasi yang memerlukan perubahan mendasar
dalam pendekatan untuk melek huruf dalam melihat perbedaan masalah
dan kebutuhan, belum ada kepastian tentang efektivitas intervensi
dalamyang berbeda konteksdan pentingnya penerapan,
(3) Penelitian ini adalah kurang traditionalprovide solusiyang cocok untuk
suara masalah (terlalu sempit dan mata terlalu buatan konteks). Ada lima
tahapan:(1) penelitian awal (2) desain (3) realisasi/konstruksi (4) tes, (5)
implementasievaluasi dan revisi.

Metode Penelitian

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian yang dilakukan di


sekolah dasar dari 01 dan 02 yang terletak di Majapahit Pedurungan Semarang.
Kegiatan penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana SD siswa memahami
karakter pendidikandan bagaimana menerapkannya.
Hasil dan Pembahasan

Dalam penelitian pengembangan telah disesuaikan pengembangan desain


oleh Plomp (1997), yang terdiri dari lima fase:

1. Penelitian
Penelitian studi pustaka dilakukan telah melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan studi teori yang berkaitan dengan materi mendalam yang akan
dibuat bentuk e-komik, buku-buku sastra yang digunakan dari berbagai sumber
seperti buku guru dan siswa buku dalam kurikulum tahun 2013 untuk anak SD
kelas 6, buku matematika erlangga kelas 6 buku matematika, Yudistira kelas 6
buku tentang pendidikan karakter, buku-buku tentang komputer dan artikel di
internetyang titik adalah menghasilkan model belajar karakter dengan e-komik
yang di terms bahan isi matematika, konten media dan karakter terintegrasi satu
sama lain baik online dan offline.
Bidang dipelajari dipilih 2 (dua) sekolah favorit di kota Semarang, yaitu
sekolah dasar dari 01 Pedurungan Tengah dan 02 Pedurungan Tengah Semarang,
dari kunjungan ke sekolah memperoleh banyak info sebagai berikut:
(1) kurangnya instruksional karakter model yang pendidikan dibantu oleh
media, baik online maupun offline,
(2) tidak adanya buku matematika yang mencakup 18 karakter nasional tegas
dalam buku matematika,
(3) tidak adanya guru yang mampu membuat aplikasi e-komik matematika
online dan offline.

Masalah guru dan siswa di SD 01 dan 02 Pedurungan Tengah Semarang


sangat antusias ketika model pembelajaran berbasis e-komik karakter yang akan
dikembangkan dapat digunakan di sekolah.

2. Desain
Peneliti dirancang dikembangkan draft untuk e-komik Matematika
pendidikan karakter berbasis SD. Desain Pengembangan Pendidikan Karakter
belajar di SD. Teorikohlberg Pengembangan Moral (1977) didasarkan pada teori
kognitif Dewey dan Piaget. Tahapan "preconventional":
level 1: moralitas heteronomous
Level 2: moralitas individu dan timbal balik
Level 3: saling harapan antara moralitas individual.
Level 4: sistem sosial moralitas dan hati nurani
Level 5: Menganalisis dan mengevaluasi Mampu menganalisis dan mengevaluasi
tingkat transisi
Level 6: moralitas didasarkan pada prinsip-prinsip moralitas publik

3. Realisasi dan Konstruksi


Pada tahap ini, hasil telah dirancang dalam model bentuk pembelajaran
pendidikan melalui e-komik karakter dalam validasi oleh profesional. Model
pembelajaran fase pendidikan melalui e-komik karakter adalah sebagai berikut:
Tahap 1: Mintalah siswa belajar aktif berdasarkan moralitas yang baik dalam
masalah pemecahan dibantu e-komik.
Tahap 2: Kemampuan untuk menyesuaikan kepentingan pribadi dan orang lain
dalam menangani matematika masalah dengan baik dan secara sadar dibantu e
komik.
Tahap 3: Dalam proses penyidikan didasarkan pada saling percaya antara teman-
teman dalam mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan eksperimental dan
pemecahan masalah dibantu e-komik.
Tahap 4: Kemampuan untuk mengembangkan dan menyajikan karya matematika
disesuaikan dengansosial sistem di lingkungan dan mampu berbagi dengan
tugasnya.
Tahap 5: Kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah matematika disesuaikan dengan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat dibantu e-komik.
Tahap 6: Jadilah mampu merefleksikan hasil investigasi dengan dalmmatematika
pemecahan masalah berdasarkan prinsip moral yang logis, konsisten dan universal
dibantu e-komik.
Model pembelajaran ini sangat menarik oleh anak-anak sekolah dasar karena
pendidikan karakter e-komik media telah terintegrasi, mereka dapat bermain dan
belajar.

4. Test, Evaluasi dan Revisi


Dalam pengamatan proses pembelajaran yang terintegrasi dengan karakter,
antara lain, karakter kerjasama, menghargai pendapat orang lain, aktif dalam
belajar, dan disiplin diri.

5. Efektivitas Belajar Model Pendidikan Karakter Melalui E-Comic


Dari hasil implementasi dari kelas dan evaluasi uji sudah beraksi,hasil
diperoleh dalam eksperimen kelas rata-rata 8,9 dan 6,5 di kelas kontrol. Hal ini
menunjukkan bahwa model pembelajaran pendidikan melalui e-komik karakter
dapat merangsang motivasi siswa untuk belajar dan dapat meningkatkan
pendidikan karakter siswa sejak usia dini sehingga akan berhasil untuk pendidikan
lebih lanjut.

Kesimpulan
E-komik adalah proses pembelajaran berbasis pada gambar narasi yang
difasilitasi dan didukung melalui penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). E- komik saat ini banyak digunakan dalam pembelajaran.
FlipBookmaker adalah salah satu kategori di E-komik. FlipBookmaker membuat
siswa dapat menggunakan dalam mencari bahan ajar sesuai dengan kelas masing-
masing. Model pembelajaran pendidikan melalui e-komik karakter dapat
merangsang motivasi siswa untuk belajar dan dapat meningkatkan pendidikan
karakter siswa sejak usia dini sehingga akan berhasil untuk pendidikan lebih
lanjut. Menurut penulis penelitian jurnal internasional ini sudah sangat baik,
karena penjelasannya lengkap dan menggunakan desain agar pembaca dapat
dengan mudah mengetahui setiap bagian-bagian yang akan dijelaskan.

Anda mungkin juga menyukai