Anda di halaman 1dari 4

Faktor self disclosure

Menurut Liwilery, (2015) self-disclosure atau pengungkapan diri dipengaruhi oleh berbagai faktor
yaitu : Liwilery, Alo. (2015). Komunikasi Antar-Personal. Cetakan Pertama. Jakarta : Kencana

a. Konsep diri Sebagai individu yang paham akan tentang diri sendiri, tentunya individu akan
melakukan interaksi sosial dengan melakukan self-disclosure, karena dengan melakukan self-
disclosure, kita mengetahui bagaimana cara orang lain memandang dan memperlakukan kita sebagai
makhluk sosial dan mengetahui posisi kita sebagai makhluk sosial.

b. Kesadaran diri Dalam proses pemberian informasi (self-disclosure) kepada orang lain, kita akan
lebih jelas dalam menilai kebutuhan, perasaan dan hal-hal psikologis dalam diri. Selain itu orang lain
akan membantu kita dalam memahami diri kita sendiri, melalui berbagai masukan yang diberikan,
terutama jika hal itu dilakukan dengan penuh empati.

c. Harga diri Seseorang yang memiliki harga diri yang baik, memudahkan seseorang untuk
berinteraksi dengan baik dan berbagi informasi mengenai dirinya kepada orang lain. Sehingga hal ini
mempengaruhi bagaimana individu bersikap terhadap dirinya dan orang melalui self-disclosure

d. Faktor budaya Nilai-nilai dan budaya yang dipahami seseorang mempengaruhi tingkat
selfdisclosure. Begitu pula kedekatan budaya antar individu. Baik budaya yang dibangun dalam
keluarga, pertemanan, daerah, negara memainkan peranan penting dalam mengembangkan self
disclosure seseorang.

e. Jenis kelamin Dalam penelitian ditemukan bahwa pria lebih kurang terbuka dibandingkan dengan
wanita. Tidak heran jika kebiasaan menggosip sering terjadi dalam komunitas perempuan
dibandingkan komunitas laki-laki. Hal ini juga terkait dengan perasaan sebagai faktor yang
mendominasi wanita, sehingga segala sesuatu serba dikaitkan dengan perasaan. Dikarenakan
banyak hal yang dirasakan maka wanita cenderung ingin mengurangi beban hatinya dengan jalan
mengungkapkan kepada orang lain melalui face to face.

f. Topik atau tema percakapan

Kita cenderung membuka diri terhadap suatu topik tertentu dibandingkan dengan topik yang lain.
Semakin pribadi dan negatif suatu topik, maka akan semakin kecil pula untuk kita
ungkapkanterhadap orang lain. Seseorang yang sudah berumah tangga biasanya lebih memilih untuk
menghindari pembicaraan permasalahan konflik rumah tangganya, karena hal ini adalah aib baginya.
Tidak jarang kita menjadi terkejut dengan teman atau saudara kita yang tiba-tiba bercerai dari
pasangannya tanpa tahu sebab-musababnya. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan faktor –
faktor pengungkapan diri (self disclosure) yaitu, besaran kelompok, perasaan menyukai, kompetensi,
kepribadian,konsep diri, kesadaran diri, harga diri, faktor budaya, faktor budaya, jenis kelamin, topik
tema percakapan.

Faktor Self Disclosure (Keterbukaan Diri) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi self disclosure
adalah meliputi:7 Shelley E. Taylor, Letitia Anne Peplau, David O. Sears, Psikologi Sosial edisi kedua
belas, di alih bahasakan oleh Tri Wibowo B.S. (Jakarta: Kencana, 2009) 334

a. Penerimaan Sosial Kita mengungkap informasi tentang diri kita guna meningkatkan penerimaan
sosial dan agar kita disukai orang lain.
b. Pengembangan Hubungan

erbagai informasi pribadi, dan keyakinan pribadi adalah salah satu cara untuk mengawali hubungan
dan bergerak ke arah intimasi.

c. Ekspresi Diri Terkadang kita berbicara tentang perasaan kita untuk “melepaskan himpitan di
dada.” Setelah bekerja keras seharian kita mungkin ingin memberi tahu kawan kita tentang betapa
jengkelnya kita pada bos kita dan bagaimana kesalnya perasaan kita karena tak dihargai.
Mengekspresikan perasaan dapat mengurangi stress.

d. Klarifikasi Diri Dalam proses berbagi perasaan atau pengalaman pribadi kepada orang lain, kita
mungkin mendapatkan pemahaman dan kesadaran yang lebih luas. Berbicara kepada kawan tentang
problem kita mungkin dapat membantu kita menjelaskan pemikiran kita tentang situasi.

e. Kontrol Sosial Kita mungkin mengungkapkan atau menyembunyikan informasi tentang diri kita
sebagai alat kontrol sosial.

Menurut Devito (2007) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi self disclosure, antara lain :
Devito, J. A. (2011). Komunikasi antarmanusia.Terjemahan oleh Agus Maulana M.S.M. Tanggerang
Selatan: Karisma Publishing Group.

a. Besar Kelompok Self disclosure lebih banyak terjadi dalam kelompok kecil dibandingkan dalam
kelompok besar. Hal tersebut disebabkan karena dalam kelompok kecil interaksi anggota kelompok
lebih mudah dan cepat dalam mendapatkan respon maupun umpan balik dari orang lain. Dengan
satu pendengar, pihak yang melakukan pengungkapan diri dapat mersapi tanggapan dengan cermat.

b. Perasaan Menyukai Seseorang akan lebih mudah untuk membuka diri ketika ia berada dengan
seseorang yang disukai atau dicintai, dan sebaliknya seseorang akan lebih tertutup kepada
seseorang yang tidak ia sukai atau bahkan dia benci.

c. Efek Diadik Seorang individu cenderung akan membuka diri ketika orang yang bersamanya juga
melakukan pengungkapan diri. Hal ini dikarenakan efek diadik membuat seseorang merasa aman
dan dapat memperkuat seseorang untuk melakukan keterbukaan diri.

d. Kompetensi

Individu yang berkompeten lebih terbuka tentang dirinya dibandingkan dengan orang yang kurang
kompeten. Individu yang lebih kompeten juga merasa diri mereka memang lebih mampu untuk
melakukan komunikasi antarpribadi dengan kepercayaan diri yang cukup tinggi.

e. Kepribadian Dalam hal ini seseorang yang pandai bergaul (sociable) dan ekstrovert melakukan
pengungkapan diri lebih banyak ketimbang mereka yang kurang pandai bergaul dan introvert.
Seseorang yang memiliki kepribadian ekstrovert dan nyaman dalam berkomunikasi lebih banyak
melakukan keterbukaan diri dari pada individu dengan kepribadian introvert dan kurang berani
dalam berbicara.

f. Topik Seseorang lebih cenderung membuka diri tentang topik tertentu dan bersifat umum seperti
pekerjaan atau hobi dibandingkan dengan hal yang spesifik dan intim seperti seks, ekonomi, atau
kehidupan keluarga. Topik yang cenderung bersifat pribadi dan negatif kemungkinan kecil untuk
membuat seorang individu terbuka.
g. Jenis Kelamin Jika dilihat dari faktor jenis kelamin maka wanita akan cenderung lebih terbuka
dibandingkan dengan laki-laki. Wanita senang membagikan informasi tentang dirinya maupun orang
lain sedangkan laki-laki

DeVito, Joseph. A. (1997). Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Profesional Books. . (2007).
Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Profesional Books

Menurut Sherwin (Pamuncak, 2011: 25) ada beberapa faktor yang dapat menjadi penentu dari self
disclosure atau keterbukaan diri seseorang, antara lain adalah: Pamuncak, Dimas. (2011). Pengaruh
Tipe Kepribadian Terhadap Self Disclosure Pengguna Facebook. Fakultas Psikologi. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

a. Materi personal, adalah faktor tentang pribadi sendiri.

b. Pemikiran dan ide, yaitu berbagi ide dengan orang lain dan persepsi tentang situasi bersama.

c. Agama, yaitu kemampuan berbagi pengalaman, pikiran, dan emosi tentang Tuhan.

d. Pekerjaan dan tugas, yaitu berbagi tentang tugas dan tanggung jawab.

e. Sex, yaitu faktor mengenai kesediaan untuk membahas persoalan seksualnya, kebutuhan dan
pandangannya.

f. Hubungan interpersonal, yaitu hubungan yang terbentuk diluar hubungan keluarga.

g. Pernyataan emosi diri, yaitu perasaan sikap terhadap situasi yang disampaikan kepada orang lain
dan pernyataan rasa emosi diri.

h. Rasa, yaitu pandangan perasaan, apresiasi terhadap tempat atau benda.

i. Permasalahan, yaitu situasi atau keadaan yang dapat diringankan dengan cara pengungkapan serta
konflik atau perselisihan yang dialami oleh seseorang.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self Disclosure (PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XIII No.1 April 2013 110 | Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang KONSEP DASAR SELF DISCLOSURE DAN
PENTINGNYA BAGI MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING. Ifdil Ifdil & Zarian Ardi. Universitas
Negeri Padang.

a. Budaya(culture) Nilai-nilai dan budaya yang dipahami seseorang mempengaruhi tingkat self
disclosure.Begitu pula kedekatan budaya antar individu. Baik budaya yang dibangun dalam keluarga,
pertemanan, daerah, negara memainkan peranan penting dalam mengembangkan self disclosure
seseorang.

b. Gender Laki-laki lebih tertutup dibandingkan perempuan (Pearson, 1987). Wanita lebih terbuka,
intim dan penuh emosi. Dalam hal pengungkapan diri. “Wanita maskulin”, relatif “kurang membuka
diri ketimbang wanita yang nilai dalam skala maskulinitasnya lebih rendah”. “Pria feminin” membuka
diri lebih besar ketimbang pria yag nilai dalam skala feminitasnya lebih rendah.
c. Besar kelompok Self disclosure lebih banyak terjadi dalam kelompok kecil ketimbang kelompok
besar. Hal ini karena sejumlah ketakutan yang dirasakan oleh individu dalam mengungkapkan cerita
tentang diri sendiri, lebih sering terjadi dalam kelompok yang kecil daripada kelompok yang besar.
Dengan pendengar lebih dari satu seperti monitoring sangatlah tidak mungkin karena respon yang
nantinya bervariasi antara pendengar. Alasan lain adalah jika kelompoknya lebih besar dari dua,
pengungkapan diri akan dianggap dipamerkan dan terjadinya pemberitaan publik. Kemudian akan
dianggap hal yang umum karena sudah banyak orang yang tahu.

d. Perasaan menyukai/mempercayai Seseorang lebih membuka diri kepada orang-orang yang


disukai/dicintai, begitupula sebaliknya (Derlega, dkk., 1987).

e. Kepribadian Orang yang pandai bergaul (sociable) dan ekstrovet melakukan pengungkapan diri
lebih banyak dibandingkan mereka yang kurang pandai bergaul dan lebih introvet.

f. Usia Terdapat perbedaan frekuensi pengungkapan diri dalam grup usia yang berbeda.
Pengungkapan diri pada teman dengan gender berbeda meningkat dari usia 17-50 tahun dan
menurun kembali.

Anda mungkin juga menyukai