TES INVENTORI
Tentang
Kelompok 1
Saputri : 1830306044
Dosen pengampu :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,karena berkat Rahmat dan Hidayah-
nya penulis dapat menyelesaikan makalah Tes Inventori tentang Pengertian, Tujuan, Macam-
Macam, Dan Faking Dalam Tes Inventori ini. Shalawat beserta salam marilah kita mohon
kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan
sampai zaman yang berilmu pengetahuan yang kita rasakan saat ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, penulis
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk selanjutnya penulis bisa lebih baik lagi.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa yang membaca bisa mengerti
persoalan karangan ilmiah sebagaimana mestinya.
Penulis
Daftar Isi
Inventori adalah salah satu alat untuk menaksir dan menilai ada atau tidak adanya
tingkah laku, minat, sikap tertentu dan sebagainya. Biasanya inventaris ini berbentuk
daftar pertanyaan yang harus dijawab. Di tinjau dari segi diungkapkannya data, maka
sifat dari tekhnik ini adalah approach self report, sebab individu dengan inventoris itu
dapat menyatakan segala aspek-asek kepribadian penyesuaiannya secara bebas.
Adapun bentuk dari inventoris itu dapat berupa questionaire (angket), chek-list atau
rating scale. Dengan alat-alat ini di harapkan individu dapat menunjukkan bagaimana
biasanya ia merasa, bagaimana ia bersikap, berbuat dan mengerjakan sesuatu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tes inventori?
2. Apa tujuan dari tes inventori?
3. Apa saja macam-macam tes inventori?
4. Bagaimana faking dalam tes kepribadian?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari tes inventori
2. Untuk mengetahui tujuan dari tes inventori
3. Untuk mengetahui macam-macam tes inventori
4. Untuk mengetahui faking dalam tes kepribadian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tes Inventori
Kata Inventori mempunyai beberapa makna. Menurut kamus besar Ilmu
Pengetahuan (Save M. Dagun, 1997: 407) kata inventori memiliki dua makna secara
umum dan makna secara khusus. Makna umum dari kata inventori berasal dari kata
inventaris yaitu sebuah daftar tertulis mengenai semua barang yang di miliki
seseorang atau sebuah kantor beserta nilai dan jumlah totalnya. Sedangkan makna
khusus dari kata inventori terdapat dalam istilah bidang psikologi yaitu semacam tes
atau alat ukur yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang di susun secara khusus
untuk mengungkapkan hal-hal yang ingin di ketahui tentang seseorang. Pada
inventori dalam bidang psikologi yaitu sebagai alat ukur yang terdiri dari beberapa
pertanyaan untuk mengungkap hal-hal yang ingin di ketahui seseorang.
Chaplin, J.D (2006:260) berpendapat bahwa inventori merupakan suatu alat yang
digunakan untuk menaksir dan menilai ada atau tidak adanya tingkah laku, minat,
sikap tertentu dan seterusnya, biasanya inventori ini berbentuk daftar pernyataan yang
harus dijawab. Maksudnya, inventori adalah alat yang digunakan untuk menaksir dan
menilai ada atau tidak adanya tingkah laku, minat, sikap tertentu yang dimiliki oleh
seseorang. Alat ini biasanya berbentuk daftar pernyataan yang harus dijawab oleh
orang yang hendak diukur.
B. Tujuan Tes inventori
Tes inventori betujuan untuk mengetahui karakteristik kepribadian seperti minat,
penyesuaian diri, motivasi, dan prasangka. Namun perlu di ingat bahwa alat-alat tes
yang digunakan umumnya tidak ada yang sempurna dan masing-masing tes hanya
menjelaskan satu atau beberapa aspek kepribadian.
Beberapa masalah dalam tes inventori kepribadian adalah:
1. Definisi kepribadian sedemikian banyak, sehingga seleksi yang tepat dari
macam-macam definisi kepribadian perlu mendasari pemakaian tes inventori.
2. Tes inventori kepribadian tidak dapat bersifat culture free. Oleh karena itu
aspek kultural harus di pertimbangkan, padahal nilai-nilai kultur selalu
berubah. Sedangkan di sisi lain tes inventori diharapkan dapat memberikan
profil kepribadian yang stabil.
3. Bila tes inventori kepribadian terlalu sensitif terhadap perubahan, maka sulit
memperoleh reliabilitas yang tinggi.
1. Faking good yaitu memberikan impresi yang lebih baik atau dapat dikatakan
membaik-baikan dirinya. Tidak menggambarkan keadaan invidu sebenarnya.
Tujuannya adalah agar hasilnya lebih baik dan dapat diterima dikalangan tertentu.
2. Faking Bad yaitu sengaja memberikan impresi yang lebih buruk. Tujuannya untuk
menghindari tugas-tugas tertentu yang mungkin akan diberikan kepadanya.
Bentuk faking good yang lain, selain memberikan impresi yang lebih baik ialah
kecenderungan untuk mengikuti norma masyarkat atau social desirability yaitu
memberikan jawaban yang dirasa benar, bukan jawaban yang paling sesuai dengan
dirinya. Item-item yang banyak bermuatan social desirability biasanya masalah-masalah
filasafat negara, adat setempat, agama dan sejenisnya.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengatasi faking. Salah satunya cara
pengetesan yang penting dan bersifat umum ialah menganjurkan mereka yang
mengerjakan inventori agar menjawab secepat yang dapat dilakukan, walaupun pada
inventori tidak ada batasan waktu. Semakin lama individu merenung suatu item iventori,
maka jawaban yang akan diberikan akan makin tidak murni kecocokannya dengan
perilaku sesungguhnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inventori adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan teknik non test.
Dimana inventori sendiri dibagi menjadi 3:inventori kepribadian,minat dan nilai. Tes
inventori adalah tes-tes yang terutama menggunakan paper and pencil. Tes inventori
merupakan self report Questionnare, untuk menentukan karakteristik-karakteristik
kepribadian, minat (interested), sikap (attitude), dan nilai-nilai (value). Tes inventori
sangat berguna untuk mengetahui karakteristik kepribadian seperti minat, penyesuaian
diri, motivasi, dan prasangka. Namun perlu di ingat bahwa alat-alat tes yang digunakan
umumnya tidak ada yang sempurna dan masing-masing tes hanya menjelaskan satu atau
beberapa aspek kepribadian.
B. Saran
Semoga dengana dan makalah ini, pembaca akan mendapatkan manfaatnya.
Penulis meminta saran serta kritikan pembaca untuk perbaikan makalah selanjutnya,
karena kami sebagai penulis menyadari banyak kekurangan baik dalam segi materi
maupun penulisannya.
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, J.P 2006. Kamus Lengkap Psikologi Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Anne Anastasi dan Susana Urbina. Tes Psikologi “Psychological Testing”. PT Indeks,
Jakarta : 2007. Alih bahasa oleh Robertus Hariono dan Imam, MA
Daruma, AR.2003.Pengunaan Tes Psikologi. Maksar : Penerbit FIP UNM