Anda di halaman 1dari 14

TUGAS UAS

JURNAL

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN REMAJA

DI TULIS OLEH

LOLY HAFIZAH YUSLIM 1830306026

Dosen Pengampu

DANI YOSELISA M.Psi.,Psikolog

PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB & DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

BATUSANGKAR

2019
STRESS YANG DIALAMI REMAJA

BERPENGARUH PADA KESEHATAN

Loly Hafizah Yuslim

Program Study Psikologi Islam, IAIN Batusangkar

Jl. Jendral Sudirman No.137, Limo Kaum, Sumbar 27217

A. IDENTITAS
Identitas Objek Teman dekat Orang tua Guru
Nama RO APS T(ibu) ET
Tempat 17 Maret 1997 12 Agutus 1997 6 oktober 1960 7 desember 1975
Tanggal
Tahir
Umur 22 tahun 22 tahun 59 tahun 44 tahun
Status Mahasiswi Mahasiswi Janda Menikah
Jenis kelamin Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
Agama Islam Islam Islam Islam

B. LATAR BELAKANG
Setiap manusia memiliki masalah dalam sepanjang perjalanan hidupnya. Kadang kala
manusia itu dapat menyelesaikan dan menangani permasaklahannya dengan mudah, lancar
dan dengan sabar serta tidak terlalu ambil pusing dengan masalah itu.
Di lain sisi ada pula manusia atau individu yang tidak bisa mengatasi masalahnya dan
menangani permasalahannya sehingga mengakibatkan beban fikiran serta menimbulkan stres
pada individu tersebut. Tidak hanya dengan mengalami permasalahan, rasa bersalah juga bisa
membuat seseorang mengalami stres. Ketakutan akan sesuatu juga bisa menimbulkan stres
pada individu. Karenanya perlu penanganan dan bantuan dari berbagai pihak untuk mengatasi
orang-orang yang mengalami stres itu. Sebab stres yang berlebihan dapat berpengaruh pada
kondisi dan kesehatan fisik seorang.

C. METODE

WAWANCARA
Penulis telah melakukan wawancara dengan beberapa orang yang ada dilingkungan
RO. Pertama ibu RO, menyatakan bahwa RO mengalami stres karena hal yang dilihatnya
dengan mata kepalanya sendiri. Lalu hal yang membuatnya stress juga adalah karena RO
masih belum terima ditinggal oleh sahabatnya itu. Mereka bersahabat layaknya kakak dan
adik kandung, dan mereka berencana untuk masuk universitas yang sama nantinya. Namun
takdir berkata lain. Mereka dipisahkan dengan cara dan hal yang sangat tragis. Kedua teman
satu sekolah dengan RO. Salah satu teman RO yang penulis wawancarai berinisial APS yang
kebetulan teman sekolah dan sekela dengan RO. Menurut APS, RO menjadi seeorang yang
aneh seperti orang gila dan berat berat badannya turun drastis, RO sering mengalami pilek,
sakit tenggorokan. Ketiga penulis juga mewawancarai salah satu guru mapel RO. Menurut
penjelasannya RO anak yang ceria dan lumayan aktif di sekolah, namun setelah kejadian itu
dia menjadi agak aneh ya seperti orang gila kadang tertawa, kadang menangis dan
memanggil-manggil nama sahabatnya yang sudah meninggal itu, keadaan tubuhnya juga
sangat berbeda dari biasanya, RO tampak semakin kurus dan matanya hitam dan cekung,
badannya bau nafasnya berat. Dari beberapa keterangan dari orang yang penulis wawancarai
dapat dilihat perubahan atau pengaruh stres yang dialami oleh RO. Namun setelah melakukan
pengobatan dan terapi RO bisa kembali sehat seperti sedia kala namun sekarang RO menjadi
seeorang yang agak pendiam dan tertutup.

OBSERVASI
Penulis tidak hanya melakukan wawancara namun juga melakukan obervasi dengan
terhadap RO. Menurut pengamatan penulis , RO setelah mengalami stres yang berat itu
mengalami perubahan dari fisik, tingkah laku, dan kepribadian. RO yang sebelumnya adalah
seorang gadis yang sangat ceria, badan nya tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk,
kepribadian yang baik, sangat peduli dengan sesama dan sangat suka bekumpul atau bergaul
dengan siapa saja. Namun seletah megalami depresi dan stres yang berat itu RO menjadi
gadis yang pemurung , pendiam, lebih suka berdiam diri di dalam kamarnya. RO juga sangat
jarang keluar rumahnya, bahkan untuk sekedar membeli cemilan saja RO tidak pernah lagi
terlihat di warung. Tidak hanya itu , kondisi fisik RO sangat berubah drastis. Berat badan RO
turun sangat jauh, badannya kurus kering, matanya cekung kedalam dan hitam
disekelilingnya. RO yang sebelumnya sangat perhatian dengan penampilannya menjadi cuek
dan sudah tidak suka merawat dirinya lagi. Dia juga sangat jarang bersosialisai dengan
masyarakat, bahkan untuk berbicara dalam waktu yang lama saja RO tidak mau.

D. PEMBAHASAN

Masa usia sekolah menengah dalam buku Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja
(Syamsu Yusuf,2009:26) bertepatan dengan masa remaja. Masa remaja merupakan masa
yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifat khasnya dan peranannya yang menetukan
dalam kehidupan individu dalam masarakat dan lingkungan hidup orang dewasa.

Masa ini diperinci lagi menjadi beberapa tahap atau masa yaitu:

1) Masa praremaja (remaja awal)


Masa praremaja biasanya berlansung relatif sebentar. Masa ini ditandai dengan
sifat-sifat negatif pada remaja sehingga seringkali masa ini disebut sebagai masa negatif
dengan gejalanya seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pesimitik dan sebagainya.
Secara garis besar sifat-sifat negatif itu dapat diringkas menjadi negatif dalam prestasi,
baik prestasi jasmanai maupun prestasi mental,kemudian negatif dalam ikap sosial, baik
dalam bentuk menarik diri dalam masyarakat (negatif positif) maupun dalam bentuk
agresif terhadap masyarakat (negatif aktif)
Dalam (Soesilowindradini.146) terdapat beberapa ciri-ciri remaja awal yaitu
a. Status anak remaja dalam periode ini tidak tentu.
Status anak remaja dalam masyarakat boleh dikatakan tidak dapat
ditentukan dan membingungkan. Pada suatu waktu dia diperlakukan sebagai
atau seperti anak-anak, tapi saat dia diperlakukan seperti anak-anak dia
mendapat teguran, supaya bertindak sesuai dengan umurnya, jangan seperti
anak-anak. Status demikian menimbulkan kesukaran pada remaja.
b. Remaja cenderung emosional.
Emosi yang dialami oleh anak-anak adalah marah, takut, cemas, rasa
ingin tahu, iri hati, sedih, dan kasih sayang. Hal ini yang sering mereka
bicarakan.
c. Pada masa ini cenderung ketidakstabilan keadaanya.
Keadaan remaja sangat tidak stabil. Kadang kesedihan datang tiba-tiba
lalu berganti dengan kegembiraan, raa percaya kepada diri sendiri berganti
dengan ragu terhadap diri sendiri. Altruisme atau mementingkan orang lain
berganti dengan egoisme atau mementingkan diri sendiri. Entuisme untuk
mengerjakan sesuatu berganti dengan sikap yang biasa saja dari anak remaja.
Ketidak stabilan ini juga tampak pada hubungan remaja dengan masyarakat.
Persahabatannya berganti-ganti, terutama dengan lawan jenis. Sifat yang
disukainya terhadap orang lain pun berganti-ganti. Keadaan yang tidak pasti
ini adalah akibat dari perasaan yang tidak pasti mengenai dirinya.
d. Anak remaja punya banyak masalah.
Bagi remaja dia merasa baha dirinya sedang menghadapi banyak
masalah dan sukar untuk diselesaikan. Sebabnya adalah karena saat kecil dia
selalu mendapat bantuan dari orang terdekatnya seperti orang tua dan guru
dalam menyelesaikan semua pekerjaan dan persoalannya. Sekarang dia harus
menyelesaikan sendiri dan dia beranggapan bahwa orang tua dan guru terlalu
tua untuk mengerti pikiran dan perasaanya untuk mendapatkan bantuannya.
Adapun masalah yang dihadapi remaja yaitu:
 Masalah yang berhubungan dengan jasmaninya. Seperti bentuk tubuhnya
yang menurutnya belum sesuai dengan keinginannya, atau bentuk
tampangnya, dia sering membandingkan dirinya dengan teman atau
orang lain serta gambar-gambar reklame dalam film-film.
 Masalah yang berhubungan dengan kebebasan. Anak remaja
menginginkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya. Mereka ingin sekali diakui sebagai seorang pribadi. Dia ingin
bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Dia seringkali membuat
pernyataan-pernyataan khusus yang berbeda dengan orang dewasa untuk
menunjukan kebebasannya.
 Masalah ynag berhubungan dengan nilai-nilai. Remaja mulai
memikirkan tentang hal yang benar dan tidak benar, tentang norma-
norma untuk membimbing tingkah lakunya. Dia mulai membuat konsep
tentang yang benar dan yang salah yang dikemukakan oleh orang tua
atau orang dewaa lainnya.
 Masalah berhubungan dengan peranan wanita dan pria. Anak remaja
ingin menjalankan perannya sebagai anak wanita atau pria dengan baik.
Sering muncul dalam pemikiran remaja tentang bagaimana dia harus
bersikap di depan anak-anak pria atau perempua, bagaimana pendapat
anak pria atau perempuan mengenai dirinyadan bagaimana hasu bersikap
dalam pesta remaja.
 Masalah yang berhubungan dengan anggota dari lawan jenis. Karena
adanya lawan jenis maka timbullah persoalan bagaimana remaja harus
menghilangkan rasa malu didepan lawan jenisnya, bagaimana menarik
perhatian lawan jenisnya, siapayang akan diajak kencan
 Masalah yang berhubungan dengan masyarakat. Remaja mulai
menyadari pentingnya arti hubungan yang baik dalam masyarakat. Suatu
kebutuhan yang besar yang dibutuhkan anak adalah dukungan dan
peretujuan dari teman-teman sebaya.
 Masalah yang berhubungan dengan jabatan. Remaja sudah mulai
memikirkan kehidupan untuk kedepannya, termauk yang berhubungan
dengan pemilihan dan persiapan untuk suatu jabatan
 Masalah yang berhubungan dengan kemampuan. Untuk dapat memiliki
rasa mampu dia harus berhasil menyelesaikan esuatu. Untuk bisa
mendapatkan gambaran dari dirinya sendiri yang memuaskan, anak
remaja harus mempunyai rasa mampu mengerjakan sesuatu.
e. Sikap orang dewasa terhadap anak remaja umumnya kurang senang.
Pada umumnya, orang dewasa berpendapat masa remaja adala masa
yang sukar. Hal ini karena anka remaja seringkali bersifat keras kepala, dia
malah mengerjakan hal yang seballiknya dari apa yang diharapkan orang lain
padanya.
f. Masa ini adalah masa kritis.
Dikatakan kriti karena di masa ini ditentukan apakah anak dapat
menyelesaikan persoalan-persoalannya dengan baik dalam masa remaja dan
selanjutnya jika dia sudah dewasa.
2) Masa remaja tengah ( masa remaja madya)
Pada masa ini(Syamsu Yusuf,2009:26) mulai tumbuh dorongan untuk hidup,
kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman yang
bisa merasakan suka dan dukanya. Pada masa ini, sebagai masa mencari sesuatu yang
dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja-puja sehingga masa ini
disebut masa merindu puja. Ini karena gejala remaja.
Proses pembentukan pendirian atau pandangan hidup atau cita-cita hidup itu
dapat dipandang sebagai penemuan nilai-nilai kehidupan. Proses penemuan nilai-nilai
kehidupan tersebut adalah:
 Karena tiadanya pedoman, siremaja merindukan esuatu yang dianggap
bernilai, pantas dipuja walaupun sesuatu yang dipujanya belum
mempunyai bentuk tertentu, bahkan seringkali remaja ini hanya
mengetahui apa yang diinginkannya.
 Objek pemujaan itu lebih jelas yaitu pribadi-pribadi yang dipandang
mendukung nilai-nilai tertentu. Pada anak laki-laki ering aktif meniru,
sedangkan pada anak perempuan kebanyakan pasif, mengagumi dan
memujanya dalam khayalan.
3) Masa remaja ahir
Setelah (Syamsu Yusuf,2009:26) remaja dapat menentukan pendirian hidupnya,
pada daarnya telah tercapailah masa remaja ahir dan telah terpenuhinya tugas-tugas
perkembangan masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup dan masuklah individu
kedalam masa dewasa.
Istilah (Soesilowindradini.203) asing yang sering digunakan untuk pemuda pada
masa ini adala “ young man” dan “young woman” oleh karena itu mereka telah
dianggap sebagai orang dewasa sepenuhnya. Adapun ciri-ciri pada remaja ahir yaitu:
a. Kestabilan bertambah
Pemuda-pemudi pada maa ini sudah memperlihatkan kestabilan yang
bertambah, bila dibandingkan dengan masa remaja awal. Perubahan ini
nampak dalam hal minat-minatnya dalam menentukan jabatannya, pakaian,
dan rekreasi. Persahabatan dengan lawan jenis maupu dengan jenid kelamin
yang samamenjadi lebih stabil. Demikian pula tingkah launya yang
berhubungan dengan emosi.
Karena keadaannya sudah stabil remaja pada masa ini lebih dapat
mengadakan penyesuaian. Ketika seorang remaja berganti keadaan dari
keadaan tidak stabil ke keadaan stabil tergantung dari sekitarnya. Anak yang
hidup jauh dari orang tuanya yang di asrama akan lebih cepat mencapai
keadaan stabil, karena lebih banyak mendapat kesempatan untuk mengambil
keputusan sendiri dan juga orang-orang tidak selalu mau menerima sikap yang
disebabkan oleh ketidakstabilan remaja ebagai orangtuanya sendiri.
b. Lebih matang dalam cara menghadapi masalah.
Pemuda dalam masa ini makin lama makin dapat menyelesaikan
masalahnya. Ini karena dia sudah lebih bisa menyesuaikan diri, lebih
berbahagia dan lebih mudah serta menyenagkan dalam pergaulan dari pada
anak remaja pada masa remaja awal, yang lekas jengkel, lekas marah, ini
karena kesukarannya menyelesaikan masalah.
c. Campur tangan ornag dewasa udah mulai berkurang
Pemuda pada masa ini lebih matang tingkah lakunya, telah lebih banyak
perhatiannya terhadap perencanaan dan persiapan masa depannya dan tidak
bersikap menentang lagi terhadap orang dewasa, maka orang dewasa tidak
terlalu memikirkan dan mengkhawatirkan keadaannya lagi dan tidak lagi
banyak ikut campur. Dengan kebebasan yang didapat lambat laun hilanglah
kecemasan dan ketegangan erta keinginan untuk membantah.
Kebutuhan ramaja
Kekhasan dalam perkembangan fase perkembangan lainnya membaa konsekuensi pada
kebutuanyang khas pula. Menurrut Garissan setidaknya terdapat 7 kebutuhan khas remaja
yaitu:
a. Kebutuhan akan kasih sayang
b. Kebutuhan akan keikutertaan dan diterima dalam kelomppok
c. Kebutuhan untuk diri sendiri
d. Kebutuhan untuk berprestasi
e. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain
f. Kebutuhan untuk dihargai
g. Kebutuhan memperoleh falsafat hidup yang utuh
Dalam perspektif teori-teori sosial-psikologis memandang bahwa kebutuhan-kebutuhan
remaja berkaitan dengan pemuasan kebutuhan mereka dalam kelompoknya. Menurut teori itu
kebutuhan psikologis yang pokok mengarah pada tercapainya rasa aman. Kebuthan tersebut
menurut Sri Sulastri yaitu:
a. Kebutuhan untuk menerima afeksi dari kelompok atau individu meliputi:
 Menerima rasa kasih ayang dari keluarga atau orang lain diluar keluarga
 Menerima pemujaan ata sambutan hangat dari teman-temannya
 Menerima penghargaan dan apresiasi dari guru dan pendidik lainnya
b. Kebutuhan untuk memberikan sumbangan kepada kelompoknya
 Menyatakan afeksi kepada kelompoknya
 Menyatakan kesediaan dan kesetiaan pada kelompok
 Menghayati keberhasilan dalam kelompok
c. Kebutuhan untuk memahami.
d. Kebutuhan untuk mempelajari sesuatu dan menyelidiki sesuatu.

Aspek-aspek perkembangan remaja


1. Perkembangan fisik
Fisik atau tubuh menusia (Syamu Yusuf,2009:101) merupakan sistem organ yang
komplesks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada masa prenatal.
Berkaitan dengna perkembangan fisik Kuhlen mengemukakan empat aspek perkembangan
fisik individu yaitu sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan
emosi. Kemudian otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan motorik.
Kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru seperti pada
usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan tertentu, yang
sebagian anggotanya terdiri dari lawan jenis. Dan yang terahir strutur fisik dan tubuh yang
meliputi tinggi badan, berat badan, dan proporsi.

2. Perkembangan inteligensi
Inteligensi bukanlah (Syamu Yusuf,2009:108) suatu yang bersifat kebendaan,
melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendeskripsikan perilaku individu yang berkaitan
dengan kemampuan intelektual. Menurut Guilford, keterkaitan antara beberapa buah
kategori berfikir telah melahirkan 180 kombinasi kemampuan. Model struktur
intelektual ini tela mengembangkan wawasan tentang hakikat inteligensi dengan
menambah fakto-faktorseperti evaluasi terhadap orang laindan kreativitas berfikir.
3. Perkembangan emosi
Emosi adalah (Syamu Yusuf,2009:114) suatu keadaan perasaan yang kompleks yang
diertai dengan karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris. Sarlito mengatakan bahwa emosi
adalah setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai dengan warna afektif baik pada
tingkat lemah maupun tingkat luas.
Menurut Muhammad Ali dkk(2004:62) emosi merujuk kepada makna yang paling
harfiah yang diambil dari Oxford English Dictionary yang memakai emosi sebagai setiap
kegiatan atau pergolakan, fikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan
meluap-luap.
Sementara itu Chaplin (1989) mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan yang
teransang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam
sifatny dari perubahan perilaku. Definisi lain menyatakan emosi adalah respon terhadap suatu
peransang yang menyebabkan perubahanfisiologis yang kuat dan biasanya mengandung
kemungkinan untuk meletus.

4. Perkembangan sosial
Perkembangan sosial(Syamu Yusuf,2009:122) merupakan pencapaian kematangan
dalam hubungan sosial. dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi yang meleburkan diri menjadi suatu
kesatuanan saling berkomunikasi dan bekerja sama.
Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proes perlakuan atau bimbingan
dari orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau
norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada
anak bagaimana menerapkan norma-norma terebut dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap individu (Fitri Fausiyah,2008:9) yang hidup di atas dunia tidak lepas dari stres. Setiap
hari bahkan setiap saat ada saja hal yang membuat diri merasa stres. Adanya berbagai
tuntutan yang berlebihan dari orang lain terhadap diri kita bahkan keselahan-kesalahan yang
kita buat juga menjadi satu penyebab kita mengalami stres.
Menurut Robert S. Feldman(1989) stres adalah suatu proses yang menilai suatu
peristiwa sebagai sesuatu yang mengancam, menantang, ataupun membahayakan dan
individu merespon peristiwa itu pada level fisiologis, emosional, kognitifdan perilaku.
Peristiwa yang mmunculkan stres dapat saja positif seperti merencanakan pernikahan, atau
negatif seperti kematian anggota keluarga atau orang terdekat.

STRES DAN PENYAKIT FISIK


Gangguan (Fitri Fausiyah,2008:10) psikofiiologis seperti asma, tekanan darah tinggi,
atau sakit kepala ditandai dengan adanya masalah fisik yang sesungguhnya, serta dapat
disebabkan karena semakin parah dengan adanya faktor-faktor emosiaonal termasuk didalam
stres. Walaupun gangguan psikofisiologis dilihat sebagai akibat dari faktor-faktor emosional,
gangguan semacam itu melibatkan adanya penyakit yang sungguh mengganggu kondisi tubuh
individu.
Istilah gangguan psikofisiologis tidak muncul pada DSM IV, namun DSM IV
menampilkan diagnosisPsychological Factors Affecting Medical Condition untuk
menggambarkan masalah tersebut. Pendekatan ini merefleksikan kepercayaan yang ada pada
saat ini bahwa seluruh penyakit, tidak hanya beberapa namun juga dapat disebabkan oleh
faktor psikologis.

BUKTI ADANYA HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PENYAKIT FISIK

Beberapa (Fitri Fausiyah,2008:10) bukti untuk melihat hubungan antara penyakit


dengan stress selama ini didasarkan pada penelitian binatang. Pada sebuah penelitian, seekor
tikus dibuat menderita tumor. Kemudian beberapa tikus diberi kejutan listrik dengan tujuan
membuat mereka stres. Ternyata pada tikus-tikus yang mendapat kejutan listrik, tumor
bekembang dnegan cepat dan ahirnya tikus-tikus terebut mati lebih cepat. Meski penelitian
itu tidak menggunakan manusia sebagai subjek. Terdapat bukti stres dapat mempengaruhi
fisik manusia.
Penelitian ini menggunakan Assesment of Daily Experience (ADE). Di dalam ADE ,
mereka melaporkan dan me-rating pengalaman yang mereka alami setiap hari. Dengan
menggunaka ADE disertai dengan monitoring harian mengenai gejala-gejala fisik selama 12
minggu Stone, Reed, Neale mempelajari hubungan antara stres dan penyakit pernapasan
seperti pilek, batuk atau sakit tenggorokan. Sesudah meneliti setiap data, 20 dari 69 orang
diidentifikasi memiliki masa-masa dimana mereka terinfeksi penyakit. Penelitian ini memiliki
asumsi bahwa beberapa hari sebelum sakit, mereka mengalami peningkatan peristiwa-
pristiwa yang kurang menyenangkan. Hasil penelitian kemudian menampilkan bahwa
peritiwa yang menyenangkan akan meningkat, beberapa hari sebelum munculnya episode
penyakit pernapasan.
Bukti lain yang berkaitan hubungan antara stres dan keehatan muncul dari penelitian
pada flu. Pada penelitian eorang relawan diberi tetesan obat yang mengandung flu ringan di
pernapasan dan kemudian mereka melengkapi rangkaian pengukuran yang berhubungan
dengan stres yang mereka alami sehari-hari. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
peningkatan stres ternyata berhubungan secara jelsa dengan infeksi penyakit yang diderita.
STRES DAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Beberapa penelitian (Fitri Fausiyah,2008:12) menemukan bahwa stres memberikan
pengaruh yang buruk pada fungsi kekebalan tubuh dan hal ini berarti dapat berhubungan
dengan munculnyaberbagai penyakit fisik. Perasaan depresi dan kehilangan yang mendalam
terbukti mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh. Perubahan itu ternyata juga ditemukan pada
orang-orang yang bercerai ataupun kehilangan pekerjaan mereka. Stres lainnya pun dapat
mengubah fungsi kekebalan tubuh, seperti cemas dalam menghadapi ujian ataupun merawat
pasangan yang sakit.
Ada sebuah penelitian yang berhubungan dengan air liur, dimana air liur mengandung
antibodi yang berperan sebagai pertahanan pertama untuk melaan virus atau bakteri yang
merugikan tubuh manusia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Stone, Cox et al ditemukan
bahwa perubahan jumlah antibodi pada air liur berhubungan dengan perubahan mood atau
perasaan. Penelitian yang berlansung selama 8 minggu ini melibatkan mahasiswa kedokteran
gigi. Mereka diminta datang ke laboratorium tiga kali seminggu untuk memberikan air liur
mereka dan pengukuran psikologis singkat. Pada hari-hari dimana mahasiswa mengalami
penigkatan mood negatif tertanya antibodi pada air liur mereka sedikit daripada ketika
mereka tidak mengalami peningkatan mood negatif. Sejalan dengan level itu ternyata lebih
tinggi pada hari dimana mereka mengalami mood positif.

PENYAKIT FISIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES


Ada beberapa (Fitri Fausiyah,2008:16) penyakit fisik yang berhubungan dengan stres
diantaranya:
Asma
Merupakan penyakit pernapasan yang berkaitan dengan adanya hambatan pada aliran udara
sehingga individu mengalami kesulitan dalam bernafas atau mengeluarkan suara beredecit
ketika bernafas. Penelitian menemukan bahwa kecemasan, rasa marah, depresi dan rasa
gembira yang berlebihan merupakan penyebab yang dominan dari satu per tiga kasus asma
yang dialami anak ramaja.

Tekanan darah tinggi


Pada gangguan ini, munculnya tekanna darah tinggi pada individu tidak disertai dengan
adanya penyebab fisik yang pasti. Oleh karena itu diduga penyakit tersebut muncul karena
faktor psikologis.
Migren
merupakan sakit kepala yang muncul tiba-tiba namun hanya pada satu sisi kepala saja. Bisa
pada sisi kanan dan bisa juga pada sisi kiri kepala. Dua pertiga dari seluruh pasien yang
menderita migren memiliki beberapa anggota keluarga dengan penyakit yang sama.

Gangguan pada kulit


Gangguan pada kulit meliputi berbagai masalah dan gangguan yang terjadi pada kulit
manusia, misalnya seperti gatal-gatal. Berbagai hal dapat menjadi penyebab gangguan pada
kulit, misalnya digigit serangga, alergi, bahkan penyakit kencing manis pun dapat
menimbulkan gangguan ada kulit. Disisi lain ada pula gangguan pada kulit yang ternyata
tidak disebabkan oleh masalah organis namun lebih karena masalah psikologi.

E. PENANGANAN
Untuk menangani atau mengurangi stres yang muncul dalam diri individu, yang
pertama dan utama adalah mengetahui penyebab timbuknya stres. Dengan mengetahui
penyebab stres kita akan mudah menentukan cara untuk mengatasi stres yang muncul pada
diri individu. Beberapa cara untuk mengurangi stres antara lain melalui pola makan yang
sehat dan bergizi, memelihara keehatan jasmani, latihan pernapasan, latihan relaksasi,
melakukan aktivitas yang menggembirakan, berlibur, menjalin hubungan yang harmonis,
menghindari kebiasaan jelek, merencanakan kegiatan harian secara rutin, memelihara
tanaman dan binatang. Meluangkan waktu untuk diri sendiri, menghindari diri dalam
kesendirian.
Pola makan yang sehat dan bergizi. Pada umumnya pola makan yang sehat adalah tiga
kali dalam sehari, dan menunya empat sehat lima sempurna. Untuk itu, yang perlu
diperhatikan adalah jenis asupan atau makanan dari komposisinyaharu seimbang.
Individu yang memiliki kebugaran jasmani baika kan terhindar dari tres, karena
memiliki kemampuan ambang ransang psikis yag tinggi terhadap stres. Sebab landasan kuat
bagi kondisi individu adalah makanan yang sehat dan bergizi, waktu istirahat yang cukup,
dan kebugaran jasmani yang baik.

F. KESIMPULAN
Setelah melakukan observasi dan penelitian wawancara menemukan hasil berupa stres
pada remaja sangat berpengaruh pada fisik remaja. Ini dapat dilihat dari pengakuan dari
beberapa orang yang penulis wawancarai menyatakan bahwa terdapat atau terjadi penurunan
berat badan serta perubahan yang drasti pada remaja. Dan juga di jelaskan dari beberapa
penelitian ahli bahwa beberapa penyakit serius bisa terjadi pada remaja yang mengalami
stres.
Stres tidak pernah bisa dihindari oleh setiap individu selama dalam kehidupannya
sehingga setiap individu harus mampu mengenali penyebab stre dan cara-cara
menguranginya. Tujuannya agar individu dalam mengarungi kehidupannya tidak terlalu
banyak terlanda stres, sehingga dapat menikmati kehidupan dengan nyaman dan bahagia.

G. DAFTAR PUSTAKA
Ali,Mohammad dkk.2004.Psikologi Remaja.Jakarta:PT Bumi Aksara

Dahlan,Djawad.2009.Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung:PT Remaja

Rosdakarya

Fausiyah,Fitri dkk.2008.Psikologi Abnormal. Jakarta: UI Press

Soesilowindrawini.2006.Psikologi Perkembangan Remaja.Surabaya: Usaha Nasional

Anda mungkin juga menyukai