JURNAL
DI TULIS OLEH
Dosen Pengampu
PSIKOLOGI ISLAM
BATUSANGKAR
2019
STRESS YANG DIALAMI REMAJA
A. IDENTITAS
Identitas Objek Teman dekat Orang tua Guru
Nama RO APS T(ibu) ET
Tempat 17 Maret 1997 12 Agutus 1997 6 oktober 1960 7 desember 1975
Tanggal
Tahir
Umur 22 tahun 22 tahun 59 tahun 44 tahun
Status Mahasiswi Mahasiswi Janda Menikah
Jenis kelamin Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
Agama Islam Islam Islam Islam
B. LATAR BELAKANG
Setiap manusia memiliki masalah dalam sepanjang perjalanan hidupnya. Kadang kala
manusia itu dapat menyelesaikan dan menangani permasaklahannya dengan mudah, lancar
dan dengan sabar serta tidak terlalu ambil pusing dengan masalah itu.
Di lain sisi ada pula manusia atau individu yang tidak bisa mengatasi masalahnya dan
menangani permasalahannya sehingga mengakibatkan beban fikiran serta menimbulkan stres
pada individu tersebut. Tidak hanya dengan mengalami permasalahan, rasa bersalah juga bisa
membuat seseorang mengalami stres. Ketakutan akan sesuatu juga bisa menimbulkan stres
pada individu. Karenanya perlu penanganan dan bantuan dari berbagai pihak untuk mengatasi
orang-orang yang mengalami stres itu. Sebab stres yang berlebihan dapat berpengaruh pada
kondisi dan kesehatan fisik seorang.
C. METODE
WAWANCARA
Penulis telah melakukan wawancara dengan beberapa orang yang ada dilingkungan
RO. Pertama ibu RO, menyatakan bahwa RO mengalami stres karena hal yang dilihatnya
dengan mata kepalanya sendiri. Lalu hal yang membuatnya stress juga adalah karena RO
masih belum terima ditinggal oleh sahabatnya itu. Mereka bersahabat layaknya kakak dan
adik kandung, dan mereka berencana untuk masuk universitas yang sama nantinya. Namun
takdir berkata lain. Mereka dipisahkan dengan cara dan hal yang sangat tragis. Kedua teman
satu sekolah dengan RO. Salah satu teman RO yang penulis wawancarai berinisial APS yang
kebetulan teman sekolah dan sekela dengan RO. Menurut APS, RO menjadi seeorang yang
aneh seperti orang gila dan berat berat badannya turun drastis, RO sering mengalami pilek,
sakit tenggorokan. Ketiga penulis juga mewawancarai salah satu guru mapel RO. Menurut
penjelasannya RO anak yang ceria dan lumayan aktif di sekolah, namun setelah kejadian itu
dia menjadi agak aneh ya seperti orang gila kadang tertawa, kadang menangis dan
memanggil-manggil nama sahabatnya yang sudah meninggal itu, keadaan tubuhnya juga
sangat berbeda dari biasanya, RO tampak semakin kurus dan matanya hitam dan cekung,
badannya bau nafasnya berat. Dari beberapa keterangan dari orang yang penulis wawancarai
dapat dilihat perubahan atau pengaruh stres yang dialami oleh RO. Namun setelah melakukan
pengobatan dan terapi RO bisa kembali sehat seperti sedia kala namun sekarang RO menjadi
seeorang yang agak pendiam dan tertutup.
OBSERVASI
Penulis tidak hanya melakukan wawancara namun juga melakukan obervasi dengan
terhadap RO. Menurut pengamatan penulis , RO setelah mengalami stres yang berat itu
mengalami perubahan dari fisik, tingkah laku, dan kepribadian. RO yang sebelumnya adalah
seorang gadis yang sangat ceria, badan nya tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk,
kepribadian yang baik, sangat peduli dengan sesama dan sangat suka bekumpul atau bergaul
dengan siapa saja. Namun seletah megalami depresi dan stres yang berat itu RO menjadi
gadis yang pemurung , pendiam, lebih suka berdiam diri di dalam kamarnya. RO juga sangat
jarang keluar rumahnya, bahkan untuk sekedar membeli cemilan saja RO tidak pernah lagi
terlihat di warung. Tidak hanya itu , kondisi fisik RO sangat berubah drastis. Berat badan RO
turun sangat jauh, badannya kurus kering, matanya cekung kedalam dan hitam
disekelilingnya. RO yang sebelumnya sangat perhatian dengan penampilannya menjadi cuek
dan sudah tidak suka merawat dirinya lagi. Dia juga sangat jarang bersosialisai dengan
masyarakat, bahkan untuk berbicara dalam waktu yang lama saja RO tidak mau.
D. PEMBAHASAN
Masa usia sekolah menengah dalam buku Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja
(Syamsu Yusuf,2009:26) bertepatan dengan masa remaja. Masa remaja merupakan masa
yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifat khasnya dan peranannya yang menetukan
dalam kehidupan individu dalam masarakat dan lingkungan hidup orang dewasa.
Masa ini diperinci lagi menjadi beberapa tahap atau masa yaitu:
2. Perkembangan inteligensi
Inteligensi bukanlah (Syamu Yusuf,2009:108) suatu yang bersifat kebendaan,
melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendeskripsikan perilaku individu yang berkaitan
dengan kemampuan intelektual. Menurut Guilford, keterkaitan antara beberapa buah
kategori berfikir telah melahirkan 180 kombinasi kemampuan. Model struktur
intelektual ini tela mengembangkan wawasan tentang hakikat inteligensi dengan
menambah fakto-faktorseperti evaluasi terhadap orang laindan kreativitas berfikir.
3. Perkembangan emosi
Emosi adalah (Syamu Yusuf,2009:114) suatu keadaan perasaan yang kompleks yang
diertai dengan karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris. Sarlito mengatakan bahwa emosi
adalah setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai dengan warna afektif baik pada
tingkat lemah maupun tingkat luas.
Menurut Muhammad Ali dkk(2004:62) emosi merujuk kepada makna yang paling
harfiah yang diambil dari Oxford English Dictionary yang memakai emosi sebagai setiap
kegiatan atau pergolakan, fikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan
meluap-luap.
Sementara itu Chaplin (1989) mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan yang
teransang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam
sifatny dari perubahan perilaku. Definisi lain menyatakan emosi adalah respon terhadap suatu
peransang yang menyebabkan perubahanfisiologis yang kuat dan biasanya mengandung
kemungkinan untuk meletus.
4. Perkembangan sosial
Perkembangan sosial(Syamu Yusuf,2009:122) merupakan pencapaian kematangan
dalam hubungan sosial. dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi yang meleburkan diri menjadi suatu
kesatuanan saling berkomunikasi dan bekerja sama.
Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proes perlakuan atau bimbingan
dari orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau
norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada
anak bagaimana menerapkan norma-norma terebut dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap individu (Fitri Fausiyah,2008:9) yang hidup di atas dunia tidak lepas dari stres. Setiap
hari bahkan setiap saat ada saja hal yang membuat diri merasa stres. Adanya berbagai
tuntutan yang berlebihan dari orang lain terhadap diri kita bahkan keselahan-kesalahan yang
kita buat juga menjadi satu penyebab kita mengalami stres.
Menurut Robert S. Feldman(1989) stres adalah suatu proses yang menilai suatu
peristiwa sebagai sesuatu yang mengancam, menantang, ataupun membahayakan dan
individu merespon peristiwa itu pada level fisiologis, emosional, kognitifdan perilaku.
Peristiwa yang mmunculkan stres dapat saja positif seperti merencanakan pernikahan, atau
negatif seperti kematian anggota keluarga atau orang terdekat.
E. PENANGANAN
Untuk menangani atau mengurangi stres yang muncul dalam diri individu, yang
pertama dan utama adalah mengetahui penyebab timbuknya stres. Dengan mengetahui
penyebab stres kita akan mudah menentukan cara untuk mengatasi stres yang muncul pada
diri individu. Beberapa cara untuk mengurangi stres antara lain melalui pola makan yang
sehat dan bergizi, memelihara keehatan jasmani, latihan pernapasan, latihan relaksasi,
melakukan aktivitas yang menggembirakan, berlibur, menjalin hubungan yang harmonis,
menghindari kebiasaan jelek, merencanakan kegiatan harian secara rutin, memelihara
tanaman dan binatang. Meluangkan waktu untuk diri sendiri, menghindari diri dalam
kesendirian.
Pola makan yang sehat dan bergizi. Pada umumnya pola makan yang sehat adalah tiga
kali dalam sehari, dan menunya empat sehat lima sempurna. Untuk itu, yang perlu
diperhatikan adalah jenis asupan atau makanan dari komposisinyaharu seimbang.
Individu yang memiliki kebugaran jasmani baika kan terhindar dari tres, karena
memiliki kemampuan ambang ransang psikis yag tinggi terhadap stres. Sebab landasan kuat
bagi kondisi individu adalah makanan yang sehat dan bergizi, waktu istirahat yang cukup,
dan kebugaran jasmani yang baik.
F. KESIMPULAN
Setelah melakukan observasi dan penelitian wawancara menemukan hasil berupa stres
pada remaja sangat berpengaruh pada fisik remaja. Ini dapat dilihat dari pengakuan dari
beberapa orang yang penulis wawancarai menyatakan bahwa terdapat atau terjadi penurunan
berat badan serta perubahan yang drasti pada remaja. Dan juga di jelaskan dari beberapa
penelitian ahli bahwa beberapa penyakit serius bisa terjadi pada remaja yang mengalami
stres.
Stres tidak pernah bisa dihindari oleh setiap individu selama dalam kehidupannya
sehingga setiap individu harus mampu mengenali penyebab stre dan cara-cara
menguranginya. Tujuannya agar individu dalam mengarungi kehidupannya tidak terlalu
banyak terlanda stres, sehingga dapat menikmati kehidupan dengan nyaman dan bahagia.
G. DAFTAR PUSTAKA
Ali,Mohammad dkk.2004.Psikologi Remaja.Jakarta:PT Bumi Aksara
Rosdakarya