PHRENOLOGI
UNTUK MEMENUHI NILAI TUGAS MATA KULIAH TEORI
KEPRIBADIAN
Disusun Oleh :
Adrianus Michael D 46117010084
FAKULTAS PSIKOLOGI
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karuniaNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini kami tulis dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah
“Teori Kepribadian”. Selain itu, tujuan kami menulis makalah ini untuk berbagi ilmu dan
memperluas wawasan para pembaca. Teori kepribadian juga sangat membantu kita sebagai
manusia, untuk membantu kita dalam mempelajari kepribadian diri kita masing-masing serta
kepribadian orang lain.
Demikian makalah ini kami tulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kepentingan pembelajaran mahasiswa. Kami mohon maaf apabila pada makalah terdapat
kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca. Terima kasih atas perhatian pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN 1
2.1 Kepribadian 3
3.1 Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antaralain :
1
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan kami dalam menyusun atau menulis makalah ini, antaralain yaitu :
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kepribadian
1) Penggolongan berdasarkan atas dasar jalan yang ditempuh atau metode yang
digunakan para peneliti dalam menyusun suatu teori dalam psikologi
kepribadian, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a) Teori-teori yang disusun atas dasar pemikiran spekulatif, seperti teori-teori
Plato, Kant, atau ahli-ahli dari aliran Neo-Kantianisme, atau teori-teori
yang disusun terutama oleh para ahli filsafat.
b) Teori-teori yang disusun atas dasar data-data hasil penilitan
ataupenyelidikan empiris seperti teori-teori yang dikemukakan oleh
Allport, Sigmund Freud, atau teori-teori yang dikembangkan pada abad
ini.
2) Penggolongan berdasarkan atas dasar komponen kepribadian yang dipakai
sebagai landasan atau titik tolak dalam penyusunan teori-teoritis, seperti
misalnya teori-teori berikut :
a) Teori-teori konstitusional, seperti teori mazhab Italia, mazhab Perancis,
Krestchmer, William H. Sheldon dan lain-lain.
3
b) Teori-teori temperament, seperti teori-teori yang dikemukakan oleh Kant,
Ewald, Heymans, dan lain-lain.
c) Teori-teori ketidaksadaran, seperti misalnya teori yang dikemukakan oleh
Freud, Jung, Adler, dan pengikut-pengikut mereka.
4
B. Teori Konstitusional Menurut William H. Sheldon
5
2) Tipe Mesomorphy
Individu yang bertipe mesomorph komponen mesomorphynya tinggi
sedangkan kedua komponen lainnya rendah, maka bagian-bagian tubuh yang berasal
dari mesoderm relatif berkembang lebih baik daripada yang lain. Contoh : otot-otot,
pembuluh darah, jantung bersifat dominan. Terlihat dari luar kokoh, keras, otot
terlihat bersegi-segi, tahan terhadap penyakit. (Olahragawan, pengelana, dan tentara
termasuk kedalam tipe ini).
3) Tipe Ectomorph
Pada golongan ini organ-organ yang berasal dari ectoderm yang terutama
berkembang (kulit, sistem syaraf memainkan peranan terpenting). Nampaknya orang
yang ectomorph itu : jangkung, dada kecil dan pipih, lemah, otot-otot hampir tidak
terlihat berkembang.
6
3) Texture (Tampang)
Komponen jasmani sekunder yang ketiga ini dan barangkali yang terpenting
ialah tampang yang oleh Sheldon ditandai dengan huruf “t” (dari Texture). Maksud
dari tampang yang dikemukakan oleh Sheldon itu ialah bagaiman individu itu
nampaknya keluar.
Analisi Tingkah Laku (Kepribadian)
7
C. Teori Konstitusional (Tipologi) Hippocrates-Galenus
8
Jadi dengan dasar pikiran yang telah dikemukakan itu sampailah Galenus
kepada penggolongan manusia menjadi empat tipe temperament, berdasar pada
dominasi salah satu cairan badaniahnya. Pandangan Hippocrates yang kemudian
disempurnakan oleh Galenus selanjutnya disebut tipologi Hippocrates Galenus dapat
disajikan secara ringkas pada tabel berikut :
Cairan badan
Prinsip Tipe Sifat-sifat khasnya
yang dominan
Hidup (besar semangat),
Keras, hatinya mudah
Chole Tegangan Kholeris
terbakar,
Daya juang besar, optimis,
Mudah kecewa, Muram,
Penegaran
Melanchole Melankholis penakut
(rigity)
Daya juang kecil, pesimis,
Tak suka terburu-buru
(tenang),
Phlegma Plastisitas Phlegmatis Tak mudah untuk
dipengaruhi,
Setia, sabar
lincah, Ramah, mudah
Sanguis Ekspansivitas Sanginis tersenyum, Mudah berganti
haluan,
TABEL 1
Tipologi Hyppocrates – Galenus
Beliau percaya bahwa jiwa terbagi-bagi dalam 42 bagian atau fakultas diwakili
di tempat-tempat tertentu di otak. Atas dasar itu ia membagi-bagi tengkorak
kepala ke dalam 42 lokasi dan tiap-tiap lokasi diwakili satu fakultas kejiwaan dan
dari ini semua kita akan tahu obyek Gall yaitu bahwa kita dapat mengenal watak
manusia dari meraba bentuk tengkoraknya yang disebut kraniognomi tapi lebih
dikenal dengan sebutan phrenology. Yaitu istilah yang dikemukakan salah satu
penganut Gall di Jerman yang bernama Johann Cristian Spurzheim (1776-1832)
Spurzheim bersama George Combe (1778-1858) yang giat mempropagandakan
ilmu semu keliling dunia termasuk ke Amerika. Sedangkan metode yang dipakai
Gall untuk mengetahui semua itu adalah dengan penelitian-penelitian.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11