DISUSUN OLEH
Kelompok 4
Alhusna 1930306002
DOSEN PENGAMPU
DANI YOSELISA
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya,sehigga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.Ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada Dosen yang telah memberikan bimbingannya kepada kami dam semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Makalah ini telah penulis selesaikan dengan kemampuan terbaik yang penulis
miliki.penulis bersyukur kepada Allah dan mengucapakan terima kasih banyak untuk dosen
pembimbing mata kuliah serta dukungan teman-teman semuanya yang turut berpartisipasi dalam
menyelesaikan tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dan tentunya masih jauh dari
kesempurnaan.oleh karenanya,penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun
agar menjadi perbaikan bagi penulis untuk masa yang akan datang. Terima kasih.
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Makalah 1
BAB II PEMABAHASAN 2
A. kesimpulan 9
B. saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kemampuan memori sangat dibutuhkan terutama dalam kegiatan belajar. Segala macam
belajar melibatkan ingatan, tanpa ingatan seseorang tidak dapat mengingat sesuatu mengenai
pengalamannya. Proses belajar pada diri seseorang tidak akan terjadi tanpa adanya ingatan, bahkan
untuk sekedar melakukan percakapan sederhana sekalipun. Seseorang yang memiliki kemampuan
memori tinggi dimungkinkan lebih berhasil dalam proses belajar bila dibandingkan dengan yang
memiliki kemampuan memori rendah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kemampuan
memori mempengaruhi prestasi belajar. Dengan kemampuan memori yang tinggi, seseorang dapat
memunculkan kembali informasi yang pernah diperolehnya dengan baik, sehingga prestasi
belajarnya pun lebih baik
Ingatan secara fisiologis merupakan hasil dari perubahan kemampuan penjalaran sinaptik
dari satu neuron ke neuron berikutnya, sebagai akibat dari aktivitas neutal sebelumnya. Ingatan
dibedakan menjadi ingatan jangka pendek, ingatan jangka menengah dan ingatan jangka panjang.
Ingatan jangka pendek berlangsung beberapa detik atau paling lama beberapa menit. Ingatan
jangka menengah berlangsung beberapa menit atau bahkan beberapa minggu. Ingatan jangka
panjang akan menyimpan memori ini untuk bertahun-tahun bahkan kadang seumur hidup
B. Rumusan masalah
a. Apa maksud dari The atkinson –shiffrin model?
b. Bagaimana penjelasan dari The level of processing ?
c. Apa maksud dari Tulvigs model?
d. Bagaimana penjelasan The paralel distributed processing aproach?
C. Tujuan makalah
a. Menjelaskan apa itu The atkinson –shiffrin model?
b. Menjelaskan The level of processing ?
c. Menjelaskan Apa maksud dari Tulvigs model?
d. Menjelaskan The paralel distributed processing aproach?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
bentuk yang berbeda dengan wujud asli informasi tersebut (misalnya, sebuah kata yang
dibaca oleh sistem visual akan diubah dan dipresentasikan dalam memori secara auditorik).
Informasi yang disimpan dalam penyimpanan jangka panjang dianggap elatif permanen,
sekalipun terkadang tidak dapat diakses akibat adanya interfensi dari informasi-informasi
baru. Kegunaan penyimpanan jangka panjang adalah mengawasi stimuli dalam register
sensorik (sehingga mengendalikan informasi yang memiliki penyimpanan jangka) dan
menyediakan ruang penyimpanan bagi informasi dalam penyimpanan jangka pendek
(Solso, 2007).
3
jelas antara memori jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karena itu, alih-alih
berkonsentrasi pada penyimpanan / struktur yang terlibat.
Ketika Fergus Craik dan Robert Lockhart meneliti ingatan dan ingatan manusia,
mereka berpendapat bahwa tidak ada perbedaan yang jelas antara apa yang diidentifikasi
orang lain sebagai penyimpanan memori yang tampaknya terpisah, tetapi semua ingatan
adalah hasil dari kedalaman informasi yang diproses di dalam pikiran. Alih-alih mengacu
pada penyimpanan memori yang berbeda, Craik dan Lockhart mengusulkan bahwa ada
tingkat pemrosesan informasi yang berbeda. Mereka mengindentifikasi setidaknya tiga
level:
Pemrosesan dangkal
1. Tingkat structural
Ini adalah lapisan pemrosesan yang dangkal dimana kita hanya memperhatikan
tampilan luar sebuah kata. Misalnya jenis huruf sebuah kata atau bagaimana huruf
terlihat.
2. Tingkat fonemik
Ini adalah tingkat pemrosesan yang lebih dalam dimana kita mendengarkan bunyi suatu
kata
Pemrosesan mendalam
1. Tingkat semantic
Ini adalah tingkat pemrosesan terdalam dimana kita mempertimbangkan arti kata.
Craik dan Lochart menyatakan bahwa semakin dalam prosesnya, semakin kuat
jejak ingatan itu, dan dengan demikian mengingat akan membutuhkan usaha kognitif
yang lebih sedikit. Kerangka penelitian memori manusia ini dianggap oleh banyak
psikolog kognitif sebagai penjelasan yang lebih kuat dari pada model memori multi
penyimpanan.
Jadi Tingkat pemrosesan adalah gagasan bahwa cara informasi dikodekan
mempengaruhi seberapa baik informasi itu diingat. Semakin dalam tingkat
pemrosesan, semakin mudah informasi diingat.
4
C. Tulving’s Model (Tulving, 1989)
Tulving mengusulkan perbedaan antara ingatan untuk pengetahuan umum dan
ingatan untuk peristiwa. Dia berpendapat bahwa memori jangka panjang terbuat dari dua
sistem yang berbeda namun saling berinteraksi yaitu: Memori Semantik, Memori Episodik
dan Memori Prosedural.
Memori semantik adalah memori untuk makna dan fakta. Memori ini berisi apa
yang diketahui orang. Informasi semantik tidak dapat diberi tanggal untuk sementara
waktu.
Memori episodik berisi informasi tentang pengalaman pribadi seseorang. Informasi
episodik dapat diberi tanggal sementara, ini berarti disimpan dengan beberapa informasi
tentang kapan dipelajari.
5
2) PET Scan. Pemindai PET (Positron Emission Tomography) menunjukkan
bagian otak mana yang sangat aktif saat Anda berpikir atau melakukan sesuatu.
3) Mengambil ingatan. Pada tahap kedua ingatan menurut Tulving, ingatan diambil
kembali. Otak kanan depan dan belakang tampaknya penting untuk pengambilan ingatan
episodik. Ilmuwan tidak tahu mengapa beberapa bagian otak menyandikan ingatan dan
bagian lain mengambilnya.
Tulving berfokus pada sifat materi yang disimpan dalam memori dan membedakan
antara dua jenis memori: Episodik dan Semantik. Kemudian dia menambahkan kategori
lain yang disebut memori prosedural. Ia menekankan bahwa ingatan jangka pendek
merupakan sistem ingatan yang terpisah. Tulving percaya bahwa pengetahuan prosedural
adalah sistem pertama yang berkembang selama masa bayi, diikuti oleh pengetahuan
semantik dan terakhir dari semuanya - memori episodik.
6
mengenai bagaimana cara menjaga keseimbangannya karena secara otomatis dia sudah
terbiasa menaiki sepeda motor.
7
otak untuk menghasilkan parsial disebut degradasi anggun. Ada banyak keuntungan dari
Pendekatan PDP:
1. sistem seringkali dapat berfungsi dengan baik meskipun sebuah unit rusak atau
informasi yang tidak sempurna diberikan padanya
2. "generalisasi spontan"
3. "tugas default"
4. akun yang meyakinkan tentang bagaimana info umum dapat muncul dari informasi
tertentu
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengetahuan yang diproses dan dimaknai dalam memori kerja disimpan pada memori
panjang dalam bentuk skema-skema teratur secara tersusun. Tahapan pemahaman dalam
pemrosesan informasi dalam memori kerja berfokus pada bagaimana pengatahuan baru yang
dimodifikasi. Urutan dari penerimaan informasi dalam diri manusia dijelaskan sebagai berikut:
pertama, manusia menangkap informasi dari lingkungan melalui organ-organ sensorisnya yaitu:
mata, telinga, hidung dan sebagainya.
9
Beberapa informasi disaring pada tingkat sensoris, kemudian sisanya dimasukkan dalam
ingatan jangka pendek. Ingatan jangka pendek mempunyai kapasitass pemeliharaan informasi
yang terbatas sehingga kandungannya harus diproses secara sedemikian rupa (misalnya dengan
pengulangan atau pelatihan), jika tidak akan lenyap dengan cepat. Bila diproses, informasi dari
ingatan jangka pendek dapat ditransfer dalam ingatan jangka panjang. Ingatan jangka panjang
merukan hal penting dalam proses belajar. Karena ingatan jangka panjang merupakan tempat
penyimpanan informasi yang faktual (disebut pengetahuan deklaratif) dan informasi bagaimana
cara mengerjakan sesuatu.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan untuk itu,pemakalah
mohon kritikan dan saran yang membangun dari pembaca agar dalam pembuatan makalah
selanjutnya dapat jauh lebih baik kedepannya dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
Craik, FIM & Lockhart, RS ( 1972 ). Tingkat pemrosesan: kerangka untuk penelitian memori.
Jurnal pembelajaran verbal dan prilaku verbal, 11(6),671-684
Craik, FI, & Tulving, E. (1975). Kedalaman asli dan retensi kata-kata dalam memori episodic.
Jurnal psikologi eksperimental :umum, 104 (3), 268
Solso, Robert. L. Maclin, Otto H. Maclin, M. Kimberly. 2007. Psikologi Kognitif. (Jakarta :
Penerbit Erlangga)
Tristiardi Ardi Ardani, Psikiatri Islam, Malang, UIN-Malang Press, 2006, h 144.
https://dosenpsikologi.com/jenis-jenis-memori-dalam-psikologi-kognitif
https://www.massey.ac.nz/~wwpapajl/evolution/assign2/HF/Tul.html#:~:text=Tulving%20focus
ed%20on%20the%20nature,of%20memory%3A%20Episodic%20and%20Semantic.&text=Tulvi
ng%20believes%20that%20procedural%20knowledge,last%20of%20all%20%2D%20episodic%
20memory
11