Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Pembelajaran Kreatif


Secara umum, belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku seseorang
berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Sebagaimana di
ungkapkan oleh Darsono bahwa “Belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang
mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku”. Sedangkan dalam pendidikan, belajar
diartikan sebagai sebuah usaha untuk memperoleh ilmu atau pengetahuan, pengembangan
diri melalui pengalaman, dan menyerap pengetahuan dibawah bimbingan pengajar.1
Berbicara mengenai belajar maka kita tidak bisa mengesamingkan adanya istilah
Pembelajaran. pembelajaran ini diartikan sebagai sebuah kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan oleh guru dan murid dengan tujuan adanya peningkatan pengetahuan serta
perubahan tingkah laku dalam diri siswa. pembelajaran didefinisikan sebagai proses
membelajarkan subjek didik yang direncanakan , dilaksanakan, dan divealuasi secara
sistematis agar subjek didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efisien. Dengan
kata lain, pembelajaran merupakan tema sentral yang menjadi inti pelaksanaan
pendidikan. Adapun menurut Mufarrokah, 2009 dalam Silviana Nur Faizah bahwa
kegiatan pembelajaran berisi tentang kegiatan belajar dan mengajar. Belajar adalah apa
yang dilakukan oleh siswa sedangkan mengajar adalah apa yang dilakukan oleh guru.2
Tidak semua kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik, karena Dalam
kegiatan ini sering ditemui berbagai hambatan yang mengancam. Seperti siswa yang
merasa cepat bosan, kurang focus, siswa yang menguasai kelas sehingga siswa tidak
memiliki kesempatan untuk mengutarakan ide-ide mereka, keadaan kelas yang kurang
kondusif, hingga kegiatan belajar mengajar yang monoton. Sebagai seorang pengajar
yang baik, guru akan melakukan segala sesuatu yang terbaik demi berjalannya kegatan
belar mengajar yang efektif. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pengembangan kreativitas
bagi para tenaga penddik dalam meningkatkan mutu pembelajran.
kreativitas berasal dari kata kreatif. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kreatif
berarti memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan. Jadi kreativitas
merupakan suatu sikap atau kondisi yang sifatnya ksangat khusus dan hampir tidak dapat
didefinisikan secara tuntas. merupakan kekayaan pribadi yang ada didalam diri individu
1
Laili Arfani, Mengurai Hakikat Pendidikan, Belajar, dan Pembelajaran, Jurnal Ppkn & Hukum, Vol. 11 No. 2
Oktober 2016
2
Sliviana Nur Faizah, Hakikat Belajar dan Pembelajaran, Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Vol. 1 No.
2, 2017
dan diwujudkan dalam sikap atau karakter.3 Adapun menurut santrock kreativitas
merupakan kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa
serta melahirkan solusi yang unik terhadap masalah-masalah yang dihadapi.4
Didalam kehidupan sehari-hari kreativtas seseorang dikaitkan dengan seseorang
yang mendapatkan prestasi yang istimewa dalam menciptakan suatu gagasan baru,
menemukan cara-cara tertentu dalam menyelesaikan permasalahan, selalu timbul ide-ide
baru didalam dirinya dan melihat adanya berbagai kemumgkinan yang terjadi dalam
suatu hal. Namun, kreativitas ini bukan hanya berkaitan dengan sesuatu yang baru saja,
tetapi juga gabungan dari hal-hal yang sebelumnya sudah ada baik berupaa informasi,
data, atau pengalaman yang diperoleh Selama hidupnya untuk kemudian memunculkan
kreativitas mereka dalam suatu keadaan tertentu.
Dan didalam dunia pendidikan kita akan mengenal istilah pembelajaran kreatif
yaitu pembelajaran yang menekankan pada bagaimana guru memberikan fasilitas dalam
kegiatan belajar. Bagaimana guru dapat menjadi agen yang baik dalam mengembangkan
kreativitas daalm proses pembelajaran yang dilakukannya. Dalam hal ini mengajar bukan
hanya usaha menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga usaha untuk menciptakan
system lingkungan yang membelajarkan peserta didik agar tujuan pengajaran dapat
tercapai secara optimal. Pembelajaran kreatif mengharuskan guru untuk mampu
merangsang peserta didik untuk memunculkan kreatifitas mereka baik dalam konteks
kreatif berfikir maupun dalam konteks melakukan sesuatu.5
B. Karakteristik Pembelajaran Kreatif
Menurut Suryosubroto (2009), karakteristik pembelajaran kreatif memiliki beberapa
karakteristik yang membedakannya dengan pembelajaran lainnya, diantaranya :
1. Keterlibatan siswa secara intelektual dan emosional dalam pembelajaran. Keterlibatan
ini difasilitasi melalui pemberian kesempatan pada siswa untuk melakukan
eksplorisasi dari konsep bidang ilmu yang sedang dikaji.

3
Helda Jolanda Pentury, Pengembangan Kreativitas Guru dalam pembelajaran kreatif pelajaran Bahasa Inggris,
Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol 4 No. 3, 2017
4
Rohani, meningkatkan kreativitas anak usia dini melalui media bahan bekas, Jurnal Raudhah :Program Studi
Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA), Vol. 05 No. 02
5
Helda Jolanda Pentury, Pengembangan Kreativitas Guru dalam pembelajaran kreatif pelajaran Bahasa Inggris,
Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol 4 No. 3, 2017
2. Siswa didorong untuk menemukan sendiri konsep yang sedang dikaji melalui
penafsiran yang dilakukan dengan berbagai cara cara seperti observasi, diskusi atau
percobaan.6
Selaras dengan Suryosubroto, Slihatin (2012) juga memaparkan menganai
karakterstik dari pembelajaran kreatif yang meliputi :
1. Keterlibatan peserta didik secara intelektual dan emosional dalam pembelajaran
2. Peserta didik didorong untuk menemukan dan mengkonstruksi sendiri konsep
yang sedang dikaji melalui penafsiran yang dilakukan.
3. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanggung jawab untuk menyelesaikan
tugas bersama yang didalam kegiatan eksplorisasi, interpretasi dan rekreasi.7

Ciri-ciri kreativitas (Desmita, 2010), antara lain:


1. Mempunyai daya imajinasi yang kuat
2. Senang mencari pengalaman baru
3. Memiliki inisiatif
4. Mempunyai minat yang luas
5. Selalu ingin tahu
6. Mempunyai kebebasan dalam berpikir
7. Mempunyai kepercayaan diri yang kuat
8. Mempunyai rasa humor
9. Penuh semangat
10. Berwawasan masa depan dan berani mengambil resiko⁸

6
Helda Jolanda Pentury, Pengembangan Kreativitas Guru dalam pembelajaran kreatif pelajaran Bahasa Inggris,
Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol 4 No. 3, 2017
7
Sawaludin, dkk, Penerapan Model Pembelajaran Kreatif Produktif untuk meningkatan aktifitas belajar mahasiswa
melalui lesson study di program pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, Inopendas, Vol. 2 no. 1

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kreativitas Pendidik Menurut Munandar (2002 : 26 ) Ada
teori mengatakan bahwa kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut
Psikologis yaitu :
1. Intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian atau motivasi. Secara bersamaan tiga komponen
ini dipahami sebagai faktor individu menjadi kreatif. Intelegensi meliputi kemampuan verbal,
pemikiran lancar, pengetahuan, perumusan masalah, penyusunan strategi, representasi mental,
keterampilan pengambilan keputusan dan keseimbangan serta integrasi intelektual secara
umum.
2. Gaya kognitif atau intelektual dari pribadi kreatif menunjukkan kelonggaran dan keterikatan
konvensi, menciptakan aturan sendiri, melakukan hal-hal dengan caranya sendiri dan
menyukai masalah yang tidak terlalu berstruktur.
3. Dimensi kepribadian dan motivasi meliputi ciri-ciri seperti kelenturan, dorongan untuk
berprestasi dan mendapat pengakuan keuletan dalam menghadapi rintangan dan pengambilan
resiko yang moderat.

Faktor eksternal yang dapat mendorong guru untuk mengembangkan diri. ini dapat
dikelompokkan menjadi empat, sebagai berikut :
1. Latar belakang pendidikan Pendidik
2. Pelatihan-pelatihan Pendidik dan organisasi kePendidikan
3. Pengalaman mengajar Pendidik
4. Faktor kesejahteraan Pendidik

Proses Kreativitas
Hawkins (1990) mengembangkan konsep yang berkaitan dengan proses kreatif. Dia mengatakan,
“Kreativitas melibatkan pemikiran imajinatif: perasaan, perasaan, imajinasi, dan pencarian
kebenaran” (Hawkins, 2003). Lakukan pertunjukan tari. Perjalanan ini merupakan proses batin
“melihat, mendalami, dan mewujudkan”. Proses kreatif terbagi dalam beberapa fase yaitu :

1. Sensing (merasakan) Belajar mengamati apa yang ada di sekitar Anda atau kejadian yang
sering terjadi atau yang kita alami sendiri, kemudian menyerap dan merasakan secara mendalam.
Kemudian kenali apa yang kita tangkap dari kesan indrawi.
2. Feeling (menghayati) Menghayati penginderaan yang kita tangkap dari peristiwa kehidupan
atau temuantemuan yang dianggap menarik menjadi milik kita akan sensasi dalam tubuh.
3. Imaging (mengkhayalkan) Penginderaan yang kita tangkap sebagai respon imajinasi dan
membangun imajinasi baru yang berkembang dan ada bergantiganti menggunakan cepat
misalnya kaleidoskop. 193 , Vol. 15, No. 2, Oktober 2017: 189 - 196
4. Transforming (mengejawantahkan) Sehingga menemukan kualitas estetis secara integral yang
berkaitan menggunakan khayalannya (yang masih bersifat abstrak) yang lalu dikonkritkan
menggunakan mencurahkan segala pikir buat diwujudkan sebagai ilham-ilham mobilitas yang
diinginkan.
5. Forming (memberi bentuk) Gerak terbentuk secara alamiah berdasarkan khayalan kemudian
digabungkan dengan unsur-unsur estetik tarian.

Peranan Sekolah Dalam Melaksanakan Pembelajaran Kreatif


1. Selalu Mempunyai Ide yang Fresh
Seorang pengajar idealnya selalu menerima ilham baru yang membawa manfaat bagi anak
didik dalam kegiatan mengajarnya. Inilah sebabnya pengajar perlu meluangkan saat buat
menambah wawasan aktivitas belajar mengajar.
2. Tampil Beda
Secara tampilan para pendidik ini juga terlihat berbeda dibandingkan rekan-rekan sesama
Pendidiknya. Biasanya Pendidik kreatif juga lebih populer di mata siswa.
3. Fleksibel
Pengajar yang kreatif bersikap lebih fleksibel. Meski demikian mereka permanen mempunyai
prinsip tetapi tanpa melupakan bahwa setiap siswa memiliki karakter dan kompetensi yang
berbeda-beda.
4. Supel
Kepandaiannya dalam bergaul membuat Pendidik lebih mudah memahami siswa. Mereka
dapat bersikap layaknya sahabat, namun tetap professional dalam menunaikan tugasnya sebagai
Pendidik.
5. Menyenangkan
Kepribadian Pendidik kreatif biasanya juga menyenangkan, mempunyai selera humor yang
bagus, dan sanggup menciptakan suasana kelas yang tidak membosankan.
6. Sering Bereksperimen
Pendidik yang kreatif tidak akan berhenti sesudah aktivitas rutin mengajarnya selesai. Yang
bersangkutan akan berupaya menaikkan kualitas diri menggunakan melakukan aneka macam uji
coba. Contohnya menerapkan metode-metode pedagogi baru output menurut pelatihan
peningkatan kompetensi pengajar yang diikuti.
7. Cekatan
Dalam keseharian pengajar akan terlihat sigap dan tidak pernah menunda-nunda suatu tugas.
Selain itu pengajar kreatif pula bisa memecahkan aneka macam perkara yang berkaitan
menggunakan kegiatan hariannya dengan cepat.

Pembelajaran kreatif yg diperlukan dalam zaman ini, proses pembelajaran yang


mengharuskan para pendidik bisa memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai